cover
Article Per Year (5 Year)
All
Home Page
OAI Link
Editorial Team
Contact
Reviewer
Google Scholar
Contact Name
Muhamad Suhardi
Contact Email
jurnalp4i@gmail.com
Phone
+6285239967417
Journal Mail Official
jurnalp4i@gmail.com
Editorial Address
Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah, NTB
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA
Published by Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia
ISSN : 27970744     EISSN : 27971031     DOI : https://doi.org/10.51878/science.v1i2.389
Core Subject : Education,
Education
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan matematika dan IPA.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 15 Documents
 1   2 
Search results for , issue "Vol. 2 No. 3 (2022)" : 15 Documents clear
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SRI HARTONO
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i3.1480

Abstract

The science learning outcomes of SMP Negeri 2 Jatisrono students are low because the learning methods applied by teachers are still less varied. In order to overcome these problems, a more varied learning method is needed, namely by applying the Student Teams Achievement Division (STAD) cooperative learning method. The purpose of this study is to improve the science learning outcomes of class VIII C students of SMP Negeri 2 Jatisrono in the 2015/2016 academic year through the application of the STAD learning method. This research is a Classroom Action Research (CAR) which is taken in two cycles. Each cycle consists of four stages, namely planning, implementation, observation, and reflection. Each cycle consists of two meetings. The subjects of the research were students of class VIII C of SMP Negeri 2 Jatisrono, totaling 28 students. The instrument used to measure student learning outcomes is a written test in the form of multiple choice. The instrument to determine student learning motivation is in the form of an observation sheet to determine the increase in student learning motivation in the implementation of the STAD learning method. The results showed that the STAD learning method could improve student learning outcomes. In the first cycle, 9 students did not reach the KKM and 19 students reached the KKM. In the second cycle as many as 5 students did not reach the KKM and 23 students reached the KKM. The learning mastery of class VIII C students in the initial condition was 46%, increased in the first cycle to 68%. Mastery of student learning increased to 82% in the second cycle. The class average score increased by 8 points from 74 in the first cycle to 82 in the second cycle. STAD learning method plays a role in increasing students' learning motivation. This is indicated by an increase in the number of scores in the first cycle, the percentage of students' learning motivation is 62.1%. In the second cycle, the percentage of learning motivation was 81,1%. When compared, students' learning motivation from cycle I to cycle II increased by 19,0%. ABSTRAKHasil belajar IPA siswa SMP Negeri 2 Jatisrono tergolong rendah karena metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kurang variatif. Guna mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu metode pembelajaran yang lebih variatif , yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD). Tujuan penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Jatisrono tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan metode pembelajaran STAD. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang ditempuh dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Jatisrono yang berjumlah 28 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Instrumen untuk mengetahui motivasi belajar siswa berupa lembar observasi untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam pelaksanaan metode pembelajaran STAD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I sebanyak 9 siswa yang tidak mencapai KKM dan 19 siswa mencapai KKM. Pada siklus II sebanyak 5 siswa tidak mencapai KKM dan 23 siswa mencapai KKM. Ketuntasan belajar siswa kelas VIII C pada kondisi awal 46%, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 68%. Ketuntasan belajar siswa semakin meningkat menjadi 82% pada siklus II. Nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 8 poin dari 74 pada siklus I, menjadi 82 pada siklus II. Metode pembelajaran STAD berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan peningkatan jumlah skor pada siklus I  persentase motivasi belajar siswa sebesar 62,1%. Pada siklus II dihasilkan persentase motivasi belajar sebesar 81,1%. Apabila dibandingkan, motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 19,0%.
PENGGUNAAN MEDIA PHET SIMULATION UNTUK MENENTUKAN WAKTU PARUH SUATU ATOM MASFARATNA MASFARATNA
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i3.1481

