cover
Contact Name
Nike Veronika
Contact Email
jurnalrehsos@gmail.com
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
jurnalrehsos@gmail.com
Editorial Address
Jl.Ir.H.Juanda No.367 Bandung Jawa Barat -Indonesia 40135
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)
ISSN : 26856743     EISSN : 26856751     DOI : 10.31595/rehsos.v3i02.448
Core Subject : Social,
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (ISSN 2685-6743; EISSN 2685-6751) diterbitkan sebagai sarana bagi peneliti, praktisi, mahasiswa, dan dosen dalam mempublikasikan hasil penelitian dan model praktik rehabilitasi sosial. Rehabilitasi sosial adalah pemulihan kemampuan berfungsi sosial, yang mencakup aspek-aspek : terpenuhinya kebutuhan secara memadai sesuai dengan aspek-aspek perkembangan, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan melaksanakan peranan-peranan sosial dan pengembangan potensi diri dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Rehabilitasi sosial adalah salah satu fungsi dari sistem pelayanan kesejahteraan sosial, yang diartikan sebagai penyembuhan bagi penyandang masalah sosial. Fungsi ini banyak dilaksanakan dalam pekerjaan sosial klinis. (Supiadi et.all, 2004). Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial diterbitkan oleh Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, diterbitkan 2 kali dalam setahun.
Articles 49 Documents
KONDISI PSIKOSOSIAL KORBAN PEMASUNGAN DI KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Airlangga Kusuma Jati; Dorang Luhpuri; Epi Supiadi
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 1 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.606 KB)

Abstract

Saat ini terdapat kecenderungan peningkatan jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Indonesia. Pemahaman masyarakat mengenai permasalahan dan penanganan gangguan jiwa masih minim, bahkan banyak ditemukan masalah pemasungan, yang sangat bertentangan dengan hak azasi manusia. Salah satunya di Cianjur. Jumlah mereka cukup banyak, dengan kondisi memprihatinkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Kondisi Psikososial Korban Pemasungan di Kabupaten Cianjur, menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dilihat dari aspek fisik, psikologis dan sosial, terhadap lima orang informan ODGJ, diperkuat dari significant others nya, data dikumpulkan dengan wawancara dan observasi. Informan adalah ODGJ, tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan, berusia 30 – 50 tahun, dengan masa pemasungan 4 - 13 tahun. Tiga orang dari lima informan mengalami gangguan jiwa karena hubungan dengan pasangannya, yaitu perceraian dan menjadi stress karenanya. Tetangga tahu akan keberadaan mereka, namun tidak ada satupun yang ikut campur atau berusaha membantu membebaskan mereka dari pasung. Semua informan mengalami perubahan fisik yang sangat signifikan, yaitu mereka mengalami penurunan berat badan. Tiga informan tidak mendapatkan akses air bersih. Dua tempat pemasungan selalu dibersihkan, sementara tiga lainnya tidak pernah dibersihkan. Hanya dua orang yang pernah dibawa ke dokter, seorang pernah dibawa ke dokter tetapi tidak lagi berlanjut, dan duaa lainnya tidak pernah dibawa ke dokter. Analisis dilakukan secara kualitatif terhadap data yang telah diperoleh. Tampaknya, gambaran ini juga terjadi di tempat lain di seluruh pelosok Indonesia.Kata kunci: Korban pemasungan, Orang Dengan Gangguan Jiwa dan Kondisi Psikososial
PENYESUAIAN DIRI PENYANDANG SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA WALUYO DI SURAKARTA JAWA TENGAH Maya Kartika; Meiti Subardhini; Yana Sundayani
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 1 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.438 KB)

