cover
Contact Name
Minanton
Contact Email
Minanton@ikbis.ac.id
Phone
+6285256365693
Journal Mail Official
e-journal@ikbis.ac.id
Editorial Address
Jl. Medokan Semampir Indah No. 27, Kel. Medokan Semampir Kec. Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60119
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer
ISSN : -     EISSN : 27758958     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer (JPKK) is the official journal of the Nursing Study Program of the Institute of Health and business Surabaya (IKBIS Surabaya). This journal is an open-access journal, peer-reviewed, and published every 6 months (January and July) with a minimum of 5 articles per issue. Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer aims to promote the research papers of clinical nurses, lecturers, and nursing students and contribute to the development of nursing science from the Indonesian perspective. Jurnal penelitian keperawatan kontemporer (JPKK) focuses on nursing fields (Medical Surgery, Emergency, Child, Maternity, Mental, Gerontic, Management, Family and Community) and specifically related to the learning process and curriculum development, complementary therapy, innovation, the current trends, and issues in nursing. Jurnal penelitian keperawatan kontemporer (JPKK) accepts research articles (quantitative, qualitative, and mix-method) as well as literature reviews. JPKK does not accept articles that have been or are being published in other journals.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022" : 6 Documents clear
PERILAKU BULLYING: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PELAKU Nabilah Mutiara Rizky
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Perilaku bullying hadir karena adanya emosi negative dalam diri seseorang terhdap lingkungan sekitarnya. Kecerdasan emosional yang baik mampu mengontrol perilaku bullying melalui pengelolaan emosi negative, namun sebaliknya pelaku bullying sering kali mengalami gangguan psikologis seperti stress dan depresi. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan kecerdasan emosional pada pelaku bullying Metode: Penelitian ini yaitu analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 59 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diuji dengan uji statistik Spearman Rank dengan signifikansi α = <0,05 dengan program SPSS 20. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale dan TEIQue-ASF (Trait Emotional Intelligence Questionnaire – Adolescent Short Form). Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Darun Najah. Hasil: Hasil uji korelasi Spearman Rank dengan taraf kesalahan (α) = 0,05, diperoleh nilai p = 0,003. Ini berarti ada hubungan signifikan antara tingkat stress dengan kecerdasan emosional pada pelaku bullying yang diterjadi di pondok pesantren darun najah. Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat stres dan semakin rendah kecerdasan emosional pada seseorang maka semakin tinggi perilaku bullying yang di lakukan santriwan- santriwati di Pondok Pesantren Darun Najah.
HUBUNGAN PENYEDIAAN FASILITAS DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN PADA REMAJA AWAL DI MASA PANDEMIK COVID-19 Milki Rohma Wati
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2775/jpkk.v2i1.273

Abstract

Latar Belakang: Cuci Tangan merupakan salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS ), dimasa Covid-19 perilaku ini menjadi sangat penting untuk diterapkan sebagai tindakan pencegahan, terutama remaja awal sebagai salah satu kelompok rentan. Praktek cuci tangan dimasyarakat masih rendah terutama di negara berkembang, salah satu faktornya penyediaan fasilitas cuci tangan yang kurang. Dimasa pandemik penyediaan ini menjadi meningkat. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan ketersediaan fasilitas dengan perilaku cuci tangan pada remaja awal dimasa pandemik Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Adapun populasinya adalah remaja yang berusia 12-15 tahun di desa Srigonco kecamatan Bantur berjumlah 45 orang. Pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner fasilitas berjumlah 4 dan kuisioner perilaku cuci tangan berjumblah 8 soal. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan fasilitas dengan prilaku kebiasan cuci tangan di desa Srigonco kecamatan Bantur kabupaten Malang. Dengan hasil signifikan (p) 0,962 = (p) ≤ 0,05. Kesimpulan: Tidak ada hubungan fasilitas dengan prilaku kebiasan cuci tangan karena mencuci tangan yang benar belum menjadi kebiasaan ataupun budaya yang dilakukan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI DI SMK PANDUTAMA BOGOR TAHUN 2021 Imas Ganda Sari; Milla Evelianti Saputri; Rosmawaty Lubis
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2775/jpkk.v2i1.298

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara adalah penyakit yang sangat mengancam jiwa terutama pada kalangan remaja hingga dewasa, menurut data yang diperoleh dari world health organization wanita yang berpotensi akan mengalami kanker payudara berjumlah sekitar 8-9%. Data di Indonesia pada tahun 2018 setelah dilakukan pemeriksaan kanker payudara sendiri di peroleh hasil sebanyak 16.956 jiwa dicurigai memiliki tumor pada payudara dan sebanyak 2.253 jiwa dicurigai terdeteksi kanker payudara. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri di SMK Pandutama Bogor. Metode: penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik dalam pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 50 remaja putri dengan menggunakan kuesioner pengetahuan, dukungan keluarga, sikap dan perilaku SADARI Hasil penelitian diuji dengan uji statistik Pearson dengan signifikansi α = <0,05 Penelitian ini dilakukan di SMK Pandutama Bogor. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi square maka Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri dengan p-value < 0,05. Kesimpulan: Semakin baik pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga maka akan semakin tinggi kesadaran dan kemauan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI KEPERAWATAN SEMESTER VII UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 2021 Nur Salmawati; Andi Mayasari Usman; Nur Fajariyah
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2775/jpkk.v2i1.299

