cover
Contact Name
YULIANAH PRIHATIN
Contact Email
disastrijournal@gmail.com
Phone
+6285856391479
Journal Mail Official
disastrijournal@gmail.com
Editorial Address
Prodi Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Indonesia, Jl. Irian Jaya No 55 Tebuireng Tromol Pos IX Jombang Tel 085856391479
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
ISSN : 2716411X     EISSN : 27223329     DOI : https://doi.org/10.33752/disastri
Core Subject : Education,
Disastri adalah jurnal ilmiah bahasa dan sastra Indonesia yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Indonesia Universitas Hasyim Asyari. DISASTRI (Jurnal Bahasa dan Sastra Program Studi) berfokus pada studi bahasa, sastra dan pengajaran Bahasa Indonesia. Jurnal ilmiah ini adalah kumpulan studi ilmiah dari komunitas akademik Program Studi Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Indonesia Universitas Hasyim Asyari dan komunitas akademik dan peneliti yang memiliki studi sesuai dengan fokus dan ruang lingkup jurnal Disastri. Jurnal Ilmiah ini diterbitkan tiga kali dalam satu tahun yaitu bulan April, Agustus dan Desember. Tim editor dan pengulas adalah personil yang sesuai dengan bidangnya, sehingga menjamin konten artikel yang substansial dan diterbitkan. Editor dan tim akan terus meningkatkan kualitas artikel yang diterbitkan untuk meningkatkan nilai akreditasi jurnal.
Articles 164 Documents
PENYAJIAN UNSUR BUDAYA INDONESIA DALAM BAHAN AJAR BIPA TERBITAN KEMENDIKBUD Moh. Yusril Hermansya; Suyatno; Yuniseffendri
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v4i3.3714

Abstract

Keragaman budaya Indonesia menjadi modal potensial yang dapat digunakan dalam pembelajaran BIPA. Penyusunan bahan ajar BIPA juga seyogyanya memertimbangkan unsur-unsur budaya Indonesia (pengetahuan budaya, sikap budaya, dan produk budaya). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi unsur kebudayaan Indonesia dan cara penyajian unsur budaya Indonesia dalam buku Sahabatku Indonesia level A1 dan A2 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tahun 2016. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan jenis kajian teks. Data penelitian yaitu unsur kebudayaan dan cara penyajian unsur budaya Indonesia dan dianalisis dengan triangulasi. Berdasarkan analisis data, semua unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat (1990) dapat ditemui pada dua objek penelitian ini. Unsur-unsur budaya tersebut yaitu bahasa, sistem teknologi, sistem ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, dan kesenin. Persentase unsur budaya bahasa pada buku A1 0%, A2 8%. Sistem teknologi A1 31%, A2 38%. Sistem ekonomi A1 32%, A2 15%. Organisasi sosial A1 22%, A2 11%. Sistem pengetahuan A1 2%, A2 13%. Religi A1 4%, A2 6%. Kesenian A1 8%, A2 9%. Semua unsur budaya tersebut disajikan secara langsung maupun tidak langsung, baik melalui teks, gambar, maupun tabel. Adanya kandungan unsur budaya dalam bahan ajar BIPA ini dapat membantu mengembangkan literasi budaya mahasiswa BIPA dalam mempelajari bahasa Indonesia. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengaji bahan ajar BIPA dari aspek lainnya atau mengembangkan bahan ajar suplemen berbasis literasi budaya.
ISLAMIC SYMBOL ON FASHION STYLE USED BY THE STUDENTS OF ADAB AND HUMANITIES FACULTY, UIN SUNAN AMPEL SURABAYA: SEMIOTICS STUDIES Abdur Rohman
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3712

Abstract

Abstract Fashion is not only has function to cover the body, but also it has relation to religion value. This research aims to describe islamic value toward the style of students fashion at Adab and Humanity Faculty, UIN Sunan Ampel Surabaya throught semiotics study. The theory that used in this research is Ferdinand De Saussure’s structuralism. It analyzes on sintagmatics, paradigmatic relation and context as the background. Descriptive qualitative is used in this research by semiotics concept. The data were taken from the picture of the students fashion and the quitioner that is filled by the students. The result of this research is 60% students fashion based on islamic value. While 40% of them did not wear Islamic fashion style. It is because the students have limited understanding of Islamic fashion rule. Keywords: Islamic Symbol, Fashion Style, Semiotics
REVOLUTIONARY STRUGGLE OF SUBALTERN WOMEN IN BENDE MATARAM DRAMA SCRIPT Wijaya, Guntur Sekti
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3720

