cover
Contact Name
Ahmad SIboy
Contact Email
siboysalman@unisma.ac.id
Phone
+628121736158
Journal Mail Official
annahdhoh@unisma.ac.id
Editorial Address
Jl. MT. Haryono 193 Malang 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
ISSN : 27766748     EISSN : 27770443     DOI : 10.33474
Core Subject : Religion,
AN-NAHDLOH Jurnal Kajian Islam Aswaja adalah jurnal yang menampung dan mempublikasikan tulisan hasil penelitian atau opini yang berkaitan dengan islam ahlussunnah wal jama’ah secara umum dan luas atau bersifat lintas disiplin keilmuan yang diterbitkan oleh Lembaga Pengkajian Islam Keaswajaan Universitas Islam Malang
Articles 36 Documents
Lailatul Ijtima’ Ranting NU Menguatkan Jam’iyah (Keorganisasian) dan Meningkatkan Amaliyah Ubudiyah di Desa Palaan Ngajum Irfan Musadat
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 2 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.577 KB)

Abstract

Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk menjalin silaturrahiim antara pengurus struktural NU Ranting Desa Palaan Ngajum berasama para jamaah dalam rangka untuk menguatkan Jam’iyah (Organisasi) NU dan juga untuk meningkatkan amaliyah ubudiyah warga masyarakat Palaan khususnya warga Nahdliyyin. Yang kemudian dikemas dalam satu kegiatan yang dinamakan Lailatul Ijtima’ artinya malam perkumpulan dan dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Kegiatan ini sebenarnya berawal dari kebiasaan yang dilakukan oleh para ulama terdahulu yang sering melakukan pertemuan dan berkumpul dengan membincangkan berbagai macam persoalan mulai dari masalah – masalah keagamaan dan juga masalah keummatan sampai kebangsaan, pertemuan tersebut dilakukan pada waktu malam hari yang kemudian tradisi ini dilanjutkan dalam bentuk kegiatan rutin organisasi Nahdlatul Ulama dengan nama Lailatul Ijtima’. Adapun metode yang digunakan dalam kajian kegiatan ini adalah diskriptif partisipatif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dengan keterlibatan langsung yang disertai dokumentasi dan partisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut yang meliputi kegiatan ubudiyah dengan melaksanakan sholat fardlu berjamaah, sholat – sholat sunnah Hajat, Tasbih dan Istighotsah, juga kegiatan kajian kitab Arba’a Rasail dan ditutup dengan kegiatan terakhir dialog keorganisasian dan kemasyarakatan. Hasil dari kajian kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan lailatul Ijtima’ atau malam perkumpulan ini sangat efektif untuk menjalin dan mengokohkan ukhuwah antara pengurus Jam’iyah NU dan jamaah Nahdliyyin Desa Palaan sekaligus sebagai upaya untuk peningkatan amaliyah ubudiyah dikalangan warga masyarakat Palaan pada umumnya terlebih warga Nahdliyyiin indikasi ini dapat dilihat dengan maraknya kegiatan – kegiatan keagamaan di Masjid dan Musholla Desa Palaan Kecamatan Ngajum.
Penafsiran tentang Pemakaian Jilbab menurut Pandangan Pemikiran Prof. KH M. Quraish Shihab Siti Mu’awiyah Roni
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 2 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.204 KB)

Abstract

The interpreters of the Qur’an Quraish Shihab provide conclusions and interpretations that are different from most scholars in providing legal arguments about the veil. M. Quraish Shihab's opinion about the hijab is that it is not mandatory for Muslim women in Indonesia to wear the hijab. According to him, wearing the hijab is not a religious order. Because in religion it is not permissible for a syari'at to be based on religion without a clear argument. In ijtihad M. Quraish shihab seeks to use various approaches to ushul fiqh science, the most striking approach is the Ihtisan bi al-Urf approach, which prioritizes the customs and customs that develop in an area as legal objects, provided that these customs do not conflict with Islamic principles, anything contradicts the concept of Maqashid shari'ah. So according to the author, the Quraish Shihab indirectly states that the veil is a recommendation. (Tafsir al-misbah: 329-334).
Pembelajaran Aswaja Sebagai Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Plus Hidayatul Mubtadi’in M. Nidhomuddin; M. Syukron Ni’am; M. Imam Sukron
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 1 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.319 KB)

