cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Kimia Khatulistiwa
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 329 Documents
SINTESIS KOMPOSIT ADSORBEN LATEKS KARET ALAM-SELULOSA AMPAS TEBU UNTUK PENURUNAN CHEMICAL OXYGEN DEMAND DAN MINYAK LEMAK DARI LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT Titin Anita Zaharah, Ridho Brilliantoro, Desti Ranur,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.26 KB)

Abstract

Limbah lateks karet alam dan ampas tebu merupakan hasil buangan pabrik yang hanya dibuang ke lingkungan dan tidak dimanfaatkan secara optimal. Limbah lateks karet alam memiliki kandungan protein yang dapat dimanfaatkan sebagai adsorben. Ampas tebu berpotensi sebagai bahan pengisi pada komposit karena memiliki pori dan gugus -OH yang terkandung di dalam selulosanya. Penelitian ini telah   dilakukan untuk mengetahui karakteristik adsorben komposit karet alam-selulosa ampas tebu menggunakan spektrofotometer FTIR serta efisiensi adsorpsinya pada limbah cair industri kelapa sawit untuk parameter COD dan minyak lemak. Hasil analisis FTIR menunjukkan adanya gugus -OH sebagai penyusun selulosa pada bilangan gelombang 3441,01 cm-1dan gugus -C=C- penyusun lateks karet alam pada bilangan gelombang 1651,07 cm-1. Efisiensi adsorpsi pada parameter COD dan minyak lemak dilakukan pada variasi massa karet:selulosa 1:1; 1:2 dan 2:1 serta waktu kontak 15;30;45;60 dan 75 menit. Adsorpsi untuk parameter COD dan minyak lemak optimum pada variasi perbandingan massa 1:1, dan waktu kontak  30 menit, dengan efisiensi 85,91 % untuk parameter COD dan 96,80 % untuk parameter minyak lemak. Kata Kunci : COD, limbah cair kelapa sawit, limbah lateks karet alam, minyak lemak, selulosa
UJI DAYA HAMBAT FRAKSI SISA DARI DESTILASI FRAKSIONASI MINYAK ATSIRI DAUN UJUNG ATAP (BAECKEA FRUTESCENS L.) TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS Muhamad Agus Wibowo, Warsidah, Kartika Wardhani Purwaningtyas,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.95 KB)

Abstract

Baeckea frutescens L. atau ujung atap adalah tanaman tropis yang sering dijadikan sebagai tanaman hias dan dapat digunakan sebagai obat terhadap beberapa penyakit. Di Indonesia tanaman ini dapat dijumpai di pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Pemisahan komponen minyak atsiri Baeckea frutecens L. telah dilakukan dengan metode destilasi fraksionasi. Hasil pemisahan diperoleh fraksi D (sisa proses fraksionasi) berwarna kuning kecoklatan dengan % rendemen sebesar 31,51% (v/v) dan densitas 0,901 g/mL. Komponen kimia fraksi D minyak atsiri Baeckea frutescens L. dianalisis menggunakan GC-MS menunjukkan ada 3 macam komponen utama fraksi D yaitu terdiri dari 1,8-Sineol (21,04%), p-Simena (14,55%), dan ?-Humulena (8,64%). Hasil uji daya hambat fraksi D (sisa) terhadap bakteri Streptococcus mutans diperoleh konsentrasi hambat minimum (KHM) sebesar 0,625% (v/v) dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 1,77 mm bersifat bakteriostatik. Kata Kunci: Baeckea frutescens L., destilasi fraksionasi, Streptococcus mutans
KARAKTERISASI ADSORBEN KOMPOSIT SELULOSA - LIMBAH KARET ALAM UNTUK PENURUNAN KADAR COD DAN MINYAK LEMAK LCPKS Rahmayani, Ika; Zaharah, Titin Anita; Alimuddin, Andi Hairil
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.253 KB)

