cover
Contact Name
Eva Y
Contact Email
evay@isi-padangpanjang.ac.id
Phone
+6282216161515
Journal Mail Official
artchive.fsrd@gmail.com
Editorial Address
Faculty Of Fine Arts and Design Institut Seni Indonesia Padang Panjang Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang, Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat 27118
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
ARTCHIVE: Indonesia Journal of Visual Art and Design
ISSN : 26550903     EISSN : 2723536x     DOI : http://dx.doi.org/10.53666/artchive.v1i2
Indonesia Journal Of Visual Art And Design welcomes full research articles in the area of Visual Art and Design from the following subject areas: Design History, Art History, Visual Culture, Design Methodology, Design Process, Design Discourse, Design and Culture, Sociology Design, Design Management, Art Critism, Anthropology of Art, Artifact Design, Industrial Design, Visual Communication Design, Photography, Interior Design, Craft, Architecture, Film, Multimedia, Creative Industry, Design Policy, and other historical, critical, cultural, psychological, educational and conceptual research in visual art and design.
Articles 55 Documents
STRATEGI PENGEMBANGAN SURABAYA ART EVENT (SAE) Heri Wijayanto
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2018): ARTCHIVE : Indonesia Journal Of Visual Art And Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.582

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisa faktor internal dan eksternal SAE sebagaia upaya  dalam rangka membuat strategi dalam pengembangan organisasi. Banyaknya EO berdampak pada persaingan yang lebih kompetitif. hal ini menyebabkan perlunya pemahaman terhadap faktor internal dan eksternal. Tiga orang orang anggota internal SAE dijadikan sebagai  narasumber diwawancarai untuk menentukan peringkat setiap indikator. Hasilnya menunjukan bahwa SAE mengembangkan strategi Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi umum yang dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Diperlukan pemilihan strategi yang berupa penggunaan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
TECHNOLOGY DISCONECTING PEOPLE DALAM KARYA TOYS PHOTOGRAPHY Putri Khairina Masta; Dira Herawati; Benny Kurniadi; Ivan Saputra
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 2, No 1 (2021): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v2i1.1731

Abstract

As technology develops, it makes the Smarphone user become a community that has minimal interaction with the environment and surrounding communities. Smartphone users become robots which are then controlled by applications in their mobile phones. People become cynical, anti-starch and easily influenced by various news that they get through their social media. So that the main function of technology is to connect people have changed to disconnecting people.This study aims to add insight and try to prove the hypothesis that every technological innovation will have a major impact and influence on a society that will be visualized into photographs through toy photography or Toys Photography.ABSTRAK Seiring canggihnya perkembangan teknologi saat ini, justru menjadikan pengguna Smarphone menjadi masyarakat yang minim berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Pengguna smartphone menjadi robot yang kemudian dikendalikan oleh aplikasi aplikasi di dalam telepon genggam mereka. Masyarakat menjadi sinis, anti pati dan mudah terpengaruh oleh berbagai berita yang mereka dapatkan melalui sosial media mereka. Sehingga fungsi utama dari teknologi adalah to connect people sudah berganti menjadi disconnecting people. Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan dan mencoba membuktikan hipotesa yang mengatakan bahwa setiap inovasi teknologi akan membawa dampak dan pengaruh besar terhadap suatu masyarakat yang akan divisualisasikan ke dalam foto melalui fotografi mainan atau Toys Photography. Kata Kunci: Technology, Disconnecting, People; Toys Photography
EKSPLORASI DAN IMPLEMENTASI ORNAMEN SUMATERA UTARA DALAM KARYA BATIK wahyu Tri Atmojo; Misgiya Misgiya
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2018): ARTCHIVE : Indonesia Journal Of Visual Art And Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.576