Abstract

Aswaja learning in an educational environment affiliated with Nahdlatul Ulama, both structurally and culturally, should be teaching. Because, Aswaja is a method of thinking (Minhaj al-Fikr) in seeing all the problems of public life. This point of view will direct Nahdliyin citizens in social and religious action and behavior. One of the important points internalized against the younger generation of Nahdlatul Ulama, is an inclusive perspective in seeing the problems that arise from paradigmatic friction on Islam. Aswaja's paradigm of thought rests on the source of Islamic teachings; al-Qur'an, al-Sunnah, al-Ijma ', and Qiyas. While at the practical level, following the ideas of al-Asy'ari and al-Maturidi in the field of theology, following one of the four imams of the mazhab (Hanafi, Maliki, Shafi'i, and Hanbali) in the field of Fiqh, and following Imam Junaid al-Baghdadi and Imam al-Ghazali in the field of Sufism. Along with the times, ideas and movements to find solutions to educational problems in Indonesia continue to grow. A number of researchers, experts and education practitioners work hand in hand to find the distinctive features of education in Indonesia. Various methods and strategies are used in order to find an educational formulation with distinctive Indonesian characteristics. There are various kinds of character education that are taken from the values of both groups, teachings or certain customs. This new discovery is a form of the responsibility of observers, practitioners and education experts for the face of education in Indonesia. One of them is the idea of ASWAJA Value-Based Character Education
Aktualisasi dan Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter ASWAJA pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam di Era 4.0 Muhammad Bahrul Ula
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 2 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.493 KB)

Abstract

Paradigma pendidikan di Indonesia masih cenderung terlihat ditunjukkan oleh terjadinya multi-tafsir, salah satunya adalah Pendidikan Karakter. Pada era 4.0 media pembelajaran terus dikembangkan untuk mencari solusi dalam berbagai problem pendidikan karakter di Indonesia. Para pakar pendidikan saling bersinergi mencari ciri khas pendidikan di Indonesia. Berbagai macam metodologi dan strategi telah diterapkan untuk mencari formulasi pendidikan karakter yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Terdapat beberapa macam pendidikan karakter di Indonesia yang di adopsi dari berbagai nilai ajaran, kelompok, adat, dan budaya tertentu termasuk pendidikan karakter yang bernilai aswaja. Tujuannya untuk mendeskripsikan mengenai bagaimana aktualisasi dan internalisasi nilai pendidikan karakter aswaja pada mahasiswa di era 4.0. Sehingga internalisasi nilai pendidikan aswaja dapat menjadi salah satu bagian dari pembentukan kepribadian bangsa yang baik dan para mahasiswa di era 4.0 tetap menjaga nilai karakter Aswaja dalam kehidupan sehari-hari. Bebagai data yang disajikan dan bersumber dari literatur yang telah ditelaah dan berkaitan dengan topik tulisan.
Aswaja Perspektif Maqashid Al-Syari’ah Rahmat Rahmat
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 2 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.355 KB)

