cover
Contact Name
Indra Fauzi Sabban
Contact Email
indra.fauzi@iik.ac.id
Phone
+6282225094691
Journal Mail Official
indra.fauzi@iik.ac.id
Editorial Address
Jalan. KH. Wahid Hasyim 65 Kediri Jawa Timur Indonesia
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
JOURNAL OF COMMUNITY ENGAGEMENT AND EMPOWERMENT
ISSN : -     EISSN : 27145735     DOI : -
JECC memiliki tujuan untuk dapat mendiseminasikan hasil pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh instansi pendidikan maupun organisasi lainnya agar dapat menjadi bahan rujukan serta menjadi inspirasi untuk meningkatkan kegiatan pengabdian masyarakat. JECC berfokus pada bidang sebagai berikut: Pemberdayaan dan peningkatan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Peningkatan nilai guna barang dan jasa.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 82 Documents
PEMANFAATAN BAHAN ALAM SEBAGAI SKRINING AWAL ZAT ADITIF UNTUK MENJAMIN PRODUK YANG SEHAT DAN HIGIENIS Pramana, Galih Adi; Dyahariesti, Niken; Karminingtyas, Sikni Retno
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Makanan yang sehat sangat diperlukan untuk kesehatan. Faktor kesehatan sering kali terabaikan ketika seseorang memilih makanan dan minuman dan cenderung memilih berdasarkan tampilannya seperti warna yang menarik ataupun  tekstur yang memikat. Program pengabdian  masyarakat dilakukan  di  RW IX, Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang yang dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2019. Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat cara mengindentifikasi adanya zat aditif (pewarna dan pengawet) dengan memanfaatkan bahan alam. Metode: Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dan pelatihan   kepada kader posyandu dan ibu rumah  tangga. Program ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama meliputi kegiatan survey lokasi dan koordinasi, tahap kedua meliputi kegiatan pemberian materi sesuai dengan subtema dan monitoring awal (pretest) dan tahap yang ketiga meliputi evaluasi (postest). Hasil:  Dari  kegiatan ini diperoleh hasil bahwa masyarakat banyak yang belum dapat membedakan makanan dan minuman yang mengandung zat aditif berbahaya, tetapi dengan adanya pelatihan ini  pengetahuan masyarakat mengenai zat aditif (pewarna dan pengawet) berbahaya pada makanan dan minuman sudah ada peningkatan dengan adanya perbaikan hasil postest dibandingkan dengan hasil pretest. Kesimpulan: Adanya peningkatan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat dalam mengidentifikasi zat aditif (pewarna dan pengawet)  dalam makanan dan minuman dengan memanfaatkan bahan alam.
PENERAPAN TEKNOLOGI “TOGA Eco-Waste” BAGI MASYARAKAT DESA LEREP KECAMATAN UNGARAN BARAT Yuswantina, Richa; Vifta, Rissa; Susilo, Jatmiko
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Obat Keluarga atau TOGA merupakan tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Keberadaan TOGA bagi masyarakat dapat dimanfaatkan sebagai upaya promotif dan preventif terhadap peningkatan kesehatan. Teknologi tepat guna dalam pemanfaatan tanaman TOGA belum banyak diaplikasikan. Teknologi “eco-waste” merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan potensi keberadaan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Eco-waste merupakan teknologi dengan menerapkan pemanfaatan barang bekas habis pakai sebagai sarana untuk penanaman TOGA. Berdasarkan survey yang sudah dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat diperoleh informasi bahwa pengetahuan masyarakat di Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat mengenai tanaman TOGA cenderung masih kurang. Hal tersebut yang mendasari tim pengabdian masyarakat Program Studi Farmasi Universitas Ngudi Waluyo melakukan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan melalui tiga tahapan, yakni Pemberian pengetahuan mengenai TOGA, Pendayagunaan sampah rumah tangga dengan konsep “Zerowaste”, serta Pemberian softskill tentang teknologi ecowaste. Hasil pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di RT 09/RW 09 menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan softskill peserta tentang Prinsip Toga dan Penerapan Toga-ecowaste Bagi Masyarakat Desa Lerep. Presentase kenaikan pengetahuan dari 65% menjadi 84% yang diketahui melalui hasil monitoring dan evaluasi serta rekapitulasi nilai pritest dan postest. Edukasi dan pemberian softskill bagi masyarakat terkait pemanfaatan TOGA sangat bermanfaat khususnya dalam mewujudkan masyarakat sadar sehat.  
