cover
Contact Name
Eko Agus Cahyono
Contact Email
ekoagusdianhusada@gmail.com
Phone
+6282230035535
Journal Mail Official
jbca.akperdianhusada@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Gemekan, No.77 Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia
Location
Kota mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Bhakti Civitas Akademika
ISSN : 2615210X     EISSN : 26154994     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
JBCA (Jurnal Bhakti Civitas Akademika) merupakan media publikasi ilmiah hasil kegiatan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan (keperawatan, kebidanan, kesehatan masyarakat, dan farmasi). JBCA terbit setiap 6 bulan sekali yaitu pada bulan Januari dan Juli
Articles 49 Documents
PENINGKATAN TERAPI FARMAKOLOGI PADA PENDERITA HIPERKOLESTEROLEMIA MELALUI PELAKSANAAN TERAPI KOMPLEMENTER REIMPRINTING MANDIRI Ns Sutomo; Eko Agus Cahyono
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 2 No. 2 (2019): Volume II, Nomor 2, Juli 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.897 KB)

Abstract

Penyakit tidak menular telah menyumbang 3 juta kematian pada tahun 2005 dimana 60% kematian diantaranya terjadi pada penduduk di bawah usia 70 tahun. Perilaku hidup tidak sehat merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya penyakit tidak menular yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Hiperkolesterolemia merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit tidak menular yang dialami oleh masyarakat. Hiperkolesterolemia terjadi karena gangguan metabolisme lemak yang dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak darah disebabkan oleh karena defisiensi enzim lipoprotein, lipase, defisiensi reseptor low density lipoprotein (LDL) atau bisa juga disebabkan oleh ketidaknormalan genetika yang menghasilkan kenaikan dramatis dalam produksi kolesterol di hati atau penurunan kemampuan hati untuk membersihkan kolesterol dari darah. Terapi farmakologi yang diberikan kepada penderita hiperkolesterolemia seringkali mengalami kegagalan karena ketidakpatuhan penderita hiperkolesterolemia untuk menjalani terapi yang diberikan terapi. Reimprinting merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat membantu penderita hiperkolesterolemia untuk mengontrol kadar asam urat dalam darah dan menurunkan resiko terjadinya kekambuhan akibat peningkat kadar asam urat dalam darah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengoptimalkan terapi pengobatan yang diberikan kepada penderita hiperkolesterolemia dengan cara memberikan terapi reimprinting sebagai terapi komplementer. Tahapan kegiatan ini meliputi survey lokasi dan sosialisasi, persiapan alat dan bahan, pelaksanaan kegiatan, pendampingan penderita hiperkolesterolemia serta monitoring dan evaluasi. Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dapat dikatakan berhasil karena target kegiatan sudah terlaksana sesuai dengan timeline. Selain itu output luaran yang diharapkan juga dapat dicapai yaitu peningkatan kepatuhan mitra pengabdian masyarakat dalam melakukan advice yang diberikan oleh tenaga kesehatan, peningkatan kemampuan yang dimiliki oleh mitra pengabdian masyarakat dalam melakukan reimprinting secara mandiri sebagai terapi komplementer, dan berkurangnya kekambuhan yang dialami oleh mitra pengabdian masyarakat dan terkontrolnya kadar asam urat dalam darah
PENINGKATAN KAPASITAS WANITA USIA SUBUR DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL Novi Kurniawati; Darsini Darsini
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 4 No. 1 (2021): Volume IV, Nomor 1, Januari 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.376 KB)

Abstract

Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini mengakibatkan adanya perubahan pada berbagai sektor kehidupan di masyarakat. Penyebaran covid-19 yang masif dan cepat menjadikan pemerintah Indonesia harus menerapkan berbagai kebijakan yang ditujukan untuk menurunkan angka penyebaran covid-19 di Indonesia. Salah satu kebijakan yang diambil untuk menurunkan penyebaran covid-19 adalah penerapan protokol kesehatan 3M dalam setiap kehidupan masyarakat. Namun fakta dilapangan masih sering menunjukkan adanya ketidakpatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan adalah dengan memberdayakan masyarakat terutama dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pembuatan sabun cair dan handsanitizer berbasis kearifan budaya lokal. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari : 1) pelaksanaan pre-test, 2) penyampaian materi, 3) program pelatihan, 4) evaluasi kegiatan dan, 5) pelaksanaan post test. Dari hasil kegiatan yang dilakukan didapatkan bahwasanya terjadi peningkatan pengetahuan yang dimiliki peserta kegiatan terkait tentang covid-19 dan protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19. Selain itu dari hasil pelaksanaan kegiatan juga didapatkan bahwa peserta kegiatan mulai mampu untuk mengupayakan adanya sarana cuci tangan baik menggunakan air mengalir dan sabun atau menggunakan handsanitizer
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GIZI SEIMBANG PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS TAWANGREJO KECAMATAN KARTOHARJO KOTA MADIUN Asasih Villasari; Heni Eka Puji Lestari; Kartika Kartika
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 1 No. 1 (2018): Volume I, Nomor 1, Januari 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.101 KB)

