cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Curvanomic
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 868 Documents
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Pendidikan terhadap kemiskinan di Kalimantan Barat Syah, Andrian
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan seiring dengan angka pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan pendidikan yang juga ikut meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Kabupaten/Kota guna mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan pendidikan terhadap kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat 2013-2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat. Pengolahan data dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier berganda dengan menggunakan model Fixed Effect Weight(FEW) dengan teknik Pooled Least Square. Jenis data yang digunakan yaitu data panel yang merupakan kombinasi dari data time series 5 Tahun (2013-2017) dan data cross section 14 kabupaten/kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat.DAFTAR PUSTAKAAdriani, E & Wahyudi (2015) Pengaruh tingkat pendidikan, kesehatan dan pendapatan terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari. 15 (2) Ali, M (2009) Pendidikan untuk pembangunan nasional (menuju bangsa Indonesia yang mandiri dan berdaya saing tinggi) Jakarta: Gramedia Amin, F (2019) Penganggaran di pemerintah daerah, Malang : UB Press Arini & Mustika, M. D. S (2015) Pengaruh pendapatan asli daerah dan belanja tidak lansung terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali tahun 2017-2013. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. 4 (3) Bhinadi, A (2017) Penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat, Yogyakarta: Deepublish Bratakusumah, D. S., & Solihin, D (2004) Otonomi penyelenggaraan pemerintah daerah, Jakarta: Gramedia Badan Pusat Statistik (2013) Kalimantan Barat Dalam Angka, Pontianak, BPS Kalbar ……………………(2014) Kalimantan Barat Dalam Angka, Pontianak, BPS Kabar ……………………(2015) Kalimantan Barat Dalam Angka, Pontianak, BPS Kalbar ……………………(2016) Kalimantan Barat Dalam Angka, Pontianak, BPS Kalbar ……………………(2017) Kalimantan Barat Dalam Angka, Pontianak, BPS Kalbar Cahyat,A., Gönner, C, & M Haug,(2007) Mengkaji Kemiskinan dan Kesejahteraan Rumah Tangga: Sebuah Panduan dengan Contoh dari Kutai Barat, Indonesia, Bogor: CIFOR Indonesia Chambers, R (1983). Rural Development, Putting the Last First, Longman : London. Darmadi, H (2019)  Pengantar pendidikan era globalisasi (konsep dasar, teori, strategi dan implementasi dalam pendidikan globalisasi) Banten : An1mage Dewi, I, Paulus, S, Koleangan, R. A. M & Engka D.S.M (2017) analisis pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap kemiksinan melalui belanja daerah di Kota Bitung. 19 (2)Edward H (2016) perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah. Jurnal ilmu pemerintahan widyapraja, 4 (1) Fauzan, M (2006) Hukum pemerintahan daerah, kajian tentang hubungan aantara pusat dan daerah, Yogyakarta: UII Press Firdausy, C. M (2017) Kebijakan dan strategi peningkatan pendapatan asli daerah dalam pembangunan nasional. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia Hasbullah (2001) Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Herman (2018) Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Pekanbaru. Equilibrium, 6 (2) Hodijah, S (2017) Pengaruh pertumbuhan ekonomi, investasi, PAD terhadap kemiskinan melalui kesempatan kerja di Provinsi Jambi. Jurnal ekonomi dan kebijakan publik Indonesia, 4 (2) Istimal, I (2012) dampak dana alokasi umum terhadap kemiskinan di kota tangerang, Jurnal liquidity, 1 (1) Jhingan, M. L. (2012) Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta :Rajawali Press. Jolianus (2016) Analisis pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap kemiskinan pada kabupaten/kota di provinsi Sumatra Barat dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel intervening. Journal of economic and economic education. 4 (2) Kartasasmita, G (1996). Pembangunan Untuk Rakyat, Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan, Jakarta: Pustaka Cidessindo Kuncoro, M (2006) Ekonomika Pembangunan (Teori, Masalah, dan Kebijakan), Yogyakarta : UPP STIM YKPN manado tahun 2004-2014, Jurnal Berkala Ilmiah efisiensi, Fakultas ekonomi dan Bisnis jurusan ilmu ekonomi pembangunan, Universitatas Sam Ratulangi Manado. 14 (3) Manek, M & Badrudin, R (2016) Pengarunh pendapatan asli daerah dan dana perimbangan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di provinsi nusa tenggara timur. Telaah Bisnis, 17 (2) Nurcholis, H (2007) Teori dan praktif pemerintahan dan otonomi derah, Jakarta: Grasindo Oktaviani, A. N (2018) Pengaruh pinjaman daerah, pendapatan asli daerah terhadap kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Economic development Analysis journal 7 (3) Rika, S. D, Munawaroh & Puruwita, D (2012) pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan perkapita dan pengangguran terhadap kemiskinan di DKI Jakarta. Econosains, 10,(2) Ritonga, H.(2003). Perhitungan Penduduk Miskin. Jakarta: Badan pusat Statistik. Rumawas, W (2014) pengaruh tingkat pendidikan terhadap kemiskinan di kabupaten Sitaro. Jurnal Logos Spectrum, 9 (1) Seran, S (2016) pendidikan dan pertumbuhan ekonomi versus kemiskinan penduduk (kasus provinsi nusa tenggara timur) Yogyakarta : Deepublish Setiyawati, A & Hamzah, A (2007) Analisis pengaruh PAD, DAU, DAK dan Belanja pembangunan terhadap pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran, pendekatan analisis jalur. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 4 (2) Sholeh, A & Rahayu, Y (2018) Analisis pengarun tingkat pendidikan dan kesehatan terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi. Jurnal Sungkai 6 (1) Sitepu, R. K. & Sinaga, B. M (2004) Dampak Investasi Sumber Daya Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia : Pendekatan Model Computable General Equilibrium” Sugianto, (2007) Pajak dan retribusi daerah (pengelolaan pemerintah daerah dalam aspek keuangan, pajak, dan retrebusi daerah), Jakarta : Grasindo Sumodiningrat, G (1999). Pemberdayaan Masyarakat, Jaring Pengaman Sosial, Jakarta: Gramedia Suparlan, P (2004). Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor. Suparmoko, M. (2003) Keuangan Negara Dalam Teori dan Praktek, Yogyakarta: BPFE-UGM.Supriatna, T (1997), Birokrasi Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan, Bandung: Humaniora Utama Suryandari, A. N (2017) pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan kesehatan terhadap tingkat kemiskinan di provinsi daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2004-2014. Universitas Negeri Yogyakarta Suwandi (2015)Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinan, dan Kesejahteraan di Kabupaten/ Kota Induk Provinsi Papua. Yogyakarta : CV Budi Utama Syafril & Zen, Z (2017) Dasar dasar ilmu pendidikan, Jakarta : Kencana Tilaar, H.A.R.. (2002) Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Todaro, M. P & Smith, S. C (2003) Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi Kedelapan, Jakarta : Erlangga Todaro, M. P & Smith, S. C (2006) Pembangunan Ekonomi, Jakarta: Erlangga Wahyu, W (1994) Maksimasi pendapatan asli daerah sebagai kekuatan ekonomi daerah, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, STIE YKPN, 21 (3) Warjio (2006) Politik Pembangunan (Paradoks, teor, Aktor dan ideologi), Jakarta:Kencana Wulandari, P. A., & Iryanie, E (2018) Pajak daerah dalam pendapatan asli daerah, Yogyakarta :Deepublish (CV Budi Utama) Yacoub, Yarlina (2012). Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemsikinan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Eksos. Vol. 8, Nomor 3. ISSN 1693-9093. Yuliani, I (2019) Pengaruh belanja dan investasi terhadap kemandirian dan pertumbuhan ekonomi daerah, Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia (anggota IKAPI)
EFISIENSI PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT umar, umar