Abstract

Karakterisasi adsorben dilakukan terhadap produk sintesis komposit selulosa eceng gondok (Eicchornia crassipes)-limbah karet alam. Adsorben dikompositkan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dari selulosa eceng gondok dan limbah karet alam sebagai adsorben untuk menurunkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan minyak lemak pada limbah cair kelapa sawit. Kondisi optimum dari adsorben dalam penurunan kadar COD dan minyak lemak dilakukan dengan variasi massa (selulosa : karet) 1:1, 1:2 dan 2:1 dan variasi waktu kontak selama 15, 30, 45, 60 dan 75 menit. Hasil karakteristisasi menggunakan spektroskopi inframerah menunjukan adanya gugus fungsi O-H dari selulosa pada bilangan gelombang 3425,58 cm-1, dan gugus C=C dari karet alam pada bilangan gelombang 1635,64 cm-1. Data ini menunjukan bahwa hasil sintesis tersebut adalah komposit selulosa-karet alam. Kondisi optimum dari adsorben untuk mengikat zat organik terjadi pada variasi massa (selulosa : karet) 1:1 dan waktu kontak selama 30 menit dengan % efisiensi adsorbsi sebesar 83%. Kondisi optimum adsorben untuk mengikat minyak lemak terjadi pada variasi massa (selulosa : karet) 1:2 dan waktu kontak selama 30 menit dengan %efisiensi adsorbsi sebesar 84%. Hasil ini menunjukan bahwa komposit selulosa – limbah karet alam dapat dijadikan adsorben untuk penurunan kadar COD dan minyak lemak pada limbah cair pabrik kelapa sawit.Kata Kunci : selulosa, eceng gondok, karet alam, komposit
KARAKTERISASI SENYAWA FENOLIK KULIT AKAR SUKUN (ARTOCARPUS COMMUNIS) Andi Hairil Alimuddin, Rudiyansyah, Lutfy Woro Anggitasari,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.356 KB)

Abstract

Kulit akar sukun (Artocarpus communis) diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder berupa fenolik. Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi senyawa fenolik yang terdapat pada kulit akar sukun. Metode isolasi yang dilakukan terdiri atas maserasi, partisi, dan kromatografi. Analisis senyawa hasil isolasi dilakukan menggunakan spektrometer NMR-1H. Senyawa hasil isolasi yang diperoleh berbentuk padatan kuning dengan massa 7,4 mg. Hasil uji kualitatif fitokimia menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi positif mengandung fenolik. Data spektrum NMR-1H (CD3OD, 500 MHz) menunjukkan geseran kimia pada ?H (ppm) 7,88 (2H, d, J=8,7 Hz) dan 6,82 (2H, d, J=8,7 Hz). Berdasarkan uji kualitatif fitokimia, data spektrum NMR-1H dan analisis KLT menggunakan pembanding senyawa murni asam p-hidroksibenzoat, diketahui bahwa senyawa hasil isolasi merupakan senyawa golongan fenolik yaitu asam p-hidroksibenzoat. Kata Kunci : Artocarpus communis, fenolik, asam p-hidroksibenzoat, NMR
KARAKTERISASI MINYAK ATSIRI DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM WIGHT) ASAL KALIMANTAN BARAT DENGAN METODE DESTILASI UAP Harlia, Afghani Jayuska, Istiqomah,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.083 KB)

Abstract

Syzygium polyanthum (salam) merupakan salah satu spesies dari famili Myrtaceae yang digunakan sebagai obat tradisional dan bumbu masakan terutama di daerah Asia Tenggara. Daun salam mempunyai banyak kandungan kimia terutama minyak atsiri. Isolasi minyak atsiri daun salam telah dilakukan dengan metode destilasi uap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen minyak atsiri daun salam dan karakterisasi komponen kimia yang terkandung dalam minyak atsiri daun salam yang berasal dari Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil penelitian, rendemen minyak atsiri daun salam yang diperoleh sebesar 0,16%. Analisis kandungan senyawa minyak atsiri menggunakan GC-MS diperoleh 31 senyawa  dari minyak atsiri (S. polyanthum) yaitu humulen oksida (13,11%), (-)-kariofilen oksida (12,01%), cis-4-dekanal (10,54%), ?-humulen (10,51%), n-dekanal (8,94%) dan ?-kopaen (8,16%). Kata kunci : destilasi, GC-MS, minyak atsiri, Syzygium polyanthum
KARAKTERISASI SENYAWA FENOLIK PADA FRAKSI ETIL ASETAT DARI KULIT RANTING SUKUN (Artocarpus communis) Harlia, Intan Syahbanu, Rudiyansyah, Ailing,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.291 KB)

