cover
Contact Name
Hadiyanto
Contact Email
hadiyanto@che.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jakawindarta@lecturer.undip.ac.id
Editorial Address
Program Studi Magister Energi Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro Jl. Imam Bardjo, SH-No 3, Semarang 50241
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 27226719     EISSN : 27226719     DOI : https://doi.org/10.14710/jebt
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan dimaksudkan sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel review, full artikel penelitian dan short communication dalam bidang pengembangan energi baru dan terbarukan. Artikel dapat ditulis dalam bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris. Jurnal memiliki fokus pada pengembangan energi baru dan terbarukan namun tidak menutup kemungkinan pada energi fosil dan yang tidak terbarukan. Jurnal menerima artikel dari kajian energi dari berbagai aspek multidisiplin keilmuan seperti manajemen, energi, teknologi energi, diversifikasi energi, kebijakan energi, ekonomi energi.
Articles 67 Documents
Analisis Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Cofiring pada PLTU Batubara Muhammad Farizan Praevia; Widayat Widayat
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13367

Abstract

Pemerintah Indonesia melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menetapkan kebijakan bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan cofiring biomassa pada PLTU Batubara. Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, otomatis menghasilkan limbah yang besar. Dari 1 ton Tandan Buah Segar (TBS), dihasilkan sebanyak 21% Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Tandan kosong kelapa sawit dibiarkan menumpuk dan tidak termanfaatkan. Tandan kosong kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit uap dan listrik. Beberapa peneliti mengidentifikasi potensi tandan kosong kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan. Tandan kosong kelapa sawit dapat dijadikan cofiring pada PLTU Batubara eksisting dengan metode direct cofiring. Tandan kosong kelapa sawit dimixing dengan batubara sebelum masuk ke unit Boiler. Untuk mengurangi dampak dari abu hasil pembakaran biomassa, seperti alkali content, kadar air yang tinggi, calorific value yang rendah direkomendasikan proses peningkatan kualitas bahan bakar dengan cara Hydrothermal Treatment (HT). Metode ini disebut juga proses torefaksi, dimana memanaskan tandan kosong sawit pada temperatur 200-300 °C selama 15-60 menit. Hasil pemanasan diperoleh char (biomassa terkarbonasi) dengan kualitas yang sama dengan batubara. Penelitian menunjukkan dengan mengalami proses karbonasi dengan hydrotermal treatment diperoleh kenaikan calorific value tandan kosong dari 7.86 MJ/kg menjadi 22.22 MJ/kg (dibanding dengan batubara 22.34 MJ/kg). Skenario ini dapat dijadikan acuan bagi pemerintah Indonesia untuk terus berupaya mengurangi pemakaian bahan bakar fosil. Lebih lanjut terdapat beberapa penelitian terkait yang fokus mengintifikasi rasio perbandingan biomassa dan batubara sebelum dibakar disuatu PLTU batubara eksisting.
Produksi Hidrogen dengan Memanfaatkan Sumber Daya Energi Surya dan Angin di Indonesia Muhammad Syukri Hasan; Widayat Widayat
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13374

Abstract

Kebutuhan energi final per jenis masih didominasi oleh penggunaan energi BBM. Sektor transportasi merupakan pengguna energi terbesar diantara sektor-sektor lainnya. Energi yang digunakan pada sektor transportasi hamper mayoritas menggunakan BBM. Oleh karena itu perlu dilakukan subtititusi BBM ke energi hidrogen sebagai energi alternatif untuk sektor transportasi. Besarnya potensi energi surya dan energi angin di Indonesia serta perkembangan teknologinya yang semakin efisien dan murah maka produksi hidrogen dapat dilakukan menggunakan metode elektrolisis yang mudah diterapkan dan murah untuk diproduksi untuk masa depan. Produksi Hidrogen skala besar menggunakan Elektrolisis air membutuhkan banyak supplai air. Oleh karena itu potensi air laut di Indonesia dapat digunakan sebagai bahan baku subtitusi air tawar. Pemanfaatan Hidrogen dengan fuel cell dapat digunakan sebagai sumber energi listrik untuk moda transportasi seperti mobil listrik dan sepeda motor listrik yang saat ini mulai berkembang.
Potensi Energi Panas Bumi di Jawa Timur Sebagai Energi Alternatif Pengganti Energi Fossil Mohammad Sidik; Udi Harmoko
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13395