Jurnal Curvanomic Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                     ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan dan kesehatan 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2017. Metode yang digunakan adalah  Data Envelopment Analysis (DEA) dengan asumsi Variabel Return to Scale (VRS). DEA dipilih karena mampu menangani banyak input dan output. Variabel yang digunakan untuk megetahui efisiensi di sektor pendidikan adalah pengeluaran pendidikan sebagai variabel input, rasio guru-murid dan rasio sekolah-murid sebagai variabel output. Sedangkan variabel yang digunakan untuk mengetahui efisiensi di sektor kesehatan adalah pengeluaran kesehatan sebagai variabel input, rasio jumlah dokter-100.000 penduduk, rasio jumlah tempat tidur tersedia di rumah sakit-100.000 penduduk dan rasio jumlah bidan-100.000 penduduk sebagai variabel output.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum sebagian besar daerah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2013-2017 relatif belum efisien. Hal ini diperoleh dari hasil perhitungan tingkat efisiensi melalui software maxDEA, bahwa dari 14 kabupaten/kota hanya ada 2 daerah yang mencapai efisiensi sempurna pada sektor pendidikan. Sedangkan pada sektor kesehatan terdapat 4 daerah yang mencapai kondisi efisiensi sempurna selama periode penelitian. Kata kunci: Efisiensi, Pendidikan, Kesehatan, DEA   RINGKASAN EFISIENSI PENGELUARAN         PEMERINTAH PADA SEKTOR     PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1.        Latar BelakangPembangunan manusia merupakan salah satu indikator bagi kemajuan suatu negara, dikatakan maju bukan hanya dihitung dari pendapatan domestik bruto saja tetapi juga mencakup aspek harapan hidup serta pendidikan masyarakatnya. Sekurangnya ada dua sektor yang harus diperhatikan oleh pemerintah sehubungan dengan upaya memperluas kesempatan penduduknya untuk mencapai hidup layak yaitu pendidikan dan kesehatan (Widodo dkk, 2011). Berdasarkan Data dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, dalam rekap APBDmmenunjukkan bahwa pengeluaran pada sektor pendidikan dan  kesehatan pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat selama periode penelitian cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga dapat diambil asumsi bahwa dengan pengeluaran yang meningkat, pelayanan publik akan meningkat secara kuantitas maupun kualitas yang pada akhirnya diharapkan berdampak kepada meningkatkan derajat pendidikan dan kesehatan masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat. Salah cara meningkatkan derajat pendidikan dan kesehatan adalah dengan cara peningkatan pembangunan berbagai fasilitas dan sarana layanan pendidikan dan kesehatan publik yang dilakukan baik langsung maupun tidak langsung, dengan keberadaannya yang representatif, murah dan aksesnya mudah dijangkau oleh masyarakat untuk dimanfaatkan secara optimal. Fasilitas dan pelayanan menjadi salah satu jembatan pengalokasian pengeluaran di sektor pendidikan dan kesehatan untuk membantu meningkatkan derajat pendidikan dan kesehatan masyarakat, dan apakah fasilitas dan pelayanan yang ada sudah efisien dan optimal dalam pengadaannya sesuai dengan pengeluaran pendidikan dan kesehatan yang ada di setiap wilayah.2.        PermasalahanBagaimana tingkat efisiensi pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2017?Bagaimana tingkat efisiensi pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2017?3.        Tujuan PenelitianMengetahui tingkat efisiensi pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2017.Mengetahui tingkat efisiensi pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2017.4.        Metode PenelitianData yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengeluaran pemerintah daerah pada sektor pendidikan, pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan, Rasio Guru-Murid, Rasio Sekolah-Murid, Rasio Jumlah Dokter Per 100.000 Penduduk, Rasio Jumlah Tempat Tidur Tersedia di Rumah Sakit Per 100.000 Penduduk dan Rasio Jumlah Bidan Per 100.000 Penduduk. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non parametric dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan menggunakan pendekatan Variable Return to Scale (VRS). Data diolah dengan menggunakan software maxDEA.5.        Hasil dan PembahasanHasil menunjukkan bahwa berdasarkan pengolahan data dengan software maxDEA, dari 14 kabupaten/kota  hanya ada 2 daerah yang mencapai efisiensi sempurna pada sektor pendidikan. Sedangkan pada sektor kesehatan terdapat 4 daerah yang mencapai kondisi efisiensi sempurna selama periode penelitian. Hal ini mengindikasikan bahwa daerah tersebut sudah efisien dalam menggunakan sejumlah input pengeluaran yang dikeluarkan pemerintahnya di sektor pendidikan dan kesehatan terutama yang dialokasikan untuk penyediaan output fasilitas dan layanan pendidikan dan kesehatan.6.        Kesimpulan dan SaranKesimpulanBerdasarkan hasil analisis efisiensi pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan dan kesehatan di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2017 dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), maka dapat disimpulkan bahwa pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat masih mengalami inefisiensi dalam pengeluaran pendidikan dan kesehatan di masing-masing daerahnya. Adapun daerah yang sudah mencapai kondisi efisiensi selama periode penelitian pengeluaran di sektor pendidikan dan kesehatan adalah  Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Kayong Utara. Sedangkan daerah yang tidak efisien pada pengeluaran pendidikan namun efisien di pengeluaran kesehatan yaitu Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Dan masih terdapat 10 daerah belum mampu mencapai kondisi efisien pada pengeluaran pendidikan dan kesehatanSaranSaran yang diberikan penulis sehubungan dengan hal tersebut adalah:Bagi daerah yang sudah mencapai kondisi efisien, diharapkan pemerintah daerah tetap melakukan monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan pengeluaran pada sektor pendidikan dan kesehatan untuk menjaga konsistensi nilai efisiensi yang telah dicapai.Bagi kabupaten/kota yang belum efisien dapat melakukan bechmarking ke daerah yang sudah efisien sebagai acuan dalam kinerja pengeloaan keuangan pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan.Perlu adanya kebijakan perencanaan yang baik dimana pemerintah daerah membuat skala prioritas sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing dan prosedur pengalokasian anggaran yang tepat sasaran sehingga pengelolaan pengeluaran pendidikan dan kesehatan bisa mencapai output yang optimal.Rujukan untuk penelitian selanjutnya agar menambahkan variabel-variabel yang sebelumnya tidak digunakan pada penelitian ini serta untuk menambahkan periode pengukuran yang lebih lama sehingga dapat menghasilkan analisisis penelitian yang lebih detil                 DAFTAR PUSTAKA Adi Widodo, dkk. (2011). Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Di Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan Melalui Peningkatan Pembangunan Manusia di Jawa Tengah. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan.Vol. 1, No 1. Hal 25-42 Amalia, Firda Rizky dan Purbadharmaja, Ida Bagus Putu. (2014). Pengaruh Kemandirian Keuangan Daerah dan Keserasian Alokasi Belanja terhadap Indeks Pembangunan Manusia. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. ISSN: 2303-0178. 257-264. Badan Pusat Statistik. (2014). Kalimantan Barat dalam angka 2014. Pontianak: Badan Pusat Statistik. _____. (2015). Kalimantan Barat dalam angka 2015. Pontianak: Badan Pusat Statistik. _____. (2016). Kalimantan Barat dalam angka 2016. Pontianak: Badan Pusat Statistik. _____. (2017). Kalimantan Barat dalam angka 2017. Pontianak: Badan Pusat Statistik. _____. (2018). Kalimantan Barat dalam angka 2018. Pontianak: Badan Pusat Statistik. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013. Pontianak. _____.(2014). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014. Pontianak. _____.(2015). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015. Pontianak. _____.(2016). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016. Pontianak. _____.(2017). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017. Pontianak. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Departemen Keuangan - Republik Indonesia. (2014). Data Realisasi Belanja APBD Ta 2013-2017 Menurut Fungsi, Kalimantan Barathttp://www.djpk.kemenkeu.go.id/?page_id=316 Indriati, N.E. (2014). Analisis Efisien Belanja Daerah di Kabupaten Sumbawa (Studi Kasus Sektor Pendidikan dan Kesehatan). Jurnal Ekonomi Studi Pembangunan. 6 (2): 192-205 Haryadi. (2011). Analisis Efiesiensi Teknis Bidang Pendidikan (Penerapan Data Envelpopment Analysis). Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.http://lib.ui.ac.id/detail?id=20165258 Kurnia, Akhmad Syakir. (2006). Model Pengukuran Kinerja dan Efisiensi Sektor Publik Metode Free Disposable Hull (FDH). Jurnal Ekonomi Pembangunan,  Vol. 11, No.1 : 1-20. Khusaini, Muhamad (2006), Ekonomi Publik : Desentralisasi Fiskal dan Pembangunan Daerah. Malang: BPFE Unbraw. Lestari, Triyanti. (2013). Analisis Efisiensi Belanja Daerah Di Jawa Timur (Studi Kasus Sektor Pendidikan dan Kesehatan Tahun 2009-2011). Jurnal Ilmiah, Vol. 1, No. 2 : 1-13. Universitas Brawijaya Malang. Mangkoesoebroto, Guritno. (1999). Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Michael P. Todaro & Stephen C. Smith. (2011). Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga Pertiwi, Lela Dina. (2007). Efisiensi Pengeluaran Pemerintah Daerah Di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan , Vol. 12, No 2. Hal 123-139 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Fasilitas dan Pelayanan Kesehatan Prasetya, Ferry. (2012). Teori Pengeluaran Pemerintah, Bagian V. Modul Ekonomi Publik. Universitas Brawijaya Malang. Putra, Windhu. (2017). Dampak Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia di Perbatasan Indonesia. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 6. No. 2, 120 - 138. Universitas Tanjungpura  Putri, Aristyasani. (2015). Efisiensi Teknis Anggaran Belanja Sektor Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya. Vol. 4 No. 2 Rapiuddin & Bahrul, U. R. (2017). Efisiensi Belanja Pemerintah Di Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Di Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ecces. Vol. 4 No. 1 Rusydiana A. S. (2013). Mengukur Tingkat Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis. Bogor: Smart Publishing. Sebayang, Asnita Frida. (2005). Kinerja Kebijakan Fiskal Daerah Di Indonesia Pasca Krisis. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.10, No.3, 203-204. Universitas Islam Bandung. Suharto, Edi. (2010). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung Refika Aditama. Todaro, Michael P. (2003). Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Alih Bahasa: Aminuddin dan Drs.Mursid. Jakarta: Ghalia Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan Yatiman N. & Pujiyono A. (2013). Analisis Efisiensi Teknis Anggaran Belanja Sektor Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Privinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008-2010. Jurnal of Economics. Vol. 2, No.1, Halaman 1-13. Yoto. (2012). Analisis Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia (Suatu Kajian Praktis Dalam Sistem Pengelolaan Anggaran Pendidikan Pada Sekolah Menengah Umum Dan Kejuruan). Jurnal Teknik Mesin. No. 1
