cover
Contact Name
Herani Tri Lestiana
Contact Email
herani@syekhnurjati.ac.id
Phone
+6285641552211
Journal Mail Official
altarbiyah@syekhnurjati.ac.id
Editorial Address
Faculty of Tarbiyah and Teachers Training (FITK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Jalan Raya By Pass Sunyaragi Cirebon
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal)
ISSN : 24426377     EISSN : 27213595     DOI : -
Al-Tarbiyah: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) is a double-blind peer reviewed journal on Education published by the Faculty of Tarbiyah and Teachers Training of IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Al-Tarbiyah: Jurnal Pendidikan welcomes and accepts qualified original research papers about education which are written by researchers, academicians, professionals, and practitioners from all over the world. This journal is published twice a year. Al-Tarbiyah: Jurnal Pendidikan has already had registration numbers of p-ISSN: 2442-6377 and e-ISSN: 2721-3595 issued by the Indonesian Institute of Sciences (LIPI). Al-Tarbiyah journal was inactive during 2016-2018. In 2019 this journal started continuing the publication of Volume 29.
Articles 69 Documents
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA BRAIL TEXT BAGI SISWA TUNANETRA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI SLBA TUNANETRA PAYAKUMBUH Mezy Ramadhan Putra; Risdoyok Risdoyok
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 31, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.597 KB) | DOI: 10.24235/ath.v31i2.9199

Abstract

AbstrakPemahaman tentang penggunaan media Braille text dan tahapan penggunaanya sangat perlu dipelajari sampai tuntas bagi siswa baru. Jika siswa tidak mempelajarinya dengan baik, hal tersebut akan berdampak pada tahap selanjutnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an Braille sehingga terjadi hambatan dalam proses pembelajaran maupun membaca Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan pengunaan media Braille text dalam pembelajaran Al-Qur’an di SLB-A Tunanetra Payakumbuh. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan data bersumber dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Metode analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil peneletian ini menunjukkan bahwa tata cara penggunaan media Braille text sangat penting untuk dipelajari oleh siswa baru. Siswa mempelajari cara membedakan bagian yang timbul dan yang tidak timbul, mengenal posisi masing-masing titik, dan membuat berbagai jenis titik. Siswa belajar membuat titik penuh, tiga titik yang terletak di seluruh kanan pada posisi menulis (titik, satu, dua dan tiga), tiga titik yang terletak di sebelah kiri pada posisi menulis (titik empat, lima, dan enam, dua titik yang terletak pada bagian atas (titik satu dan empat), titik yang terletak pada bagian tengah (titik dua dan lima), dan titik yang terletak pada bagian bawah (titik tiga dan enam). Selanjutnya siswa mulai berlatih menulis huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana. Kendala yang terjadi adalah guru merasa kelelahan dalam pelaksanaannya di kelas dan dalam pembuatan RPP guru juga merasa kualahan. Selain itu tenaga pendidik di SLB-A Tunanetra Payakumbuh juga kurang.Kata Kunci: Media, Braille Text, Pembelajaran Al-Qur’an.  AbstractUnderstanding the use of Braille text media and its implementation stages really needs to be studied thoroughly by news students. If students do not learn them well, the next stages will be affected. It is proven by many of the students that have difficulties in reciting the Braille Qur'an so there are obstacles in the learning process and Qur’an recitation. The purpose of this study was to find out the stages of using Braille text media in Qur'an learning at SLB-A for the blind Payakumbuh. The research method used a qualitative approach with data obtained from observations, interviews, and documentation. The data analysis method used in this study was descriptive qualitative method. The results of this research indicate that the procedure for using Braille text media is very important to be  learned by new students. Students learn how to distinguish the raised and unraised parts, to recognize the positions of each dot and to make various types of dots. Students learn how to make full dots, three dots located on the right side of the writing position (dot one, two, and three); three dots located on the left side of the writing position (dot four, five, and six); two dots located on top (dot one and four); dots located in the middle (dot two and five); and dots located at the bottom (dot three and six). Then students start to practice writing letters, syllables, words and simple sentences. The obstacle was teachers felt exhausted in its implementation in the classroom and the development of lesson plans was overwhelmed. Besides that, there was a shortage of teachers at SLB-A for the blind Payakumbuh. Keywords: Media, Braille Text, Al-Qur'an Learning.
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI SEKOLAH DASAR Oki Dermawan
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 29, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.616 KB) | DOI: 10.24235/ath.v29i1.5169

