cover
Contact Name
Hadiyanto
Contact Email
hadiyanto@che.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jakawindarta@lecturer.undip.ac.id
Editorial Address
Program Studi Magister Energi Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro Jl. Imam Bardjo, SH-No 3, Semarang 50241
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 27226719     EISSN : 27226719     DOI : https://doi.org/10.14710/jebt
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan dimaksudkan sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel review, full artikel penelitian dan short communication dalam bidang pengembangan energi baru dan terbarukan. Artikel dapat ditulis dalam bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris. Jurnal memiliki fokus pada pengembangan energi baru dan terbarukan namun tidak menutup kemungkinan pada energi fosil dan yang tidak terbarukan. Jurnal menerima artikel dari kajian energi dari berbagai aspek multidisiplin keilmuan seperti manajemen, energi, teknologi energi, diversifikasi energi, kebijakan energi, ekonomi energi.
Articles 67 Documents
Analisis Komparasi Perhitungan Teori dan Aktual Terhadap Daya Aktif dan Daya Reaktif Steam Turbine Generator 2.0 Pada PT Indonesia Power Semarang Ricky Ricky; Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 1, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1193.628 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2020.8133

Abstract

Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Generator terbagi menjadi 2 yakni generator AC dan generator DC. Yang membedakan dari keduanya itu adalah tegangan dan arus yang dihasilkan. Untuk AC bentuk gelombangnya bolak – balik sedangkan untuk DC gelombangnya searah. Generator AC banyak digunakan dalam sistem pembangkit tenaga listrik. Khususnya pada PLTGU PT. Indonesia Power Semarang PGU Blok Blok 2 menggunakan generator AC atau nama lainnya generator sinkron untuk menghasilkan energi listrik. Dimana energi mekanik yang digunakan bersumber dari turbin gas dan turbin uap.yang dikopel dengan generator. Untuk menghasilkan energi listrik, tentu ada tata perhitungan yang dibutuhkan untuk mengatur nilai daya yang dihasilkan. Dalam penjualan daya yang dihasilkan PLTGU PT. Indonesia Power Semarang PGU tentu terdapat ketentuan mendasar seperti nilai daya yang dijual berapa banyak dan mendasar pada data operasi yang ditampilkan dari kombinasi sistem pengukuran daya. Dimana dalam konteks daya tentu ada yang namanya faktor daya. Dalam laporan analisa ini penulis akan membuktikan mengenai kesesuaian hasil perhitungan dengan nilai aktual pada data operasi. Apabila ditemukan perbedaan nilai antara data operasi dengan perhitungan yang disebabkan pengaruh faktor daya maka perlu dilakukan inspeksi peralatan pengukuran seperti pada Steam Turbine 2.0 PLTGU PT. Indonesia Power Semarang PGU.
Overview Potensi Panas Bumi di Provinsi Jawa Barat Iwan Gunawan; Jaka Windarta; Udi Harmoko
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 2, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.825 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2021.11072

Abstract

Energi panas bumi termasuk dalam jenis energi terbarukan sehingga ketersediaannya tidak terpengaruh oleh kurangnya sumber energi dan kenaikan harga minyak fosil. Panas bumi termasuk energi ramah lingkungan yang menjadi salah satu keuntungan energi panas bumi. Secara umum tidak semua negara memiliki potensi energi panas bumi, hanya negara-negara yang dilintasi cincin api yang memiliki sumber energi panas bumi. Indonesia sebagai salah satu negara yang menyimpan potensi panas bumi ditunjukkan dengan adanya 117 gunung berapi aktif yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Energi panas bumi Indonesia memiliki potensi dan diperkirakan sekitar 40% dari potensi energi panas bumi dunia atau sekitar 29.544 MW. Namun, hanya sekitar 7,2% atau sekitar 2130,7 MW ditahun 2019 yang dimanfaatkan sebagai energi listrik di dalam negeri. Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi. Pemerintah berencana untuk meningkatkan bauran pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia sebesar 7,2 GW pada tahun 2025 dan 17,6 GW pada tahun 2050. Jawa Barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar dan 56% pembangkit listrik panas bumi yang terpasang pada saat ini berasal dari provinsi Jawa Barat. Berdasarkan road map pengembangan panas bumi sampai tahun 2025, dengan target 39.5% potensi panas bumi yang akan dikembangkan berada di provinsi Jawa Barat. 
Pemanfaatan Energi Matahari Sebagai Energi Bersih yang Ramah Lingkungan Muhammad Ali; Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 1, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.774 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2020.10059