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merekayasa sumber daya budaya lokal dengan cara mengeksplorasi, mengembangkan, dan mengimplementasikan ornamen tradisional Sumatera Utara ke dalam teknik batik tulis guna menciptakan industri kreatif. Budaya lokal yang dimiliki etnik Sum atera Utara sangat variatif, salah satu sumber daya budaya lokal tersebut adalah ornamen. Ornamen merupakan bagian dari wilayah seni rupa yang dapat digarap secara berkelanjutan untuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk mengeksplorasi dan mengembangkan serta mengimplementasikan ornamen tradisional itu ke dalam teknik batik. Penelitian ini menerapkan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) dari (Borg dan Gall, 1993),yaitu metode yang menekankan pada pengembangan produk sehingga bisa diaplikasikan dalam konteks yang lebih luas. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui studi kepustakaan, observasi, FGD, dan desiminasi. Metode umum yang digunakan, eksplorasi dan pengembangan desain dengan melibatkan komunitas pencinta batik. Metode khusus adalah metode penciptaan karya dengan membuat desain alternatif hingga desain jadi dengan memperhatikan unsur dan prinsip desain seni rupa yang mengacu pada ornamen tradisional etnik Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pembatikan dapat dimanfaatkan dalam perancangan pola untuk menentukan jenis produk. Produk seni kerajinan batik yang dihasilkan berupa lembaran kain dengan ornamen etnik Sumatera Utara ( Nias, Karo, Dairi, Mandailing, Melayu, Simalungun dan Batak Toba) yang dapat dimanfaatkan untuk benda fungsional. Proses penciptaannya melibatkan komunitas mahasiswa, perajin, dan praktisi seni. Eksplorasi dan pengembangan ornamen tradisional etnik Sumatera Utara diimplementasikan dalam teknik batik tulis sehingga muncul seni batik dengan corak dan gaya khas etnik Sumatera Utara serta menambah khasanah seni batik di Indonesia.
DAMPAK PEMILIHAN LOKASI PEMBUATAN FILM TERHADAP PROMOSI PARIWISATA Choiru Pradhono; Rosta Minawati; Adi Krisna
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 2 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i2.1626

Abstract

Film is an audio-visual medium which can be extremely effective in conveying information to society at large. The method used here is qualitative using the technique of data collection through observation, literature research and documentation. Film has two determining aspects: narrative and cinematic respectively. Narrative consists of creative content which is to be conveyed to audiences. Cinematic aspects include Mise- en-scène, cinematography, editing and sound. Mise-en-scène consists of four elements, among them the setting and background shooting at tourist objects. These locations have become popular in fact because of publication through film. As phenomena film is extremely effective as an indicator for promotion of tourist destinations, both within the country and abroad. Tourism and film are two pillars in a mutually symbioticrelationship and are useful to society. ABSTRAKFilm adalah audio visual yang sangat efektif dalam menyampaikan informasi ke masyarakat luas. Metode yang digunakan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Film terdiri dari dua unsur pembentuk yakni unsur naratif dan sinematik. Unsur naratif memiliki conten kreatif yang ingin disampaikan kepada penoton, sedangkan unsur sinematik terdiri dari mise en scene,sinematografi, editing, dan suara. Mise en scene terdiri dari empat, diantaranya setting dan latar yang berhubungan dengan lokasi-lokasi shooting film di tempat wisata. Lokasi-lokasi tersebut menjadi popular karena terpublikasi bersama dengan kepopuleran filmnya. Secara fenomena, film sangat efektif beindikasi terhadap promosi lokasi pariwisata, baik dalam negeri maupun luar negeri. Pariwisata dan film merupakan dua pilar yang saling bersimbiosis mutualisme dan menguntungkan bagi masyarakatKata kunci : Film; Indikasi; Promosi; Pariwisata
Seniman Mengajar Sebagai Metode Program Pendampingan Psikobudaya Masyarakat Tri Wahyudi
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.1563