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara mendalam pembelajaran pendidikan agama Islam melalui penerapan model pembelajaran Quantun Teaching di Sekolah Dasar Global Madani. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif.  Pengumpulan data melalui observasi mendalam partisipasi pasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahap, orientasi, pengumpulan data atau eksplorasi, dan analisis dan interpretasi data. Dalam melakukan keabsahan data, penulis menggunakan teknik triangulasi data, triangulasi metode, dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pandangan guru-guru mengenai Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Global Madani sudah cukup baik. Sejumlah tahapan dari Quantum Teaching terimplementasikan, yakni suasana yang menyenangkan. Asas utama Quantum Teaching yaitu Bawalah Dunia Kita ke Dunia Mereka dan Antarkan Dunia Mereka ke Dunia Kita. Prinsip-prinsip Quantum Teaching yakni: segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap upaya, dan apabila layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Demikian pula dengan langkah-langkah pembelajaran Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan.  Dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah hambatan, namun dapat tertutupi dengan antusias dan upaya guru untuk menciptakan pembelajaran yang baik melalui Quantum Teaching. Kata Kunci: pelibatan, penghargaan, kreatifitas Abstract This study aimed to reveal deeply the learning of Islamic Religious Education through the implementation of Quantum Teaching learning model in Global Madani Primary School. The research method was qualitative method. Data collection was conducted through in-depth passive participant observation, indepth interviews, and documentation. The research was done through several stages, including orientation, data collection or exploration, and analysis and interpretation of data. In conducting data validity, the researcher used techniques of data triangulation, method triangulation, and source triangulation. The results of this study indicate that the views of Islamic Religious Education teachers regarding Quantum Teaching in the learning of Islamic Religious Education in Global Madani Primary School has been quite well. Some steps in Quantum Teaching were implemented which is the delightful atmosphere. The primary basis of quantum teaching is Bring Their World to Ours and Take Their World to Ours. The principle of Quantum Teaching are: everything speaks, everything is on purpose, experience before giving a name, admit every effort, and if it is worth to be learned, it is worth to be celebrated. There are also learning steps of Grow, Be Natural, Name, Demonstrate, Repeat, and Celebrate. In the implementation, there were several obstacles, but they could be covered with the enthusiasm and efforts of the teachers to create good learning through Quantum Teaching. Keywords: involvement, appreciation, creativity
KEMAMPUAN PEMAHAMAN TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN PAI: DENGAN MENGGUNAKAN SPSS VERSI 26 Kiki Mulqi Abdul Ghani
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 31, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.47 KB) | DOI: 10.24235/ath.v31i1.6758

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kemampuan Pemahaman Siswa (KPS) pada mata pelajaran Al-Qur’an  Hadits, berdasarkan 3 kelompok model pembelajaran yang berbeda (Independent sample). Hal ini penting untuk dibahas agar guru bisa memastikan ketercapaian tujuan pembelajaran melalui penerapan berbagai model pembelajaran. Metode penelitian ini menggunakan Kuantitatif Deskriptif Pasipatoris. Partisipan pada penelitian ini adalah 20 siswa Kelas VIII A, 20 siswa kelas VIII B dan 20 siswa kelas VIII C MTs Libasut Taqwa. Instrumen yang digunakan adalah hasil ulangan harian dari tiga kelompok belajar yang berbeda dengan menggunakan 3 model pembelajaran yang berbeda yaitu Think Pair Share (TPS), Think Pair Square (PTSq) dan Konvensional(Ceramah), kemudian dianalisis menggunakan aplikasi SPSS Versi 26. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan Kemampuan Pemahaman Siswa (KPS) pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, antara siswa yang belajar dengan TPS dan siswa yang belajar dengan TPSq dan Konvensional. Kemampuan Pemahaman Siwa pada Model Pembelajaran Pair Think Share (PTS), mendapatkan nilai rata-rata tertinggi dibanding dengan model pembelajaran Pair Think Square (PTSq) dan Konvensional. Hal ini dapat dikatakan bahwa model pembelajaran dan Faktor Asal Sekolah tidak memberikan pengaruh terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Qur’an Hadits Siswa.
INOVASI PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID-19 Rina Rahmi
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 30, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.962 KB) | DOI: 10.24235/ath.v30i2.6852

