cover
Contact Name
Ethyca Sari
Contact Email
lppmwb@gmail.com
Phone
+6282332683839
Journal Mail Official
lppmwb@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cimanuk No.20, Darmo, Kec. Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur 60241
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
ISSN : 23029471     EISSN : 27151255     DOI : https://doi.org/10.47560/keb.v10i1
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Kebidanan menerbitkan artikel ilmiah terkait masalah kebidanan dan kesehatan. Jurnal ini ada sejak tahun 2012 dan terbit dua kali dalam satu tahun di bulan Mei dan November.
Articles 80 Documents
HUBUNGAN STATUS EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA di POSYANDU V DESA KLETEK WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMAN SIDOARJO Beatric Maria Dwi Jayanti Baga
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v7i1.93

Abstract

Terjadinya peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan tujuan utama dari pembangunan nasional. Peningkatan SDM didapatkan dari jumlah kelahiran bayi. kematian bayi dan balita. Akan tetapi, berdasarkan data dari WHO didapatkan sebanyak 54% terjadi kematian pada bayi dan balita akibat status gizi yang buruk. Banyak faktor yang berhubungan dengan status gizi bayi maupun balita salah satunya adalah status ekonomi keluarga. Di Indonesia faktor ekonomi sangat berperan mengingat krisis ekonomi yang dialami sejak tahun 1997. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan status ekonomi keluarga dengan status gizi balita di Posyandu V Desa Kletek Wilayah Kerja Puskesmas Taman Sidoarjo. Kuantitatif, desain analitik survei dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen status ekonomi keluarga, variabel dependen status gizi balita. Populasi 115 ibu balita, sampel 90 ibu balita, teknik sampling aksidental, instrumen penelitian kuesioner, analisis data uji korelasi rank spearman, α = 0,05. Sebagian besar (73,3%) status gizi balita tergolong baik. Status ekonomi keluarga ibu balita hampir setengah (42,2%) tergolong kaya. Ibu balita hampir setengah (40%) bekerja sebagai buruh/ pegawai tidak tetap. Ibubalita hampir setengah (38,9%) berpendidikan SMA. Hasil uji korelasi rank spearman,  (0,000) ≤ α. Adanya hubungan sedang antara status ekonomi keluarga dengan status gizi balita di Posyandu V Desa Kletek Wilayah Kerja Puskesmas Taman Sidoarjo membuat petugas kesehatan khususnya bidan setempat diharapkan lebih sering (6 bulan sekali) melakukan penyuluhan tentang gizi seimbang pada balita dan memberikan contoh menu seimbang dari bahan makanan yang murah, tapi mengandung gizi yang cukup.
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Motorik Balita di PAUD Mawar, Darmokali Surabaya Dianita Primihastuti
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v7i1.94

Abstract

Ada beberapa balita yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik. Hal ini dikarenakan ada beberapa ibu yang tidak mengetahui akan pentingnya perkembangan motorik pada balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang perkembangan motorik balita di PAUD Mawar, Darmokali Surabaya. Desain yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengambilan sample dengan menggunakan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Sample dalam penelitian ini berjumlah 28 ibu yang mempunyai balita. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisa data dilakukan dengan menggunakan diagram pie. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan baik sebanyak 14 responden (50%), pengetahuan cukup 12 responden (43%), pengetahuan kurang 2 responden (7%). Dapat disimpulkan pengetahuan ibu berada pada tingkat baik tetapi ada beberapa ibu yang berpengetahuan cukup dan kurang sehingga perlu dilakukan penyuluhan tentang perkembangan motorik pada balita sehingga keterlambatan perkembangan motorik tidak terjadi lagi.
PENGARUH PEMBERIAN TAPEL PERUT DAN JUS CITRUS AURANTIFOLIA TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA IBU NIFAS Lina Darmayanti Bainuan; Henny Juaria
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v7i1.95

