cover
Contact Name
Suwito
Contact Email
jurnal.unhan@idu.ac.id
Phone
+628121550347
Journal Mail Official
jurnal.unhan@idu.ac.id
Editorial Address
niversitas Pertahanan Republik Indonesia ( UNHAN RI) Kompleks IPSC Sentul - Bogor 15141 Telp. 021-29618754 Fax. 021-29618773 Website : www.idu.ac.id
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
ISSN : 26205262     EISSN : 26207400     DOI : 10.33172/jpbh
Jurnal Pertahanan & Bela Negara adalah merupakan wadah para dosen, peneliti, dan mahasiswa untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi akademik, sekaligus perwujudan kontribusi intelektual terhadap perkembangan keilmuan di bidang Pertahanan dan Bela Negara melalui tulisan ilmiah baik berupa kajian maupun hasil penelitian. Jurnal Pertahanan & Bela Negara diterbitkan setiap tiga bulan sekali dalam setahun, yakni bulan April, Agustus dan Desember. Tujuan utama Jurnal Pertahanan & Bela Negara adalah untuk mengembangkan, memperkaya, dan menjadi referensi kajian bidang ilmu pertahanan dan bela negara, serta menjadi bahan pembelajaran dan pengkajian bagi para akademisi yang memiliki fokus dan minat pada bidang ilmu pertahanan dan bela negara. Jurnal Pertahanan & Bela Negara melingkupi kajian ilmu pertahanan dan bela negara dari perspektif strategi, manajemen, kebijakan, dan teknologi pertahanan, serta bidang kajian lainnya yang terkait ilmu pertahanan dan bela negara.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 270 Documents
ANALISIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG SEPARATISME PAPUA Noor, Firman
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 6, No 3 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.67 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v6i3.313

Abstract

- Era reformasi telah menandai babak baru dalam hal paradigma dan sikap Pemerintah Republik Indonesia terhadap salah satu wilayah terpenting dalam NKRI yakni Papua. Berbeda dari anggapan banyak kalangan mengenai sikap tidak peduli Pemerintah RI, beberapa kebijakan di tanah Papua saat ini justru memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam memelihara dan menyejahterakan rakyat Papua. Berbagai kebijakan yang telah dicanangkan memang belum sepenuhnya berjalan. Namun demikian, menganggap bahwa Pemerintah RI saat ini tidak bersungguh-sungguh berkomitmen meningkatkan taraf hidup masyarakat juga tidaklah tepat. Sehubungan dengan itu, tulisan ini ingin membahas seputar persoalan bentuk tanggung jawab apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah di Era Reformasi ini, mengapa dalam pelaksanaan tanggung jawab itu masih ada kendala, bagaimana pula dengan peran pemerintah daerah. Masih terkait dengan persoalan itu, pembahasan juga akan menyentuh diskusi mengenai relevansi separatisme bagi rakyat Papua dan apakah ide atau gerakan separatism itu adalah keinginan dari seluruh rakyat Papua saat ini. Pembahasan artikel ini akan ditutup oleh pembahasan mengenai langkah-langkah strategis apa yang harus dilakukan agar Tanah Papua menjadi semakin berkeadilan, beradab dan demokratis. Kata Kunci: otonomi khusus, paradigma, kebijakan, nasionalisme, separatisme
MEMBANGUN KESADARAN SEJARAH KRITIS DAN INTEGRATIF UNTUK INDONESIA MAJU Joshua Jolly Sucanta Cakranegara
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.438 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.811

