cover
Contact Name
Eva Y
Contact Email
evay@isi-padangpanjang.ac.id
Phone
+6282216161515
Journal Mail Official
artchive.fsrd@gmail.com
Editorial Address
Faculty Of Fine Arts and Design Institut Seni Indonesia Padang Panjang Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang, Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat 27118
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
ARTCHIVE: Indonesia Journal of Visual Art and Design
ISSN : 26550903     EISSN : 2723536x     DOI : http://dx.doi.org/10.53666/artchive.v1i2
Indonesia Journal Of Visual Art And Design welcomes full research articles in the area of Visual Art and Design from the following subject areas: Design History, Art History, Visual Culture, Design Methodology, Design Process, Design Discourse, Design and Culture, Sociology Design, Design Management, Art Critism, Anthropology of Art, Artifact Design, Industrial Design, Visual Communication Design, Photography, Interior Design, Craft, Architecture, Film, Multimedia, Creative Industry, Design Policy, and other historical, critical, cultural, psychological, educational and conceptual research in visual art and design.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design" : 6 Documents clear
Seniman Mengajar Sebagai Metode Program Pendampingan Psikobudaya Masyarakat Tri Wahyudi
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.1563

Abstract

Teaching artist is conducted as the result of government’s concern that in this case represented by Directorate General of Art. Hence people who pay attention to culture education, cultural observer, and artists selected from selection process conducted by the government perform psycho-cultural advocacy or assistance toward customary society with the participatory concept of collaboration and assistance. One of concerns that becomes this program attention and advocacy is that economy potency and customary society’s awareness to develop its potency based on local wisdoms in the customary and cultural environments have not been strengthened yet. Therefore, one of objectives from the importance of psycho-cultural assistance toward customary society through the participatory praxis of art in the middle of modernization that appears in customary society’s life is to jointly develop cultural potency that can be seen from communally or individually created artworks based on traditional arts into a local wisdom that’s able to compete globally. In this case, it does not only give effects to economical welfare but also the formation of people’s character and mentality namely they are able to communicate and introduce their cultural and customary wealths based on their local wisdom to global society.ABSTRAK  Seniman Mengajar diselenggarakan ditengah kekhawatiran pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Dirjen Kesenian dan masyarakat yang peduli dengan pendidikan kebudayaan, para pengamat kebudayaan dan bersama dengan Seniman yang terpilih dari proses seleksi yang dilakukan untuk melakukan advokasi atau pendampingan psikobudaya kepada masyarakat adat dengan konsep kolaborasi dan pendampingan yang bersifat partisipatoris, salah satu keprihatinan yang menjadi perhatian dan advokasi program ini adalah belum menguatnya potensi perekonomian dan kesadaran masyarakat adat untuk mengembangkan potensi dirinya berdasarkan atas sumber kearifan lokal yang ada dalam lingkungan adat dan budayanya itu sendiri. Maka dari itu inilah salah satu tujuan pentingnya pendampingan psikobudaya kepada masyarakat adat melalui praksis partisipatori seni ditengah arus modernisasi yang muncul ditengah kehidupan warga masyarakat adat agar dapat bersama-sama mengembangkan potensi kebudayaan yang dalam hal ini dilihat dari hasil karya seni yang diciptakan secara komunal maupun individual yang berbasis seni tradisi menjadi sebuah kearifan lokal yang mampu bersaing secara global,dalam hal ini tentu saja yang berdampak bukan hanya kesejahteraan dalam hal perekonomian akan tetapi juga dari faktor pembentukan karakter dan mental masyarakat yang akhirnya akan mampu berkomunikasi untuk mengenalkan kekayaan budaya dan adat istiadat berdasarkan atas kearifan lokal yang dimiliki kepada masyarakat global. 
KAIN TENUN SONGKET DAN FUNGSI BUDAYANYA BAGI MASYARAKAT DI NAGARI PANDAI SIKEK Fauziana Izzati; Putri Dahlia
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.1557

