cover
Contact Name
Muhammad Natsir Kholis
Contact Email
ojsumb101016@gmail.com
Phone
+6282382141222
Journal Mail Official
jurnalsemah@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Perikanan Universitas Muara Bungo, kampus I, Lintas Sumatera, Sungai Binjai. Muara Bungo, Jambi
Location
Kab. bungo,
Jambi
INDONESIA
Semah : Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Peraira
ISSN : -     EISSN : 25800736     DOI : 10.36355
Jurnal Pengelolaan Pengelolaan Sumberdaya Perairan mencakup kajian Ekonomi Perikanan, Budidaya Perikanan dan Pemasaran Hasil Peikanan, Kajian Konservasi sumberdaya Perairan, Reservat, Kearifan Lokal Lubuk Laranagan, Kawasan Konservasi Perairan, Bioekologi Perairan, Kajian Pengolahan Hasil Perikanan, Mutu Produk Perikanan, Kajian Exploitasi Perikanan, Alat tangkap Ramah lingkungan, Kontruksi alat tangkap dan hasil Tangkap
Articles 83 Documents
KEANEKARAGAMAN JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI TEMBESI KECAMATAN BATHIN VIII KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI Muhammad Muhammad; Syafrialdi Syafrialdi; Rini Hertati
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 4, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v4i1.339

Abstract

Salah Satu Sungai yang terdapat di Kabupaten Sarolangun yaitu Sungai tembesi. Sungai ini merupakan sumber daya alam yang memliki potensi ikan yang besar dan ekologi sebagai media bagi organisme aquatik.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap, indeks keanekaragaman jenis ikan, kepadatan populasi, kepadatan relatif dan frekuensi kehadiran di Sungai tembesi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis ikan yang terdapat di Sungai tembesi terdiri dari jenis ikan baung (Mystus nemurus), dalum (Bagarius yarelli), lais (Criptopterus limpok), belang muju (Ostechilus haselti), simancung (Schismatorhichus heterorhynchus), lampam (B.schwanenfeldi), semuruk (Osteochilus melanopleura), kebarau (Hampala macrolepidato), seluang (Rasbora argyrotaenia). Indeks keanekaragaman tertinggi di jumpai di Stasiun III Dusun Dalam dengan indeks 2.18 dan terendah terdapat pada Stasiun I di Dusun Limbur Tembesi dengan indeks 2.01. Nilai indeks dominansi (D) tertinggi pada stasiun 1 yaitu 0.14 dan terendah terdapat pada stasiun III dengan nilai 0.11. Nilai indeks keseragaman (E) tertinggi terdapat pada stasiun III dengan nilai 1.05 dan terendah pada stasiun I 0.96. Kepadatan Populasi (KP) tertinggi ditemukan pada jenis ikan seluang (Rasbora argyrotaenia), dalum (Bagarius yarelli), lampam (B.schwanenfeldi), lais (Criptopterus limpok)  dan belang muju (Ostechilus haselti). Kepadatan Relatif (KR) tertinggi terdapat pada ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) dan terendah pada ikan kebarau (Hampala macrolepidato). Frekuensi Kehadiran (FK%) jenis ikan di Sungai tembesi Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi dapat dikatakan dengan kehadiran sedang yaitu 77.77 %. Kata Kunci: Keanekaragaman, Jenis Ikan, Sungai Tembesi, Sarolangun
PRIORITAS PENGELOLAAN USAHA PENANGKAPAN IKAN KURAU DI PAMBANG PESISIR KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU Muhammad Natsir Kholis; Ronny I Wahju; Mustaruddin Mustaruddin
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 3: Desember 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i3.236