Peningkatan Pengetahuan Gizi Remaja Puteri Terkait Anemia Melalui Edukasi Gizi Triatmaja, Nining Tyas
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan remaja puteri yang masih belum dapat diatasi. Anemia pada remaja puteri dapat menurunkan produktivitas dan kemampuuan kognitif. Selain itu, anemia pada remaja puteri juga mempengaruhi kondisi kehamilan jika remaja puteri tersebut hamil. Pencegahan dan penanganan anemia secara dini perlu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas dan kesehatan remaja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka penanganan anemia adalah pemberian edukasi tentang pencegahan dan penanganan anemia pada remaja puteri. Tujuan Kegiatan: Meningkatkan pengetahuan remaja puteri terkait pencegahan dan penanganan anemia. Metode Kegiatan: Kegiatan ini dilakukan di SMP Negeri 5 Kota Kediri. Jumlah peserta dalam kegiatan ini adalah sebanyak 31 siswi kelas VII. Materi yang disampaikan dalam edukasi gizi, meliputi pengertian dan deteksi anemia, penyebab dan akibat anemia, serta makanan pencegah dan peningkat terjadinya anemia. Hasil Kegiatan: Rata-rata pengetahuan gizi remaja puteri terkait anemia sebelum dilakukannya edukasi sebesar 52.9% dan mengalami peningkatan setelah diedukasi, yaitu 90.3%. Simpulan dan Saran: Edukasi gizi dinilai cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan gizi peserta. Saran yang dapat diberikan adalah edukasi gizi juga perlu dilakukan kepada orang tua dan guru agar saling bekerja sama dalam penurunan angka anemia pada remaja puteri
PENERAPAN TEKNOLOGI INOVASI PRODUK BERBAHAN DASAR BAMBU DI BUAT TUSUK SATE DAN DI KEMBANGKAN MENJADI BESEK Indrasari, Lolyka Dewi; Tri Pariyanto, Afiff Yudha; Komari, Ana; Rahayuningsih, Sri; Widodo, Silvi Rushanti; Safi’i, Imam; Santosa, Heribertus Budi; Nandang, Iim
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program studi Teknik Industri Universitas Kadiri merupakan Institusi pendidikan dibidang perindustrian baik suatu produk maupun jasa. Untuk Pengabdian masyarakat ini program Studi Teknik Industri berperan serta membantu warga masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk membuat produk unggulan di dusun dadapan desa Tinalan serta inovasi pengembangan produk supaya bisa dibuat icon desa dan menjadi terkenal produk unggulannya. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk tusuk sate melalui pemeliharaan konsistensi mutu untuk bisa meningkatkan daya saing pada pasar. Bentuk kongrit upaya meningkatkan pelatihan antara lain dengan memberikan inovasi dan pengembangan produk dengan mendatangkan seorang yang ahli membuat besek untuk pelatihannya,Tujuan pengabdian masyarakat yakni  Memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan besek, memberikan pengetahuan menjaga konsistensi suatu produk, menjelaskan cara pengembangan produk, penyuluhan tentang  inovasi tusuk sate yang berkualitas. Metode dilakukan dengan Penyuluhan tentang pengembangan produk tusuk sate yang akan dikembangkan mejadi besedan dikembangkan menjadi produk yang mempunyai nilai lebih tinggi dan pelatihan pembuatan besek secara langsung oleh Pelatih dari Pringgodani Art. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah Setelah diberikan penyuluhankepada warga desasecara langsung, sasaran mampu memahami tentang pentingnya kualitas suatu produk dan bisa meningkatkan kualitas besek dan bisa menambah pendapatan serta untuk memenuhi kehidupan sehari-hari
Penyuluhan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Restuaji, Ibnu Muhariawan; Pujiono, Fery Eko; Mulyati, Tri Ana; Lukis, Prima Agusti
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat dilatarbelakangi oleh kesadaran dan perilaku masyarakat yang masih belum peduli terhadap kebersihan lingkungan. Dalam hal menjaga kebersihan lingkungan, perlu adanya kesadaran dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah rumah tangga. Dusun Krampyang, Desa Kalipang, Kec. Grogol, Kab. Kediri merupakan daerah yang memiliki masalah dalam mengelola sampah rumah tangga. Kurang pedulinya warga dalam mengelola sampah dan tidak adanya tempat pembuangan akhir mengakibatkan sering terjadi banjir dan longsor di beberapa titik di daerah tersebut. Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini adalah agar warga Dusun Krampyang memiliki kesadaran bahwa sangat penting mengelola sampah rumah tangga dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan menyediakan tempat pembuangan sampah. Sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya banjir dan longsor di Dusun tersebut. Metode: Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara memberikan penyuluhan tentang jenis-jenis sampah rumah tangga, pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan penyediaan tempat pembuangan akhir. Dalam penyuluhan warga juga diminta untuk mengisi kuisioner sebelum dan sesudah pemaparan materi untuk mengetahui tingkat pemahaman serta kesadaran warga. Hasil dari kegiatan menunjukkan sebelum penyuluhan, hanya 33,33% warga yang mengetahui jenis-jenis sampah rumah tangga dan hanya 53,33% warga yang memiliki kesadaran pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Setelah penyuluhan, seluruh warga menjadi tahu jenis-jenis dan menyadari pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga. Kesimpulan: Dari kegiatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa warga Dusun Krampyang sangat antusias dan bertambah tingkat pemahaman serta kesadarannya terhadap pengelolaan sampah. Selain itu, perlu adanya kegiatan sosial seperti penyuluhan, pendampingan, maupun pemberian bantuan fasilitas tempat pembuangan sampah yang memadai dari pemerintah untuk mendorong kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungannya.
