cover
Contact Name
Kurniati Devi Purnamasari
Contact Email
kurniatidevip@gmail.com
Phone
+628112395222
Journal Mail Official
midjoger@gmail.com
Editorial Address
Jl. R.E Martadinata No.150 Ciamis 46251
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Midwifery and Public Health
Published by Universitas Galuh
ISSN : -     EISSN : 26854007     DOI : 10.25157
Core Subject : Health,
ournal of Midwifery and Public Health adalah jurnal berkala yang memuat hasil penelitian kebidanan dan kesehatan. diterbitkan oleh Program Studi Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Galuh, dengan Nomor e-ISSN 2685-4007. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan Nopember
Articles 44 Documents
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENGHADAPI PROSES PERSALINAN Ira Kartika; Tiara Putri Claudya
Journal of Midwifery and Public Health Vol 3, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v3i2.6821

Abstract

Rasa cemas menghadapi proses persalinan menduduki peringkat teratas yang paling sering dialami oleh ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan, salah satu cara mengurangi kecemasan pada ibu hamil adalah dukungan keluarga. Kurangnya dukungan keluarga yang mengakibatkan kecemasan pada ibu hamil bisa berakibat bayi lahir prematur, anak akan kesulitan belajar, hiperaktif, atau bahkan anak menjadi autisme Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi proses persalinan di PMB Bd. C Kota Bandung. Penelitian menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik sampel accidental sampling, yang menggunakan instrumen kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi proses persalinan di PMB Bd. C Kota Bandung dengan nilai P value > 0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi proses persalinan di PMB Bd. C Kota Bandung.Anxiety facing the labor process topped the list most often experienced by pregnant women in the face of pregnancy and childbirth, one way to reduce anxiety in pregnant women is family support. Lack of family support that results in anxiety in pregnant women can result in babies born prematurely, children will have learning difficulties, hyperactivity, or even children become autistic This study aims to find out the relationship of family support with the level of anxiety pregnant women face the labor process in PMB Bd.C Bandung City. Research uses analytical survey research methods with a cross sectional approach, with accidental samplingsample techniques, which use questionnaireinstruments. The results showed that the average relationship of family support with the anxiety level of pregnant women facing labor in PMB Bd.C Bandung city with a value of P value > 0.05. This study shows that there is no relationship between family support and the level of anxiety pregnant women face the labor process in PMB Bd.C Bandung City.
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN RUJUKAN OLEH BIDAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI RUJUKAN EFEKTIF SELAMATKAN IBU DAN KELUARGA (SIRESIK) DI RS SINGAPARNA MEDIKA CITRAUTAMA (SMC) TASIKMALAYA Sinta Komaya; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v2i1.6924

