cover
Contact Name
Atika Marzaman
Contact Email
tika.marzaman@gmail.com
Phone
+6285299259004
Journal Mail Official
hjirs@unhas.ac.id
Editorial Address
Department of International Relations, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Hasanuddin. Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 10, Tamalanrea, Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Hasanuddin Journal of International Affairs
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 27753336     EISSN : 27747328     DOI : https://doi.org/10.31947/hjirs.v1i2
Core Subject : Social,
Hasanuddin Journal of International Affairs, is a peer-reviewed journal published twice a year in February and August by Department of International Relations, Faculty of Social and Political Sciences, Hasanuddin University. Hasanuddin Journal of International Affairs welcomes academics as well as practitioners to contribute their thoughts on International Relations. Hasanuddin Journal of International Affairs with registered number ISSN 2774-7328 (Print), ISSN 2775-3336 (Online), is published in English or Bahasa Indonesia. Hasanuddin Journal of International Affairs discusses both theoretical and empirical findings. The main theory and concepts should refer to studies of International Relations, International Security, International Political Economy, or International and Transnational Studies.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2022)" : 5 Documents clear
Peran ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) dalam Penanggulangan Bencana Alam di Indonesia Agussalim Burhanuddin; Adis Dwi Magfirah; Indra; Nandito Octaviano Guntur; Kezia Atirah Monica Bubun; Muhammad Daffa Rizqilah; Annisa Apriliani
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v2i1.18656

Abstract

Responding to problems related to natural disasters, ASEAN created a regional regime, namely AADMER (ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response) which was framed based on the commitment of “One ASEAN, One Response”. The research method that will be used is descriptive qualitative method. Primary data were obtained from in-depth interviews with a scientist who has a special concern about ASEAN disaster management. Then, the primary data was confirmed and clarified with secondary data obtained from the literature, especially journals, the ASEAN framework, and Indonesian law related to disaster management. From this study it was found that the Indonesian government had taken sides with the Indonesian government to adopt AADMER through the National Disaster Management Agency (BNPB). Due to the limitations of ASEAN's work, member countries can realize AADMER. Similarly, Indonesia's inadequacy in threat management is examined. The efficacy of disaster risk reduction is noteworthy as a regional organization has the ability to expand its authority in making regional arrangements to address the issue.   Menyikapi permasalahan permasalahan terkait bencana alam, ASEAN menciptakan rezim regional yaitu AADMER (ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response) yang dibingkai berdasarkan komitmen “One ASEAN, One Response”. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam dengan seorang akademisi yang memiliki perhatian khusus seputar penanganan bencana ASEAN. Kemudian, data primer dikonfirmasi dan diklarifikasi dengan data sekunder yang diperoleh dari tinjauan literatur khususnya jurnal, kerangka ASEAN, dan hukum Indonesia terkait penanggulangan bencana. Dari penelitian ini ditemukan bahwa keberpihakan Indonesia telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk menganut AADMER melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Karena keterbatasan kerja ASEAN, negara-negara anggota dapat menghambat pemenuhan AADMER. Demikian pula, ketidakcukupan Indonesia dalam manajemen risiko bencana diperiksa. Kemanjuran pengurangan risiko bencana patut dicatat sebagai organisasi regional yang memiliki kemampuan untuk memperluas kewenangannya dalam membuat pengaturan regional untuk mengatasi masalah tersebut.
Politik Luar Negeri Tiongkok Sejak Tahun 1978: Transisi, Rebalancing dan Aktivisme Muhammad Erza Pradana
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v2i1.19839

Abstract

This article seeks to explain and analyze the changes and continuity in China’s foreign policy since 1978. The rise of China is perceived as both remarkable and threatening by many countries. Like all great powers, China’s rising power has been to further assert its dominance especially in Asia. However, since its declaration in 1949, China’s foreign policy had undergone significant adjustments to adapt with both domestic and international situation. In this article, the author the author divides the development of post-Mao Chinese foreign policy into 3 main phases, namely, Transition, Rebalancing and Activism. Of the three phases, the author will explain and analyze the changes and continuity that occur in the development of China's foreign policy. This artcile uses the Neoclassical Realist Theory of foreign policy to explain the evolution in China’s foreign policy. The author uses a qualitative approach with the literature study method as a data collection technique.   Artikel ini berusaha menjelaskan dan menganalisis perubahan dan kesinambungan kebijakan luar negeri China sejak 1978. Kebangkitan China dianggap luar biasa dan mengancam oleh banyak negara. Seperti semua kekuatan besar, kekuatan China yang meningkat telah semakin menegaskan dominasinya terutama di Asia. Namun, sejak dideklarasikan pada tahun 1949, kebijakan luar negeri China telah mengalami penyesuaian yang signifikan untuk beradaptasi dengan situasi domestik dan internasional. Dalam artikel ini, penulis membagi perkembangan politik luar negeri China pasca era Mao menjadi 3 fase utama, yaitu Transisi, Rebalancing dan Aktivisme. Dari ketiga fase tersebut, penulis akan menjelaskan dan menganalisis perubahan dan kontinuitas yang terjadi dalam perkembangan politik luar negeri China. Artikel ini menggunakan Teori Neoklasik Realis kebijakan luar negeri untuk menjelaskan evolusi dalam kebijakan luar negeri China. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan data.
Potensi Perluasan Kemitraan Internasional Universitas Hasanuddin dengan Universitas dalam Lingkungan ASEAN Nasly Perosyah
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v2i1.21008

