cover
Contact Name
Brina Oktafiana
Contact Email
brina@itats.ac.id
Phone
+6282257006656
Journal Mail Official
tekstur.journal@itats.ac.id
Editorial Address
Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim No. 100 Surabaya, Surabaya, Provinsi Jawa Timur
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Tekstur (Jurnal Arsitektur)
ISSN : -     EISSN : 27222756     DOI : -
Tekstur (Jurnal Arsitektur), diterbitkan secara online, dalam setahun 2 (dua) kali terbitan, yaitu April dan Oktober oleh Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Jurnal ini merupakan media publikasi atau kumpulan artikel ilmiah, yang terkait dengan perancangan arsitektur, sejarah dan teori arsitektur, struktur dan sains bangunan serta permukiman dan perkotaan.
Articles 129 Documents
Analisis Penerapan Konsep Arsitektur Hijau Pada Gedung Kampus Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan Faisal Akbar; Cut Nuraini; Melly Andriana
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 4, No 1 (2023): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2023.v4i1.4400

Abstract

Didasari kesadaran masyarakat terhadap Isu kesehatan lingkungan yang mulai mengkhawatirkan, menjadikan kiblat dari sistem pembangunan di Indonesia menuju ke arah pembangunan yang berkelanjutan atau lebih tepatnya arsitektur hijau. Penerapan arsitektur hijau di Indonesia baik dari rumah tinggal hingga ke bangunan pendidikan mulai marak dilakukan. Terbukti dari banyaknya riset yg pernah dilakukan terkait penerapan konsep arsitektur hijau pada bangunan kampus baru maupun yang sudah berdiri. Seperti halnya Universitas Pembangunan Panca Budi Medan yang merupakan salah satu universitas yang menjadikan isu kesehatan lingkungan menjadi concern utama dalam pembelajaran. Dapat dilihat dari semboyan Budaya Hidup Bersih (Budabsih) dan Budaya Hemat Energi (Budabhe). Semboyan tersebut tentu sangat erat kaitannya dengan prinsip-prinsip arsitektur hijau. Hanya saja belum pernah dilakukan penelitian lebih lanjut tentang prinsip-prinsip arsitektur hijau yang sudah diterapkan terkhususnya pada gedung kampus. Oleh karna itu perlu dilakukan penelitian prinsip arsitektur hijau pada gedung kampus Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. Indikator-indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah hasil riset dari beberapa penelitian sejenis dan indikator yang telah di susun oleh Green Building Council Indonesia (GBCI)
Inovasi Bangunan Perpustakaan dengan Konsep Sustainability Green Building sebagai Destinasi Wisata Novi Irawati; Zahrotun Satriawati; Hendi Prasetyo
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 4, No 1 (2023): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2023.v4i1.4399

Abstract

Isu global warming pada beberapa tahun terakhir ini mendorong semakin banyak negara yang mulai mempertimbangkan dampak lingkungan dari proses pembangunan dan mulai memperhatikan pertumbuhan pemikiran yang berkelanjutan. Konsep arsitektur hijau yang juga dikenal sebagai arsitektur berkelanjutan merupakan teori, ilmu pengetahuan dan gaya bangunan yang dirancang dan dibangun berdasarkan prinsip-prinsip bertanggung jawab terhadap lingkungan. Parameter bangunan hijau yang digunakan antara lain: Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development/ASD), Efisiensi Energi & Refrigeran (Energy Efficiency & Refrigerant/EER), Konservasi Air (Water Conservation/WAC), Sumber & Siklus Material (Material Resources & Cycle/MRC), Kualitas Udara & Kenyamanan Udara (Indoor Air Health & Comfort/IHC), dan Manajemen Lingkungan Bangunan (Building & Enviroment Management). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi inovasi bangunan perpustakaan berkonsep sustainability green building sebagai destinasi wisata. Metode yang digunakan yaitu metode deskripsi kualitatif dan pengumpulan data studi literatur, penelitian menunjukkan bahwa bangunan perpustakaan dengan konsep sustainability green building merupakan solusi penting dalam menciptakan perpustakaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi masyarakat. Penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, teknologi energi terbarukan, dan pengolahan limbah dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan. Desain bangunan perpustakaan yang ramah lingkungan juga dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas pengguna, sehingga menjadi destinasi wisata menarik bagi pengunjung yang ingin merasakan kehidupan dan budaya lokal. Biaya yang lebih tinggi dan kurangnya kesadaran akan pentingnya lingkungan dan keberlanjutan menjadi tantangan utama, sehingga perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang inovasi bangunan perpustakaan dengan konsep sustainability green building dalam pengembangan perpustakaan di masa depan. Implementasi inovasi ini diharapkan memberikan dampak positif pada lingkungan dan kualitas perpustakaan.
Penerapan Tema Green Architecture Pada Pasar Ikan di Karanggeneng Lamongan David Sony Setyawan; Wiwik Widyo Widjajanti; Siti Azizah
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 4, No 1 (2023): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2023.v4i1.4360

