cover
Contact Name
Astrid Hapsari Rahardjo
Contact Email
arsitekta@tau.ac.id
Phone
+6287871841660
Journal Mail Official
arsitekta@tau.ac.id
Editorial Address
Jl. Swadarma Raya No.58, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan,12250
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Arsitekta
Core Subject : Engineering,
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Arsitektur Tanri Abeng University dengan frekuensi terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal ini adalah media bagi para dosen, peneliti, mahasiswa dan praktisi untuk berbagi pemikiran tentang perancangan arsitektur dan perkotaan secara berkelanjutan. Fokus publikasi diarahkan pada telaah mengenai riset, pemikiran dan inovasi di bidang perancangan bangunan, ruang dalam, ruang luar, kawasan maupun pengembangan perkotaan, serta kajian terkait teori, sejarah dan dokumentasi arsitektur yang menunjang keberlanjutan.
Articles 53 Documents
Analisa Bentukan Fasad Rumah Khas Betawi pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Dian Monica Erveline Basri; Erick Denhas
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 01 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1482.61 KB) | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i01.212

Abstract

Seiring bertambahnya penduduk yang tinggal di kota Jakarta, arsitektur rumah tradisional Betawi juga terpengaruh. Banyak rumah Betawi yang elemen Betawinya sudah bercampur dengan arsitektur modern. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa fasad rumah Betawi, untuk mengetahui apakah arsitektur rumah Betawi yang dijadikan sample penelitian sudah terpengaruh elemen arsitektur modern atau belum. Dan seberapa banyak pengaruhnya. Setu Babakan dipilih menjadi studi kasus, sebab merupakan kawasan cagar budaya rumah Betawi. Penelitian dilakukan dengan cara mengobservasi studi kasus, kemudian mengelompokkan elemen-elemen fasad, lalu membandingkan elemen-elemen fasad tersebut dengan arsitektur rumah Betawi, untuk kemudian diketahui apakah terdapat elemen arsitektur modern didalamnya dan seberapa banyak elemen arsitektur modern yang terdapat pada fasad rumah Betawi tersebut. Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa banyak arsitektur rumah Betawi yang telah dipengaruhi elemen arsitektur modern pada fasadnya.
Studi Ruang Akomodasi Fungsi Pasar Tradisional Pada Pasar Santa, Jakarta Astrid Hapsari Rahardjo; Firmansyah Bachtiar; Reza Rezaie
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 01 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.665 KB) | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i01.214

Abstract

Pasar Santa telah selesai direvitalisasi pada tahun 2006. Program revitalisasi tersebut mengubah bangunannya dari 32 unit bangunan satu tingkat menjadi satu unit bangunan bertingkat tiga khusus untuk mengakomodasi fungsi utama perdagangan dan jasa. Fungsi pendukung seperti manajemen dan musholla diletakkan pada lantai yang terpisah. Penelitian ini merupakan studi terkait ruang akomodasi fungsi pasar tradisional yang terdapat di Pasar Santa, Jakarta. Variabel penelitian dipilih dari empat ketentuan Pemerintah RI lewat keputusan dari Kementerian Kesehatan dan Perdagangan dan Standar Nasional Indonesia (SNI) no. 8152 tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian ruang akomodasi fungsi pasar dan elemennya, seperti dimensi dan material, pada Pasar Santa terhadap ketentuan yang dirujuk terutama pada masa operasionalnya yang masih berlangsung hingga saat penelitian ini dilakukan. Namun sebelumnya dilakukan terlebih dahulu penjabaran dan perbandingan antara kondisi Pasar Santa sebelum dan setelah revitalisasi. Hal ini perlu dilakukan agar dapat diketahui seberapa jauh perkembangan pemfasilitasan ruang akomodasi pasar tradisional di Pasar Santa sejak bergabung di bawah naungan PD Pasar Jaya hingga saat ini.
Redaksi dan Daftar Isi, Jurnal Arsitekta Vol. 03 No. 01, Mei 2021 ojsadmin TAU
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol 3 No 01 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.55 KB)

Abstract

Redaksi dan Daftar Isi, Jurnal Arsitekta Vol. 03 No. 01, Mei 2021
Konsep Rumah Sehat Sederhana terhadap Kenyamanan Ruang (Studi Kasus: Rumah Tipe 18/24, 22/36 & 36/72 di DKI Jakarta) Randy Dwiyan Delyuzir
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi desain pada penelitian sebelumnya berjudul analisa rumah sederhana sehat terhadap kenyamanan ruang, dimana studi kasus yang diteliti 3 tipe rumah tangga di DKI Jakarta (18/24, 22/36 & 36/72), berdasarkan hasil penelitian ditemukan masalah pada tipe 18/23 & 22/36 terdapat pada area dapur yang belum memiliki sarana pembuangan asap sesuai standard Kepmenkes, 1999. Sehingga alternatif desain yang diberikan berupa penambahan exhaust fan dan perencanaan ulang tata letak dapur. Masalah yang timbul pada bangunan tipe 36/72 terletak pada posisi penataan perabot yang kurang baik, sehingga sirkulasi menuju kamar tidur dan kamar mandi menjadi sempit. Untuk mengatasi masalah tersebut usulan solusi yang ditawarkan berupa penggunaan perabot dengan konsep compat furniture sehingga penataan perabot menjadi lebih irit tempat dan lebih fleksibel.
Manajemen Pengelolaan Kawasan Bersejarah di Desa Soditan, Lasem, Rembang Wakhidah Kurniawati; Retno Susanti; Nurini .; Rina Kurniati; Sugiono Sutomo; M. Rizki Islami
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.244

