cover
Contact Name
Bram Denafri
Contact Email
semnas_sasindo@unpam.ac.id
Phone
+6282284658383
Journal Mail Official
bram@unpam.ac.id
Editorial Address
Sastra Indonesia, Kampus UNPAM 2, Gd. B., Lt.5., Jalan Raya Puspiptek, Setu, Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310, Indonesia
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Sasindo
Published by Universitas Pamulang
ISSN : -     EISSN : 27472663     DOI : 10.32493/
Core Subject : Education,
Focus and Scope of Seminar Nasional Sasindo is articles raised from the results of research, studies, and scientific work in the fields of: 1. Linguistic and Literary analysis. 2. Research result of Indonesian Linguistics and Literature. 3. The research results of Language Learning and Indonesian Literature.
Articles 149 Documents
TINDAK TUTUR ILOKUSI ANTARA ADMINISTRATOR E-COMMERCE DENGAN CUSTOMER KARENINA STORE (KAJIAN PRAGMATIK) Nadya Mustika Kansa Soecherman; Dede Fatinova
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.926 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i1.7874

Abstract

Penelitian ini mengkaji tindak tutur ilokusi pada percakapan antara Administrator ecommerce dengan Customer. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis tidak  tutur ilokusi yang digunakan oleh administrator e-commerce dengan customer dan mendeskripsikan fungsi dari tindak tutur ilokusi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah percakapan yang terjadi antara administrator dengan customer di Karenina Store. Data-data tersebut ditelaah menggunakan pendekatan tindak tutur ilokusi yang digagas oleh Yule (2006) dan teori yang digagas oleh Leech (1993). Hasil dari penelitian ini adalah tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh administrator lebih didominasi oleh tindak tutur ilokusi representative kategori bertanya. Hal ini dikarenakan administrator lebih sering menanyakan kepada customer mengenai barang pesanannya. Sementara untuk fungsi tindak tutur ilokusi didominasi oleh fungsi kompetitif, konvival, kolaoratif hal ini dikarenakan fungsi ketiganya sama-sama mendominasi dibandingkan fungsi konfliktif.
PERJUANGAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN TERHADAP KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL “TKW MENCARI SURGA” KARYA ASA SUZANTHY & ABD AZIS ANA Trisnawati Trisnawati
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.228 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i1.7865

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk ketidakadilan dan perjuangan tokoh utama perempuan dalam masalah pendidikan, masalah pernikahan, masalah beban kerja dan kekerasan fisik yang terdapat dalam novel “TKW Mencari Surga” karya Asa Suzanthy dan ABD Azis Ana, menggunakan kajian Kritik Sastra Feminisme, dan penulis menggunakan metode kualitatif. Sumber data penelitian adalah novel “TKW Mencari Surga” Karya Asa suzanthy dan ABD Azis Ana, serta buku-buku rujukan lainnya yang berkaitan dengan kajian kritik sastra feminisme. Terdapat bentuk- bentuk ketidakadilan dalam novel, yaitu: Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan dari cerita, terlihat bahwa kisah ini merupakan gambaran nyata dari perjuangan tokoh utama perempuan bernama Fatma. Memiliki cita-cita untuk kuliah setelah lulus SMA. Kemudia Fatma juga mengalami ketidakadilan gender karena telah tersubordinasi akibat dari sistem patriarki di dalam keluarga. Orang tua yang menjodohkan Fatma dengan anak orang kaya. Kenyataan pahit yang ia jalani membuatnya terpukul karena harus menikah muda, kemudian pernikahannya gagal karena perselingkuhan suaminya, Fatma memilih untuk cerai. Selain itu juga terdapat ketidakadilan gender yang meliputi beban kerja, kekerasan fisik, dan pemerkosaan yang dialami oleh Fatma atas perbuatan majikannya. Semangat perjuangan perempuan yang tak kenal lelah, walaupun penuh cobaan, tetap menjalaninya dengan sabar dan ikhlas dalam meraih impian dan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan.
Tindak Tutur Ilokusi Penjelasan Presiden Joko Widodo mengenai Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia Pradicta Nurhuda
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.2 Mei 2021
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.556 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i2.10818