Abstract

Budaya kolonialisme tidak berhenti saat penjajah pergi dari bekas tanah jajahannya. Budaya tersebut berasimilasi dengan budaya penduduk setempat dengan wujud baru. Jika dulu penjajah menguasai terjajah, maka di zaman pascakolonial penjajah dipegang penduduk yang memunyai kekuasaan untuk menguasai terjajah yang dipegang oleh orang-orang yang dikalahkan. Hal tersebut terjadi pada ranah subaltern di mana Spivak mengkhususkan atensinya terhadap para perempuan yang dipinggirkan. Hal tersebut tampak dalam naskah drama Bende Mataram di mana perempuan dialienasi oleh banyak lapisan. Meski begitu, perempuan di dalam naskah drama tersebut tidak diam, tetapi mereka menunjukkan perlawanan. Mekanisme ketertindasan dan resistensi perempuan di dalam naskah drama tersebut dianalisis dengan menggunakan teori milik Spivak. Hasilnya, tampak bahwa perempuan tidak hanya ditundukkan dalam bingkai laki-laki dan perempuan, tetapi ia juga ditundukkan dalam bingkai ayah dan anak perempuan dalam keluarga. Kendati begitu, sebagai perempuan sekaligus anak perempuan ia berani untuk menyuarakan pendapatnya sebagai bentuk resistensi. Hal tersebut menjadi penanda bahwa perempuan juga bisa berbicara untuk menentang ketertindasannya. Ini menjadi jalan masuk penelitian lain bahwa sebenarnya perempuan juga bisa beraksi atau bahkan melawan dominasi yang menindasnya. Perempuan tidak hanya beposisi sebagai objek, tetapi mereka malah bisa menjadi subjek penting dalam bermasyarakat.
LANGUAGE POLITENESS STRATEGIES IN PODCASTS MEANINGFUL TALK AND ITS RELEVANCE TO INDONESIAN LANGUAGE LEARNING Alfarobby, Mufti
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3767

Abstract

Abstract: This study aims to demonstrate the politeness tactics used by Brown and Levinson in the Meaningful Conversation Podcast and their applicability to junior high school Indonesian language instruction. According to Brown and Levinson, the linguistic politeness technique was the theory employed to address the issue in this study. The politeness approach is an effort to use words in a respectful manner. With regard to the ideas of positive face, negative face, and face-threatening acts, Brown and Levinson give a number of formulae, including direct (on record), niceties (off record), positive politeness, and negative politeness methods. Through listening, recording, and identifying, data is gathered. The study's tools included coding forms and learning video recordings (Coding Form). The obtained data is examined using a similar methodology, first by determining element sorting and then by marking reading, which is a more sophisticated process. The study's findings revealed the employment of linguistic politeness techniques, including positive politeness, negative politeness, and performing speech actions candidly (on record) and politely (off record). One more approach was discovered in addition to the four linguistic politeness methods that were included in the research topic. The tactic takes the form of combining two linguistic etiquette techniques in a single sentence. The plan is to speak honestly and with good manners, then speak honestly and with bad manners. Based on these findings, the study's main finding is that Indonesian language learners have applied the four language politeness methods described in Brown and Levinson's theory in their speech. Keywords: frankly, politeness, listening, relevance, pleasure Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan taktik kesopanan yang digunakan oleh Brown dan Levinson dalam Podcast Percakapan Bermakna dan penerapannya pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama. Menurut Brown dan Levinson, teknik kesopanan linguistik adalah teori yang digunakan untuk mengatasi masalah dalam penelitian ini. Pendekatan kesantunan adalah upaya penggunaan kata-kata secara santun. Berkenaan dengan gagasan muka positif, muka negatif, dan tindakan mengancam muka, Brown dan Levinson memberikan sejumlah rumusan, antara lain metode kesantunan langsung (on record), basa-basi (off record), kesantunan positif, dan kesantunan negatif. Melalui mendengarkan, merekam, dan mengidentifikasi, data dikumpulkan. Alat penelitian meliputi formulir koding dan rekaman video pembelajaran (Coding Form). Data yang diperoleh diperiksa dengan menggunakan metodologi serupa, pertama dengan menentukan pemilahan elemen dan kemudian dengan menandai pembacaan, yang merupakan proses yang lebih canggih. Temuan penelitian mengungkapkan penggunaan teknik kesantunan linguistik, meliputi kesantunan positif, kesantunan negatif, dan melakukan tindak tutur secara terus terang (on record) dan santun (off record). Ditemukan satu pendekatan lagi selain empat metode kesantunan linguistik yang termasuk dalam topik penelitian. Taktik tersebut berupa penggabungan dua teknik etiket linguistik dalam satu kalimat. Rencananya adalah berbicara dengan jujur dan dengan perilaku yang baik, kemudian berbicara dengan jujur dan dengan perilaku yang buruk. Berdasarkan temuan tersebut, temuan utama penelitian ini adalah bahwa pembelajar bahasa Indonesia telah menerapkan empat metode kesantunan berbahasa yang dijelaskan dalam teori Brown dan Levinson dalam bertutur. Kata kunci: basa-basi, kesantunan, menyimak, relevansi, terus terang
THE IMPLEMENTATION OF PROJECTS BASED LEARNING MODELS TO THE MATERIAL CONSTRUCTING SCIENTIFIC WORK Gusman Hartati, Della Syafrita; Rasdawita; Yusra, Hilman
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3780