Abstract

Gizi pada balita sangat menentukan pada masa-masa perkembangan. Gizi pada balita pada lima tahun pertama dalam kehidupan anak adalah periode pertumbuhan yang sangat penting dan akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Proses Pertumbuhan dan perkembangan pada balita sangat dipengaruhi oleh asupan gizi yang diperoleh. Asupan gizi pada balita yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anak maka akan dapat mendukung untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui tiga tahap proses kegiatan yaitu assesment, preparation dan excecution. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Terdapat peningkatan pada tingkat pengetahuan ibu sehingga mempengaruhi kesadaran ibu tentang gizi seimbang sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan yaitu ibu jadi mengetahui pentingnya gizi seimbang untuk anak balitanya, 2) Terdapat peningkatan pemahaman ibu tentang makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi anak balitanya, 3) Edukasi yang menarik membuat ibu senang dan sangat antusias mengikuti penyuluhan serta adanya leaflet sangat membantu untuk dapat dibaca kembali di rumah. Ibu sebaiknya memahami bahwa pola pemberian makanan secara seimbang pada usia dini akan berpengaruh terhadap selera makan anak selanjutnya, sehingga pengenalan kepada makanan yang beraneka ragam pada periode ini menjadi sangat penting secara bertahap. Anak balita usia 6 bulan mulai diberikan sayuran dan buah-buahan, lauk pauk sumber protein hewani dan nabati, serta makanan pokok sebagai sumber kalori. Demikian pula jumlahnya ditambahkan secara bertahan dalam jumlah yang tidah berlebihan dan dalam proporsi yang juga seimbang
PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL DAUN ALPUKAT DAN PEMERIKSAAN KOLESTEROL DARAH PADA LANSIA Elly Rustanti; Enny Puspita; Sylvie Puspita; Siti Rohmani
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 4 No. 1 (2021): Volume IV, Nomor 1, Januari 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.428 KB)

Abstract

Kolesterol tinggi umumnya diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutup kemungkinan orang yang kurus juga bisa mengalaminya, apalagi dengan mengkonsumsi makanan yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain faktor makanan, kolesterol yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, belum pernah menderita kolestrol apalagi yang sudah pernah mengalaminya, perlu menjaga makanan dengan mengurangi kadar kolestrol. Kolesterol dapat mengendap pada dinding arteri, maka aliran darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Kolesterol tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke, baik kecil dan besar, dan serangan jantung. Kadar kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan rasa sakit di dada bagian depan atau pada lengan ketika seseorang tersebut stres atau melakukan kegiatan fisik. Salah satu jenis terapi komplementer yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi hiperkolesterolemia yang terjadi adalah dengan pemberian rebusan daun alpukat. Pemberian rebusan daun alpukat pada masyarakat untuk terapi alternative jarang sekali di ketahui oleh banyak orang. Sehingga banyak masyarakat menggunakan pengobatan sintetis untuk mengobati kadar kolesterol tinggi dalam darah. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar kolesterol tinggi dalam darah salah satunya adalah pemberian rebusan daun alpukat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk menambah wawasan tentang manfaat daun alpukat yang dapat di gunakan sebagai terapi alternative agar tidak ketergantungan dengan obat-obatan sintetis. Kegiatan ini di berikan kepada lansia di dusun kapringan dan dusun penjalinan yang memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darah. Setelah mendapatkan informasi tentang kesehatan diharapkan dapat menggunakan terapi alternative untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam darah
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP ODHA DALAM MENGHADAPI STIGMA DI KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA “SEHATI” KABUPATEN MADIUN Heni Eka Puji Lestari; Asasih Villasari
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 4 No. 2 (2021): Volume IV, Nomor 2, Juli 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.032 KB)