Abstract

ABSTRACTThis research aims at discussing about tenun songket of Pandai Sikek village, Tanah Datar district, West Sumatera province. The sources used are woven tenun songket Pandai Sikek and cultural observers in Pandai Sikek village whose have knowledge and experiences about the history of tenun songket Pandai Sikek. The methods of data collection were dokumentation, observation, literature review, and interview. This research used qualitive method with history theory and symbolic theory. Research result shows that kain tenun songket in Pandai Sikek village has historical value and minangkabau characteristics. Those characteristics on kain tenun are: pucuak rabuang, biteh, tampuak manggih, saluak laka, bayam, batang pinang, sirangkak, ula gerang, gobag, pucuak sikaka, ulek tantadu barantai putiah. The variety of characteristics come from philosophy of Minangkabau people namely “Alam Takambang jadi Guru” (inEnglish, Nature is our teacher).ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membahas kain tenun songket di Nagari PandaiSikek Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Sumber data yang digunakan selain kain tenun songket itu sendiri adalah para tokoh budayawan Nagari Pandai Sikek yang memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai kain tenun songket Pandai Sikek. Metode dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, observasi, tinjauan pustaka, dan wawancara. Metoda yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teori sejarah, serta teori simbolik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kain tenun songket di Nagari Pandai Sikek memiliki nilai sejarah dan memiliki ciri khas motif Minangkabau. Adapun motif -motif yang terdapat pada kain songket pandai sikek yaitu: pucuak rabuang, biteh, tampuak manggih, saluak laka, bayam, batang pinang, sirangkak, ula gerang, gobah, pucuak sikaka, dan ulek tantadu barantai putiah. Corak ragam hias pada kain tenun songket Pandai Sikek juga diilhami oleh flosof masyarakat Minangkabau yaitu “Alam Takambangjadi Guru”.
PERANCANGAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA KOTA BUKITTINGGI Ary Leo Bermana
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.1558

Abstract

ABSTRACT Tourism is one of the mainstays in earning foreign exchange for national development. The city of Bukittinggi as one of the tourism cities in Indonesia, has enormous tourism potential, both in terms of nature, social and culture. However, the increase in the volume of tourists to the city of Bukittinggi has not matched what was expected when compared to the time and costs spent. When compared to other areas such as Bali, Bukittinggi is still behind in terms of tourism promotion efforts. For this reason, in the development of tourism promotion in the city of Bukittinggi, one of the solutions offered is through motion graphic animation media. Motion Graphic is a type of graphic animation that uses video recording or animation technology to create the illusion of motion or rotation, and is usually combined with the audio used in multimedia projects. In making this motion graphic, it uses visuals in the form of vector images of several tourist objects in the city of Bukittinggi and typography which is composed and still has a narrative so that the delivery of messages remains strong and informative.The design method used to create this motion graphic is the Random search method. This strategy is the most free strategy in its implementation, whether it is free in sorting the components of the design or the sequence of the exploration stages. Only the final goal of the design is decided at the beginning of the design process. This strategy starts from making briefs, collecting data, analyzing data, prototyping and evaluating. This is emphasized so that the final result can produce a solution in the form of motion graphics animation that can increase the reliability and effectiveness of the promotion and can create dynamic and interactive communication presentations.  ABSTRAK Pariwisata merupakan salah satu andalan dalam perolehan devisa bagi pembangunan nasional. Kota Bukittinggi sebagai salah satu kota pariwisata di Indonesia, memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, baik dilihat dari alam, sosial maupun budayanya. Namun peningkatan volume wisatawan ke kota Bukittinggi belum sesuai dengan apa yang diharapkan apabila dibandingkan dengan waktu dan biaya yang telah dikeluarkan. Jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Bali, Bukittinggi masih ketinggalan dalam hal usaha promosi wisata. Untuk itu dalam pengembangan promosi pariwisata kota Bukittinggi, salah satu solusi yang ditawarkan adalah melalui media animasi motion graphic. Motion Graphic merupakan sejenis animasi grafis yang menggunakan rekaman video atau teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak atau rotasi, dan biasanya dikombinasikan dengan audio yang digunakan dalam proyek multimedia. Dalam pembuatan motion graphic ini menggunakan visual berupa gambar vektor dari beberapa objek wisata yang ada di Kota Bukittinggi dan tipografi yang dikomposisikan serta tetap memiliki narasi sehingga penyampaian pesan tetap kuat dan informatif. Metode desain yang digunakan untuk menciptakan motion graphic ini adalah Metode Random search atau pencarian solusi secara acak. Strategi ini merupakan strategi yang paling bebas dalam pelaksanaannya, baik bebas dalam memilah komponen-komponen desain maupun urutan tahap eksplorasi. Yang diputuskan pada awal proses desain hanyalah sasaran akhir desain. Strategi ini di mulai dari pembuatan brief, pengumpulan data, analisis data, prototype serta evaluasi. Hal ini ditekankan agar hasil akhir yang di dapat bisa melahirkan solusi berupa animasi motion graphics yang dapat meningkatkan reabilitas dan keefektifan dari promosi tersebut serta dapat menciptakan presentasi komunikasi yang dinamis dan interaktif. 
MEDIUM LOKAL DALAM KARYA SENI RUPA SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN CIRI KHAS INDONESIA Muksin Muksin
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.1559

