cover
Contact Name
Asa Bintang Kapiarsa
Contact Email
asakapiarsa94@gmail.com
Phone
+6285741999948
Journal Mail Official
peliakota101020@gmail.com
Editorial Address
Jln. Canggai Putri Kel. Teluk Uma, Kec. Tebing, Kab. Krimun Prov. Kepulauan Riau
Location
Kab. karimun,
Kepulauan riau
INDONESIA
Pelita Kota Journal
Published by Universitas Karimun
ISSN : -     EISSN : ISSN2723     DOI : Prefix 10.51742
Jurnal Pelita Kota is a scientific journal published by Karimun University. This journal is intended, as a forum for the results of scientific writing. The scientific work in question can be in the form of lecturer research, undergraduate thesis research, master thesis research, doctoral student dissertation research, and other scientific studies that can contribute to the development of scientific theories and concepts, as well as their application to urban and regional planning. This journal consists of twelve sections of scope which are: Urban Design & Infrastructure Regional Development Studies Environmental & Sustainability Land Uses & Spatial Planning Disaster Management Defense & Border Area Management Geography, Mapping & Remote Sensing Tourism, Coastal & Island Management Transportation & Economic Studies Housing & Settlement Social & Cultural Studies Law & Administration Planning
Articles 42 Documents
KAJIAN TEORI LOKASI WEBER TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI KERUPUK BONA DI LUBUK SEMUT KECAMATAN KARIMUN KABUPATEN KARIMUN Muhammad Thaha Yasin Ramadhan; Asa Bintang Kapiarsa; Tiuridah Silitonga; Yurika Afrianita; Normasela
JURNAL PELITA KOTA Vol 3 No 1 (2022): JURNAL PELITA KOTA, FEBRUARY 2022
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v3i1.471

Abstract

The Bona Cracker Industry in Lubuk Semut, Karimun District, Karimun Regency, Riau Islands has been established for 11 years. In the last 2 years or so, this industry has experienced a decline. The main cause is the difficulty in selling crackers due to the Covid-19 pandemic. The owner of the industry must reduce the workforce to minimize the cost of labor. This study aims to test whether Weber's location theory is still relevant to determining industrial location in this modern era. This study uses a survey approach using qualitative descriptive analysis. The source of the data used is by using primary data. Primary data is data obtained directly from the research subject. The data was obtained from interviews with the subject, namely the owner of the Bona cracker industry and obtained the results of observations. The analysis technique is a qualitative descriptive using Weber's location theory. The results show that the industrial model is in accordance with Weber's Theory because the Bona Cracker Industry has a maximum level of profit where the total cost of transportation and identical labor is minimum and the location selection is based on the principle of minimal costs. Keywords: Weber's Location Theory, Bona Cracker Industry Abstrak Industri Kerupuk Bona di Lubuk Semut, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau sudah berdiri selama 11 tahun. Pada kurang lebih 2 tahun terakhir, industri ini mengalami penurunan. Penyebab utama adalah kesulitan dalam penjualan kerupuk dikarenakan adanya Pandemi Covid-19. Pemilik industri harus mengurangi tenaga kerja untuk meminimum biaya terhadap tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah teori lokasi Weber masih relevan dengan penentuan lokasi industri di era modern ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu dengan menggunakan data primer. Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari subjek peneliti. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara terhadap subjek yakni pemilik industri kerupuk Bona dan diperoleh hasil observasi. Teknik analisis berupa deskriftip kualitatif dengan menggunakan teori lokasi weber. Hasil penelitian menunjukkan model industri tersebut sesuai dengan Teori Weber karena Industri Kerupuk Bona memiliki tingkat keuntungan yang maksimum dimana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang identik minimum dan Pemilihan lokasi didasarkan pada prinsip biaya minimal. Kata Kunci: Teori Lokasi Weber, Industri Kerupuk Bona
SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG (SPPR) KOTA TANJUNGPINANG DALAM MENDUKUNG PENYUSUNAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Weldy Anugra Riawan
JURNAL PELITA KOTA Vol 3 No 1 (2022): JURNAL PELITA KOTA, FEBRUARY 2022
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v3i1.510

