cover
Contact Name
Muhammad Ikrom
Contact Email
ikrom08mulya@gmail.com
Phone
+6285267921835
Journal Mail Official
muhafadzah@iai-al-azhaar.ac.id
Editorial Address
Jalan Pelita No. 364 RT. 07 Kel. Pelita Jaya Kec. Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau
Location
Kota lubuk linggau,
Sumatera selatan
INDONESIA
Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam
ISSN : -     EISSN : 27751112     DOI : https://doi.org/10.53888/muhafadzah.v1i1
Muhafadzah ; merupakan Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam yang diterbitkan dua kali dalam tahun oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Azhaar Lubuklinggau . Jurnal ini fokus pada hasil penelitian dan artikel ilmiah yang terkait bidang bimbingan konseling, khususnya terkonsentrasi pada lembaga pendidikan Islam, namun tetap memberikan porsi terhadap isu-isu bimbingan konseling di masyarakat. Karya Ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal Muhafadzah mencakup aspek bimbingan dan konseling yang didalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan, religius, agama dan sosial yang dapat memberikan pencerahan dan pembaharuan paradigma secara luas bagi masyarakat.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 47 Documents
Konsep Behavior Therapy dalam Meningkatkan Self Efficacy Pada Siswa Terisolir Ilham Ahsanul Fikri Fikri; Yeni Karneli
MUHAFADZAH Vol. 1 No. 2 (2021): Mei 2021, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Lembaga Pengembangan Keilmuan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.417 KB) | DOI: 10.53888/muhafadzah.v1i2.440

Abstract

This article describes the concept of behavioral therapy in self-efficacy for isolated students. Behavioral theory assumes that the counselee's behavior is the result of the counselor's condition, therefore, the counselor in every counseling must assume that every counseling must assume that every counselee's reaction is the result of the situation (stimulus) it provides. The purpose of behavioral counseling in decision making is to actually make decisions. The behavioral counselor with the counselee agrees to arrange a sequence of behavior change procedures to be changed, and then the counselor stimulates the counselee's behavior. Behavioral counselors have a very important role in helping the counselee express the role that must be done by the counselor, namely being accepting, trying to understand the counselee and what is being said without judging or criticizing it. problems, goals to be achieved. Artikel ini menjelaskan konsep terapi perilaku dalam self-efficacy untuk siswa terisolasi. Teori perilaku beranggapan bahwa perilaku konseli merupakan hasil dari kondisi konselor, oleh karena itu konselor dalam setiap konseling harus beranggapan bahwa setiap konseling harus menganggap bahwa setiap reaksi konseli merupakan akibat dari situasi (stimulus) yang diberikannya. Tujuan konseling perilaku dalam pengambilan keputusan adalah untuk benar-benar membuat keputusan. Konselor perilaku dengan konseli sepakat untuk menyusun urutan prosedur perubahan perilaku yang akan diubah, kemudian konselor merangsang perilaku konseli. Konselor perilaku memiliki peran yang sangat penting dalam membantu konseli mengungkapkan peran yang harus dilakukan oleh konselor yaitu menerima, berusaha memahami konseli dan apa yang dikatakan tanpa menilai atau mengkritiknya. masalah, tujuan yang ingin dicapai.
PENGERTIAN AGAMA DAN PERAN AGAMA DALAM KESEHATAN MENTAL Bramana Nanditya Putra; Nur Muhamad Khusnan; Muhammad Ikrom
MUHAFADZAH Vol. 3 No. 1 (2022): November 2022, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Lembaga Pengembangan Keilmuan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v3i1.571