Abstract

Pemahaman Aswaja atau disebut juga dengan pemahaman Ahlu Sunnah wa al-Jama’ah merupakan paham yang sangat digandrungi hingga dewasa ini dikarenakan paham Aswaja diklaim sebagai suatu pemahaman keagamaan yang selamat dan menyelamatkan. Banyak sekali kelompok atau organisasi yang menamakan golongannya berpahamkan Aswaja akan tetapi tidak mencerminkan sikap keaswajaan yang sejati. Alasannya adalah semestinya sebuah organisasi dinamakan berpaham Aswaja manakala dapat mencerminkan sikap mengayomi bukan menyantrongi serta berperilaku ramah dengan sesama bukan marah-marah. Sering sekali kita menyaksikan perbuatan oknum perorangan atau beberapa orang menyatakan komunitasnya berpegangteguh dengan azas Ahlu Sunnah wa al-Jama’ah akan tetapi hanya terucap dalam lisan tidak tertancap dalam hati bahkan apa yang dikata dan dilakukan bertentangan dengan norma sosial serta berpaling dari tuntunan dakwah Nabi Muhammad Saw yang rahmatan lil ‘alamamin. Dengan demikian, mensyi’arkan Aswaja yang rahmatan lil ‘alamin dirasa sangat penting agar dapat menjadi penjelas dan menjadi panduan bagi generasi bangsa dan yang terpenting paham keaswajaan harus dapat menjaga keutuhan bangsa itu sendiri. Namun, anak bangsa muslim belum menyeluruh memahami betapa urgennya berpaham Aswaja. Sehingga tulisan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan penyuluhan bagi penerus bangsa khususnya yang beraga Islam untuk dapat mempelajari konsep Aswaja dan mengamalkannya dalam berkehidupan yang mana dalam konteks ini penulis menyodorkan konsep Aswaja Al-Nahdliyah alias Ahlus Sunnah wa al-Jama’ah menurut organisasi Islam terbesar dunia yakni Nahdlatul Ulama. Serta agar dapat menyadarkan dan membuat anak bangsa ini mempelajari dan mengamalkan Aswaja Al-Nahdliyah maka perlu Aswaja tersebut dipandang dari perspektif maqashid al-Syari’ah. Adapun maqashid al-Syari’ah itu sendiri merupakan pandangan secara syari’at seberapa urgen Aswaja Al-Nahdliyah itu bagi generasi bangsa dan keutuhan suatu bangsa dengan mempertimbangkan 5 hal yaitu, 1) Hifdzu al-Diin, 2) Hifdzu Al-Nafs, 3) Hifzdu al-Nasl, 4) Hifdzu al-‘Aql, dan 5) Hifdzu al-Maal/al-‘Irdh. Dengan demikian untuk memudahkan penulis menghadirkan kajian yang tepat terkait Aswaja perspektif mawashid al-Syari’ah maka artikel ini ditulis dengan metode penelitian jenis kualitatif deskriptis dengan pendekatan studi kepustakaan yang pada pelaksanaannya artikel ditulis dengan mengkaji, membandingkan teori-teori terdahulu baik dari dalam jurnal ilmiah, karya tugas akhir dan buku-buku referensi yang relevan dan kemudian dapat menghasilkan konklusi yang solutif.  Sedangkan hasil dari penelitian ini yaitu Aswaja perspektif maqashid al-Syari’ah dapat diasumsikan mampu memberikan penyadaran dan motivasi bagi muslim bangsa untuk kemudian mempelajari dan mengamalkan paham ahlus sunnah wa al-jama’ah al-nahdliyah dikarenakan hal tersebut setidaknya dapat menjaga kemurnian dan sikap beragama (Hifdzu al-Din) sebagai pokok primer dalam maqashid al-syari’ah.
Paradigma Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Dengan Pendekatan Kultural: Strategi Membangun Sikap Keberagamaan Irfan Musadat
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 1 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.907 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membangun pemahaman keagamaan Ahlussunnah wal Jamaah melalui pendekatan kultural dengan harapan mampu membentuk sikap keberagamaan yang lebih mengedepankan nilai – nilai rahmatan lil alamiin dengan sikap moderat, toleran, tengah-tengah, adil dan tidak ekstrim serta radikal. Madzhab Ahlussunnah wal Jam’ah merupakan madzhab yang telah lama, yang merupakan manhajul fikri bagi organisasi keagamaan dan kemasyarakatan terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dalam menentukan arah gerakan ataupun pemikiran keagamaan yang meliputi aspek Aqidah, Syari’ah dan Akhlak atau Iman, Islam dan Ihsan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (Library research) yaitu suatu pendekatan yang dilaksanakan dengan menggunakan literature ( kepustakaan ), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitan dari penelitian terdahulu. Dalam tulisan ini penulis mencoba untuk memaparkan secara komprehensif tentang upaya memahami paham Ahlussunnah wal Jama’ah dengan pendekatan kultural dengan harapan mampu membangun sikap keberagamaan masyarakat yang toleran, moderat dan berupaya untuk menghindari pemahaman yang lebih mengarah kepada sikap keberagamaan yang intoleran atau lebih dikenal dengan radikalisme melalui pendekatan kepustakaan Librery Reseach dengan pengumpulan data melalui berbagai macam literature dan dokumen baik berupa catatan pribadi, buku, jurnal dan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan tentang memahami Ahlussunnah wal Jama’ah dengan pendekatan kultural.
Deradikalisasi Dan Deliberalisasi Perpektif Aswaja: Mengurai Moderasi Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah Lailatul Zuhriyah
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 1 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1192.513 KB)