Abstract

According to mandate of Government Regulation Number 21 of 2021 concerning the Implementation of Spatial Planning, the Regional Government needs to synchronize the spatial utilization program (SPPR) with reference to the synchronization of programs that have been carried out by the Government. The output of these activities can be used as input in the preparation of the Regional Government Work Plan and also in the vision and mission of the Regional Head and RPJMD. The implementation of integrated infrastructure development in Tanjungpinang City is still experiencing various problems, including the lack of focus on regional targets that will be driven by infrastructure development, the synergism of infrastructure development programs between Regional Apparatus Organizations (OPD) within the Tanjungpinang City Government and the ineffectiveness of the infrastructure development budgeting system. To overcome these various problems, it is necessary to synchronize the annual/short-term space utilization program which is an integration document between the Tanjungpinang City regional development plan in 2023 and the spatial plan as the basis for compiling an infrastructure development plan for OPD in accordance with the Tanjungpinang City RTRW document. This is done so that the focus of regional targets and the synergy of infrastructure development programs can be achieved. Keywords: SPPR; Tanjungpinang City Development Plan; Tanjungpinang City RTRW Abstrak Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang bahwa Pemerintah Daerah perlu melakukan sinkronisasi program pemanfaatan ruang (SPPR) dengan mengacu sinkronisasi program yang telah dilakukan oleh Pemerintah. Output kegiatan tersebut dapat menjadi masukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan menjadi masukan dalam penyusunan visi misi Kepala Daerah dan RPJMD. Pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur di Kota Tanjungpinang masih mengalami berbagai permasalahan antara lain belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong pembangunan infrastrukturnya, belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang serta belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, maka perlu dilakukan sinkronisasi program pemanfaatan ruang tahunan/jangka pendek yang merupakan dokumen integrasi antara rencana pembangunan daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2023 mendatang dengan rencana spasial sebagai dasar penyusunan rencana pembangunan infrastruktur bagi OPD agar sesuai dengan dokumen RTRW Kota Tanjungpinang. Hal ini dilakukan agar fokus sasaran kewilayahan dan sinergitas program pembangunan infrastruktur dapat tercapai. Kata Kunci: SPPR, Rencana Pembangunan Kota Tanjungpinang, RTRW Kota Tanjungpinang
RENCANA PENGEMBANGAN FASILITAS DESTINASI WISATA TEMAJUK KABUPATEN SAMBAS KALIMANTAN BARAT Sabahan Mawazi; Rossi Evita; Puput Erwandi
JURNAL PELITA KOTA Vol 3 No 1 (2022): JURNAL PELITA KOTA, FEBRUARY 2022
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v3i1.513

Abstract

Temajuk Village is the first tourist village in Sambas district, West Kalimantan. Geographically, the tourist village of Temajuk is very strategically located because the position of this village is directly adjacent to the village of Telok Melano Sarawak which is a strategic development area for Malaysia. In addition to its location directly adjacent to Malaysia, the tourist village of Temajuk also has a very dominant number of tourist attractions when compared to other villages in the Sambas district. This study aims to develop a plan for developing facilities for the Temajuk tourist destination as a tourist village in Sambas district. The research approach used in this study is a qualitative descriptive method with data collection using survey methods, observations, interviews, and literature studies. The results of this study are in the form of concepts and plans for developing tourist facilities which are described by planning maps. Keywords: planning, facilities, Temajuk tourism Abstrak Desa Temajuk merupakan desa wisata pertama yang ada di kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Secara geografis, desa wisata Temajuk terletak sangat strategis dikarenakan letak posisi desa ini berbatasan langsung dengan kampung Telok Melano Sarawak yang menjadi kawasan pengembangan strategis negara Malaysia. Selain letaknya yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, desa wisata Temajuk juga memiliki daya tarik wisata yang jumlahnya sangat dominan bila dibandingkan dengan desa lain di kabupaten Sambas. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana pengembangan fasilitas destinasi wisata Temajuk sebagai desa wisata di kabupaten Sambas. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode deskriptif kualitatif dengan pengambilan data menggunakan metode survei, observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini berupa konsep dan rencana pengembangan fasilitas wisata yang digambarkan dengan peta perencanaan. Kata Kunci : rencana, fasilitas, wisata Temajuk
ANALISIS PESTLES PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI PROVINSI RIAU, INDONESIA Yulian Azhari; Ghazalie Thomson; Muhammad Abduh; Ryaniraffiyadita
JURNAL PELITA KOTA Vol 3 No 2 (2022): JURNAL PELITA KOTA, AUGUST 2022
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v3i2.467