Abstract

Physics quantum is a science that discusses object with very size _ small and not could seen with invisible . Physics quantum study that studies about behavior Theory as well as the energy that exists at the level molecular , atomic , nuclear as well as level microscopic . So that Relevant media is needed for teach Theory process decay Radioactive to participant educate in accordance with curriculum independent with approach scientific . Wrong one medium that is relevant to with Theory this that is Phet Simulation . Destination study this is for determine the relationship of the original nucleus and the number of remaining nuclei in the process decay so that could determined level decay in isotopes 14 C to 14 N and the isotope 238 U becomes 238 Pb at time 1st half , time 2nd half and time 3rd half . As well as for knowing level accuracy experiments carried out with use PhET virtual laboratory Simulation . As for method used _ in study this is method experiment that is with To do practice with sub menu “ Level Decay ". Results study show that percentage level decay 14 C to 14 N at time 1st half of the trial 49.2% and 50.0% calculated , at time the second half of the experiment 74.5% calculation 75.0% and at the time the third half of the trial 87.1% by calculation 87.5%. Percentage decay isotope 238 U becomes 238 Pb at time 1st half of the trial 49.5% and 50.0% calculated , at time the second half of the experiment 75.0% calculation 75.0% and at the time the third half of the experiment 87.4% calculated 87.5%. The biggest standard error is only 0.8 things this show the data obtained from results experiments that have been conducted in accordance with results calculation 75.0% calculation and on time 3rd half of trial 87.1% calculatingly 87.5% ABSTRAKFisika kuantum merupakan sebuah ilmu yang membahas benda dengan ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Fisika kuantum studi yang mempelajari mengenai prilaku materi serta energi yang ada pada tingkatan molekular, atom, nuklir serta tingkat mikroskopis dan juga ditinjau dari tingkat keamanannya. Sehingga diperlukan media yang relevan untuk mengajarkan materi proses peluruhan Radioaktif kepada peserta didik sesuai dengan kurikulum merdeka dengan pendekatan saintifik. Salah satu media yang relevan dengan dengan materi ini yaitu PhET Simulation. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan inti mula-mula dan jumlah inti sisa pada proses peluruhan sehingga dapat ditentukan tingkat peluruhan pada isotop 14C menjadi 14 N dan isotop 238U menjadi 238 Pb pada waktu paruh ke-1, waktu paruh ke-2 dan waktu paruh ke-3. Serta untuk mengetahui tingkat ketelitian percobaan yang dilakukan dengan menggunakan labortorium virtual PhET Simulation. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yakni dengan melakukan praktikum dengan sub menú “ Tingkat Peluruhan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tingkat peluruhan 14C menjadi 14 N pada waktu paruh ke-1 percobaan 49,2 % dan 50,0% perhitungan, pada waktu paruh ke-2 percobaan 74,5 % perhitungan 75,0% dan pada waktu paruh ke-3 percobaan 87,1 % secara perhitungan 87,5 %. Persentase peluruhan isotop 238U menjadi 238 Pb pada waktu paruh ke-1 percobaan 49,5 % dan 50,0% perhitungan, pada waktu paruh ke-2 percobaan 75,0 % perhitungan 75,0% dan pada waktu paruh ke-3 percobaan 87,4 % secara perhitungan 87,5 %. Besar stándar error paling besar hanya 0,8 hal ini menunjukkan data yang diperoleh dari hasil percobaan yang telah dilakukan sesuai dengan hasil perhitungan.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IXG SMP NEGERI 7 WATAMPONE ANDI SUBAEDAH
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i3.1504

Abstract

The purpose of this study was to improve the science learning outcomes of Class IXG students of SMP Negeri 7 Watampone through learning using the Problem Posing approach. This research is a classroom action research. The results of this study showed an increase in learning outcomes after two cycle tests were carried out. In the first cycle, the lowest value was 50.0, an increase in the second cycle, namely 60.0, the highest value in the first cycle was 80.0 in the second cycle to 90.0. The average value achieved in cycle I was 72.50, increased in cycle II to 84.50 and the level of completeness in cycle I was 70.0%, increased in cycle II to 85.5%. Thus the author can conclude that the application of the model Problem Posing learning in science learning can improve science learning outcomes in class IXG students of SMP Negeri 7 Watampone, Bone Regency. ABSTRAKTujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas IXG SMP Negeri 7 Watampone melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Posing. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan hasil belajar setelah dua kali dilaksanakan tes siklus. Pada siklus I Nilai terendah adalah 50,0 mengalami peningkatan pada siklus II yakni 60,0, Nilai tertinggi pada siklus I adalah 80,0 pada siklus II menjadi 90,0. Nilai rata yang di capai pada siklus I adalah 72,50 meningkat pada silus II menjadi 84,50 dan tingkat ketuntasan pada siklus I adalah 70, 0% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 85,,5% Dengan demikian Penulis dapat menyimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran Problem Posing dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa Kelas IXG SMP Negeri 7 Watampone Kabupaten Bone.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN INQUERY DENGAN ASESMEN AUTENTIK PADA SISWA KELAS XI IPA6 SMAN 6 BONE MUHAMMAD TAMRIN
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i3.1505