TRANSFER ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PERTOLONGAN KEGAWATDARURATAN PADA TATANAN KELUARGA Kushayati, Nuris; Murtiyani, Ninik; Suidah, Hartin
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keadaan jantung berhenti berdenyut merupakan salah satu keadaan kegawatdaruratan. Kasus henti jantung sering terjadi secara tiba-tiba tanpa gejala awal yang dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Kondisi ini sering terjadi di lingkungan luar rumah sakit atau disebut OHCA (Out of Hospital Cardiac Arrest). Kematian akan terjadi dalam beberapa menit jika tidak segera ditolong. Di Amerika serikat kasus henti jantung ini menyebabkan 90 % kematian (AHA, 2020). Di Indonesia sampai saat ini belum ada data statistik mengenai kasus henti jantung. Bantuan hidup dasar yang dilakukan untuk pertolongan kasus henti jantung adalah resusitasi jantung paru. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam pertolongan kegawatdaruratan henti jantung pada tatanan keluarga. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Hasil pengabdian masyarakat diperoleh dari 43 anggota keluarga, pengetahuan keluarga paling banyak masih kurang yaitu 31 orang anggota keluarga (72,09%) dan setelah pemaparan materi pengetahuannya meningkat yang paling banyak dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 23 orang anggota keluarga (53,49%). Pada awalnya saat latihan penanganan kegawatdaruratan ada beberapa peserta yang tidak ikut mencoba cara penanganan kegawatdaruratan karena takut, namun banyak juga peserta yang sangat antusias untuk mencoba melakukan penanganan kegawatdaruratan. Bagi keluarga disarankan agar senantiasa mengenali secara dini tanda dan gejala henti jantung karena bisa terjadi dimana saja dan kapan saja karena henti jantung dapat dialami diberbagai tingkat usia. Dengan kemampuan mengidentifikasi secara dini diharapkan ada penolong yang siaga untuk memberikan bantuan hidup dasar yaitu resusitasi jantung paru oleh orang awam.
Sosialisasi Pemakaian Obat Cacing Pada Posyandu Balita wiyono, anang setyo; Sari, Fita; Restuaji, Ibnu Muhariawan; Saputra, Sony Andika
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Penyakit cacingan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, terutama penyakit cacingan yang ditularkan melalui tanah, yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), dan Ancylostoma duodenale, Necator americanus, (cacing tambang). Lebih dari 1,5 miliar orang, atau 24% dari populasi dunia, terinfeksi cacingan ini. Prevalensi cacingan di Indonesia bervariasi antara 2,5% - 62%. Penanggulangan cacingan diarahkan pada pemutusan rantai penularan cacingan, yaitu kelompok usia balita dan anak usia sekolah,  dengan  1) pemberian obat massal pencegahan cacingan kelompok rentan untuk menghentikan penyebaran telur cacing dari penderita ke lingkungan sekitarnya, 2) peningkatan higiene sanitasi, dan 3) pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi kesehatan. Tujuan: Melalui kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ini maka diadakan sebuah kegiatan sosialisasi mengenai penyakit cacingan dan cara minum obat cacing yang benar. Metode: Penyebaran kuesioner pada ibu-ibu Posyandu Balita. Hasil: tingkat pengetahuan peserta mengenai penyakit cacingan mengalami peningkatan dari sebelum sosialisasi sebesar 45% dan sesudah sosialisasi sebesar 85%. Sedangkan tingkat pengetahuan peserta mengenai cara minum obat cacing yang benar juga mengalami peningkatan dari sebelum sosialisasi sebesar 54,5% dan sesudah sosialisasi sebesar 93,5%. Data perilaku masyarakat Desa Joho memiliki kebiasaan hidup sehat sebesar 89%. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan dan kebiasaan hidup masyarakat Desa Joho masuk dalam kategori baik.