Pengaruh Kemiskinan Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia Ke Luar Negeri B1011141082, Khusnul
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTARKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi terhadap Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dari Badan Pusat Statistik dan Badan Nasional Penempatan Tenaga Kerja Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemiskinan memiliki hubungan yang positif dan tidak signifikan terhadap jumlah pengiriman TKI ke luar negeri. Jika kemiskinan dalam negeri meningkat maka orang akan pergi keluar negeri untuk mencari pekerjaan. Dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi di dalam negeri mendorong minat para pekerja Indonesia melakukan migrasi untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan keluarga. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah pengiriman TKI ke luar negeri.Kata kunci: Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, TKI DAFTAR PUSTAKA Adioetimo ,S.M. dan Samosir. (2010). “Dasar-Dasar Demografi edisi 2.”Depok: Salemba EmpatArsyad, L. (2004). “Ekonomi Pembangunan”. Edisi Keempat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKP.Arsyad, L. (2006). “Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah”.Edisi Pertama, Yogyakarta:BPEEArsyad, L. (2015). “Ekonomi  Pembangunan” Edisi kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPNAsrianti.(2016). “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran dan Belanja Pemerintah di Indonesia”.Asrianti: Pattalassang.Badan Pusat Statistik. (2007). “Analisis dan Perhitungan Tingkat kemiskinan Tahun 2007”.Jakarta: Badan Pusat Statisik.Badan Pusat Statistik. (2016). “Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia”. Jakarta, November 2016.Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.(2016). Data penempatan tenaga kerja Indonesia tahun 20011-2016.Jakarta Selatan:BNP2TKIDeliarnov, (2007) “Perkembangan Pemikiran Ekonomi”.Seri 2. Jakarta: PT.Raja grafindo PersadaGhozali, I. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.Semaran: Badan Penelitian Universitas Diponegoro.https://WWW.Averagesalarysuvey.comKuncoro,M.(2006). “Ekonomi pembangunan Teori masalah Kebijakan”.Yogyakarta:UPP STIM YKPNKuncoro, M. (2006). “Ekonomi Pembangunan”. Penerbit Salemba Empat Jakarta.Kuncoro, M. (2010). “Dasar-Dasar Ekonomika Pembangunan”. Yogyakarta: UPP STIM YKPNMulyadi, (2014). “Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam perspektif pembangunan” edisi revisi. Jakarta: Raja Grafindo PersadaNurrohman, R., & Arifin, Z. (2010). “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Tengah”. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiah Malang. 8(1): 248-260Purwasih, H. (2017). “Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Sidoarjo”. Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya. 5(1);1-5Sasana, H.(2009). “Peran Desentralisasi Fiskal terhadap tenaga kinerja ekonomi di kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah”. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.10,No,1, JuniSiregar, Hermanto, dkk (2008). “Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin”.            http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/PROS,2008_MAK3.pdf.          Simanjuntak, P.J.(2015). “Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia”. Jakarta:LPEE-UISugiyono, (2014). “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung: Alfabeta.Suratman, E & Wahyudi. (2009). Teknik Analisis Perencanaan Pembangunan. Pontianak: Untan PressTambunan, T. (2001).“Perekonomian Indonesia: Teoridan Temuan Emperis”.Ghalia Indonesia Jakarta.Todaro dan Smith, S.C. (2006).“Pembangunan Ekonomi. Urbanisasi dan Migrasi desa kota dan kebijakan edisi 9 jilid 1”. Jakarta ErlanggaTodaro, Michael P. dan Smith S.C. (2003). “Economic Development,eighth Edition, Unitid Kingdom: Pearson Education LimitedWijono , W. (2005).“Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro Sebagai Salah Satu Pilar Keuangan Nasional”.Edisi Khusus Departemen Keuangan.Ziyadaturrofiqoh, Zulfanetti, dan Safri (2018). “Pengaruh PDRB, Upah Minimun Provinsi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Jambi”. Vol.7.No.1, Januari-April 2018 ISSN : 2303-1220 (Online) 
Pengaruh Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja di Provinsi Indonesia Romadhon, Aryo Ridho
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji pengaruh pendidikan dan kesehatan terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia tahun 2013 – 2017. Penelitian ini merupakan penelitian defkriptif kuantitatif. Menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda data panel dengan model regresi Random Effect. Data diolah dengan menggunakan Eviews8.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia tahun 2013 – 2017 dengan koefisien 1,693949  dan nilai probabilitas 0,0000. Kesehatan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia tahun 2013 – 2017 dengan nilai koefisien 3,806128   dan nilai probabilitas sebesar 0,0049. Pendidikan dan kesehatan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia dengan nilai F statistik 106,4080 dan Prob (F-statistik) 0,000000. Kata Kunci : Pendidikan, Kesehatan dan Produktivitas Tenaga Kerja. DAFTAR PUSTAKA Ameliyah, P. (2013). Pengaruh Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Kabupaten Tanggerang Periode 2002-2011. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Andhadika, T. & Pujiyono, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Industri Pengolahan Di Kota Semarang. E-Journal. Fakultas Eknomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Volume 3 , Nomor 1, Tahun 2014.Arfida. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Pernerbit: Ghalia Indonesia.Aziz, S. A,. Sinulingga, S,. & Nazaruddin,. (2014) Penentuan Faktor yang Memperngaruhi Produktivitas Tenaga Kerja di PT. Intan Suar Kartika dan Rancangan Strategi Perbaikan. E-Journal. Fakultas Teknik Universitas Al Ahzar Medan.Badan Pusat Statistik Indonesia. (2013 – 2017). Pendapatan Nasional Indonesia 2013-2017. Pontianak: BPSBadan Pusat Statistik Indonesia. (2013 – 2017). Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-provinsi di Indonesia Menurut Lapangan Usaha 2013-2017. Pontianak: BPSBasuki, A. T., & Prawoto, N. (2017). Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi & Bisnis : Dilengkapi Aplikasi SPSS & Eviews. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.Basuki, A. T. (2016). Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi & Bisnis : Dilengkapi Aplikasi SPSS & Eviews. Jakarta: Rajawali Pers.Becker, G. S. (1975). Human Capital. A Theoritical and Empirical Analysis, With Special Refrences to Education, Second Edition. New York and London: Colombia Universitu Press.Chandra, B. (2006). Ilmu Kedokteran Pencegahan Komunitas. Jakarta: EGC.Elisabet, Y. R. (2012). Analisis Efisiensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Industri Tepung Terigu di Indonesia Periode 1997-2008. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi Universitas Srtiwijaya.Fitzenz, J. (2009) The ROI of Human Capital: Measuring The Economic Value of Employee Performance (2nd ed.). New York: Amacom.Gaspersz, V. (2000). Total Quality Management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Ghozali, I. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivatiete dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Gujarati, D. (2003). Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga.Gujarati, D. (2004). Basic Econometrics, Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill Inc.Insukindro. (2003). Modul Ekonometrika Dasar. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.Kementerian Keuangan Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan. (2013 – 2017). Anggaran Belanja Pemerintah Menurut Fungsi.