cover
Contact Name
Gabriela Laras Dewi Swastika
Contact Email
gabriela.swastika@ciputra.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalcalathufikom@ciputra.ac.id
Editorial Address
School of Communication Science and Media Business UC Tower Building 14th Floor, Universitas Ciputra Surabaya CitraLand CBD Boulevard, Made, Sambikerep, Surabaya City, East Java 67219
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
ISSN : 26562057     EISSN : 26568519     DOI : https://doi.org/10.37715/calathu.v3i1.1894
Core Subject : Education,
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi membuka peluang bagi para peneliti untuk menuliskan naskah hasil penelitian dalam lingkup ilmu komunikasi, topik tidak dibatasi dan beragam, mulai dari kajian media dan budaya, periklanan, penyiaran, jurnalisme, humas, komunikasi pemasaran terpadu, ekonomi politik komunikasi, etika dan filsafat komunikasi, literasi media, komunikasi politik, komunikasi pariwisata, komunikasi lintas budaya, komunikasi kebijakan publik, komunikasi visual, komunikasi interpersonal dan organisasi, maupun studi khalayak. Naskah diharapkan mengikuti perkembangan ilmu komunikasi dan mampu mendorong pertumbuhan pengetahuan dalam bidang keilmuan.
Articles 54 Documents
Integritas IWJ Sebagai Media Jurnalis Warga Beretika di Era Post Truth Agus Ainul Yaqin MS
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v1i2.1015

Abstract

Media sosial seperti Facebook mengambil peran penting dalam penyebaran informasi di era industri 4.0. Masyarakat cenderung menyampaikan dan menyerap informasi melalui new media itu dibanding melalui media arus utama. Seiring majunya teknologi dan terbentuknya masyarakat informasi, maka banyak pula bermunculan media independen yang menampung informasi. Sisi lain, di era keterbukaan informasi justru masyarakat juga dipusingkan dengan maraknya fake news, hoax, dan informasi yang tidak bertanggung jawab dan tidak beretika. Era itu kemudian dikenal dengan era post-truth, kondisi di mana keyakinan dan perasaan pribadi lebih berpengaruh dalam pembentukan opini publik dibandingkan dengan fakta-fakta obyektif. Dalam penelitian ini mengungkap bagaimana media sosial Facebook yang awalnya “dihakimi” sebagai penyalur informasi raksasa tapi abai dalam menjaga nilai tujuan jurnalisme, ternyata mampu menjadi media jurnalis warga yang beretika. Bahkan dalam perkembangannya menjadi “agen” kemanusiaan yang mengedepankan aktivitas tolong menolong. Baik buruknya media sosial yang menjadi media jurnalis warga tergantung pada admin atau moderator. Subyek penelitian ini lebih fokus pada admin atau moderator dan pengamatan penulis pada objek penelitian, sebagai entitas yang mampu menyajikan informasi beretika. Artikel ini memaparkan integritas admin atau moderator dalam menyajikan informasi yang beretika dan berkualitas di era post -truth.
Strategi Komunikasi Persuasif oleh Opinion Leader dalam Implementasi Penggunaan Aksara Sastra dan Busana Adat Bali Pratyaksa, I Gede Titah
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v1i2.1016

Abstract

Gubernur Bali Wayan Koster telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali (Pergub) Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Begitu pula penggunaan bahasa dan busana adat Bali wajib setiap hari Kamis, Purnama (Bulan Penuh), Tilem (Bulan Mati), dan Hari Jadi Provinsi Bali dan Hari Jadi Kabupaten/Kota. Untuk mengajak masyarakat Bali agar bersama-sama mengimplementasikan Pergub tersebut, diperlukan strategi komunikasi persuasif dan opinion leader yang terpercaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi persuasif oleh opinion leader dalam implementasi penggunaan aksara sastra Bali dan busana adat Bali. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Peran opinion leader dalam melaksanakan strategi Komunikasi persuasif untuk mengimplementasikan penggunaan aksara Bali dan busana Adat Bali sangat efektif dan efisien. Opinion leader Gubernur Bali memiliki peran penting dalam mengimplementasikan penggunaan aksara Bali dan busana adat Bali, begitu pula dengan strategi opinion leader, Puja Astawa dan Ary Kakul, dalam mempersuasif masyarakat agar cinta dengan aksara dan busana adat Bali. Melalui video online yang lucu dan mendidik, pesan lebih mudah dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat.
Politik Identitas Papua dalam Iklan Telkomsel Andreas, Rino
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2 No 1 (2020): Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v2i1.1255