Abstract

Kabupaten Lamongan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang dapat menghasilkan ikan, dari ikan laut maupun ikan tambak. pasar ikan merupakan akses masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli beraneka ragam jenis ikan. pada umumnya pada pasar ikan lebih identik dengan lingkungan yang kotor dan kumuh. untuk itu pada perancangan pasar ikan ini akan menerapkan tema Green Architecture yang dimana tema ini akan memunculkan pasar ikan dengan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Pada perancangan ini terdapat beberapa metode yang dimana adanya tema green architectur ini bisa menarik pengunjung dengan metode pengumpulan data – data yang didapat dari objek yang dipilih tentang pasar ikan. Sesuai dengan tema yang diambil yaitu Pada perancangan pasar ikan ini diantaranya menggunakan material yang ramah lingkungan dan salah satunya dapat diselesaikan dengan adanya banyak bukaan pada bangunan sehingga bisa mengatur penghawaan dan pencahayaan pada bangunan pasar ikan. Dan juga pengolahan air limbah yang terkonsep pada pasar ikan agar tercipta pasar ikan yang bersih dan sehat
Implementasi Konsep Ruang Ekspresif pada Komplek Rehabilitasi Gangguan Jiwa untuk mengoptimalkan Terapi seni bagi penderita di Kabupaten Malang Ahmad Mahfudz; Siti Azizah; Dian P.E. Laksmiyanti
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 4, No 1 (2023): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2023.v4i1.4353

Abstract

Abstrak. Dalam konteks masyarakat yang terus berkembang, kebutuhan yang meningkat, serta gaya hidup yang semakin kompleks, tingkat stres dan depresi pada masyarakat, termasuk di Provinsi Jawa Timur yang menempati posisi kedua di Indonesia. Terapi seni diakui sebagai alternatif yang efektif dalam membantu pemulihan penderita gangguan jiwa, meningkatkan kesadaran diri, kepercayaan diri, dan keterampilan sosial. Tujuan penelitian ini adalah memberikan usulan desain ruang ekspresif bagi penderita gangguan jiwa dengan memanfaatkan konsep ruang ekspresif dengan media Mural dan menyediakan fasilitas terapi seni untuk berkegiatan seni secara komunal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Data diperoleh melalui observasi langsung pada beberapa tempat terapi seni di Kabupaten Malang dan wawancara dengan praktisi terapi seni. Penelitian ini menghasilkan implementasi konsep Ruang Ekspresif dengan media Mural dan kegiatan seni secara komunal dapat membantu penderita gangguan jiwa dalam mengekspresikan diri, meningkatkan kepercayaan diri, serta mengurangi tingkat stres dan depresi. Dalam usulan desain ruang, orientasi ruang ke arah pemandangan alam sekitar dapat membantu menciptakan suasana relaksasi yang lebih baik bagi penderita gangguan jiwa. Oleh karena itu, perhatian khusus diperlukan dalam merancang ruang terapi seni yang ekspresif bagi penderita gangguan jiwa dengan mempertimbangkan konsep Ruang Ekspresif, media Mural, dan kegiatan seni secara komunal. Kata kunci: Rehabilitasi gangguan jiwa, Terapi seni , Ruang ekspresif
Penerapan Sustainable Architecture Pada Fasilitas Urban Farming Di Kota Surabaya Gagas Purwo Adi; Nareswarananindya Nareswarananindya; Dian Pramita Eka Laksmiyanti
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 4, No 1 (2023): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2023.v4i1.4359