Abstract

Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tasikmalaya masih tinggi, data yang diperoleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, kasus kematian ibu tahun 2017 mencapai 120 kasus, kasus kematian bayi mencapai 65 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran studi kasus sistem rujukan dengan menggunakan SIRESIK oleh bidan. Penelitian ini bermanfaat bagi bidan yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan rujukan dengan berstandar pada sitem rujukan. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Subjek studi kasus ini adalah 10 kasus rujukan kemudian data diperoleh menggunakan pedoman wawancara, observasi kemudian dianalisis secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dasar penegakkan diagnosis dalam kasus rujukan oleh bidan yaitu dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium. Lama waktu dari penegakkan diagnosis didasarkan pada diagnosis dan persiapan, obervasi yang dilakukan bidan. Pelaksanaan advice dokter berkisar antara 5-30 menit. Kondisi pasien di tempat rujukan dihitung dari waktu mendapat advice dari dokter sampai ke tempat rujukan berbeda-beda. Sistem dokumentasi rujukan surat rujukan, untuk kasus ibu hamil disertakan dengan SOAP dan pada ibu bersalin ditambah dengan partograf. Kesimpulan dari peneliltian ini bahwa diagnosa ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, bidan melakukan persiapan, obervasi. advice dilakukan antara 5-30 menit. Kondisi pasien di tempat rujukan berbeda-beda. Oleh karena itu, sebaiknya bidan dapat melakukan kasus rujukan sesuai dengan prosedur tetap atau dengan berstandar pada sitem SIRESIK.Maternal and infant mortality rates in Tasikmalaya Regency are still high, data obtained by the Tasikmalaya District Health Office, maternal mortality cases in 2017 reached 120 cases, infant mortality cases reached 65 cases. The purpose of this study was to describe a case study of a referral system using SIRESIK by a midwife. This research is useful for midwives who can be used as a reference in making referrals with standards on the referral system. This research method uses descriptive through case study approach. The subjects of this case study were 10 reference cases, then the data were obtained using interview guidelines, observations were then analyzed in a narrative manner. The results showed that the basis for establishing a diagnosis in a referral case by a midwife was the results of anamnesis, physical examination, and laboratories. The length of time from making a diagnosis is based on the diagnosis and preparation, observations made by the midwife. The implementation of doctor's advice ranges from 5-30 minutes. The condition of the patient at the referral place is calculated from the time he gets advice from the doctor to the different referral places. Referral documentation system for pregnant women is included with SOAP and for women giving birth it is added with a partograph. The conclusion of this research is that the diagnosis is established from the history, physical examination, laboratory, midwife making preparations, observation. advice is done between 5-30 minutes. The patient's condition at the referral site is different. Therefore, midwives should be able to carry out referral cases according to standard procedures or according to the SIRESIK system standard.
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MP ASI DI BAWAH USIA 6 BULAN DENGAN KERENTANAN PENYAKIT DI DESA PAYUNG AGUNG KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS Sri Heryani
Journal of Midwifery and Public Health Vol 3, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v3i2.6826

Abstract

MP-ASI (Makanan Pendamping-Air Susu Ibu) adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrisi yang diberikan kepada bayi setelah bayi siap atau berusia 6 bulan. Makanan pendamping ASI merupakan makanan tambahan bagi bayi.Makanan ini harus menjadi pelengkap dan dapat memenuhi kebutuhan bayi. Jadi selain makanan pendamping ASI, ASI harus tetap diberikan kepada bayi paling tidak sampai usia 24 bulan. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2013 diketahui bahwa pemberian ASI Ekslusif hanya meningkat sekitar 10% dalam periode 2007-2013. Pada SDKI tahun 2007 angka pemberian ASI Ekslusif itu hanya sekitar 32%, dan di SDKI tahun 2013 meningkat menjadi 42%, meskipun ada peningkatan hal ini masih jauh dari angka sempurna. Keberhasilan ASI Ekslusif di Jawa Barat tercapai 42% dari target 80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberian MP ASI kurang dari 6 bulan dengan kerentanan penyakit di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis tahun 2014. Jenis penelitian yaitu menggunakan survey analitik dengan pendekatan case control (retrospective). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis periode Februari Mei 2014 sebanyak 357 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Proporsional Random Sampling sebanyak 78 orang. Hasil penelitian diketahui pemberian MP ASI adalah kategori memberikan MP ASI dibawah usia 6 bulan sebanyak 55 orang (10,5%), kerentanan penyakit adalah kategori mengalami sebanyak 58 orang (74,4%) dan terdapat hubungan antara pemberian MP ASI dibawah usia 6 bulan dengan kerentanan penyakit di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis 2014 ditunjukan dengan nilai p value 0,000 < α (0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar memberikan MP ASI dibawah usia 6 bulan, sebagian besar mengalami kerentan penyakit dan terdapat hubungan antara pemberian MP ASI dibawah usia 6 bulan dengan kerentanan penyakit di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis 2014.MP-ASI (Companion Food-Breast Milk) is food or drink other than ASI that contains nutrients given to the baby after the baby is ready or 6 months old. Breast milk companion food is a supplement for babies. This food should be complementary and can meet the needs of the baby. So in addition to breast milk supplements, breast milk should still be given to babies at least until the age of 24 months. The results of the Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI) in 2013 found that Exclusive Breastfeeding increased only about 10% in the period 2007-2013. In SDKI in 2007 the number of exclusive breastfeeding was only about 32%, and in SDKI in 2013 increased to 42%, although there is an increase this is still far from the perfect figure. The success of Exclusive Breastfeeding in West Java reached 42% of the target of 80%. The purpose of this study is to find out the relationship between the provision of MP ASI less than 6 months with the susceptibility to disease in Payung Agung Village, Panumbangan District, Ciamis Regency in 2014. This type of research is to use analytical surveys with case control (retrospective) approach. The population in this study is all mothers who have a toddler in Payung Agung Village, Panumbangan District, Ciamis Regency in the period of February May 2014 as many as 357 people. The sampling technique in this study is Proportional Random Sampling of 78 people. The results of the study are known that the provision of ASI MPs is a category of giving ASI MPs under the age of 6 months as many as 55 people (10.5%), the susceptibility of the disease is the category of experiencing as many as 58 people (74.4%) and there is a relationship between the provision of with disease susceptibility in Payung Agung Village, Panumbangan Subdistrict, Ciamis Regency 2014 is shown with a p value of 0,000 < α (0.05). The conclusion of this study is that most of them give ASI MPs under the age of 6 months, most of them have a susceptibility to disease and there is a relationship between giving ASI MPs under the age of 6 months with susceptibility to disease in Payung Agung Village, Panumbangan District, Ciamis Regency 2014.
GAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PMB BIDAN AMBARWATI CILACAP TAHUN 2020 Nursamsiyah Nursamsiyah; Siti Rohmah
Journal of Midwifery and Public Health Vol 3, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v3i1.6789

