cover
Contact Name
Husna Nashihin
Contact Email
jurnal-atturots@stitmadani.ac.id
Phone
+6283817990006
Journal Mail Official
jurnal-atturots@stitmadani.ac.id
Editorial Address
Jl. Wonosari KM 10 Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
At Turots: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 26567555     EISSN : 2747089X     DOI : 10.51468
Core Subject : Religion,
Articles to be received and published in the At-Turots : Jurnal Pendidikan Islam are included in the scope of: Education Science. The Islamic Education Science. Educational Psychology. Learning Psychology. Educational Philosophy. Islamic Educational Philosophy. Lesson Plan. Lesson Design. Lesson Media Development of Resources and Learning Media. Learning Theory of Islamic Education. Learning Strategies of Islamic Education. Islamic Education Curriculum Development. Objectives and Evaluations of Educational Curriculum. Tafsir Tarbawi. Hadist Tarbawi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 46 Documents
IMPLIKASI HUKUM TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN ISLAM (Telaah atas Hukum Moore, Hukum Metcalfe, dan Hukum Coase) Husna Nashihin; Anisatul Baroroh; Aslam Ali
Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2020): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v2i2.39

Abstract

Paradigma lama mengenai metode belajar mengajar pada era digital sudah berubah menjadi paradigma baru berbasis teknologi online. Bahkan, teknologi ini dalam dunia Pendidikan sudah merubah dunia Pendidikan menjadi wajah baru yang mampu menembus batas ruang dan waktu. Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian literer, yaitu dalam proses perolehan data sesuai dengan sasaran atau masalah penelitian yang diperlukan sebuah informasi yang selengkap- lengkapnya atau sedalam-dalamnya mengenai gejala-gejala yang ada dalam lingkup obyek penelitian. Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat. Teknologi informasi ibarat mata uang koin, mempunyai dua mata sisi, yaitu ; sisi negatif dan sisi positif, sehingga guru di dalam menyampaikan materi tidak menjadikan teknologi informasi sebagai sumber melainkan sebagai media dalam pembelajaran.
PROBLEMATIKA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (Telaah Input, Proses, dan Output Dalam Pendidikan Islam) Agus Santoso; Triana Hermawati; Siti Wasfina Nur
Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2020): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v2i2.40

Abstract

Idealnya input dan proses yang bagus, maka akan menghasilkan output yang bagus pula. Secara realnya sekolah pada masa kini tidak hanya dihadapkan pada patokan idealnya saja melainkan pada sebuah kenyataan. Problem yang dihadapi pun tidak hanya melekat pada satu sistem saja, melainkan pada banyak ranah. Dari sini penulis tertarik berusaha untuk menggali dan mengkaji kembali problem apa sajakah yang menjangkit dan mengerogoti mutu input, proses dan output lembaga pendidikan di indonesia. Penelitian ini termasuk jenis penelitian literer yang menjadikan pemikiran sebagai obyek penelitian. Sumber data diperoleh dari buku, artikel, dan majalah terkait tema penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa problematika mutu dan kualitas input, proses dan output pada lembaga pendidikan pada dasarnya akan merambah pada berbagai bidang. Dengan kata lain semua mutu dan kwalitas input, proses dan output saling bersinergi. Dengan melihat dan menganalisa kelemahan, kelebihan, kesempatan maka problematika akan dapat diatasi dengan melihat pada sebuah kekurangan dan kelebihan yang dimiliki lembaga pendidikan.
PERAN AKTIF PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Widiyanto; Istiqomah Rahmawati; Abdurrahman Auf
Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2020): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v2i2.41

Abstract

. Latar belakang penulisan ini adalah kegelisahan penulis akan pemeran dalam dunia pendidikan. Sebenarnya siapakan tokoh utama yang berperan dalan dunia pendidikan, sehingga pendidikan itu akan memiliki dampak yang kuat untuk membentuk karakter generasi bangsanya. Selama ini pendidik dianggap pemain tunggal yang berperan sebagai subjek yang mentransfer ilmu kepada peserta didik (objeknya). Sehingga apabila sebuah proses pendidikan tidak melahirkan output yang bagus karakternya, atau dengan kata lain tidak berkualitas, maka satu-satunya yang menjadi sasaran untuk disalahkan adalah “pendidik”. Jadi gagalnya pendidikan karakter adalah simbol kegagalan seorang pendidik dalam mendidik peserta didiknya. Hal ini sangat ironi, karena pada dasarnya penentu keberhasilan sebuah proses pendidikan itu tidak hanya ditentukan oleh faktor seorang pendidik saja, melainkan ada faktor yang lain seperti faktor peserta didik dan juga birokrasi yang menaunginya.
KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA PERSPEKTIF PURITAN TEOLOGIS Hafidz; Inka Dinda Thiara Qurrotunnisa; Nurmashinta Fadhilah
Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2020): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v2i2.42