Abstract

Penelitian ini ingin memperoleh gambaran tentang penyesuaian diri Penyandang Skizofrenia dalam Rumah Sakit Jiwa Puri Waluyo di Surakarta Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang: karakteristik responden, dan aspek aspek penyesuaian diri menurut Schneider ( 1964) meliputi : kontrol emosi, mekanisme psikologis, kontrol frustrasi, pertimbangan rasional, kemampuan pengembangan diri, pemanfaatan pengalaman masa lalu serta penerimaan kenyataan yang harus dihadapi oleh responden.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, bertujuan untuk menggambarkan, menggali dan mengkaji penyesuaian diri penyandang skizofrenia di puri waluyo. Responden dalam penelitian ini berjumlah 40 penyandang skizofrenia.Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah angket atau kuisioner, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan kebasahan yang dilakukan adalah dengan alat ukur pengujian validitas ratting scale, face validitydan pengujian reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penyandang skizofrenia dalam memahami dirinya dimaksudkan adalah menerima bagaimana dirinya dan membuat orang lain atau lingkungan menerima keberadaan dirinya, kemampuan penyandang skizofrenia merencanakan tindakan dan kemampuan penyandang skizofrenia belajar dari kesalahan sudah cukup baik. Namun, kesadaran penyandang skizofrenia akan ketidakmampuannya menyesuaikan diri dalam lingkungannya dan kemampuan penyandang skizofrenia dalam menerima keadaan dirinya dan menguasai emosi masih sangat kurang, hal ini disebabkan karena banyaknya faktor penghambat penyesuaian diri. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa penyesuaian diri penyandang skizofrenia di Puri Waluyo harus ditingkatkan, oleh karena itu penulis merumuskan upaya pemecahan masalah dengan program peningkatan penerimaan diri penyandang skizofrenia di Puri Waluyo melalui penerimaan keluarga dan masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyesuaian diri penyandang skizofrenia agar mampu melakukan penyesuaian terhadap diri sendiri dan lingkungan ataupun masyarakat dimana penyandang skizofrenia tinggal.Kata kunci : penyesuaian diri, penyandang skizofrenia, deskriptif.
MANAJEMEN STRES PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A SUBANG Diki Riyanto Uloli; Epi Supiadi; Windriyati .
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 1 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.641 KB)

Abstract

Manajemen stres merujuk pada hal-hal yang dapat menimbulkan stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang: 1) Karakteristik informan, 2) Strategi mengubah lingkungan kerja untuk mengurangi stres, 3) Strategi menghindari faktor-faktor penyebab stres, dan 4) Strategi menerima stres.Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (indepth interview), observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas (credibility), uji transferabilitas (transferability), uji ketergantungan (dependability), dan uji konfirmabilitas (confirmability).Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, yang menjelaskan bahwa petugas Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Subang memiliki kemampuan yang strategis dalam mengatasi atau mengelola stres kerja yang sesuai dengan aspek-aspek manajemen stres. Strategi yang digunakan merupakan manajemen stres melalui pendekatan pribadi atau manajemen stres secara personal. Namun, masih ada beberapa hal yang dibutuhkan petugas untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengatasi atau mengelola stres kerja tersebut. Kebutuhan tersebut dilatarbelakangi oleh petugas yang memiliki tugas ganda, memiliki jam kerja yang panjang, dan pola hidup sehat tidak optimal.Kata kunci: Manajemen stres, Petugas
KEINGINAN BUNUH DIRI ORANG DENGAN HIV DAN AIDS (ODHA) DAMPINGAN YAYASAN PKBI DKI JAKARTA Iqbal Putra; Moch Zaenal Hakim; Wawan Heryana
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 1 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.776 KB)

Abstract

Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dihadapkan kepada permasalahan diri yang negatif dan situasi lingkungan sosial ODHA yang tidak mendukung karena stigma dan diskriminasi. Kondisi ini berdampak kepada keputusasaan dan keinginan untuk bunuh diri ODHA. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana keinginan bunuh diri yang dialami ODHA dampingan Yayasan PKBI DKI Jakarta, yang mencakup karakteristik responden, gambaran depresi responden, gambaran keputusasaan responden, dan riwayat percobaan bunuh diri responden. Metode penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dipilih 44 dari 219 orang dalam populasi, dengan menggunakan teknik pengambilan proportionate stratified random sampling yang terbagi menjadi tiga strata yaitu Wanita Pria (Waria), Lelaki Suka Lelaki (LSL), dan Ibu Rumah Tangga (IRT), dengan Pengumpulan data melalui kuesioner dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, diolah dengan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis menunjukkan terdapat tujuh orang Wanita Pria (Waria), 15 orang Lelaki Seks Lelaki (LSL), dan 22 Ibu Rumah Tangga (IRT). Gambaran depresi yang dialami responden ialah 38,84%, sebanyak 44,31% responden mengalami keputusasaan, dan 29,16% responden mengalami riwayat percobaan bunuh diri. Secara keseluruhan 38,17% responden memiliki keinginan bunuh diri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, perlu adanya upaya Peningkatan Kapasitas dan Potensi Diri ODHA melalui kelompok bantu diri (Self Help Group). Melalui upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan potensi diri ODHA untuk mengatasi permasalahan yang dialami.Kata Kunci: Keinginan Bunuh Diri, ODHA, Self Help Group.
PERILAKU HIPERAKTIF ANAK DISABILITAS MENTAL (Studi Kasus Di SLB BC Kurnia Kersamanah, Garut Jawa Barat) Rosilawati Rosilawati; Suhendar Suhendar; Ajat Sudrajat
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 1 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.735 KB)