Abstract

Latar Belakang: Selama masa kehamilan terjadi penambahan berat badan karena pembesaran uterus sehingga mengakibatkan perut ibu teregang dan menimbulkan stretchmark. Sebagian besar ibu mengalami kenaikan berat badan yang melebihi batas normal mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badannnya setelah melahirkan, perut ibu mengalami kekenduran dan berisiko obesitas di masa mendatang. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian tapel perut dan jus jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap penurunan berat badan pada ibu nifas. Metode : Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental design, Multiple Group Control. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang melahirkan secara normal di wilayah kerja Puskesmas Balongsari dan Puskesmas Manukan Kulon Surabaya periode April – Juli 2018 Sampel penelitian berjumlah 36, pengambilan dengan teknik sistematic random sampling, yang terdiri kelompok intervensi 1 (n=12) responden diberikan tapel perut,kelompok intervensi 2 (n=12) diberikan tapel perut dan jus dan kelompok kontrol (n=12) responden. Analisis menggunakan uji Anova (analisis of variance). Hasil : Temuan menunjukkan Penurunan Berat badan rata-rata pada kelompok intervensi Tapel 3,4 Kg, kelompok intervensi Tapel dan jus C.Aurantifolia 5,07 Kg, dan kelompok kontrol 2,56 Kg. Uji statistik antara kelompok intervensi 1 (Tapel) dengan kelompok kontrol tidak berbeda signifikan (p=0,804), sedangkan antara kelompok kontrol dan intervensi 2 (Tapel+Jus) terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,006). Kesimpulan : Tapel dan jus C.Aurantifolia yang digunakan bersamaan lebih berpengaruh dalam menurunkan berat badan pada ibu nifas dan untuk mengembalikan bentuk tubuhnya serta mencegah terjadinya obesitas dimasa mendatang.
Perbedaan Efektivitas Pemberian Seduhan Bawang Putih Dan Teh Rosella (Hibiscus Sabdarifa Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Posyandu Lansia Kelurahan Dukuh Pakis Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2018 Sugiarti Sugiarti; Ely Tjahjani; Rachel Dwi Wilujeng
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi adalah suatu keadaan tanpa gejala (the silent disease) dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya pada bulan Januari dan Februari tahun 2016 jumlah sasaran lansia terdapat 2.244 jiwa yang diantaranya terdapat 70 orang menderita hipertensi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas pemberian seduhan bawang putih dengan pemberian teh rosella (hibiscus sabdariffa linn) terhadap hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Dukuh Kupang tahun 2018.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen dengan rancangan one group pre-test, post-test. Populasi pada penelitian ini adalah Semua lansia yang ada di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Kota Surabaya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 32 responden, alat ukur yang dipakai dalam penelitian adalah Tensi meter dan lembar observasi. seluruh responden akan dilakukan pemeriksaan tekanan darah kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok seduhan bawang putih dan seduhan teh rosella selama 7 hari. Pada hari ke delapan dilakukan evaluasi tekanan darah pasca perlakuan kemudian dicatat dalam lembar observasi. Penelitian ini menggunakan analisis data uji Wilcoxon dan Mann Whitney dengan menggunakan program komputer SPSS. Hasil: Hasil penelitian berdasarkan Mann Whitneydidapatkan nilai p-value tekanan darah sistolik sebesar 0,30 sedangkan -value tekanan darah diastolik sebesar 0,83. Maka nilai p-value keduanya lebih dari 0,05 (0,30 dan 0,83 > 0,05). Karena kedua pvalue > 0,05 (0,00 > 0,05) maka H0 diterima H1 ditolak. Kesimpulan: Kesimpulanya tidak terdapat perbedaan efektivitas pemberian seduhan bawang putih dan teh rosella terhadap tekanan darah pada Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Kelurahan Dukuh Pakis Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2018. Jadi, kedua perlakuan mempunyai pengaruh terhadap penurunan tekanan darah.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wus Dalam Memilih Kontrasepsi AKDK Di BPS Mien Hendro, Sidoarjo Shinta Wurdiana Rhomadona
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v7i1.97

