cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 135 Documents
STRATEGI DIFERENSIASI DAN DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI UMKM DIGITAL I SUN VERA Susanto, Fransiskus Megi
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.787 KB)

Abstract

Agroindustri di Indonesia selalu berkembang    seiring dengan adanya perkembangan didalam ilmu pengetahuan dan teknologi salah satunya yang ada di Pontianak adalah UMKM I Sun Vera. Usaha ini dirintis oleh Sunani mulai pada tahun 2004 dengan memproduksi olahan dari lidah buaya seperti jelly, dodol, keripik, kue, teh dan lainnya. Agar tetap bertahan di pasar tentunya perusahaan melakukan berbagai cara atau strategi dalam memelihara eksistensinya. Strategi yang dilakukan salah satunya yaitu dengan menerapkan stratagi diferensiasi dan diversifikasi produk.Diferensiasi adalah strategi untuk melakukan suatu usaha/tindakan untuk membuat kerangka atau merancang satu set perbedaan dipergunakan untuk memilah dan membedakan penawaran perusahaan dan penawaran pesaing sedangkan Diversifikasi strategi untuk melakukan suatu usaha untuk mencari dan mengembangkan produk dan pasar yang terbaru, atau bias keduanya, dalam rangka meraih dan mengejar pertumbuhan, pertambahan/peningkatan, fleksibelitas, dan profitabilitas. Kedua stategi di atas diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian sehingga penjualan tetap positif. Adapun metode yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh diferensiasi dan diversifikasi terhadap keputusan dilakukan dengan menggunakan analisa metode Regresi linear berganda.Penelitian ini mendapatkan hasil berupa adanya pengaruh variabel diferensiasi yang berdampak positif tapi berdampak kurang mendapatkan hasil yang baik terhadap keputusan pembelian. Dapat dilihat dari angka signifikansi yang bernilai sebesar -0,295 < 0,05 sedangkan hasil t hitung sebesar 1,052 < t table 1,9488 dan diversifikasi berpengaruh signifikan dan positif kepada keputusan pembelian. Dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,00014 < 0,05 sedangkan angka nilai t hitung sebesar 5,131 > t table 1,9488. Selain pengaruh setiap variabel terjadi juga pengaruh simultan secara bersamaan antara variabel diferensiasi dan diversifikasi terhadap keputusan pembelian.Kata Kunci : Agroindustri, Analisis Linier Berganda, Diferensiasi, Diversifikasi,   Keputusan Pembelian
RANCANG BANGUN ALAT PERONTOK BULU AYAM UNTUK MENINGKATKAN KEHIGIENISAN -, BAGUS -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 3 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.643 KB)

Abstract

Semakin banyaknya rumah makan siap saji dengan bahan baku utama ayam merupakan salah satu dampak dari perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung menginginkan sesuatu yang serba praktis. Hal tersebut menyebabkan  permintaan  ayam potong khususnya ayam broiler meningkat. Sebelum dikirim ke rumah makan, ada beberapa proses yang dilakukan terhadap ayam broiler di rumah potong ayam. Salah satu proses yang terdapat di rumah potong ayam adalah merendam ayam kedalam wajan berisi air panas supaya mempermudah perontokkan bulu ayam. Proses tersebut dilakukan secara terus menerus tanpa mengganti air perendaman sehingga menyebabkan air perendaman menjadi berwarna merah kehitaman dan membuat ayam potong tidak higienis.  Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun alat perontok bulu ayam yang dapat meningkatkan kehigienisan dalam proses perontokkan bulu ayam dengan mempertimbangkan sisi ergonomi pekerja. Penggunaan pendekatan anthropometri sebagai dasar pembuatan alat adalah dengan maksud dapat menghasilkan alat yang ergonomis dan ENASE ketika di pakai.                Penelitian ini menggunakan anthropometri untuk menentukan ukuran desain alat perontok bulu ayam dengan cara mengambil 5 dimensi tubuh pekerja. Desain alat perontok bulu ayam digambar menggunakan bantuan software Auto Cad. Analisa yang dilakukan adalah analisa uji lab kehigienisan. Analisa uji lab kehigienisan dilakukan dengan cara membandingkan hasil uji lab sampel daging ayam dari proses kerja alat sebelum dan sesudah perancangan.                Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kehigienisan pada pada proses perontokkan bulu ayam menggunakan alat perontok bulu ayam setelah perancangan. Hasil uji lab kehigienisan memperlihatkan cemaran bakteri E.coli yang terdapat pada sampel daging ayam dari proses perontokkan bulu ayam menggunakan alat perontok bulu ayam sebelum perancangan sebesar  Cfu/g, sedangkan cemaran bakteri E.coli yang terdapat pada sampel daging ayam dari proses perontokkan bulu ayam menggunakan alat perontok bulu ayam sesudah perancangan adalah sebesar  Cfu/g. Kata kunci : Alat perontok bulu ayam, enase, kehigienisa
Riset Pasar Konsumen Terhadap Makanan Tradisional Kota Pontianak Hidayah, Nurul
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.97 KB)