Abstract

Makalah ini membahas pembangunan kesadaran sejarah yang kritis dan integratif untuk mendukung visi Indonesia Maju. Hal ini tidak terlepas dari apa yang terjadi belakangan ini, bahwa telah muncul sejumlah kerajaan fiktif dengan klaim historis yang tidak masuk akal dan dinilai mengancam integrasi bangsa. Berdasarkan fenomena tersebut dan telaah konsep melalui studi pustaka, makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif seputar kesadaran sejarah yang perlu dibangun di tengah masyarakat, terlebih lagi di tengah era pasca-kebenaran saat ini. Kesadaran sejarah sangat penting karena baik pemikiran kritis maupun nasionalisme dapat berkembang. Fenomena terkini telah menjadi momentum bahwa membangun kesadaran sejarah seharusnya lebih didorong untuk mencegah dampak destruktif dari kemajuan teknologi informasi, seperti berita palsu yang mengarah pada kasus kriminal dan merugikan orang banyak. Jika ditelusuri ke belakang, persoalan ini bukanlah hal baru. Para sejarawan sudah sejak lama mengingatkan pentingnya membangun kesadaran sejarah. Peran setiap pihak sangat penting, mulai dari akademisi, dunia pendidikan, hingga masyarakat luas. Oleh sebab itu, membangun kesadaran sejarah bukan berarti ketinggalan zaman. Banyak inovasi dapat dilakukan sehingga kesadaran sejarah tetap memiliki relevansi dengan kekinian dan keakanan. Dengan demikian, kesadaran sejarah dapat menjadi semakin nyata dan sejarah dapat dirasakan menjadi milik semua.Kata Kunci: berita bohong, integrasi bangsa, kerajaan fiktif, kesadaran sejarah, pemikiran kritis
DIPLOMASI PERTAHANAN LAUT INDONESIA DALAM KONTEKS PERGESERAN GEOPOLITIK DI KAWASAN PADA MASA DEPAN Antariksa, A. Yani
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.577 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v4i2.329

Abstract

Dunia telah mengalami pergeseran Geopolitik di Laut Cina Selatan (LCS) dan Laut Cina Timur (LCT), serta Samudera Hindia. Dua kawasan ini menjadi perhatian dunia secara politik, ekonomi dan keamanan, serta menjadi perhatian geopolitik minyak. Khusus untuk Samudera Hindia, ketegangannya belum seperti di LCS/LCT. Di kawasan ini, Indonesia lebih menghadapi gangguan penyelundupan manusia dan tindakan kapal perang Australia yang melanggar wilayah. Hal ini diatasi dengan diplomasi secara lunak melalui protes diplomasi. Perkembangan diplomasi pertahanan termasuk diplomasi AL, sekarang dan ke depan semakin kompleks dalam kondisi damai dan perang.  Dilaksanakan melalui Inisiatif pengaturan keamanan ASEAN melalui berbagai mekanisme diplomatik seperti ASEAN Ministrial Meeting, ASEAN Regional Forum, Shangrila Dialouge ASEAN + 1, dan ASEAN + 3. Di tingkat regional ditopang pilar-pilar TAC, Zopfan, Kawasan Bebas Nuklir Asia Tenggara, serta ASEAN Security Community serta beberapa dialog tingkat tinggi menteri pertahanan, panglima angkatan bersenjata, kelapa staf angkatan, asop dan asintel. Pembahasan dalam dialog ini masih tertuju pada isu-isu keamanan non-tradisional seperti terorisme, bencana alam, penyakit menular, keamanan pangan dan energi, perubahan iklim, perdagangan manusia, perdagangan senjata ilegal dan pembajakan. Kesemuanya akan bermakna bila disertai dengan Angakatan bersenjata yang kuat/sepadan. Kata kunci : diplomasi angkatan laut, pertahanan, geopolitik, kawasan
WANITA DALAM STRATEGI PERANG: TINJAUAN EMANSIPASI DAN PERLINDUNGAN WANITA Erlinda Matondang
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.09 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i2.878

