cover
Contact Name
Zuriatin
Contact Email
jurnalipstsb@gmail.com
Phone
+6285205393336
Journal Mail Official
kampustsb@gmail.com
Editorial Address
Jalan Pendidikan Taman Siswa No. 1 Palibelo, Bima, NTB 84173
Location
Kota bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JURNAL PENDIDIKAN IPS
Published by STKIP Taman Siswa Bima
ISSN : 20880308     EISSN : 26850141     DOI : https://doi.org/10.37630/jpi
Jurnal Pendidikan IPS STKIP Taman Siswa Bima adalah jurnal penelitian peer-review, akses terbuka berkualitas tinggi yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa Bima (LPPM STKIP Tamsis Bima). Jurnal ini menyediakan platform sebagai sarana bagi peneliti, akademisi, praktisi dan profesional untuk mempublikasikan hasil penelitian. Fokus dan lingkup penulisan (Focus & Scope) dalam Jurnal Pendidikan IPS meliputi: 1. Ilmu Sosial dan Pendidikan Ilmu Sosial 2. Sejarah dan Pendidikan Sejarah 3. Ekonomi dan Pendidikan Ekonomi 4. Geografi dan Pendidikan Geografi 5. Sosiologi dan Pendidikan Sosiologi 6. Ilmu Hukum dan Humaniora
Articles 119 Documents
Tradisi Nika Leka Pasa Masyarakat Kurang Mampu Di Desa Tangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima Tati Haryati; A. Gafar Hidayat
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.117

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi nika leka di Desa Tangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan sosial budaya, pendekatan ini digunakan untuk mengungkapkan fenomena yang berkaitan dengan tradisi Nikah Leka sebagai salah satu tradisi kultural dalam adat perkawinan masyarakat Bima. Teknik pengumpulan data meliputi: wawancara, studi kepustakaan dan observasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi nika leka adalah tradisi pernikahan yang dilaksanakan oleh masyarakat yang tidak memiliki kesanggupan untuk membiayai upacara perkawinan yang mewah dikarenakan alasan ekonomi. Proses pelaksanaanya antara lain: a) Pada proses lamaran nika leka, dilkasanakan hanya oleh kalangan keluarga dekat yang terdiri dari kedua orang tua dengan disaksikan oleh ketua RT dilingkungan tempat tinggal mereka; b) jumlah mahar diserahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga calon mempelai laki, jadi pihak mempelai perempuan tidak memaksakan mahar yang tinggi pada keluarga laki-laki; c) Mbolo Weki, adalah salah satu acara yang tidak boleh dilewatkan begitu saja oleh keluarga pasangan nika leka. Acara ini merupakan acara pemberian sumbangan oleh keluarga dan warga masyarakat setempat untuk telesenggaranya sebuah acara pernikahan. Jumlah dana mbolo weki yang terkumpul biasanya tidak terlalu banyak, dana tersebut dipergunakan untuk menambah biaya pernikahan;d) Ritual pernikahan ini di awali dengan acara dende, acara dende ini dilakukan di malam hari yaitu dimana pengantin laki-laki di arak menuju rumah mempelai wanita dengan berjalan kaki diringi dengan musik rebana dan juga zikir. Pengantin laki-laki mengenakan baju adat Bima demikian pula pengantin wanitanya. Acara nika leka dilakukan setelah pelaksanaan sholat Isya dan waktu berakhirnya acara tersebut tidak ditentukan kapan berakhirnya. Karena lama atau sebentarnya acara tersebut itu tergantung sungguh pada tamu yang datang memberikan ucapan selamat. Apabila tamunya sudah tidak ada maka acara nika lekapun berakhir dengan sendirinya.
Identifikasi Pola Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Sejarah Kelas X IPS SMAN 2 Wera Roni Irawan; Zuriatin Zuriatin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.118