Abstract

Penelitian ini secara khusus membahas tentang jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam penjelasan Presiden Joko Widodo mengenai perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia pada tanggal 4 Maret 2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis pragmatik. Sumber data dalam penelitian ini adalah penjelasan Presiden Joko Widodo mengenai perkembangan penanganan covid-19 di Indonesia yang disiarkan di youtube Sekretariat Kabiner RI pada tanggal 4 Maret 2021. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) Jenis tindak tutur ilokusi yang ditemukan adalah jenis tindak tutur asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif. (2) Fungsi tindak tutur ilokusi sebagai berikut:  (a) tindak tutur asertif terdiri atas menyatakan, menyarankan, melaporkan, dan mengakui; (b) tindak tutur direktif terdiri atas memerintah, memohon, menganjurkan, dan merekomendasi; (c) tindak tutur ekspresif terdiri atas mengucapkan selamat dan memuji; (d) tindak tutur komisif terdiri atas menjanjikan, menawarkan, dan mengusulkan; dan (e) tindak tutur deklaratif yaitu mengizinkan.Kata kunci: tindak tutur, ilokusi, penjelasan Presiden Joko Widodo,
ANALISIS TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM VIDEO “JANGAN LELAH BELAJAR_B.J. HABIBIE” PADA SALURAN YOUTUBE SANG INSPIRASI Egi Nur Aini; Asep Purwo Yudi Utomo
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.2 Mei 2021
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.962 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i2.10809

Abstract

Presiden Republik Indonesia yang ketiga ialah Bacharuddin Jusuf Habibie. Habibie merupakan inspirator pembangkit semangat dalam diri pendengar. Setiap tindak tutur yang disampaikan mampu memberikan informasi dan pernyataan yang bermanfaat. Tindak tutur diartikan sebagai sebuah tindakan mengujarkan tuturan. Tuturan yang Beliau sampaikan sering kali tersaji dalam bentuk video dari saluran YouTube. Siapapun bebas mengakses termasuk penulis. Dengan ini, penulis ingin menganalisis tindak tutur lokusi dalam salah satu video Beliau yang berjudul “Jangan Lelah Belajar” pada saluran YouTube Sang Inspirasi. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mencari bentuk-bentuk tuturan lokusi sesuai ujaran B.J Habibie dalam salah satu video yang berjudul “Jangan Lelah Belajar” pada saluran YouTube Sang Inspirasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskripsi kualitatif. Data yang dipakai dalam penelitian ini bersumber dari ujaran lisan dan ujaran tertulis yang terdapat dalam video yang berjudul “Jangan Lelah Belajar” pada saluran YouTube Sang Inspirasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik menyimak dan mencatat ujaran yang ada. Penelitian ini menghasilkan bentuk tindak tutur lokusi yakni menginformasikan (8), menyatakan (1), menegaskan (1), menjelaskan (1), memberitahu (1), meminta/mengajak (1), dan mengingatkan (1). Selain itu, sebuah ujaran yang menjadi tindak tutur lokusi bisa juga menjadi tindak tutur ilokusi. Setelah adanya penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat pemahaman bagi pembaca terkait tindak tutur lokusi dalam sebuah ujaran, serta menjadi rujukan penelitian-penelitian berikutnya.Kata Kunci: Tindak tutur, lokusi, Pragmatik, B.J Habibie, YouTube.
NANING PRANOTO IN THE SOUL OF INDONESIA’S LITERATURE Woro Januarti
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.097 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i1.7879

Abstract

In modern Indonesian literature, it can be said that female writers are still less prestigious than male writers. The problems raised in literature touch a lot with the relationship between men and women, patriarchal culture, and colonialism, accompanied by women's object as a male commodity. Call it a writer in the New Pujangga era like Selasih, then in the independence era Ida Nasutin, Walujati, St. Nuraini, Suwarsih Djojopuspito, to S. Rukiandi. Also N.H. Dini, Hanna Rambe, until in the 2000s, women writers such as Dee Lestari, Ayu Utami, Djenar Maesa Ayu, and others emerged. This research focuses on examining the literary works of Naning Pranoto, who are post-reform and pre-reform writers. The writer Naning Pranoto has produced twenty novels and more than a hundred short stories. Also, to this day, Naning Pranoto is still active in "Creative Writing," which has made the world of Indonesian literature healthy: preparing for new writers' birth. If, during the colonial era, the house of Tjokroaminoto was the sprouting area for the nation's leader's birth, the term "Mbok Naning's hut" was the home for the birth of new literary shoots. So this research is considered very important to explore the soul of Naning Pranoto in the world of Indonesian literature. This research uses a qualitative descriptive method, collects Naning Pranoto's literary works and journals that discuss Naning Pranoto's work then provides a red line of its constituent elements from feminism, politics, ecology, colonialism, culture, and religion. Therefore, studying Naning Pranoto's literary works is equivalent to adding more attention to important figures' gold ink in Indonesian literature's history in the future and her phenomenal works
PERBANDINGAN STEREOTIPE DALAM CERPEN "SEORANG PEREMPUAN DI TEPI SUMUR" KARYA KWEE TEK HOAY DENGAN CERPEN "NIO" KARYA PUTU WIJAYA Efendi Gunawan
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.432 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i1.7870