Abstract

Teaching artist is conducted as the result of government’s concern that in this case represented by Directorate General of Art. Hence people who pay attention to culture education, cultural observer, and artists selected from selection process conducted by the government perform psycho-cultural advocacy or assistance toward customary society with the participatory concept of collaboration and assistance. One of concerns that becomes this program attention and advocacy is that economy potency and customary society’s awareness to develop its potency based on local wisdoms in the customary and cultural environments have not been strengthened yet. Therefore, one of objectives from the importance of psycho-cultural assistance toward customary society through the participatory praxis of art in the middle of modernization that appears in customary society’s life is to jointly develop cultural potency that can be seen from communally or individually created artworks based on traditional arts into a local wisdom that’s able to compete globally. In this case, it does not only give effects to economical welfare but also the formation of people’s character and mentality namely they are able to communicate and introduce their cultural and customary wealths based on their local wisdom to global society.ABSTRAK  Seniman Mengajar diselenggarakan ditengah kekhawatiran pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Dirjen Kesenian dan masyarakat yang peduli dengan pendidikan kebudayaan, para pengamat kebudayaan dan bersama dengan Seniman yang terpilih dari proses seleksi yang dilakukan untuk melakukan advokasi atau pendampingan psikobudaya kepada masyarakat adat dengan konsep kolaborasi dan pendampingan yang bersifat partisipatoris, salah satu keprihatinan yang menjadi perhatian dan advokasi program ini adalah belum menguatnya potensi perekonomian dan kesadaran masyarakat adat untuk mengembangkan potensi dirinya berdasarkan atas sumber kearifan lokal yang ada dalam lingkungan adat dan budayanya itu sendiri. Maka dari itu inilah salah satu tujuan pentingnya pendampingan psikobudaya kepada masyarakat adat melalui praksis partisipatori seni ditengah arus modernisasi yang muncul ditengah kehidupan warga masyarakat adat agar dapat bersama-sama mengembangkan potensi kebudayaan yang dalam hal ini dilihat dari hasil karya seni yang diciptakan secara komunal maupun individual yang berbasis seni tradisi menjadi sebuah kearifan lokal yang mampu bersaing secara global,dalam hal ini tentu saja yang berdampak bukan hanya kesejahteraan dalam hal perekonomian akan tetapi juga dari faktor pembentukan karakter dan mental masyarakat yang akhirnya akan mampu berkomunikasi untuk mengenalkan kekayaan budaya dan adat istiadat berdasarkan atas kearifan lokal yang dimiliki kepada masyarakat global. 
KAIN TENUN SONGKET DAN FUNGSI BUDAYANYA BAGI MASYARAKAT DI NAGARI PANDAI SIKEK Fauziana Izzati; Putri Dahlia
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.1557

Abstract

ABSTRACTThis research aims at discussing about tenun songket of Pandai Sikek village, Tanah Datar district, West Sumatera province. The sources used are woven tenun songket Pandai Sikek and cultural observers in Pandai Sikek village whose have knowledge and experiences about the history of tenun songket Pandai Sikek. The methods of data collection were dokumentation, observation, literature review, and interview. This research used qualitive method with history theory and symbolic theory. Research result shows that kain tenun songket in Pandai Sikek village has historical value and minangkabau characteristics. Those characteristics on kain tenun are: pucuak rabuang, biteh, tampuak manggih, saluak laka, bayam, batang pinang, sirangkak, ula gerang, gobag, pucuak sikaka, ulek tantadu barantai putiah. The variety of characteristics come from philosophy of Minangkabau people namely “Alam Takambang jadi Guru” (inEnglish, Nature is our teacher).ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membahas kain tenun songket di Nagari PandaiSikek Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Sumber data yang digunakan selain kain tenun songket itu sendiri adalah para tokoh budayawan Nagari Pandai Sikek yang memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai kain tenun songket Pandai Sikek. Metode dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, observasi, tinjauan pustaka, dan wawancara. Metoda yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teori sejarah, serta teori simbolik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kain tenun songket di Nagari Pandai Sikek memiliki nilai sejarah dan memiliki ciri khas motif Minangkabau. Adapun motif -motif yang terdapat pada kain songket pandai sikek yaitu: pucuak rabuang, biteh, tampuak manggih, saluak laka, bayam, batang pinang, sirangkak, ula gerang, gobah, pucuak sikaka, dan ulek tantadu barantai putiah. Corak ragam hias pada kain tenun songket Pandai Sikek juga diilhami oleh flosof masyarakat Minangkabau yaitu “Alam Takambangjadi Guru”.
PERSEPSI WARNA EMAS PADA PERHIASAN PENGANTIN KARO DI SEI BINGEI, KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA Sartika Br Sembiring
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 2, No 1 (2021): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v2i1.1732