Abstract

Papua merupakan salah satu kelompok sosial yang termarjinalkan di Indonesia. Rasisme yang dialami oleh etnis Papua, memunculkan perjuangan secara sosial, ekonomi, dan politik. Identitas politik merupakan bentuk perlawanan kelompok minoritas untuk mendapatkan pengakuan atas keberagaman ras, suku dan agama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana politik identitas Papua dalam iklan Telkomsel Broadband 4G versi Pilot Riko Kadek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode semiotika dalam memaknai tanda-tanda dalam iklan. Hasilnya, politik identitas Papua dalam iklan Telkomsel bersifat ambivalen, di satu sisi politik identitas digunakan sebagai instrumen perlawanan atas dominasi, tetapi juga menegaskan dan mengafirmasi stereotip etnis Papua yang dianggap uncivilised, maskulin, terbelakang. Media, tidak memberikan ruang bagi etnis Papua untuk merepresentasikan dirinya sendiri, dan hanya diposisikan sebagai objek yang pasif dalam mengidentifikasi diri sebagai “yang lain”.
Karakteristik Ekspektasi Generasi Milenial Calon Walikota Surabaya 2020-2025: Peduli dan Merakyat Yusniyawati, Elis; Panuju, Redi
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2 No 1 (2020): Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v2i1.1256

Abstract

Dengan adanya fenomena bonus demografi, kehadiran generasi milenial berpotensi membuka peluang pemanfaatan, salah satunya untuk kepentingan politik elektoral. Potensi yang ada mesti disadari dan dioptimalkan dengan tidak sekadar menjadikan generasi milenial sebagai objek, melainkan juga sebagai subjek dalam pesta demokrasi maka perlu dilakukan pengukuran keterlibatan generasi milenial dalam penyelenggaraan Pilwali Kota Surabaya 2020. Seberapa besar generasi milenial bisa terlibat serta memanfaatkan momentum politis tersebut? Apakah jumlah mayoritas generasi milenial di Kota Surabaya menentukan arah peta politik pada Pilwali Kota Surabaya 2020? Pengukuran keterlibatan dan pemanfaatan generasi milenial dalam hal ini dilakukan peneliti melalui penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Melalui metode multistage random sampling, peneliti melakukan wawancara tatap muka pada 600 reponden yang tergolong dalam kategori generasi milenial di 31 kecamatan di Kota Surabaya. Peneliti menemukan ketertarikan generasi milenial untuk terlibat dan memanfaatkan Pilwali Kota Surabaya 2020 sebagai momentum aktualisasi diri sebagai penduduk yang mendominasi jumlah populasi. Wajar jika kemudian para pelaku politik berlomba-lomba menggunakan segala cara untuk mempengaruhi publik (generasi milenial), melalui opini yang sengaja dibangun. Maka dalam penelitian ini, peneliti lebih memusatkan perhatiannya pada pembentukan opini publik generasi milenial. Opini publik untuk menentukan figur walikota pada Pilwali Kota Surabaya 2020-2025. Dengan menentukan kriteria dan beberapa standarisasi pengganti kepala daerah sebelumnya, generasi milenial menjelma wajah baru dalam peta politik Kota Surabaya. Peneliti menemukan bahwa karakteristik utama Walikota Surabaya tahun 2020-2025 memiliki kriteria yang jauh melampaui kriteria moral seperti bersih dari korupsi dan kriteria rasionalitas seperti berprestasi, melainkan sosok yang memiliki kepedulian dan merakyat.
Optimalisasi Model Strategi Public Relations Museum Penerangan dalam Membentuk Citra Publik Saputra, Novianti; Marta, Rustono Farady
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2 No 1 (2020): Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v2i1.1257

