cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 135 Documents
Pengukuran Kualitas Pelayanan Konsumen Supermarket XY Departement Store Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Romadan, Haikal -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2018): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.447 KB)

Abstract

Supermarket XY Department Store merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari, baik kebutuhan pangan maupun kebutuhan sandang. Permasalahan yang dihadapi yaitu adanya keluhan dari pelanggan, berdasarkan hasil wawancara permasalahan yang sering terjadi pada pelanggan antara lain, transaksi pembayaran yang lambat sehingga terjadi antrian panjang pada kasir, ada beberapa kasir yang tidak aktif, kurang tanggapnya karyawan dalam membantu konsumen dalam mencari produk, keranjang atau trolly yang disediakan mengalami kerusakan, lahan parkir kurang luas, pendingin ruangan yang kurang baik, pencahayaan ruangan yang kurang baik,  produk yang dijual tidak tertata rapi, barcode harga yang buram dan beberapa permasalahan lainya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quality Funtion Deployment (QFD), yang dilakukan mulai dari penentuan jumlah sampel berjumlah 99 orang, rekapitulasi data, uji validitas, uji reliabilitas, voice of customer, matrik interaksi, interaksi parameter tenkis dan pembuatan rumah kualitas (House of Quality). Hasil yang didapat dengan penerapan QFD diperoleh prioritas berdasarkan tingkat kepentingan dan kepuasan kosumen. Tiga urutan tertinggi berdasarkan tinggkat kepentingan adalah  Jaminan keamanan parkir (4,596) ,  Keamanan pada tempat penitipan barang (4,515), Penerimaan kembali barang yang rusak/kadaluwarsa (4,364). Berdasarkan tingkat kepuasan konsumen adalah  Ketersediaan keranjang/trolly (3,505), Kebersihan ruangan yang terjaga (3,182), Karyawan selalu mengucapkan salam, menyapa dan senyum kepada pelanggan (2,869).Kata kunci : Kualitas pelayanan, QFD, Supermarket
PENJADWALAN ULANG PENJEMPUTAN SAMPAH RUMAH TANGGA AKIBAT DATANGNYA PERMINTAAN PENJEMPUTAN BARU SECARA REALTIME PADA ANGKUTS Rumahorbo, Ian Rido
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.628 KB)

Abstract

PT. Angkuts Indonesia merupakan perusahaan teknologi atau start-up yang fokus di bidang pengelolaan sampah dengan jumlah pelanggan tetap yang terus meningkat. Namun dalam hal pengumpulan sampah, para driver masih mengalami beberapa masalah, menyebabkan pengumpulan sampah tidak berjalan optimal. Tujuan penelitian yaitu melakukan simulasi jika berkembangnya perusahaan menuntut driver agar dapat menerima permintaan penjemputan sampah baru secara real-time serta dapat melakukan penjadwalan ulang rute penjemputan sampah yang optimal. Metode yang digunakan untuk melakukan simulasi penjadwalan ulang rute pengangkutan sampah yaitu metode vehicle routing problem.Data yang primer pada penelitian ini yaitu rute awal penjemputan atau depot, jumlah titik pelanggan yang diinginkan berikut titik koordinat masing-masing, jarak tempuh antar titik pengantaran, serta skenario permintaan baru. Data-data tersebut kemudian diolah menggunakan software large neighborhood search dengan menginput titik koordinat pelanggan. Hasil yang didapat berupa rute masing-masing driver pada setiap skenario yang kemudian dapat di analisa.Analisa dilakukan dengan membandingkan kedua hasil skenario,  yaitu skenario tersebar dan berdekatan serta jarak yang di tempuh masing – masing driver. Hasil penelitian yang didapatkan adalah mendapatkan jadwal baru pada setiap driver berdasarkan perhitungan kedua skenario yaitu skenario I dan skenario II.Kata kunci : large neighborhood search, penjadwalan ulang penjemputan sampah, vehicle routing problem.
SIMULASI SISTEM LALU LINTAS SIMPANG EMPAT PAJAK KOTA PONTIANAK DENGAN MEMPERHATIKAN TITIK KRITIS Yunata, Hizkia Noventus
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2018): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.443 KB)