Abstract

AbstrakArtikel ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan inovasi pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Inovasi pembelajaran diharapkan dapat memberikan solusi juga pencegahan Covid-19. Oleh karena itu, kerjasama orang tua, guru dan pemerintah sangat dianjurkan demi mewujudkan pendidikan yang efektif dan efisien di tengah wabah penyakit yang melanda dunia saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode kajian literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri berbagai sumber baik berupa dokumen pemerintah, media massa, dan hasil penelitian yang relevan sebelumnya dianalisis dengan menggunakan policy research dan didukung oleh hasil wawancara dengan beberapa siswa tingkat sekolah dasar. Analisis data menggunakan Content Analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus corona (Covid-19) berdampak pada munculnya konsep-konsep baru berkaitan dengan inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan. Inovasi pembelajaran tersebut diantaranya Learning from Home: Kolaborasi antara sekolah dengan orang tua, pembelajaran sebagai peluang sekaligus tantangan, dan inovasi model pembelajaran Blended Learning. Harapannya, inovasi tersebut dapat memberikan hasil yang optimal dan dapat meningkatkan kerjasama antar orang tua, guru, dan pemerintah demi mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global. Inovasi pembelajaran berbasis teknologi diharapkan tidak hanya berlangsung dimasa pandemi Covid-19, namun dapat diterapkan setelah Covid-19 berakhir untuk pendidikan yang semakin maju dan berkualitas.Kata kunci: Inovasi, Pembelajaran, Virus Corona (COVID-19) AbstractThis article aimed to analyze and describe learning innovations in the Covid-19 pandemic. Learning innovation are expected to provide solutions for Covid-19 prevention. Because of that, the collaboration among parents, teachers, and the government is highly recommended to realize effective and efficient education despite the current epidemic that plagues the world today. The research method used was qualitative research with a literature review method. Data collection was carried out by tracing various sources in the form of government documents, mass media, and relevant research results that were previously analyzed using policy research and supported by interviews with several elementary school level students. Data analysis used Content Analysis. The results of this study indicate that government policies in overcoming the spread of the coronavirus (COVID-19) have an impact on the emergence of new concepts related to learning innovations that can be applied. These learning innovations include Learning from Home: Collaboration between school and parents, learning as an opportunity as well as a challenge, and learning model innovation of Blended Learning. Hopefully, these innovations can provide optimal results and can enhance collaboration among parents, teachers, and the government to create qualified education and be able to compete globally. Technology-based learning innovations are expected to not only take place during the Covid-19 pandemic but also to be applied after the Covid-19 ends for more advanced and qualified education. Keywords: Innovation, Learning, Coronavirus Desease (COVID-19)
ANALISIS MATERI AKHLAK MENGENAI ADAB GURU DAN ADAB MURID DALAM KITAB BIDAYATUL HIDAYAH UNTUK MEMBINA KARAKTER SISWA MI Iim Fitriyani; Asis Saefuddin; Sani Insan Muhamadi
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 30, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.961 KB) | DOI: 10.24235/ath.v30i2.7264