Abstract

Sukun telah dikenal dengan kandungan metabolit sekunder yang dimanfaatkan secara tradisional untuk pengobatan, karena memiliki aktivitas antikanker. Senyawa fenolik telah diisolasi pada fraksi etil asetat kulit ranting sukun (Artocarpus communis). Isolasi senyawa fenolik dilakukan dengan tahapan ekstraksi, fraksinasi, dan pemurnian. Isolat yang diperoleh berbentuk padatan berwarna kuning sebanyak 2,1 mg. Isolat dikarakterisasi menggunakan spektrometer NMR-1H dengan pelarut aseton-d6. Data spektrum isolat A56X1 menunjukkan geseran kimia pada (δH ppm) 7,85 (2H, d, J=8,7 Hz), 7,1 (1H, s), 6,62 (1H, s), 6,58 (1H, dd, J=2,25 dan 2,2 Hz), 6,46 (1H, s), 13,5 (1H, s), 6,68 (1H, d, J=10 Hz) dan 5,75 (1H, d, J=11 Hz), 1,48 (6H, d, J=4,6 Hz). Berdasarkan hasil analisis fitokimia, isolat teridentifikasi positif mengandung senyawa golongan fenolik dan flavonoid. Data spektrum isolat memiliki banyak kemiripan dengan data spektrum senyawa carpachromene. Isolat diprediksi memiliki struktur dengan nama sebagai berikut : 8-(4,5-dihydroxyphenyl)-5-hydroxy-2,2-dimethylpyrano[3,2-g]chromene-6-one atau 8-(2,4-dihydroxyphenyl)-5-hydroxy-2,2-dimethylpyrano[3,2-g]chromene-6-one. Kata Kunci : Artocarpus communis, carpachromene, fenolik, flavonoid
KARAKTERISASI SENYAWA FENOLIK PADA KULIT BATANG SUKUN (Artocarpus communis) Harlia, Rudiyansyah, Devi Ardiani,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.154 KB)

Abstract

Sukun (A. communis) merupakan salah satu spesies dari genus Artocarpus yang berpotensi sebagai sumber senyawa metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa fenolik pada kulit batang A. communis. Metode isolasi yang dilakukan meliputi ekstraksi (maserasi dan partisi), kromatografi cair vakum (KCV), kromatografi kolom gravitasi dan kromatografi lapis tipis preparatif (KLT-P). Analisis isolat dilakukan dengan menggunakan Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Isolat DA9P yang diperoleh berupa kristal jarum berwarna kuning dan memiliki massa 5 mg. Spektrum 1H-NMR isolat DA9P menunjukkan geseran kimia pada ẟh 7,44 (1H, d); ẟ 6,79 (1H, d); 7,42 (1H, dd) dengan nilai kopling konstan yaitu J=1,5; 8,0 dan 1,5;8,0 Hz yang diprediksi memiliki kemiripan dengan senyawa asam 3,4-dihidroksibenzoat. Kata kunci: Artocarpus communis, asam 3,4-dihidroksibenzoat, sukun
SINTESIS GARAM TIMAH KLORIDA (SnCl2) BERBAHAN DASAR LIMBAH ELEKTRONIK Adhitiyawarman, Nelly Wahyuni, Annisa Rizky Brilliantari,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2015): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.1 KB)