Abstract

Desa Soditan merupakan salah satu desa warisan sejarah yang terletak di pusat Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Desa Soditan terletak di sepanjang Sungai Babagan Lasem dan Jalur Pantura yang dahulu disebut sebagai jalan raya pos De Groote Post Weg yang dibangun oleh Daendels. Di desa ini terdapat kawasan heritage Pecinan dengan Klenteng Cu An Kiong-nya, rumah candu Lawang Ombo, budaya khas Kopi Nglelet dan Batik Lasem. Saat ini kawasan bersejarah ini mengalami masalah degradasi fungsi, rusaknya bangunan khas Cina, dan semakin hilangnya sense of place kawasan. Untuk itulah, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep manajemen pengelolaan kawasan berdasar karakteristik khas kawasan. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengeksplorasi potensi masalah Desa Soditan terkait pengembangan kawasan bersejarah, dan merumuskan konsep manajemen pengelolaan kawasan yang sesuai. Konsep manajemen pengelolaan yang yang ditawarkan adalah kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dari konsep manajemen pengelolaan yang disusun diharapkan dapat mendukung pelestarian cagar budaya di Desa Soditan di sektor pariwisata, memperkuat sense of place kawasan bersejarah, serta mampu mendukung perekonomian daerah dan masyarakat lokal.
Kajian Perancangan Teras sebagai Ruang Tamu New Normal di Rumah Tinggal Mohamad Wisnu Ibadi
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.245

Abstract

Penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus 19 (COVID), menimbulkan pendemi wabah di seluruh dunia. Pandemi ini juga berlangsung di Indonesia sejak saat terdeteksi diawal Maret tahun 2020. Kondisi Pandemi ini menimbulkan banyak efek langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan manusia sehari-hari, termasuk dalam hal kegiatan sosial saat berhubungan dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Dalam mengatasi pandemi, Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa protokol kesehatan yang mengatur bagaimana warga negara berhubungan dan melakukan kegiatan sosial, yaitu menjaga jarak. memakai masker dan mencuci tangan (3M). Hal ini secara langsung maupun tidak langsung, menyebabkan perubahan manusia dalam melakukan komunikasi dan kegiatan sosialnya. Dalam penelitian ini, difokuskan kepada kegiatan manusia saat berkunjung atau bertamu ke rumah orang lain. Dimana kegiatan bertamu itu sangat lekat dengan pola kehidupan manusia Indonesia terkenal ramah dan senang melakukan hubungan silaturahmi ke teman, saudara atau tetangga yang biasa dilakukan di ruang tamu. Namun kondisi pandemic COVID menyebabkan suatu perubahan pola dan gaya hidup yang baru atau disebut New Normal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sebuah kajian perancangan untuk menjadikan Teras Rumah sebagai Ruang Tamu New Normal.
Kajian Elemen Arsitektur Cina, Studi Kasus: Masjid Babah Alun, Jakarta Dian Monica Erveline Basri; Silvia Shishiria; Muhammad Fadlan Alfarisi; Sheila Ayu Gayatri
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.246

Abstract

Bangsa Tionghoa yang datang dan menetap di Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Orang Tionghoa sudah mengenal Indonesia sejak abad ke 5 M, dan selama beberapa abad jumlahnya terus bertambah. Dari dulu hingga sekarang, orang-orang Tionghoa sudah memiliki andil dalam perkembangan bangsa Indonesia, dari segi budaya, seni, agama, dan lain-lain. Bentuk perwujudan Sino-Javanese Muslim Culture salah satunya dapat terlihat pada beberapa arsitektur masjid. Bentuk akulturasi budaya serta arsitektur tradisional Cina dengan Nusantara dalam bentuk bangunan salah satunya adalah bangunan Masjid Babah Alun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen arsitektur tradisional Cina pada bangunan Masjid Babah Alun di Cilandak sehingga dapat diketahui elemen arsitektur dan budaya yang mempengaruhinya. Untuk mengindentifikasi elemen-elemen tersebut penelitian ini menggunakan teori arsitektur, arsitektur Islam dan arsitektur Cina sehingga menghasilkan perbandingan elemen- elemen dan hasil analisanya. Dari karakteristik arsitektur Masjid Babah Alun yang dijadikan obyek penelitian dapat diketahui bahwa 4 dari 7 elemen arsitektur serta ditambah 6 point nilai filosofis dari penggunaan elemen arsitektur Cina yang menyimpulkan bahwa Masjid Babah Alun termasuk bangunan yang mengaplikasikan arsitektur Cina.
Identifikasi Keterhubungan Rumah Susun dan Transportasi Publik untuk Menunjang Pengembangan Kawasan Prioritas di Batam Firmansyah Bachtiar
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.247