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pola pendidikan karakter yang diterapkan pada pembelajaran sejarah di Kelas X IPS SMA Negeri 2 Wera, (2) kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam penerapan pola pendidikan karakter pada pembelajaran sejarah di kelas X SMA Negeri 2 Wera. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Wera menggunakan bentuk penelitian kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus tunggal terpancang. Sumber data terdiri atas informan (guru sejarah dan peserta didik), tempat dan peristiwa (aktivitas belajar sejarah di kelas), dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber, trianggulasi data, trianggulasi peneliti dan trianggulasi teori. Analisis data menggunakan analisis interaktif, meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) pola pendidikan karakter yang yang diterapkan di SMA Negeri 2 Wera, melalui media-media tertentu yang ditempel didinding sekolah maupun media yang secara langsung. Pola karakter yang ada di sekolah menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah pada siswa kelas X IPS. Pada RPP pembelajaran guru mencantumkan nilai karakter, dan nilai karakter yang dicantumkan akan di evaluasi pada tahap evaluasi pembelajaran. (2) terdapat kendala-kendala yang di hadapai guru maupun siswa dalam penerapan pola pendidikan karakter di kelas X IPS. Kendala-kendala yang menghambat dalam penerapan pola pendidikan karakater yaitu kendala pada waktu, kemampuan siswa dan materi pembelajaran yang pada, serta minimnya media pembelajaran yang dijadikan sebagai contoh dalam menumbungkan karakter siswa.
Proses Penambangan Pasir Pantai dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima Syafruddin Syafruddin; Ihsan Ihsan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.119

Abstract

Bukti Ketergantungan bangsa Indonesia kepada alam dapat dilihat dari pemanfaatan sumber daya alam yang besar-besaran tanpa melihat kelanjutan fungsinya. sentralisasi pemerintahan, kegiatan exploitasi terhadap sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan masih terbatas pada pemanfaatan wilayah-wilayah yang strategis saja, namun dewasa ini setiap daerah saling belomba-lomba mengeksploitasi dan memanfaatkan kekayaan alam masing-masing. Penambangan pasir di pantai memang dianggap memberikan kontribusi yang cukup besar bagi masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima, hal ini dapat terlihat dari begitu banyaknya aktivitas penggalian pasir di pantai yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Kegiatan penambangan pasir pantai sering dikonotasikan sebagai salah satu kegiatan yang merusak lingkungan, hal itu dapat terjadi apabila kegiatan penambangan tidak terkendali pasti akan menimbulkan dampak lingkungan, baik bersifat positif maupun bersifat negatif. Meskipun demikian besarnya permintaan pasar terhadap pasir turut mendorong berkembangnya kegiatan ini dengan pesat. Akibatnya, munculah berbagai masalah terhadap lingkungan. Rumusan masalah dalam penelitia ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah proses penambangan pasir pantai yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima? 2) Bagaimanakah dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya eksploitasi pasir pantai di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima?. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui proses penambangan pasir pantai yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. 2)Untuk mengetahui dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya eksploitasi pasir pantai di Kecamatan Amba Lawi Kabupaten Bima. Kesimpulan Kegiatan eksploitasi pasir pantai yang berlebihan akan berdampak pada rusaknya kel estarian sumber daya alam dan rusaknya fungsi lingkungan pantai. Eksploitasi pasir pantai yang terus mengalami peningkatan. Kerusakan tersebut disebabkan oleh kegiatan penambangan yang dilakukan secara kelompok terus-menerus dan dilakukan secara ilegal atau tidak berizin. Kerusakan pantai karena eksploitasi yang terus terjadi di sepanjang pantai di kecamatan ambalawi. Dengan bertambahnya Jumlah penduduk yang terus meningkat dan ketersediaan lahan pertanian dan ketrsedian lapangan kerja yang sedikit menyebabkan masyarakat banyak yang alih profesi menjadi penambang pasir pantai. Hal ini yang terjadi pada masyakat yang tinggal di sepanjang pesisir pantai di Kecamatan ambalawi kabupaten Bima. Ada berbagai alasan yang menyebabkan kegiatan eksploitasi pasir pantai terus dilakukan di Kecamatan ambalawi kabupaten Bima antara lain: 1) Pengetahuan masyarakat tentang dampak kerusakan lingkungan pantai. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui dampak jangka panjang yang di timbulkan oleh kegiatan eksploitasi pasir pantai. Masyarakat hanya berpikir untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Masyarakat menganggap bahwa lingkungan itu milik umum, sehingga masyarakat berhak mengeksploitasi sumber daya alam tersbut. 2)Pengetahuan masyarakat tentang illegal. Bagi masyarakat ilegal diartikan sebagai segala sesuatu yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang di perbolehkan. Masyarakat yang melakukan penambangan akan dianggap legal sehingga masyarakat melakukan kegiatan penambangan tersebut. Dalam hal ini Peran pemerintah daerah dalam menyikapi aktivitas penambangan pasir pantai secara illegals sangat diperlukan Peraturan.
Problem Pengelolaan Zakat Ditinjauan dari Undang-Undang No 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat Ahmadin Ahmadin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.120