Abstract

In recent decades, forest and land fires in Indonesia and especially Riau Province have become an environmental crisis that has been in the spotlight. However, dry conditions due to the 2015 El Nino made the fire season that year the worst in twenty years with about 2.6 million hectares of land burned. The fires burn large amounts of carbon-rich peat lands, exposing millions of people in Southeast Asia to toxic smog equivalent to three times Indonesia's annual greenhouse gas emissions. So there is a need for a study to analyze the prevention of forest and peat land fires by applying the PESTLES analysis. This study aims to analyze the role of stakeholders in overcoming forest and peat land fires in Riau Province using PESTLES analysis. The researcher hopes that the analysis of this case study can provide benefits for the government, state-owned enterprises, stakeholders and the community in tackling forest and peat land fires. This study uses a qualitative research method with a case study approach. Based on the PESTLES analysis, it was found that the tasks of all regional apparatus owned in Riau Province were complete and only good cooperation between sectors was needed and avoid sectoral egos that often occur in the regions. So that coordination as a response action is the right key to prevent the occurrence of forest and land fires. Keywords: ; Forest and Peat Land Fires; PESTLES, Stakeholder; Riau Province Abstrak Beberapa dekade belakangan ini kebakaran hutan dan lahan di Indonesia dan khususnya Provinsi Riau telah menjadi krisis lingkungan yang menjadi sorotan. Namun, kondisi kering akibat El Nino tahun 2015 menjadikan musim kebakaran di tahun itu sebagai yang terburuk dalam dua puluh tahun terakhir dengan sekitar 2,6 juta Ha lahan terbakar. Kebakaran tersebut banyak membakar lahan gambut kaya karbon, membuat jutaan orang di Asia Tenggara terpapar kabut beracun yang setara dengan tiga kali lipat emisi gas rumah kaca tahunan di Indonesia. Sehingga perlu adanya sebuah penelitian untuk menganalisis pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut dengan mengaplikasikan analisis PESTLES. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran stakeholder dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut di Provinsi Riau menggunakan analisis PESTLES. Peneliti berharap analisis studi kasus ini dapat memberikan manfaat bagi pemerintah, badan usaha milik negara, stakeholder dan masyarakat dalam dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan gambut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Berdasarkan dari analisis PESTLES didapati bahwa tugas dari segala perangkat daerah yang dimiliki di Provinsi Riau telah lengkap dan hanya diperlukan kerjasama yang baik antar sektor dan menghindari ego sektoral yang sering terjadi di daerah. Sehingga koordinasi sebagai aksi tanggap menjadi kunci yang tepat untuk mencegah terjadinya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Kata Kunci: Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut, PESTLES, Stakeholder, Provinsi Riau
PENANGANGAN KAWASAN KUMUH DI BEBERAPA DAERAH DI JAWA DAN SUMATERA Weldy Anugra Riawan
JURNAL PELITA KOTA Vol 3 No 2 (2022): JURNAL PELITA KOTA, AUGUST 2022
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v3i2.556

