cover
Contact Name
Akhyarnis Febrialdi
Contact Email
febrialdi1@gmail.com
Phone
+628117408799
Journal Mail Official
jurnalstockpeternakan@gmail.com
Editorial Address
Kampus A, Fakultas Pertanian, Universitas Muara Bungo, Jalan Pendidikan, Sungai Binjai, Kec.Batin III, Kabupaten Bungo, Jambi 37211.
Location
Kab. bungo,
Jambi
INDONESIA
Stock Peternakan
ISSN : -     EISSN : 25993119     DOI : 10.36355
Core Subject : Health, Agriculture,
Stock Peternakan Merupakan Jurnal Yang menerbitkan artikel dengan kajian benih, bibit, bakalan, ternak ruminansia indukan, pakan, alat dan mesin, budi daya ternak, panen, pasca panen, pengolahan, pemasaran, pengusahaan, pembiayaan dan sarana dan prasarana
Articles 74 Documents
KARAKTERISTIK SIFAT FISIK DAN KIMIA BUNGKIL KELAPA KERING DAN BUNGKIL KELAPA DIKUKUS bopalyon pedi utama
STOCK Peternakan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v1i1.235

Abstract

Kualitas bungkil kelapa bervariasi tergantung dengan cara pengolahan dan mutu bahan baku. Berdasarkan komposisi kimianya, bungkil kelapa termasuk sumber protein asal nabati untuk ternak yang mengandung protein kasar 20-26 % . Dalam pemakaiannya terutama untuk monogastrik perlu diperhatikan keseimbangan asam aminonya, karena bungkil kelapa kekurangan asam amino lisin dan histidin. Bungkil kelapa bisa digunakan untuk unggas sebaiknya tidak lebih dari 20% , babi 40-50 % dan ruminansia 30%.Tujuan penelitian ini mengukur sifat fisik dan kimia bungkil kelapa kering dan bungkil kelapa dikukus. Sifat fisik bungkil kelapa yang meliputi, berat jenis bahan, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, dan sudut tumpukan. Sedangkan sifat kimia yang meliputi Aktivitas air (aw), kelarutan total dan pH.Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis statistik secara deskriptif. Semua data dari masing-masing bahan dan masing-masing peubah berdasarkan penjumlahan, rataan, persentase dan standar deviasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai sifat fisik bahan pakan bungkil kelapa kering lebih besar dari pada nilai bungkil kelapa dikukus. Nilai sifat fisik bungkil kelapa kering untuk berat jenis (1,59±0,25), kerapatan tumpukan (0,48±0,02), kerapatan pemadatan tumpukan (0,55±0,02) dan sudut tumpukan (60,40°±6,76). Sedangkan sifat fisik bungkil kelapa kukus berat jenis (1,43±0,25), kerapatan tumpukan (0,34±0,10), kerapatan pemadatan tumpukan (0,34±0,04) dan sudut tumpukan (56,44°±34,60). Nilai bahan pakan uji secara kimia bahan pakan bungkil kelapa dikukus lebih besar dari pada bungkil kelapa kering. Nilai uji kimia bungkil kelapa kering untuk aktifitas air (aw) sebesar 0,52±0,01 dan kelarutan total sebesar 57,49±3,17. Sedangkan nilai bungkil kelapa kukus aktifitas air (aw) sebesar 0,73±0,01 dan kelarutan total sebesar 78,48±5,29. Nilai pH bungkil kelapa kering dan bungkil kelapa dikukus sama yaitu 5.
PENGARUH FOSFAT DAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) TERHADAP PANJANG BATANG, TINGGI TANAMAN, DAN JUMLAH DAUN ALFALFA (MEDICAGO SATIVA L.) PADA TANAH INCEPTISOL Bela Putra
STOCK Peternakan Vol 1, No 1 (2017): STOCK Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v1i1.147