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya adab di kalangan pelajar dan pendidik di Indonesia. Banyak kasus-kasus yang beredar di beberapa tayangan televisi dan media cetak tentang banyaknya pelajar yang tidak mempunyai sopan santun kepada gurunya dan berbagai tindakan menyimpang guru terhadap muridnya. Tujuan penelitian ini adalah agar guru dan murid mampu menerapkan adab-adab dalam kitab Bidayatul Hidayah, terutama di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan (Library research). Metode ini merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulan data dengan cara membaca, menelaah, menganalisis dan lebih menekankan pada analisis yang bersifat deskriptif, teoritis dan filosofis serta tidak perlu turun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukkan ada beberapa adab yang harus dimiliki oleh seorang guru dan murid berdasarkan dalam kitab Bidayatul Hidayah. Selain itu, seorang guru (Muallim) harus memiliki sifat yang berwibawa dan mampu membimbing muridnya. Sedangkan KD dan KI yang ada di dalam buku Akidah akhlak kelas satu MI menunjukkan kesesuaian kitab Bidayatul Hidayah mengenai adab-adab yang harus dilakukan oleh seorang murid kepada gurunya, dengan materi akidah akhlak yang ada di Madrasah Ibtidaiyah kelas satu ini. Kitab bidayah bisa digunakan sebagai bahan ajar di sekolah. Hal ini dapat diimplementasikan ketika proses belajar mengajar, seperti berbicara saat diskusi dan bertanya.Kata kunci: Adab Guru dan Murid, Kitab Bidayatul Hidayah, Membina Karakter Siswa MI  AbstractThis research was motivated by the low level of manners among students and teachers in Indonesia. Many cases are circulating on several television shows and printed media about, many students who do not have manners to their teachers and also several teachers’ deviant behaviors towards their students. The aim of this research was to make teachers and students be able to apply the manners contained in Bidayatul Hidayah book, especially in the school environment. The method used was library research method. This method is a method related to data collection by reading, studying, analyzing and more emphasizing on the analysis that is descriptive, theoretical and philosophical in nature and going to the field to collect data is not needed. The results of this study indicate that there are several manners that must be possessed by teachers and students according to Bidayatul Hidayah book. Beside that, a teacher (Muallim) must have an authoritative character and be able to guide his students. Meanwhile, the Basic Competencies (KD) and Core Competencies (KI) in the first grade of Madrasah Ibtidaiyah's Akidah morals book show the suitability of the Bidayatul Hidayah book regarding the manners that must be carried out by a student to his teacher, with the material of akidah morals in the first grade of Madrasah Ibtidaiyah. Bidayah book can be used as a teaching material at school. This can be implemented during the teaching and learning process, such as speaking in discussions and asking questions. Keywords: Manners of teachers and students, Bidayatul Hidayah book, Guiding characters of Madrasah Ibtidaiyah’s students
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANINGFULL INSTRUCTIONAL DESIGN TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Neni Yuliani; Nasihudin Nasihudin; Inne Marthyane Pratiwi
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 30, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.698 KB) | DOI: 10.24235/ath.v30i1.6401

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) dengan siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dan desain yang digunakan adalah nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Al Islam Majalaya. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas V-A sebagai kelas kontrol dan kelas V-B sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan tes uraian untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa dengan berdasarkan indikator yang dikemukakan oleh Anderson & Karthwohl. Teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu uji-t. Hasil Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara yang menggunakan model MID dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini disebabkan siswa yang mengikuti model pembelajaran MID khususnya pada aspek reconstrucion mengutamakan terciptanya interpretasi pemahaman siswa terhadap pengetahuan yang diperoleh, sedangkan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung karena pengetahuan yang diperoleh bukan penemuan sendiri sehingga siswa akan lebih cepat lupa dengan pengetahuan yang diperoleh.Kata Kunci : Model Meaningiful Instructional Design, Hasil Belajar Kognitif , Matematika   AbstractThis research aimed to describe the differences in cognitive learning outcomes between students who utilized the Meaningful Instructional Design (MID) learning model and those who utilized direct learning. It was quasi-experimental research and the design used was nonequivalent pretest-posttest control group design. The population in this study were all fifth-grade students of MI Al Islam Majalaya. The sample in this study was class V-A as a control class and class V-B as an experimental class. The instruments used were observation sheets and essay tests to measure students’ cognitive learning outcomes based on indicators proposed by Anderson & Karthwohl. The data analysis technique used by the researcher was the t-test. The results show that there are differences in students’ cognitive learning outcomes between those utilizing the MID model and those utilizing the direct learning model. It is because students who take the MID learning model especially in the aspect of reconstruction prioritizing the creation of interpretations of their understanding of the knowledge obtained. Meanwhile, the knowledge of the students who take part in direct learning is not obtained from their findings, so they will more quickly forget it.Keywords : Meaningful Instructional Design Model, Cognitive Learning Outcomes, Mathematics
SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ READINESS IN USING TECHNOLOGY TO ENHANCE LANGUAGE LEARNING Virgin Erdia Sandi Putripertiwi; Farouk Imam Arrasyid
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 31, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.108 KB) | DOI: 10.24235/ath.v31i2.9222