Abstract

Kata dasar mengontruksi yakni kontruksi yang memiliki makna susunan. Mengontruksi berarti mensusun sesuatu. Sedangkan, karya ilmiah merupakan tulisan yang dibuat secara sendiri-sendiri maupun berkelompok yang memerhatikan tata bahasa ilmiah dan penyusunan karya ilmiah yang semestinya. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada materi mengonstruksi karya ilmiah di kelas XI SMK Satria Kota Jambi. Pendekatan penelitian ini yakni kualitatif berjenis deskriptif sedangkan sumber data berupa peserta didik kelas XI dan guru Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran berbasis proyek dilakukan sesuai dengan pendapat Widiarso, E (2016: 184) yaitu: (1) menentukan pertanyaan dasar, (2) mendesain perencanaan proyek, (3) menyusun jadwal, (4) memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, (5) menguji hasil, serta (6) mengevaluasi pengalaman. Semua langkah model pembelajaran berbasis proyek yang dikemukakan oleh Widiarso, E (2016:184) telah terlaksana sesuai dengan langkah-langkah yang telah dikemukakan.
SINCERITY VALUE IN MERINDU CAHAYA DE AMSTEL MOVIE (STUDY SOCIOLOGY OF LITERATURE) Indah Sari; Permata Raharjo, Resdianto
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3791

Abstract

A movie is one of oral literature that is a major literary goal for connoisseur of literature. One of the films that became an object of this study was the Merindu Cahaya De Amstel movie that had a storied life on a continent in Europe. Merindu cahaya de amstel movie reveals many of the problems that often occur in daily life, but it has become interesting to study because of the sincerity values it contains. The study hopes that learning about the value of the sincerity held by Merindu cahaya de amstel will be a study and reference to a millennium child knowing the value of the sincerity that is then a role model in life, thus shaping children's character, attitudes, and behavior today. In the value of sincerity that will be discussed in this study rests upon the value of sincerity with two categorically as: 1) grace in the worship of god almighty and 2) grace in the pursuit of god's reward. The research he obtained was: That is 1) showing people's attitude is alive with the only will of god whatever he does all acts of kindness, 2) showing that people is obedient to a command that god has ordained, and 3) showing that they are conscious of all their good deeds and their charitable acts It was attitude that showed the value of sincerity in merindu cahaya DE amstel movie. Keywords: sincerity value, movie
SEMIOTIC IN SALAH PIKNIK POETRY BY JOKO PINURBO’S Isti'anah; Dzarna; Hasan Suaedi
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3792

Abstract

The purpose of this study is to describe semiotic analysis on Picnic Poetry that has iconic meaning of icon, index, and symbols. This type of research is a qualitative descriptive, because the data and results of this study are dominant in the form of words. Data collection techniques using documentation methods. In this study, the signs contained in poetry are interesting discussions to analyze. The signs found in the poem are not found at random, but are examined repeatedly until the signs found are true. . The results of the data analysis showed a semiotic contained in Karya Picnic Work Joko Pinurbo. The results of the data analysis showed a semiotic contained in Picnic Poetry includes (1) sadness, (2) life, (3) excitement, (4) excited, (5) shocked. Based on the results of the data, the conclusion of the study, namely by the analysis of semiotic analysis in the poem, readers will understand the various signs in the Picnic Work Joko pinurbo poem that contains the phenomenon that occurs in the new corona outbreak that hit the world, also marked by humor and game of words, containing satire and criticism of the government. Keywords: Poetry, Icon, Index, And Symbols
HERMENEUTIC LANGUAGE STYLE IN THE POEM “PESAN PENCOPET KEPADA PACARNYA” BY W S RENDRA (SEMIOSTYLISTIC STUDY) Irham Thufani Anshori
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3807