Abstract

AbstrakPENGARUH FOSFAT DAN CENDAWAN  MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) TERHADAP PANJANG BATANG, TINGGI TANAMAN, DAN JUMLAH DAUN ALFALFA (MEDICAGO SATIVA L.) PADA TANAH REGOSOL Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cendawan mikoriza arbuskula dan pupuk fosfat terhadap panjang batang, tinggi tanaman, dan jumlah daun alfalfa. Rancangan yang dipakai adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 3 x 4, 4 ulangan. Faktor pertama terdiri dari 3 taraf pemberian pupuk fosfat (P) : 0, 60 dan 120 kg P2O5 ha-1 dan faktor kedua adalah penambahan CMA terdiri dari 4 taraf 0, 5, 10 dan 15 g pot-1. Variabel yang diamati berupa tinggi tanaman, panjang batang, dan jumlah daun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Interaksi CMA  dan pupuk P memberikan pengaruh berbeda tidak nyata pada semua parameter yang diuji. Perlakuan pemberian CMA sebanyak 15 g pot-1 menunjukkan adanya pengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01) pada parameter panjang batang, tinggi tanaman, jumlah daun. Perlakuan pemberian pupuk P sebanyak 60 kg P2O5 ha-1 menunjukkan adanya pengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01) pada parameter panjang batang, tinggi tanaman. Disimpulkan bahwa interaksi  CMA dan pupuk P tidak bisa meningkatkan pertumbuhan alfalfa dilihat dari aspek panjang batang, tinggi tanaman, dan jumlau daun. Pemberian CMA 15 g pot-1 dapat meningkatkan panjang batang, tinggi tanaman, jumlah daun. pemberian pupuk P sebanyak 60 kg P2O5  dapat meningkatkan panjang batang dan tinggi tanaman. Kata kunci : Alfalfa, CMA, Mikoriza, pertumbuhan, produktivitas
Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Puyuh "Ternak Jaya Farm" Di Desa Lubuk Kecamatan Manggis Kabupaten Bungo Bopalyon Pedi Utama
STOCK Peternakan Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v2i2.411

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan di Ternak Jaya Farm milik bapak Indra Purnama yang berolaksi di Desa Lubuk Kecamatan Manggis Kabupaten Bungo. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan dimulai pada tanggal 22 Juni 2020 sampai dengan 22 Juli 2020.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhui pendapatan yang dihasilkan dari ternak puyuh petelur dan pembibitan usaha Ternak Jaya Farm.Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pengamatan dan wawancara langsung dengan responden dengan daftar pertanyaann yang telah disiapkan terlebih dahulu. Variabel yang diamati yaitu penjualan telur, penjualan bibit, penjualan puyuh afkir, pendapatan kotor dan pendapatan (keuntungan) bersih.Hasil penelitian usaha ternak puyuh Ternak Jaya Farm milik bapak Indra Purnama di  Desa Lubuk Kecamatan Manggis Kabupaten Bungo sebesar Rp.178.166.839/tahun, rata-rata penghasilan perbulan sebesar Rp.14.847.237. Kata Kunci : Pendapatan, Biaya Produksi, Ternak Puyuh. 
KORELASI TINGKAT LAKTASI DAN UMUR TERNAK TERHADAP PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI KOPERASI MERAPI SINGGALANG KOTA Susanti Susanti; Imelda Siska; Yoshi Lia Anggrayni
STOCK Peternakan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v3i1.607

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat laktasi, umur ternak, produksi susu dan korelasi antara ketiganya. Penelitian dimulai pada tanggal 9 April 2018 sampai 8 Mei 2018 di Koperasi Merapi Singgalang Kota Padang Panjang. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil pengamatan langsung dilapangan dan data sekunder didapatkan dari recording peternak dilapangan. Peubah yang diamati adalah tingkat laktasi, umur ternak dan produksi susu serta korelasi diantara ketiganya. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puncak produksi susu terdapat pada laktasi ke-3, produksi susu 19,63± 5,33 liter/ekor/hari dengan umur 4,88 ±0,15 tahun. Produksi susu terendah terdapat pada laktasi ke-1,produksi susu 10,41± 4,32 liter/ekor/hari dengan umur  2,86 ± 0,15 tahun. Korelasi tingkat laktasi dengan produksi susu Ý=1,698+0,058X dengan r=0,28, korelasi umur ternak dan produksi susu sapi perah adalah Ý=3,305+0,075X dengan r=0,36, korelasi Tingkat laktasi dan umur ternak terhadap produksi susu Ý=-9,77–9,579X1+10.886X2 dengan r=0,41. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi tingkat laktasi dan umur ternak terhadap produksi susu sebesar r=0,41 yang artinya ketiga aspek tersebut memiliki tingkat keeratan sedang
Efek Fosfat Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula Pada Jumlah Tunas, Berat Segar, Dan Berat Kering Alfalfa bela putra
STOCK Peternakan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v3i1.610