Abstract

Perilaku hiperaktif menunjukan adanya gejala perilaku yang tidak normal, unik dan cenderung tidak mampu memusatkan perhatiannya pada hal tertentu. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengkajitentang:1) Karakteristikinforman,2) Interaksi anak dengan teman dan guru,3) Bentuk perilaku hiperaktif anak disabilitas, 4) Faktor penyebab perilaku hiperaktif anak disabilitas, 5) Dampak dari perilaku hiperaktif anak disabilitas, dan 5) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi perilaku hiperaktif anak disabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan studi dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk pemeriksaan keabsahan data adalah menggunakan teknik sampel purposive dengan pertimbangan tertentu yaitu orang yang nantinya akan memudahkan peneliti dalam menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan interaksi anak dengan teman dan guru berjalan dengan relatif baik, kecuali dalam situasi dan kondisi tertentu anak menunjukkan perilaku hiperaktif dan agresif kepada teman-temannya yang sebaya dan berumur dibawah mereka. Bentuk perilaku hiperaktif bervariasi, mulai dari perilaku yang tidak membahayakan sampai perilaku membahayakan dirinya maupun orang lain (temannya). Perilaku hiperaktif dipicu oleh verbal maupun non verbal mulai ejekan, rebutan mainan atau tempat bermain hingga cubitan, tamparan dan pukulan. Perilaku ini tidak hanya berdampak bagi diri anak itu sendiri tapi juga bagi orang lain berupa fisik maupun non fisik. Upaya yang dilakukan informan guru dan orang tua untuk mengatasi perilaku hiperaktif bersifat pencegahan melalui pengawasan baik di sekolah maupun di rumah. Semua informan orang tua, mengalami kehawatiran terhadap kehidupan masa depannya, pendidikan, pekerjaan, dan rumah tangga.Kata kunci: Perilaku Hiperaktif, Disabilitas Mental, SLB BC Kurnia
IMPLEMENTASI TEKNIK RELAKSASI DALAM MENURUNKAN GEJALA RELAPSE EMOSI KLIEN ID DI DESA LEMBANG KEC. LEMBANG, KAB. BANDUNG BARAT Saiful Rizal
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 2 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.569 KB)