Abstract

Traditional food is a feature of cultural diversity in Indonesia. Traditional food also functions as the identity of each region, including Pontianak City. This research was conducted to produce a level of consumer market tastes towards traditional Pontianak City food, resulting in a consumer classification and producing the main factors that determine the consumer market tastes of traditional Pontianak City food. Obtaining data in this study is based on observations in the field, and the results of distributing questionnaires addressed to respondents. This research processes data using the SPSS 20 process, which is the calculation of the number of samples, description of the respondent's character, validity test, and reliability test. The sample collection uses the Slovin formula calculation by assuming the confidence level up to 90%, then the e value is obtained = 100% - 90% = 10% or 0.1. Consumer classification of traditional Pontianak City food, namely age 41.41% age 40 years and over, gender 73.74% female, income 70.71% under 1 million rupiah, education 54.55% high school, employment 49.50% IRT, and regional origin 65.66% Kota Pontianak. The main factors that determine the tastes of the Pontianak City traditional food consumer market are factors due to hunger, factors due to distinctive and delicious taste, presentation or display factors, affordable traditional food price factors, guaranteed traditional food hygiene factors, factors due to health and nutrition, factors because of diverse foods, factors due to food uniqueness, factors due to pride, factors due to feeling healthy, factors due to quality, factors due to trends, factors due to healthy lifestyles, factors due to natural concepts, factors due to practical and simple factors due to knowing health benefits, quality factors. The total number of statement results of the research questionnaire, namely very agree score 441, agree score 759, doubtful score 249, disagree score 173, and strongly disagree score 61. Keywords: Market Taste Level, Consumer Classification, Key Determinants Traditional food is a feature of cultural diversity in Indonesia. Traditional food also functions as the identity of each region, including Pontianak City. This research was conducted to produce a level of consumer market tastes towards traditional Pontianak City food, resulting in a consumer classification and producing the main factors that determine the consumer market tastes of traditional Pontianak City food. Obtaining data in this study is based on observations in the field, and the results of distributing questionnaires addressed to respondents. This research processes data using the SPSS 20 process, which is the calculation of the number of samples, description of the respondent's character, validity test, and reliability test. The sample collection uses the Slovin formula calculation by assuming the confidence level up to 90%, then the e value is obtained = 100% - 90% = 10% or 0.1. Consumer classification of traditional Pontianak City food, namely age 41.41% age 40 years and over, gender 73.74% female, income 70.71% under 1 million rupiah, education 54.55% high school, employment 49.50% IRT, and regional origin 65.66% Kota Pontianak. The main factors that determine the tastes of the Pontianak City traditional food consumer market are factors due to hunger, factors due to distinctive and delicious taste, presentation or display factors, affordable traditional food price factors, guaranteed traditional food hygiene factors, factors due to health and nutrition, factors because of diverse foods, factors due to food uniqueness, factors due to pride, factors due to feeling healthy, factors due to quality, factors due to trends, factors due to healthy lifestyles, factors due to natural concepts, factors due to practical and simple factors due to knowing health benefits, quality factors. The total number of statement results of the research questionnaire, namely very agree score 441, agree score 759, doubtful score 249, disagree score 173, and strongly disagree score 61. Keywords: Market Taste Level, Consumer Classification, Key Determinants
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING BUAH PINANG DENGAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN DESAIN EKSPERIMEN DI DESA SUNGAI BEREMBANG KABUPATEN KUBURAYA -, FIRMANSYAH -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 2 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.06 KB)