Abstract

Baik dalam konflik dan perang maupun upaya perdamaian, wanita dianggap sebagai korban dari pelanggaran hak asasi manusia dan kelompok rentan. Dalam beberapa dekade terakhir, perlindungan terhadap hak wanita dan pemberdayaan wanita digaungkan dengan nama emansipasi. Hal ini menyebabkan kehadiran wanita dalam beberapa sektor penting, termasuk politik dan militer, sehingga wanita mempunyai peranan baru sebagai sumber daya dalam strategi perang. Dampaknya, kebijakan perlindungan wanita dalam perang dipertanyakan, khususnya berkaitan dengan posisi mereka sebagai kombatan. Analisis isu ini seharusnya menggunakan dua konsep (perlindungan wanita dan strategi perang) untuk memahami cara pandang militer terhadap posisi wanita dan satu teori (feminisme) untuk memahami cara pandang wanita terhadap peranannya dalam militer saat perang berlangsung. Dengan demikian, objek observasi ini adalah peranan wanita dalam strategi perang dikaitkan dengan pelaksanaan perlindungan hak wanita dan isu emansipasi. Dengan kata lain, ruang lingkup observasi ini adalah hak wanita dan strategi perang. Dalam observasi ini, data yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan dengan menggunakan metode kajian literatur. Melalui observasi ini, kita dapat mempunyai pemahaman yang lebih luas tentang peranan wanita dalam strategi perang karena tujuan utamanya adalah melihat kemungkinan perubahan kebijakan terhadap perlindungan wanita dalam perang seiring dengan situasi terkini.Kata Kunci : emansipasi, hak asasi manusia, strategi perang, perlindungan perempuan
PENGUASAAN TEKNOLOGI PERTAHANAN OLEH SDM PERTAHANAN INDONESIA DALAM RANGKA MENGHADAPI PEPERANGAN MASA DEPAN Anwar, Syaiful
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.423 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v5i1.346

Abstract

Peperangan di masa depan menuntut kita untuk mempelajari dan menguasai teknologi pertahanan yang lebih canggih dari yang ada sekarang. Beberapa teknologi masa depan yang menjadi fokus perhatian kita adalah hal-hal yang berhubungan dengan peperangan Network- centric yang mensyaratkan keterhubungan seluruh simpul yang ada dalam jaringan kerja tunggal. Sumber daya manusia pertahanan memegang peran penting dalam penguasaan teknologi tersebut. Untuk membina kemampuan SDM tersebut, diperlukan kerjasama dan sinergi dari para pemangku kepentingan, sehingga didapatkan keluaran SDM yang kreatif dan inovatif dalam menjawab tantangan ke depan. Lembaga pendidikan diharapkan dapat menghasilkan hasil didik yang dapat berkiprah di dalam organisasi-organisasi yang terlibat dalam pertahanan negara. Untuk itu diperlukan fasilitas pendidikan dan penelitian yang memadai dan suasana dan kondisi yang mendukung proses pendidikan dan penelitian tersebut. Kata kunci: pertahanan, teknologi pertahanan, sumber daya manusia, pendidikan.
THE POTENTIAL OF BANANA TRADING COMMODITY TO FULFILL MARKET DEMAND AND SUPPORT FOOD SECURITY IN DEFENSE ECONOMIC PERSPECTIVE (STUDY IN BOGOR DISTRICT) Indriana Sulistyowarni; Sri Sundari; Supandi Halim
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 3 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English)
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.564 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i3.1114

Abstract

In order to maintain food security, it is wiser if the food priority is not limited to rice, but also encourages product diversity of local food-based such as maize, cassava, sweet potato, breadfruit, taro, and banana. The problems of utilizing banana potential in Bogor District are low production due to land use change, plant function change, some farmers have perception of bananas as a second class plant, Fusarium wilt disease, limited use of bananas as fresh fruit and small industrial processed products (such as chips, sale, molen), and production has not been able to fulfill market demand and consequently, export market opportunities have not been utilized. This study describes the extent to which large potential of banana can be used optimally by using defense economics, demand-supply, and food security theory. Primary data sources were obtained from interviews with informant from Local Government, farmers and banana traders in Bogor District, Ministry of Agriculture, Ministry of Trade. Secondary data sources include both from Ministry, Distanhorti, Disdagin, BPS, journals, and electronic media. Validation data by triangulation and data analysis of Miles-Huberman. The results show that bananas have great potential to be developed in Bogor District but its utilization is not optimal. This is due to several factors including application of inappropriate cultivation techniques with SOP, limited large-scale land, land conversion, without large company partnerships. Therefore, it is necessary to build partnerships with large private companies, synergies and coordination between stakeholders in order to increase bananas potential as trade commodity, hence can fulfill market demand. In the end it will improve economic security as one of the main focuses of the defense economy.Keywords: Banana, Defense Economy, Demand, Food Security, Potential
KORUPSI SEBAGAI BAGIAN DARI PERANG PROXY: UPAYA UNTUK MEMBERANTAS BAHAYA KORUPSI DI INDONESIA (CORRUPTION AS PART OF PROXY WAR: EFFORT TO ERADICATE THE DANGER OF CORRUPTION IN INDONESIA) Raden Mas Jerry Indrawan; Bayu Widiyanto
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 7, No 1 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.449 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v7i1.128

