cover
Contact Name
Prasetyo Adi Nugroho
Contact Email
prasetyo.adi@staf.unair.ac.id
Phone
+6231-5030826
Journal Mail Official
jpua@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Perpustakaan Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam, Surabaya - 60286 Telp.: (031) 5030826, 5055294 Fax.: 5020468
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan
Published by Universitas Airlangga
Core Subject : Science,
JPUA: Universitas Airlangga Library Journal: Information and Communication Media Librarianship is published by the Airlangga University Library. Focus: publish scientific articles from librarians, researchers, educators with an article focus on information and library studies. Scope: contains topics related to libraries, information literacy, information technology, librarian profession, and information management.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 102 Documents
Saatnya Pustakawan Bergerak di Era Disruptif Sulistiorini .; Dwi Marina; Fahimatun Nafisa; Indah Fatma Silvi
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 9 No. 1 (2019): JANUARI - JUNI 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.264 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v9i1.2019.19-30

Abstract

Transformasi perpustakaan dari era konvensional ke digital tanpa disadari membawa pengaruh besar terhadap kinerja pustakawan. Melihat kondisi demikian Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando memotivasi pustakawan diera disruptif dengan slogannya “Pustakawan Bergerak”. Maksudnya pustakawan dapat memobilisasi pengetahuan kepada masyarakat agar informasi yang tersimpan, tersedia secara digital dapat disebarluaskan dan mengena kepada masyarakat yang membutuhkannya. Berbagai kegiatan “Pustakawan bergerak” di sini adalah mengoptimalkan sumber daya dan fungsi pustakawan dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkompetensi. Metode penulisan artikel ini adalah deskriptif, berdasarkan pengalaman kami sebagai pustakawan di Perpustakaan Perguruan Tinggi Universitas Airlangga Surabaya dan berbagai sumber literatur yang mendukung teori penulisan artikel ini. Harapannya adalah untuk memotivasi para pustakawan akan eksistensinya di era disruptif.
Dampak Corona Virus Diseases (Covid 19) Terhadap Kinerja Pustakawan (Study Pada UPT. Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura) Murnia Arief; Iriani Ismail
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 11 No. 1 (2021): JANUARI - JUNI 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.851 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v11i1.2021.65-71

Abstract

Semenjak mulai diumumkannya pandemi coronavirus diseases (Covid 19)di Indonesia pada awal bulan Maret 2020, pemerintah sudah mulai berupaya meningkatkan penanganan  pandemi global Covid-19 ini. UPT. Perpustakaan UTM menerapkan WFH sebagai pilihan untuk antisipasi penularan Covid19, sesuai dengan surat edaran Rektor. Tentunya WFH adalah pilihan sulit bagi pustakawan, karena merupakan hal baru diluar kebiasaan, ada beberapa kendala yang ditemukan selama pelaksaan WFH, tetapi semua dapat diatasi dengan komunikasi yang intens antara pustakawan yang WFH dengan pimpinan, serta aturan yang jelas yang telah disepakati dari awal, dengan begitu penerapan WFH berjalan dengan lancar dan pustakawan dapat menghasilkan kinerja yang maksimal sehingga fungsi perpustakaan sebagai penyedia sumber informasi dapat tetap berjalan dalam situasi pandemi ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interaktif dengan pendekatan studi kasus.
Transformasi Perpustakaan Universitas Airlangga Sebagai Available Space Upaya Meningkatkan dan Mendukung Pembelajaran Mahasiswa Generasi Net Sulistiorini .
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 8 No. 2 (2018): Juli- Desember 2018
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.61 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v8i2.2018.46-54

Abstract

Perpustakaan perguruan tinggi saat ini tidak hanya dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasisaja tetapi juga kebutuhan pengguna yang perlu kita perhatikan. Tanpa mengetahui kebutuhan mereka,perpustakaan tidak bisa eksis (tertinggal) dalam menghadapi perubahan peradaban yang begitu cepat. Perpustakaan perguruan tinggi harusbertransformasi guna memenuhi kebutuhan pengguna, dengan menyediakan “available space” sebagaimana yang disampaikan Bapak Ainun Na’im dalam acara workshop FK2PTN di Pangkal Pinang. Jauh sebelumnya Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya telah melakukan transformasi dengan “available space” seperti ruang diskusi, ruang lobby, ruang Parlinah Moedjiono. Metode penulisan artikel ini menggunakan analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan ataumenggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Dari pengamatan penulis, pengguna yang “generasi net” memiliki pola belajar yang lebih aktif dapat dilihat dari ruang-ruang publik yang tersedia di Perpustakaan Unair. Mereka cenderung menuntut untuk lebih cepat dan mudah dalam memperoleh informasi serta ruang yang khusus untuk bisa mengeksplor minat dan bakat mereka. Sehingga ruang-ruang publik tersebut tidak pernah sepi oleh kegiatan-kegiatan mereka.
Transformasi Perpustakaan Universitas Airlangga Sebagai Available Space Upaya Meningkatkan dan Mendukung Pembelajaran Mahasiswa Generasi Net ., Sulistiorini
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol 8, No 2 (2018): Juli- Desember 2018
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.61 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v8i2.2018.47-55