Abstract

Improving Physics Learning Outcomes Through the Application of the Inquery Approach with authentic assessments can improve Physics Learning Outcomes in class XI IPA6 SMA Negeri 6 Bone. The problem in this study is whether the application of the Inquery Approach with authentic assessments can improve Physics Learning Outcomes in class XI IPA6 students of SMA Negeri 6 Bone. The purpose of the research is to improve the learning outcomes of learning physics through the application of the inquiry approach with authentic assessments in class XI IPA6 students of SMA Negeri 6 Bone. The average physics learning outcomes of students in class XI IPA6 at SMA Negeri 6 Bone before giving the action (initial data) was 64.50, with a completeness level of 48.57% (Low). Physics Learning Outcomes of class XI IPA6 students of SMA Negeri 6 Bone who were taught using the Inquery Learning Model with Authentic Assessment in the first cycle were 75.80, the completeness level was 71.43% in the high category. Physics Learning Outcomes in the second cycle of class XI IPA6 students of SMA Negeri 6 Bone were 84.50 with a percentage of completeness 88.47%. The application of the Inquery Learning model with Authentic Assessment can improve Physics Results in Class XI IPA6 students of SMA Negeri 6 Bone. ABSTRAKPeningkatan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Pendekatan Inquery dengan asesmen autentik dapat meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada siswa kelas XI IPA6 SMA Negeri 6 Bone. Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan Pendekatan Inquery dengan asesmen autentik dapat meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada siswa kelas XI IPA6 SMA Negeri 6 Bone. Tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan Hasil Belajar belajar Fisika melalui penerapan pendekatan Inquery dengan asesmen autentik pada siswa kelas XI IPA6 SMA Negeri 6 Bone. Rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA6 SMA Negeri 6 Bone sebelum pemberian tindakan (Data awal) sebesar 64,50, dengan tingkat ketuntasan ketuntasan yakni 48,57% (Rendah). Hasil Belajar fisika siswa kelas XI IPA6 SMA Negeri 6 Bone yang diajar dengan Penggunaan Model Pembelajaran Inquery dengan Asesment Autentik pada siklus I sebesar 75,80 tingkat ketuntasan 71,43% kategori tinggi. Hasil Belajar Fisika pada siklus II siswa kelas XI IPA6 SMA Negeri 6 Bone sebesar 84,50 dengan prosentasi ketuntasan 88,47%. Penerapan model Pembelajaran Inquery dengan Asesment Autentik dapat meningkatkan Hasil Fisika pada siswa Kelas XI IPA6 SMA Negeri 6 Bone.
PENINGKATAN KEAKTIVAN DAN HASIL BELAJAR KELISTRIKAN DENGAN METODE INQUIRI PADA KELAS IX D SMP NEGERI 2 KAJORAN IMAM ARIF HIDAYAT
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i3.1506

Abstract

This study aims to increase the activity and learning outcomes of electricity with the inquiry method in class IX D SMP Negeri 2 Kajoran. The research instruments were in the form of observation sheets for learning activities and test sheets for student learning outcomes. Observations were made to find out how students' learning activities were being taught using the inquiry method. Post test was used to determine student learning outcomes in cycle I and cycle 2. Data on student learning activities were analyzed using descriptive analysis. Data on student learning outcomes were analyzed using the sum of all scores divided by the number of students. The results showed that the learning activities of students who were taught by inquiry were higher than using conventional ones. The increase in the average learning outcomes in the second cycle is quite significant because classically students who achieve learning mastery increase from 13 students to 26 students. Classical completeness increased from 53.3% in the first cycle to 86.7% in the second cycle. Likewise with student activities during learning using the inquiry method on electrical material and the average student learning outcomes increase. From the results of the study, it was concluded that the use of inquiry learning methods could increase student activity and learning outcomes. From the results of this study, it is recommended to apply the inquiry method in studying electrical material ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktivan dan hasil belajar kelistrikan dengan metode inquiri pada kelas IX D SMP Negeri 2 Kajoran. Instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas belajar dan lembar tes hasil belajar siswa. Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa pada saat dibelajarkan dengan metode inkuiri. Post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswapada siklus I dan siklus 2. Data aktivitas belajar siswa dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data tentang hasil belajar siswa dianalisis menggunakan jumlah nilai semua dibagi jumlah siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri lebih tinggi dari pada menggunakan konvensional. Peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus II cukup signifikan karena secara klasikal siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat dari 13 siswa menjadi 26 siswa. Ketuntasan klasikal meningkat dari 53,3% pada siklus I menjadi 86,7% pada siklus II. Begitu juga dengan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan metode inquiri pada materi kelistrikan dan rata-rata hasil belajar siswa meningkat. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk menerapkan metode inkuiri dalam mempelajari materi kelistrikan
KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA SMA NEGERI 8 BONE PADA MODEL DL MATERI KOLOID NOVITA SARI; HALIMAH HUSEIN; MUHAMMAD ANWAR
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i3.1513