Pemberdayaan Pemahaman Masyarakat dalam Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Dan Antibiotik Dengan Benar Melalui Penyuluhan Dalam Rangka Manajemen Kesehatan Keluarga Pemberdayaan Pemahaman Masyarakat dalam Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Dan Antibiotik Dengan Benar Melalui Penyuluhan Dalam Rangka Manajemen Kesehatan Keluarga Restyana, Anggi; Admaja, Wika; Ubanayo, Kristian
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Indonesia saat ini sudah terbiasa dengan penggunaan berbagai jenis obat-obatan dengan tujuan menyembuhkan penyakit, mengontrol, ataupun sebagai suplemen untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Perkembangan tersebut menimbulkan berbagai dampak negatif. dampak negatif yang mungkin timbul dengan meningkatnya penggunaan obat di masyarakat adalah kesalahan dalam menggunakan hingga membuang limbah obat. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dan informasi yang disampaikan kepada masyarakat terkait penggunaan obat yang baik dan benar. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masayarakat tentang tata cara  penggunaan obat dan cara penggunaan antibiotik dengan bijak. Metode dalam kegiatan ini adalah prospektif eksperimental yaitu observasi (pre test), pemberian perlakuan melalui intervensi penyuluhan dan mengukur tingkat pemahaman responden (post test) secara total sampling. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pre-test pengetahuan penggunaan  obat diperoleh score sebesar 57,96±7,61  dan pada pre test penggunaan antibiotik dengan bijak sebesar 47,26±9,39. Hasil score post-test untuk pengetahuan cara penggunaan obat sebesar 89,43±2,52 dan score post-test penggunaan antibiotik dengan bijak sebesar  84,11±6,44. Berdasarkan hasil diatas menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada responden sebesar 31,47±2,52 pada penyuluhan pengetahuan cara penggunaan obat dan 36,84±2,95 pada cara penggunaan antibiotik dengan bijak.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Menggunakan Metode Komposting Takakura Kirana, Gerardin Ranind; Nugraheni, Reny
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Laju produksi sampah tidak sebanding dengan proses pengelolaannya. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Desa Sidomulyo, sebagian besar masyarakat masih kurang mengetahui bagaimana pengelolaan sampah yang baik dan benar. Sehingga dalam hal pengelolaannya, masih dengan cara dibakar di tempat terbuka, baik untuk sampah organik maupun anorganik. Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode komposting Takakura, beserta nilai ekonomisnya. Metode: Kegiatan pengelolaan sampah ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan demonstrasi proses komposting Takakura di layar proyektor, dan praktik langsung mengenai bahaya sampah dan cara menangani sampah baik sampah organik maupun anorganik. Hasil: Hasil dari kegiatan ini baik (80%), yaitu didapat adanya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai cara mengelola sampah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil memberdayakan masyarakat Desa Sidomulyo untuk mengelolah sampah organik dan anorganik yang dihasilkan dari rumah tangga menjadi kompos dengan metode komposing takakura dan juga pengelolaan sampah plastik menjadi BBM. Kemampuan peserta dalam penguasaan materi dapat dikatakan baik (90%), hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang yang aktif bertanya dan memberikan feedback. Pada sesi terakhir, masyarakat mampu dan berhasil melakukan praktik secara langsung, tentang bagaimana mengelola sampah rumah tangga dengan metode Takakura. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian ini efektif meningkatkan pengetahuan warga Desa Sidomulyo tentang pengelolaan sampah rumah tangga dengan cara sederhana, yaitu metode komposting Takakura.
PROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN REMAJA MELALUI POSYANDU REMAJA Ertiana, Dwi; Septyvia, Agy Ivena; Nur Utami, Aprilia Ulfi; Ernawati, Endang; Yualiarti, Yayuk
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi di dunia sangat begitu pesat termasuk di Indonesia, dengan perkembangan teknologi yang pesat maka  berkembang juga permasalahan remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Tujuan Kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja, serta menciptakan wadah pembinaan dan memahami pentingnya gaya hidup sehat. Pada masa ini remaja mengalami banyak tantangan baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan, apabila pada masa ini remaja tidak mampu menghadapinya maka akan menyebabkan remaja mengalami masalah kesehatan yang kompleks. Metode yang dipakai meliputi survey, musyawarah Masyarakat Desa, pelatihan kader posyandu, pemeriksaan remaja dan pembentukan posyandu remaja. Kegiatan dilaksanakan tanggal 1-20 Juni 2019. Hasilnya didapatkan jumlah remaja di Desa Krecek  ada 852 remaja dengan sampel yang diambil 92 remaja yang aktif di kegiatan karang taruna. Dari tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi  63 remaja pengetahuannya baik dan 28 remaja pengetahuannya kurang. Terdapat 74 remaja yang melakukan kenakalan dan yang hamil diluar nikah ada 3 remaja. Pembetukan posyandu remaja yang dapat digunakan sebagai wadah para remaja untuk menciptakan wadah pembinaan dan memahami pentingnya gaya hidup sehat, meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, gizi, mengurangi kejadian kenakalan pada remaja.