Abstract

Poem is a form of written literature which is mostly written using the style of hermeneutic language in it. One of the poems that contains a lot of hermeneutic style is a poem by WS Rendra entitled “Pesan Pencopet kepada Pacarnya” which is the object of research in this research. Pesan pencopet kepada pacarnya carries a lot of social criticism made by Rendra against social inequality that occurs in society by using many semiostylistic elements in his writing. This study was structured with the aim of knowing the meaning of hermeneutic figurative language in the poem Pesan Pencopet kepada Pacarnya by W S Rendra using semiostylistic study theory. This study uses a qualitative approach based on data sources and research data is the poem Pesan Pencopet kepada Pacarnya by W S Rendra. Data collection techniques in this study used literature study techniques. The results of this study indicate that through the interpretation of the meaning of hermeneutic style in this poem has a content of critical meaning or Rendra's views and concerns about problems and social imbalances that occur in society, related to the fate of lowly people, morality, promiscuity, to his criticism of officials. Which in almost every stanza of his poetry, Rendra uses many semiotic signs with stylistic language styles in writing these poems. Furthermore, the meaning and process of subjective interpretation of this poem are effectively carried out through an analysis of the meaning of the hermeneutic style of language in each stanza and poem.
ICONS IN ONE PIECE FILM AS A REPRESENTATION OF INDONESIAN POLITICS Alghony, Ahmad Bustami
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3815

Abstract

Anime merupakan salah satu cabang dari Film, dimana Anime yang dapat diartikan sebuah kartun yang di produksi oleh Jepang. salah satu anime yang banyak mengandung Ikon adalah anime One Piece yang menjadi objek penelitian ini. Di dalam anime One Piece mengandung banyak unsur politik di dalamnya, yang di hadirkan dalam bentuk Ikon dalam semiotik. Ikon yang ada dalam film One Piece meliputi Ikon bendera yang menandakan kekuasaan, bajak laut yang menandakan kejahatan, angkatan laut yang menandakan kebaikan, mariejoa yang menandakan kesengsaraan, dan klan D yang menandakan permusuhan. penggunaan ikon yang ada dalam film One Piece sangatlah beragam di karenakan dalam film One Piece terdapat banyak unsur Semiotik melalui ikon yang ada di dalamnya, sehingga pembahasan ikon yang ada dalam film One Piece membuat peneliti tertarik ingin membahs lebih lanjut tentang ikon yang ada di dalam film One Piece. Teori yang digunakan peneliti dalam penelitian kali ini menggunakan salah satu dari tiga Teori Semiotik yang di kemukakan oleh Peirce yakni Ikon dan juga teori semiotik yang dikemukakn oleh Umberto Eco yang mengarah ke kebudayaan yang ada atau bermasyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui ikon yang ada dalam film One Piece melalui kajian semiotik. metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendeketan kualitatif karena sumber data dan data penelitian yang ada dalam penelitian ini merupakan film One Piece. Hasil penelitian membahas tentang Ikon yang ada dalam Anime One Piece yang tertuju pada dinamika politik yang kemudian di representasikan denga npolitik yang ada di Indonesia. Kata Kunci: Anime, Semiotik, One Piece, Tanda, Politik
AN ANALYSIS OF ILLOCUTION SPEECH IN STUDENT COMMUNICATION AT MA'HAD AL JAMI 'AH HASYIM ASY 'ARI UNIVERSITY (PRAGMATIC STUDY OF JOHN ROGERS SEARLE)) Lilik Faizah, Lilik Faizah; Yulianah Prihatin
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3817

Abstract

Komunikasi merupakan proses sekelompok orang untuk saling bertukar informasi dengan menggunakan bahasa yang di dalamnya mengandung makna tertentu. Komunikasi dalam penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa, ustadz/ustadzah, pengurus, ibu kantin, yang mana di dalam tuturan tersebut mengandung tindak tutur ilokusi. Komunikasi tersebut dilakukan pada saat kegiatan pengajian, ro’an (kerja bakti membersihkan lingkungan), memasak, interaksi jual beli di kantin, mengobrol ketika sedang di kamar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis tindak tutur ilokusi dalam komunikasi mahasiswa di Ma’had Al Jami’ah Universitas Hasyim Asy’ari. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan alasan sumber data tersebut berupa tuturan mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis data dalam komunikasi mahasiswa terdapat jenis tindak tutur ilokusi yang terdiri dari asertif, direktif, ekspresif, komisif, deklaratif. Ilokusi asertif meliputi tuturan menyatakan, menyarankan dan mengeluh. Ilokusi direktif meliputi tuturan mengajak, memerintah, memohon dan menasehati. Ilokusi ekspresif meliputi tuturan meminta maaf, menyalahkan dan memuji. Ilokusi komisif meliputi tuturan ancaman dan menawarkan. Ilokusi deklaratif meliputi tuturan pasrah. Maka dari itu, perlu untuk mengkaji mengenai tindak tutur ilokusi agar dapat memahami tuturan dengan baik dan benar yang telah disampaikan oleh penutur.

Page 8 of 17 | Total Record : 164