Abstract

AKDK adalah Alat Kontrasepsi Dalam Kulit atau nama lainya susuk/Implant yang berbentuk tabung dimasukan dibawah permukaan kulit disebelah dalam lengan. Di indonesia penggunaan implant masih sedikit data menunjukan akseptor yang paling banyak adalah suntik sekitar 56,16 %, dan pil 30,19%, implant hanya 4,76%. Padahal banyak keuntungan yang akan diperoleh akseptor salah satunya jangka waktu yang panjang sehingga tidak perlu berulang kali datang ke pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran karakteristik faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor dalam pemilihan alat konrasepsi implant di BPS Mien Hendro, Sidoarjo. Faktor yang mempengaruhi akseptor implant antara lain faktor pengetahuan, pendidikan, ekonomi,sarana dan prasarana. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya adalah 20 orang. Sampelnya 20 orang menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, analisa data dengan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor pengetahuan berpengaruh dalam penggunaan alat kontrasepsi implant sebanyak 17 orang (85%), pendidikan sebanyak 13 orang (65%), ekonomi sebanyak 11 orang (35%), sarana dan prasarana sebanyak 20 orang (100%). Hal tersebut bisa dilihat bahwa faktor pengetahuan, pendidikan, ekonomi, sarana dan prasarana memberikan pengaruh seseorang dalam pemilihan alat kontrasepsi implant. Diharapkan bidan dapat meningkatkan promosi kesehatan tentang implant sesuai denganfaktor tersebut sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mensukseskan program KB.
Hubungan Status Gizi Dan Frekuensi Menyusui Dengan Kelancaran ASI Pada Ibu Post Partum Di Puskesmas Sukorame Kediri Siska Nawang Ayunda Maqfiro; Rina Wahyuning Tyas
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v7i1.98

Abstract

Menyusui bayi di Indonesia sudah menjadi budaya namun praktik pemberian ASI masih jauh dari yang diharapkan. Status gizi ibu menyusui dan frekuensi menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI. Masalah yang muncul yaitu masih banyaknya ibu yang mengalami ASI tidak lancar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI pada ibu post partum di Puskesmas Sukorame Kediri. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasi dengan jumlah populasi 102 dan jumlah sampel 37 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data mencakup analisis bivariat dengan uji spearman rho dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kelancaran ASI, didapatkan ρ value = 0,043 dan α = 0,05 sehingga 0,043 < 0,05 dan ada hubungan antara frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI, didapatkan ρ value = 0,000 dan α = 0,05 sehingga 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian adalah status gizi dan frekuensi menyusui mempengaruhi kelancaran ASI, sebaiknya ibu harus memperhatikan status gizinya dan lebih sering menyusui bayinya untuk mendapatkan ASI yang maksimal.
Analisis Faktor Yang Memengaruhi Pemberian MPASI Dini Budi Artini
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v7i1.99

Abstract

MPASI (Makanan pendamping ASI) merupakan pemberian makanan pendamping selain ASI saat bayi berusia 6 bulan. Dalam pemberian MPASI dini terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi : pengetahuan dan pengalaman dan faktor eksternal meliputi : sosial budaya, petugas kesehatan dan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian MPASIDini di RW A. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan populasi seluruh ibu yang sudah memberikan MPASI dini pada bayi usia 0-1 tahun. Sampel berjumlah 26 Orang. Data diolah dengan mengunakan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semua faktor baik internal dan eksternal mempengaruhi pemberian MPASI Dini. Faktor Internal yang meliputi Pengetahuan yaitu sebanyak 26 responden (100%) dan Pengalaman yaitu sebanyak 23 responden (88,5%) sedangkan faktor eksternal yang meliputi faktor sosial budaya yaitu sebanyak 24 responden yaitu (92,3%), faktor petugas kesehatan yaitu sebanyak 25 responden (96,2%) dan faktor informasi yaitu sebanyak 26 responden (100%) dengan Faktor Dominan yang mempengaruhi pemberian MPASI dini yaitu faktor pengetahuan dan informasi yaitu sebanyak 26 responden (100%). Disarankan perlu adanya peningkatan frekuensi penyuluhan tentang pentingnya ASI Eksklusif dan Manfaat ASI di masyarakat oleh Instansi kesehatan setempat dengan melakukan kerjasama dengan melibatkan semua komponen yang ada.
Pengaruh Terapi Relaksasi Akupresur (Genggam Jari) Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Aktif di Bidan Praktek Mandiri Afah Fahmi Surabaya Ethyca Sari
Bahasa Indonesia Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v8i1.129