Abstract

The role of local governments in the sustainable development agenda has not yet fully achieved the 11th SDGS goal, which is to make cities and human settlements inclusive, safe, resilient, and sustainable. This study aims to formulate an out of the box strategy in responding to the 11 SDGS goals so that it can be achieved by Regional Governments in Indonesia using qualitative descriptive analysis methods based on primary and secondary data. The results of the study indicate that local government programs that must be encouraged in order to succeed in this goal are to facilitate sustainable natural resource management in slum and coastal settlements by protecting and improving ecosystems, encouraging disaster risk reduction/management, overcoming slums, thoroughly, community, institutional, collaboration, based on strategy formulation. Recommendations based on research results are: encourage programs that are characterized by "Tatap Pelangiku", which is a strong and safe community in residential areas through reforestation, sustainability, and collaboration efforts according to the NUA-SDGS agenda that is adaptive and not slum. Keywords: Role of Local Government; Slums; Resilience Settlements Abstrak Peran pemerintah daerah dalam agenda pembangunan berkelanjutan belum sepenuhnya dapat mencapai tujuan ke-11 SDGS, yaitu membuat kota dan pemukiman penduduk yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi out of the box dalam mensikapi tujuan ke-11 SDGS agar dapat dicapai oleh Pemerintah Daerah di Indonesia yang menggunakan metoda analisis deskriptif kualitatif berbasis data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Pemerintah Daerah yang harus didorong dalam rangka mensukseskan tujuan tersebut adalah memfasilitasi pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan di permukiman kumuh dan pesisir dengan cara melindungi dan memperbaiki ekosistem, mendorong pengurangan/manajemen risiko bencana, mengatasi kumuh, tuntas, komunitas, kelembagaan, kolaborasi, berdasarkan rumusan strategi. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian yaitu: mendorong program yang bercirikan “tatap pelangiku”, yaitu komunitas tangguh dan aman pada kawasan permukiman melalui upaya penghijauan, berkelanjutan, serta kolaborasi sesuai agenda NUA-SDGS yang adaptif dan tidak kumuh. Kata Kunci: Peran Pemerintah Daerah; Daerah Kumuh; Permukiman Berketahanan
KAJIAN PERENCANAAN WILAYAH KEPULAUAN DALAM INTERPRETASI HUKUM DAN ADMINISTRASI PERENCANAAN WILAYAH Ronaldy Lovina
JURNAL PELITA KOTA Vol 3 No 2 (2022): JURNAL PELITA KOTA, AUGUST 2022
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v3i2.557

Abstract

Abstract Regional spatial management is regulated as a guideline in preparing a synchronous and integrated sustainable development program between planning documents. The Planning Documents can be in the form of Regional and City Planning Documents as well as Zoning Planning Documents for Water Areas and Small Islands, in addition to being included in documents that regulate development program plans such as Long-Term, Medium-Term Development Planning Documents and Work Plans for each Instasi/ Institution. In the preparation of the Planning Document whose output is in the form of laws and regulations, namely in the form of Government Regulations, Presidential Regulations and Regional Regulations. The preparation of the Planning Document and its legalization process is guided by the law and planning administration. The existing planning administration law has provided room for movement and guidelines that can provide direction in making a decision on the content of regional planning documents (space, land and sea). After understanding the legislation which is a regional planning law, the author wants to analyze and examine its substance. Keywords: Legal; Administration; Regional; Planning Abstrak Pengelolaan ruang kawasan diatur sebagai pedoman di dalam menyusun program pembangunan yang berkelanjutan yang sinkron dan terintegrasi antar-inter dokumen perencanaan. Dokumen perencanaan tersebut dapat berupa, dokumen perencanaan wilayah dan kota serta dokumen perencanaan zonasi wilayah perairan dan pulau-pulau kecil, selain itu termasuk ke dalam dokumen yang mengatur rencana program pembangunan seperti dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah dan rencana kerja pada masing-masing Instasi/Lembaga. Didalam penyusunan dokumen perencanaan yang outputnya berupa peraturan perundangan yakni berupa peraturan pemerintah , peraturan presiden maupun peraturan daerah. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan proses legalisasinya berpedoman kepada hukum dan administrasi perencanaan. Hukum adminsitrasi perencanaan yang ada telah memberikan ruang gerak dan pedoman yang dapat memberikan arahan di dalam membuat suatu keputusan tentang muatan dokumen perencanaan wilayah (ruang, darat dan laut). Setelah memahami peraturan perundangan yang merupakan hukum perencanaan wilayah, penulis ingin menganalisis dan mengkaji substansinya. Kata Kunci: Hukum, Administrasi, Perencanaan, Wilayah, Kepulauan
EVALUASI EFEKTIVITAS PROGRAM KAMPUNG SIAGA BENCANA (KSB) PEGANGSAAN DUA : STUDI KASUS RW 03 Kovic Salim; Dara Pristina; Samuel Christian; Angrenggani Pramitasari
JURNAL PELITA KOTA Vol 3 No 2 (2022): JURNAL PELITA KOTA, AUGUST 2022
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v3i2.581