Abstract

This study aims to determine the form and effect of partnerships conducted by Hasanuddin University with universities in Southeast Asia. The research method used is a qualitative method where data collection is carried out by conducting in-depth interviews. The results of this study indicate that the partnership between Hasanuddin University and the University of Malaysia and the University of Thailand includes student and staff exchanges; Symposium; exchange of scientific works; research funding; cooperation in the honey bee industry to cooperation in the fields of marine and fisheries and biotechnology. So far, this collaboration has shown a significant positive impact. What needs to be improved is that in this partnership it is related to the development of human resources both at Hasanuddin University and partner universities in Southeast Asia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan pengaruh kerjasama kemitraan yang dilakukan oleh Universitas Hasanuddin dengan universitas dalam lingkup Asia Tenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kulitatif dimana pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kerjasama kemitraan antara Universitas Hasanuddin dengan Universitas Malaysia dan Universitas Thailand mencakup pertukaran pelajar dan staf; Symposia; pertukaran karya ilmiah; pendanaan penelitian; kerjasama industri lebah madu hingga pada kerjasama dalam bidang kelautan dan perikanan serta bioteknologi. Sejauh ini kerjasama tersebut menunjukkan dampak positif yang signifikan. Adapun yang perlu ditingkatkan adalah dalam kemitraan ini adalah terkait dengan pengembangan sumber daya manusia baik di Universitas Hasanuddin maupun universitas mitra di lingkup Asia Tenggara
Pengaruh Sanksi Uni Eropa Terhadap Rusia Atas Krisis Ukraina Mahfud Massaguni; Muhammad Nasir Badu; Muhammad Ashry Sallatu
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v2i1.21011

Abstract

The crisis of Ukraine is one of the hot topics in the international world talks. The cancellation of the signing of the Association Agreement, which is a stage of integration of Ukraine into the EU, resulted in a wave of massive protests from citizens of Ukraine. Representatives of the EU mediating between the Ukrainian government and the protesting parties ultimately resulted in an agreement to oust President Viktor Yanukovych. The deposition of President Viktor Yanukovych, called pro-Russian, resulted in anger on the part of Russia, on the grounds that the elected president of Viktor Yanukovych's successor was a pro-European party. After the election, unarmed armed forces took over the Crimea territory and held a referendum for the territory to join Russia. Russian involvement in this conflict led to the EU sanctioning Russia. This prolonged sanction not only affects Russia, but also against Europe, because basically each side is one of the largest trading partners. Krisis Ukraina merupakan salah satu topik hangat dalam perbincangan dunia internasional. Pembatalan penandatanganan Association Agreement, yaitu sebuah tahapan integrasi Ukraina kedalam Uni Eropa, mengakibatkan gelombang protes besar-besaran dari warga Ukraina. Perwakilan Uni Eropa yang menjadi penengah antara pemerintah Ukraina dan para pihak yang melakukan protes, akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk melengserkan presiden Viktor Yanukovych. Dilengserkannya Presiden Viktor Yanukovych yang disebut sebagai pro-Rusia, mengakibatkan kemarahan dari pihak Rusia, dengan alasan presiden terpilih pengganti Viktor Yanukovych merupakan pihak yang pro-Eropa. Setelah pemilihan, pasukan bersenjata tanpa identitas mengambil alih wilayah Krimea dan mengadakan referendum agar wilayah tersebut bergabung dengan Rusia. Keterlibatan Rusia dalam konflik ini menyebabkan Uni Eropa memberi sanksi terhadap Rusia. Sanksi berkepanjangan ini tidak hanya berdampak pada Rusia, namun juga terhadap Eropa, karena pada dasarnya masing-masing pihak merupakan salah satu mitra dagang paling besar.
Dampak Ekspansi Alibaba Group Terhadap Perkembangan E-Commerce Di Indonesia Muhammad Iqbal; Darwis; Muhammad Ashry Sallatu
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v2i1.21012

Abstract

This study aims to find out about the threat of Alibaba Group expansion of local E-commerce in Indonesia, as well as the attitude of the Government of Indonesia to Alibaba Expansion Group, research method used is Descriptive Data collection techniques used by the authors is the form of library research and study Document that is by collecting literature relating to the subject matter to be discussed, and see the developments that occur from the discussion studied by the author. The results of this study indicate that with the existence of Alibaba Group Expansion there are several threats to E-commerce in Indonesia, among others, is the competition between foreign E-commerce companies with large capital in its operation as well as the potential strikes of Chinese production goods caused by access and marketing more easy. The Indonesian government's attitude towards Alibaba Group expansion is by issuing Perpres no.44 of 2016 and the policy of E- commerce Road Map in Indonesia which contains about protection and guidance on local E-commerce in order to compete with foreign players and strengthening Infrastructure to support Ecosystem of E-commerce in Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang ancaman ekspansi Alibaba Group terhadap E-commerce lokal di Indonesia, serta sikap pemerintah Indonesia terhadap Ekspansi Alibaba Group, Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah berupa telaah pustaka (library research) dan studi dokumen yaitu dengan mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang akan dibahas, serta melihat perkembangan yang terjadi dari pembahasan yang diteliti oleh penulis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya Ekpansi Alibaba Group terdapat beberapa ancaman bagi E-commerce di Indonesia antara lain adalah persaingan antara perusahaan E-commerce asing dengan modal yang besar dalam operasinya serta adanya potensi gempuran barang produksi China diakibatkan oleh akses masuk dan pemasaran yang lebih mudah. Sikap pemerintah Indonesia terhadap Ekspansi Alibaba Group ini adalah dengan mengeluarkan Perpres no.44 tahun 2016 serta adanya kebijakan Road Map E-commerce di Indonesia yang mana berisi tentang perlindungan dan bimbingan pada E-commerce lokal agar dapat bersaing dengan pemain asing dan penguatan Infrastruktur untuk mendukung ekosistem E-commerce di Indonesia.

Page 1 of 1 | Total Record : 5