Abstract

Pemanfaatan energi primer yang baru dan terbarukan mulai banyak di terapkan di berbagai negara, dikarenakan berkurangnya sumber bahan baku energi primer yang berasal dari fosil (minyak bumi, gas dan batubara). Usaha untuk menggantikan energi primer yang berasal dari fosil selain dari berkurangnya cadangan baik minyak bumi, gas dan batubara, juga disebabkan karena pengaruh emisi gas buang dari pemanfaatan energi primer dari fosil. Energi primer dari fosil dalam setiap perubahan bentuk energinya seringkali menggunakan teknologi insinerasi yang menyebabkan peningkatan emisi karbondioksida sehingga dapat berakibat buruk terhadap lingkungan dan mempengaruhi perubahan iklim. Dalam makalah ini penulis menitikberatkan pemanfaatan energy primer dari matahari menjadi energi final yang dapat secara langsung dimanfaatkan dan juga tidak mengeluarkan emisi karbondioksida. Pemanfaatan energi matahari secara thermal diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dengan menggantikan atau mensubtitusi teknologi insinerasi yang biasanya digunakan untuk merubah energi primer menjadi energi thermal. Penggunaan sumber energi yang ramah lingkungan dengan menggunakan energi matahari ini diharapkan mampu mengurangi efek Gas Rumah Kaca dan dapat mencegah perubahan iklim yang ekstrim.
Studi Awal Penerapan Distributed Generation untuk Optimalisasi PLTS Atap On Grid pada Pelanggan PLN Sistem Jawa Bali untuk Memenuhi Target EBT Nasional Jauhar Fahmi; Jaka Windarta; Asep Yoyo Wardaya
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 2, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.122 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2021.10038

Abstract

Penyediaan energi baru dan terbarukan yang lebih ramah terhadap lingkungan akhir-akhir ini lebih mengemuka tidak hanya karena energi fosil yang semakin menipis tapi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap energi berkelanjutan. Namun pada tataran pelaksanaan meski pemerintah melalui KEN dan RUEN telah memberikan pedoman sejauh ini belum berjalan baik. Lebih khusus terhadap pemanfaatan energi surya yang secara ironis yang berpotensi terbesar justru pemanfaatannya paling sedikit. Makalah ini memberikan studi awal pada ide skema pemanfaatan energi surya melalui Photovoltaic (PV) atap yang terkoneksi jaringan on-grid tanpa penyimpanan energi sebagai pembangkitan terdistribusi Distributed Generation dengan memanfaatkan jaringan lisrik yang telah terkoneksi luas. Metode ini memanfaatkan keunggulan jumlah pelanggan yang sangat besar dan dengan memanfaatkan sebarannya yang luas dengan program pembiayaan nasional yang berbeda dengan penggunaan PLTS terpusat berskala besar.
Pemanfaatan Batubara Kalori Rendah Pada PLTU untuk Menurunkan Biaya Bahan Bakar Produksi Suriyan Arif Wibowo; Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 1, No 3 (2020): Oktober 2020
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.381 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2020.10029

Abstract

Tingginya jumlah sumber daya dan cadangan batubara kalori rendah, perlu untuk ditingkatkan pemanfaatannya. Penyediaan energi sampai dengan tahun 2050 diperkirakan tetap didominasi oleh energi fosil. Energi fosil yang tumbuh paling pesat adalah batubara karena sektor pembangkit listrik didominasi oleh PLTU batubara. Sebagai salah satu upaya untuk memanfaatkan batubara nilai kalori rendah yang mempunyai harga energi yang relatif lebih murah, maka dapat dilakukan alternatif pemanfaatan batubara tersebut dengan metode coal blending, coal switching, ataupun coal drying pada PLTU. Coal blending merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah ketersediaan batubara dan ketergantungan terhadap satu sumber pemasok batubara untuk PLTU di Indonesia. Dengan mengganti batubara menjadi kalori yang lebih rendah (coal switching) memang akan menaikkan jumlah konsumsi batu bara, namun karena harganya lebih murah, maka masih didapat penghematan secara finansial. Coal drying dapat menjadi salah satu alternatif untuk memperbaiki kualitas batubara yang mempunyai kandungan moisture tinggi, sehingga batubara tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar PLTU eksisting.
Dari Energi Fosil Menuju Energi Terbarukan: Potret Kondisi Minyak dan Gas Bumi Indonesia Tahun 2020 – 2050 Agus Eko Setyono; Berkah Fajar Tamtomo Kiono
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 2, No 3 (2021): Oktober 2021
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.683 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2021.11157