Abstract

Indonesia, especially Jakarta has very rapid development but is not balanced by an adequate waterway system, which is the main cause of the increasing potential for flood disasters. Flooding is one of the natural phenomena caused by climate change so that floods are not easy to prevent, but the vulnerability to flood risk can be prevented by increasing adaptive capacity. However, by looking at the condition of the people of RW 03 Pegangsaan Dua who are still carrying out disaster preparedness efforts without any adaptive capacity improvement, it aims to analyze the effectiveness of the implementation of the KSB Program in increasing the adaptive capacity of the Pegangsaan Dua community in facing flood disasters . The factors that guide to evaluating the KSB have been found. Factors are firstly divided into 3 groups according to the disaster period, pre, during, and after. During the interview process with the purposive sampling method, several uniformities of information have been found related to how the KSB plays a role during disasters but less in efforts to build community preparedness. This KSB is considered ineffective because there are still several things that need to be addressed related to pre and post disaster activities. Keywords : Disaster Preparedness Village, flood, adaptive capacity, effectiveness Abstrak Indonesia, khususnya DKI Jakarta memiliki pembangunan yang sangat pesat namun kurang diimbangi oleh sistem saluran air yang memadai sehingga menjadi penyebab utama meningkatnya potensi bencana banjir. Banjir menjadi salah satu fenomena alam yang disebabkan oleh perubahan iklim sehingga banjir tidak mudah untuk dicegah, namun kerentanan akan risiko banjir tersebut dapat dicegah dengan meningkatkan kapasitas adaptif (adaptive capacity). Namun, dengan melihat kondisi masyarakat RW 03 Pegangsaan Dua yang masih melakukan upaya siaga bencana yang seadanya tanpa adanya peningkatan kapasitas adaptif bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan Program KSB dalam meningkatkan adaptive capacity masyarakat Pegangsaan Dua dalam menghadapi bencana banjir. Faktor-faktor yang menjadi panduan untuk mengevaluasi KSB telah ditemukan. Faktor dibagi terlebih dahulu ke dalam 3 kelompok sesuai dengan masa terjadinya bencana yakni, pra, saat, dan pasca terjadinya bencana. Selama proses wawancara dengan metode purposive sampling, telah didapati beberapa keseragaman informasi terkait bagaimana KSB begitu berperan saat terjadinya bencana tetapi kurang berperan dalam upaya membangun kesiapsiagaan masyarakat. KSB Pegangsaan Dua dinilai belum efektif karena masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi terkait kegiatan pra bencana dan pasca bencana. Kata Kunci : Kampung Siaga Bencana, banjir, kapasitas adaptif, efektivitas
PENENTUAN JALUR EVAKUASI DAN SHELTER UNTUK KAWASAN PARIWISATA : LOKASI STUDI KECAMATAN ANYAR Albert Stefanus; Alvian Togap Jantriwan Hutapea; William Ibrahim
JURNAL PELITA KOTA Vol 3 No 2 (2022): JURNAL PELITA KOTA, AUGUST 2022
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v3i2.582

