cover
Contact Name
Zuriatin
Contact Email
jurnalipstsb@gmail.com
Phone
+6285205393336
Journal Mail Official
kampustsb@gmail.com
Editorial Address
Jalan Pendidikan Taman Siswa No. 1 Palibelo, Bima, NTB 84173
Location
Kota bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JURNAL PENDIDIKAN IPS
Published by STKIP Taman Siswa Bima
ISSN : 20880308     EISSN : 26850141     DOI : https://doi.org/10.37630/jpi
Jurnal Pendidikan IPS STKIP Taman Siswa Bima adalah jurnal penelitian peer-review, akses terbuka berkualitas tinggi yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa Bima (LPPM STKIP Tamsis Bima). Jurnal ini menyediakan platform sebagai sarana bagi peneliti, akademisi, praktisi dan profesional untuk mempublikasikan hasil penelitian. Fokus dan lingkup penulisan (Focus & Scope) dalam Jurnal Pendidikan IPS meliputi: 1. Ilmu Sosial dan Pendidikan Ilmu Sosial 2. Sejarah dan Pendidikan Sejarah 3. Ekonomi dan Pendidikan Ekonomi 4. Geografi dan Pendidikan Geografi 5. Sosiologi dan Pendidikan Sosiologi 6. Ilmu Hukum dan Humaniora
Articles 119 Documents
Analisis Praktik Perjudian dalam Pilkades (Studi pada Lima Desa Dua Kecamatan di Kabupaten Bima) Irfan Irfan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 7 No 2 (2017): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perjudian menjadi alat untuk mempengaruhi pilihan politik masyarakat desa. Agama dan Undang-Undang secara tegas dan jelas melarang praktik politik praktis ala perjudian. Kenyataan yang terjadi di desa, praktik perjudian pada saat pilkades tumbuh subur dimasyarakat. Perilaku sebagian besar pemilih yang lebih cenderung kepada perjudian, merupakan jalan keluar yang ampuh bagi calon-calon yang memiliki modal uang dengan jumlah besar untuk menguasai institusi yang diinginkan seperti pemerintahan desa. Untuk menjalankan praktik politik perjudian, praktik haram tersebut dilakukan teknik yang sistemik dan sistematik, mulai dari memberikan sejumlah uang kepada sekelompok masyarakat dalam jumlah kecil/ besar untuk bertarung dengan pihak lawan secara sembunyi-sembunyi sampai dengan secara terbuka yaitu mengundang pihak lawan politik untuk bertarung dengan jumlah uang yang cukup fantastik dan cukup besar. Alhasil, praktik perjudian menjadi seperti tontonan yang menarik pada saat pemilihan kepala desa. Teori yang digunakan sebagai isau analisa dalam penelitian ini adalah teori aksi, teori control social dan teori penyimpangan sosial. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa muculnya praktek perjudian dalam pilkades lebih disebabkan oleh tiga faktor. Pertama, faktor sosial; munculnya perjudian dalam pilkades dari segi faktor sosial adalah karena warga masyarakat desa sudah terbiasa akan perjudian. Seperti perjudian togel, perjudian kartu, perjudian pacuan kuda dan perjudian-perjudian yang lain. Kedua, faktor ekonomi merupakan alasan mendasar bagi setiap orang yang menggeluti perjudian. Adanya keinginan untuk menang, mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam pertaruhan dan berkeinginan untuk hidup layak merupakan alasan mengapa seseorang mau melakukan perjudian. Ketiga, faktor politis; digunakan sebagai alat untuk meraih dukungan dari kalangan masyarakat. Salah satunya dengan melakukan perjudian. Adapun peran pelaku judi dalam pilkades Pertama, Menghitung peta kekuatan lawan. Kedua, Bom uang atau memberikan sejumlah uang kepada masyarakat desa. Ketiga, melakukan perjudian adalah strategi yang dilakukan oleh tim sukses dan Bos judi untuk memenangkan calon yang dijagokan. Adapun solusi perjudian dalam pilkades adalah Peratama, Kontrol sosial dari masyarakat setempat. Kedua, Pengawasan dan tindakan tegas dari aparat penegak hukum. Kedua hal ini harus dilakukan oleh semua elemen masyarakat, pemerintah setempat dan aparat penegak hukum aga kedepannya praktik perjudian dalam pilkades tidak lagi terjadi.