Abstract

Lalu lintas Simpang Empat Pajak Kota Pontianak merupakan persimpangan yang terletak di tengah-tengah Kota Pontianak, dimana persimpangan tersebut merupakan salah satu persimpangan yang padat di Kota Pontianak. Menurut Polresta Pontianak Kota dalam laporan Troublespot Tahun 2017 menuliskan bahwa lalu lintas Simpang Empat Pajak Kota Pontianak merupakan salah satu simpang empat yang macet dan rawan kecelakaan. Ada tiga permasalahan yang terjadi pada lalu lintas Simpang Empat Pajak Kota Pontianak yaitu: terjadi penyempitan jl KHA Dahlan, terlalu dekat simpang jl Teuku Umar dan Simpang Empat Pajak, arus lalu lintas sama padat dari tiga arah yaitu jl Sultan Abdurrahman, jl Jendral Ahmad Yani, dan jl Gusti Sulung Lelanang.Solusi alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan metode simulasi yaitu dengan membuat kondisi existing ke dalam bentuk desain tiruan menggunakan bantuan software arena. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembuatan model simulasi berdasarkan sistem nyata, pengisian logika pada tiap modul, pengujian verifikasi model, menjalankan model simulasi, dan membuat skenario perbaikan yang terdiri dari dua skenario untuk mendapatkan skenario yang optimal.Berdasarkan hasil penelitian di Simpang Empat Pajak Kota Pontianak, didapatkan skenario perbaikan alternatif yang paling baik. Skenario 4 terpilih untuk mengatasi kemacetan pada persimpangan tersebut. Skenario 4 dilakukan dengan cara membuat Jalan Fly Over untuk kendaraan dari jl Sultan Abdurrahman yang menuju ke jl Jendral Ahmad Yani sehingga lampu lalu lintas pada jl Sultan Abdurrahman dihilangkan. Model skenario 4 dapat mengurangi WIP atau penumpukan kendaraan sebanyak 43.41% dari 178.73 menjadi 77.76, mengurangi Waiting Time sebanyak 52.30% dari 574.38 detik menjadi 300.45 detik, dan menambah Output Kendaraan sebanyak 0.09% dari 11.773 unit menjadi 11.820 unit.Kata Kunci : Kemacetan, Simulasi Lalu Lintas, Software Arena
PENENTUAN HPP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING (ABC) PADA PT. ANEKA CIPTA FIBER GLASS Gustiar, Yusuf
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.075 KB)

Abstract

Seiring dengan semakin berkembangnya zaman, persaingan industri pembuatan tangki air berbahan dasar fiber glass semakin ketat, para pelaku bisnis tersebut berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Harga jual yang bersaing yang dapat diterima oleh pasar, kualitas yang baik, dan pelayanan yang baik pula akan dapat meningkatkan penjualan produk yang berimbas kepada keuntungan yang besar. PD. Aneka Cipta Fiber Glass merupakan salah satu industri rumahan yang memproduksi barang-barang berbahan dasar Fiber Glass seperti tanki air, bak mandi, tempat sampah, kursi, wastafel, sampan dan lain-lain. Pada periode 2013-2014 terjadi penurunan yang signifikan yang disebabkan salah satunya perhitungan harga pokok produksi yang kurang tepatMetode yang digunakan untuk memecahkan masalah ini adalah Activity Based Costing (ABC). Penggunaan Metode ABC ini menghasilkan harga pokok-produk yang lebih tepat dalam membebankan biaya ke produk sehingga penentuan harga jual yang lebih bersaing di pasaran. Perbedaan perhitungan harga pokok produksi terletak pada jumlah cost drive yang digunakan metode ABC lebih banyak daripada menggunakan metode tradisional.Sampel yang diambil penelitian ini adalah Watertub 66,66,70 (WT1), Watertub 50,60,80 (WT2) dan Watertub 50,50,60 (WT3). Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi (HPP) dengan menggunakan metode ABC memberikan harga yang lebih rendah dibandingkan perhitungan menggunakan sistem tradisional dengan selisih produk WT1 sebesar Rp. 88.538, produk WT2 sebesar Rp. 60.180 dan produk WT3 sebesar Rp. 48.473. Hal ini disebabkan sistem tradisional yang membebankan semua elemen biaya produksi tetap kedalam harga pokok produksi, sedangkan metode ABC membebankan di tiap-tiap elemen biaya produksi.Kata kunci: Activity Based Costing, cost drive, overhead
USULAN PERBAIKAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MEMBANDINGKAN MODEL Q DAN MODEL P PADA PT. XYZ DIPUTRA, DIZHAR -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 2 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.843 KB)