Abstract

Makalah ini menjelaskan konsep pendidikan orang tua dalam keluarga dalam sudut pandang kaum puritan teologis. Dari kajian literatur diketahui bahwa lingkungan keluarga menjadi tempat yang pertama dan utama orangtua memberikan pendidikan dan anggota keluarga menerima pendidikan, disini terjadi proses take and give. Ayah dan ibu dalam keluarga menjadi pendidik pertama dalam proses perkembangan kehidupan anak. Orang tua tidak sekedar membangun silaturahmi dan melakukan berbagai tujuan berkeluarga untuk reproduksi, meneruskan keturunan, dan menjalin kasih sayang. Akan tetapi, tugas utama keluarga adalah menciptakan bangunan dan suasana proses pendidikan keluarga sehingga melahirkan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia sebagai pijakan yang kokoh dalam menapaki kehidupan dan perjalanan anak manusia. Kenyataan tersebut ditopang temuan teori-teori yang mendukung pentingnya pendidikan keluarga sebagai dasar pertama pendidikan anak-anak. Pada sisi ini kaum puritan teologis mempunyai konsep pendidikan keluarga yang berbeda dari pendidikan mainstream yang ada saat ini. Disinilah fokus penelitian ini akan diarahakan.
KONSEP NORMATIF PENDIDIKAN KELUARGA MUSLIM Aris munandar; Suhartono; Fajar Mustaqim
Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2020): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v2i2.43

Abstract

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang dapat dijadikan anak tangga pertama untuk mencapai kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Guna tercapainya tujuan pendidikan keluarga dibutuhkan kerjasama, saling tolong-menolong dan saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan taqwa diantara anggota keluarga. Jenis penelitian ini tergolong penelitian pustaka (library research), karena semua yang digali adalah bersumber dari pustaka, memaparkan tentang pendidikan keluarga berdasarkan dalil baik dari Al qur’an maupun hadist-hadist Rasulullah Shalallahu’alaihiwasallam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; orang tua berkedudukan sebagai pengajar, sebagai pendidik, pembimbing dan sebagai pendidik yang utama diperoleh anak. Tujuan dari pendidikan keluarga muslim adalah menjaga anggota keluarga terutama istri dan anak-anaknya dari siksa api neraka dengan berusaha mengamalkan apa yang Allah peritahkan dan meninggalkan apa yang Allah larang. Keluarga merupakan tempat berlindung dari berbuat dosa dan hendaknya dalam keluarga menjaga diri dari yang haram, kunci keselamatan seseorang dari hal-hal yang merusak iman adalah betah tinggal di rumah. Kumpul keluarga merupakan cara paling efektif demi tercapainya tujuan pendidikan keluarga.
METODE PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM AL-QUR’AN Sugeng Prianto; Darwin Hamisi; Evi Octaviana
Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2020): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v2i2.45

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang metode pendidikan agama Islam yang terdapat dalam al-Qur’an. Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian studi pustaka atau literer. Ada delapan metode pendidikan agama Islam yang terdapat dalam al-Qur’an, meskipun sebenarnya juga masih banyak metode pendidikan agama Islam lain yang belum mampu tersajikan karena keterbatasan penelitian ini. Delapan metode tersebut antara lain metode Kisah, Amtsal, Ibrah-Mau’idzoh, Targhib dan Tarhib, Ceramah, Keteladanan, dan Diskusi. Dalam implementasinya, kedelapan metode tersebut diterapkan secara variatif sehingga mampu mengakomodir gaya belajar peserta didik. Ayat yang mengandung tentang metode pendidikan agama Islam antara lain di dalam al-Qur’an kata diskusi sama dengan al-mujadallah itu diulang sebanyak 29 kali, salah satunya terdapat pada surat al-Nahl ayat 125. Metode keteladanan tersirat dalam al Quran yaitu Q.S An Nisa ayat 48. Contoh penerapan metode Tanya jawab yang paling jelas terdapat didalam surat Ar-Rahman ayat 13. Ceramah adalah metode yang cara penyampaiannya melalui penuturan secara lisan oleh pendidik kepada seorang peserta didik. Prinsip dasar metode ini terdapat di dalam Q.S Yunus ayat 23.
EFEKTIVITAS SUPERVISI PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Akhmad Rizal
Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2020): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v2i2.46