Abstract

Abstrak Pandemi covid-19 telah memunculkan beberapa domino effect baru dikalangan masyarakat khususnya masyarakat Indonesia sendiri.Dalam hal ini, domino effect yang begitu terasa adalah dengan berhentinya beberapa kegiatan perekonomian hingga berujung pada menganggurnya sejumlah besar pekerja di negeri ini.Hal ini tentu juga berujung pada kurang mampunya sebagian besar keluarga di negeri ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terutama pada kebutuhan dasar.Maka dari itu diperlukan sebuah upaya untuk memberikan sebuah ruang atau fasilitas dimana dapat tersedianya kebutuhan dasar bagi warga disekitar area fasilitas tersebut.Oleh karena itu diperlukannya perancangan ruang komunal dan fasilitas perkebunan dengan pengolahan limbah rumah tangga serta efisiensi memaksimalkan sumber daya sekitar sebagai sebuah wadah untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar. Dengan menggunakan metode kombinasi dari metode kualitatif dan metode kuantitatif yang bisa saling mendukung untuk memberikan analisa dan data yang efektif untuk pengembangan perancangan ini menggunakan Sustainable Architecture yang dapat mendukung konsep perancangan ini,dengan fasilitas perkebunan indoor dengan arah ruang yang searah dengan arah matahari yang intensitasnya cukup tinggi di area ini. Dengan bentuk bangunan slab building yang didesain sesuai dengan arah matahari di area ini. Serta ditunjang dengan fasilitas seperti solar panel dan area tadah hujan untuk lebih menunjang konsep sustainable architecture yang digunakan.
Representatif Bangunan Tradisional Jawa Terhadap Perancangan Balai Kesenian Tradisional Sebagai Wadah Pelestarian Budaya di Surabaya Wahyu Baskoro; Failasuf Herman Hendra; Randy Pratama Salisnanda
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 4, No 1 (2023): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2023.v4i1.4383

Abstract

Abstrak. Dalam kebudayaan Jawa, rumah adat Jawa adalah bangunan tradisional. Terdapat beberapa jenis rumah adat Jawa, baik yang terbagi berdasarkan rancangan arsitekturnya maupun berdasarkan wilayahnya. Di dalam bangunan ini ruang-ruang dibagi sesuai fungsinya, seperti pendopo, senthong, yang dibagi menjadi senthong tengen, senthong kiwa, senthong tengah. Penelitian ini bertujuan untuk memberi referensi konsep bangunan balai dengan merepresentasikan bangunan tradisional jawa dengan tema neo-vernakuler, pada ide Rancangan Balai Kesenian Tradisional Sebagai Wadah Pelestarian Budaya di Surabaya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumplan data studi kasus literatur.dan studi lapangan. Untuk membantu memunculkan konsep representatif diperlukan penyesuaian terhadap kondisi budaya saat ini.
Kajian Pustaka Terhadap Peran Kepemimpinan dalam Tindakan Pelestarian dan Pengelolaan Kota Pusaka Rian Adetiya Pratiwi; Laretna T. Adishakti
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 4, No 2 (2023): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2023.v4i2.4438

Abstract

Kota pusaka adalah kota atau kabupaten yang memiliki keunggulan pusaka alam dan pusaka budaya, mencakup aspek budaya benda dan tak benda serta unsur kehidupan, ekonomi, dan sosial budaya. Perkembangan dan pembangunan yang pesat dari segi fisik serta infrastruktur kota saat ini memberikan tekanan besar pada kawasan kota yang memiliki nilai keunggulan pusaka. Jika hal ini terus berlanjut, kota bisa kehilangan nilai pusaka penting yang dimilikinya. Permasalahan umum yang sering terjadi pada kota adalah laju urbanisasi yang tinggi, dinamika tata kelola pemerintahan, perekonomian yang tidak merata, bencana alam dan manusia, masuknya budaya modern yang mendegradasi budaya lokal, serta kemunduran nilai budaya dalam masyarakat. Kota yang memiliki keunggulan nilai pusaka harus dapat mencerminkan jati diri dan kepribadiannya. Namun saat ini pelestarian dan pengelolaan pusaka seringkali tidak menjadi prioritas dalam pembangunan kota. Tujuan dari kajian ini adalah mengetahui peran kepemimpinan dalam tindakan pelestarian dan pengelolaan kota pusaka, dan pendekatan Historic Urban Landscape (HUL) dalam pelestarian kota pusaka. Kajian ini disusun dengan pendekatan studi kepustakaan, yakni dengan memanfaatkan sumber pustaka sekunder dan dokumen untuk memperoleh data penelitian tanpa turun ke lapangan. Data pada penelitian studi kepustakaan dapat bersumber dari beragam dokumen tertulis berupa jurnal, laporan seminar, buku, peraturan pemerintah, artikel berita baik dalam berbagai bentuk manual maupun digital. Hasil dari kajian ini akan memberikan gambaran peran kepemimpinan dalam tindakan pelestarian dan pengelolaan kota pusaka serta posisi pendekatan HUL yang dapat dijadikan sebagai dasar yang komprehensif dan terintegrasi dalam pelestarian kota pusaka.
Analisis Arsitektur Perilaku pada Interior Klinik Kecantikan di Medan Gandra Larasati; Rahmadhani Fitri
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 4, No 2 (2023): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2023.v4i2.4408