Tradisi Hari Raju dalam Aktivitas Pertanian Tradisional Masyarakat Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Nurhasanah Nurhasanah
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 7 No 2 (2017): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hari raju adalah salah satu tardisi lama yang masih di pertahankan oleh masyarakan Di Desa Mbawa. Hari raju ini sendiri merupaka tradisi yang biasa dilakukan hanta satu kali dalam satu tahun yaitu di bula oktober uapacara ini berlangsun selama tujuh hari tujuh malam, manfaat dari hari raju ini sendiri adalah untuk berburu binatang yang akan merusak hasil pertanian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah; a. Untuk mengetahui tradisi hari raju dalam aktivitas pertanian tradisonal masyarakat Di Desa Mbawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sumber data terdari dari data primer dan data sekunder. Informen penelitian berupa: tokoh budaya, mantan, Kepala Desa yang menjabat pada waktu penelitian, tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara pendalam, dokumentasi. Uraian di dalam penelitian ini berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat Mbawa. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: dalam tradisi Hari Raju terdapat 3 hal yang harus di lakukan: 1. Asal Usul tradisi Hari raju adala: Hewan liar merupakan musuh yang dapat merugikan masyarakat karena hasil pertanian masyarakat akan mengalami kekurangan. Hewan-hewan yang dapat mengangu tanaman pertanian adalah , babi hutan, monyet, ulat, tikus, burung, rusa, ayam hutan. Dari pengalam hidup dari generasi kegenerasi leluhur masyarakat Mbawa mengahadapi musuh dalam pertanian yaitu hari raju dianggap mampu menghalangi musuh di ladang pertnaian. 2. Unsur-Unsur dalam Tradisi hari raju ada 3 yaitu: 1. Pelaksanaan upacara. 2. Waktu dan tempat pelaksanaan. 3. Pantangan bagi masyarakat Mbawa.
Kemitraan Pengawas Sekolah dan Guru dalam Pembentukan Karakter Siswa pada SMA Negeri di Kecamatan Wera Kabupaten Bima Syaifullah Syaifullah
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 7 No 2 (2017): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyelenggaraan pengajaran di sekolah perlu adanya pengawasan atau supervisi sekolah yang professional dalam menjalankan tujuan sekolah, sehingga proses belajar dan mengajar berjalan dengan baik sebagaimana yang ditetapkan. Oleh karena itu kerjasama pengawas sekolah dan guru merupakan tugas professional dalam membentuk karakter siswa, hal ini disebabkan guru adalah pelaksana yang secara langsung tatap muka dengan siswa, sedangkan pengawas sekolah adalah memantau, membina dan mengevaluasi hasil kerja guru di sekolah. Sukses dan tidaknya kinerja guru dalam membentuk karakter siswa tergantung sungguh dari profesionalisme peran yang dimainkan pengawas sekolah. guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah sebagai pelaku pendidikan yang dalam melaksanakan tugas secara bersinergi, bermitra dan saling mendukung guna terlaksananya peran dan fungsi msing-masing. Diantara ketiga unsur tersebut, guru adalah tenaga pendidikan yang berinteraksi langsung dengan siswa di dalam kelas, maka guru adalah pelaku pendidikan paling utama disamping yang lainnya, karena gurulah yang mengelola kelas dalam proses pendidikan dan pembentukan karakter siswa. Apabila salah satu pihak tidak menjalankan fungsinya dengan benar, maka proses pembelajaran di sekolah tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan sekolah tidak tercapai. Hal inilah yang dimaknai bahwa terkikisnya karakter siswa pada sekolah-sekolah yang terlihat bahwa siswa melawan guru, melanggar tata tertib sekolah, mengganggu ketenangan belajar teman-teman serta mengkonsumsi tramadol di sekolah-sekolah yang terjadi pada perkembangan siswa sekarang dikarenakan kelonggaran peran yang dimainkan pengawas dalam memantau dan membina serta mengevaluasi kinerja guru-guru di Sekolah. Dengan demikian pengawas sekolah perlu bermitra secara intens dalam menangani karakter siswa yang sangat memprihatinkan dalam perkembangan sekarang, sehingga siswa menjadi generasi sehat dalam melanjutkan bangsa Indonesia yang kita cintai ini.