Abstract

This study aims to determine the scientific literacy skills of students after studying colloidal material through Model Discovery learning. This study uses a One-Shot Case Study research design with the research subjects used are students of class XI MIPA 3 which consists of 30 students. Data collection was carried out by providing valid scientific literacy test instruments to research subjects and observing student activities. Research results obtained in general the scientific literacy profile of students XI MIPA 3 SMAN 8 Bone is in the category enough with an average value of 64.03%. Dimensional science literacy skills context with personal indikators obtained a value of 56.11% with sufficient category, social indikators with a value of 63.94% with sufficient categories and global indikators with good category. Overall the average value of the context dimension is 67.05% with sufficient category. On the knowledge dimension with content indikators obtained a value of 64.76% with sufficient category, procedural indikators obtained a value of 60% with less category and epistemik indikators obtained a value of 70% with Sufficient category. Overall the average value of the knowledge dimension is 64.92 with sufficient category. On the competency dimension with indikators explain the phenomenon scientifically obtained a value of 55.00% with the category lacking, indikators of evaluating and designing scientific investigations are obtained a value of 68.33% with a sufficient category, and indikators interpret data and evidence scientifically obtained a value of 67.77% with sufficient category. Overall the average value of the competency dimension is 63.7% with sufficient category. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi sains peserta didik setelah mempelajari materi koloid melalui pembelajaran Model Discovery. Penelitian ini menggunakan desain penelitian One-Shot Case Study dengan subjek penelitian yang digunakan adalah peserta didik kelas XI MIPA 3 yang terdiri dari 30 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan instrumen tes kemampuan literasi sains yang valid kepada subjek penelitian dan melakukan observasi aktivitas peserta didik. Hasil penelitian yang didapatkan secara umum profil literasi sains peserta didik XI MIPA 3 SMAN 8 Bone berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 64,03%. Kemampuan literasi sains dimensi konteks dengan indikator personal diperoleh nilai 56,11% dengan kategori cukup, indikator social dengan nilai 63,94% dengan kategori cukup dan indikator global dengan kategori baik. Secara keseluruhan nilai rata-rata dimensi konteks 67,05% dengan kategori cukup. Pada dimensi pengetahuan dengan indikator konten diperoleh nilai 64,76% dengan kategori cukup, indikator prosedural diperoleh nilai 60% dengan kategori kurang dan indikator epistemik diperoleh nilai 70% dengan kategori cukup. Secara keseluruhan nilai rata-rata dimensi pengetahuan yaitu 64,92 dengan kategori cukup. Pada dimensi kompetensi dengan indikator menjelaskan fenomena secara saintifik diperoleh nilai 55,00% dengan kategori kurang, indikator mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah diperoleh nilai 68,33% dengan kategori cukup, dan indikator menafsirkan data dan bukti secara ilmiah diroleh nilai 67,77% dengan kategori cukup. Secara keseluruhan nilai rata-rata dimensi kompetensi yaitu 63,7% dengan kategori cukup.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA PADA MASA PANDEMI MELALUI PENERAPAN PRAKTIKUM SEDERHANA DI KELAS 7C MTs N 4 KLATEN BINTI NASHIROTUN
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i3.1547