Abstract

Di era globalisasi ini juga diikuti dengan perubahan makna yang terjadi salah satunya nama museum. Masyarakat kini banyak yang mengartikan Museum Penerangan merupakan museum yang berisikan lampu, maka dari itu untuk memperkenalkannya pada masyarakat dibutuhkan peran Public Relations sebagai jembatan antara organisasi dengan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi terkait strategi Public Relations serta citra yang dibentuk oleh Museum Penerangan. Jenis pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subyek penelitian ini terdiri dari staf public relations, staf museum, duta museum, dan pengunjung. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Public Relations Museum Penerangan dengan melakukan optimalisasi strategi PENCILS (Publicity, Event, News, Community Involvement, Inform or Image, Lobbying and Negotiation, and Social Engagement) melalui Duta Museum. Dalam melakukan perencanaan strategi, Public Relations Museum Penerangan sudah cukup ideal sesuai dengan prinsip dari teori excellence.
Penggunaan Instagram sebagai Sarana Branding “Smart Santri” Kampung Ndresmo Surabaya Pascarina, Patrisia Amanda; Kayana, Dheandra Mutiara
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2 No 1 (2020): Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v2i1.1258

Abstract

Fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo di sektor pariwisata mulai dimanfaatkan beberapa daerah untuk mempromosikan potensi wisata masing-masing. Surabaya, yang dikenal sebagai Kota Pahlawan, mulai menyasar peluang desa wisata di kawasan Sidosermo yang disebut Kampung Ndresmo. Kampung Ndresmo memulai dengan mencanangkan branding sebagai Kampung Smart Santri. Usaha branding dimulai dari media sosial, yakni Instagram mereka @ndresmosotry sejak tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha branding Kampung Smart Santri dalam konten Instagram @ndresmostory dengan menggunakan pisau analisis semiotik Saussure yang bersifat deskriptif-kualitatif. Dengan memanfaatkan media sosial, branding sebagai Kampung Smart Santri ditampilkan melalui kegiatan sehari-hari para santri, baik laki- laki maupun perempuan, yang dekat dengan agama, hubungan antara santri, dan hubungan mereka pada para leluhur. Selain itu, usaha branding Kampung Smart Santri juga memanfaatkan unggahan berupa kata bijak para tokoh agama Islam serta ayat-ayat Al-qur’an melalui Instagram. Meskipun demikian, akun @ndresmostory belum menampakkan gambaran kuat branding “Smart Santri” dalam konten mereka. Ke depannya, penelitian serupa dapat membahas perancangan konten @ndresmostory agar dapat memenuhi kebutuhan branding mereka sebagai Kampung “Smart Santri”.
Manuver dan Momentum Politik Joko Widodo: Analisis Wacana Kritis #JKWVLOG Robin, Patricia; Fendista, Shella; Adiwinata, Alvin
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2 No 1 (2020): Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v2i1.1259

Abstract

Bahasa merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia yang menjadi perhatian pembahasan dalam karya ini. Wujudnya dalam bentuk audio visual tidak muncul begitu saja melainkan melalui beberapa tahap hingga akhirnya diterima dan dimaknai oleh penerima. Pembahasan kali ini membahas mengenai salah satu vlog Jokowi yang ditampilkan melalui Youtube dengan judul “Jalan Pagi Bareng Jan Ethes” yang diunggah pada 21 September 2019, yang menarik perhatian adalah waktu pengunggahan tayangan yang menggambarkan keakraban kakek dan cucu ketika Indonesia sedang diterpa isu negatif serta bencana. Pembahasan ini menggunakan metode penelitian kualitatif analisis wacana kritis (critical discourse analysis) oleh Norman Fairclough. Proses wacana atau bahasa dianalisis menggunakan tiga tahap, yaitu mikrostruktur, mesostruktur, dan makrostruktur. Tahapan mikrostruktur mengutamakan produksi teks yang tergambarkan dalam representasi (visual dan audio), hubungan, dan identitas. Hal ini berlanjut membahas mengenai sosok yang ambil peran dan bagian dalam video tersebut, yang kemudian dibagi menjadi produksi, konsumsi, dan reproduksi teks. Memasuki tahapan akhir berupa unsur sosiokultural mengambil peran sehingga dilihat dari level situasional, institusional, dan sosial. Hasil yang didapatkan adalah produksi teks yang ada dalam #JKWVLOG ini merupakan bentukan yang dilakukan untuk memperlihatkan suatu ideologi dari objek pembahasan, yaitu Presiden Joko Widodo dalam audio visual yang terlihat, melalui media bantu Youtube yang merupakan platform terbesar digunakan oleh masyarakat. Ideologi pribadi, kepala keluarga, sekaligus sebagai sosok kepala negara yang ingin ditampilkan terwujud jelas dalam setiap teks di video, namun teralihkan dengan timing penggunggahan video yang kurang tepat, di tengah kemelut masalah yang sedang terjadi di Indonesia.
Wacana Rasisme dalam Film "Blindspotting” Rhizky, Deani Prionazvi
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2 No 2 (2020): Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v2i2.1567