Abstract

Ketidakadilan gender berupa stereotipe sudah menjadi kebiasaan di masyarakat, hal ini dapat memunculkan bentuk stereotipe yang sangat beragam. Oleh karena itu, menilai suatu ketidakadilan gender khususnya stereotipe haruslah dilihat dari permasalahan di masyarakat itu sendiri. Penelitian ini meneliti tentang perbandingan stereotipe dalam cerpen “Perempuan di Tepi Sumur” karya Kwee Tek Hoay dengan cerpen “Nio” karya Putu Wijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan stereotipe di cerpen “Seorang Perempuan di Tepi Sumur” karya Kwee Tek Hoay, mendeskripsikan stereotipe di cerpen “Nio” karya Putu Wijaya, serta mendeskripsikan perbandingan stereotipe antara kedua cerpen tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Data primer dalam penelitian ini adalah kutipan berupa stereotipe dalam cerpen “Seorang Perempuan di Tepi Sumur” karya Kwee Tek Hoay dan cerpen “Nio” karya Putu Wijaya, sementara data sekunder dalam penelitian ini adalah teori gender milik Fakih. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah cerpen “Seorang Perempuan di Tepi Sumur” karya Kwee Tek Hoay dan cerpen “Nio” karya Putu Wijaya, sementara sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku Analisis Gender dan Transformasi Sosial milik Fakih.Hasil dari penelitian ini: (1) Bentuk stereotipe dalam cerpen “Seorang Perempuan di Tepi Sumur” berupa stereotipe hina terhadap Kaum Sudra atau rakyat jelata. (2) Bentuk stereotipe dalam cerpen “Nio” berupa stereotipe terhadap fisik ethis Tionghoa dan stereotipe terhadap seseorang yang bekerja di klab malam. (3) Stereotipe dalam kedua cerpen tersebut sama-sama ditujukan terhadap tokoh perempuan. Namun, cerpen "Seorang Perempuan di Tepi Sumur" berlatar di India, penyebab stereotipe-nya adalah salah tafsir terhadap sistem kasta Agama Hindu, sementara cerpen "Nio" berlatar di Indonesia, penyebab stereotipe-nya adalah etnis, kelas ekonomi, dan jenis profesi.
TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA CAPTION COVID-19 DI MEDIA SOSIAL Leli Nisfi Setiana; Evi Chamalah; Cahyo Hasanudin
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.2 Mei 2021
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.64 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i2.10823

Abstract

Peradaban manusia tidak lepas dari unsur penting yang terdapat di dalamnya yaitu kegiatan berkomunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang digunakan oleh manusia dalam berkomunikasi sehari-hari. Di Era Revolusi industri 4.0 yang semakin canggih, dimana semua hampir seluruh lapisan aktivitas manusia bersentuhan dengan dunia digital. Pandemi Covid-19 menjadikan masyarakat milenial kerap kali meluapkan ekspresinya dalam bentuk caption di media sosial. Beberapa media sosial yang kerap menjadi objek masyarakat dalam mengunggah caption Covid-19  yaitu di  Facebook, WhatsApp, Twiiter dan Instagram.  Semakin maraknya caption di media sosial tersebut yang menyoroti tentang Covid-19 menjadi salah satu alasan utama dalam melakukan penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi realisasi tindak tutur ilokusi (asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi) pada caption Covid-19 di media sosial. Data penelitian ini diambil dari berbagai sumber di media sosial diantaranya WA, FB dan Instagram. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini merupakan mendeskripsikan tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam caption Covid-19 di media sosial. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa terdapat bentuk tindak tutur ilokusi pada caption di media sosial Twitter, WhatsApp, Facebook dan Instragam yaitu tindak tutur asertif terdapat 1 data, direktif terdapat 8 data, ekspresif terdapat 2 data, komisif terdapat 1 data, deklarasi terdapat 3 data dengan total keseluruhan adalah 18 data. Kata kunci: Tindak Tutur Ilokusi, Caption, Media Sosial
KONJUNGSI PADA SURAT CINTA BERDASARKAN GENDER Adam Muhammad Nur; Keni Pradianti
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.467 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i1.7860