Abstract

Zakat sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan, memiliki dua aspek, yaitu aspek agama dan aspek sosial ekonomi. Zakat ditinjau dari aspek agama merupakan suatu bukti kepatuhan seorang hamba kepada tuhan, dan dari aspek sosial-ekonomi, zakat memiliki fungsi strategis dalam mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu zakat sering kali disebut sebagai ibadah Maliyah Ijtimaiyyah. Namun fungsi zakat untuk pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan akan terwujud jika zakat tidak hanya didistribusikan dalam bentuk konsumtif, melainkan dalam bentuk produktif, dimana zakat yang peroleh terlebih dahulu dimanfaatkan menjadi suatu usaha, yang kemudian dapat meningkatkan pendapatan dan memberikan penghasilan tetap, sehingga tujuan utama penyaluran zakat dapat terwujud yaitu merubah mustahik menjadi muzakki. Kemudian dilihat dari Pelaksanaan zakat merupakan langkah nyata untuk membangun sinergi sosial yang dapat dikembangkan secara kontekstual dalam kehidupan modern, misalnya orang yang memiliki modal menzakatkan modalnya kepada orang yang memiliki skill dan sebaliknya orang yang memiliki skill menzakatkan skillnya kepada yang memiliki modal. Maka zakat yang disebut dalam al-quran sejajar dengan shalat karena merupakan sarana komunikasi utama antara manusia dengan manusia lain dalam suatu tatanan kehidupan sosial.
Konsep Pendidikan Anak Menurut Al-Qur’an Surat Lukman Ayat 13-19 Subhan Subhan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.121

Abstract

Al-Qur'an merupakan firman Allah yang selanjutnya di jadikan pedoman hidup (way of life) kaum muslim yang tidak ada lagi keraguan di dalamnya. Di dalamnya terkandung ajaran-ajaran pokok (prinsip dasar) menyangkut segala aspek kehidupan manusia yang selanjutnya dapat dikembangkan sesuai dengan nalar masing-masing bangsa dan kapanpun masanya dan hadir secara fungsional memecahkan problem kemanusiaan. Manusia dalam kenyataan hidupnya menunjukan bahwa ia membutuhkan suatu proses belajar yang memungkinkan dirinya untuk menyatakan eksistensinya secara utuh dan seimbang. Manusia tidak dirancang oleh Allah SWT. untuk dapat hidup secara langsung tanpa proses belajar terlebih dahulu untuk memahami jati dirinya dan menjadi dirinya. Dalam proses belajar itu seseorang saling tergantung dengan orang lain. Proses belajar itu dimulai dengan orang terdekatnya. Proses belajar itulah yang kemudian menjadi basis pendidikan. Ketidakberhasilan tertanamnya nilai-nilai rohaniyah (keimanan dan ketaqwaan) terhadap peserta didik (murid) dewasa ini sangat terkait dengan dua faktor penting dalam proses pembelajaran di samping banyak faktor-faktor yang lain, kedua faktor tersebut adalah strategi pembelajaran serta orang yang menyampaikan pesan-pesan ilahiyah (guru). Dalam sistem pendidikan Islam seharusnya menggunakan metode pendekatan yang menyeluruh terhadap manusia, meliputi dimensi jasmani dan rohani (lahiriyah dan batiniyah), di samping itu keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat ditunjang oleh kepribadian setiap penyampai pesan (guru). Materi pendidikannya mencakup pendidikan Aqidah, pendidikan Syari’ah dan pendidikan Akhlak. Metode pengajarannya dengan mauidloh dan tanya jawab. Sifat pendidik mencakup bijaksana dan kasih sayang terhadap anak didik.
Pembinaan Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Dompu Suherman Suherman
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 2 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i2.122