Abstract

Perpustakaan perguruan tinggi saat ini tidak hanya dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasisaja tetapi juga kebutuhan pengguna yang perlu kita perhatikan. Tanpa mengetahui kebutuhan mereka,perpustakaan tidak bisa eksis (tertinggal) dalam menghadapi perubahan peradaban yang begitu cepat. Perpustakaan perguruan tinggi harusbertransformasi guna memenuhi kebutuhan pengguna, dengan menyediakan “available space” sebagaimana yang disampaikan Bapak Ainun Na’im dalam acara workshop FK2PTN di Pangkal Pinang. Jauh sebelumnya Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya telah melakukan transformasi dengan “available space” seperti ruang diskusi, ruang lobby, ruang Parlinah Moedjiono. Metode penulisan artikel ini menggunakan analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan ataumenggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Dari pengamatan penulis, pengguna yang “generasi net” memiliki pola belajar yang lebih aktif dapat dilihat dari ruang-ruang publik yang tersedia di Perpustakaan Unair. Mereka cenderung menuntut untuk lebih cepat dan mudah dalam memperoleh informasi serta ruang yang khusus untuk bisa mengeksplor minat dan bakat mereka. Sehingga ruang-ruang publik tersebut tidak pernah sepi oleh kegiatan-kegiatan mereka.
Pendayagunaan Arsip Film Melalui Kegiatan Pemutaran Film Keragaman Lokal Konten Sebagai Pelestarian Nilai Sejarah dan Budaya Jawa Nurul Fadilla; Sri Rohyanti Zulaikha
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 10 No. 2 (2020): JULI - DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.131 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v10i2.2020.128-137

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendayagunaan arsip film melalui kegiatan pemutaran film keragaman lokal konten budaya Jawa DIY yang dilakukan oleh Grhatama Pustaka Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan (library research). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendayagunaan arsip film melalui kegiatan pemutaran film keragaman lokal konten budaya Jawa DIY pada Grhatama Pustaka memberikan pengaruh positif dalam melestarikan nilai budaya dan sejarah melalui film, perkenalan budaya dan sejarah dilakukan dengan cara yang cukup berbeda yaitu dari adanya film dokumenter. Hal itu tercermin dari sikap dan perilaku pemustaka yang memberikan feedback secara langsung, baik dari segi film yang menambah wawasan, pengetahuan baru perihal budaya, sejarah  serta pariwisata yang telah terjadi yang mungkin belum familiar bagi para pemustaka, dan adanya komentar terkait durasi film yang dirasa singkat sehingga menjadi ketertarikan tersendiri bagi pemustaka untuk ingin menonton film dokumenter lainnya serta statistik pengunjung yang menyaksikan pemutaran film dokumenter kian naik dan bertambah. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan lebih memperbanyak koleksi film dokumenter lainnya, sehingga film lama tidak hanya sekedar menjadi arsip saja tapi dapat didayagunakan kembali sehingga kebermanfaatannya terasa, dan diharapkan untuk lebih mempromosikan, memperkenalkan kegiatan pemutaran film, semakin memperluas jaringan kerjasama agar dapat menjalin hubungan dengan pihak-pihak tertentu terkait pemutaran film dokumenter, agar karya yang dihasilkan jangka waktu penggunaan atau pemanfaatannya dapat dirasakan lebih lama dan dijangkau oleh lebih banyak orang lagi terutama generasi berikutnya di masa depan.
Pendayagunaan Arsip Film Melalui Kegiatan Pemutaran Film Keragaman Lokal Konten Sebagai Pelestarian Nilai Sejarah dan Budaya Jawa Fadilla, Nurul; Zulaikha, Sri Rohyanti
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol 10, No 2 (2020): JULI - DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.131 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v10i2.2020.128-137