Abstract

AbstractThis research aimed to investigate students’ readiness in using technology in the learning process, especially for English learning. 21st century has brought the development of various areas, especially for Information and Communication Technology (ICT). ICT is beneficial for various fields including education. Educational technology is the study and ethical practice of encouraging education by designing, using, and managing appropriate technological processes and improving performance. The use of technology has become the perfect complement to master or gain control of a language and English courses are supported by the most efficient and attractive technology in the learning process. This research used qualitative method conducted in Senior High School to explore the views of participants in using technology into language learning activities known as Technology Enhance Language Learning (TELL). Based on the data analysis, the highest result of students’ readiness in using technology shows that there are 19 of 20 students who have capability to use technology to finish English assignments.Keywords: : TELL, learning English, students’ readiness, senior high school
DIMENSI USWAH HASANAH KEPALA MADRASAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Irawan Irawan
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 29, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.4 KB) | DOI: 10.24235/ath.v29i1.5123

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini mengungkap dimensi keteladanan (uswah hasanah) kepemimpinan Kepala Madrasah Tsanawiyah 1 Kota Cirebon dalam meningkatkan kompetensi guru pendidikan agama Islam. Metode penelitian adalah kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah observasi mendalam partisipasi pasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Teknik analisis data memakai model analisis interaktif dengan pola berfikir induktif. Dimensi keteladanan kepala madrasah tergambarkan dalam perilaku beliau yang selalu memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan kompetensi masing-masing. Ia senantiasa mendorong guru meningkatkan kompetensinya melalui membaca. Ia sering mengikutsertakan guru dalam mengembangkan keilmuwan. Ia juga mendorong para guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam untuk studi lanjut. Ia senantiasa memberikan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang keilmuwan guru. Ia juga menjadi teladan dalam beriteraksi dan berkomunikasi (bertutur kata sopan dan santun) serta disiplin.Kata kunci: uswah hasanah, kepemimpinan, kompetensi, guru PAI AbstractThe purpose of this study was to reveal the leadership example (uswah hasanah) of the principal of Islāmic Junior High School 1 Cirebon City in improving the competences of Islamic religious education teachers. The research method was qualitative. The instruments of this study were in-depth passive participant observation, in-depth interviews and documentation. Data validity techniques included credibility, transferability, dependability, and confirmability. The data analysis technique used an interactive analysis model of inductive thinking. The leadership dimension of Islamic Junior High School principal is reflected in his behavior that keeps motivating teachers to improve their own competences.  He keeps supporting teachers to improve their competences through reading. He often involves teachers to develop their area of expertise. He also supports the teachers, especially Islamic religious education teachers to continue their study. He keeps giving teaching duties according to teachers’ expertise background. He also becomes an example in interacting and communicating (speaking politely and courteously) as well as applying discipline. Keywords: uswah hasanah (example), leadership, competence, Islamic religious teachers
MEWUJUDKAN LULUSAN PRODI PAI BERKOMPETEN SESUAI KEBUTUHAN DUNIA KERJA Opik Abdurrahman Taufik; Suprapto suprapto
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 31, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.569 KB) | DOI: 10.24235/ath.v31i1.8468