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cendawan mikoriza arbuskula dan pupuk fosfat terhadap jumlah tunas, berat segar, dan berat kering alfalfa.. Rancangan yang dipakai adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 3 x 4, 4 ulangan. Faktor pertama terdiri dari 3 taraf pemberian pupuk fosfat (P) : 0, 60 dan 120 kg P2O5 ha-1  dan faktor kedua adalah penambahan CMA terdiri dari 4 taraf 0, 5, 10 dan 15 g pot-1. Variabel yang diamati berupa jumlah tunas, berat segar, dan berat kering alfalfa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Interaksi CMA  dan pupuk  P  memberikan pengaruh berbeda tidak nyata pada semua parameter yang diuji. Berat segar tajuk dipengaruhi sangat nyata oleh masing-masing kontrol yang terpisah, yaitu pada Perlakuan pemberian CMA sebanyak 15 g pot-1 dan Perlakuan pemberian pupuk P sebanyak 60 kg P2O5 ha-1 . Jumlah tunas dan berat kering tajuk menunjukkan tidak adanya pengaruh antara perlakuan dan kontrol. Disimpulkan bahwa interaksi  CMA dan pupuk P tidak bisa meningkatkan jumlah tunas, berat segar, dan berat kering alfalfa. Pemberian CMA sebanyak 15 g pot-1 dan pupuk P sebanyak 60 kg ha-1 dapat meningkatkan berat segar dan berat kering tajuk alfalfa.
KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN PADA SAPI BALI DI KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI yeni karmila; Adlin Yulianto
STOCK Peternakan Vol 4, No 1 (2022): Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v4i1.749

Abstract

The successful implementation of the artificial insemination (AI) program is a Measurement of the amount reproductive efficiency value that achieved. The value of the efficiency of the successful of artificial insemination (AI) can be assessed by measuring the rate per pregnancy or Service per Conception (S/C), calving distance or Calving Interval (CI) and pregnancy rate or Conception Rate (CR). This research has been carried out in Muaro Jambi Regency from September 11, 2021 to October 01, 2021. This study aims to determine the success of artificial insemination (AI)) in Bali cow in Muaro Jambi Regency and to determine Service Per Conception (S/C), Conception Rate (CR), and Calcing Interval (CI). This research was conducted using a survey method where the sampling method (respondents) was purposive sampling of respondents who has the criteria, namely respondents who had mother cows who had given birth at least 2 times to breeders in Jambi Luar Kota District, Muaro Jambi Regency and were married by artificial insemination (AI). The changes observed were Service per Conception (S/C), calving interval or Calving Interval (CI) and pregnancy rate or Conception Rate (CR). The data obtained were processed. The results showed that the successful of artificial insemination (AI) in Muaro Jambi Regency in the form of Service per Conception (S/C) which was 1,58, calving interval (CI) of 14,05 months and pregnancy rate or Conception Rate (CR). ) ) of 56,14%. It can be concluded that the successful of Synthetic Insemination (SI) in Muaro Jambi Regency can be categorized as having succeeded optimally, it can be seen from the service per concept (S/C), calving interval (CI) and the level of conception (CR). Keywords: artificial insemination (AI), Bali Cow, Reproductive Efficiency
PENGARUH PEMBERIAN PELAPISAN MADU TERHADAP UJI pH DAGING AYAM BROILER supriyono supriyono; andi panca; eko joko guntoro
STOCK Peternakan Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v3i2.645

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pelapisan madu terhadap pH daging ayam broiler.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sari Mulya Kecamatan Jujuhan Ilir, Kabupaten Bungo dari tanggal 04 Oktober 2021 – 10 Oktober 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Setiap unit percobaan terdiri dari lima daging ayam broiler, masing – masing perlakuan adalah M0 Pemberian madu dengan dosis 0%, M1 Pemberian madu dengan dosis 5%, M2 Pemberian madu dengan dosis 10%, M3 Pemberian madu dengan dosis 15%, M4 Pemberian madu dengan dosis 20%. Adapun pengamatan yang diamati adalah uji pH. Jika Analisis keragaman menunjukkan pengaruh yang sangat nyata maka untuk melihat perbedaan perlakuan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan New Multiple Range Test (DNMRT), (Steel and Torrie, 1994). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pemberian pelapisan madu pada pH daging ayam broiler hari pertama madu paling tinggi pada daging ayam broiler terdapat pada perlakuan M2 (5.49) dibandingkan dengan kontrol M0 (5.25),  sedangkan pada pemberian pelapisan madu untuk hari ketiga dan kelima disarankan untuk menggunakan perlakuan M3 yaitu pemberian madu dengan dosis 15% dengan hasil pH yang mendekati pH normal).
PENGARUH PENAMBAHAN MINERAL MAKRO DALAM RANSUM TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN DAN EFISIENSI RANSUM PADA KAMBING KACANG YURMA METRI; RENI ELMIATI
STOCK Peternakan Vol 4, No 1 (2022): Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v4i1.752