Abstract

This study aims to determine (1) the simple science practicum process (2) whether the simple science practicum can increase interest in learning science on acid-base materials. The research was carried out at MTs N 4 Klaten class 7C for the academic year 2020/2021 with research subjects science teachers and students in class 7C, consisting of 28 students. This research, classified as classroom action research, consists of two cycles, each cycle consists of two meetings, and each meeting consists of 4 stages (1) planning (2) action (3) observation (4) reflection. The results of the study were processed by triangulation techniques of data from practicum results, daily tasks, and questionnaires to increase interest in learning science after students carried out science experiments on acid-base materials independently at home using simple materials and tools taken from the environment. The increase in interest in learning can be seen from the increase in student craftsmanship in sending daily assignments during learning during the pandemic. From the results of the study, it was proven that the application of a simple practicum in science learning on acid-base material could increase students' interest in learning. 90% of 7C graders send daily assignments on time, and better answer quality. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses praktikum IPA sederhana (2) apakah praktikum IPA sederhana dapat meningkatkan minat belajar IPA materi asam-basa. Penelitian dilaksanakan di MTs N 4 Klaten kelas 7C tahun pelajaran 2020/2021dengan subyek penelitian guru IPA dan siswa kelas 7C, terdiri dari 28 siswa. Penelitian ini, tergolong jenis penelitian tindakan kelas, terdiri dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan, dan setiap pertemuan terdiri dari 4 tahap (1) perencanaan (2) tindakan (3) obsevasi (4) refleksi. Hasil penelitian diolah dengan teknik triangulasi data hasil praktikum, tugas- tugas harian, dan angket peningkatan minat belajar IPA setelah siswa melakukan praktikum IPA materi asam-basa secara mandiri di rumah menggunakan bahan dan alat sederhana, yang diambil dari lingkungan. Peningkatan minat belajar dilihat dari peningkatan kerajinan siswa dalam mengirim tugas –tugas harian selama pemebelajaran dimasa pandemi. Dari hasil penelitian terbukti bahwa penerapan praktikum sederhana dalam pembelajaran IPA materi asam-basa, dapat meningkatkan minat belajar siswa. 90% siswa kelas 7C mengirim tugas harian tepat waktu, dan kualitas jawaban yang lebih baik.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 2 TANJUNG SELOR SUPRATMAN SUPRATMAN
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i3.1548

Abstract

This research is a classroom action research that aims to improve the activities and learning outcomes of mathematics in students of class X IPA 1 SMA Negeri 2 Tanjung Selor through the application of a jigsaw cooperative learning model with a scientific approach. This research was conducted in 2 cycles. Students' mathematics learning outcomes after the first cycle of action were in the "high" category with an average score of 66.93 from the highest score of 88 and the lowest score of 30 from the maximum possible score of 100 with a standard deviation of 12.12. Based on the results obtained, it can be concluded that the results of the research in the first cycle did not meet the indicators to be achieved, thus the research was continued in the second cycle. In cycle II, the activities and learning outcomes of students have increased. The results of observations obtained related to students' mathematics learning activities at the end of cycle II were in the active category. Meanwhile, students' mathematics learning outcomes after the second cycle of action were in the "high" category with an average score of 83.72 from the highest score of 98 and the lowest score of 71 from the maximum possible score of 100 with a standard deviation of 7.52. The results obtained in the second cycle indicate that the success indicators to be achieved have been met. Thus, this research is said to be successful in applying the jigsaw type cooperative learning model with a scientific approach in an effort to improve student learning outcomes. ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika pada peserta didik kelas X IPA 1 SMA Negeri 2 Tanjung Selor melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan saintifik. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Hasil belajar matematika peserta didik setelah tindakan siklus I berada dalam kategori “tinggi” dengan skor rata-rata 66,93 dari skor tertinggi 88 dan skor terendah 30 dari skor maksimum yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 12,12. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian pada siklus I belum memenuhi indikator yang ingin dicapai, dengan demikian penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II, aktivitas dan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Hasil observasi yang diperoleh terkait aktivitas belajar matematika peserta didik pada akhir siklus II berada pada kategori aktif. Sementara hasil belajar matematika peserta didik setelah tindakan siklus II berada dalam kategori “tinggi” dengan skor rata-rata 83,72 dari skor tertinggi 98 dan skor terendah 71 dari skor maksimum yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 7,52. Hasil yang telah diperoleh pada siklus II menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang ingin dicapai telah terpenuhi. Dengan demikian, penelitian ini dikatakan berhasil dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan saintifik dalam upaya peningkatan hasil belajar peserta didik.
ANALISIS KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN MATERI BILANGAN BULAT MENURUT TEORI NEWMAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MUARA BUNGO EMIYANTI EMIYANTI
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i3.1549