Abstract

Anyar sub-district, also known as Anyar or Anyer sub-district, is a sub-district in Serang Regency, Banten, Indonesia is known as a seaside tourist area. Coastal areas are not only in the form of natural tourist attractions, but also potential disasters that can cause bad or detrimental impacts. The aims and objectives of this study are to identify the level of disaster Hazards in the form of floods, earthquakes, tsunamis and extreme weather and to determine evacuation routes as a form of disaster mitigation in tourism areas in Anyar District. This study uses a quantitative approach by processing hazard maps so that the level of disaster vulnerability in Anyar District can be identified and determine disaster evacuation routes to disaster shelters or shelters that can be applied as a form of disaster mitigation to support tourism activities in Anyar District. This study uses secondary data collected through several sources such as Inarisk BNPB to identify the level of disaster hazard and literature review from previous studies to determine disaster evacuation routes in tourism areas in Anyar District. Anyar sub-district has a fairly high level of vulnerability to tsunamis, floods, earthquakes, and extreme weather so that good disaster management is needed in order to reduce disaster risk in tourism areas. One form of activity is in the form of disaster mitigation by making evacuation routes and shelters for and local residents in tourism areas. Keywords: Disaster Vulnerability, Disaster Mitigation, Evacuation Route, Shelter Abstrak Kecamatan Anyar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Anyar atau Anyer adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Serang, Banten, Indonesia. Kabupaten Anyar dikenal sebagai daerah wisata tepi laut dan sering dikunjungi oleh wisatawan. Wilayah pesisir tidak hanya memiliki daya tarik wisata alam, akan tetapi ada juga potensi bencana yang dapat menimbulkan dampak buruk atau merugikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kerawanan bencana berupa banjir, gempa bumi, tsunami dan cuaca ekstrim serta untuk menentukan jalur evakuasi sebagai salah satu bentuk mitigasi bencana di kawasan wisata di Kabupaten Anyar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengolah peta kerawanan sehingga dapat diketahui tingkat kerawanan bencana di Kabupaten Anyar dan menentukan jalur evakuasi bencana ke shelter evakuasi yang dapat diterapkan sebagai bentuk mitigasi bencana untuk mendukung kegiatan pariwisata di Kabupaten Anyar. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan melalui beberapa sumber seperti Inarisk BNPB untuk mengidentifikasi tingkat kerawanan bencana dan kajian literatur dari penelitian sebelumnya untuk menentukan jalur evakuasi bencana pada kawasan wisata di Kecamatan Anyar. Kecamatan Anyar memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi terhadap bencana. tsunami, banjir, gempa bumi, dan cuaca ekstrim sehingga diperlukan penanganan bencana yang baik guna mengurangi risiko bencana di kawasan pariwisata. Salah satu bentuk kegiatannya berupa mitigasi bencana dengan membuat jalur perjalanan dan shelter bagi dan warga sekitar di kawasan pariwisata. Penelitian ini menghasilkan peta jalur evakuasi dan rekomendasi shelter alternatif yang nantinya yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan penanggulangan bencana di Kabupaten Anyar. Kata Kunci: Kerawanan Bencana, Mitigasi Bencana, Jalur Evakuasi, Shelter
STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN PAMAK KECAMATAN TEBING KABUPATEN KARIMUN Ivan Tofani; Tiuridah Silitonga; Yurika Afrianita; Tesiherdawati
JURNAL PELITA KOTA Vol 3 No 2 (2022): JURNAL PELITA KOTA, AUGUST 2022
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v3i2.583