Abstract

Gejala relapse adalah suatu proses kembalinya seorang eks korban penyalahguna NAPZA untuk menggunakan NAPZA lagi. Gejala relapse muncul melalui tahapan gejala yang meliputi relapse emosi, relapse mental dan relapse fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis efektivitas teknik relaksasi dalam mengurangi gejala relapse emosi subyek. Subyek dalam penelitian ini adalah eks korban penyalahgunaan NAPZA yaitu ID. Fokus dalam penelitian ini adalah penerapan teknik relaksasi dalam menurunkan gejala relapse emosi subyek dalam aspek marah, takut kehilangan akal dan sulit tidur yang dialami oleh subyek. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan Single Subject Design (SSD), model penelitian yang digunakan yaitu A-B-A yang terdiri dari tiga fase antara lain fase A1 (baseline), fase b (intervensi), dan fase A2 (hasil). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi, pengisian angket atau kuisioner, wawancara tidak terstruktur dan studi dokumentasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara perhitungan rumus dua standar deviasi (2SD). Hasil penelitian menunjukan, bahwa penerapan teknik relaksasi dapat menurunkan gejala relapse emosi aspek marah, takut kehilangan akal dan sulit tidur subyek ID. Hasil pengujian melalui dua standar deviasi (2SD) menunjukan intervensi efektif dan signifikan untuk mengurangi gejala relapse, dan analisis kecenderungan data menunjukan adanya trend menurun.
UPAYA PENCEGAHAN RELAPSE KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR (IPWL) BUMI KAHEMAN DESA BANDASARI KECAMATAN CANGKUANG KABUPATEN BANDUNG A. Maudi Ramadhanti; Epi Epi Supiadi; Yana Sundayani
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 2 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.72 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami korban penyalahgunaan NAPZA setelah rehabilitasi di IPWL Bumi Kaheman dan pernah mengalami relapse beberapa kali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang “Upaya Pencegahan Relapse Korban Penyalahgunaan NAPZA Di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Desa Bandasari Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah korban penyalahgunaan NAPZA beserta para informan lain yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, semuanya berjumlah 6 orang. Analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan kesimpulan. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah perilaku sehat korban penyalahgunaan NAPZA, pengambilan keputusan korban penyalahgunaan NAPZA, dan peran lingkungan korban penyalahgunaan NAPZA. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya pencegahan relapse korban penyalahgunaan NAPZA di IPWL Bumi Kaheman sudah dilakukan. Namun hal tersebut masih belum maksimal dikarenakan oleh beberapa faktor terutama mengenai kesadaran dan pengetahuan pencegahan relapse yang kurang diketahui oleh korban penyalahgunaan NAPZA. Aspek perilaku sehat yang merupakan pencegahan relapse oleh korban penyalahgunaan NAPZA adalah kegiatan fisik, tidak minum-minuman keras, istirahat yang cukup, pengendalian stres dan perilaku hidup positif. Aspek pengambilan keputusan melalui konseling, terapi dan bertanya kepada teman. Aspek peran lingkungan dalam penelitian ini adalah adanya peran lingkungan di dalam panti dan di luar panti. Peran lingkungan di dalam panti yaitu teman satu asrama yang saling memberikan dukungan sedangkan peran lingkungan di luar panti.yaitu masyarakat memberikan respon yang positif kepada para korban penyalahgunaan NAPZA di IPWL Bumi Kaheman. Rekomendasi program untuk permasalahan ini adalah “Peningkatan Pengatahuan Pencegahan Relapse Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA Di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Desa Bandasari Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung”
PENGUATAN KELOMPOK BANTU DIRI ANAK JALANAN KORBAN PENYALAHGUNA NAPZA DI KELURAHAN SETIAMANAH KECAMATAN CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI Aris Tristanto; Jumayar Marbun; Yuti Sri Ismudiyati
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 2 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.49 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan berbasis komunitas atau kelompok. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data utama dalam penelitian adalah pengurus dan anggota kelompok, sedangkan sumber data pendukung berasal dari tokoh masyarakat setempat. Berdasarkan hasil asesmen terhadap kelompok ditemukan beberapa kelemahan yaitu tidak berfungsinya pengurus dalam kelompok, kurangnya komitmen kelompok, keterbatasan akses sumber daya dan sarana prasarana. Menindak lanjuti asesmen tersebut maka dibuat sebuah intervensi melalui strategi yang bersumber dari kerangka kerja pekerjaan sosial dengan kelompok dan komunitas yaitu: 1)Kooptasi, strategi ini berupaya untuk melibatkan orang atau sistem ke dalam interaksi kelompok. 2)Edukasi, hal ini dilakukan dengan pemberian informasi kepada anggota kelompok mengenai pentingnya pengetahuan tentang kelompok bantu diri. 3)Persuasi, strategi ini bertujuan untuk membujuk dan memberikan gambaran bahwa kegiatan yang dilakukan merupakan hal yang bermanfaat bagi kelompok. Hasil menunjukkan bahwa penguatan kelompok bantu diri anak jalanan korban penyalahgunaan NAPZA yang dikaji secara holistic dapat membentuk sebuah model sinergisitas kelompok bantu diri untuk anak jalanan korban penyalahguna NAPZA. Hal tersebut dapat terlihat pada intervensi yang dilakukan, tidak hanya mencakup fisik tetapi juga menyentuh aspek lain seperti psikososial dan budaya. Hal ini berimplikasi pada tumbuhnya ikatan kelompok yang kuat diantara korban penyalahgunaan NAPZA dalam mengurangi kadar penggunaan NAPZA oleh anggota.
BURNOUT PENDAMPING DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DAN RUNGU WICARA CAHAYA BATIN JAKARTA TIMUR Kristianingsih .; Dwi Yuliani; Dayne Trikora Wardhani
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 2 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.977 KB)