Abstract

PT. XYZ the one distributors of beverage products Sosro need to reorganize the supply of products, so that’s not the case merits and demerits of the product inventory in the warehouse, and can meet the demand of consumer. Warehouse supplies are affected problems not stable consumer demand and management off warehouses has not been good enough. The determination of a target that has not been as well one of the causative factors of the advantages and disadvantages of the goods. The purpose of this research is to know the cause of the occurrence of excess and shortage of supplies of goods and acquire systems supplies of goods in the warehouse more efficiently with the right methods, but still able to meet customer demand. Based on the results of the research that has been done the total fare demand real model Q lost sales is Rp 8.502.762.354 / yeard and model P lost sales with larger total cost Rp 8.589.222.421 / year. The calculation of the total cost of the total fare sales targets with the model Q lost sales is Rp 13.327.457.160 / year, and model P lost sales with larget total cost Rp 13.435.251.020 / year. Model Q lost sales is a model that has alower total cost than model P lost sales either to demand real and sales targets. Keywords-Inventory, Lost Sales, Model Q, Model P
PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI BINA MANDIRI PONTIANAK DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD --, Sumiyati
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.667 KB)

Abstract

Koperasi Bina Mandiri Pontianak merupakan Koperasi jenis simpan pinjam. Koperasi ini didirikan bertujuan untuk memakmurkan anggota dan masyarakat, memberikan pelayanan terbaik, pelayanan yang memuaskan serta bermanfaat yang berguna bagi para anggota dan masyarakat. Permasalahan yang terjadi pada Koperasi Bina Mandiri Pontianak adalah SHU yang mengalami penurunan dikarenakan kurangnya partisipasi anggota serta Koperasi kurangnya di kenal oleh masyarakat. Jika pertumbuhan SHU dan jumlah anggota berjalan dengan lambat maka koperasi akan mengalami kebangkrutan. Koperasi Bina Mandiri Pontianak hanya mengukur kinerja perusahaan dengan satu perspektif saja yaitu keuangan. Pengukuran kinerja belum cukup jika hanya menggunakan satu perspektif yaitu keuangan.   Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu untuk dilakukan evaluasi Koperasi dengan mengukur kinerja agar dapat ditentukan program kerja yang dapat meningkatkan pada kinerja koperasi. Salah satu bentuk penyelesaian masalah untuk pengukuran kinerja dan meningkatkan kinerja yaitu dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorcard yang terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, agar pengukuran yang dilakukan komprehensif, seimbang, koheren dan terukur.Hasil pengukuran kinerja pada Koperasi Bina Mandiri Pontianak dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard yang di dasarkan pada rating scole. Perspektif keuangan pengukuran kinerja peningkatan pendapatan tahun 2016 adalah 150% tahun 2017 6,66%. Peningkatan SHU tahun 2016 adalah 885% dan tahun 2017 19%. Efisiensi biaya yang diperoleh 25%, menurut kriteria rating scole yang telah ditentukan apabila nilai mengalami penurun dan tidak terdapat perubahan maka dapat dinilai kurang. Kemudian perspektif pelanggan pengukuran kinerja akuisisi pelanggan tahun 2015 nilai yang diperoleh adalah 0 tahun 2016 42% dan tahun 2017 adalah 0. Kemudian pengukuran retensi pelanggan tahun 2015 adalah 88,89%, 2016 adalah 57,69 dan tahun 2017 adalah 100%. Akuisis dan retensi pelanggan mengalami naik turun maka dapat dinilai cukup, untuk kepuasan pelanggan dapat dinilai baik dikarenakan penilaian rata-rata kepuasan pelanggan adalah 78,01%. Selanjutnya perspektif proses bisnis internal proses simpan dan pinjam Koperasi Bina Mandiri Pontianak dapat dinilai cukup dikarenakan sudah efisien. Kemudian perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada pengukuran retensi karyawan hasil yang diperoleh tahun 2015 adalah 0%, 2016 38% dan tahun 2017 0%. Selanjutnya pengukuran kapabilitas karyawan hasil yang diperoleh tahun 2015 adalah 25%, 2017 15% dan tahun 2017 adalah 20%, dari kedua pengukuran yang dilakukan dapat dinilai cukup karena pada perspektif retensi dan kapabilitas karyawan mengalami naik turun. Kemudian pengukuran  kepuasan pelanggan nilai kepuasan adalah 63,24. Pengukuran yang dilakukan pada Koperasi Bina Mandiri Pontianak menggunakan Balanced Scorecard dengan total bobot skor adalah 0 total bobot dengan total yang diukur adalah 11 pengukuran, maka perbandingannya yaitu 0/11=0 maka dapat dinilai bahwa Kinerja Koperasi Bina Mandiri Pontianak “Cukup”. Maka output pada penelitian ini adalah menyarankan strategi inisiatif pada Koperasi Mandiri. Kata kunci     :  Koperasi, Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard.
PROFIL DAN PERMASALAHAN SISTEM LOGISTIK SUNGAI DI KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT AKBAR, MUHAMMAD FIKRI
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.169 KB)