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013 – 2017). Diakses dari http://sirs.yankes.kemkes.go.id/fo/.Kuncoro, M. (2003). Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.Kuncoro, M. (2004). Otonomi Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga.Kurniawan, G. (2010). Analisis  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Pada PT. Kalimantan Steel (PT. Kalisco) Pontianak. Jurnal Manajemen. Universitas Muhammadiyah PontianakMangkunegara, A. P. (2000) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan ke II. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.Marzuki, S. H. M. (2010). Pendidikan Nonfornal, Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan, dan Andragogi. Bandung: Rosda.Oktavia, A,. Z,. & Yulmardi. (2017). Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Sumatera. E-Journal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi. Volume.12 Nomor.2.Putra, W. (2019). Perekonomian Indonesia, Penerapan Beberapa Teori Ekonomi Pembangunan Indonesia. Depok: Raja Grafindo Persada.Putri, A. Y. K. D. & Kusreni, S. (2017)  . Analisis Pengaruh Tingkat Kesehatan, Tingkat Pendidikan, dan Upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Indonesia. E-Journal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Indonesia. Volume 14. Nomer 12. Tahun 2017.Priyanto. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik Dengan SPSS. Yogyakarta: CV Andi Offest.Rain, Y. E. (2012). Analisis Efisiensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Industri Tepung Terigu di Indonesia.  E-Journal. Fakuktas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang. Volume 10. Nomor 2. Tahun 2012.Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. BPEF-Yogyakarta.Schultz, T.W. (1961). Investment in Human Capital. American Economic Review, 51, 1-17.Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.Simanjuntak. P. (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta. LPFEUI.Sinungan, M. (2008). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.Siswanto. (2007). Pendidikan Sebagai Paradigma Pembebasan (Telaah Filsafat Pendidikan Paulo Freire). E-Journal. Tedris. Volume 2, Nomor 2, 2007.Siti, S,. & Fauziah, L. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan Pemanen dan Pemupuk Di PTP Nusan tara IV (Studi kasus : sawit langkat, kecamatan padang tualang, kabupaten langkat). E-Journal. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.Soeprihanto, J. (1996). Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE UGM.Sudarsono. (1988). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Universitas Terbuka Jakarta: Karunia Jakarta.Sukirno, S. (2008). Mikroekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Suma’mur, P. K. (1996). Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.Tambunan, V. (2012). Analisis Pengaruh Upah, Pendidikan, Intensif, Jaminan Sosial dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja di Kota Semarang (Studi Kasus Kec. Banyumanik dan Kec. Gunungpati). Thesis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.Tilaar, H. A. R. (2006). Standarisasi Pendidikan Nasional. Suatu Tujuan Kritis. Jakarta: Rineka Cipta.Tirtarahadja, U. S. L., & Sulo, L. (2005). Pengantar Pendidikan, Edisi Revisi Cetakan II. Jakarta.Todaro, M. P. & Smith, S. C. (2003). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jilid 1. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.Todaro, M. P. & Smith, S. C. (2008). Pembangunan Ekonomi. Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga.Triani, N. A. Y,. & Kembar, M. S. B. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja dan Produktivitas Kerja Patung Kayu. E-Journal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Undayana. Vol.5 No.4 .Wignjosoebroto, S. (2003). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Cetakan Ketiga, Guna Widya, Jakarta.Widarjono, A. (2007). Ekonometrika Teori dan Aplikasi.  Yogyakarta: Ekonisia FE UII.Winarno, W. W. (2011). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews (Edisi 3). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP STIM YPKN). Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang “Pokok Ketenagakerjaan” Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional”  
ANALISIS WILLINGNESS TO PAY TARIF PARKIR DI KOTA PONTIANAK Yusuf, Muhammad
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai willingness to pay dan mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi willingness to pay tarif parkir di Kota Pontianak. Dengan variabel bebasnya yaitu usia (age), pendidikan (edu), dan pendapatan (inc) adapun yang menjadi variabel terikatnya willingness to pay. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan data primer kuesioner. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 200 responden masyarakat kota Pontianak yang sudah menikah dan berpenghasilan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel usia (age) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keinginan membayar (willingness to pay) tarif parkir di kota Pontianak, variabel pendidikan (edu) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keinginan membayar (willingness to pay) tarif parkir di kota Pontianak, variabel pendapatan (inc) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keinginan membayar (willingness to pay) tarif parkir di kota Pontianak. Nilai R2 koefisien determinasi pada model ini sebesar 0.103244 artinya usia, pendidikan, dan pendapatan dalam mempengaruhi keinginan membayar (willingness to pay) tarif parkir di Kota Pontianak sebesar 10,32%, sisanya sebesar 89,68% dipengaruhi oleh variabel diluar penelitian ini.Kata kunci : Willingness To Pay, Usia, Pendidikan, Pendapatan DAFTAR PUSTAKAAgus Widarjono. (2007). “Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia FE UII.Agus Widarjono. (2013). “Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya. Ekonosia, Jakarta.Aryani, Maya Andita dan Masyhudi Muqorrobin. (2013). “Determinan Willingness To Pay (WTP) Iuran BPJS Kesehatan. 14-1 Volume 14 nol April 2013.Ahmad Yani. (2008). Hubungan Keuangananatara Pemerintah Pusat Dan Daerah di Indonesia. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.Anindia, Ismira (2003). “Studi Tarif Dasar Parkir Sebagai Upaya Pengelolaan Parkir di Kawasan Pusat Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Departemen Teknik Planologi ITB.Dinas Perhubungan dan Badan Keuangan Daerah Kota Pontianak. 2019. “Data Kontribusi Retribusi Parkir Terhadap PAD Kota Pontianak Tahun 2013-2017.Gujarati, Damodar, N. (2006). “Dasar-dasar Ekonometrika, edisi ketiga. Badan Penerbit Erlangga.Hasiani, F., Mulyani,E., Yuniarti, E. (2013). “Analisis Kesediaan Membayar WTP (Willingness To Pay) dalam Upaya Pengelolaan Objek Wisata Taman Alun Kapuas Pontianak, Kalimantan Barat. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak.Jonathan, Sawono. (2006). “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.Lestari. (2014). “AnalisisWillingness To Pay Masyarakat Terhadap Peningkatan Pelayanan PDAM di Jalan Danau Sentarum dan Sekitarnya. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak.Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi.Restiatun. (2015). “Analisis Willingness to Pay Premi Asuransi Kesehatan Berdasarkan Prior Blief setelah Adanya Informasi Status Kesehatan Terkini: Studi Eksperimen Lab (Disertasi yang tidak di Publikasikan) Universitas Gajah Mada Yogyakarta Indonesia.Mankiw, N. (2006). Pengantar Ekonomi Makro. Edisi Keempat. Erlangga Jakarta Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi.Munawir.(2011). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty. PrastowoDwi.Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Retribusi Umum Kota Pontianak.Prasetyo, H. (2008). “Analisis Penerimaan Retribusi Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah. Skripsi. Jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Samsat Kota Pontianak Wilayah 1. 2019. “Data Jumlah Kendaraan Bermotor dan Mobil di Kota Pontianak Tahun 2015-2018.Siahaan, M. (2005). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Sanusi. (2006). “Analisis Model Bangkitan Parkir untuk Tata Guna Lahan Bank Kawasan CBD (Central Business District) Sragen Kota. Jurnal. Surakarta: Jurusan Teknik Sipil UNS.Sugiyarso, Dwi. (2005). “Analisis Tarif Parkir Berdasar Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) di Pusat Perbelanjaan Solo Grand Mall. Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Sipil UNS.Sabran, R(2003). “Penetapan Tarif Parkir Sebagai Instrumen Pengendali Pengguna Jasa Parkir di Kawasan Simpang Lima Semarang. Jurusan Perencaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.Simonson I, Drolet, A. (2003). “Anchoring Effects in Consumers’ Willingness To Pay and Willingness To Accept. Research Paper Series. Stanford Graduate School of Business. No. 1787/Sukirno, S. 2006. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.S, Azwar. 1997. “Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Zulfa Emalia dan Dewi Huntari.(2014). “Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Penggunaan Jasa Pengelolahan Sampah. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung.
PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, TINGKAT SUKU BUNGA, KURS DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO, TERHADAP INFLASI DI INDONESIA SKRIPSI B01112080, Fajra
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis “Pengaruh Jumlah Uang Beredar Tingkat Suku Bunga Nilai Tukar dan PDB Terhadap Inflasi di Indonesia”. Penelitian ini  menggunakan  data  sekunder  dengan  periode tahun 2001:Q1 – 2018:Q4. Data yang digunakan bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia melalui publikasi yang terkait. Alat Analisis  yang  digunakan  adalah dengan pendekata Error Correction Model (ECM) menggunakan aplikasi Eviews10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variable Jumlah Uang Beredar dan PDB berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap variabel inflasi,sedangkan variabel Birate dan Kurs memiliki hubungan yang positif tetapi tidak signifikan terhadap variabel Inflasi. Dan dalam jangka panjang variable PDB dan Birate memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap variable inflasi, sedangkan variable Kurs dalam jangka panjang memiliki hubungan yang negatif terhadap inflasi dan tidak signifikan. Tetapi JUB memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap tingkat inflasi di indonesia.  Kata Kunci :   Jumlah Uang Beredar(JUB), Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar, PDB Inflasi, Error Correction Model (ECM)DAFTAR PUSTAKA Afrizal. (2018). analisis inflasi di indonesia(suatu pendekatan mdel dinamik). Jurnal Ekonom Bisnis dan Kewirausahaan.Vol.7 No. 2 85-102Boediono. (2001). “Ekonomi Moneter”, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.Darmayanti, Novi. (2014). tentang Pengaruh GDP terhadap inflasi di Indonesia: tahun 2000-2012.. Jurnal Manajemen dan Akuntansi.Vol.3 No. 1Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia . Erlangga, Yogyakarta.Fajaryati, Y, R dan Setiawina, Y, N. (2018). analisis dampak kebijakan moneter terhadap jumlah uang beredar, cadangan devisa dan laju inflasi di Indonesia.E-Jurnal EP Unud Vol.7 No. 6Ginting, M, A. (2016). analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi: studi kasus di Indonesia priode tahun 2004-2014. Jurnal  Kajian. Vol.21 No. 1 37-58Karl dan Fair. (2001). Pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh, YKPN Yogjakarta.Khalwaty. (2000). Inflasi dan Solusinya. Jakarta. Gramedia Pustaka UtamaKrisnaldy. (2017). pengaruh jumlah uang beredar,produk domestik bruto,kurs dan tingkat suku bunga terhadapinflasi di Indonesia pendekatan error correction model. Penelitian ini menggunakan model koreksi kesalahan atau Error Correction Model (ECM)Jurnal Kreatif.Vol.5 No. 1Langie, Manuela. (2014). analisis pengaruh suku bunga BI, jumlah uang beredar, dan tingkat kurs terhadap tingkat inflasi di Indonesia menggunakan analisis error correction model Engle-Granger (ECM-EG).jurnal berkala ilmiah efisiensi Vol. 14.No. 2Lipsey, Ragan, dan Courant. (1997). Suku bunga , harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu, Erlangga Jakarta.Nilawati. (2000). “Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Ang Pengganda Uang Terhadap Perkembangan Jumlah Uang Beredar Di Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.Vol. 2.No. 2.Parkin, M. (1993).Economics.Second edition. Addison-Wesley Publishing Company. Massachussetts.Prasetiantono. (2000). Keluar Dari Krisis : Analisis Ekonomi Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.Samuelson, Paul dan William Nordhaus. (1998). Microeconomics, Sixteenth Edition. McGraw Hill Education: America.Sir, Aprianti. (2012). Pengaruh Cadangan Wajib Minimum Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Inflasi di Indonesia. JEJAK.Vol 5, No 1, Maret. Hal 82-89 Semarang: FE UDS.Situs Bank Indonesia, www.bi.org, diakses tanggal 30 Bulan September tahun 2016, pukul 20.15 WIB.Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari, (1997). “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Edisi ke-1, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, April.Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.Sukirno, Sadono. (1991). Makroekonomi : Teori Pengantar (edisi pertama). Jakarta: Raja Grafindo.Sukirno, Sadono. (2004). ”Teori Pengantar Makro Ekonomi”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.Sunariyah.  (2004).  Pengantar  Pengetahuan  Pasar  Modal.  Cetakan  Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.Situs Kementerian Perdagangan Republik Indonesia,www.kemendag.go.id.Weston J. Fred dan Eugene F. Brigham. (1993). Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jilid 2, Edisi Kesembilan, Terjemahan oleh Alfonsus Sirait, Jakarta: Erlangga.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Tingkat Pengangguran Terbuka, Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Barat SAFITRI, NUR AINA B1011151087
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Tingkat Pengangguran Terbuka, Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Barat Nur Aina SafitriABSTRAK     Ukuran keberhasilan pembangunan suatu negara itu dapat dilihat dari penyelesaian masalah seperti jumlah kemiskinan yang meningkat, penyaluran pendapatan yang buruk, serta lapangan pekerjaan yang tidak variatif dan tidak mampu menyerap para pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendidikan, tingkat pengangguran terbuka, dan pengeluaran pemerintah terhadap tingkat kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear berganda yang menggunakan model Random Effect dengan metode Panel Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan, pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan, pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Berdasarkan nilai F Statistik variabel pertumbuhan ekonomi, pendidikan, tingkat pengangguran terbuka, dan pengeluaran pemerintah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan.Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Tingkat Pengangguran Terbuka, Pengeluaran Pemerintah, Tingkat Kemiskinan.Daftar Pustaka Appleton, Simon. (2001). Education, Income and Poverty in Uganda. Credit Research Paper,1(2), 1-35.Arshanti, K. N., & Wirathi, I. G. A. P. (2015). Pengaruh Investasi Terhadap Pengentasan Kemiskinan Melalui Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, 4(5), 513-524.Arsyad, L. (2010). Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.Azizah, E. W., Sudarti & Kusuma, H. (2018). Pengaruh Pendidikan, Pendapatan Perkapita Dan Jumlah Penduduk Terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi, 2(1), 167-180.Badan Pusat Statistik. (2010-2018). Kalimantan Barat dalam Angka 2010. Pontianak: BPS.Boediono. (2009). Teori pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.Dahmardeh & Tabar. (2013). Government Expenditures and its Impact on Poverty Reduction (Empirical From Sistan and Baluchestan Province of Iran. International Journal of Academic Research in Economics and Management Science, 2(1), 251-260.De Fina, Robert H. (2002). The Impact Of Unemployment On Alternatif Poverty Measures, Working Paper, Departement Research Federal Reserve Bank Of Filadelfia, May 2002.Dumairy. (2000). Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.Gillis, Malcom. (2000). Economic of Development. New York: WW Norton & Company Inc.Guritno, Mangkoesoebroto. (1999). Ekonomi Publik. Yogyakarta. BPFE.Hajiji. (2010). Perkembangan dan prospek kemandirian pangan. PT Citra Praya, Bandung.Herman. (2018). Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Pekanbaru. Equilibrium, 6(2), 161-169.Ihsan, F. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.Irhamni. (2017). Pengaruh Jumlah Penduduk, Pengangguran, dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 1986-2015. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, 7(1), 88-97.Kuncoro, Mudrajad. (2010). Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah, dan Kebijakan, Edisi Ketiga.  Yogyakarta : UPP AMP YKPN.Mankiw, N. G. (2006). Makroekonomi. Jakarta : Erlangga.Meydiasari, D. A., & Soejoto, A. (2017). Pengaruh Tingkat Pengangguran Dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 5(3), 1-4.Momongan, J.E. (2013). Investasi PMA dan PMDN Pengaruhnya Terhadap Perkembangan PDRB Dan Penyerapan Tenaga Kerja Serta Penaggulangan Kemiskinan di Sulawesi Utara. Jurnal Riset Ekonomi,1(3), 530-539.Murni, Asfia. (2006). Ekonomika Makro. Bandung : Refika Aditama.Nizar, C., Hamzah, A., & Syahnur, S. (2013). Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala,1(2), 1-8.Ocaya, B., Charles R.,& William K. (2012). Dynamic Relationship between Gross Domestic Product and Domestic Investment in Rwanda. World Journal of Education Makerere University, Urganda,2(6), 79-90.Osinubi, T. S. (2005). Macroeconometric Analysis Of Growth, Unemployment and Poverty in Nigeria, Pakistan Economic and Social Review. Volume XLIII, No. 2 (Winter 2005), pp. 249-269.Pangiuk, A. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Kemiskinan di Provinsi Jambi Tahun 2009-2013. Iltizam Journal of Shariah Economic Research, 2(2), 44-66.Paramita, A. A. I. D., & Purbadharmaja, I. B. P. (2015). Pengaruh Investasi dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta Kemiskinan di Provinsi Bali. Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 4(10), 1194-1218.Perry, G.E., Arias, O.S., Lopez, J.H., Maloney, W.F., Serven, L. (2006). Poverty Reduction and Growth: Virtuous and Vicious Circles. New York: World Bank.Simanjuntak. (1998). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenamedia Group.Soediyono. (1992). Ekonomi Makro. Yogyakarta : Liberty.Sujarweni, V. Wiratna. (2008). Metode Penelitian : Lengkap, Praktis dan Mudah Dipahami. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.Sukirno, Sadono. (2007). Teori Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Rajawali Press.Todaro, Michael. P. (2011). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga.Wahyudi, D., & Rejekiningsih, T. W. (2013). Analisis Kemiskinan di Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Diponegoro, 2(1), 1-15.Wirawan, I. M. T., & Arka, S. (2015). Analisis Pengaruh Pendidika, PDRB Per Kapita dan Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Bali. Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 4(5), 546-560.Yacoub, Yarlina. (2012). Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Eksos, 8(3), 176-185.Yanthi, C. I. D. P., & Marhaeni, A. A. I. N. (2015). Pengaruh Pendidikan, Tingkat Upah dan Pengangguran Terhadap Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten/Kota Provinsi Bali. Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,11(2), 68-75.Yustie, R., & Heriqbaldi, U. (2014). Pengaruh Belanja Modal, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIV, No 1, 7-16.
Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi dan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Terhadap Nilai PDRB Sub Sektor Tanaman Perkebunan di Kalimantan Barat maulana, yudhistiar
Jurnal Curvanomic Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh luas lahan, jumlah produksi dan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan di Kalimantan Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan periode observasi 2010-2016 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perkebunan Kalimantan Barat. Teknik metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini  adalah metode path analisis. Data diolah menggunakan SPSS 24.Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah produksi kelapa sawit dengan koefisien 24,294 dan nilai probabilitas sebesar 0,00 atau lebih kecil dari taraf signifikan 5% atau sebesar 0,05. Jumlah Produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan dengan koefisien sebesar 14,552 dan nilai probabilitas uji t statistik sebesar 0,00. Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan dengan koefisien sebesar 0,028 dan nilai probabilitas sebesar 0,978. Jumlah produksi dan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan dengan nilai F statistik 110,567 dan Prob (F-statistic) 0,00.RINGKASANLatar BelakangKelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi terpenting di sektor pertanian, ini di karenakan kelapa sawit mampu menyumbangkan nilai ekonomi terbesar perhektarnya dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak atau lemak lainnya. Kemudian kelapa sawit memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai bahan bakar alternatif Biodisel, bahan pupuk, bahan dasar industi lainnya seperti industri kosmetik, industri makanan, dan sebagai obat. Prospek dipasaran untuk olahan kelapa sawit cukup menjanjikan, karena permintaan setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan yang cukup besar, tidak hanya didalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki lahan yang cukup luas, Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan pertanian kelapa sawit.     Di Kalimantan Barat sektor pertanian adalah sektor yang memiliki kontribusi paling besar. Hal ini menunjukan karakterisitik perekonomian di Kalimantan Barat secara umum masih bersifat agraris, alasannya Kalimantan Barat memiliki areal yang cukup luas dengan potensi sumberdaya alam yang ada tentunya jika dikelola dengan baik dan benar sektor pertanian menjadi sektor yang menjanjikan di masa yang akan datang terutama dari sisi  kontribusinya terhadap ekonomi daerah, pendapatan serta kesejahteraan masyarakat.PermasalahanAdapun Permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :Apakah terdapat pengaruh yang signifikan luas lahan terhadap jumlah produksi kelapa sawit di Kalimantan Barat tahun 2010-2016?Apakah terdapat pengaruh yang signifikan jumlah produksi terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan di Kalimantan Barat tahun 2010-2016?Apakah terdapat pengaruh yang signifikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan di Kalimantan Barat tahun 2010-2016?  Tujuan PenelitianUntuk mengetahui dan menganalisa pengaruh luas lahan terhadap jumlah produksi kelapa sawit di Kalimantan Barat.Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh jumlah produksi terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan di Kalimantan Barat.Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan di Kalimantan Barat.  Metode PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris atau menguji penjelasan sebab dan akibat yang berbentuk berbentuk path analisis. Dan penelitian ini menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat disamping mengukur kekuatan hubungannya. Penelitian ini  menggunakan  data  sekunder  dengan  periode  observasi 2010-2016. Data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perkebunan di Kalimantan Barat. Analisis  yang  digunakan  adalah path analisis.  Data  diolah dengan menggunakan SPSS 24.  Hasil dan PembahasanHasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah produksi kelapa sawit dengan koefisien 24,294 dan nilai probabilitas sebesar 0,00 atau lebih kecil dari taraf signifikan 5% atau sebesar 0,05. Jumlah Produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan dengan koefisien sebesar 14,552 dan nilai probabilitas uji t statistik sebesar 0,00. Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan dengan koefisien sebesar 0,028 dan nilai probabilitas sebesar 0,978. Kesimpulan dan rekomendasiKesimpulanLuas lahan menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah produksi kelapa sawit. Jumlah produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan. Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit berpenaruh positif dan tidak signifikan terhadap PDRB sub sektor tanaman perkebunan. Selain itu uji determinasi (R2) menunjukkan bahwa 71,5% variabel bebas (jumlah produksi dan harga tandan buah segar kelapa sawit) mempengaruhi variabel terikat (PDRB sub sektor tanaman perkebunan), sisanya dipengaruhi oleh variabel diluar variabel bebas.RekomendasiMengingat peran PDRB sub sektor tanaman perkebunan yang memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian yang dipengaruhi oleh luas lahan, jumlah produksi dan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Pemerintah dan pengusaha diharapkan dapat mendorong terus adanya perbaikan tingkat produktifitas dan kualitas kelapa sawit, sehingga diharapkan dan dapat memperbaiki kondisi kesejahteraan para petani dan perusahaan kelapa sawit di Kalimantan Barat. Pemerintah juga harus dapat lebih memperhatikan para petani kecil agar dapat lebih terjamin dan sejahtera. Pemeritah juga harus mengawasi dan memberi peraturan khusus kepada perusahaan kelapa sawit agar masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan tersebut dapat lebih berdampak positif dengan adanya perusahaan tersebut. DAFTAR PUSTAKAAdiningsih, S. (2003). Ekonomi Mikro Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Ahyari, A. (1985). Manajemen Produksi. Yogyakarta: BPFE-UGM Badan Pusat Statistik. (2010-2016). Bengkayang Dalam Angka. Bengkayang: BPS.----------------------- . (2010-2016). Kalimantan Barat Dalam Angka. Kalimantan Barat: BPS.----------------------- . (2010-2016). Kapuas Hulu Dalam Angka. Kapuas Hulu: BPS.----------------------- .(2010-2016). Kayong Utara Dalam Angka. Kayong Utara: BPS.----------------------- . (2010-2016). Ketapang Dalam Angka. Ketapang: BPS.----------------------- . (2010-2016). Kubu Raya Dalam Angka. Kubu Raya: BPS.----------------------- . (2010-2016). Landak Dalam Angka. Landak: BPS.----------------------- . (2010-2016). Melawi Dalam Angka. Melawi: BPS.----------------------- . (2010-2016). Mempawah Dalam Angka. Mempawah: BPS.----------------------- . (2010-2016). Sambas Dalam Angka. Sambas: BPS.