cover
Contact Name
burhanuddin
Contact Email
burhanuddin@stainmajene.ac.id
Phone
+6285338415371
Journal Mail Official
almutsla@stainmajene.ac.id
Editorial Address
Jalan. Blk. Kelurahan Totoli, Kecamatan Banggae, Kabupaten. Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Location
Kab. majene,
Sulawesi barat
INDONESIA
Al-Mutsla: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman dan Kemasyarakatan
ISSN : -     EISSN : 27155420     DOI : https://doi.org/10.46870/jstain.v3i1
Jurnal Al Mutsla The journal contains many variants of the field Research and many variants of Islamic studies, among others Islamic education, the Shariah, Islamic thought, Study Al Quran and Hadits, Islamic economi, Islamic studies, Sosial Islamic and other general sciences.
Articles 62 Documents
Epistimologi Teks dan Konteks dalam Memahami Al-Qur’an Bahruddin
AL-MUTSLA Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Al Mutsla Juni 2019
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.284 KB) | DOI: 10.46870/jstain.v1i1.3

Abstract

Artikel ini membahas tentang diskursus antara teks dan konteks dalam memahami al-Qur’an. Disimpulkan bahwa upaya interpretasi dan pemaknaan al-Qur’an yang selalu berkutat dan bersembunyi di balik lafadh-lafadh teks akan menimbulkan kegamangan tersendiri. Hal ini akan tampak pada arus dinamika produksi makna al-Qur’an yang selalu kembali pada kedigdayaan teks. Sementara itu, upaya tekstualisasi atau penundukan al-Qur’an atas konteks tidak berarti dimaksudkan untuk mengeliminasi kesakralannya sebagai sabda Allah, tetapi justru dengan begitu, relevansi fungsi-fungsi al-Qur’an akan selalu hidup di tengah dinamika sosial historis manusia.
Linguistik dengan I'rab Al-Qur' an dan Posisi Bahasa Arab dalam Memahami Al-Qur' an Napis Dj
AL-MUTSLA Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Al Mutsla Juni 2019
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1358.454 KB) | DOI: 10.46870/jstain.v1i1.6

Abstract

Artikel ini membahas tentang elaborasi lingistik bahasa Arab dengan Irab al Qur'an dalam memahami makna al-Qur'an. Disimpulkan bahwa Irab al-Qur'an dapat dikategorikan sebagai kajian kebahasaan yang terdiri atas sintaksis, morfologi. dan semantik dalam memahami makna al-Qur'an. Kajian sintaksis atau dalam bahasa Arab dikenal ilmu nahwu dalam tata bahasa Arab yang pada intinya membicarakan baris akhir dan fungsi kata dalam al-Qur'an. Morfologi atau ilmu sharaf membahas tentang pembentukan, perubahan kata, dan baris satu kata kecuaali huruf akhir, dan kajian semantik menguraikan makna kata, frase, klasa. dan kalimat dalam al-Qur'an. Sedangkan i'rab al-Qur'an bertujuan memahami dan menjelaskan makna yang terkandung dalam al-Qur'an berdasarkan pendekatan kebahasaan dalam tataran sintaksis. morfologi. dan semantik.
Aspek-Aspek Nilai Kebahasaan Jihad Dalam Pandangan Al-Qur,an Bunyamin
AL-MUTSLA Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Al Mutsla Juni 2019
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.042 KB) | DOI: 10.46870/jstain.v1i1.7

Abstract

The interpretation of the verses of jihad, a few theories were found. First, ontologically, jihad can be divided into general and specific meaning. Generally speaking, jihad is all activities undertaken in earnest to uphold the good and resist damage in the midst of society. Meanwhile, in particular, jihad is a seriousness to defend the establishment of Islamic teachings on the battlefield. Second, epistemologically, the forms of jihad can be divided into jihad amwal and jihad anfus. Jihad amwal is the sacrifice of property to the maximum, both in connection with jihad in general or specifically. While jihad anfus is totality of the human soul is a sacrifice to defend the teachings of Islam, both in relation to jihad jihad in general or specifically. Third, axiologically, the implications of jihad can be distinguished on worldly and hereafter interests. In earthly life, the mujahid will always be guided by God for the right path and rewarded in kind, such as recognition, power, peace, and abundant sustenance.
Para Mujtahid Pada Era Sahabat dalam Kaitan Mazhab Shahabiy Mursyid
AL-MUTSLA Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Al Mutsla Juni 2019
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.152 KB) | DOI: 10.46870/jstain.v1i1.9