Abstract

Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penduduk sebanyak 40,666 Juta Jiwa. Provinsi ini mempunyai kapasitas terapasang pembangkit listrik terbesar di indonesia dengan jumlah sebesar 10.572,21 MW atau sebesar 14,5% dengan pembangkit litrik di indonesia. Pada tahun 2020 rasio elektrifikasi Jawa Timur Sebesar 98,86% dibawah rasio elektrifikasi nasional sebesar 99,20%. Potensi energi panas bumi di jawa timur yang sangat besar hingga saat ini masih belum dimanfaatkan secara langsung menjadi energi Listrik yang mana tersebar di 13 lokasi. Pemerintah provinsi Jawa Timur berencana mengembangkan potensi sumber energi ini yang dituangkan dalam rencana pengembangan PLTP pada tahun 2021 – 2025 yaitu sebesar 630 MW. Dengan pengembangan pembangkit panas bumi bisa digunakan sebagai energi alternatif untuk meningkatkan rasio elektrifitas di jawa timur hingga 100% dari rasio sebelumnya (tahun 2020) yang hanya sebesar 98,86%.
Front Matter Vol 3 No. 1 (2022): Maret 2022 Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13850

Abstract

Kondisi Gas Bumi Indonesia dan Energi Alternatif Pengganti Gas Bumi Yudhanto Edhi Wibowo; Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.10042

Abstract

Sejalan dengan kebutuhan akan energi gas bumi, penurunan produksi dan cadangan gas bumi dalam negeri maka diprediksi neraca gas bumi Indonesia akan segera terjadi. Untuk mengurangi impor dan memperlambat habisnya cadangan gas bumi maka perlu dikembangkan energi alternatif yang terbarukan untuk dipakai atau menjadi energi pengganti dari Gas Bumi. Gas bumi digunakan dalam fase gas dan biasanya digunakan sebagai energi penggerak turbin gas atau mesin gas, untuk itu alternatif pengganti gas bumi harus memungkinkan untuk diterapkan pada atau mesin dengan tenaga gas bumi. Energi terbarukan yang mendukung untuk mengganti peran gas bumi antara lain LFG (Landfill Gas), Biogas dan Hidrogen. Indonesia dapat memproduksi LFG dalam jumlah besar jika dapat melakukan upgrade TPA yang ada lebih dari 500 lokasi tersebar di seluruh Indonesia. Biogas Indonesia dapat diproduksi dari bahan baku limbah POME dan limbah ternak yang melimpah. Sedangkan hidrogen adalah sumber alternatif masa depan yang sangat bersih, dimana perkembangan teknologi proses produksi dan pengguna produk hidrogen cukup cepat. Hidrogen dapat dihasilkan dari berbagai proses terbarukan dimana akan menjadi potensi yang sangat bermanfaat bagi dunia, dan khususnya Indonesia di masa mendatang. Pemerintah Indonesia perlu melakukan langkah nyata untuk menerapkan bahan bakar alternatif pengganti gas bumi melalui penyediaan fasilitas dan pelaksanaan kebijakan.
Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan Sistem On Grid di BPR BKK Mandiraja Cabang Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Erik Prasetiya Aji; Priambodo Wibowo; Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13158