Abstract

Program Keluarga Berencana (KB) adalah mengatur kehamilan dengan menggunakan alat atau cara kontrasepsi. Pemakaian alat kontrasepsi yang benar dan tepat oleh pasangan usia subur dijadikan upaya untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kehamilan (BKKBN 2010). Menurut WHO jumlah penggunaan kontrasepsi suntik di seluruh dunia yaitu sebanyak 4.000.000 atau sekitar 45%. Kontrasepsi di Indonesia paling banyak di minati yaitu kontrasepsi suntik sebesar 34,3% (Riskesdas, 2013). Untuk mengetahui Gambaran Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB Suntik Di PMB Bidan Ambarwati.,Amd.,Keb Tahun 2020". Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriftif yaitu peneliti hanya memberikan gambaran objek, tidak menggeneralisasi hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan gambaran tentang kenaikan berat badan pada akseptor kb suntik (Sulistyoningsih, 2011). Hasil Penelitian ini didapatkan 100 akseptor yang mengalami kenaikan berat badan dengan klasifikasi berat badan ringan sebanyak 87 orang dan berat 13 orang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan Gambaran Yang Mengalami Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan Di PMB Bidan Ambarwati Cilacap Tahun 2020 sebanyak 100 orang. Diketahui kenaikan berat badan responden dengan kategori IMT Ringan sebanyak 87 akseptor dan kategori Berat sebanyak 13 akseptor. Diharapkan bidan agar lebih meningkatkan konseling dalam pelayanan kesehatan kepada WUS sehingga ibu dapat memperoleh informasi yang mencakup yang mengalami dengan kenaikan berat badan pada akseptor kb suntik.The Family Planning Program (KB) is the way to regulate pregnancy by using a tool or contraception method. The right and correct use of contraception method by couples of childbearing age is used as an effort to delay pregnancy, space out pregnancy and end pregnancy (BKKBN 2010). According to WHO, there are 4,000,000 or 45%  injection contraception used worldwide. The most popular contraception used in Indonesia is injection contraception as many as 34.3%. To find out the description of weight gain in injection contraception acceptors at PMB Midwife Ambarwati., Amd., Keb in the year of 2020. This type of research uses descriptive research, in which the researcher only provides an overview of the object, not generalizing the results. This study was conducted by providing an overview of weight gain in injection contraception acceptors. The results of this study found that 100 acceptors who have weight gain were classified into light weight for 87 people and heavy weight gain for 13 people. Based on the result and discussion, it can be concluded that there are 100 people who have weight gain at 3-month injection contraception acceptors at PMB Midwife Ambarwati Cilacap in 2020. It is found that in the increase of body weight respondents, there are 87 acceptors in the light IMT category and 13 acceptors in the heavy category. It is expected that midwives ought to further improve counseling in health services for WUS so that mothers can obtain information including those who have weight gain toward injection contraception acceptors.