Abstract

Epidemi HIV di Indonesia dalam 5 tahun terakhir telah terjadi perubahan dari Low Level Epidemic menjadi Concentrated Level Epidemic. Penularan utama terjadi pada kelompok Pengguna Napza Suntik (Penasun) dan pada kelompok yang melakukan hubungan seksual berisiko. Meskipun respons yang telah dilaksanakan meningkat namun masih kalah dengan kecepatan peningkatan epidemi yang terjadi. Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (45,6%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (10,6%), dan LSL (10,3%). Salah satu kendala dalam pengendalian penyakit HIV/AIDS adalah stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS (ODHA). Timbulnya stigma dan diskriminasi terhadap ODHA disebabkan oleh faktor risiko penyakit ini yang terkait dengan perilaku seksual yang menyimpang dan penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya atau narkoba
PENINGKATAN PENCEGAHAN HIV-AIDS KEPADA REMAJA MELALUI PELAKSANAAN EDUKASI MELALUI METODE PEER EDUCATION Tantri Arini; Adhin Al Kasanah
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 4 No. 2 (2021): Volume IV, Nomor 2, Juli 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.626 KB)

Abstract

Kurangnya informasi yang tepat dan relevan tentang penyakit HIV/AIDS, dan didukung sikap ingin tahu yang dimiliki remaja menyebabkan mereka masuk kedalam salah satu populasi berperilaku beresiko tinggi. Selain itu, masalah HIV/AIDS pada remaja tidak hanya berdampak buruk secara fisik, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, emosi, keadaan ekonomi, dan kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Hal tersebut tidak hanya berpengaruh pada remaja itu sendiri, namun juga terhadap keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kasus penularan HIV dikalangan remaja tentunya juga tidak lepas dari kurangnya pengetahuan remaja tentang penyakit HIV/AIDS. Remaja kurang paham bagaimana pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan pencegahan seks bebas. Peningkatan pengetahuan kepada para remaja bisa dilakukan dengan cara melibatkan teman seusianya. Salah satu metode yang efektif untuk peningkatan pengetahuan di kalangan remaja adalah peer education. peer education dapat meningkatkan kemandirian belajar, merumuskan tujuan, merencanakan strategi, mengidentifikasi sumber belajar, memanfaatkan media, mengambil pokok pikiran, menyampaikan pendapat, menyimpulkan hasil belajar, menyampaikan ide dan mengukur keberhasilan belajar. Pembelajaran peer education/peer group learning dibuat dalam satu kelompok belajarnya sehingga siswa akan terus termotivasi untuk berinteraksi dari awal sampai akhir kegiatan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengetahuan siswa remaja mengenai pencegahan HIV-AIDS melalui metode peer education, sehingga siswa atau remaja dapat mengaplikasikan pencegahan HIV-AIDS yan sesuai dengan pengetahuan yang sudah mereka dapatkan. Tahapan kegiatan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah survey lokasi, menentukan sasaran dan sosialisasi, persiapan bahan dan kebutuhan kegiatan, dan pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari pelaksanaan pre test, penyampaian materi dan pelaksanaan post test. Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target sasaran. Luaran yang diharapkan dalam pengabdian masyarakat ini dapat tercapai yaitu dengan indikator meningkatnya tingkat pengetahuan remaja mengenai cara pencegahan HIV-AIDS
MENGURANGI STRES KEHAMILAN DENGAN PRENATAL MASSAGE DI BPM LILIS SURYA WATI DESA SAMBONG DUKUH KECAMATAN JOMBANG Lusyta Puri Ardhiyanti; Evi Rosita
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 5 No. 1 (2022): Volume V, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.583 KB) | DOI: 10.56586/jbca.v5i1.152

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat (PKM) merupakan salah satu dari tiga unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, kegiatan ini lebih mengutamakan kepada aktivitas nyata yang dilakukan di tengah masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat, khususnya warga masyarakat yang berada di lokasi PKM. Tujuan utama program Pengabdian kepada masyarakat (PKM) pada kesempatan ini adalah tujuan untuk mengurangi stress, memberikan ketenangan, mendukung dan memelihara kesehatan selama kehamilan pada ibu hamil dengan prenatal massage selama kehamilan di BPM Lilis Surya Wati, Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang. Dengan cara mendekatkan lembaga pendidikan dengan masyarakat, sehingga perguruan tinggi dapat membantu pemerintah dalam mempercepat gerak pembangunan dan mempersiapkan kader-kader pelaku pembangunan yang berkualitas. Sasaran kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah ibu hamil di BPM Lilis Surya Wati Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang..Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan sebagai upaya untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara simultan dan sinergis. Mengacu kepada butir Analisis Situasi, permasalahan mitra adalah banyaknya ibu hamil yang periksa mengeluh stress dengan berbagai keluhan-keluhanyang terjadi selama kehamilan, antara lain sakit pinggang dan punggung, sebelit, wasir, lemas, mimpi buruk, cemas, sakit kepala, merasa gemuk, insomnia (sulit tidur), pening, seperti akan pingsan, sesak nafas, mual dan muntah, nyeri sentuhan pada payudara, nyeri ulu hati, kontraksi palsu, pegal dan linu, sering berkemih, kram tungkai, nyeri pada betis, varises, tumit dan kaki bengkak. Pengusul bersama mitra sepakat menentukan persoalan yang menjadi prioritas untuk diselesaikan selama pelaksanaan program Pengabdian Masyarakat adalah mengurangi keluhan-keluhan yang terjadi selama kehamilan disebabkan karena perubahan proses kehamilan, sehingga stress pada ibu hamil bisa berkurang, sehingga pengusul bersama mitra sepakat menentukan prioritas pemecahan masalah, yaitu dengan mengadakan therapy prenatal massage
PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SDN BABAT 1 KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN Lusyta Puri Ardhiyanti; Hidayatun Nufus
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 5 No. 1 (2022): Volume V, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.083 KB) | DOI: 10.56586/jbca.v5i1.153