Abstract

Masih sering kita melihat diskriminasi warna kulit yang terjadi di beberapa belahan bumi. Sejarah mencatat banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang berkaitan dengan perbedaan warna kulit. Paham rasisme di berbagai belahan dunia seringkali dikaitkan dengan penindasan dan kekuasaan. Hal ini sering kita jumpai di film-film yang menayangkan realitas perilaku rasisme yang terjadi di lingkungan masyarakat. Film menjadi sebuah media untuk menyuarakan informasi yang mungkin tidak dapat langsung dikatakan karena dianggap sensitif, salah satunya adalah wacana rasisme. Film Blindspotting mengangkat tentang realitas yangterjadi di Oakland, California. Film ini menceritakan tentang bagaimana perilaku rasisme seperti diskriminasi dan stereotip yang diterima oleh masyarakat kulit hitam yang ada di kota tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough untuk mengungkap wacana rasisme yang sering terjadi di kehidupan nyata. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan mencari dimensi teks, nilai relasional, dan nilai ekspresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui wacana rasisme yang ada dalam film Blindspotting serta memberikan gambaran bagaimana analisis dari teori Norman Fairclough. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalu dimensi teks muncul kata-kata rasisme seperti negro, nigga, dan monster. Nilai relasional yaitu kelompok hitam sering dicurigai sebagai masyarakat yang membahayakan. Pembuat film ini merepresentasikan nilai ekspresif, yaitu sikap rasisme antara lain prasangka, stereotip, diskriminasi, dan antisemitisme. Kata kunci: wacana kritis, rasisme, film, diskriminasi
Perspektif Kritis Post-internet Vincent Mosco pada Aplikasi Berbasis Investasi Lestari, Hesti Puji
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2 No 2 (2020): Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v2i2.1568

Abstract

Sarana berbasis online menjadi tren baru semenjak COVID-19, salah satunya adalah tren investasi, namun tren ini membuat data dan privasi pengguna internet semakin tidak aman. Penelitian ini akan menggunakan perspektif kritis post-internet menurut Vincent Mosco. Hasilnya, media baru membuat kritik Vincent Mosco tentang aras perlindungan privasi dan kedaulatan pribadi bisa jadi benar. Aplikasi investasi nyatanya menggunakan platform lain, seperti Google, Instagram, dan Twitter dalam proses pemasarannya serta menggandeng perusahaan pihak ketiga dalam pelaksanaannya. Hal ini memungkinkan pihak-pihak yang bersangkutan dengan mudah memata-matai klien mereka. Apalagi, semua data pribadi (termasuk NIK) turut dimasukkan dalam proses pendaftaran aplikasi ini. Kata kunci: online, COVID-19, Vincent Mosco, cloud data
Teknologi dan Nilai Mistis Video Musik Lathi dalam Membentuk Persepsi Audiens Setiyaningsih, Lian Agustina; Fahmi, Muhammad Hanif; Violeta, Vian
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2 No 2 (2020): Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v2i2.1570

Abstract

Media baru, selain memiliki kelebihan dalam menembus ruang dan waktu, juga menyediakan konten hiburan dan informasi secara beragam. Hal ini menggambarkan bahwa media baru terutama Youtube memberikan fungsi hiburan dan informatif kepada audiens. Termasuk pemanfaatan Youtube dalam mengakses video musik memberikan kemudahan bahkan dapat membentuk persepsi audiens. Penelitian ini memfokuskan pada kasus video musik Lathi yang memiliki unsur teknologi dan konten mistis terhadap persepsi audiens. Melalui metode kuantitatif kuasi-eksperimen, penelitian ini melibatkan 99 responden di Malang Raya. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa ada pengaruh kuat teknologi dan konten mistis terhadap pembentukan persepsi audiens. Beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi adalah kualitas video musik, konten mistis, pemanfaatan teknologi serta pesan yang dengan mudah dapat dipahami oleh audiens. Kata kunci: teknologi komunikasi, konten mistis, persepsi, audiens