Abstract

Associated with mental health, of course, cannot be separated from the role of religion. In this paper, we will discuss how the influence of religion is related to mental health. Religious psychotherapy, namely therapy given by re-learning and practicing the teachings of Islam. As it is known that the teachings of Islam contain guidance on how human life is free from anxiety, tension, depression, etc. Mental health is the avoidance of a person from complaints and mental disorders in the form of neurosis and psychosis (adjustment to the social environment). Mentally healthy people will always feel safe and happy in any condition, he will also introspect on everything he does so that he will be able to control and control himself. Psychology of religion is one proof of the special attention of psychologists to the role of religion in human life and psychology. Even the most extreme opinion about it still shows how religion has been assessed as part of human personal life which is closely related to psychological symptoms. Terkait dengan kesehatan mental tentunya tidak lepas dengan peran serta agama. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana pengaruh agama tersebut kaitannya dengan kesehatan mental.Psikoterapi keagamaan, yaitu terapi yang diberikan dengan kembali mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam. Sebagaimana diketahui bahwa ajaran agama Islam mengandung tuntunan bagaimana kehidupan manusia bebas dari rasa cemas, tegang, depresi, dan sebagainyaKesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial) Orang yang sehat mental akan senantiasa merasa aman dan bahagia dalam kondisi apapun, ia juga akan melakukan intropeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri. Psikologi agama merupakan salah satu bukti adanya perhatian khusus para ahli pskologi terhadap peran agama dalam kehidupan dan kejiwaan manusia. Pendapat yang paling ekstrem pun tentang hal itu masih menunjukkan betapa agama sudah dinilai sebagai bagian dari kehidupan pribadi manusia yang erat kaitannya dengan gejala gejala psikologis.
PENYELESAIAN PERMASALAHAN SANTRI MELALUI PEER HELPING INDIGENOUS
MUHAFADZAH Vol. 2 No. 1 (2021): November 2021, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Lembaga Pengembangan Keilmuan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v2i1.573

Abstract

Peer helping is the behavior of providing interpersonal assistance carried out by nonprofessional people who carry out a role of assistance to others. In this phase, adolescents still show a childish nature, but on the other hand, they are required to be mature by their environment. In line with their social development, they are more conforming to the group, begin to break away from the bonds and dependence on their parents and often show an attitude of challenging the authority of more mature people. Mental health guidance efforts are very important among teenagers, in the form of special programs, such as increasing awareness of mental health, and so on. This santri mental health program can be carried out through formal youth institutions, such as schools, Islamic boarding schools and can also be carried out through other interventions in the form of programs made specifically for peer groups of students. The purpose of the study was to identify problems that are often faced by students in participating in activities at Islamic boarding schools including problems related to personal life, social life, learning, and self-adaptability to the pattern of Islamic boarding school life. Each of these problems has different characteristics and patterns so that different patterns of settlement are needed according to their respective characteristics. The method applied in this study is a qualitative method to explain a phenomenon as deeply as possible by collecting the deepest data, which shows the importance of depth and detail of the data being studied. The results of the application in solving a problem through peer helping (peer helpers) indigenous counseling which presents an approach with context (family, social, cultural, and ecological) its contents (meanings, values, and beliefs) in other words so that counseling provides space for values. Local cultural values so that through peer helping can be realized properly then they can be trusted with each other among their peers, this can be applied if you meet clients who can indeed be more open with their peers. Peer helping (penolong sebaya) adalah perilaku pemberian bantuan interpersonal yang dilakukan oleh orang-orang non profesional yang menjalankan suatu peranan bantuan kepada orang lain. Pada fase ini remaja masih menunjukkan sifat kekanak-kanakan, namun di sisi lain dituntut untuk bersikap dewasa oleh lingkungannya. Sejalan dengan perkembangan sosialnya, mereka lebih konformitas pada kelompoknya, mulai melepaskan diri dari ikatan dan kebergantungan kepada orang tuanya juga sering menunjukkan sikap menantang otoritas orang yang lebih dewasa. Usaha bimbingan kesehatan mental sangat penting dilakukan di kalangan remaja, dalam bentuk program-program khusus, seperti peningkatan kesadaran terhadap kesehatan mental, dan lain sebagainya. Program kesehatan mental santri ini dapat dilakukan melalui institusi-institusi formal remaja, seperti sekolah, pesantren dan dapat pula melalui intervensi-intervensi lain dalam bentuk program yang dibuat khusus untuk kelompok santri sebaya. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi permasalahan yang sering dihadapi para santri dalam mengikuti kegiatan di pondok pesantren meliputi masalah yang terkait dengan kehidupan pribadi, sosial, pembelajaran, dan kemampuan diri dalam adaptabilitas terhadap pola kehidupan pesantren. Masingmasing permasalahan tersebut memiliki ciri dan pola yang berbeda sehingga diperlukan pola penyelesaian yang berbeda pula sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Metode yang di terapkan dalam penelitian ini metode kualitatif menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalamdalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti. Hasil penerapan dalam menyelesaikan suatu permasalahan melalui Peer helping (penolong sebaya) konseling indigenous yang mempresentasikan sebuah pendekatan dengan konteks (keluarga, sosial, kultur, dan ekologis) isinya (makna, nilai, dan keyakinan) dengan kata lain agar konseling memberikan ruang kepada nilai-nilai budaya lokal sehingga melalui Peer helping (penolong sebaya) dapat terealisasikan dengan baik maka bisa saling di percaya satu sama lainnya antar teman sebayanya, hal ini bisa di terapkan apabila di temui klien yang memang dapat lebih terbuka dengan teman sebayanya.
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PENANGANAN KENAKALAN SISWA DI SMPN 19 REJANG LEBONG Susila Elawati; Nina Kardina; Syamsul Rizal; Fadila Fadila
MUHAFADZAH Vol. 3 No. 1 (2022): November 2022, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Lembaga Pengembangan Keilmuan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v3i1.574