Abstract

Abstrak – Korupsi adalah musuh utama bangsa ini. Akan tetapi, korupsi adalah sebuah medan peperangan yang sama sekali jauh berbeda dengan terminologi perang yang kita biasa pahami. Perang jenis ini adalah perang tanpa senjata, tanpa tentara, dan tanpa teritori. Perang ini adalah pertempuran yang tidak menyerang dengan bedil, tetapi menyerang hati nurani manusia dengan godaan materialisme. Korupsi dapat membahayakan perkembangan ekonomi Indonesia, serta membuat masyarakat kita miskin. Korupsi mengakibatkan rusaknya tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, di hampir semua sektor. Hal itu menjadi alasan penulis menganggap bahwa korupsi adalah bagian dari perang proxy. Untuk memerangi korupsi, tentunya tindakan penindakan saja tidak cukup, untuk itu diperlukan tindakan pecegahan agar ancaman ini tidak terus-menerus membudaya. Untuk itu, program bela negara dapat digunakan sebagai sarana efektif upaya pemberantasan korupsi. Dalam tulisan ini, penulis ingin menunjukkan bahwa korupsi adalah bagian dari perang proxy, dan juga bagaimana program bela negara dapat digunakan untuk memberantas korupsi di Indonesia. Kata Kunci : korupsi, kemiskinan, perang proxy, pertahanan negara, dan bela negara  Abstract – Corruption is the main enemy of this nation. However, corruption is a battlefield that is far different from the usual terminology of war that we understand. This type of war is a war without weapons, without an army and territories. This war is a battle that does not attack with a rifle, but attack the human conscience to the temptations of materialism. Corruption results in the destruction of the national order in Indonesia, in almost all sectors. It was the reason that the authors assume that corruption is part of a proxy war. To combat corruption, of course, enforcement action alone is not enough, it is necessary for preventive action so that these threats will not become a culture. For that, the civil defense program may be used as an effective means to eradicate corruption. In this paper, the authors want to show that corruption is part of a proxy war, and also how the civil defense program could be used to eradicate corruption in Indonesia. Keywords: corruption, poverty, proxy war, state defense, and civil defense
URGENSI KEBERADAAN PERALATAN HELIKOPTER AMBULANS TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT (TNI AL) DALAM MENDUKUNG SATUAN TUGAS CORONAVIRUS DISEASE-2019 (SATGAS COVID-19) Arief Sukmono Akbar; Imam Musani; Oktav Bayu D
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.01 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v11i2.1265

Abstract

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 melaporkan total kasus Covid-19 di Indonesia hingga 16 Juli 2021, mencapai 2.780.803 orang sejak kasus pertama diumumkan. TNI Angkatan Laut (TNI-AL) selain melaksanakan tugas pertahanan juga membantu Satgas penanggulangan Covid-19 serta operasi kemanusiaan lainnya. Pelaksanaan tugas tersebut dilaksanakan oleh Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal). TNI Angkatan Laut belum pernah mengoperasikan Helicopter Air Ambulance (HAA) yang memiliki kemampuan Helicopter Emergency Medical Services (HEMS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tempat penelitian di pusat penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda Sidoarjo Jawa Timur. Pengolahan data menggunakan model Miles, Huberman dan Saldan dengan tiga langkah yaitu pemadatan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang prosesnya dilakukan bersamaan. Pengumpulan data dengan metode menelaah dokumen dan informan. Penggunaan informasi pelaku lapangan dibatasi pada informan yang memiliki pengalaman operasi sebagai penerbang helikopter terkait subyek penelitian. Tujuan dari penelitian untuk memberikan gambaran tentang urgensi keberadaan peralatan helikopter ambulans TNI AL dalam mendukung satuan tugas coronavirus disease-2019. Adapun helikopter yang ditetapkan peneliti berjenis Bell-412 atau peralatan medical evacuation (Medevac portable) yang bisa dipasang pada helikopter jenis Bell-412 TNI AL. Temuan atau kebaharuan dari penelitian ini adalah dengan adanya helikopter Medevac TNI AL ini dapat melakukan tindakan penyelamatan darurat mengevakuasi korban ke RS terapung/KRI BRS milik TNI AL atau RSAL terdekat. Helikopter AL dipilih karena hanya penerbang helikopter TNI AL yang terlatih yang mendapatkan rekomendasi landing/mendarat di geladak heli KRI BRS TNI AL. Kesimpulan bahwa helikopter jenis Bell-412 sebagai ambulans udara dan peralatan Medevac portable-nya sangat dibutuhkan dalam membantu satgas covid-19 dan operasi kemanusiaan lainnya.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN KEKUATAN MARITIM INDONESIA UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN TAHUN 2020 Wirasuta, Dadang Sobar
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.231 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v3i1.374