Abstract

- Areca nut is a species of palm that grows in the area of West Borneo. Areca nuts drying is still carried out manually or traditional farmers. High water levels in the areca nut when dried by drying takes up to more than 15 days, Based on the problems faced by farmers in the drying process traditional areca nut. Thus, one alternative that can be done is through the design of the dryer areca nuts. The design tool nut dryer is based on the desire and emotion users. Desires and emotions are used as a reference to the characteristics of the product, and then will do the testing process. The method will be used to capture the desires and emotions by using the method and the method of Kansei Engineering Design Experiment to test the design. The results of the design tool areca nut dryer using kansei engineering methods in accordance with the wishes of consumers, obtained form the framework of a mixture, in blue, with iron made, with a medium-size, automatic functions, and the system is working with the oven with hot air. the experimental results by the method of Experimental Design in the dryer showed that the areca nut at a temperature of 45 ° C with a 16-hour drying time can produce fruit perfectly dry, While the speed of the hot air blowing at the speed level 2 is level better speed, because at the speed level can produce a more stable temperature heating. Keywords: Areca, design, Design of Experiments, Dryer, Kansei Engineering
Desain Produk Tas Ransel Termos Kantong Darah Dengan Menggunakan Morphological Chart Solan, Leonisius -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 2, No 3 (2018): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.727 KB)

Abstract

Donor darah adalah suatu aktivitas proses pemberian atau biasa juga disebut dengan sumbangan darah yang diperuntukan kepada seseorang yang membutuhkan transfusi darah. Masyarakat yang melakukan donor darah dan juga pengambilan darah didapat dari sumber PMI Kota Pontianak. Namun, selama ini masyarakat Kalimantan Barat khususnya di Kota Pontianak mengambil darah di PMI dengan menggunakan tas yang berupa termos, dimana tas tersebut dibawa dengan cara diselempang dibahunya bahkan ada juga yang membawa dengan tangan yang dikarenakan susah membawanya.Penelitian ini dilakukan di PMI Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Topik penelitian ini adalah tentang desain produk tas ransel termos kantong darah yang awalnya tas slempang kemudian menjadi tas ransel dikarenakan banyak permasalahn yang dihadapi oleh masyarakat ketika menggunakan tas slempang. Penelitian ini menggunakan Morphological Chart. Penggunakan Morphological Chart adalah suatu daftar atau ringkasan dari analisis perubahan bentuk secara sistematis untuk mengetahui bagaimana bentuk suatu produk di desain dan dibuat. Hasil dari penggunan Morphological Chart tersebut merupakan gambaran sesuai dengan keinginan masyarakat itu sendiri yang dituangkan kedalam suatu desain produk tas ransel termos kantong darah.Uji efektivitas digunakan sebagai perbandingan antara produk lama dan produk baru untuk menguji tingkat keberhasilan produk baru yang diinginkan oleh masyarakat, pengujian desain produk baru dengan tas ransel lebih aman dan mudah dalam pembawaannya, tingkat kenyamanan lebih mudah dan efektif, kondisi kantong darah saat dibawa tidak terguncang. Dapat dikatakan produk ini memenuhi keinginan masyarakat dengan memilih desain produk tas ransel.Kata kunci : Tas Ransel Termos, Darah, Produk,  Morphological Chart
PENGARUH PERINGATAN KESEHATAN PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Tobing, Titus Andri L.
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.585 KB)

Abstract

Rokok adalah sesuatu yang tidak terlepas dari kawula muda khususnya kaum pria. Rokok mengandung zat candu, yang menyebabkan penggunanya tidak dapat terlepas darinya. Pengguna rokok tidak hanya di kalangan dewasa, bahkan para siswa yang masih duduk di bangku sekolah pernah mencobanya. Salah satu langkah untuk menekan jumlah konsumen rokok di Indonesia adalah dengan mewajibkan perusahaan rokok mencantumkan tulisan dan gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok. Di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak, Pemerintah Kota sudah menetapkan Perda No 10 Tahun 2010 mengenai larangan merokok di kawasan tanpa rokok misalnya tempat umum, tempat kerja, tempat ibadah, tempat bermain anak-anak, angkutan umum, lingkungan tempat proses belajar mengajar dan sarana kesehatan.Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini diawali dengan mengumpulan data menggunakan kuesioner online kepada 100 responden. Variabel bebas terdiri dari tulisan peringatan pada kemasan (X1) dan gambar peringatan pada kemasan (X2) sedangkan variabel terikatnya adalah minat beli konsumen (Y). Data yang diperoleh di uji validitas dan reliabitas, selanjutnya diolah dengan metode regresi linier berganda yang terdiri dari uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas. Selanjutnya melakukan uji hipotesa dengan uji F dan Uji t. Hasil akhir yang didapat berupa nilai pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara simultan maupun parsial.Besarnya nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,032. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel bebas yaitu tulisan dan gambar peringatan pada kemasan secara simultan tidak terlalu berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu minat beli. Sedangkan pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu tulisan dan gambar peringatan pada kemasan terhadap variabel terikat (minat beli) ditunjukan dari uji t partial dengan nilai pengaruh masing-masing sebesar 0,022 untuk X1 dan 0,0092 untuk X2.Kata kunci: minat beli, peringatan kesehatan, regresi linear berganda, rokok
Pengendalian Kualitas Produk Cup Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT. YZ Widiatma, Andhika Widiatma -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2018): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.034 KB)