Abstract

Penurunan produksi ikan kurau dari tahun ke tahun menimbulkan banyak permasalahan bagi nelayan Pambang Pesisir, terutama masalah konflik sosial yang sering terjadi beberapa tahun ini.Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan Prioritas strategipengelolaan usaha penangkapan ikan kurau kedepan, agar terciptanya pengelolaan usaha penangkapan ikan kurau berkelanjutan.Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2016 di Pambang Pesisir Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau dengan metode survei. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis hirarki proses (AHP). Hasil analisis menunjukkan strategi pengelolaan usaha penangkapan ikan kurau lebih diarahkan ke strategi konservasi (KONSERV) sebagai prioritas pertama dengan nilai sebesar (0,328), diikuti prioritas keduabantuan operasional (BOP) sebesar (0,245), prioritas ketiga penyuluhan dan pembinaan (PDP) sebesar (0,242) dan prioritas keempat kredit usaha rakyat (KUR) sebesar (0,184) dengan inconsistency terpercaya 0,04. Kata Kunci: Ikan kurau, Analisis hirarki proses, Konservasi, Pambang Pesisir
UJI MUTU DAN UJI ORGANOLEPTIK IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) SALAI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DANAU BULUH KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Hesri Mega Hestina; Budiyono Budiyono; Djunaidi Djunaidi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 2: Agustus 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i2.184

Abstract

ABSTRAK Uji proksimat merupakan suatu metoda analis kimia yang bertujuan untuk mengetahui persentase nutrisi pada suatu bahan pangan berdasarkan sifat kimiawinya ,diantaranya (kadar air,kadar abu, kadar lemak dan kadar protein) komposisi kimia pada ikan lele salai tersebut dapat diketahui dengan cara menganalisis sampel secara kimia.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis proksima. Uji organoleptik merupakan uji secara subyektif dengan bantuan panca indera manusia untuk menilai daya terima suatu bahan, berdasarkan kriteria  diantaranya(Warna, rasa, aroma dan tekstur)Metode penelitian yang digunakan yaitu metode servey lansung kelokasi pengolahan lele salai. Kemudian hasil analisis proksimat dan organoleptik disajikan dalam bentuk tabel dan di intrepretasikan.Sesuai dengan standar nasional indnesia   (SNI) pada kadar abu sebesar 9,3% (Mak), kadar air 65,11 (Mak),  kadar lemak 48,8 (Mak),  dan kadar protein 36,9 (Mak), hasil analisis proksimat lele salai pada awal penyimpanan dan akhir penyimpanan memenuhi syarat standar nasional Indonesia sehingga produk lele salai yang diproduksi masih layak untuk dikonsumsiuji kesukaan atau uji organoleptik menunjukan bahwa lele salai (Clarias Sp) memiliki katogori sedang yaitu kriteria warna 5,5, rasa 6,4 aroma 5,5 dan tekstur 6,4 hasil penelitian yang telah dilakukan produk lele salai masih layak di konsumsi karna masih memenuhi syarat standar nasional indinesia (SNI). Kata kunci: Uji Proksimat, Organoleptik ikan lele salai
PEMBEKUAN UDANG MERAH (Panaseus monodon) PRODUK HEAD LESS SKALA RUMAH TANGGA DI BAGANSIAPIAPI KABUPATEN ROKAN HILIR Basri Basri; Muh Suryono; Aji Sumantri Putra
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 4, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v4i2.575