Abstract

Latar Belakang: Siklus menstruasi idealnya teratur setiap bulan dengan rentang waktu 21-35 hari setiap periode menstruasi. Banyak faktor yang dapat mempengruhi siklus menstruasi salah satunya stres dan aktivitas fisik. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada mahasiswi keperawatan semester VII Universitas Nasional Jakarta. Metode: penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 99 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diuji dengan uji statistik Pearson dengan signifikansi α = <0,05. Penelitian ini dilakukan di Universitas Nasional Jakarta dengan menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scales (DASS 42), International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), dan Siklus menstruasi. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi square maka penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat stres dan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi dengan p-value <0,05. Kesimpulan: Tingkat stres yang semakin tinggi akan meningkatkan stressor fisik dan psikis yang dapat memperberat gangguan siklus menstruasi, demikian juga dengan aktivitas fisik yang semakin berat maka gangguan siklus menstruasi juga meningkat.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SELF MANAGEMENT DEMAM PADA ANAK USIA TOODLER DIRUANG TERATAI RSAB HARAPAN KITA JAKARTA 2021 Shela Setiani; Milla Evelianti Saputri; Tommy J F Wowor
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2775/jpkk.v2i1.307

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Demam merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh berada di atas normal, Apabila demam tidak ditangani maka dapat mengakibatkan kerusakan rangkaian khususnya sistem saraf pusat dan otot, sehingga mengakibatkan kejang dan kematian. Orang tua memiliki peran penting dalam menangani anak saat demam. Banyak faktor yang mempengaruhi penanganan demam (Self Management Demam). Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan self management demam pada anak usia toodler. Metode: Penelitian ini yaitu korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 86 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian diuji dengan uji statistik Pearson Chi-Square dengan signifikansi α = <0,05. Penelitian ini dilakukan di Ruang Teratai Rumah Sakit Anak Dan Bunda Harapan Kita. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi-square maka penelitian menunjukan bahwa keseluruhan variabel yang diangkat memiliki hubungan yang signifikan terhadap penanganan self management demam pada anak, diantaranya pendidikan (p value 0.005), pekerjaan (p value 0.001), pengetahuan (p value 0.000) dan budaya (p value 0.000). Kesimpulan: Penanganan demam pada anak sangat bergantung pada peran orang tua, orang tua yang memiliki pengetahuan tentang demam dan memiliki sikap yang baik maka dalam memberikan perawatan dapat menentukan pengelolaan demam yang terbaik bagi anaknya. Tingkat pengetahuan orang tua tersebut salah satunya di latar belakangi oleh pendidikan, selain itu, status pekerjaan juga dapat mempengaruhi perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak, ibu rumah tangga tentunya mempunyai kesempatan lebih banyak dalam menangani anak yang menderita demam di rumah.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK DI INSTALASI FISIOTERAPI RUMAH SAKIT PLUIT JAKARTA UTARA PERIODE TAHUN 2021 Dayan Hisni; Milla Evelianti Saputri; Sujarni Sujarni
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2775/jpkk.v2i1.333

Abstract

Latar belakang: Stroke iskemik adalah stroke yang disebabkan karena penyumbatan pembuluh darah di otak sehingga oksigen ke otak berkurang dan terjadi kematian sel atau jaringan otak. Angka kejadian stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia, semakin tinggi usia seseorang semakin tinggi kemungkinan terjadi stroke. Menurut penyebabnya stroke iskemik dibagi menjadi dua yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Tujuan: Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus dan riwayat penyakit jantung dengan kejadian stroke iskemik di Instalasi Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021. Metode: Penelitian ini mengunakan metode analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel pada penelitian ini adalah 120 orang, yang diambil mengunakan consecutive samplig dengan perbandingan 1;2 ( kasus : kontrol ) terdiri dari 60 pasien stroke iskemik dan 60 pasien bukan stroke iskemik. Pengumpulan data diperoleh dari catatan rekam medis, data dianalisis secara bivariat dengan mengunakan uji statistik Chi-Square. Hasil: Dari hasil penilitian didapatkan tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian stroke iskemik ( p = 0,186 ), tidak ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian stroke iskemik ( p = 0,163 ), ada hubungan hipertensi dengan kejadian stroke iskemik ( p = 0,000 ), ada hubungan diabetes mellitus dengan kejadian stroke iskemik ( p = 0,000), dan ada hubungan riwayat penyakit jantung dengan kejadian stroke iskemik ( p = 0,003 ). Kesimpulan: Terdapat 3 variable faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian stroke iskemik. Pencegahan dengan menjaga pola hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko menjadi hal yang sangat krusial.

Page 1 of 1 | Total Record : 6