Abstract

Peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap / nilai dan keterampilan , Namun masih diperlukan faktor kesehatan (Health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (Head, Heart, Hand dan Health). (Tim Pembina UKS Propinsi Jawa Timur, 2008) Tujuan penyuluhan ini adalah untuk menanamkan kebiasaan baik PHBS melalui cuci tangan dengan benar dimasa pandemi. Sehingga lingkungan sekolah terjaga dan terlindungi dari virus covid 19 selain menggunakan masker dengan benar. Metode yang digunakan adalah dengan penyuluhan dan praktik cuci tangan dengan sabun baik siswa kelas 1-6 serta memberi pemahaman dengan edukasi guru serta staf yang berada di lingkungan sekolah, hasil pengabdian masyrakat menunjukkan bahwa siswa SD sudah mampu mencuci tangan dengan benar serta guru mampu mencontohkan sehingga pada akhirnya nanti ini dapat menjadi budaya di lingkungan sekolah terutama dimasa pandemi covid 19. Kesimpulan Penelitian adalah sebagai berikut murid sudah mampu mencuci tangan dengan baik dan benar, tau akan manfaat dan kewajiban mencuci tangan serta guru telah mampu memberi contoh yang baik dan menjadi penjaga serta pengendali kebiasaan baik ini untuk dimasa yang akan datang
SOSIALISASI DELIQUENSI SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK GENERASI MUDA SANTUN DAN PRODUKTIF Asrina Pitayanti; Avicena Sakufa
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 4 No. 1 (2021): Volume IV, Nomor 1, Januari 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.105 KB)

Abstract

Kenakalan remaja atau deliquensi menjadi perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Perilaku deliquensi yang terjadi dikalangan remaja perlu di cegah dalam membentuk remaja sebagi pribadi yang teguh beriman dan bertaqwa, sehat jasmani dan rohani sebagai penerus bangsa yang berkualitas dan produktif dalam berkarya dimasa depan.banyak factor penyebab dari deliquensi bisa berasal dari factor internal dan eksternal. Upaya mengatasi permasalahan deliquensi pada remaja yaitu menanggulangi kenakalan remaja ke dalam tindakan preventif, tindakan represif, dan tindakan kuratif dan rehabilitasi. Minimnya pemahaman tentang pengetahuan terkait perilaku deliquensi berserta dampak yang ditimbulkan. Maka perlu adanya sosialisasi kepada para remaja bagaimana mengelola emosi dengan memperkuat keimanan sesuai dengan kepercayaan yang di anut, Waspada terhadap pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya akan menjadikan remaja siap dalam menghdapi setiap perkembangan jaman yang terjadi dan terhindar dari berbagai resiko kenakalan remaja
EDUKASI PERILAKU CERDIK DAN PATUH DALAM PENGENDALIAN HIPERTENSI Asrina Pitayanti; Priyoto
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 4 No. 2 (2021): Volume IV, Nomor 2, Juli 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.736 KB)

Abstract

Hipertensi berdampak meningkatnya mortalitas dan kecacatan yang menambah beban ekonomi, menurunkan kualitas hidup penderita. Pemberian edukasi kesehatan tentang perilaku pola hidup CERDIK dan PATUH dalam pengendalian hipertensi. Faktor risiko penyebab kematian prematur dan disabilitas di dunia berdasarkan angka Disability Adjusted Life Years (DAILYs) untuk semua kelompok umur. Berdasarkan DAILYs tersebut, tiga faktor risiko tertinggi pada laki-laki yaitu merokok, peningkatan tekanan darah sistolik, dan peningkatan kadar gula. Hasil evaluasi pemberian edukasi di desa kuwon kecamatan karas menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang masalah kesehatan khususnya penyakit hipertensi. Melalui edukasi diharapakan mampu membawa Perubahan perilaku baru dengan mengubah gaya hidup yang masih belum tepat menjadi gaya hidup sehat