Abstract

Udang merupakan hewan yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua genangan air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin. Udang Merah (Paneus monodon) merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia dalam upaya menghasilkan devisa negara yang berasal dari kelompok non migas. Kondisi laut yang luas dan iklim tropis Indonesia mendukung pertumbuhan dan perkembangan udang merah (Paneus monodon). Pembekuan adalah proses penggunaan suhu rendah dibawah 0oC dimana selama proses pembekuan berlangsung, terjadi perpindahan panas dari tubuh udang yang bersuhu lebih tinggi ke refriferant yang bersuhu rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu melakukan pengamatan langsung dan aktif melakukan praktik langsung di lapangan pada objek-objek pendederan udang merah (Paneus  monodon). Hasil penelitian didapatkan bahwa dalam melakukan pengolahan pembekuan udang merah terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu penerimaan bahan baku, penimbangan, pencucian awal, pemotongan kepala, pencucian kedua, penimbangan, sortasi, penyusunan, pembekuan, dan pelabelan serta pemasaran produk. Desain kemasan yang baik dan benar harus memperhatikan pemilihan warna, font, ukuran dan bahan yang tepat dan sesuai. Selain itu di dalam label juga harus terdapat beberapa keterangan seperti nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukan pangan kedalam wilayah Indonesia baik tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsanya. Dilihat dari analisis usaha menunjukan bahwa pembekuan udang merah menguntungkan. Kata Kunci: Bagansiapi-api, Udang Merah, Paneus monodon, Pembekuan.Shrimp are animals that live in waters, especially rivers, seas, or lakes. Shrimp can be found in almost all large puddles of fresh water, brackish water, and salt water. Red Shrimp (Paneus monodon) is one of Indonesia's leading commodities in an effort to generate foreign exchange from the non-oil group. The vast sea conditions and tropical climate of Indonesia support the growth and development of red shrimp (Paneus monodon). Freezing is the process of using a low temperature below 0oC where during the freezing process, heat transfer occurs from the shrimp body with a higher temperature to a lower temperature refrigerant. The method used in this study is a survey method, namely direct observation and active direct practice in the field on nursery objects of red shrimp (Paneus monodon). The results showed that in processing red shrimp freezing there were several steps that must be carried out, namely receiving raw materials, weighing, initial washing, cutting heads, second washing, weighing, sorting, compiling, freezing, and labeling and marketing products. A good and correct packaging design must pay attention to the right and appropriate selection of colors, fonts, sizes and materials. In addition, the label must also contain several information such as the name of the product, a list of materials used, net weight or content, the name and address of the party producing or importing food into the territory of Indonesia, including the date, month and year of expiration. Judging from the business analysis shows that freezing red shrimp is profitable.Keywords : Bagansiapi-api, Red Shrimp, Paneus monodon, Freezing 
PENGARUH PERBEDAAN JENIS UMPAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) PADA ALAT TANGKAP BUBU LIPAT (Traps) DI PERAIRAN MUARA SUNGAI JENGGALU PROVINSI BENGKULU Ade Gustiawan; Rini Hertati; Syafrialdi Syafrialdi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 1: April 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i1.160

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Muara Sungai Jenggalu Kecamatan MelayuKelurahan Kandang Kota Bengkulu, pada bulan Januari sampai Maret 2016 yang bertujuanuntuk mengetahui pengaruh jenis umpan yang berbeda terhadap hasil tangkapan kepitingbakau (Scylla serrata) pada alat tangkap bubu lipat dan untuk mengetahui jenis umpan yangpaling baik digunakan sehingga memberikan hasil tangkapan yang terbaik terhadap kepitingbakau. Jenis umpan yang berbeda tersebut adalah potongan ikan nila (Oreochromis niloticus),kepala ayam, dan daging buah kelapa yang tua, masing-masing umpan dengan komposisiseberat 20 gram.Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap(RAL) dan dilakukan dengan cara metode eksperimen langsung kelapangan denganmeletakkan alat tangkap secara acak sesuai dengan skema wadah penelitian dimana tigaperlakuan dari tujuh kali ulangan dalam lokasi yang sama. Bubu yang digunakan adalah bubulipat yang berjumlah 12 unit bubu lipat, dimana masing-masing perlakuan menggunakan 4unit bubu lipat.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa menurut jumlah (ekor) maupun berat(gram) kepiting bakau selama penelitian di Perairan Muara Sungai Jenggalu ProvinsiBengkulu dengan hasil berbeda nyata dengan jumlah total perolehan pada perlakuan Ikan Nilasebenyak 10 ekor dengan total berat 1190 gram kepiting bakau, 5 ekor kepiting bakau dengantotal berat 530 gram pada kepala ayam, sedangkan pada daging buah kelapa tidakmendapatkan sama sekali kepiting bakau. Hasil analisis berdasarkan uji F tabel pada perlakuanmenunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Hal ini dibuktikan dengan Fhit > dari F tabeltaraf 0,05% dan < dari F tabel taraf 0,01%, maka didapatkan kesimpulan dari hipotesispenelitian yang menyatakan bahwa (H0) hipotesis awal ditolak dan (H1) hipotesis akhirditerima yang mana ada pengaruh jenis umpan yang berbeda terhadap hasil tangkapankepiting bakau pada alat tangkap bubu lipat di perairan Muara Sungai Jenggalu ProvinsiBengkulu.Kata kunci : Bubu lipat, Jenis umpan, Kepiting Bakau, Pengaruh umpan berbeda
HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI IKAN LIMBAT (Clarias nieuhofii ) YANG TERTANGKAP PADA BUBU KAWAT DI PERAIRAN RAWA RIMBO ULU KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI Yudha Maulana Syuhada; Rini Hertati; Muhammad Natsir Kholis
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 4, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v4i2.457