Abstract

Bank Perkreditan Rakyat merupakan lembaga keuangan yang menyediakan pelayanan perbankan bagi masyarakat menengah ke bawah. Salah satu upaya pengembangan BPR BKK Mandiraja Cabang Wanayasa Banjarnegara adalah pengimplementasian PLTS. Perkiraan data beban harian sebesar 9.619 Wh pada hari senin – sabtu dan 6.848 Wh pada hari minggu dimana panel surya yang dipasang memiliki kapasitas 3 × 400 Wp dengan kapasitas inverter 1.500 W. Energi yang diimpor dari PLN selalu lebih besar (sekitar 7 – 10 kali lipat) dibandingkan energi yang diekspor ke PLN. Persentase energi yang diekspor ke PLN berkisar antara 30% – 40% dari energi total yang dibangkitkan PLTS. Besarnya energi dari PLN yang digunakan sebesar 80% – 85% dari total beban yang terpasang. Besarnya biaya listrik yang harus dibayarkan selama 6 bulan ketika tidak menggunakan PLTS sebesar Rp 2.438.897 dan penghematan yang didapatkan dari PLTS sebesar Rp 538.880. Hal ini menunjukkan bahwa dengan memasang PLTS, BPR BKK Mandiraja Cabang Wanayasa Banjarnegara dapat mengurangi biaya energi listrik sebesar 22,1%.
Simulation of an On-grid Wind-Hydrogen Coupling System (Case Study: Mollo Selatan Subdistrict, Indonesia) Abdul Goffar Al Mubarok; Tian De
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13932

Abstract

This study proposed a wind-hydrogen coupling systems control strategy to investigate its feasibility. The control strategy regulates the electrical energy generated by a wind turbine to meet the domestic load demand of a specific site. The remaining electrical energy is regulated to supply electrolyzer for producing hydrogen as energy storage. The stored energy in the form of hydrogen can be reconverted into electricity by utilizing fuel cells to meet the domestic load demand. Selecting proper sites for evaluating the control strategy is critical. Hence this study also conducts a wind resource assessment approach that considers the humidity effect to wind power density, wind turbine power curve, and annual energy production of a wind turbine. This approach achieved a better precise annual energy production estimation than other approaches that neglect the humidity. Proper wind resource assessment resulted in a site for the case study, Mollo Selatan Subdistrict for an on-grid system. The control strategy was modeled and evaluated with MATLAB Simulink. The simulation results show the possibility of storing energy generated by the wind into hydrogen and meeting the load demand of the case study location.
Journal Review: Perbandingan Pemodelan Perangkat Lunak Life Cycle Assessment (LCA) untuk Teknologi Energi Yasfina Arba; Suyono Thamrin
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.14001

Abstract

Perubahan bentuk energi menjadi bentuk yang lain memberikan pengaruh terhadap lingkungan yang dapat menyebabkan permasalahan kerusakan lingkungan. Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan ialah seperti timbulnya polusi udara yang dapat menyebabkan hujan asam, asap, perubahan iklim, pemasanan global, dan sebagainya. Adanya hal tersebut diperlukannya teknologi serta sistem yang dapat meminimalisir timbulnya berbagai masalah. Metode Life Cycle Assesstment (LCA) adalah metode yang sering digunakan oleh industri untuk mengukur dampak lingkungan berdasarkan bahan mentah yang digunakan hingga proses produksi. Dalam menggunakan metode LCA diperlukan perangkat lunak yang mendukung. Keberadaan perangkat lunak pemodelan LCA sangat beragam serta memiliki karakteristiknya masing – masing sehingga setiap industri disarankan untuk tepat dalam memilih dan menggunakan jenis perangkat lunak sesuai dengan produksinya. Jenis perangkat lunak yang sering digunakan ialah SimaPro, GaBi, dan OpenLCA. Ketiga perangkat tersebut akan penulis lakukan perbandingan melalui studi literatur. Adanya metode LCA dapat membantu dalam mempercepat tujuan Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) dan mewujudkan transisi energi menuju energi hijau yang lebih ramah lingkungan. Dalam hal ini, teknologi energi perlu dilakukan analisis dampak lingkungan terlebih dahulu menggunakan metode LCA yang mudah dan memberikan hasil secara sistematis dan transparan. Selain itu, metode LCA telah terindeks dalam ISO 14040 dan ISO 14044 sehingga tidak perlu dikhawatirkan karena tentunya hasil penilaian dampak lingkungan dapat diakui secara global. 
Perencanaan PLTS Roof Top On-Grid Untuk Gedung Kantor PLTU Amurang Sebagai Upaya Mengurangi Auxiliary Power dan Memperbaiki Nilai Nett Plant Heat Rate Pembangkit Ardian Burhandono; Jaka Windarta; Nazaruddin Sinaga
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13051