Abstract

Local material is one of potential alternatives to elevate the uniqueness of Indonesian art in the world. This study aims at identifying typical characteristic of Indonesian artwork based on the form of artwork. It was conducted by mapping some Indonesian artists from Yogyakarta, Bandung, and Bali who have worked with local indigenous materials as an alternative to his work, and are known internationally. The results were classified in two groups based on the use of the local material to create fine arts or crafts. Local indigenous materials used are fiber, wood, rattan, bamboo, stones, ceramics, metals and mixtures of some material. The study revealed that selection of the material was based on the closeness of artists to the material chosen that in accordance with the “grip” or “behavior” of the culture of the society in certain region. In addition, the selection of local indigenous materials is also motivated by the existence of communication relations between artists in developing the same discourse and intentions to explore Indonesia identity.  ABSTRAK Materi lokal merupakan salah satu alternatif potensial untuk mengangkat keunikan seni rupa Indonesia di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri khas karya seni Indonesia berdasarkan bentuk karya seni tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan memetakan beberapa seniman Indonesia dari Yogyakarta, Bandung, dan Bali yang telah menggarap material lokal sebagai alternatif karyanya, dan dikenal secara internasional. Hasilnya diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan penggunaan bahan lokal untuk membuat seni rupa atau kerajinan. Bahan asli daerah yang digunakan adalah serat, kayu, rotan, bambu, batu, keramik, logam dan campuran dari beberapa bahan. Studi tersebut mengungkapkan bahwa pemilihan materi didasarkan pada kedekatan seniman dengan materi yang dipilih sesuai dengan “pakem” atau “perilaku” budaya masyarakat di daerah tertentu. Selain itu, pemilihan material asli daerah juga dilatarbelakangi oleh adanya hubungan komunikasi antar seniman dalam mengembangkan wacana dan niat yang sama untuk mengeksplorasi jati diri Indonesia.
PEMANFAATAN PERABOT RUMAH TANGGA SEBAGAI PROPERTI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN FOTOGRAFI KOMERSIAL Eldiapma Syahdiza; Dira Herawati; Putri Khairina Masta
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.1560