Abstract

Burnout pendamping di Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara (PSBNRW) Cahaya Batin Jakarta Timur mencakup tiga aspek burnout yaitu kelelahan fisik, kelelahan emosional dan kelelahan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang: 1) karakteristik pendamping di Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara Cahaya Batin Jakarta Timur. 2) kelelahan fisik yang dialami oleh pendamping. 3) kelelahan emosional yang dialami oleh pendamping. 4) kelelahan mental yang dialami oleh pendamping dan 5) harapan-harapan pendamping. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder.Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif dan studi dokumentasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas, uji keteralihan, uji ketergantungan dan uji kepastian. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendamping mengalami kelelahan fisik, kelelahan emosional dan kelelahan mental. Masalah yang dihadapi pendamping adalah stress dalam bekerja, rendahnya pengetahuan pendamping berkenaan dengan burnout serta rendahnya keterampilan pendamping dalam mengatur dan upaya untuk mengatasi burnout yang dialami. Sehubungan dengan hal tersebut maka diusulkan pogram “Penanganan Burnout yang Dialami oleh Pendamping di Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara Cahaya Batin Jakarta Timur melalui Recreational Skill Group”.
PENGASUHAN ANAK OLEH PENGASUH SATUAN PELAYANAN PERLINDUNGAN SOSIAL ANAK BANDUNG Diana Herawati; Dwi Yuliani; Dayne Trikora Wardhani
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 2 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.316 KB)

Abstract

Pengasuhan anak adalah upaya untuk memberikan kasih sayang, kelekatan, keselamatan dan kesejahteraan kepada anak yang diberikan oleh orangtua, orang tua asuh, pengasuh ataupun wali. Pengasuhan anak dilakukan dengan upaya penerapan disiplin, monitoring, reward atau hadiah, rutinitas sehari-hari dan pre-arming. Penelitian ini dilakukan penelitian di panti Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Bandung, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik informan pengasuh, 2) penerapan disiplin oleh pengasuh di panti, 3) penerapan monitoring, 4) penerapan reward atau hadiah, 5) penerapan rutinitas sehari-hari, 6) penerapan prearming, 7) harapan pengasuh Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Bandung.  Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan informasi dalam penelitian ini yaitu, dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan berhubungan bersama pengasuh. Pengasuh adalah orangtua wali atau orang yang mengasuh anak-anak dalam panti sebagai pengganti orangtua. Pengasuh yang menjadi sumber dalam penelitian terdiri dari 9 informan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah 1) teknik wawancara mendalam, 2) teknik observasi partisipatif, 3) teknik studi dokumentasi. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan uji keabsahan data dengan menggunakan cara memperpanjang waktu pengamatan, triangulasi, menggunakan bahan referensi dan membercheck.  Hasil penelitian menunjukan bahwa, pengasuhan anak oleh pengasuh Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Bandung telah dilakukan sesuai dengan penerapan pengasuhan yaitu penerapan disiplin, monitoring, reward atau hadiah, rutinitas sehari-hari, dan pre-arming. Dalam penerapan pengasuhan di panti Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak masih terdapat kekurangan dalam melaksanakan penerapan pengasuhannya. Kekurangan dalam penerapan pengasuhan ini disebabkan karena kurang pahamnya pengasuh mengenai anak dan keterampilan yang dimiliki, sehingga pelayanan kepada anak kurang. Program yang diusulkan yaitu “Peningkatan Kualitas Pengasuhan Anak di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Bandung di panti anak Satuan Pelayanan Perlindungan Sosia Anak Bandung. .