Abstract

PT. YZ merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan yang terletak di Kota Singkawang. Perusahaan ini memproduksi air minum dalam kemasan ukuran 240 ml dengan nama produk kemasan X. Tingginya frekuensi cacat produk yang terjadi di PT. YZ untuk produk kemasan cup 240 ml menyebabkan kurang efisiennya proses produksi.Penelitian ini bertujuan menyelesaikan masalah dan menganalisa kecacatan yang terjadi pada produk cup 240 ml dengan menggunakan alat pengendalian kualitas dan beberapa tools yang digunakan yaitu : check sheet, diagram alir, histogram, diagram pareto dan fishbone, agar jumlah kecacatan dapat diminimalkan dan akar penyebab terjadinya cacat dapat diidentifikasi sehingga dapat memaksimalkan kualitas hasil produksi.Berdasarkan hasil penelitian didapat 3 jenis cacat yang frekuensi dan jumlah cacatnya cukup besar diantaranya yang paling dominan terjadi pada cacat cup tipis sebanyak 2045 cup dengan presentase kumulatif sebesar 73%, 423 cup untuk jenis cacat meleleh dengan presentase kumulatif sebesar 15%, 330 cup  untuk jenis cacat penyok dengan presentase kumulatif sebesar 12% dari total 14000 cup. Untuk meminimasi jumlah cacat maka dilakukan analisis fisbone chart  untuk mengetahui akar penyebab tejadinya cacat serta untuk dijadikan acuan dalam memberikan usulan rekomendasi perbaikan kualitas produksi  dan perbaikan Standard Operation Procedure perusahaan.Kata kunci : Pengendalian Kualitas, Seven tools, Produk cup 240 ml
PENENTUAN RUTE OPTIMAL PENGANTARAN KORAN MENGGUNAKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Tisen, Mahmud
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.622 KB)

Abstract

PT. Suara Khatulistiwa Kalbar merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri percetakan surat kabar yang memiliki 20 pelanggan tetap. Pendistribusian koran harus dilakukan dalam waktu 2 jam, dimulai dari pukul 05.00 hingga 07.00. Proses pendistribusian koran masih melewati batas waktu yang ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh rute distribusi yang digunakan belum optimal. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk menentukan rute optimal pengantaran koran pada PT. Suara Khatulistiwa Kalbar dengan menggunakan travelling salesman problem.Adapun tahapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan pengumpulan data yaitu rute awal pengantaran koran, jumlah titik pengantaran koran beserta letak tiap titik pengantarannya, jarak tempuh antar titik pengantaran dan waktu tempuh antar titik pengantaran. Data-data ini nantinya akan diolah menggunakan program WinQSB dengan 4 algoritma yaitu nearest neighbor heuristic, cheapest insertion heuristic, two way exchange improvement heuristic dan branch and bound method. Hasil yang didapat berupa rute masing-masing algoritma yang kemudian di analisa.Analisa yang dilakukan ada dua, yaitu analisa rute yang dihasilkan dan penentuan rute terpilih, dan analisa perbandingan rute awal dengan rute terpilih. Adapun hasil yang didapatkan yaitu rute yang dihasilkan menggunakan branch and bound method dengan total jarak tempuh sebesar 71,8 km dan waktu tempuh selama ±128 menit, dengan perbedaan jarak sebesar 1,75 km dari rute awal. Kata kunci : Distribusi koran, optimasi, travelling salesman problem, WinQSB.
PERANCANGAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TELUR ASIN ITIK OLAHAN CV. SARAH PERMATA KHATULISTIWA PONTIANAK -, Ikromi -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2018): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.209 KB)