Abstract

Nyeri adalah bagian integral dari persalinan dan melahirkan. Nyeri selama kala I fase aktif persalinan, diakibatkan oleh dilatasi serviks dan segmen bawah uterus serta distensi korpus uteri. salah satu upaya non-farmakologi untuk menurunkan nyeri persalinan dengan memberikan tindakan terapi relaksasi akupresur (genggam jari). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengalihkan perasaan nyeri pada persalinan kala I fase aktif di Bidan Praktek Mandiri Afah Fahmi Surabaya. Penelitian ini menggunakan pra-experimental (one group prepost test design). Variabel independen yaitu terapi relaksasi akupresur (genggam jari) dan variabel dependen yaitu nyeri persalinan kala I aktif. Populasi penelitian adalah ibu yang mengalami persalinan kala I fase aktif di Bidan Praktek Mandiri Afah Fahmi Surabaya sejumlah 17 responden. Tehnik pengambilan sampel dengan cara Consecutive Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan skala nyeri NRS (Numeric Rate Scale) dan lembar obervasi tentang skala nyeri kala I aktif yang ditentukan sendiri oleh responden. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Terapi relaksasi akupresur (genggam jari) berpengaruh terhadap nyeri persalinan kala I aktif dengan nilai signifikan p=0,00. Terapi relaksasi akupresur (genggam jari) dapat mengalihkan perasaan nyeri ibu pada saat persalinan kala I fase aktif dengan cara melakukan penekanan pada titik akupresur pada titik L14 diantara tulang metacarpal pertama dan kedua bagian distal dengan gerakan memutar. Dengan demikian terapi relaksasi akupresur dapat menurunkan nyeri persalinan kala I aktif.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi di Desa Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Agustina Ida Pratiwi
Bahasa Indonesia Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v8i1.130

Abstract

Indonesia is a country has a very high number of occupations. One of the government’s effort to control the population is by using a family planning program. However, the participation rate of Fertile Age Pairs in the use of family planning in Indonesia is not maximal This study aims to determine the factors that influence the participation of Fertile Age Couples in the use of contraceptives. The design in this study was analytic with a cross sectional approach conducted in Rancabali sub-district, Alamendah, Bandung, using primary data by filling out questionnaires. The population in this study were all of the fertile age couples with a total of 228 respondents. The statistical test used is Chi-Square. From the analysis of data from 288 respondents, 210 used Participating in using KB while 78 did not participate. The results of the study concluded that there was a relationship between the variables of knowledge, education and the role of the PLKB and family planning acceptors, while the variables of work, age and husband's support were not related.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU, NILAI BISHOP DAN CARA TERMINASI PERSALINAN PADA PERSALINAN KALA 1 DENGAN INDUKSI PADA KETUBAN PECAH DINI DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO, KOTA SEMARANG Shinta Wurdiana Rhomadona
Bahasa Indonesia Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v8i1.191

Abstract

Pendahuluan : Persalinan dengan induksi merupakan salah satu intervensi obstetris yang paling sering diterapkan di seluruh dunia. Beberapa indikasi induksi persalinan yang paling sering adalah kehamilan post term, Ketuban Pecah Dini (KPD), kemungkinan terjadinya kegawatan, kondisi medis ibu yang dapat membahayakan kehamilan, sindrom antifosfolipid, korioamnionitis, solusio plasenta dan kematian janin. Manajemen persalinan pada KPD dengan induksi dapat mengurangi risiko morbiditas infeksi pada ibu tanpa meningkatkan persalinan dengan tindakan dan seksio cecaria, serta lebih sedikit bayi yang pergi ke perawatan intensif neonatal meskipun tidak ada perbedaan yang terlihat pada tingkat infeksi neonatal. Namun keputusan ini tetap dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya presentasi janin, kematangan serviks, dan kemungkinan infeksi karena hal tersebut yang mempengaruhi keberhasilan induksi persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu, nilai shop dan cara terminasi persalinan pada persalinan kala 1 dengan induksi pada Ketuban Pecah Dini Di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro, Kota Semarang. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Jumlah jumlah sampel 30 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Hasil : Dari 30 ibu bersalin dengan induksi didapatkan rerata usianya adalah 30,66±5,88 tahun dengan rentan usia responden termuda adalah 22 tahun dan usia tertua adalah 41 tahun. Paritas rerata responden adalah 2,03±0,98 kali dengan rentan jumlah kehamilan paling rendah 1 kali dan paling tinggi 4 kali. Rerata usia kehamilan adalah 40,01±1,19 minggu dengan rentan usia kehamilan termuda 37 minggu 2 hari dan usia kehamilan tertua adalah 41 minggu 5 hari. Sebagian besar ibu memiliki nilai bishop kurang dari 5 yaitu sebanyak 19 orang (63,3%). Jenis persalinan pada penelitian ini mayoritas secara spontan yaitu sebesar 56,6%.