Abstract

Kajian tulisan ini untuk melacak wacana dekarilasasi dan deliberalisasi perpektif Aswaja serta mengurai Islam Moderat sesuai Ahlussunnah wal Jama’ah.  Fenomena radikal dan liberal yang telah melebar d kalangan umat muslim sangat membahayakan kehidupan sosial masyarakat dalam jangk panjang . maka dari itu, perlu adanya stimulus dan penanaman nilai-nilai Aswaja baik dari segi historis maupun subtantif dengan berbagai strategi untuk mebendung persebatan ideologi dan gerakan Islam radikal dan paham liberalisme. Penelitian ini berupa library reserach dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data dari sumber-sumber berita dan buku sebagai induk primer. Untuk menganalisa data dengan merangkum dari berbagai sumber dan dijabarkan sesuai realita. Hasil penelitian ini adalah upaya penangkalan radikalisme dan liberalisme di publik Indonesia, penanaman nilai-nilai Aswaja dengan berbagai bidang untuk menjunjung Islam moderat sesuai Ahlussunnah wal-Jama’ah merujuk sejarah zaman Nabi berpegang tiga pilar: tawasut, tasamuh, dan tawazun untuk mempertahankan Islam rahmatan lil alamin
Old Radicalsm dan New Radicalsm di Indonesia Tedy Winarno
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 2 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.633 KB)

Abstract

Kedatangan Islam ke Indonesia merupakan salah penyebaran paham beragama yang dianggap paling berhasil. Hal ini tentu karena dakwah yang dibawakan oleh para Ulama masa awal-awal Islam masuk ke Indonesia adalah dakwah dengan mengedepankan nilai-nilai kedamaian. Penghormatan terhadap budaya asli menjadi pemikat bagi masyarakat Indonesia untuk jatuh hati kepada Islam. Setelah 13 Abad Islam berkembang dengan kedamaian, datanglah pengusik dengan membawa misi merubah dasar negara yang saat itu masih berusaha muda. Pengaruh yang diberikan oleh para pendatang dari tanah Arab kepada para tokoh revolusi membuat banyak gejolak diberbagai daerah yang kemudian dimanfaatkan oleh sekelompok orang pemilik kepentingan untuk mengganti pancasila dengan syariat Islam. Kemunculan kelompok inilah yang dianggap sebagai cikal bakal paham radikalisme berkembang di Indonesia. Setelah 75 tahun Indonesia merdeka, agaknya perkembangan paham radikalisme terus berlangsung. Hal inilah yang kemudian memunculkan sebuah klasifikasi baru berkaitan dengan masa berkembangnya radikalisme di Indonesia. Masa tersebut kemudian dinamakan masa Old Radicalsm dan New Radicalsm.
Pembelajaran Aswaja Bagi Kaum Rebahan Berbasis Multidisipliner Rahmat Rahmat
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 1 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.554 KB)