Abstract

Pembangkit listrik adalah kumpulan dari beberapa mesin yang sumber utamanya dari listrik tergabung dalam beberapa sistem atau sub sistem untuk menjalankan proses produksi menghasilkan energi listrik. Tidak semua listrik yang di hasilkan dari Generator disalurkan ke pelanggan namun juga ada listrik yang di pakai sendiri untuk menggerakkan motor-motor listrik atau tempat-tempat lain yang memerlukan listrik yang ada di dalam area pembangkit tersebut. Saat ini kebutuhan listrik untuk gedung kantor diambilkan dari unit pembangkit PLTU Amurang sehingga membebani auxiliary power pembangkit tersebut. Perencanaan pembangunan PV sel surya roof top on grid sebagai salah satu alternatif sebagai sumber energi listrik di kantor PLTU Amurang sehingga bisa mengurangi auxiliary power pembangkit utama dan memperbaiki Nett Plant Heat Rate (NPHR).  Hasil perhitungan diperlukan 6 modul panel sel surya dengan nominal power per panel 300 Wp dan satu inverter kapasitas 2000 W dengan estimasi biaya Rp 71.500.000,-. Setelah pemasangan PLTS, terdapat perkiraan penghematan rata-rata 133 kWh setiap bulan dan nilai NPHR mengalami penurunan minimal 20,15 kCal/kWh setiap bulannya yang menandakan unit pembangkit utama semakin efisien.
Pengaruh Pengurangan Laju Alir Udara Proses pada Unit Secondary Reformer (103-D) terhadap Konsumsi Energi Pada Pabrik Amoniak Pupuk Kaltim 5 Fauzandy Husna Setyanto; Puja Chrisdianto Manapa; Widayat Widayat
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.14160

Abstract

Secondary reformer merupakan alat yang berfungsi untuk mengonversi dari metana (CH₄) menjadi syn gas (H₂). Gas metana akan bereaksi dengan oksigen (O₂) yang berasal dari udara atmosfer untuk membentuk H₂ yang nantinya akan disintesis menjadi amoniak pada unit ammonia converter. Sementara itu gas metana yang tersisa akan dimanfaatkan kembali sebagai secondary fuel pada primary reformer, energi yang dihasilkan dari reaksi pembentukan syn gas pada secondary reformer ini kemudian digunakan untuk membangkitkan saturated steam pada unit waste heat boiler. Studi kasus ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengurangan laju alir udara pada secondary reformer terhadap jumlah methane leak, energi, amoniak yang dihasilkan, dan optimasi proses suplai secondary fuel ke primary reformer. Penurunan laju alir pada secondary reformer (103-D) akan menyebabkan beberapa hal yaitu naiknya jumlah methane leak pada outlet secondary reformer, adanya peningkatan produk secondary fuel methane, adanya penurunan produk saturated steam pada waste heat boiler (101-C), penurunan pada produk amoniak yang dihasilkan pada ammonia converter (122-C2), dan konsumsi energi yang dibutuhkan per ton amoniak meningkat seiring dengan pengurangan laju alir udara dengan rata-rata peningkatan konsumsi energi sebesar 0,15 MMBTU/ton.