Abstract

Era sahābat memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan fiqh karena pada era sahābat, hukum Islam mulai berinteraksi dengan peradaban Persia dan Romawi yang menimbulkan beberapa persoalan baru, terutama dalam persoalan mu'āmalah. Persoalan baru yang dihadapi ini belum pernah dihadapi oleh umat Islam sebelumnya, bahkan persoalan tersebut belum pernah muncul pada masa Rasulullah. Para Sahābat kemudian merumuskan dan mengejewantahkan bagaimana posisi Islam dalam berinteraksi dengan kedua peradaban tersebut. Pada konteks inilah penelitian ilmiah tentang sebaran sahābat dan implikasinya terhadap mazhab sahabiy menarik untuk dikaji dalam rangka melahirkan konsep fiqh yang relevan dengan kondisi masyarakat yang terus bergerak ke dalam satu fase baru sejarah, yaitu dunia modern. Secara sepesifik, penelitian ini berfokus pada kajian sebaran sahābat dengan menekankan pada siapa-siapa saja sahābat yang menjadi mujtahid pada periode sahabat dan di daerah mana mereka tersebar serta bagaimana pengaruh sebaran sahābat terhadap Mazhab sahābī.
Pendidikan Islam dan Demokrasi Usri
AL-MUTSLA Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Al Mutsla Desember 2019
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.676 KB) | DOI: 10.46870/jstain.v1i2.10

Abstract

Demokrasi sebagai suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun pemerintah. Kekuasaan pemerintahan berada di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal yakni: pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat, dan pemerintan untuk rakyat. Demokrasi dalam perspektif Islam memiliki prinsip antara lain: Prinsip kekuasaan sebagai amanah, prinsip musyawarah, prinsip keadilan, prinsip persamaan, prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia, prinsip peradilan bebas, prinsip perdamaian, prinsip kesejahteraan, serta prinsip ketaatan rakyat. Karakteristik pendidikan Islam yang demokratis sangat mejunjung tinggi harkat dan martabat manusia, menempatkan pendidik dan peserta didik sebagai subyek pendidikan yang saling berintegrasi, memiliki komitmen yang tinggi terhadap keilmuan, serta mengedepankan sisi humanisme yang hiarahkan pada mengembangan kepribadian yang Islami.
Peran Komunikasi Keluarga dalam Mencegah Perilaku Bulliying Remaja Fathiyah
AL-MUTSLA Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Al Mutsla Desember 2019
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.092 KB) | DOI: 10.46870/jstain.v1i2.11

Abstract

Proses komunikasi berlangsung dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam lapisan masyarakat dan lapisan keluarga. Ketika manusia melakukan interaksi satu sama lainnya, kadang-kadang mengarah pada perilaku bullying. Perilaku bullying sering ditemukan di berbagai situasi sosial, yang kerap pelakunya adalah remaja. Tulisan ini mengkaji dan memaparkan peran komunikasi keluarga dalam mencagah perilaku bullying oleh remaja. (1) Perilaku bullying dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain: keluarga, sekolah, faktor kelompok sebaya, kondisi lingkungan sosial serta tayangan televisi dan media cetak. Berbagai komunikasi keluarga dalam pencegahan perilaku bullying bagi anak meliputi: (2) Untuk mencegah bullying harus diupayakan proses komunikasi keluarga yang efektif yaitu: respek, dan audible;
Pengangkatan Anak Adopsi Dalam Tinjauan Hukum Islam & Sistem Hukum di Indonesia Nuzha
AL-MUTSLA Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Al Mutsla Desember 2019
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.837 KB) | DOI: 10.46870/jstain.v1i2.12