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendayagunaan arsip film melalui kegiatan pemutaran film keragaman lokal konten budaya Jawa DIY yang dilakukan oleh Grhatama Pustaka Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan (library research). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendayagunaan arsip film melalui kegiatan pemutaran film keragaman lokal konten budaya Jawa DIY pada Grhatama Pustaka memberikan pengaruh positif dalam melestarikan nilai budaya dan sejarah melalui film, perkenalan budaya dan sejarah dilakukan dengan cara yang cukup berbeda yaitu dari adanya film dokumenter. Hal itu tercermin dari sikap dan perilaku pemustaka yang memberikan feedback secara langsung, baik dari segi film yang menambah wawasan, pengetahuan baru perihal budaya, sejarah  serta pariwisata yang telah terjadi yang mungkin belum familiar bagi para pemustaka, dan adanya komentar terkait durasi film yang dirasa singkat sehingga menjadi ketertarikan tersendiri bagi pemustaka untuk ingin menonton film dokumenter lainnya serta statistik pengunjung yang menyaksikan pemutaran film dokumenter kian naik dan bertambah. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan lebih memperbanyak koleksi film dokumenter lainnya, sehingga film lama tidak hanya sekedar menjadi arsip saja tapi dapat didayagunakan kembali sehingga kebermanfaatannya terasa, dan diharapkan untuk lebih mempromosikan, memperkenalkan kegiatan pemutaran film, semakin memperluas jaringan kerjasama agar dapat menjalin hubungan dengan pihak-pihak tertentu terkait pemutaran film dokumenter, agar karya yang dihasilkan jangka waktu penggunaan atau pemanfaatannya dapat dirasakan lebih lama dan dijangkau oleh lebih banyak orang lagi terutama generasi berikutnya di masa depan.
Librarians and Post Truth World: Peluang dan Strategi Perpustakaan di Tengah Crisis of Critical Thinking Indah Rachma Cahyani
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 10 No. 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.159 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v10i1.2020.18-26

Abstract

Kemudahan akses informasi membuat masyarakat dengan mudah memproduksi informasi, post truth era membuat kita leluasa untuk memproduksi, menggunakan, menyimpan informasi, sekalipun informasi tersebut adalah sebuah kebohongan dan jauh dari kata benar, baik itu informasi yang bersifat daily life hingga informasi yang disajikan untuk akademisi. Artikel ilmiah ini menggunakan menggunakan metode analisis kajian pustaka, dengan mengumpulkan berbagai artikel ilmiah, penelitian yang berkaitan dengan tema kajian yang akan dibahas. Penulis memiliki tujuan untuk menggambarkan lebih jauh strategi pustakawan dalam tantangan menghadapi meluasnya kualitas informasi di era Post truth, selain itu penulis juga ingin menggambarkan tantangan serta peluang bagi pustakawan di era post truth. Artikel ilmiah ini mengungkapkan bahwa keberadaan perpustakaan dan pustakawan dipost truth era masih dan lebih dibutuhkan. Pustakawan mampu menjadi “penjernih” di dalam “keruhnya” informasi, kesalahan dalam informasi akan memengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Pustakawan dan perpustakaan akan terus digunakan sebagai jembatan informasi yang mampu memberikan alternatif-alternatif dalam pemilihan informasi yang tepat dan akurat.
Librarians and Post Truth World: Peluang dan Strategi Perpustakaan di Tengah Crisis of Critical Thinking Cahyani, Indah Rachma
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol 10, No 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.159 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v10i1.2020.18-26

Abstract

Kemudahan akses informasi membuat masyarakat dengan mudah memproduksi informasi, post truth era membuat kita leluasa untuk memproduksi, menggunakan, menyimpan informasi, sekalipun informasi tersebut adalah sebuah kebohongan dan jauh dari kata benar, baik itu informasi yang bersifat daily life hingga informasi yang disajikan untuk akademisi. Artikel ilmiah ini menggunakan menggunakan metode analisis kajian pustaka, dengan mengumpulkan berbagai artikel ilmiah, penelitian yang berkaitan dengan tema kajian yang akan dibahas. Penulis memiliki tujuan untuk menggambarkan lebih jauh strategi pustakawan dalam tantangan menghadapi meluasnya kualitas informasi di era Post truth, selain itu penulis juga ingin menggambarkan tantangan serta peluang bagi pustakawan di era post truth. Artikel ilmiah ini mengungkapkan bahwa keberadaan perpustakaan dan pustakawan dipost truth era masih dan lebih dibutuhkan. Pustakawan mampu menjadi “penjernih” di dalam “keruhnya” informasi, kesalahan dalam informasi akan memengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Pustakawan dan perpustakaan akan terus digunakan sebagai jembatan informasi yang mampu memberikan alternatif-alternatif dalam pemilihan informasi yang tepat dan akurat.
Analisis Penerapan Konsep GLAM (Gallery, Library, Archives, Museum) di Perpustakaan Bung Karno Blitar Kurniasih Yuni Pratiwi; Suprihatin .; Bambang Setiawan
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 9 No. 2 (2019): Juli- Desember 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1441.796 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v9i2.2019.53-62