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni sampai Agustus 2020 di perairan rawa desa sukamaju. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola pertumbuhan dan faktor kondisi ikan limbat (Clarias nieuhofii ) yang tertangkap pada bubu kawat di perairan rawa desa sukamaju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik ekperimental fishing. Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan limbat (Clarias nieuhofii) memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif, dimana pertumbuhan panjang lebih cepat dari pada pertumbuhan berat. Sedangkan faktor kondisi didapatkan nilai K= 1,01 yang artinya ikan limbat yang tertangkap dalam kondisi baik.Kata Kunci : Faktor Kondisi, Ikan Limbat, Jambi, Pola Pertumbuhan, Rimbo Ulu
PANTAUAN KUALITAS PERAIRAN DANAU BABEKO KECAMATAN BATHIN II KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI UNTUK USAHA BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG Rini Hertati
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 1, No 1: Agustus 2017
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v1i1.102

Abstract

ABSTRAKBeranekaragam aktivitas manusia di sekitar Danau Babeko secara langsung maupun tidak langsung membuat perairan tercemar sehingga dapat menyebabkan kualitas lingkungan perairan Danau Babeko mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan Danau Babeko Kecamatan Bathin II Kabupten Bungo Propinsi Jambi untuk usaha budidaya Keramba Jaring Apung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling untuk menentukan stasiun penelitian dan pengamatan parameter perairan yang dilakukan sebanyak dua kali ulangan  diantaranya. Faktor  Fisika, Kimia, biologi, Ph, Suhu, Zat padat terlarut  TDS, TSS, DO, BOD5, COD,  Besi (Fe), Fospat, Amonia (NH3-N). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan Metode STORET  atau metode Indek Pencemaran  (Dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan hidup Nomor 115 Tahun 2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran : PH: 5,8-6. Suhu: 25 – 27 ⁰ C  Kecerahan: 68cm – 71cm. TDS:  34.89 – 103.42mg/l  TSS: 4.65 – 26.81mg/l  DO: 4.21-6.44mg/l  BOD5: 2.5-2.96 mg/l  COD: 14.20-46.70 mg/l  Fe: 0.126- 0.34mg/l  PO4-P: 0.107-0.258mg/l  NH3-N: 0.116-0.605mg/l  NO₃: 2.646-2.440mg/l  NO₂: 0.0078- 0.0097mg/l   Deterjen: 6.5- 12.8mg/l.  Hasil uji STORET  Danau Babeko  sudah tercemar  Sedang  karena  parameter Amonia  sudah melewati ambang batas Baku Mutu Air KelasTiga dengan skor -20 pada setiap Stasiun. Dari Hasil uji  STORET  Danau Babeko di golongkan masih layak untuk usaha budidaya perikanan. Kata kunci  : Kualitas Air, Danau Babeko, Budidaya, Keramba Jaring Apung
STUDI KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN DI SUAKA PERIKANAN(RESERVAT) LUBUK MANIK KECAMATAN RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Surya Patri; Rini Hertati; Djunaidi Djunaidi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 3, No 1: April 2019
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v3i1.277