Pengaturan Pewarganegaraan Bagi Warga Negara Asing (WNA) Guna Memperoleh Status Kewarganegaraan Indonesia Suherman Suherman
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 7 No 2 (2017): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu aspek dari jaminan legalitas status kewarganegaraan tersebut adalah masalah pewarganegaraan atau naturalisasi bagi warga negara asing yang berdomisili di Indonesia. Masalah pewarganegaraan secara hukum merupakan salah satu prosedur untuk memperoleh kewarganegaraan RI sebagaimana diatur dalam UU. No. 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan RI. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa aturan hukum kewarganegaraan dan bagaimana prosedur pewarganegaraan bagi warga negara asing yang berdomisili di Indonesia dalam upaya memperoleh status kewarganegaraan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Menggunakan analisis data kualitatif, yaitu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis, dengan kata lain sasaran penelitian bukan berbentuk angka-angka, atau tabulasi table, serta persentase. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaturan tentang kewarganegaraan di Indonesia dapat ditemukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28D ayat (4), Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal 53 ayat (2), Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Pasal (5), dan Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI. Hukum positif yang berlaku saat ini membuka peluang bagi warga negara asing untuk memperoleh status kewarganegaraan Indonesia dengan adanya pengaturan tentang pewarganegaraan dalam Undang-Undang No. 12. Tahun 2006 tentang kewarganegaraan RI, yang pelaksanaannya secara lebih lanjut tertera dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 2 Tahun 2007 tentang tata cara memperoleh, kehilangan, pembatalan, dan memperoleh kembali kewarganegaraan Republik Indonesia.
Pengaruh Penguasaan Materi Akidah Akhlak terhadap Perilaku Sosial Mahasiswa STKIP Taman Siswa Tahun 2017/2018 Subhan Subhan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 7 No 2 (2017): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Penguasaan Materi Akidah Akhlak terhadap Perilaku Sosial Mahasiswa STKIP Taman Siswa Tahun 2017/2018” Penelitian jenis kuantitatif ini didesain dengan regresi linear sederhana. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah Seluruh mahasiswa di STKIP Taman Siswa PGSD. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Pembahasan deskriptif menunjukkan rata-rata hasil sebaran angket perilaku Sosial mahasiswa di STKIP Taman Siswa yaitu 46,46. Nilai angket terendah yang didapatkan mahasiswa adalah 38 dan nilai tertingginya adalah 54. Jika kita saling menghubungkan antara penguasaan materi Aqidah Akhlak/PAI dengan Perilaku Sosial mahasiswa di STKIP Taman Siswa, maka akan terlihat data yang relevan antara Penguasaan Materi Aqidah Akhlak/PAI terhadap perilaku Sosial mahasiswa di STKIP Taman Siswa yang pada umumnya semua berada pada kategori sangat baik, baik dan cukup. Artinya, Penguasaan Materi Aqidah Akhlak/PAI, secara signifikan mempengaruhi perilaku Sosial mahasiswa di STKIP Taman Siswa. Begitu pula pada analisis inferensial, hasil pengujian hipotesis memberikan kesimpulan bahwa terdapat Pengaruh Signifikan Penguasaan Materi Akidah Akhlak/PAI terhadap Perilaku Sosial mahasiswa di STKIP Taman Siswa.