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisa model pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan terhadap Narapidana Wanita. 2. Untuk mengetahui dan menganalisa faktor Apa Sajakah yang menjadi Penghambat pelaksanaan pembinaan Narapidana Wanita dan Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Dompu dalam dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Yuridis Empiris, yaitu suatu metode penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. Dikarenakan dalam penelitian ini meneliti orang dalam hubungan hidup di masyarakat maka metode penelitian hukum yuridis empiris dapat dikatakan sebagai penelitian sosiologi hukum karena untuk melihat aspek-aspek hukum dalam interaksi sosial didalam masyarakat, dan berfungsi sebagai penunjang untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi temuan bahan non hukum bagi keperluan penelitian atau penulisan hukum. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa pembinaan Narapidnaa wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Dompu sesuai dengan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.02-PK.04.10 Tahun 1990 Tentang Pola Pembinaan Narapidana dan Tahanan serta Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan. Hanya saja pelaksanaannya belum terlaksana secara optimal yang disebabkan beberapa hal, yaitu: Kualitas Sumber Daya Manusia, Kurangnya Kerja sama dengan Pihak ketiga, serta sarana dan prasarana yang belum memadai serta beberapa faktor penghambat pelaksanaan Pembinaan yaitu: Faktor Intern (Sarana Gedung Lapas, Kualitas dan Kuantitas Petugas, Kesejahtreaan Petugas, Sarana/Fasilitas, Anggaran Lapas, SDM, Ragam Program Pembinaan) serta Faktor Intern (Faktor Ekonomi, Faktor Pendidikan). Untuk itu disarankan kepada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Dompu untuk lebih meningkatkan Sumber Daya Manusia bagi para Petugas/Pegawai Lembaga Pemasyarakatan tersebut dengan berbagai macam pelatihan-pelatihan, serta melaksanakan pembinaan secara optimal sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku di jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan diharapkan kepada pemerintah pusat untuk membetuk peraturan-peraturan yang khusus dalam mengatur tentang pembinaan Narapidana wanita agar tepat sasaran
Problem Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Penegakan Hukum Ahmadin Ahmadin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 2 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i2.123

Abstract

Tujuan utama penegakan hukum adalah untuk mewujudkan adanya rasa keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan dalam masyarakat. Dalam proses tersebut, maka harus mencerminkan aspek kepastian dan ketertiban hukum. Dalam penegakan hukum perlu disampaikan lima hal yang menjadi tujuan penegakan hukum. Pertama, mengubah pola pikir masyarakat. Kedua, pengembangan budaya hukum. Ketiga, jaminan kepastian hukum. Keempat, pemberdayaan hukum. Terakhir, pemenuhan keadilan. Oleh karena itu, penegakan hukum harus dilakukan secara top down, dari penegak hukum kepada masyarakat. Dalam penegakan hukum, lembaga hukum harus memainkan peranan penting Sebagai penegak etika bagi para penegak hukum dan penegak hukum ini berfungsi sebagai checks and balances pada pelaksana sebagai kekuasaan kehakiman dan untuk menghindari terjadinya "abuse of power". Selain itu, lembaga hukum juga berfungsi sebagai katalisator, yaitu mendekatkan masyarakat pencari keadilan dalam mendapatkan keadilan melalui peradilan bersih, transparan, independen dan berkeadilan.
Upaya Peningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Listening Team Siswa Kelas X IPA1 SMA Negeri 1 Ambalawi Tahun Pelajaran 2018/2019 Syahbuddin Syahbuddin; Sri Kurniawati
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 2 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i2.124