Abstract

Color in human life has a very important role. With color, humans can identify something that appears in front of them. There is a strong relationship between color and one’s emotions that can even cause a feeling that is unique to a person. Karo bridal jewelry uses gold as a whole, from bracelets, necklaces to earrings worn by the bride and groom. This study focuses on the role of gold in Karo bridal jewelry in influencing the perception of the bride and groom in living a new household. The method used in this research is descriptive qualitative with data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation. The results showed that the perception of the gold color in the Karo people, especially the bride and groom, had a very deep meaning, namely the value of responsibility, the value of hard work, the value of honesty and the value of prosperity expected in domestic life. The perception of value that arises from the gold color of jewelry reflects that both the bride and the extended family must be able to become role models who have luxurious and effective symbols such as gold.ABSTRAK Warna di dalam kehidupan manusia memiliki peranan yang sangat penting. Dengan warna manusia dapat mengidentifikasi sesuatu yang tampak dihadapannya. Terdapat keterkaitan kuat antara warna dengan emosi seseorang yang bahkan dapat menimbulkan suatu perasaan yang khas dari diri seseorang. Perhiasan pengantin Karo menggunakan warna emas secara keseluruhan mulai dari gelang, kalung sampai dengan anting yang dikenakan oleh kedua pengantin. Penelitian ini memfokuskan peran warna emas pada perhiasan pengantin Karo dalam mempengaruhi persepsi pengantin dalam menjalani rumah tangga yang baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan persepsi warna emas pada masyarakar Karo khususnya kedua pengantin memiliki arti yang sangat dalam yaitu nilai tanggung jawab, nilai kerja keras, nilai kejujuran serta nilai kemakmuran yang diharapkan dalam kehidupan rumah tangga. Persepsi nilai yang timbul dari warna emas perhiasan mencerminkan kedua pengantin dan keluarga besar harus mampu menjadi panutan yang memiliki simbol mewah dan tepat guna seperti emas. Kata Kunci : Emas; Perhiasan; Pengantin Karo
KREASI KRIYA KERAMIK ADRIA DI KANAGARIAN ANDALEH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Hendratno Hendratno; Yuliarni Yuliarni
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2018): ARTCHIVE : Indonesia Journal Of Visual Art And Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.577

Abstract

Penelitian ini akan mengungkap bentuk produk dan kreasi ornamen kriya keramik Adria pada sentra/studio Kachio Ceramic Crafts di daerah Galogandang nagari Andaleh kabupaten Lima Puluh Kota. Kreasi ornamen pada produk keramik Adria akan memberi nilai estetis pada produk yang dihasilkan, karena fungsi ornamen selain untuk menghiasi suatu objek juga berfungsi untuk menambah nilai benda yang diproduksi. Kreatifitas kesenirupaan yang dimiliki Adria  telah terbukti dengan banyak penghargaan yang diterima baik nasional maupun internasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan historis yang akan mengungkap biografi singkat Adria dan Studio Khacio Ceramic Craft yang didirikannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Adria merupakan seniman yang aktif, kreatif berkarya keramik kreasi di Sumatera Barat. Ia juga inovatif berkarya  menciptakan tungku pembakaran keramik yang dirakitnya sendiri dengan bahan bakar sekam, namun dapat mencapai suhu tinggi dan waktu pembakaran yang sama dengan tungku gas atau listrik. Adria dinobatkan sebagai Juara I dalam Lomba Inovasi Teknologi Kelompok Masyarakat tingkat Propinsi Sumatera Barat. Melalui penelitian ini dapat diinformasikan keberadaan studio Kachio Ceramic Craft kepada masyarakat seni rupa dan masyarakat luas. Bentuk visual produk-produk kreasi yang diproduksi bernilai fungsional seperti bentuk souvenir, asbak, guci, teko,gelas dan nampan, keramik seni serta produk yang berornamen. Pengorganisasian karya dilakukan dengan prinsip kesatuan, keseimbangan, proporsi, komposisi dan irama.Ciri khas karya Adria sederhana, fungsional dan estetis.
Corporate Identity Canting Buana Kreatif: Rancangan dan Pengaplikasiannya Izan Qomarats; Eva Y.
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 2 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i2.1625