Abstract

Secara fisiologis, Pria dan wanita memiliki perbedaan yang sangat kentara dari bentuk wajah maupun bentuk tubuh. Bahkan, secara psikologi kedua jenis kelamin ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Karena secara psikologi wanita dan pria dipisahkan oleh perspektif yang berbeda. Pada penelitian yang dilakukan oleh Alvarez dan Crespo (2017) misalnya, menyatakan bahkan perbedaan wanita dan pria dapat dilihat dari seberapa banyak jumlah karya tulis yang dibuat oleh pria dan wanita. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ussher dan Sandoval (2008) yang menuliskan perbedaan pria dan wanita ketika melakukan penanganan mandiri terhadap penyakit kangker. Kemudian, Pada studi kebahasaan misalnya,James dan Clarke (1993) menyatakan bahwa pria dan wanita memiliki kecenderungan perbedaan dalam melakukan interupsi ataupun menyampaikan pendapat. Secara umum, hal tersebut dikarenakan pria memiliki kecenderungan lebih aktif dalam melakukan interaksi dibandingkan dengan wanita. Berangkat dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tersebut, maka penelitian ini yang bertujuan untuk melakukan pengkajian kontrastif terhadap pria dan wanita pada aspek kebahasaan lain. Fokus dari studi ini adalah melihat bagaimana wanita dan pria menggunakan konjungsi dalam penulisan surat cinta sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan cinta mereka. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam menjabarkan hasil temuan. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah 14 surat cinta yang terdiri dari 7 tulisan pria dan 7 tulisan wanita. Hasil temuan mengindikasikan bahwa wanita lebih banyak menggunakan konjungsi dalam mengutarakan isi surat cintanya dibandingkan dengan pria. Sehingga, kecenderungan penggunaan konjungsi tersebut mengindikasikan bahwa wanita cenderung lebih eksploratif dalam menyampaikan perasaannya.Kata Kunci: Gender, Konjungsi, Wacana, Surat Cinta
RAGAM TINDAK TUTUR MEMINTA MAAF DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BIPA TINGKAT A1 Atik Widyaningrum
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.2 Mei 2021
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.067 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i2.10814

Abstract

Tindak tutur yaitu sebuah tindakan dalam bentuk tuturan. Tindak tutur meminta maaf merupakan sebuah tindakan dalam bentuk tuturan meminta maaf. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami pentingnya tindak tutur meminta maaf serta mengajarkan kepada pemelajar bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA), terutama tingkat atau jenjang A1 (prapemula) dalam mengimplementasikan ragam tindak tutur meminta maaf sesuai dengan fungsi dan peranannya dalam percakapan sehari-hari. Sehingga, pemelajar BIPA dapat menggunakan dan menerapkan tindak tutur meminta maaf yang baik dan benar ketika berbicara dalam bahasa Indonesia. Tindak tutur meminta maaf berkaitan dengan kesantunan berbahasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu suatu proses analisis data yang dilakukan melalui tahap studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat dua bentuk tindak tutur meminta maaf, yaitu maaf dan ampun. Tindak tutur maaf dibagi menjadi lima ragam, sedangkan tindak tutur ampun dibagi menjadi dua ragam.Kata kunci: tindak tutur meminta maaf, kesantunan berbahasa, BIPA
UNSUR NAMA WANITA DALAM PENAMAAN RUMAH MAKAN DI KECAMATAN PAMULANG Taat Budiono; Yasir Mubarok
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.007 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i1.7885

Abstract

Wanita memegang peranan penting dalam tercukupinya panganpadasebuah keluarga. Penamaan rumah makan yang mengandung unsur wanita memberikan penegasan akan pentingnya peran ini. Makalah ini membahas penamaan rumah makan yang mengandung unsurnama wanita di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mendeskripsikan strategi penamaan serta polapenanda unsur wanita dalam penamaan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik catat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua strategi penamaanrumah di Kecamatan Pamulang yaitu strategi konvergensi dan strategi disvergensi.Selanjutnya, sekurang-kurangnya terdapat empat macam pola penanda unsur wanita dalam penamaan rumah makan di Kecamatan Pamulang. Pola penanda unsur wanitapada penamaan tersebut meliputi penggunaan nama diri berciri wanita, penggunaan panggilan kekerabatan berciri wanita + nama diri berciri wanita, penggunaan panggilan kekerabatan berciri wanita, dan penggunaan panggilan kehormatan berciri wanita + nama diri berciri wanita.

Page 1 of 15 | Total Record : 149