Abstract

Pamak Village is one of the villages in Karimun Regency which has problems related to waste, one of which is less than optimal in waste management which will have an impact on the community and the surrounding environment. This condition is exacerbated by the lack of public awareness in protecting the environment and managing waste. The local government also has an important role in managing waste such as providing supporting infrastructure. This study aims to determine the appropriate waste management strategy in Pamak Village, Tebing District, Karimun Regency, by looking at internal and external factors. The method used is qualitative with a descriptive approach. The results of the study indicate that the strength (strength) that is owned is the presence of sufficient Human Resources. The weakness is the lack of supporting infrastructure such as Temporary Disposal Sites and garbage bins. Opportunities that are owned are the existence of support from the private sector and the government in managing waste in Pamak Village and the threats they have are changes in spatial planning which is a joint commitment to the local government with limited land for waste disposal. Keywords: Strategy, Waste Management, SWOT Analysis Abstrak Kelurahan Pamak merupakan salah satu Kelurahan di Kabupaten karimun yang memiliki permasalahan terkait sampah salah satunya kurang optimal dalam pengelolaan sampah yang nantinya akan berdampak pada masyarakat maupun lingkungan sekitar. Kondisi ini diperparah karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan serta mengelola sampah. Pemerintah setempat juga memiliki peran penting dalam mengelola sampah seperti penyediaan infrastruktur pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengelolaan sampah yang tepat di Kelurahan Pamak Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun yaitu dengan melihat dari faktor internal maupun eksternal. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan ( strength) yang dimiliki yaitu adanya Sumber Daya Manusia yang cukup. Kelemahannya yaitu kurangnya infrastruktur pendukung seperti Tempat Pembuangan Sementara maupun bak sampah. Peluang yang dimiliki yaitu Adanya dukungan dari pihak swasta maupun pemerintah dalam mengelola sampah di Kelurahan Pamak dan ancaman yang dimiliki yaitu Perubahan tata ruang yang merupakan adanya komitmen bersama pemerintah daerah dengan keterbatasan tanah untuk pembuangan sampah. Kata Kunci: Strategi, Pengelolaan Sampah, Analisis SWOT
EVALUASI KONSISTENSI PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM RKPD DAN PPAS DINAS PUPR KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2017-2019 Diky Budiman; Tiuridah Silitonga; Muhammad Thaha Yasin Ramadhan Thaha; Yurika Afrianita
JURNAL PELITA KOTA Vol 3 No 2 (2022): JURNAL PELITA KOTA, AUGUST 2022
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v3i2.585

Abstract

Consistency of planning and budgeting in programs and activities is a process of integrating and strengthening the preparation of plans and budgets in achieving development goals. Assessing the consistency of programs and activities between planning and budgeting at the PUPR Office of Karimun Regency, an analysis was carried out through the 2017-2019 RKPD and PPAS documents. The purpose of this study was to determine and evaluate the consistency of programs and activities in the RKPD and PPAS of the Karimun Regency PUPR Service in 2017-2019. The research method used is descriptive qualitative. The results of this study indicate that the consistency of programs and activities in planning and budgeting documents at the PUPR Office of Karimun Regency in 2017-2019 is in the very good category and there are only a few programs and activities that are not consistent between planning and budgeting, this happens because the results the evaluation did not achieve some of the planned objectives, there were budget limitations, lack of coordination between regional apparatus, adjustment of central government policies with regional governments, (emergency) circumstances that determine budget shifts between organizational units, between activities and between types of spending. The advice given is to increase the intensity of information and communication with higher levels of government, improve the quality of HR officers/planners in carrying out each proposed activity, improve knowledge of the apparatus involved in budgeting and increase commitment to maintain planning and budgeting consistency and increase the use of e-information technology. planning and e-budgeting. Keywords: Consistency, Planning, Budgeting Abstrak Konsistensi perencanaan dan penganggaran dalam program dan kegiatan merupakan proses keterpaduan dan penguatan penyusunan rencana dan anggaran dalam pencapaian tujuan pembangunan. Menilai konsistensi program dan kegiatan antara perencanaan dan penganggaran di Dinas PUPR Kabupaten Karimun dilakukan analisis melalui dokumen RKPD dan PPAS tahun 2017-2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi konsistensi program dan kegiatan dalam RKPD dan PPAS Dinas PUPR Kabupaten Karimun tahun 2017-2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Konsistensi program dan kegiatan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran di Dinas PUPR Kabupaten Karimun pada tahun 2017-2019 berada pada kategori sangat baik dan hanya ada beberapa program dan kegiatan yang belum konsisten antara perencanaan dan penganggaran, hal ini terjadi karena Hasil evaluasi tidak mencapai beberapa tujuan yang direncanakan, ada batasan anggaran, kurangnya koordinasi antar perangkat daerah, penyesuaian kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, keadaan (darurat) yang menentukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja. Saran yang diberikan yaitu meningkatkan intensitas informasi dan komunikasi dengan pemerintah yang lebih tinggi, meningkatkan kualitas Petugas SDM/perencana dalam melakukan setiap usulan kegiatan, perbaikan pengetahuan aparatur yang terlibat dalam penganggaran dan peningkatan komitmen untuk menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran serta meningkatkan pengunaan teknologi informasi e-planning dan e-budgeting. Kata Kunci: Konsistensi, Perencanaan , Penganggaran