Abstract

Suaka Perikanan (Reservat) Lubuk Manik adalah salah satu suaka perikanan tertua di Propinsi Jambi yang berada di Kababupaten Bungo tepatnya di Kecamatan Rantau Pandan yang juga merupakan bagian dari hulu Sungai Batang Bungo dengan luas 4.500 M². Suaka perikanan ini disahkan pada tahun 1990, diresmikan oleh Pemerintah Pusat pada tahun 1994 dan kembali dikukuhkan zonasinya oleh Pemerintah Kabupaten Bungo pada tahun 2006 (Dinas Peternakan dan Perikanan Bungo, 2006).                Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air dan keanekaragaman jenis ikan suaka perikanan (Reservart) Lubuk Manik di Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Bungo. Metode   penelitian   yang   digunakan  Metode Deskriptif kuantitatif, yaitu untuk memberikan gambaran dan penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan gejala yang ada di lokasi penelitian.  Hasil pengukuran karakteristik kualitas air (fisika dan kimia) yang diperoleh dibandingkan dengan standar baku mutu air berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air sesuai dengan peruntukkan kegiatan  perikanan  dalam  klasifikasi  Kelas  III.  Berdasarkan  Dari Hasil Penelitian Kondisi kualitas perairan Suaka Perikanan Lubuk Manik Rantau Pandan ditinjau dari parameter fisika dan kimia perairan masih dalam kisaran normal dan tidak ada yang melampaui ambang batas Baku Mutu Air Kelas III peruntukan kegiatan perikanan yang telah  tertuang  dalam  PP  RI  No.  82  Tahun  2001l.Berdasarkan hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman dimana indeks tertinggi ditemui pada Stasiun II dengan nilai indeks 1.6565, terdapat 18 spesies jenis ikan yang terdiri dari 57 individu ikan yang tertangkap saat penelitian. Stasiun I dengan nilai indeks 1.5254, 17 spesies jenis ikan yang terdiri dari 47 individu ikan yang tertangkap saat penelitian, dan Stasiun III dengan nilai indeks 1.1334, 13 spesies jenis ikan yang terdiri dari 42 individu ikan yang tertangkap saat penelitian. Kata Kunci  : Kualitas Air dan Keanekaragaman jenis ikan di Lubuk Manik Kecamatan Rantau Pandan.
STUDI IDENTIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN DAM BETUK KECAMATAN TABIR LINTAS KABUPATEN MERANGIN Kasmawati Kasmawati; Rini Hertati; Djunaidi Djunaidi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 3: Desember 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i3.207