Abstract

Aswaja sebutan singkat dari Ahlus Al-Sunnah wal Al-Jama’ah, yang berartikan golongan atau kelompok yang mengamalkan sunnah Nabi Muhammad SAW serta mencintai kebersamaan merupakan sebuah paham tandingan untuk paham-paham yang meragukan seperti paham Mu’tazilah. Akan tetapi paham Aswaja kini sangat meperihatinkan, hal ini disebabkan banyaknya aliran-aliran baru dalam Islam yang juga mengatasnamakan berpaham Aswaja. Sehingga dari problem ini perlu dirumuskan pendidikan Aswaja khususnya bagi kaum rebahan. Adapun kaum rebahan yang dimaksudkan adalah masyarakat 4.0 dan atau 5.0 yang hidup berdampingan dengan teknologi. Begitu termanjakannya masyarakat era 4.0 sehingga dengan ‘rebahan’ masyarakat termudahkan dan atau termanjakan dengan adanya layanan berbasis digital di sekitarnya, sekilas pemandangan yang demikian baik-baik saja namun pada kenyataannya perlu diantisipasi terlebih khusus dalam hal pemahaman aqidahnya. Kemudahan akses terhadap informasi apapun tidak terkecuali pemahaman aqidah yang direkomendasikan maupun yang terlarang akan sangat cepat didapatkan. Ini artinya harus diupayakan desain pendidikan dan atau pembelajaran yang sistemik terkait Aswaja bagi kaum rebahan tersebut agar paham Aswaja yang merupakan aqidah yang direkomendasikan dapat diakses dengan mudah oleh mereka. Oleh karenanya tulisan ini memilih metode penelitian yang tepat guna yakni jenis  kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literasi yang pada praktiknya melakukan telaah terhadap teks-teks karya ilmiah semisal jurnal ilmiah, tugas akhir, serta buku-buku dan analisis mendalam berdasarkan beberapa disiplin ilmu diantaranya psikologi, ekonomi dan ilmu teknologi informasi dan komunikasi. Adapun penelitian ini menghasilkan sistem pembelajaran berbasis diktat/bahan ajar dengan telaah multidisipliner sangat bermanfaat dalam praktik pembelajaran Aswaja bagi kaum rebahan (masyarakat 4.0/5.0).
Kajian Kritis Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Nilai-Nilai Aswaja Muhammad Yunus
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 1 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.554 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji pendidikan karakter dalam perspektif nilai-nilai aswaja. Tujuan utamanya adalah mengelaborasi konsep pendidikan karakter yang diimplementasikan di Indonesia dan melihat nilai-nilai karakter tersebut dalam perspektif nilai-nilai aswaja. Metode yang dipakai adalah kajian pustaka dengan telaah kritis terhadap nilai-nilai pendidikan karakter bangsa dan nilai-nilai aswaja. Ditemukan bahwa ada relefansi atau keterikatan antara nilai-nilai aswaja dalam nilai-nilai pendidikan karakter. Lima pendidikan karakter bangsa dan lima nilai-nilai aswaja memiliki nilai-nilai yang relefan dan tidak bertentangan satu dengan lainnya. Artinya adalah jika pendidikan mampu menginternalisasikan nilai-nilai tersebut akan mampu mengantarkan peserta didik memiliki karakter sesuai dengan yang diharapkan, menjadi generasi bangsa yang ideal; toleran, harmoni, dan sebagainya. Disarankan pendidikan untuk terus memhembuskan baik nilai-nilai karakter aswaja ataupun karakter bangsa tersebut dalam proses pembelajaran sehingga mampu membentuk karakter anak bangsa yang toleran, terampil, terdidik, dan berdaya saing.

Page 1 of 4 | Total Record : 36