cover
Contact Name
Wardha Jalil
Contact Email
infofpik@unidayan.ac.id
Phone
+6281341828500
Journal Mail Official
infofpik@unidayan.ac.id
Editorial Address
Jl. Sultan Dayanu Ikhsanuddin No. 124, Baubau, Sulawesi Tenggara
Location
Kota bau bau,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Aquamarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
ISSN : 23559519     EISSN : 27753204     DOI : -
Jurnal ini sebagai media publikasi ilmiah yang memuat artikel asli, hasil-hasil penelitian para peneliti, dosen dan mahasiswa tentang Perikanan, Akuakultur, Kelautan, Akuaskap, Genetika dan Pemuliaan Ikan, Kesehatan Ikan, Iktiologi, Ekologi Perairan, Konservasi Sumber Daya Perairan dan Perundang-undangan (sehubungan dengan masalah perairan).
Articles 35 Documents
STUDI PEMBERIAN PAKAN PADA KEDALAMAN YANG BERBEDA TERHADAP PERUBAHAN MORFOLOGI MULUT IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) WaOde Safia
AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ) Vol. 4 No. 1 (2016): AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
Publisher : FPIK UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) merupakan salah satu jenis ikan laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Mengingat ikan kerapu bebek (C. altivelis) merupakan komoditas ekspor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pembudidaya salah satunya adalah posisi kedalaman pemberian pakan yang benar dan tepat. Pengalaman pembudidaya ikan kerapu akibat pemberian pakan yang tidak tepat posisinya antara ikan dan pakan menyebabkan perubahan morfologi mulut ikan. Para eksportir ikan kerapu perubahan morfologi mulut ini dianggap ikan cacat, karena dianggap ikan yang cacat menyebabkan nilai jual ikan menjadi rendah. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan kajian tentang posisi kedalaman antara pakan dengan ikan kerapu bebek (C. altivelis). Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan bertempat di Stasiun Budidaya Laut Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Dayanu Ikhsanuddin. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan yaitu: A (kedalaman 1 m); B (kedalaman 2 m); C (kedalaman 3m/dasar jaring) dan D (kontrol/permukaan perairan) dan tiap perlakuan diulang tiga kali. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakan dengan kedalaman berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan morfologi mulut sebesar 34% pada perlakuan D (kontrol/permukaan) dan 27% pada perlakuan A (kedalaman 1 m). Demikian pula terhadap pertumbuhan mutlak dan spesifik berpengaruh nyata. Pertumbuhan mutlak dan spesifik yang tertinggi terjadi pada perlakuan B sebesar 226,33 g dan 3,39%/hari. Data kualitas air masih layak untuk pertumbuhan ikan kerapu bebek (C. altivelis).
APLIKASI GETAH PEPAYA (Carica papaya L.) DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) Supasman Emu
AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ) Vol. 4 No. 1 (2016): AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
Publisher : FPIK UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) memiliki nilai ekonomis penting dan telah digalakan dengan kegiatan budidaya. Tingginya nilai FCR yang dihasilkan dalam satu siklus produksi, maka perlu dicari alternatif dalam pemnfaatan protein pakan. Papain mengandung enzim protease yang digunakan untuk pemecahan atau pengurai ikatan peptida dalam protein secara sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi getah pepaya (Carica papaya L.) dalam paka buatan terhadap pertumbuhan ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis). Penelitian ini dilksanakan pada bulan Januari – Maret 2016 di Stasiun Budidaya Laut Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan bertempat di Desa Barangka Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Ikan uji yang digunakan adalah benih kerapu tikus dengan berat tiap ekornya ± 3 gram sebanyak 84 ekor. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 yaitu A (0% getah pepaya), B (5 % getah pepaya), C (10 % getah pepaya) dan D (15 % getah pepaya) dan tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Analisis data dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian getah pepaya dalam pakan buatan memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan spesifik (SGR), laju pertumbuhan mutlak (h), konversi pakan (FCR) dan kelangsungan hidup (SR) ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) yang dipelihara di KJA. Perlakuan B memberikan nilai terbaik dengan nilai SGR (3,15 %/hari), h (109,67 gram). FCR (3,00), dan SR (100%).
Tingkat Kelangsungan Hidup Juvenil Ikan Kakap (Lates calcarifer) Pada Tingkat Salinitas Yang Berbeda Wardha Jalil
AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ) Vol. 8 No. 1 (2021): AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
Publisher : FPIK UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/aqmj.v8i1.319