Abstract

Penelitian tentang keanekaragaman jenis ikan di DAM Betuk merupakan sebuah upaya untuk menunjang kepentingan pelestarian jenis ikan dan sebagai salah satu imformasi awal pertimbangan dalam kebijakan pengelolaan kawasan karena masih terbatasnya data base mengenai jenis ikan yang terdapat di DAM Betuk.. Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan keanekaragaman jenis ikan yang tertangkap di Perairan Dam Betuk Desa Tambang Baru Kecamatan Tabir Lintas Kabupaten Merangin.Metode   penelitian   yang   digunakan  Metode Survei dan eksperimen dengan melakukan Penangkapan Ikan dengan menggunakan 3 jenis alat tangkap di antaranya, Jala Tebar,Bubu, dan Pancing  kemudian Ikan yang didapatkan diidentifikasi dan diklasifikasikan berdasarkan pada buku acuan Saanin (1984) Jilid I dan II Setelah di identifikasi sampel ikan di foto.Berdasarkan  Dari Hasil Penelitian Jenis –jenis ikan yang tertangkap di sungai Perairan Dam Betuk antara lain: Ikan Gabus (Channa gachua), Nalis, (Labio barbus lineatus), Kepyur (Barbodes lateristiga), Puyu (Anabas testudineus), Masai (Mystacoleucus marginatus), Puyou (Osteochilus waandersii) Baung (Hemibagrus sp), Tilam (macrognatus culatus).Indeks keanekaragaman jenis ikan pada masing-masing stasiun yakni :Stasiun I Satu Kilo meter (Km) dari Bendungan Dam Betuk kearah hulu Perairan Dam Betuk sebesar 1.18 Stasiun II di Pertengahan Perairan Dam Betuk sebesasar 1.64 Stasiun III di area Bendungan Dam Betuk sebesar 1.74 yang berarti tingkat Keanekaragaman (Hi) jenis Ikan di Perairan Dam Betuk  masuk dalam kategori Sedang.  Kata Kunci  : Eksperimen,  Identifikasi Ikan, Keanekaragaman Ika,n Dam Betuk
STUDI IDENTIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN DI DANAU BARU SEPUNGGUR KECAMATAN BATHIN II BABEKO KABUPATEN BUNGO PROPINSI JAMBI Yuddi Yuddi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 1: April 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i1.165

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 November 2014 – 20 Desember2014, yang bertempat di Danau Baru Sepunggur Kecamatan Bathin II BabekoKabupaten Bungo. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel di 3 (Tiga) stasiunyang telah ditentukan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui jenis-jenis ikanyang tertangkap, untuk mengetahui deskripsi ikan yang tertangkap dan untukmengetahui Indeks Keanekaragaman jenis ikan yang tertangkap.Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara observasi langsungkelapangan dan data primer yang diperoleh dengan cara menangkap ikan secaralangsung di Danau Baru Sepunggur di setiap stasiun.Stasiun I merupakan sumber masuknya air ke Danau Baru Sepunggur yang berasal dari aliran Sungai Batang Tebo, StasiunII terdapat aktivitas Keramba Jaring Apung (KJA) milik kelompok tani masyarakatsetempat dan Stasiun III berada di bagian hilir Danau Baru Sepunggur yang merupakansalah satu pintu keluarnya air dari Danau Baru Sepunggur yang mengalir ke SungaiBatang Sepunggur.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan data yang di dapat daripenelitian terdapat 13 jenis ikan, 5 famili dan 2 ordo. Stasiun 1 dengan nilai indeks Hi =1,40 nits/ind termasuk dalam keanekaragaman sedang serta memiliki produktifitas yangcukup, kondisi ekosistem cukup seimbang dan tekanan ekologis sedang. Stasiun 2dengan nilai indeks Hi = 1,57 nits/ind termasuk dalam keanekaragaman sedang sertamemiliki produktifitas yang cukup, kondisi ekosistem cukup seimbang dan tekananekologis sedang. Stasiun 3 dengan nilai indeks Hi = 1,29 nits/ind termasuk dalamkeanekaragaman sedang serta memiliki produktifitas yang cukup, kondisi ekosistemcukup seimbang dan tekanan ekologis sedang dan Kepadatan Populasi (KP) tertinggidari tiga stasiun yaitu : Lambak (Thynnicthysthynnoides) sebesar 0,185 (individu)/ .Frekuensi Kehadiran (FK) tertinggi sebesar 100% yaitu Tambakan (Helostomatemmincki), Lais (Cryptopterus limpok), Lampam (Puntius schwanepeldi), Lambak(Thynnicthysthynnoides), Seluang (Chela oxygastroides), Gurami (Osphronemusgouramy), Betok (Anabas testudineus (BI)) dan Sepat (Trichogaster trichopterus).Kata kunci : Identifikasi dan Keanekaragaman jenis jenis Ikan