Peningkatan Hasil Belajar Mengapresiasi Karya Seni Rupa Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Appreciation Card Pada Mahasiswa Semester VIA, Mata Kuliah Pendidikan Keterampilan Seni Rupa Program PGSD di Stkip Taman Siswa Bima Tahun 2017 Sulfahri Sulfahri
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.112

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar Pada Mahasiswa Semester VI, Mata Kuliah Pendidikan Keterampilan Seni Rupa serta performansi Dosen dan calon guru pada materi mengapresiasi karya seni rupa melalui penggunaan media pembelajaran appreciation card untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar pada peserta didik. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek yang diteliti yaitu mahasiswa Kelas IV A berjumlah 23 orang Program pendidikan guru sekolah dasar stkip taman siswa bima. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan non tes (observasi dan dokumentasi). Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini yaitu ratarata kelas minimal 75, persentase tuntas belajar klasikal minimal 75%, keberanian mahasiswa dalam mengajukan/menjawab pertanyaan Dosen>=50%, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran >=75% dan skor performansi Dosen minimal 70. Hasil penelitian diperoleh persentase aktivitas belajar mahasiswa pada siklus I sebesar 75.70% dan meningkat menjadi 90.20% pada siklus II. Jadi persentase aktivitas belajar mengalami peningkatan sebesar 19.16%. Hasil belajar mahasiswa pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 59.58 dan meningkat menjadi 80.80 pada siklus II. Jadi rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar 35.62%. Sedangkan persentase tuntas belajar klasikal pada siklus I sebesar 56.52% dan meningkat menjadi 86.96% pada siklus II. Jadi persentase tuntas belajar klasikal mengalami peningkatan sebesar 53.86%. Performansi Dosen pada siklus I sebesar 83.85 dan meningkat menjadi 97.35. Jadi performansi Dosen mengalami peningkatan sebesar 16.10%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran appreciation card dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa, hasil belajar mahasiswa, dan performansi guru pada materi mengapresiasi karya seni rupa pada Kelas IVA STKIP Taman Siswa Bima. Oleh karena itu, sebaiknya Dosen menggunakan media pembelajaran appreciation card dalam pembelajaran mengapresiasi karya seni rupa.
Involusi Pertanian Di Jawa 1830-1900 dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat Desa Syahbuddin Syahbuddin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menalaah kebijakan pemerintah kolonial Belanda sejak 1830-1900, dimana dalam rentang waktu di atas terapkan dua sistem yaitu tanam paksa dan liberal. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, Interprerasi dan historiografi. Peneliti menggunakan pendekatan ekonomi sedangkan model penjelasan yang digunakan adalah kausalitas atau sebab akibat (cause and effect). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa involusi pertanian di Jawa dilatarbelakangi kebijakan kolonial Hindia Belanda (1619-1942) yang membawa produk pertanian Indonesia ke pasar dunia. Namun Belanda tidak pernah berhasil mengembangkan ekonomi ekspor secara luas di pasar dunia. Untuk itu kolonial Belanda terus mendorong petani untuk berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia. Untuk itu Belanda menerapkan sistem tanam paksa 1830-1870 dan sistem liberal 1870-1900. Penerapan dua sistem ini menyebabkan banyaknya lahan pertanian yang digunakan untuk menanam tanaman ekspor dan menyerap tenaga kerja. Artinya, lahan pertanian makin sempit sedangkan jumlah penduduk makin bertambah. Hal inilah yang disebut dengan proses involusi yang kemudian akan menyebabkan petani akan berfikir keras dalam mengelola sawahnya, karena lapangan kerja di luar pertanian tidak tersedia. Kondisi ini membawa dampak bagi desa atau masyarakat Jawa: terjadinya involusi pertanian dan kemiskinan bersama; semakin kuatnya pemilikan tanah komunal, pengembangan produksi palawija, semakin sulitnya pembagian kerja serta untuk memperoleh pendapatan.