Abstract

Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch), merupakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Ikan kakap putih berpotensi menghadapi masalah apabila diadaptasikan di perairan yang bersalinitas lebih rendah. Penurunan salinitas dari air laut menjadi air tawar dapat mempengaruhi keseimbangan antara konsentrasi air dan ion dalam tubuh ikan, yang berkaitan dengan proses osmoregulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat salinitas terhadap kelangsungan hidup juvenil ikan kakap putih (Lates calcarifer). Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, berlokasi di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air payau (BBPBAP) Takalar Desa Bontole, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar. Ikan kakap putih ukuran 3-4 cm, di peroleh dari Balai Besar pengembangan Budidaya Air payau (BBPBAP) Takalar. Wadah yang digunakan yaitu ember dengan kapasitas air 20 Liter, berjumlah 12 buah. Setiap ember diisi ikan sebanyak 10 ekor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL), dengan empat perlakuan (Perlakuan A : salinitas 30 %o, B : salinitas 25 %o, C : salinitas 15 %o, dan D : salinitas 5 %o), dan tiga kali ulangan. Data yang diperoleh pada setiap perlakuan di uji homogenitas (Levene Statistic) dan di uji normalitas (kolmogorov-Smirnov) dan dilanjutkan dengan analisis One-Way ANOVA pada taraf nyata 0,05. Hasil penelitian menunjukan perbedaan signifikan, sehingga dilanjutkan dengan analisis BNJ pada taraf 95%. Tingkat kelangsungan hidup ikan kakap putih semua perlakuan adalah 100%. Pertumbuhan mutlak terbaik terdapat pada perlakuan Salinitas 5 ppt sebesar 11,13±1,17 gram, dan laju pertumbuhan spesifik terbaik terdapat pada perlakuan Salinitas 5 ppt sebesar 7,92±0,49%/hari. Kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi yang layak untuk pertumbuhan ikan kakap putih Lates calcarifer.
Kinerja Pertumbuhan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) yang Diberi Pakan dengan Penambahan Kunyit (Curcuma longa Linn) Windu Sukendar; Wahyu Wira Pratama; Sri Intan Anggraini
AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ) Vol. 8 No. 1 (2021): AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
Publisher : FPIK UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/aqmj.v8i1.320

Abstract

Ikan baung (Hemibagrus nemurus) adalah salah satu komoditas ikan di perairan umum daratan yang mempunyai prospek untuk dibudidayakan baik di kolam maupun di keramba jaring apung. Ikan baung termasuk jenis ikan konsumsi yang bernilai protein tinggi, sehingga banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Akan tetapi, ikan ini hanya didapatkan dari penangkapan di alam bebas. Untuk mencegah terjadinya eksploitasi yang berlebihan pada ikan ini, akhirnya para petani mulai melakukan pembenihan dan pembesaran. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan, tiap perlakukan diulang sebanyak 3 kali pengulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan air kunyit dengan dosis berbeda pada pakan buatan (pelet), dosis air kunyit yang digunakan antara lain sebagai berikut perlakuan A : Kontrol tanpa penambahan air kunyit pada pakan ikan, perlakuan B : Penambahan 0,15% air kunyit pada pakan ikan, perlakuan C : Penambahan 0,30% air kunyit pada pakan ikan dan perlakuan D : Penambahan 0,45% air kunyit pada pakan ikan. Parameter yang diatami yaitu kinerja pertumbuhan ikan baung (pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan, rasio konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup) dan parameter kualitas air (kandungan oksigen terlarut, pH dan suhu) Hasil penelitian ini yaitu pemberian perasan air kunyit pada pakan ikan baung dengan dosis yang telah ditentukan ternyata belum mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan. Kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi yang baik untuk mendukung pertumbuhan ikan baung, Do (5ppm), pH(6-7) suhu (25-30oC) dan amoniak (0,025 mg/L).
Kandungan Nutrisi Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dengan Metode Rakit Gantung pada Kedalaman Berbeda Budiyanti; Supasman Emu
AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ) Vol. 8 No. 1 (2021): AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
Publisher : FPIK UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/aqmj.v8i1.333