Abstract

CV.Sarah Permata Khatulistiwa Pontianak  merupakan produsen telur asin masak dengan jumlah karyawan sebanyak 7 orang. Perusahaan ini memproduksi telur asin masak sebanyak ± 3000 butir setiap harinya. Proses pemasakan yang dilakukan dalam produksi telur asin ini yaitu dengan cara perebusan selama 90 menit pada suhu 100°C. Masa simpan telur asin masak olahan CV.Sarah Permata Khatulistiwa hanya mampu bertahan  ± 1 minggu, sedangkan untuk tingkat keasinan belum sempurna dalam pengolahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan cara pemasakan telur asin itik terhadap kadar garam, umur simpan dan kesukaan konsumen.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk menganalisis perbedaan cara pemasakan terhadap kadar garam dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk menganalisis perbedaan cara pemasakan terhadap kesukaan konsumen (94 panelis) dengan 5 perlakuan dan  5 ulangan. Perlakuan yang  diberikan yaitu pemasakan telur asin itik dengan cara T1= perebusan, T2= pengukusan , T3= pengovenan, T4= perebusan kemudian dilanjutkan dengan pengovenan dan pengukusan kemudian dilanjutkan dengan pengovenan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi kemudian dilanjutkan dengan uji Ducan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara pemasakan yang berbeda berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap terhadap kadar garam dan kesukaan konsumen dengan parameter warna. tetapi berpengaruh beda nyata (P<0,05) terhadap kesukaan konsumen dengan parameter aroma, tekstur dan rasa. Pemasakan dengan cara perebusan memiliki nilai kesukaan sebesar (14,8%), pemasakan dengan cara pengukusan memiliki nilai kesukaan sebesar (17,9%), pemasakan dengan cara pengovenan memiliki nilai kesukaan sebesar (19,9%), pemasakan dengan cara perebusan kemudian dilanjutkan dengan pengovenan memiliki nilai kesukaan sebesar (19,3%), dan pemasakan dengan cara pengukusan kemudian dilanjutkan dengan pengovenan memiliki nilai kesukaan sebesar (30,4%). Pemasakan dengan cara pengukusan kemudin dilanjutkan dengan pengovenan memiliki kadar garam, umur simpan dan tingkat kesukaan  tertinggi dibandingkan cara pemasakan yang lainnya.Kata Kunci: Kadar garam, kesukaan, RAK, RAL, Telur asin itik, umur simpan
USULAN PERBAIKAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RCA DAN FMEA PADA PT XYZ Darmawan, Irfan
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.598 KB)

Abstract

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan swasta yang fokus di bidang industri pengolahan kelapa sawit di Kalimantan Barat. Selama ini PT XYZ telah memiliki kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan beberapa dokumen SOP dalam aktivitas kegiatan produksi, namun kecelakaan kerja masih terjadi, berbanding terbalik dengan target zero accident yang ingin dicapai perusahaan. Terlihat berdasarkan data kecelakaan kerja pada tiga tahun terakhir yaitu tahun 2016 hingga 2018 setidaknya terjadi total 8 insiden kecelakaan kerja.Berdasarkan permasalahan tersebut, metode Root Cause Analysis (RCA) digunakan untuk menelusuri akar penyebab kecelakaan kerja serta penggunaan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam menentukan kemungkinan terjadinya beberapa mode kegagalan potensial. Adapun data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari wawancara Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), serta data sekunder berupa data kecelakaan kerja PT XYZ tahun 2016-2018.Hasil dari metode RCA didapat usulan perbaikan berdasarkan akar penyebab kecelakaan kerja antara lain: pembuatan SOP pengoperasian boiler, SOP pengambilan sampel minyak, SOP transfer lori pada tippler, SOP penanganan lori saat proses sterilizer, SOP pengosongan storage tank stasiun dispatch, SOP pengoperasian mesin potong, SOP pengoperasian pressing dan SOP pembersihan ceceran minyak area produksi; diberikan peraturan tegas secara tertulis; P2K3 memberikan training kepada karyawan mengenai standar spesifikasi dan kondisi optimal penggunaan alat; perusahaan memberikan APD khusus. Kemudian berdasarkan metode FMEA didapat hasil nilai RPN tertinggi pada mode kegagalan terpeleset di tangga pada stasiun boiler dengan nilai RPN 200, serta steam, air panas dan minyak panas pada stasiun Clarification dengan nilai RPN 200. Hasil nilai RPN mode kegagalan ini menjadi urutan prioritas perhatian perusahaan guna menangani dan mencegah terjadinya mode kegagalan.Kata Kunci: FMEA, Kecelakaan Kerja, P2K3 RCA, SOP.

Page 5 of 14 | Total Record : 135