Abstract

Rumah tangga yang tidak mempunyai anak akan tidak sempurna keberadaannya. Demi memperoleh anak berbagai cara dilakukan seperti mengadopsi/mengangkat anak orang lain, baik dari anak keluarga maupun dari orang lain untuk dijadikan anak kandung Pada masyarakat umum masih banyak yang belum mengetahui tata cara pengangkatan anak yang benar. Pengangkatan anak/adopsi akan berdampak negatif pada keturunan, warisan dan sebagainya, misalnya menghapus nasab anak yang diangkat dengan orang tua kandungnya, memberikan warisan kepada anak angkat padahal ada ahli waris lain yang berhak terhadap harta tersebut dan lain-lain yang bertentangan dengan ajaran Islam dan sistem hukum yang berlaku di Indonesia.
Manhaj Tafsir Berorientasi Fiqh Ahmadi Husain; Muh. Ilham Usman
AL-MUTSLA Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Al Mutsla Desember 2019
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.764 KB) | DOI: 10.46870/jstain.v1i2.13

Abstract

Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang manhaj tafsir yang berorientasi fiqh. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka untuk memotret metode-metode tafsir yang menghasilkan konsekuensi hukum dalam masyarakat Islam. Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah sumber primer dan sekunder dalam mendukung kajian tersebut. Hasil telaah dan penelitian menemukan latar belakang muncul dan berkembangnya corak penafsiran fiqih serta metode yang digunakan dalam penafsiran yang bercorak fiqih. Tafsir yang bercorak fiqih adalah tafsir yang terbilang tua, mengingat corak tafsir ini telah ada seiring dengan pertumbuhan tafsir itu sendiri. Tafsir fiqih adalah tafsir yang berorientasi pada pemahaman ayat-ayat hukum dalam Alquran. Tafsir ini lahir dari pemahaman fiqhiyah para fuqaha ketika mereka menafsirkan Alquran dengan menggunakan pendekatan fiqih, sehingga nuansa fiqih sangat terasa di dalamnya.
Etika Penggunaan Media Sosial Dalam Al-Qur’an Sebagai Alat Komunikasi si Era Digitalisasi Husnah. Z
AL-MUTSLA Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Al Mutsla Desember 2019
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.804 KB) | DOI: 10.46870/jstain.v1i2.14

Abstract

Artikel ini membahas tentang etika penggunaan media sosial yang dikaitkan dengan kandungan isi al-Qurán sebagai pedoman bagi setiap manusia. Media sosial telah menjadi alat komunikasi paling dibutuhkan di era globalisasi saat ini, sehingga dibutuhkan etika dalam penggunaannya. Dalam menggunakan media sosial sebaiknya mengacu pada al-Qur’an yang telah diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad saw. Sebagai pedoman hidup bagi seluruh ummat manusia tentunya mampu menjadi sumber rujukan tertinggi. Dalam al-Qur’an terjelaskan etika berkomunikasi dengan media sosial yang tidak bertentangan dengan konstitusi Negara Indonesia.
Istilah Al-Fi’il Al-Daim dan Penggunaannya di Dalam Aliran Nahwu Kufah Hasyim `; Rahmat R
AL-MUTSLA Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Al Mutsla Juni 2019
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.861 KB) | DOI: 10.46870/jstain.v1i1.19

Abstract

Penggunaan istilah-istilahdi dalam ilmu nahwu merupakan salah satu hal yang menjadi perbedaan antara aliran Basrah dan aliran Kufah, tidak sedikit membahas salah satu istilah yang disandarkan kepada aliran Kufah yang namanya berbeda dengan apa yang digunakan di dalam aliran Basrah yaitu istilah dari istilah yang ditetapkan oleh ulama-ulama Basrah berbeda dengan apa yang digunakan oleh ulama-ulama Kufah. Dan Tulisan ini akan al-fi’il al-daim, dan bagaimana penggunaannya di dalam aliran Kufah.