Abstract

The nutrition content of seaweed in the form of agar, carrageenan, and algin caused seaweed had an important meaning in industry. One type of seaweed that can be used as food ingredients was the type of seaweed Eucheuma cottonii (Aslan, 1991 in Khasanah, 2013). E. cottonii seaweed can be used as a source of nutrition because it generally contains carbohydrates, protein, a little fat and ash which are mostly salt compounds such as sodium and calcium. Seaweed can grow well and got high quality if cultivated at the appropriated depth location. This study aims to determined the effect of hanging raft placement at different depths on the nutrient content of seaweed Eucheuma cottonii. The material used in this study was Eucheuma cottonii seaweed obtained from seaweed farmers in the waters of Doda Bahari Village, Sangia Wambulu District, Central Buton Regency. The raft used is 4 x 2 meters in size. The experimental design used in this study was Randomized Design Group (RAK). Grouping was done based on the distance from the lowest low tide coastline with different depth treatments, namely Group I: Location (Starting from the lowest receding coastline) with depth (A) 0.5 m, (B) 1 m, and (C) 2 m. Group II: Location (100 meters from lowest ebb) with depth (A) 0.5 m, (B) 1 m, (C) 2 m. Group III: Location (100 meters from Group 2) with depth 0.5 m (A), (B) 1 m, (C) 2 m. To find out the difference number of Eucheuma cottonii nutritional performed statistical tests Of Variant analysis (ANOVA) was performed used the SPSS application. If it was significantly different, proceed with the Smallest Significant Difference test (BNT) (Steel and Torrie, 1993). Whereas water quality supporting data such as temperature, salinity, brightness, current speed, pH, nitrate and phosphate were analyzed descriptively. The results showed that the nutrient content of seaweed (Protein, Fat and Carbohydrate content had no significant effect on the hanging raft placement at a depth of 0.5 meters, 1 meter and 2 meters. Water quality during the study was still in a reasonable range.
Pengaruh Kedalaman Dengan Metode Budidaya Rakit Gantung (RATU) Terhadap Produksi Rumput Laut Eucheuma cottonii di Desa Doda Bahari Kabupaten Buton Tengah Tamar Mustari
AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ) Vol. 8 No. 1 (2021): AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
Publisher : FPIK UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/aqmj.v8i1.412

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui produksi rumput laut Eucheuma cottonii mengunakan metode budidaya rakit gantung (ratu) pada berbagai kedalaman, dan analisis kelayakan usahanya. Penelitian dilaksanakan di desa Doda Bahari Kabupaten Buton Tengah, dilaksanakan selama 45 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), 3 perlakuan kedalaman berbeda yaitu perlakuan A (kedalaman 0,5 meter), B (kedalaman 1 meter) dan C (kedalaman 2 meter), dan 3 kelompok, yaitu kelompok I (lokasi dimulai dari batas pantai/surut terendah), kelompok II (berjarak 100 meter dari kelompok I), dan kelompok III (berjarak 120 meter dari kelompok II). Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap produksi rumput laut, data diolah dengan analisis ragam, dan dilanjukan dengan uji Duncan jika perlakuan berpengaruh nyata. Produksi tertinggi terdapat pada perlakuan A (Kedalaman 0,5 meter) sebesar 2,91 kg, dan produksi terendah pada perlakuan C (Kedalaman 2 meter) sebesar 2,38 kg. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berpengaruh terhadap produksi rumput laut Eucheuma cottonii (α = 0,05). Hasil uji lanjut menggunakan uji Duncan menunjukkan perlakuan A tidak berbeda nyata terhadap perlakuan B tetapi berbeda nyata terhadap perlakuan C, dan perlakuan B tidak berbeda nyata terhadap perlakuan C. Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha, metode rakit gantung pada kedalaman 0,5 meter lebih menguntungkan, dengan hasil R/C ratio >1, B/C ratio sebesar 1, HPP sebesar Rp. 8.179 dan payback periode sebesar 1,5.
Pengaruh Kedalaman Penanaman Rumput Laut Eucheuma Cottonii dengan Metode Rakit Gantung (RATU) Terhadap Prevalensi Serangan Penyakit Ice-Ice WaOde Safia
AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ) Vol. 8 No. 1 (2021): AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
Publisher : FPIK UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/aqmj.v8i1.414