Abstract

West Kalimantan is one area that is often dubbed as the "Thousand Rivers Region" because of West Kalimantan are fed by hundreds of rivers and small which are still frequent and are navigable. Most of the major rivers is still often used as a means of transport path, both people and goods. One of the areas / districts in the province of West Kalimantan still take the river route to transport activity (people / goods) is Kubu Raya. In essence the river path through every district in Kubu Raya has a very important role in the activity of logistics activities, both the distribution as well as loading and unloading activities. Given the importance of the activity of the logistics activities through the river, but the resources that explain the logistics system of the river in Kubu Raya which is currently still in existence. In addition, research conducted on the logistics system of the river is still very rare. This research aims to obtain data and information on the profile and problems of logistics river system. This research is a case study (case study) that is descriptive qualitative survey method and observation. In addition, the literature that comes from a book published by BPS (Central Bureau of Statistics) and data BAPPEDA (Regional Development Planning Board) is also a method used to complete the data and information required in this study. Limitation of the study area in this study include the District of Kuala Mandor B, Kubu, Terentang, Teluk Pakedai, Batu Ampar and Rasau Jaya. The results of this study explain that in general transport activity in Kubu Raya is done through access to the river path. Transport activity performed using several types of transport stream that has its own functions and mechanisms. When present, the activity of the transport through the river has experienced a shift that tends to land transportation. Logistics system problems affecting the river due to road infrastructure became available, the start of the siltation of rivers, less terawatnya existing river channels, insufficient logistics facilities and construction of the bridge (bullying) is not well organized. Although the transport activity through the river has undergone a shift, but still there is one district that most of the activity was carried out through the river, namely the Kubu district. Based on the analysis using the logistic mechanism SocNetV- 2.1 applications to determine the logistics center of the six districts under study on the city of Pontianak, found that the exact location serve as the central logisitk located in Kubu district, precisely in the village of Kubu.Keywords : geographical conditons, inland waterway,                   logistics system
Pengaruh Formasi Penyimpanan Metode Volume Based Terhadap Unjuk Kerja Strategi Routing Order Picking Menggunakan Strategi Midpoint dan Largesgap Syuhada, Kurniawan Eka
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2018): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.179 KB)

Abstract

Aktivitas pengambilan produk (order picking) menjadi salah satu masalah dalam pergudangan, mahalnya biaya dan jarak tempuh yang panjang menjadi permasalahan utama. Efektivitas dan efisiensi jarak tempuh menjadi poin penting dalam meminimalisir biaya pergudangan, salah satunya dengan menggunakan strategi routing yang tepat dan metode penyimpanan yang tepat. Penelitian ini merupakan eksperimen berbasis simulasi menggunakan Netlogo untuk mengukur pengaruh kinerja akivitas gudang dalam hal order picking, penelitian ini menggunakan 2 strategi routing midpoint dan larges gap yang dikombinasikan dengan 4 model penyimpanan volume based (diagonal, within-aisle, cross-aisle dan perimeter) berdasarkan hukum pareto dengan menggunakan 4 level proporsi penyimpanan produk.  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil perbandingan rata-rata jarak terpendek sebagai berikut formasi diagonal menggunakan strategy midpoint dengan rata-rata jarak terpendek 116,67, formasi within aisle menggunakan strategy midpoint dengan rata-rata jarak terpendek 127,01, formasi cross aisle menggunakan strategy larges gap dengan rata-rata jarak terpendek 91,64 dan formasi perimeter menggunakan strategy midpoint dengan rata-rata jarak terpendek 123,88. Pemilihan strategi yang tepat dan model penyimpanan yang tepat dapat mengoptimalkan aktivitas order picking di Gudang karena dapat mempersingkat jarak dan waktu pengambilan barang.Kata kunci: Formasi penyimpanan volume-based, order picking, routing, simulasi netlogo
KONFIGURASI SERI PARALEL FLANGE PIPA MENGGUNAKAN RELIABILITY BLOK DIAGRAM PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) TBBM PONTIANAK Sulendra, Dwy Sapta
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.338 KB)