Abstract

This study aims to find out about the implementation of counseling guidance services for handling student delinquency at SMPN 19 Rejang Lebong. The research method used by the author is a qualitative method with a descriptive approach, namely by collecting data as it is from a symptom of a phenomenon that existed when the study was carried out. The data and data sources in this study are principals, Guidance and Counseling teachers and class IX (9) students totaling 30 students, through survey techniques. The research instruments used in this study are documentation, interviews and observations. Interviews were conducted with the principal and guidance and counseling teachers and observations were conducted by observing the state of the school environment and the existence of the school. Data analysis techniques are carried out by collecting data, grouping data, analyzing data and interpreting data that will be concluded into research results. The conclusion of this study is that the Analysis of Student Delinquency and Its Implications for Guidance and Counseling Services at SMPN 19 Rejang Lebong in the category is quite good. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan layanan bimbingan konseling terhadap penanganan kenakalan siswa di SMPN 19 Rejang Lebong . Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan data apa adanya dari suatu gejala akan fenomena yang ada ketika penelitian dilakukan. Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru Bimbingan dan Konseling dan siswa kelas IX (9) berjumlah 30 siswa, melalui teknik survey. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling serta observasi dilakukan dengan mengamati keadaan lingkungan sekolah dan keberadaan sekolah. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mengelompokkan data, menganalisis data dan menginterprestasikan data yang akan disimpulkan menjadi hasil penelitian. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa Analisis Kenakalan Siswa dan Implikasinya Terhadap Layanan Layanan Bimbingan dan Konseling SMPN 19 Rejang Lebong dalam katagori cukup baik.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DENGAN TEKNIK PLAY THERAPY DALAM KONSELING INDIVIDU Fauzan Repi; M Zuhdy Mukromin Khamzah; Bramana Nanditya Putra
MUHAFADZAH Vol. 3 No. 1 (2022): November 2022, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Lembaga Pengembangan Keilmuan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v3i1.575

Abstract

Konseling merupakan sebuah wadah untuk membantu sesama dan untuk mengurangi masalah didalam masyarakat. Sering terjadi tidak adanya penyelesaian suatu hal yg dihadapi oleh seseorang oleh karena itu peran ini diperlukan. Seiring dengan perkembangan zaman sudah banyak sekali pengalaman yang dapat diambil, bahwa manusia itu adalah makhluk sosial yang artinya saling membutuhkan. Dan metode atau teknik yang akan digunakan dalam hal ini ada banyak sekali,maka dari itu metode yang akan digunakan ialah play therapy, metode atau teknik ini sudah lama dilakukan karena sesuai dengan berbagai umur walaupun sering digunakan untuk anak-anak 10-14 tahun. teknik ini juga bisa untuk kalangan dewasa disebabkan oleh Play therapy ini memiliki banyak konsep pelaksanaan serta memiliki seni dalam mempraktekkannya. Bukan hanya membantu tetapi juga bisa memberi warna dalam sebuah kegiatan, sehingga klien dalam konseling dapat menemukan penyelesaian masalah (problem solver). Jadi rasa percaya diri akan timbul sehingga dapat meningkatkan keterampilan melakukan suatu kegiatan ataupun problematika kehidupan sehari-hari, apabila rasa percaya diri sudah ada dan rasa semangat dalam diri untuk melakukan suatu hal maka keterampilan akan terus terasa dan itu dapat menjadi bekal untuk masa depan. Karena ada rasa yakin akan hal tersebut serta tidak takut untuk mengalami kegagalan, karena kegagalan akan dijadikan sebagi sebuah doping penyemangat dalam mencapai kesuksesan serta ketrampilan yang sudah terasah dengan baik.
Efektifitas Teknik Kursi Kosong Untuk Meningkatkan Percaya Diri Remaja Putri Dalam Permasalahan Body Image Bramana Nanditya Putra; Ratih Eriska; Wahyu Utami; Muhammad Ikrom
MUHAFADZAH Vol. 2 No. 1 (2021): November 2021, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Lembaga Pengembangan Keilmuan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v2i1.577