Abstract

GLAM (Gallery, Library, Archive, and Museum) merupakan konsep yang saling berkesinambungan dan memiliki kesempatan untuk bekerjasama menciptakan Four Cultural Heritage Domains. Di Indonesia konsep GLAM sudah ada, akan tetapi belum ada yangmenerapkannya, Perpustakaan Proklamator Bung Karno diharapkan dapat mengakomodir dan menjadi acuan terciptanya konsep GLAM karena hal ini sangat penting dilakukan sebagai tantangan kepustakawanan di era disruptif dan juga untuk meningkatkan kompetensi pustakawan (berbasis SKKNI) dalam ekosistem digital. Konsep GLAM atau dikenal dengan Four Cultural Heritage Domains sangat bagus dikembangkan dan diterapkan di Indonesia agar kegiatan dan pelayanan kepada masyarakat lebih bagus lagi. Penelitian ini merupakan study literatur di Perpustakaan Bung Karno Blitar karena Perpustakaan Proklamator Bung Karno sudah memenuhi kriteria Four Cultural Heritage Domains dan sudah memenuhi konsep GLAM sehingga harusnya tidak hanya perpustakaannya saja yang diunggulkan tetapi juga gallery, archive dan museum juga harus dimaksimalkan keberadaannya. Dengan adanya penerapan konsep GLAM di Perpustakaan Bung Karno diharapkan dapat menjadi pelopor munculnya konsep GLAM oleh perpustakaan lain di Indonesia. Konsep GLAM diharapkan dapat menarik minat kunjungan masyarakat ke kota Blitar tidak hanya dari dalam kota maupun luar kota, tetapi diharapkan dari mancanegara juga berkunjung ke Perpustakaan Bung Karno karena di sana banyak sekali menyimpan fakta sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia. Keberadaan sosok seorang Soekarno sebagai Presiden Pertama di Indonesia akan menjadi daya tarik yang luar biasa apabila dijadikan konsep yang menarik untuk mengemas informasi yang ada di Perpustakaan Proklamator Bung Karno.
Analisis Penerapan Konsep GLAM (Gallery, Library, Archives, Museum) di Perpustakaan Bung Karno Blitar Yuni Pratiwi, Kurniasih; ., Suprihatin; Setiawan, Bambang
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol 9, No 2 (2019): Juli- Desember 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1441.796 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v9i2.2019.53-62

Abstract

GLAM (Gallery, Library, Archive, and Museum) merupakan konsep yang saling berkesinambungan dan memiliki kesempatan untuk bekerjasama menciptakan Four Cultural Heritage Domains. Di Indonesia konsep GLAM sudah ada, akan tetapi belum ada yangmenerapkannya, Perpustakaan Proklamator Bung Karno diharapkan dapat mengakomodir dan menjadi acuan terciptanya konsep GLAM karena hal ini sangat penting dilakukan sebagai tantangan kepustakawanan di era disruptif dan juga untuk meningkatkan kompetensi pustakawan (berbasis SKKNI) dalam ekosistem digital. Konsep GLAM atau dikenal dengan Four Cultural Heritage Domains sangat bagus dikembangkan dan diterapkan di Indonesia agar kegiatan dan pelayanan kepada masyarakat lebih bagus lagi. Penelitian ini merupakan study literatur di Perpustakaan Bung Karno Blitar karena Perpustakaan Proklamator Bung Karno sudah memenuhi kriteria Four Cultural Heritage Domains dan sudah memenuhi konsep GLAM sehingga harusnya tidak hanya perpustakaannya saja yang diunggulkan tetapi juga gallery, archive dan museum juga harus dimaksimalkan keberadaannya. Dengan adanya penerapan konsep GLAM di Perpustakaan Bung Karno diharapkan dapat menjadi pelopor munculnya konsep GLAM oleh perpustakaan lain di Indonesia. Konsep GLAM diharapkan dapat menarik minat kunjungan masyarakat ke kota Blitar tidak hanya dari dalam kota maupun luar kota, tetapi diharapkan dari mancanegara juga berkunjung ke Perpustakaan Bung Karno karena di sana banyak sekali menyimpan fakta sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia. Keberadaan sosok seorang Soekarno sebagai Presiden Pertama di Indonesia akan menjadi daya tarik yang luar biasa apabila dijadikan konsep yang menarik untuk mengemas informasi yang ada di Perpustakaan Proklamator Bung Karno.

Page 3 of 11 | Total Record : 102