Abstract

Perkembangan zaman era modern saat ini, perawatan kulit sangat diperlukan untuk kaum wanita dan lelaki untuk menjaga kesehatan kulit serta dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam penampilan. Melakukan perawatan kulit dapat ditemukan diklinik kecantikan, pemeriksaan akan dilakukan oleh Dokter, dan adanya perawat yang siap membantu dalam perawatan. Klinik kecantikan terbuka umum untuk pasien dari kalangan orang tua, remaja, dan pekerja sehingga hal ini dapat mempengaruhi psikologis pasien yang lelah dalam bekerja, ataupun bersekolah terhadap tata ruang klinik yang sempit, pencahayaan klinik terlalu terang, dan warna ruang yang mencolok. Arsitektur perilaku adalah arsitektur yang membahas tentang hubungan antara tingkah laku manusia dengan lingkungannya, yang penerapannya selalu menyertakan pertimbangan-pertimbangan perilaku dalam perancangan. Untuk penyesuaian tata ruang klinik digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif ini merupakan cara mengamati fakta-fakta maupun Gambaran situasi yang ada yang kemudian dianalisis dengan mendeskripsikan. Klinik perawatan yang nyaman menjadi kebutuhan bagi setiap orang yang menginginkan kulit sehat, bersih, dan cantik. Arsitektur Perilaku sebagai landasan dalam menciptakan ruang dan lingkungan dengan memandang faktor perilaku (manusia) yang tidak terlepas dari psikologis dengan penerapan warna pada ruangan, pencahayaan yang tidak terlalu terang dan gelap, serta tingkat kebisingan pada ruang perawatan. Perawatan dan pelayanan terhadap pengguna biasanya membutuhkan ruangan administrasi, ruang tunggu, ruang konsultasi, dan ruang perawatan. Untuk mendapatkan penataan ruangan yang nyaman bagi pengguna akan diterapkan dengan Arsitektur Perilaku.
Peningkatan Urban Health Resilience dengan Strategi Retrofitting Elemen Rancang Kota pada Permukiman Padat Aurelia Dewi; Muhammad Sani Roychansyah; Atrida Hadianti
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 4, No 2 (2023): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2023.v4i2.4872

Abstract

Pertambahan penduduk perkotaan seringkali terjadi tanpa perencanaan yang memadai, terutama di kawasan pemukiman. Ini menyoroti kebutuhan untuk memikirkan kembali ruang perkotaan untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, bencana alam, kerusuhan sosial, dan wabah penyakit menular. COVID-19 telah menimbulkan pertanyaan tentang kerentanan kota terhadap masalah kesehatan, menyoroti perlunya langkah-langkah responsif dan adaptif. Konsep kota berbasis ketahanan kesehatan (Health Resilience) dapat menciptakan sistem kesehatan yang dapat merespon dan beradaptasi dengan tantangan baru, meningkatkan kesehatan. Strategi perkuatan diterapkan untuk meningkatkan ketahanan kesehatan perkotaan (Urban Health Resilience) di permukiman padat penduduk, dengan fokus pada indikator seperti keragaman penggunaan lahan, kepadatan bentuk lingkungan, kualitas bentuk lingkungan, infrastruktur transportasi, konektivitas jalan, taman, rekreasi, serta akomodasi dan layanan darurat. Dengan meningkatkan perancangan kota melalui elemen rancang kota yang secara tidak langsung juga akan mengubah dan mendukung perilaku individu dan masyarakat untuk memiliki hidup yang lebih sehat. Berdasarkan penyelesaian dan penilaian yang diberikan diketahui bahwa penerapan tipe-tipe model retrofitting dapat diletakkan secara menyeluruh tidak memiliki perbedaan pada desain hanya saja terdapat perbedaan pada intensitas penerapan yang perlu untuk didahulukan dan menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan konteks lingkungan yang ada untuk mencapai nilai tingkat ketahanan kesehatan kota (Urban Health Resilience) yang baik dan ideal.

Page 13 of 13 | Total Record : 129