Peran Lembaga Adat Donggo (Lasdo) dalam Menyelesaikan Tindak Pidana Untuk Ius Constituendum Suherman Suherman; Ady Irawan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.114

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1) peranan Lembaga Adat Donggo (Lasdo) dalam menyelesaikan suatu tindak pidana; 2) tindak pidana apa saja yang dapat diselesaikan melalui Lembaga Adat Donggo (Lasdo) di Kecamatan Donggo, dan 3) sinergisitas antara Lembaga Adat Donggo Lasdo dengan aparat kepolisian setempat dalam menangani tindak pidana. Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris dengan menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, perekaman, dan catat. Subyek penelitian yakni Ketua Lembaga Adat Lasdo, tokoh masyarakat, dan penegak hukum setempat. Hasil penelitian menunjukan bahwa, 1) Peranan Lembaga Adat Donggo (LASDO) dalam menyelesaikan tindak pidana di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima sangat strategis. Peran itu terkristalisasi dari diberikan kewenangan LASDO dalam menetapkan jenis sanksi pidana (strafsort), bobot sanksi (strafmaat), serta pelaksanaan/eksekusi pidana (strafmodus) bagi pelaku tindak pidana. 2) Bahwa Lembaga adat dan Syari’at Donggo (LASDO) memiliki peranan dalam menyelesaikan tindak pidana yang terjadi di masyarakat Donggo, baik yang bersifat ringan hingga yang bersifat berat. 3) Sinergisitas antara Lembaga Adat LASDO dan aparat kepolisian setempat dalam menangani tindak pidana adalah berdasar asas saling menghormati dan menghargai serta asas musyawarah mufakat. Pihak Kepolisian akan memberikan kesempatan kepada LASDO terlebih dahulu untuk menyelesaiakan perkara pidana. Apabila LASDO merasa perlu melimpahkan perkara tersebut ke Kepolisian karna alasan dampak tindak pidana yang dilakukan berpotensi meluas dan dapat menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat Donggo, maka perkara tersebut akan diserahkan ke Kepolisian setempat.
Kajian Geo Homestay Kawasan Geopark Tambora Zulharman Zulharman; Ibnu Khaldun Sudirman; Asriyadin Asriyadin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.115

Abstract

Homestay adalah sebuah rumah tinggal yang berada di dekat kawasan wisata yang berfungsi untuk penginapan sementara bagi wisatawan untuk melihat dari dekat kehidupan sehari-hari masyarakat, melihat pemandangan, dan bahkan menjalani kehidupan seperti penduduk lokal. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui model pengelolaan homestay yang ada di kawasan geopark Tambora Kabupaten Bima dan Dompu, Provinsi NTB. Penelitian dilaksanakan di kawasan Geopark Tambora yang terdiri dari wilayah Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu dan Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018 sampai Juni 2018. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan rasionalistik dengan analisa deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara snowball, observasi lapangan dan studi kepustakaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil observasi di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh berdasarkan studi kepustakaan yang meliputi jurnal, buku dan media internet. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kawasan Geopark Tambora terdiri dari 10 geosite utama yang memiliki daya tarik wisata. Potensi wisata pada setiap geosite berbeda-beda sehingga memerlukan konsep geohomestay yang mencerminkan potensi pada setiap geosite. Terdapat 7 kawasan utama sebaran geo homestay yang akan dikelola berdasarkan criteria antara lan akes, jarak anatar geosite, pemukiman dan fasilitas penunjang geo homestay. Perancangan kawasan geo homestay harus memperhatikan unsur-unsur kandungan lokal seperti rumah-rumah penduduk serta budaya dan tradisi yang ada untuk diterapkan dalam tema geo homestay.
Penerapan Metode Problem Solving dalam Meningkatan Hasil Belajar PPKn Andriana Andriana; Nunung Nugrahawati; Huriah Rachmah
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.116

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penggunaan metode problem solving pada pembelajaran PPKn di kelas VIII E SMP Negeri 1 Pabuaran Subang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E yang berjumlah 40 orang siswa, yang terdiri dari 21 orang laki-laki dan 19 orang perempuan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PPKn dengan penggunaan metode problem solving pada pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Pabuaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah rata-rata 74,98 ada di bawah KKM yang ditetapkan sekolah dengan nilai 75. Sedangkan hasil belajar pada siklus II sebesar 80,03 ada di atas KKM. Jadi hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Pabuaran Subang dengan metode problem solving dari siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan

Page 2 of 12 | Total Record : 119