Abstract

Arah kebijakan pengelolaan energi kedepan berpedoman pada paradigma baru untuk menciptakan lingkungan yang sehat melalui program energi bersih. Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia dalam kebijakannya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) memiliki target pertumbuhan pangsa EBT yang cukup besar. Besaran pangsa EBT pada tahun 2025 dan 2050 masing masing sebesar 23% dan 31% dari total kebutuhan energi nasional. Akan tetapi sampai tahun 2020 realisasi pangsa EBT baru mencapai 11,31%. Dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat dan pertumbuhan EBT yang masih lamban, membuat ketergantungan kepada enegi fosil khususnya minyak dan gas bumi kemungkinan besar masih terus berlanjut. Selain itu jika dilihat dari proyeksi bauran energi Indonesia kedepan, energi migas akan tetap menjadi tumpuan utama baik berdasarkan skenario Business as Usual (BaU) maupun Current Policy (CP). Kebutuhan yang semakin meningkat berbanding terbalik dengan cadangan dan produksi nasional yang semakin berkurang. Untuk mencapai ketahanan dan kemandirian energi migas kedepan banyak tantangan yang membutuhkan kebijakan dan strategi yang tepat, diantaranya yaitu bagaimana mengatasi semakin menurunnya produksi, yang disebabkan penurunan alamiah dari sumur-sumur tua dan rendahnya tingkat keberhasilan eksplorasi migas. Kemudian masalah infrastruktur migas yang belum terintegrasi sehingga membuat disparitas harga migas antar wilayah. Serta faktor ekonomi meliputi inflasi dan nilai tukar rupiah.
Evaluasi Pemanfaatan Gas TPA Menjadi Listrik, Studi Kasus TPA Jatibarang Kota Semarang Nurhadi Nurhadi; Jaka Windarta; Denis Ginting; Enda Wista Sinuraya; Gregorius Mariyanto Pasaribu
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 1, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.007 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2020.8134

Abstract

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Pengelolaan sampah telah menjadi masalah penting di kota-kota Indonesia karena pencemarannya terhadap lingkungan. Akumulasi sampah menghasilkan gas TPA yang berbahaya bagi iklim tetapi berpotensi sebagai energi terbarukan. Pemanfaatan gas TPA sebagai energi alternatif dapat menggantikan energi fosil konvensional dan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang terkait dengan produksi energi dari energi fosil. Kota Semarang dengan jumlah penduduk 1,8 juta, menghasilkan sekitar 1.270 ton sampah per hari, di mana sekitar 70% sampah diangkut dan dibuang ke TPA Jatibarang. Produksi gas TPA diperkirakan mencapai 600 m3 / jam yang dapat dikonversi menjadi 1,3 MW. Studi ini mengevaluasi konversi gas TPA menjadi listrik melalui pembakaran di TPA Jatibarang di Kota Semarang. Fasilitas konversi gas TPA menjadi listrik telah beroperasi sejak akhir 2019.
Mengenal Enhanced Oil Recovery (EOR) Sebagai Solusi Meningkatkan Produksi Minyak Indonesia Bayu Prasetya Putra; Berkah Fajar Tamtomo Kiono
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 2, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.905 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2021.11152