Abstract

Adolescence is a time when a person experiences and feels the breadth of the social world. Associating in the world of teenagers cannot be separated from the assessment of appearance and lifestyle in the order of life. A serious problem if a teenager experiences and feels ostracized in his association due to problems with his body shape (Body Image), especially in young women. Body Image in question is the form of a large body posture (obese) or thin. The two problems in the body become a serious problem for young women. And what is expected as a young woman is to have an ideal and sexy body. So with all that can appear proudly in front of his friends in the association. Masa remaja adalah masa seseorang mengalami dan merasakan luasnya dunia pergaulan. Bergaul dalam dunia remaja tak lepas dari penilaian penampilan dan gaya hidup dalam tatanan kehidupan. Banyak sekali dinamika yang dihadapi individu ketika memasuki dunia remaja, salah satunya sangat berfokus memeperhatikan penampilan fisik. Meskipun dari hasil riset lebih banyak remaja perempuan yang mempersepsikan bahwa penampilan fisik merupakan hal yang utama dan sangat penting. Memiliki body image negatife akan menyebabkan sebuah ketidakpuasan pada diri individu yang bedampak kurangnya kepercayaan diri, rendahnya penerimaan diri sendiri sehingga sering merasa insecure terhadap fisik oranglain. Suatu permasalahan yang serius jika seorang remaja mengalami dan merasakan dikucilkan dalam pergaulannya dikarenakan permasalahan pada bentuk tubuhnya (Body Image) terutama pada remaja putri. Body Image yang dimaksud adalah bentuk postur tubuh yang besar (obesitas) atau kurus kering. Dua persoalan pada tubuh itu menjadi problem terserius bagi remaja putri. Dan yang sangat diharapkan bagai remaja putri adalah memiliki tubuh yang ideal dan seksi. Sehingga dengan semua itu bisa tampil dengan bangga di hadapan kawan-kawannya dalam bergaul
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM MEMBENTUK SIKAP CINTA KEBERSIHAN PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MAZRO’ILLAH LUBUKLINGGAU Dina Ervina; Syamsudin
MUHAFADZAH Vol. 2 No. 1 (2021): November 2021, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Lembaga Pengembangan Keilmuan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v2i1.578

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penelitian pondok pesantren Mazro’illah Lubuklinggau. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara, observasi, questioner, dan dokumentasi. Yang menjadi subyek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru bimbingan dan konseling dan siswa. Sedangkan obyek penelitian ini bagaiamana peran guru bimbingan konseling serta informasi, layanan dan program apa saja yang dilakukan untuk memberikan interprestasi secukupnya terhadap data yang telah dikumpulkan dan disusun untuk menjawab rumusan masalah sebagai kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan, (1) layanan ini di manajemen dengan baik oleh guru bimbingan konseling, ustad/ah dan pengurus pondok dan diikuti santri dengan sangat baik, pelaksanaan layanan yang membentuk sikap cinta kebersihan lingkungan juga termasuk kedalam layanan guru BK yang dilaksanakan secara rutin dalam setiap hari maupun setiap minggu dengan didampingi guru/ustad,serta tidak diskriminatif atau tidak membeda-bedakan siswa dari segi apapun , mengenalkan bentuk instrument, disiplin memberikan layanan bimbingan konseling setiap bulan. (2) hasil dari penelitian ini layanan yang dilakukan oleh guru BK dalam mengimplementasikan layanan BK guna membentuk sikap cinta kebersihan lingkungan hidup santri pondok pesantren Mazro’illah Lubuklinggau cukup baik dan berhasil
CITRA DAN KEPRIBADIAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM Susila Elawati; Idi Warsah; Dewi Purnama Sari
MUHAFADZAH Vol. 3 No. 2 (2023): Mei 2023, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Islam
Publisher : Lembaga Pengembangan Keilmuan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v3i2.586