----------------------- . (2010-2016). Sanggau Dalam Angka. Sanggau: BPS.----------------------- . (2010-2016). Sekadau Dalam Angka. Sekadau: BPS.----------------------- . (2010-2016). Singkawang Dalam Angka. Singkawang: BPS.----------------------- . (2010-2016). Sintang Dalam Angka. Sintang: BPS.Cristiani, E., dkk. (2013). Peranan Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Pembangunan Ekonomi Wilayah di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis, 16 (2), 64-73.Dika, S. (2018). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Perikanan dan Konstribusi Subsektor Perikanan Terhadap PDRB di Kabupaten Lamongan. Universitas Brawijaya.Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat. (2010–2016). Kalimantan Barat: Dinas Perkebunan Haris, F., dkk. (2018). Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Jember Tahun 2012-2016. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 12 (1), 71-74.Ishak., dkk. (2017). Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit dan Perlunya Perbaikan Kebijakan Penataan Ruang. Jurnal Ekonomi, 16 (1), 14-23Novandy, A., dkk. (2016). Pengaruh Tenaga Kerja, Jumlah Produksi dan Luas Lahan Terhadap PDRB Sektor Pertanian di Provinsi Sumatra Barat. Jurnal Ekonomi Pertanian, 12 (1), 13-28.Samuelson, P. A., & William, D. N. (2002). Ilmu Makroekonomi. Edisi Ketujuh belas. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.Sidron., dkk. (2016). Pengaruh Tenaga Kerja, Jumlah Produksi dan Luas Lahan Terhadap PDRB Sektor Pertanian di Provinsi Sumatra Barat. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 8 (3), 1-12.Soleh, A. (2018). Peran dan Kontribusi Sub Sektor Perkebunan di Provinsi Jambi. Jurnal Ilmiah, 18 (1), 143-151.Sukirno, S. (2000). Teori Makro Ekonomi, Jakarta: PT. Raja Grafindo.Sumantono, E., dkk. (2018). Analisis Pemasaran Tandan Buah Segar Kelapa Sawit di Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara. Journal Of Agribusiness and Rural Development Research, 4 (1), 28-35Suryawati. (1996). Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: AMP YKPN.Suwarto. (2012). Produktivitas Lahan Usahatani Sesuai Kelembagaan Lahan. Journal Of Rural and Development, 3 (1), 1-13Wulandari, W. (2015). Peranan PDRB Sub-Sektor Perkebunan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Ekonomi Pertanian, 12 (1)Imam, S. (2002). Perkembangan Sub Sektor Perkebunan dan Kontribusinya Terhadap Produk Domestik Bruto Jawa Timur 1983-2001. Jurnal Mapeta, 4 (13)Yani, A. (2015). Penilaian Kawasan Hutan Dalam Penentuan Kelayakan Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 3 (4)
Implementasi alokasi dana desa (add) dan bidang infrastruktur terhadap pembangunan ekonomi di desa antibar kecamatan mempawah timur kabupaten mempawah. Elly, Muhammad Kevin
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari penerapan atau implementasi Alokasi Dana Desa pada bidang infrastruktur terhdap pembangunan ekonomi yang ada di desa Antibar Kecamatan Mempawah Timur Kabupaten Mempawah. Menggunakan data primer yang daimbil langsung dari kusioner yang disebar ke masyarakat, dan data sekunder yang diambil dari kantor desa.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan yang dilakukan pemerintah desa dengan Alokasi Dana Desa pada bidang infrastruktur sangatlah berpengaruh terhadap ekonomi yang ada di masyarakat desa Antibar. Tujuan dari pemerintah pusat untuk meningkatkan ekonomi desa bisa terpenuhi, karena penerapan yang baik dan tepat sasaran oleh pemerintah desa, sehingga tujuan akhir dari di kucurkan nya dana untuk desa yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi di desa bisa terpenuhi dan terasa langsung oleh masyarakat desa. Tujuan lain dari pemerintah pusat yaitu juga untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antara desa ke kota juga bise sedikit membaik dang membuat masyarakat desa lebih mandiri dalam ekonomi.Kata Kunci : Pengaruh ADD Bidang Infrastruktur, Kebijakan Pemerintah Desa, Dampak Pembangunan DAFTAR PUSTAKA A. G. Subarsono. (2005). Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Asnudin, Andi. 2010. Pengendalian Sisa Material Konstruksi Pada Pembangunan Rumah Tinggal. Jurnal Mektek, Tahun XII. 3 September 2010. Bambang, Sunggono. (1994). Hukum dan Kebijaksanaan Publik. Jakarta: PT Karya Unipress. Betaria Magdalena1, Aji Ratna Kusuma2, Heriyono Susilo Utom. Implementasi Alokasi Dana Desa di Wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Administrative Reform. Vol.1 No.3, Tahun 2013. Eka, Rani, D. (2015). Analisa Implementasi Alokasi Dana Desa (add) Kasus Seluruh Desa Di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung Tahun 2013. Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2015. Hadari Nawawi. (1998). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. Hasman. Rahman (2015). Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi. e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 11, Nopember 2015 hlm 107-117 Kuncoro, Murdrajat. (2006). Ekonomi Pembangunan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Nafidah. Lina. N dan Suryaningtyas. Mawar. (2016). Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam. Bisnis. Vol. 3, No. 1, Juni 2015. Nazir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.Nurcholis, H. (2009). Pedoman Pengembangan Perencanaan Pembangunan Partisipatif Pemerintah Daerah Perencanaan Pasrtisipatif Pemerintah Daerah. Jakarta: Grasindo. Prasetyo, Rindang. B. Dan Firdaus. M. (2009). Pengaruh Infrastruktur Pada Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 2(2):222-236Saputra, I Wayan. (2016). Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Pada Desa Lembean Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli Tahun 2009-2014. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE) Volume: 6 Nomor: 1 Tahun: 2016. Sari, Intan. M dan Abdullah, M. F. (2017).Sudirwo, Daeng, (1981). Pokok-pokok Pemerintahan Didaerah Dan Pemerintahan Desa. Bandung. Penerbit Angkasa Bandung. Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukanto, Azwardi. (2014). Efektifitas Alokasi Dana Desa (ADD) Dan  Kemiskinan Di Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Juni 2014. Volume 12, No.1 hal: 29 – 41. Sukirno, Sadono, (1996). Pengantar Teori Makro Ekonomi. PT Raja Grafindo. Jakarta. Sumodiningrat, Gunawan. Membangun Perekonomian Rakyat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 1998. Suratman, E., & Wahyudi. (2009). Teknik Analisis Perencanaan Pembangunan. Pontianak: Badan Penerbit Universitas Tanjungpura. Undang-Undang No.23 Tahun 2014 Tentang “Pemerintah Daerah”. Undang-undang No.32 Tahun 2004 Tentang “Pemerintahan Daerah”. Wibawa, dkk. (1994). Kebijakan Publik. Intermedia,  Jakarta. Wrihatnolo, R. R, dan Dwidjoto, R, N. (2007). Manajemen Pemberdayaan. Jakarta. Elek Media Komputindo.
Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Upah Minimum Terhadap Pengangguran Terdidik Di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2017 firdayanti, maulidiah
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 8, No 3 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap pengangguran terdidik di kabupaten/kota provinsi kalimantan barat tahun 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan data sekunder dengan periode observasi 2013-2017 dan data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaliamntan Barat. Jenis data yang digunakan adalah dana panel dan data time series 5 tahun (2013-2017) dan data cross section 14 kabupaten/kota data dianalisis menggunakan model regresi linear berganda. Data diolah dengan menggunakan Eviews8.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan hasil uji t statistik koefisien inflasi sebesar -0.057316 dengan nilai uji t sebesar -0.667832 dan nilai probabilitasnya 0.5071 yang lebih besar dari taraf signifikan 0.05, pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan hasil uji t statistik  koefisien pertumbuhan ekonomi sebesar 0.191288 dengan nilai uji t sebesar 0.917761 dan nilai probabilitasnya 0.3629 yang lebih besar dari taraf signifikan 0.05, dan upah minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan uji t statistik dimana hasil koefisien upah minimum sebesar 0.560994 dengan nilai uji t sebesar 2.831765 dan nilai probabilitasnya 0.0065 yang lebih kecil dari taraf signifikan 0.05.  Kata Kunci : inflasi, pertumbuhan ekonomi dan upah minimum              RINGKASAN Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Upah Minimum Terhadap Pengangguran Terdidik Di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-20171.      Latar BelakangPengangguran merupakan salah satu permasalahan di negara berkembang yang perlu penanganan serius karena bila hal ini terus berlarut-larut terjadi akan mempengaruhi kesejahteraan rakyat dan dan perekonomian di negara tersebut terumata di Indonesia. Jika dilihat dari segi ekonomi, adanya pengangguran dapat menyebabkan kemakmuran masyarakat menjadi berkurang. Masalah pengangguran yang terjadi seperti banyaknya pencari kerja namun tidak di imbangi dengan tersedianya lapangan pekerjaan. selain itu penawaran tenaga kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan di pasar tenaga kerja, dan juga kendala lainnya khususnya pengangguran terdidik. 2.      PermasalahanAdapun Permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :Apakah ada pengaruh inflasi terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat?Apakah ada pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat?Apakah ada pengaruh upah minimum terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat?3.        Tujuan PenelitianUntuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh inflasi terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan BaratUntuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan BaratUntuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh upah minimum terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat4.        Metode PenelitianPenelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap pengangguran terdidik di kabupaten/kota provinsi kalimantan barat tahun 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan data sekunder dengan periode observasi 2013-2017 dan data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaliamntan Barat. Jenis data yang digunakan adalah dana panel dan data time series 5 tahun (2013-2017) dan data cross section 14 kabupaten/kota data dianalisis menggunakan model regresi linear berganda. Data diolah dengan menggunakan Eviews8. 5.      Hasil dan PembahasanHasil penelitian ini menunjukan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terdidik di kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan hasil uji t statistik koefisien inflasi sebesar -0.057316 dengan nilai uji t sebesar -0.667832 dan nilai probabilitasnya 0.5071 yang lebih besar dari taraf signifikan 0.05, pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan hasil uji t statistik  koefisien pertumbuhan ekonomi sebesar 0.191288 dengan nilai uji t sebesar 0.917761 dan nilai probabilitasnya 0.3629 yang lebih besar dari taraf signifikan 0.05, dan upah minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan uji t statistik dimana hasil koefisien upah minimum sebesar 0.560994 dengan nilai uji t sebesar 2.831765 dan nilai probabilitasnya 0.0065 yang lebih kecil dari taraf signifikan 0.05. Kesimpulan dan RekomendasiKesimpulanPengaruh Inflasi menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan dan berdampak negatif terhadap pengangguran terdidik di Kalimantan Barat tahun 2013-2017. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar -0.057316 dengan nilai probabilitas uji t statistik yaitu sebesar 0.5071 > 0,5 yang artinya tingginya inflasi tidak berpengaruh terhadap penurunan pengangguran terdidik di Kalimantan Barat. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan dan berdampak positif terhadap pengangguran terdidik di Kalimantan Barat tahun 2013-2017. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar 0.917761 dengan nilai probabilitas uji t statistik yaitu sebesar 0.3629 > 0,5 yang artinya kenaikan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap kenaikan pengangguran terdidik di Kalimantan Barat. Pengaruh upah minimum menunjukkan pengaruh yang signifikan dan berdampak positif terhadap pengangguran terdidik di Kalimantan Barat tahun 2013-2017. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar 0.560994 dengan nilai probabilitas uji t statistik yaitu sebesar 0.0065 < 0,5 yang artinya kenaikan upah minimum berpengaruh signifikan terhadap kenaikan pengangguran terdidik di Kalimantan Barat.RekomendasiBerdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:Pada aspek inflasi Sebaiknya pemerintah dapat menjaga kestabilan nilai inflasi. Dalam hal ini pemeritah harus melakukan pengawasan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi seperti tingkat harga, tingkat suku bunga, dan nilai tukar. Pemerintah harus membuat peraturan yang dapat menjaga kestabilan angka inflasi. Pada aspek pertumbuhan ekonomi sebaiknya pemerintah daerah di Kalimantan Barat harus dapat lebih memperhatikan penyerapan tenaga kerja yang ada di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat karena walaupun pertumbuhan ekonomi yang meningkat namun tidak menyerap tenaga kerja di sektor-sektor ekonomi maka pengangguran terdidik akan semakin bertambah. Selain itu pemerintah juga dapat menciptakan lapangan usaha dengan menciptakan iklim usaha agar orang mau berwirausaha. Pada aspek upah minimum sebaiknya pemerintah daerah perlu mengkaji ulang mengenai tingkat upah minimum dan penetapan upah minimum yang ada di  Kabupaten/Kota Kalimantan Barat. Selain itu dengan meningkatkan upah pemerintah juga harus menyediakan pelatihan kerja untuk tenaga kerja terdidik ini agar memiliki ketrampilan yang sesuai dengan yang dibutuhkan di pasar tenaga kerja.DAFTAR PUSTAKABadan Pusat Statistik. (2013). Informasi Ketenagakerjaan. Pontianak: Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat.Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2019). UMP / UMK di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016-2019. Retrieved from disnakertrans.kalbarprov.go.idEfit T. W., & Yolamalinda., & Rahmania, M. (2015). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Dan Kesempatan Kerja Terhadap Pengangguran Terdidik Di Kota Padang. Jurnal STKIP PGRI Sumatera Barat.Eliza. (2016). Analisis Pengaruh Pendidikan, Tingkat Upah, Dan Kesempatan Kerja Terhadap Jumlah Pengangguran Terdidik Di Indonesia. Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan, 5(2), 42–52.Gilarso, T. (2007). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro (Edisi Pert). Yogyakarta: IKAPI.Hajji, M. S., & Nugroho, SBM. (2013). Analisis Pdrb, Inflasi, Upah Minimum Provinsi, Dan Angka Melek Huruf Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 1990-2011. Diponegoro Journal of Economic, 2(1998), 1–10.Harahap, E. F. (2018). Study of Minimum Wage , Level of Education , Employment Opportunity , and Unemployment Educated : Empirical Study in Padang. European Journal Of Business and Management, 10(3), 38–43.Haryani, S. (2002). Hubungan Industrial di Indonesia. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.Hasyim, A. I. (2016). Ekonomi Makro. (Edisi Pertama, Ed.). Jakarta: Prenadamedia Group.Iswanto, D. A. (2013). Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengangguran: Validitas Hukum Okun Di Indonesia. Jurnal FEB Universitas Brawijaya.Jelilov, G., & Obasa, O. J. (2016). The impact of inflation on unemployment in nigeria (2001-2013), (November).Junaidi, F. (2016). Pengaruh pendidikan , upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi. Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan, 5(1), 26–32.Kadarisman. (2012). Manajemen Kompensasi. Jakarta: Rajawali Press.Kuncoro, M. (2009). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.Mankiw, N. G. (2003). Pengantar Ekonomi (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.Mankiw, N. G. (2007). Makroekonomi (Edisi Keen). Jakarta: Erlangga.McEachern, W. A. (2000). Ekonomi Makro Pendekatan Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.Prasaja, M. H. (2013). Pengaruh Investasi Asing,Jumlah Penduduk dan Inflasi Terhadap Pengangguran Terdidik di Jawa Tengah. Economics Development Analysis Journal, 2(3), 72–84. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edajPrasetyo, P. E. (2009). Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset.Puspadjuita, E. A. R. (2018). Factors that Influence the Rate of Unemployment in Indonesia. International Jurnal of Economics and Finance, 10(1), 140–147. https://doi.org/10.5539/ijef.v10n1p140Putri, R. F. (2013). Analisis Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik Di Jawa Tengah. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia, 2(4), 446–455.Ryan, R. A., & Istiyani, N., & Hanim, A. (2017). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di Jawa Timur. Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Jember (UNEJ), IV(2), 187–191.Rahmawati, F. N. (2016). Analisis Pengaruh PDRB, UMK, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Jumlah Pengangguran Terdidik di D.I Yogyakarta. Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi, 1–22.Ramdhan, D. A., Setyadi, D., & Wijaya, A. (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran dan kemiskinan di kota samarinda, 13(1), 1–18.Santoso, R. P. (2012). Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.Sari, A. K. (2010). Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik Di Sumatera Barat. Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UNP, 1–8.Shifa, M. (2014). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran Di Kota Medan. Jurnal Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Medan.Simanjuntak, P. J. (2015). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: LPFE-UI.Soylu, Ö. B. (2018). Economic growth and unemployment issue : Panel data analysis in Eastern European Countries, 11, 93–107. https://doi.org/10.14254/2071-8330.2018/11-1/7Subri, M. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia (Seri 1). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Sukirno, S. (2003). Makro Ekonomi, Teori Pengantar (Ketiga). Jakarta: Raja Grafindo Persada.Sukirno, S. (2012). Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Press.Sumarsono, S. (2009). Teori dan Kebijakan Publik Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.Todaro, M. p. (2004). Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga (Edisi Kede). Jakarta: Erlangga.Warda, H., & Nasri, B. (2015). Analisis Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik Di Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang, 1–20.Wilis, R. (2015). Analisis Pengaruh Upah Minimum, Investasi Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan. Jurnal FEB Universitas Brawijaya, Vol 3, No.Yacoub, Y. (2012). Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten / Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, 8, 176–185. 

Page 3 of 87 | Total Record : 868


Filter by Year

2012 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 4 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 3 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 4 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 3 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 5, No 4 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 5, No 3 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 4 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 3 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 4 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 3 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 2, No 3 (2013): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi More Issue