Abstract

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penelitan ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Sejarah di kelas X IPA1 SMA Negeri 1 Ambalawi Tahun Pelajaran 2018/2019. (2) Untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran Listening Team pada mata pelajaran Sejarah di kelas X IPA1 SMA Negeri 1 Ambalawi Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian yang dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Classroom Action Research). Arikunto (2013:130) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu pengamatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran. Objek penelitian adalah siswa kelas X IPA1 SMA Negeri 1 Ambalawi Kabupaten Bima. Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Listening Team dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas X IPA1 SMA Negeri 1 Ambalawi dimana pada siklus I rata-rata nilai tes formatif sebesar 70,92 menjadi 84,07 pada siklus II atau meningkat sebesar 14,94 sedangkan persentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 70,37% menjadi 92,59% pada siklus II dimana terjadi peningkatan sebesar 22,22%. Peningkatan prestasi belajar ini disebabkan meningkatnya aktivitas belajar siswa baik kegiatan diskusi maupun presentasi.
Pengaruh Model Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Manggelewa Tahun Pelajaran 2017/2018 Samsinah Samsinah; Rosdiana Rosdiana; Tati Haryati
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 2 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i2.125

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui ada tidaknya pengaruh model kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMAN 1 Manggelewa Tahun Pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. Desain adalah Pretest Posttes Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X di SMAN 1 Manggelewa Tahun Pelajaran 2017/2018, berjumlah 6 kelas yaitu X IPA¹, X IPA², X IPA³, X IPS¹, X IPS², dan X IPS³ sebanyak 213 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling, kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah X IPS¹ dan kelas kontrol adalah X IPS². Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes dan Teknik anlisis data menggunakan rumus uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari penggunaan model kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar sejarah pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Manggelewa Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini terbukti dengan hasil nilai rata-rata post-tes kelompok eksperimen 80,57 sedangkan rata-rata untuk kelompok kontrol 65,90 dan perhitungan dengan ujit diperoleh thitung=27,389 > ttabel = 4,001, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Kebudayaan Islam yang Berkembang di Kesultanan Bima pada Abad Ke XVII M Zuriatin Zuriatin; Nurhasanah Nurhasanah
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 2 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i2.126

Abstract

Masuk dan berkembangnya Islam di Bima tidak hanya membawa perubahan besar pada kepercayaan yang di anut oleh masyarakat di kerajaan tersebut namun juga membawa perubahan secara-besaran terhadap tatanan politik, sosial dan kemasyarakatan serta kebudayaan. Pengaruh Islam terlihat nyata pada kebudayaan yang berkembang sesudah agama ini mulai tumbuh dan berkembang di Bima. Perpaduan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan local terjalin indah dalam setiap adat dan budaya yang berkembang dalam masyarakat. hal ini terlihat dari berbagai kebudayaan antaa lain; pertama “Rimpu” yang merupakan busana adat harian tradisional yang berkembang pada masa kesultanan Bima. Sebagai pakaian yang mencerminkan identitas wanita Bima yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Upacara memperingatan mauled nabi besar Muhammad SAW di oleh masyarakat Bima di adakan acara Hanta Ua pua. Ketiga Zikir (jiki) kepada Allah yang di lantunkan pada suklus hidup masyarakat. Keempat Hadrah: Merupakan tari tradisional Bima yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT. Kelima Dali merupakan Puisi yang di sebut “dali” ini dapat juga di sebut dalil yaitu suatu petuah dan nasehat yang berdasar atas adat dan agama. Keenam Acara khitan dan Khatam Al-qur’an Dalam adat Bima, proses pendewasaan seorang anak manusia ditandai dengan dua macam upacara adat. Upacara adat ini merupakan pengejawantahan syariat Islam yaitu kewajiban untuk melaksanakan khitan bagi laki-laki serta anjuran untuk menamatkan pembelajaran baca Al-Qur’an sebagai penuntun hidup seorang manusia untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat

Page 3 of 12 | Total Record : 119