Abstract

This paper aims to examine the image and personality of human beings in the perspective of Western psychology and Islamic psychology. The writing method used is a qualitative method (qualitative research). As for the process of analyzing the data, the author uses the descriptive-analytical analysis method. This paper proves that the study of human image in the review of Western psychology and Islamic psychology has similarities. Similarly, in the humanistic school of psychology the image of the human being is seen as a good being and has unlimited potential (homo ludens). This view is consistent with the teachings of Islam as well as the Eastern people's view of man. However, in understanding human personality, Western psychology and Islamic psychology have differences. First, in the perspective of Western psychology, the study of human personality is ethically neutral, that is, it only displays the personality that appears as it is.In the perspective of Islamic psychology, the study of human personality is ethically laden, that is, it displays the personality that should be. Second, in the perspective of Western psychology, the study of personality only looks at the empirical (environmental) aspect, without looking at the mental (spiritual) aspects behind the human personality.In the perspective of Islamic psychology, the study of personality not only looks at the empirical (environmental) aspects, but also looks at the mental (spiritual) aspects that underlie the human personality. Third, in the perspective of Western psychology the study of personality is anthropocentrically oriented, which means that the human personality is influenced by human potential alone, and negates the existence of interference or will from God Almighty. Meanwhile, the study of human personality in the perspective of Islamic psychology is anthropo-religiouscentric oriented, which means that human personality is not only influenced by human potential, but also there is interference or will from God Almighty.
KETERLIBATAN KEPALA SEKOLAH DALAM SUPERVISI PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING M. Defriansyah Angga Putra; Hartini Hartini; Beni Azwar
MUHAFADZAH Vol. 3 No. 2 (2023): Mei 2023, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Islam
Publisher : Lembaga Pengembangan Keilmuan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v3i2.587

Abstract

Peningkatan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya akan tercapai dengan peningkatan kualitas dan profesionalitas guru BK. Salah satu kegiatan peningkatan kualitas guru BK yaitu melalui kegiatan supervisi/pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Supervisi merupakan bagian dari tahapan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang berfungsi untuk mengontrol, mengevaluasi dan membina agar proses pembimbingan dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Kepala sekolah memberikan tugas kepada guru BK untuk menghukum atau memberi sanksi kepada siswa, sehingga banyak siswa yang mengganggap BK adalah polisi sekolah. Selain itu, ada juga beberapa sekolah yang tidak memberikan kesempatan jam BK untuk masuk kelas, sehingga guru BK menjadi sulit untuk lebih dekat dan memahami siswa. Masih banyak guru BK yang memiliki kinerja yang rendah di sekolah, khususnya di tingkat SMA. Pelaksanaan supervisi yang belum efektif, baik yang dilakukan oleh kepala sekolah, maupun oleh pengawas sekolah di bidang bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, dipandang perlu melakukan pengoptimalisasian peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Motivasi Berprestasi Pada Siswa SMA Dalam Perspektif Psikologi Islam Daien Chikita
MUHAFADZAH Vol. 3 No. 2 (2023): Mei 2023, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Islam
Publisher : Lembaga Pengembangan Keilmuan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v3i2.588

Abstract

Siswa SMA adalah kalangan remaja yang mendapat tuntutan sekaligus tantangan di dunia pendidikan untuk mencapai prestasi. Selain itu, siswa SMA memiliki kontribusi dalam peningkatan kualitas SDM di usia produktif. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perspektif Islam mengenai motivasi berprestasi pada siswa SMA. Metode pada penelitian ini menggunakan studi literatur, yaitu berupa penelaahan empat belas jurnal utama dan beberapa literatur pelengkap terkait motivasi berprestasi dalam perspektif Islam. Hasil studi literatur meyimpulkan bahwa siswa SMA memerlukan motivasi berprestasi, dan dalam perspektif psikologi Islam motivasi berprestasi seiring dengan keimanan dan ketakwaan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa semakin tinggi keimanan dan ketakwaan yang dimiliki siswa SMA, maka akan semakin tinggi pula motivasi berprestasi yang dimilikinya.