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditi ekspor yang bernilai ekonomi tinggi. Salah satu jenis rumput laut yang bernilai ekonomis penting dan sudah sejak dulu diperdagangkan adalah Eucheuma sp. yang paling banyak dibudidayakan adalah jenis Eucheuma cotonii. Salah satu masalah utama yang menyebabkan rendahnya volume produksi budidaya rumput laut Eucheuma cotonii adalah infeksi penyakit ice-ice. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui prevalensi serangan penyakit ice-ice rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan menggunakan metode rakit gantung pada kedalaman yang berbeda. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumput laut jenis Eucheuma cotonii yang diperoleh dari petani rumput laut Desa Doda Bahari, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah. Metode budidaya yang digunakan adalah metode rakit gantung (Ratu) yang terbuat dari pipa paralon yang dirangkaikan membentuk persegi panjang dengan ukuran 4 m x 2 m. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), 3 perlakuan kedalaman (A : 0,5 m, B : 1 m, dan C : 2 m), dan 3 kelompok (kelompok I = Lokasi yang dimulai dari batas pantai (surut terendah), kelompok II = 100 meter dari kelompok I, kelompok III = 100 meter dari kelompok II. Untuk mengetahui pengaruh kedalaman dengan metode rakit gantung terhadap prevalensi penyakit ice-ice pada rumput laut Eucheuma cotonii menggunakan Analisis Of Varian (ANOVA) dan jika hasil analisis berpengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penyakit ice-ice terendah terjadi pada perlakuan A (kedalaman 0,5 m) dan prevalensi tertinggi terdapat pada perlakuan C (kedalaman 2 m). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa penempatan rakit gantung pada kedalaman yang berbeda berpengaruh nyata terhadap prevalensi penyakit ice-ice rumput laut (Eucheuma cotonii). Parameter kualitas air berupa suhu, pH, salinitas, kedalaman, kecerahan, kecepatan arus dan nitrat masih layak untuk pertumbuhan rumput laut, kecuali fosfat tidak layak untuk pertumbuhan rumput laut.
Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Juvenil Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang diberi Pakan Buatan dengan Kadar Vitamin C yang Berbeda Sumitro; Arfan Afandi
AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ) Vol. 8 No. 1 (2021): AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
Publisher : FPIK UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/aqmj.v8i1.415