Abstract

Problems of Indonesian maritime force development planning is inseparable from the role of government to support the development of maritime forces. In accordance with geography constellation as the largest archipelago in the world according to UNCLOS 1982, Indonesian economic development currently the largest in Southeast Asia and number 16 in the world with 6.4% gross domestic product (year on year). In this sense, it is time for implementing maritime force development based on maritime perspective and state defense as a whole integrated. Regardless of budget required by the military to implement its vision and mission of defense, the state has to be able to fulfill it and is able to offset foreign policy of the so-called Indo-pacific region in 2020. Keywords: Defense, Maritime Defense, Military Reformation, Military Innovation.
INDONESIAN INTERNET USERS POTENTIAL IN COUNTER-CYBER RADICALIZATION Lubis, Rizky Reza
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English)
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.714 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v7i2.190

Abstract

Abstrak – Tulisan ini menjelaskan proses radikalisasi yang terjadi di dunia maya, dengan melihat bagaimana dan mengapa masyarakat Indonesia rentan menjadi target organisasi teroris khususnya dalam hal perekrutan melalui dunia maya. Teroris tidak hanya memanfaatkan akses internet sebagai sarana komunikasi, tetapi juga memanfaatkannya sebagai sarana dalam menyembunyikan identitas dan lokasi saat menyebarkan ideologi radikal. Konsep yang digunakan dalam tulisan ini adalah cyber radicalization, yang merupakan konsep baru yang terbentuk dari konsep ancaman cyber dan radikalisasi. Adapun hasil dari tulisan ini menunjukkan bahwa pengguna internet Indonesia memliliki potensi yang besar untuk melawan radikaslisasi di dunia maya dan memilki kapasitas dalam mendukung agenda counter terrorism di dunia maya. Namun, hal tersebut masih menghadapi beberapa tantangan, sehingga diperlukan pemanfaatan pengguna internet oleh pemerintah secara maksimum dalam agenda counter-cyber radicalization.Kata Kunci: Cyber, radikalisasi, terorisme, IndonesiaAbstract - This paper discusses the process of radicalization in cyberspace. It will look at how and why Indonesia are vulnerable in society and targeted by terrorist organizations in an attempt to recruit them, especially in cyberspace. The terrorists have become expert, not only using the latest tools of internet communications, but to do it in a way that can shield their identities and even their locations when spreading the radical ideology. The concept that used in this paper is cyber-radicalization, which is the new concept that merged from cyber threat and radicalization. The result from this paper shown that Indonesia netizens (internet users) had great potency to fight radicalization in the cyberspace and the capacity for supporting government counter-cyber radicalization agenda. However, fighting cyber radicalization in that way faced several challenges. Therefore Indonesia’s government should benefited the netizens to reach the optimum point on counter-cyber radicalization agenda.Keywords: cyber, radicalization, terrorism, Indonesia.

Page 2 of 27 | Total Record : 270


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 12, No 3 (2022): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 11, No 3 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 3 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 3 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 9, No 3 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 9, No 3 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 3 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 3 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 7, No 3 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 7, No 3 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 7, No 1 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 7, No 1 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 6, No 3 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 6, No 1 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 5, No 3 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 4, No 3 (2014): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara More Issue