Abstract

Research on students' errors in solving math problems is due to looking at student learning outcomes obtained and the results of a survey of students, so the researcher aims to analyze student errors in solving integer material in class VII SMP Negeri 2 Muara Bungo based on Newman's theory. This study uses a qualitative approach. The subjects of this study were students of class VII, totaling 33 students. Taking the subject of this research using purposive sampling technique, which means that the subject to be studied is selected based on the consideration of the researcher according to the purpose then the subject is taken randomly. Based on the results of the study, it is known that the types of errors made by students are misunderstandings, transformation errors, and process skills errors. The percentage of errors made by students from each type of error is 0 or 0% reading errors, 9 understanding errors or 27%, 14 transformation errors or 41%, 10 process skill errors or 32% and 0 notation errors or 0%. The type of error that most students make is the transformation error, which is 41%. Factors that cause students to be wrong in working on story problems on the material for counting operations on integer subtraction are the lack of accuracy and students' laziness in solving problems. Based on the results of the study, it can be concluded that there are five student errors in solving story problems based on Newman's theory. ABSTRAKPenelitian tentang kesalahan siswa menyelesaikan soal matematika di karenakan melihat hasil belajar siswa yang diperoleh dan hasil survei terhadap siswa, sehingga peneliti bertujuan untuk menganalisis kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan materi bilangan bulat pada kelas VII SMP Negeri 2 Muara Bungo berdasarkan teori Newman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 33 siswa. Pengambilan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yang berarti subjek yang akan diteliti dipilih berdasarkan pertimbangan peneliti sesuai tujuan kemudian subjek diambil secara acak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tipe-tipe kesalahan yang dilakukan siswa adalah kesalahan memahami, kesalahan transformasi, dan kesalahan keterampilan proses. Adapun besar persentase kesalahan yang dilakukan siswa dari tiap tipe kesalahan adalah kesalahan dalam membaca 0 atau 0%, 9 kesalahan memahami atau 27%, 14 kesalahan transformasi atau 41%, 10 kesalahan keterampilan proses atau 32% dan 0 kesalahan notasi atau 0%. Tipe kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan transformasi yaitu sebesar 41%. Faktor yang menyebabkan siswa salah dalam mengerjakan soal cerita pada materi operasi hitung pengurangan bilangan bulat adalah kurangnya ketelitian dan rasa malas siswa dalam menyelesaikan soal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat lima kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan teori Newman.
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA DI KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN SRI MINARTI
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i3.1550

Abstract

This study aims to improve students' activities and learning outcomes through the application of the group investigation method on Archaebacteria and Eubacteria material in class X MAN 2 Model Medan. This type of research is in accordance with the rules of Classroom Action Research with the design of group investigation learning methods. The subjects used in this study were students of class X-14 MAN 2 Model Medan for the 2015/2016 academic year, amounting to 42 people. Student learning outcomes in learning biology with the group investigation cooperative learning method increased in the average value of the first cycle of 65.71 with a classical completeness percentage of 42.86% to 76.43 with a classical completeness percentage of 76.19% in the second cycle. So, there was an increase in the learning outcomes of biology students by 19.05%. Student activity when following the learning process using the group investigation cooperative learning method has increased, as seen from the percentage of observation results, namely 68.69% in the first cycle and 81.53% in the second cycle. So, there was an increase in student activity by 12.84%. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan metode group investigation pada materi Archaebacteria dan Eubacteria di kelas X MAN 2 Model Medan. Jenis penelitian ini adalah sesuai dengan kaidah-kaidah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan desain metode pembelajaran group investigation. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-14 MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah sebanyak 42 orang. Hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi dengan metode pembelajaran kooperatif group investigation terjadi peningkatan pada nilai rata-rata dari siklus I sebesar 65,71 dengan persentase ketuntasan klasikal 42,86% menjadi 76,43 dengan persentase ketuntasan klasikal 76,19% di siklus II. Jadi, terjadi peningkatan hasil belajar siswa biologi sebesar 19,05%. Aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif group investigation mengalami peningkatan, terlihat dari persentase hasil kegiatan observasi yaitu siklus I 68,69% dan pada siklus II 81,53%. Jadi, terjadi peningkatan ativitas siswa sebesar 12,84%.

Page 1 of 2 | Total Record : 15

 1   2 

Filter by Year

2022 2022


Reset
Filter By Issues
All Issue Vol. 2 No. 4 (2022) Vol. 2 No. 3 (2022) Vol. 2 No. 2 (2022) Vol. 2 No. 1 (2022) Vol. 1 No. 3 (2021) Vol. 1 No. 2 (2021) Vol. 1 No. 1 (2021)