Abstract

This type of research is a quantitative study with two independent variables (exogenous) and two dependent variables (endogenous). The variables in this study are divided into two things, namely the independent variable (exogenous) which consists of cooperation in supervision and teacher perceptions, while the PAI supervisor's performance and the effectiveness of supervision are the dependent (endogenous) variables. Background This research originated from the many PAI supervisors who had not met the required competencies. This indicates that there are still many PAI supervisors who do not understand their main duties as supervisors, are less dynamic, do not provide optimal assistance and guidance, the ability to provide solutions to problems in learning activities is relatively low, the supervisor's low ability to build cooperation with all stakeholders even the assessments carried out tend to has not been used as a basis for making changes in the next work process, so that teachers are often trapped in a stagnant work situation. The results of this study indicate that there is a positive relationship between collaborative supervision, teacher perceptions and the performance of Islamic religious education supervisors together (simultaneously) with the effectiveness of supervision at public elementary schools in Kandangan district.
DISRUBSI PENDIDIKAN ISLAM Sarwadi; Umar Saiful Haq; Rendiansyah
Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2021): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v3i1.52

Abstract

Pendidikan Islam mempunyai definisi yang variatif. Goal settingnya mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan Bahagia serta mampu menjalankan fungsinya sebgai khalifah di bumi. Maka menjadi kebutuhan bagi Pendidikan Islam untuk bergerah dan berubah dengan mendisrusi dirinya atau justru terdisrupsi. Keadaan ini menjadi syarat eksistensi dari Pendidikan Islam dalam perhelatan kancah membangun generrasi. Olehkakarena itu mendidik mentalitas entrepreneurship dengan mengembangkan soft skill adalah tuntutan yang harus dilakukan dalam lembga Pendidikan Islam.
MEMPERSIAPKAN GENERASI KHALIFAH ( TINJAUAN TERHADAP KEKHALIFAHAN ADAM AS DALAM SURAT AL BAQOROH AYAT 30-37) Istiqomah Rahmawati; Moh. Ariz Iqramullah; Zulkarnain
Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2021): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v3i1.56

Abstract

Kholifah adalah kedudukan mulia, pangkat yang bermarwah, dan sebutan bagi seorang pemimpin yang bermartabat. Sebuah institusi dari yang kecil sampai yang besar tentulah membutuhkan pemimpin karena dialah motor penggerak atas sesuatu yang dipimpinnya. Dalam tubuh masing-masing pribadi maka pemimpin utamanya adalah hati, ketika hati itu dalam keadaan baik dan sehat maka dia akan menggerakkan segala potensi yang ada pada tubuh itu kepada kebaikan dan kemaslahatan begitu pula jika hati itu dalam keadaan rusak ataupun sakit, maka dia tidak akan berfungfi maksimal, dan cenderung mengarah kepada kehancuran bahkan kematian sekalipun bagi tubuh yang dipimpinnya.Maka dari situlah kholifah yang baik adalah urgensi bagi siapa saja, keurgensian itu tentunya akan berbanding lurus dengan jiwa tanggung jawab yang dimilikinya. Dengan tanggung jawab seorang pemimpin dapat mengatur dan mengantarkan rakyatnya menuju kehidupan yang baik, layak atau bisa disebut ideal. Kholifah yang baik adalah pemimpin yang menjadi cerminan rakyatnya dalam setiap gerak geriknya, dia adalah suri tauladan dan contoh serta figure yang patut diikuti dalam mengambil kebijakan serta menyelesaikan segala problematikanya. Oleh karena itu, menggali potensi dalam rangka memberi bekal menjadi pemimpin ideal adalah wajib bagi siapa saja yang menginginkan kehidupan yang teratur, damai, harmonis serta dinamis.
TUNTUTAN DAN PENGEMBANGAN STUDI ISLAM DI PERGURUAN TINGGI Indah Maysela Azzahra; Mahmud Arif
Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2021): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v3i1.57

Abstract

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk menjelaskan dan mengetahui makna studi Islam di perguruan tinggi, untuk menjelaskan dan mengetahui tuntutan studi Islam di perguruan tinggi, dan untuk menjelaskan dan mengetahui pengembangan studi Islam di perguruan tinggi. Metode penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian studi pustaka atau literature. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perguruan tinggi yang paling kompleks dalam memberikan studi islam bagi masyarakat khususnya pada mahasiswa yaitu perguruan tinggi islam, seperti UIN/ IAIN/STAIN/STAIS. Setiap fakultas dan jurusan yang ada diperguruan ke-Islaman ini sudah menerapkan kajian-kajian ke-Islaman di samping dari mata kuliah wajib program studi. Pengenalan atau orientasi studi keislaman di perguruan tinggi Indonesia tidak hanya sebatas di negara Indonesia saja tetapi juga meneliti pada dunia Timur dan Barat. Pendekatan yang digunakan dalam mengkaji islam pada perguruan tinggi di Indonesia yaitu menggunakan lebih dari satu pendekatan yaitu menggunakan berbagai pendekatan seperti normative, historis, sosiologis, empiris, filosofis, Integratif, Interkonektif, fenomenologis, dan tipologis