Abstract

Timah (Sn) merupakan mineral logam yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam proses kimia. Limbah elektronik Cathode Ray Tubes (CRTs) tabung TV berwarna mempunyai kandungan timah (Sn). Timah (Sn) dari limbah elektronik Cathode Ray Tubes (CRTs) tabung TV berwarna dapat digunakan sebagai bahan baku dalam proses sintesis garam SnCl2. Cathode Ray Tubes  yang telah dipreparasi selanjutnya didestruksi menggunakan asam nitrat (HNO3) dan dikarakterisasi dengan X-Ray Fluoresence (XRF). Sintesis SnCl2 dilakukan dengan reaksi redoks dan dilanjutkan dengan tahap kristalisasi. Garam SnCl2 yang dihasilkan berwarna putih keabu-abuan. Randemen yang diperoleh 62,89 %. Karakterisasi produk dilakukan dengan menentukan titik leleh produk dan uji daya reduksi Sn2+. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemurnian garam SnCl2 dari limbah elektronik tabung TV berwarna masih belum murni berdasarkan dari uji titik lelehnya 227-232o C sedangkan daerah titik leleh standar SnCl2 231,8o C. Dilihat dari uji daya reduksi Sn2+ yang dilakukan dengan cara titrasi potensiometri, nilai potensial yang diperoleh yaitu 0,13002, nilai ini tidak jauh berbeda dengan nilai standar potensial sel Sn2+ yaitu 0,13. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai potensial untuk reduksi Sn2+ yang dihasilkan baik. Kata kunci: SnCl2, Cathode Ray Tubes (CRTs), timah, potensiometri
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG BUAH NIPAH (Nypa fruticans) MENGGUNAKAN AKTIVATOR ASAM KLORIDA Winda Rahmalia, Anis Shofiyani, Siti Julia Safariyanti,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.2 KB)

Abstract

Telah disintesis karbon aktif dari tempurung buah nipah menggunakan aktivator asam klorida. Sintesis karbon aktif dilakukan dengan variasi konsentrasi asam klorida dari 2 M, 4 M dan 6M. Karakterisasi dilakukan menggunakan uji kadar air, kadar abu, penyerapan iodin serta karakterisasi menggunakan Fourier Transform InfraRed (FTIR) dan Gas Sorption Analyzer (GSA). Hasil analisis kadar air, kadar abu dan penyerapan iodin didapatkan sebesar 1,0015 %; 1,0012 % dan 708,69 (mg/g). Analisis FTIR menunjukkan bahwa karbon aktif mengandung karbon dan analisis GSA menunjukkan bahwa setelah aktivasi terjadi peningkatan volume dan jari-jari pori (0,014 (cc/g); 287.923 (Å)) dibandingkan karbon sebelum aktivasi (0,008 (cc/g); 31.410 (Å)).                          Kata kunci: tempurung buah nipah, karbon aktif, kadar air, kadar abu, penyerapan iodin
UJI STABILITAS KITOSAN-KAOLIN SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Cu(II) DALAM AIR Titin Anita Zaharah, Intan Syahbanu, Irene Frinada Nucifera,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.774 KB)

Abstract

Kitosan merupakan adsorben yang sangat melimpah di alam dan baik digunakan dalam proses penyerapan (adsorpsi) beberapa logam berat namun memiliki kelarutan yang tinggi dalam pH asam sehingga mengakibatkan pemanfaatan adsorben kitosan menjadi terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kestabilan adsorben kitosan dengan cara immobilisasi kitosan terhadap kaolin serta mengetahui kemampuan adsorben kitosan-kaolin dalam menyerap ion logam Cu(II) dalam air. Uji stabilitas dilakukan dalam berbagai variasi pH dan kecepatan pengadukan. Adsorben kitosan-kaolin yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer inframerah. Hasil spektrum IR menunjukkan karakteristik puncak-puncak serapan kitosan-kaolin pada bilangan gelombang 3695,61 cm-1 dan 3433,29 cm-1 yang menunjukkan tumpang tindih vibrasi gugus –OH dan NH ulur. Setelah diimmobilisasikan pada kaolin, kestabilan kitosan meningkat pada rentang pH 1 hingga 8 dan kecepatan pengadukan 160 hingga 240 rpm. Kemudian adsorben kitosan-kaolin diaplikasikan dalam proses adsorpsi terhadap ion logam Cu(II). Pada konsentrasi 30 ppm dalam pH 7 dan waktu kontak 30 menit terjadi penurunan konsentrasi ion logam Cu(II) sebesar 99,79%. Kata kunci: adsorpsi, Cu(II), kitosan-kaolin, stabilitas

Page 1 of 33 | Total Record : 329