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan pengembangan kurikulum prodi agama berbasis KKNI dalam mewujudkan lulusan yang kompeten dengan duni kerja. Melalui metode library research, dan hasil kajian FGD, penelitian ini menelaah dan menganalisis literatur peraturan perundangan berkenaan dengan kurikulum di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam serta kajian pengembangan kurikulum pada beberapa PTKI di Indonesia. Penyetaraan lulusan prodi PAI dengan berbagai bidang dan sektor pekerjaan menjadi harapan utama dari pengembangan kurikulum ini. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ini menjadi rujukan dalam pengembangan kurikulum dan pemetaan mutu pendidikan. Terkait dengan hal tersebut kurikulum pendidikan agama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mewujudkan lulusan yang kompeten. Berdasarkan kajian data dan hasil workshop dapat disimpulkan bahwa profil lulusan suatu prodi akan ditentukan oleh asosiasi prodi masing-masing. Alur pencapaiannya dimulai dari penentuan jumlah dan nama mata kuliah yang tepat sesuai kebutuhan profil lulusan, penyiapan fasilitas yang memadai dan dosen serta staf yang kompeten. Kerjasama yang baik dengan instansi dan mitra di luar kampus sangat penting untuk pelaksanaan praktik mengajar dan pemerolehan sertifikat atau Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Sinergi antara dosen dan kepemimpinan yang bagus akan melahirkan lulusan yang kompetenKata Kunci: KKNI, kurikulum, lulusan, prodi PAI AbstractThis study aimed to analyze and describe the curriculum development of the KKNI-based religion study program in realising competent graduates in the workplace. Through the library research method, and the results of the FGD, this research examined and analyzed the literature on regulations regarding the curriculum in several Islamic Religious Colleges (PTKI) and studies on curriculum development at several PTKI in Indonesia. The equalization of Islamic Religious Education graduates in various fields and working sectors is the main expectation of this curriculum development. The Indonesian National Qualifications Framework (KKNI) becomes a reference in curriculum development and the mapping of education quality assurance. Thus, the religious education curriculum at Islamic Religious Colleges (PTKI) needs to be further developed to create competent graduates. Based on the study of the data and the results of the workshop, it can be concluded that the profile of graduates of a certain study program will be determined by its association. The path of achievement starts from determining the number and the appropriate course titles according to the needs of the graduate profiles, planning on adequate facilities and competent lecturers and staff. Good cooperation with institutions and partners outside the campus is very important for the implementation of teaching practices and the achievement of certificates/Diploma Supplement (SKPI). The synergy between lecturers and good leadership will produce competent graduates.Keywords: KKNI, curriculum, graduates, Religious Study Program
PENGELOLAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MAHASISWA Muslihudin Muslihudin; Wulan Andini
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 30, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.854 KB) | DOI: 10.24235/ath.v30i1.6480

Abstract

AbstrakPengembangan keterampilan berpikir kreatif (creative thinking) dan kemandirian belajar sangat dibutuhkan di era ini. Di lain pihak, metode pembelajaran yang digunakan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon dirasa belum dapat menggiring untuk pengembangan keduanya. Penelitian ini merupakan sebuah desain pendahuluan untuk perkuliahan subject spesifik pedagogy dengan bertujuan merancang pembelajaran berbasis project based learning sebagai alternatif metode pengembangan keterampilan berfikir kreatif (creative thinking) dan kemandirian belajar mahasiswa. Adapun metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif. Data dikumpulkan dari hasil wawancara dan observasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pentingnya pembaharuan dan penyegaran perkuliahan subject spesific pedagogy yang meliputi: re-orientasi perkuliahan subject specific pedagogy sesuai dengan keberadaannya sebagai calon guru profesional; pembenahan terhadap empat komponen strategis kegiatan perkuliahan; serta pengembangan model perkuliahan yang sesuai dengan perspektif andragogy yang menempatkan pengalaman otentik dengan penguasaan teoritik secara proporsional.Kata kunci: berpikir kreatif, kemandirian belajar, project based learning  AbstractThe development of creative thinking skills and self-regulated learning is needed in this era. On the other hand, the learning method used in the Tarbiyah Faculty of Teacher Training and Teacher Training IAIN Nurjati Cirebon has not been able to lead to the development yet. This research was a preliminary design for specific subject pedagogy lecture aiming at designing project-based learning as an alternative method of developing students' creative thinking skills and self-regulated learning. The research method used was descriptive analysis method. The data were collected from interviews and observation. The results of the analysis show that the importance of the renewal and refreshment of specific subject pedagogy lectures includes: re-orientation of subject specific pedagogy lectures according to their existence as prospective professional teachers; revamping the four strategic components of lecture activities; and the development of lecture models that fit the perspective of andragogy that places authentic experience with theoretical mastery in a proportionate manner.Keywords: creative thinking, self regulated learning, project based learning