Abstract

Canting Buana Kreatif is a small and medium-sized business that is developing towards an international scale company. This company is engaged in the creative industry (Batik Tanah Liek, a Minangkabau heritage). With the opportunities offered by the market which is quite tempting, making Widdi, the owner of Canting Buana Kreatif wants to make a Corporate Identity that is attractive, memorable and can fully represent the vision, mission and goals of his company. The goal is that the company has a positive image as a whole and can become better known and have a stronger identity in its market place. Corporate identity is created and applied to promotional media in accordance with the character of the target audience and the target market “canting buana creatives”. The method used to design this corporate identity is a qualitative method with an emphasis on Cyclic Strategy through several stages of the process, namely: briefs, problem seeking, analysis and solutions. After a solution is found, then proceed to the pre-production, production, post-production and evaluation stages. It is hoped that “Canting buana creatively” will be the only best place to visit when you want to recognize and understand Minangkabau batik.ABSTRAKCanting Buana Kreatif merupakan usaha kecil menengah yang berkembang menuju perusahaan skala International. Perusahaan ini bergerak di lingkup industri kreatif (Batik Tanah liek warisan Minangkabau). Dengan peluang yang ditawarkan pasar yang cukup menggiurkan, membuat Widdi yaitu owner Dari Canting Buana Kreatif ingin membuat Corporate Identity yang menarik, memorable dan dapat mewakili sepenuhnya visi, misi dan tujuan perusahaannya. Tujuannya agar perusahan memiliki citra positif secara menyeluruh dan dapat menjadi lebih dikenal serta identitasnya menguat di market place nya. Corporate identity dibuat dan diaplikasikan pada media promosi yang sesuai dengan karakter dari target audience dan target market Canting Buana Kreatif. Metode yang digunakan untuk merancang corporate identity ini adalah metode kualitatif dengan penekanan ke Cyclic Strategy melalui beberapa tahapan proses, yaitu: brief, problem seeking, analysis dan solusi. Setelah solusi ditemukan, barulah dilanjut ke tahap pra-produksi, produksi, pasca produksi dan evaluasi. Diharapkan Canting Buana Kreatif nantinya akan menjadi satu-satunya tempat terbaik yang akan dikunjungi ketika ingin mengenali dan memahami batik Minangkabau.Kata Kunci: Corporate, Identity, Batik, Minangkabau
SULUAH DALAM NAGARI; PENCIPTAAN KRIYA EKSPRESI DENGAN INSPIRASI BUNDO KANDUANG Fera wati; Lisa Dewi
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 2 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i2.1630

Abstract

Bundo Kanduang, in essence, is personally values of a mother with a very noble position in Minangkabaunese society which are embraced by showing good character and being role model, representative, and light for the family and society. In this circumstance, Bundo Kanduang becomes an inspiration for the creation of leather crafts in the form of decorative lights which has a called Suluah. The concept of personal expression underlies this creation that is presented through three components such as the theme, visual and meaninng associated with the work. The process is done through methods and stages in the form of exploration, source, idea, design, and embodiment which is done by craftmanship as a basis for working on the art of crafts. ABSTRAKBundo Kanduang pada hakikatnya merupakan nilai-nilai kepribadian seorang ibu dengan kedudukan sangat mulia dalam masyarakat Minangkabau dengan budi, serta kemampuan menjadi contoh, teladan serta penerang bagi kaum, dan masyarakat. Dalam hal ini Bundo Kanduang menjadi inspirasi penciptaan karya kriya kulit berupa lampu hias yang diwujudkan dengan tema suluah. Konsep ekspresi personal melandasi penciptaan karya yang dihadirkan melalui tiga komponen berupa tema, wujud visual, serta makna yang terkandung dalam karya. Prosesnya dilakukan melalui metode dan tahapan berupa eksplorasi sumber ide, perancangan, dan perwujudan yang dilakukan dengan craftmanships sebagai landasan garap dalam seni kriya.Kata Kunci: Suluah, Bundo Kanduang, kriya kulit.