Abstract

Vitamin C merupakan vitamin yang mudah diserap oleh saluran pencernaan. Vitamin C mempunyai fungsi dalam respirasi sel dan kerja enzim. Peranan vitamin C adalah oksidasi fenillanin dan tirosin. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan kadar vitamin C dalam pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup juvenil ikan nila Oreochromis niloticus. Penelitian dilaksanakan selama 8 minggu, di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau. Penelitian meggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yaitu : A (tanpa vitamin C); B (300 mg vitamin C/kg pakan); C (600 mg vitamin C/kg pakan); D (900 mg vitamin C/kg pakan), dan 3 kelompok (kelompok I : ikan ukuran 4,4 – 5,0 gram; kelompok II : ikan ukuran 3,7 – 4,3 gram; kelompok III : ikan ukuran 3,0 – 3,6 gram). Data yang diperoleh pada setiap perlakuan di uji homogenitas (Levene Statistic) dan di uji normalitas (kolmogorov-Smirnov) dan dilanjutkan dengan analisis One-Way ANOVA pada taraf nyata 0,05 menggunakan program SPSS versi 17.0, dan jika hasilnya berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNJ (Uji Beda Nyata Jujur). Hasil penelitian menunjukkan, laju pertumbuhan spesifik tertinggi terjadi pada perlakuan C (600 mg/kg vit.C) sebesar 2,13±0,36%, dan terendah pada perlakuan A (0 mg/ kg vit. C) sebesar 1,44±0,16%. Dari hasil analisis varians, nampak bahwa dosis Vitamin C yang berbeda berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik ikan nila (Oreochromis niloticus). Hasil uji lanjut BNJ menyatakan bahwa perlakuan A berbeda nyata terhadap perlakuan B, C dan D. Data penelitian juga menunjukkan, perlakuan tidak berpengaruh terhadap rasio konversi pakan dan tingkat kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus).
Pengaruh Dosis Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Populasi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Budiyanti; Wa Ode Safia; Novita Sari
AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ) Vol. 9 No. 2 (2022): AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
Publisher : FPIK UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/aqmj.v11i2.1071

Abstract

This study aims to determine the effect of turmeric extract doses in controlling ectoparasites in tilapia (Oreochromis niloticus). The experimental design used in this study was a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replications. The treatment used is without the administration of turmeric extract, 0.5% turmeric extract, 1% turmeric extract, 1.5% turmeric extract. Identification of ectoparasites is to determine the type of ectoparasites present in tilapia (Oreochromis niloticus). The body parts examined were mucus/scales, gills, tail fin, dorsal fin. Identification of ectoparasites was carried out at the Fish Quarantine Station for Quality and Safety Control of Baubau Fishery Products. The data obtained is calculated by the formula of Prevalence and Intensity. As supporting data in this study, observations and measurements of water quality including temperature, pH, dissolved oxygen were carried out in-situ. To test the effect of turmeric extract in inhibiting ectoparasites in tilapia, analysis of variance was used, if it was significantly different then continued with the BNT test (Least Significant Difference) at a 95% confidence level or = 0.05. Based on the results of the study stated that the parasites that attack tilapia (Oreochromis niloticus) there are 9 types of parasites namely Benedenia sp, Oodinium sp, Chilodonella sp, Tricodina sp, Argulus sp, Caligus sp, Vorticella sp, Zootanium sp, Epistylis sp. Based on the results of the Anova test that during the study, the soaking of turmeric extract did not significantly affect the prevalence value but had a significant effect on the intensity of the parasite. The average survival rate ranged from 50.00% - 90.00. The quality of water in the media is in a condition that is quite suitable for the growth and survival of tilapia (Oreochromis niloticus).
Pengaruh Dosis Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Serangan Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) WaOde Safia; Budiyanti; Razak
AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ) Vol. 9 No. 2 (2022): AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN)
Publisher : FPIK UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/aqmj.v11i2.1072

Abstract

This study aims to determine the effect of noni leaf extract doses on inhibiting ectoparasitic attacks on tilapia (Oreochromis niloticus). Parasite identification is carried out at the Fish Quarantine Station for Quality Control and Safety of Fishery Products in Baubau. The test fish used were tilapia seeds infected with ectoparasites with a size of 7-10 cm at a density of 12 fish/container. The study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications, namely soaking noni leaf extract for 30 minutes. Data analysis using Analysis of Variance (ANOVA). The results showed that the administration of noni leaf extract had a significant effect on the intensity (ind/head) and % ectoparasites prevalence but the survival rate (SR) of tilapia (Oreochromis niloticus). From the research results found 7 types of ectoparasites namely Chilodonella sp, Oodinium sp. Gyrodactylus sp, Vorticella sp, Epistilis sp, Argulus sp, and Tricodina sp. Treatment B 20% immersion and C 30% immersion gave the best intensity and prevalence values with intensity values of 1.7 ind/head and 1.8 ind/head. As well as prevalence values of 88.87% and 44.40%.

Page 2 of 4 | Total Record : 35