Abstract

Peran Batam sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas berimbas pada peningkatan kegiatan di sektor industri, kepelabuhanan dan perdagangan jasa. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah populasi Batam dari sekitar 6.000 jiwa di tahun 1970 menjadi lebih dari 1 juta jiwa di tahun 2020. Untuk menggenjot investasi agar dapat bersaing dengan Singapura dan Johor, telah disusun Rencana Induk Pengembangan KPBPB Batam, Bintan, Karimun yang menetapkan beberapa proyek infrastruktur dan kawasan yang diharapkan dapat memperluas peluang masuknya investor ke Batam. Pengembangan kawasan prioritas tersebut dapat menjadi pemicu penambahan jumlah penduduk yang berimbas pada peningkatan kebutuhan hunian khususnya untuk pekerja dan MBR. Dalam kondisi saat ini, sudah terdapat beberapa Rumah Susun di Batam untuk menunjang kebutuhan hunian pekerja industri, dimana pada komplek Rumah Susun tersebut masih diimungkinkannya ada pengembangan kapasitas untuk mengantisipasi kebutuhan hunian karena munculnya kawasan strategis baru. Kajian ini berusaha melihat posisi dan peran Rumah Susun yang ada saat ini dan potensinya dari segi jarak untuk mendukung proyek kawasan prioritas yang ada, serta potensi keterhubungan Rumah Susun tersebut dengan transportasi massal yang dapat menunjang kebutuhan mobilitas penghuni ke tempat kerja nantinya.
Redaksi dan Daftar Isi, Jurnal Arsitekta Vol. 03 No. 02, November 2021 Astrid Hapsari Rahardjo
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol 3 No 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Redaksi dan Daftar Isi, Jurna Arsitekta Vol. 03 No. 02, November 2021
Kajian Pembentukan Identitas Jalan Diponegoro, Surabaya: A Study of Identity Formation of Diponegoro Road, Surabaya Stivani Ayuning Suwarlan
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 4 No. 01 (2022): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v4i01.305

Abstract

Abstrak Identitas lingkungan merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan RTBL. Dengan adanya identitas lingkungan maka memudahkan dalam penyusunan rencana serta mempermudah dalam mengidentifikasi karakteristik wilayah perencanaan. Adanya identitas lingkungan yang menarik akan dapat mempermudah orang untuk mengenali suatu koridor dan menangkap karakteristik koridor yang ada, serta dapat menimbulkan sebuah persepsi tertentu pada koridor tersebut. Jalan Diponegoro Surabaya merupakan kawasan yang memiliki nilai sejarah arsitektur Kolonial yang dalam perkembangannya mengalami perubahan fungsi yang berdampak hilangnya nilai sejarah tersebut. Untuk itu penelitian ini dibuat guna mempertahankan dan memperkuat identitas dari koridor Jalan Diponegoro. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode diakronik melalui penelusuran sejarah dan potensi lingkungan, identifikasi unsur-unsur lingkungan yang potensial, dan menciptakan wujud identitas yang bisa ditangkap secara inderawi dan mudah dikenali oleh masyarakat. Hasil dari penelitian ini memberikan skenario pembentukan identitas lingkungan pada koridor Jalan Diponegoro Surabaya melalui pembentukan pada citiy gate (landmark), city hall (nodes), dan city corridor (path). Kata Kunci: Identitas, citiy gate, city hall, city corridor. Abstract Environmental identity is an important aspect in the implementation of RTBL. With the identity of the environment, it makes it easier to prepare plans and makes it easier to identify the characteristics of the planning area. The existence of an attractive environmental identity will make it easier for people to recognize a corridor and capture the characteristics of the existing corridor and can give rise to a certain perception of the corridor. Jalan Diponegoro Surabaya is an area that has a historical value of colonial architecture which in its development underwent a change in function which resulted in the loss of that historical value. For this reason, this research was made to maintain and strengthen the identity of the Jalan Diponegoro corridor. The method used in this research is the diachronic method through tracing the history and potential of the environment, identifying potential environmental elements, and creating a form of identity that can be sensed and easily recognized by the public. The results of this study provide a scenario for the formation of environmental identity in the Jalan Diponegoro Surabaya corridor through the formation of the city gate (landmark), city hall (nodes), and city corridor (path). Keywords: Identity, city gate, city hall, city corridor.