Abstract

Produksi minyak dari sebuah reservoir secara alami pasti akan mengalami penurunan atau bahkan tidak dapat menghasilkan sama sekali. Kondisi tersebut tidak serta merta menggambarkan bahwa cadangan minyak dalam reservoir sudah habis. Jika hanya mengandalkan metode produksi primer (primery recovery) kemungkinan besar masih sangat banyak minyak yang tersisa di reservoir, untuk itu diperlukan metode produksi lanjutan untuk bisa menguras minyak yang masih banyak tersisa di reservoir. Metode Enhanced Oil Recovery (EOR) akan memberikan solusi pengurasan terhadap minyak yang masih ada didalam reservoir yang tidak dapat diambil dengan produksi primer. Namun untuk menerapkan metode EOR diperlukan pemilihan yang tepat sehingga didapatkan hasil yang optimum sesuai dengan biaya yang dikeluarkan
Analisis Biaya dan Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTS) Pada Kabupaten Muara Enim Gusti Prasetyo Rendy Anggara; Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 1, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.044 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2020.11433

Abstract

Kabupaten Muara Enim merupakan daerah agraris dengan luas wilayah 7.483,06 Km2, terbagi menjadi 22 kecamatan, terdiri dari 245 desa definitif dan 10 kelurahan. Penggunaan listrik di Kabupaten Muara Enim tahun 2020 dilihat dari jumlah pelanggan, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2019. Dari 77.187 pelanggan menjadi 81.183 pelanggan, atau naik sekitar 5,18 persen. Kebutuhan pembangunan pembangkit memerlukan beberapa pertimbangan terkait sumber energi yang akan digunakan. Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi (PTPSE) pada tahun 2015 melalui outlook energi Indonesia memperkirakan harga minyak akan meningkat menjadi sebesar US$188,9 per barel pada tahun 2050, harga batubara menjadi US$210,7 per ton pada tahun 2050 dan harga LNG akan meningkat menjadi US$210,7 per MMBTU pada tahun 2050. Kenaikan harga tersebut diproyeksikan akan membebani anggaran pemerintah. Oleh karena itu perlunya sebuah energi alternatif yang dapat menjadi sebuah solusi terutama di kabupaten Muara Enim. Dalam kajian ini didapati bahwa proyek akan layak jika tariff PLTS minimal sebesar 28% beserta biaya operasionalnya dibawah 35%/tahun.
Analisa Optimalisasi “Abandoned Well Production” Menggunakan “Downhole Heat Exchanger (DHE)” Sebagai Sumber Energi Baru di Lapangan Panas Bumi Dieng Wahyu Festiawan Nurrochim; Udi Harmoko
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 2, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.661 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2021.10041

Abstract

Dari potensi lapangan panasbumi di area WKP Dieng yang baru bisa dimanfaatkan sebesar 10,3% dari total cadangannya atau sebesar 60 MW dari 580 MW potensi energi panasbumi di area tersebut. Sumur produksi di lapangan Dieng ada beberapa yang sudah tidak ekonomis untuk digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) konvensional. Salah satu sumur produksi yang sudah tidak bernilai ekonomis, sudah ditinggalkan (abandoned), (dari data aktual yang didapat sumur tersebut masih memiliki potensi energi yang dapat digunakan pada sistem Binary Plant dengan mengkombinasikan sistem Downhole Heat Exchanger (DHE). Dari beberapa penelitian mengenai DHE system lebih banyak digunakan sebagai pemanas dan masih sangat rendah untuk dimanfaatkan sebagai power generated. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan abandoned production well di area lapangan panasbumi Dieng dapat dioptimalisasi sebagai alternatif baru untuk menghasilkan energi listrik. Dari potensi yang dimiliki oleh salah satu sumur produksi tersebut memiliki temperature gradien sebesar 7°C/100 m pada kedalaman 3000 m. Dari potensi tersebut didapatkan hipotesa awal dengan membandingkan penelitian-penelitian terdahulu bahwa pemanfaatan sumur abandoned dapat menghasilkan ouput netto daya listrik sebesar kurang lebih 3 MW. Namun pada penilitian ini hanya sebatas melakukan perbandingan teknologi DHE system dengan menggunakan karakteristik kondisi sumur yang sama, sehingga selanjutnya perlu dilakukan analisa termodinamika, pemodelan sistem dan keekonomiannya terhadap kelayakan investasi sistem DHE-Binary Plant di lapangan panasbumi Dieng.