Abstract

Photography has become part of human’s life especially teenagers. It’s supported by a quite significant technology advancement particularly related to gadgets. The activity related to photography is a creative activity that enables students to become creative and imaginative persons. Data were obtained through the methods of library research and field research. Techniques used in field research were observation and documentation. Observation was done on SMAN 3 Padangpanjang students given the training about the utilization of household goods as an alternative property in the camerawork of commercial photography. The documentation of training activity also became the data source. After collecting data, they were analyzed by using comparative and descriptive techniques. Data result showed that students tried to think creatively and innovatively based on what they’d been learned in training activity. Every student has potential to become creative and innovative person if s/he is supported by her/his environment and given motivation. ABSTRAKFotografi sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia khususnya para remaja. Ini didukung oleh perkembangan teknologi yang cukup signifikan khususnya teknologi yang berhubungan dengan gawai (gadget) seperti laptop dan handphone. Aktivitas yang berkaitan dengan fotografi merupakan suatu aktivitas yang kreatif yang dapat membuat para siswa menjadi pribadi yang kreatif dan imajinatif. Data diperoleh melalui metode studi literatur dan studi lapangan. Teknik yang digunakan dalam metode studi lapangan adalah teknik observasi dan dokumentasi. Observasi dilakukan pada siswa SMAN 3 Padangpanjang yang diberi pelatihan tentang pemanfaatan barang-barang rumah tangga sebagai properti alternatif dalam pemotretan fotografi komersial. Selain melakukan observasi, dokumentasi kegiatan pelatihan juga menjadi sumber data untuk pembuatan jurnal ini. Setelah data terkumpul, data dianalis dengan menggunakan teknik komparatif dan deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa para siswa berusaha untuk berfikir kreatif dan inovatif berdasarkan apa yang telah dipelajarinya di kegiatan pelatihan. Setiap siswa mempunyai potensi untuk menjadi kreatif dan inovatif jika dia didukung oleh lingkungannya dan diberi motivasi.
POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN KERAJINAN COR KUNINGAN SUNGAI PUAR DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Riswel Zam; Ferawati Ferawati
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.1561

Abstract

 Brass cast craft in Sungai Puar has existed since ancient times with its ebb and  flow of existence caused by various internal and external factors. This paper discusses the potential and opportunities for development of this brass cast craft in the 4.0 Industrial Revolution Era, an era that focuses on the use of the latest technology which covering all aspects of its production and marketing activities. The lack of interest of younger generation as the successors of this activity is a concern for the existence of this brass cast craft.  On the other hand, the long duration of time in the production system, the availability of raw materials, as well as the marketing of product are problems faced by craftsmen and business owners. The application of the concepts contained in this revolution and the support of stakeholders are expected to overcome these problems.  Thus the brass cast craft of Sungai Puar is able to develop again with all its associated elements that become its supporters such as design, nature, and culture of Sungai Puar through various activities.  ABSTRAK Kerajinan cor kuningan di Sungai Puar sudah ada sejak zaman dahulu dengan pasang surut keberadaannya yang disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal.  Tulisan ini membahas potensi dan peluang pengembangan kerajinan cor kuningan ini dalam era Revolusi Industri 4.0, sebuah era yang berfokus pada penggunaan teknologi terkini mencakup seluruh aspek dalam kegiatan produksi maupun pemasarannya.  Kurangnya minat generasi muda sebagai penerus kegiatan ini menjadi kecemasan terhadap keberadaan kerajinan cor kuningan ini.  Di samping itu panjangnya durasi waktu dalam sistem produksi, ketersediaan bahan baku, serta pemasaran produk menjadi persoalan yang dihadapi perajin dan pemilik usaha.  Penerapan konsep yang terkandung dalam revolusi industri ini, serta dukungan dari stakeholders diharapkan permasalahan tersebut dapat diatasi.  Dengan demikian kerajinan cor kuningan Sungai Puar kembali berkembang dengan segala unsur yang terkait dan menjadi pendukungnya seperti desain, serta alam dan budaya Sungai Puar melalui berbagai kegiatan.  

Page 1 of 1 | Total Record : 6