Abstract

PT.Pertamina (Persero) merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dibidang operasi dan distribusi perminyakan. Perusahaan ini diawasi berdasarkan kebijakan pemerintah dan berkembang pesat hingga saat ini di Indonesia. PT. Pertamina  (Persero) Pontianak merupakan salah satu cabang terminal yang melayani seluruh distribusi minyak didaerah Kalimantan Barat. Salah satu fasilitas produksi adalah flange pipa, yaitu suatu komponen dari pipa yang berfungsi sebagai penghubung dari pipa satu ke pipa lainnya. Berdasarkan data historis PT. Pertamina flange pipa sering mengalami kerusakan, dari tahun 2014 sampai 2017 tercatat sebanyak 40 kali dengan kerusakan komponen yang berbeda sehingga mengakibatkan kerugian yang besar untuk perusahaan.Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini dilakukan  bertujuan untuk mendapatkan komponen kritis, mendapatkan nilai keandalan dari komponn kritis tersebut serta menganalisa konfigurasi seri paralel dengan menggunakan reliability blok diagram. Adapun metodologi atau langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari identifikasi komponen kritis flange pipa menggunakan analisis pareto, pengujian pola distribusi kerusakan komponen kritis flange pipa menggunakan metode least square curve fitting, perhitungan parameter distribusi menggunakan metode likehood estimator .Hasil dari penelitian ini menunjukan keandalan komponen kritis flange pipa yaitu komponen Flip On, Weldneck dan Blind mengalami penurunan secara terus-menerus seiring bertambahnya waktu sehingga dapat dikarakteristikkan sebagai komponen yang mengalami fase keausan atau wear out failure. Nilai keandalan dari hasil penelitian komponen kritis slip on 0,5144888 yang mana jalur pipa bahan bakar pertamax, weldneck 0,4979143 jalur pipa pertalite, blind 0,473696 jalur pipa premium sedangkan nilai RBD seri slip on 0,115117839 yang mana jalur pipa bahan bakar pertamax, weldneck 0,111409268 jalur pipa pertalite, blind 0,105990313 jalur pipa premium. Nilai skenario RBD paralel komponen slip on 0,979799, weldneck 0,979108 dan blind 0,978101.Kata kunci : Analisa Pareto, Flange Pipa, Least Square Curve Fitting, RBD.
PENGUKURAN KINERJA PERAWAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN RSUD. X Zulfa, Eva -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2018): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.656 KB)

Abstract

Rumah sakit merupakan suatu organisasi sosial yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat berupa penyembuhan penyakit beserta pencegahannya dan merupakan pusat rujukan,  sehingga dengan perannya yang sangat penting bagi masyarakat, rumah sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan yang maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan memahami ekspektasi dan harapan pasien. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja perawat atau keberhasilan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan. Tujuan lainnya yaitu mengetahui kualitas pelayanan yang ada di RSUD. X dan memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Service Quality yaitu menghitung rata-rata tingkat kepuasan, rata-rata tingkat harapan dan rata-rata kesenjangan (gap) tiap dimensi kualitas pelayanan. Metode Importance Performance Analysis yang digunakan sebagai teknik menghitung tingkat kepentingan dan kinerja yang akan menentukan urutan prioritas. Subjek penelitian adalah pasien rawat inap pada tahun 2016-2017 dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada setiap dimensi kualitas pelayanan menunjukan nilai negatif yang disebabkan oleh pelayanan yang diberikan rendah sedangkan harapan terhadap pelayanan tersebut tinggi. Kualitas pelayanan yang ada di RSUD. X berdasarkan penilaian tertinggi yaitu pada indikator perawat memberi informasi tentang takaran obat yang harus dikonsumsi dengan nilai kepuasan sebesar 4,68 dan kualitas pelayanan terendah yaitu pada indikator perawat mengucapkan terima kasih pada akhir pelayanan dengan nilai kepuasan sebesar 2,52. Usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dilakukan dengan memprioritaskan harapan pasien. Kata kunci : Rumah sakit, Service Quality, Importance Performance Analysis, Kualitas pelayanan

Page 4 of 14 | Total Record : 135