Abstract

Pemeliharaan ternak kambing lokal di Sumatera Barat sebagian besar masih secara tradisional dengan pemeliharaan semi intensif dan aspek mineral sering kurang diperhatikan. Pada kenyataannya peranan mineral sangat penting untuk semua aspek metabolisme dalam tubuh. Defisiensi atau masalah kelebihan salah satu mineral akan mengganggu metabolisme yang dimanifestasikan dalam produksi. Umumnya hijauan makanan ternak tumbuh pada tanah yang rendah tingkat kesuburannya karena lahan yang lebih subur digunakan untuk menanam tanaman pangan, oleh sebab itu kandungan gizi hijauan menjadi rendah termasuk mineral. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kekurangan mineral pada hijauan pakan ternak adalah dengan menambahkan campuran mineral dalam konsentrat. Berdasarkan pemikiran tersebut maka dilakukan penelitian ini.            Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetehui pengaruh penambahan mineral makro dalam ransum terhadap pertambahan berat badan dan efisiensi ransum pada kambing lokal.            Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), di mana ternak yang dijadikan   materi   penelitian  sebanyak 20 ekor, terdiri dari 4 perlakuan  dan  5  kelompok  ternak  sebagai ulangan .  Perlakuan  yang  diberikan  adalah  :  A. hijauan yang terdiri dari rumput lapangan, gamal dan lamtoro serta konsentrat yang terdiri dari jagung, dedak dan bungkil kelapa sebagai perlakuan kontrol, perlakuan B adalah ransum A + Ca +P, perlakuan C adalah ransum A + Ca + P + Mg dan perlakuan D adalah ransum A+ Ca + P + S.            Uji DNMRT menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan terendah terdapat pada. ransum A (kontrol) dan tertinggi pada ransum D sama halnya dengan Efisiensi Penggunaan Ransum. Suplementasi yang dilakukan dapat meningkatkan pertambahan bobot badan harian. Peningkatan bobot badan harian diimbangi oleh peningkatan konsumsi bahan kering ransum. Keadaan tersebut menyebabkan nilai efisiensi penggunaan ransum (EPR) cenderung meningkat.             
PERBANDINGAN KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN PADA SAPI BALI DAN SAPI SIMENTAL DI KECAMATAN PAMENANG BARAT KABUPATEN MERANGIN Bopalyon Pedi Utama
STOCK Peternakan Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v3i2.646

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetauhui perbandingan tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan pada sapi bali dan sapi simental di Kecamatan Pamenang Barat Kabupaten Merangin. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik studi kasus ternak sapi bali dan sapi simental yang mengikuti program Inseminasi Buatan (IB) ditahun 2018. Penelitian ini menggunakan 58 ekor sapi bali dan 31 ekor sapi simental. Variabel yang diamati adalah Service Per Conseption (S/C) dan Conseption Rate (CR). Hasil penelitian menunjukkan nilai sapi bali S/C 1,28 dan CR 75,86%, sedangkan  hasil penelitian sapi simental nilai S/C 1,44 dan CR 67,74%. Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sapi bali lebih bagus dari pada sapi simental.
PENAMPILAN REPRODUKSI PADA SAPI BALI DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN MERANGIN Yudi syaputra; eko joko guntoro
STOCK Peternakan Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v3i2.687

Abstract

Hasil Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum hasil pelaksanaan Inseminasi Buatan di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin. Data yang di kumpulkan  berupa data sekunder, Data sekunder diproleh dari recording IB pada setiap sapi yang di IB di kartu catatan. Identitas Inseminator dan kinerja dilapangan serta Dinas Peternakan mengenai perannya memenuhi sarana dan prasarana yang menunjang program IB. Variabel yang diamati adalah Service Per Conseption (S/C), Conseption Rate (CR) dan Calving Rate. Tingkat Keberhasilan IB di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin cukup baik dengan nilai Rata rata Service Per Conseption (S/C) 1,17, Conseption Rate (CR) 69,10% dan Calving Rate 83,46%.