cover
Contact Name
Avid Leonardo Sari
Contact Email
jurnal.aksy@gmail.com
Phone
+6282126821007
Journal Mail Official
jurnal.aksy@gmail.com
Editorial Address
Jl. AH. Nasution no 105 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY)
ISSN : 26559420     EISSN : 2656548X     DOI : 10.15575/aksy
Core Subject : Economy,
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) is a peer-reviewed and open access (OA) journal that is published twice a year, every January and July (six months). Published by Islamic Accounting Department, Faculty of Islamic Economics and Business, UIN SGD Bandung. This journal concentrates on the studies of accounting and sharia business sciences. Also, communicating the results of research, ideas, theories, methods, and other actual problems related.
Articles 109 Documents
PENGARUH ASSET INTENSITY DAN DEBT POLICY TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG BERGERAK DI BIDANG PERTAMBANGAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIDOE 2011-2020 Ponirah, Ade
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 3, No 2 (2021): AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v3i2.14050

Abstract

Taxes are a source of cash income for the state. Taxes are levied on taxpayers with applicable provisions. One of the largest contributors of tax receipts is from corporate taxpayers. Tax avoidance is part of an active effort to fight taxes, all actions taken directly to avoid taxes. Asset intensity is a long-term asset and this asset is operational support of the company and will not be sold. A debt policy is a policy determined by the company to meet the needs of funds derived from debt. This research uses descriptive methods and quantitative approaches using secondary data supported by literature and documentation studies. The results showed that partial asset intensity had no significant effect on tax avoidance. Similarly, debt policy has no significant effect on tax avoidance. Simultaneously asset intensity and debt policy have an insignificant effect on tax avoidance with a contribution of 22%. Keywords: Asset Intensity, Debt Policy, Tax Avoidance
PENGARUH PSAK NO. 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN CASH FLOW DAN CAPITAL EXPENDITURE TERHADAP FIRM VALUE PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG CONSUMER GOOD YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2010-2019 Gina Sakinah; Ade Ponirah
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 3, No 1 (2021): AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v3i1.12135

Abstract

Financial statements are prepared and presented to be submitted to those who need them. Of course, in this presentation must be in accordance with the existing provisions that are stipulated in PSAK No. 1 concerning the presentation of financial statements. Firm Value has an important role because it will form an image for the company, firm value is created by the contribution of other factors. Operation Cash Flow informs cash inflows and cash outflows from a company. Capital Expenditure as a reserve fund to support the expansion of the company or the improvement of assets. This research uses descriptive methods and quantitative approaches using secondary data supported by literature and documentation studies. The results showed that Operation Cash Flow partially has a positive and significant effect on Firm Value as well as Capital Expenditure has a positive and significant effect on Firm Value. Simultaneously both free variables can contribute and are able to significantly affect firm value.Keywords: Operation Cash Flow, Capital Expenditure, Firm Value
PENERAPAN SUKUK DAN OBLIGASI SYARIAH DI INDONESIA Hapil Hanapi
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 1, No 2 (2019): AKSY
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v1i2.5553

Abstract

ABSTRAKObligasi merupakan salah satu efek yang diperdagangkan di pasar modal. Secara konvensionalskema pengembalian obligasi berbasis bunga (interest) ditambah pokok setelah masa jatuh tempotiba, karena obligasi pada dasarnya surat pengakuan hutang dari sebuah perusahaan (emiten)kepada investor. Dalam ekonomi syariah (iqtishodiyah) konsep obligasi dengan basis bungadirubah dengan konsep bagi hasil, fee atau margin. Dalam ekonomi syariah obligasi bukan surathutang, tetapi hubungan antara emiten dengan obligor adalah transaksi berbagi untung danresiko. Maka kemudian di pasar modal lahirlah sukuk, sebagai bentuk efek syariah yang miripdengan obligasi dalam ekonomi konvensional. Sukuk menurut sejarah dalam ekonomi syariahsebenarnya sudah lahir lebih dari 14 abad yang lalu. Dalam transaksi sukuk konsep keadilan,amanah dan tanggung jawab emiten dan obligor terjawab dengan alamiah. Tidak seperti obligasiinvestasi dengan basis bunga, obligor hanya mengharapkan investasi kembali dengan tambahan,tanpa berpikir bahwa bisnis tidak selalu untung.
AL WAZHIFAH AL ‘ĀMMAH (PELAYANAN PUBLIK DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH) Dicky Maulidhany
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 2, No 2 (2020): AKSY : Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v2i2.9796

Abstract

This paper discusses the quality of public services from Islamic banking. Quality of service is one of the important things for customers or customers compared to companies engaged in the company. Quality of service can be realized through its employees, among others: honest, humble service and services in accordance with Islam. Some aspects of the quality of this compilation are applied together to build a very good and satisfying quality service, so as to ensure a sizable quality of service in choosing priorities to use services which in this case is to save Islamic financial institutions.Keywords: Quality, paradigm, public service
PENGARUH.PEMBIAYAAN,MUDHARABAH,DAN,MURABAHAH _TERHADAP.PENDAPATAN OPERASIONAL BANK PEMBIAYAAN,RAKYAT SYARIAH, MITRA,HARMONI YOGYAKARTA,PERIODE 2014-2018 Shifa Nurhayati; Mia Lasmi Wardiyah; Erwin Munandar
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 4, No 1 (2022): AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v4i1.17103

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh teori yang menyatakan bahwa  pendapatan operasional terbesar bank diperoleh dari pendapatan bunga,provisi, komisi serta pendapatan lainnya yang diterima sebagai akibat dari penyaluran kredit (pembiayaan).Maka Penyaluran pembiayaan mempunyai pengaruh terhadap pendapatan operasional, karena apabila penyaluran pembiayaan  meningkat akan diikuti peningkatan pendapatan operasional, begitupun sebaliknya apabila penyaluran pembiayaan menurun  maka diikuti penurunan pendapatan operasional. Metode penelitian yang digunakan yaitu  deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Alat uji yang digunakan  statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif ,uji sasumsi klasik, analisis korelasi, analisis koefisien determinasi, analisis regresi serta pengujian hipotesis menggunakan analisis uji t dan uji F.Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembiayaan mudharabah dan murabahah, sedangkan pendapatan operasional sebagai variabel dependen.Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Mitra Harmoni Yogyakarta.Hasil penelitian menunjukan bahwa:1) Pembiayaan mudharabah secara parsial terbukti berpengaruh signifikan sebesar 46% terhadap pendapatan operasional; 2) Pembiayaan murabahah seacara parsial terbukti berpengaruh positif signifikan sebesar 57,1% terhadap pendapatan operasional; 3) Pembiayaan mudharabah dan murabahah secara simultan terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan operasional sebesar57,6%; 4) Pembiayaan mudharabah dan murabahah dalam penyajiannya belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK 105 dan 102. KATA KUNCI : Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaana Murabahah, Pendapatan  Operasional
PENERAPAN TARIF PAJAK PENGHASILAN BADAN SEBELUM DAN SESUDAH PERUBAHAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN Neneng Hartati
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 1, No 1 (2019): AKSY
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v1i1.4307

Abstract

Salah satu perubahan yang paling mendasar adalah adanya perubahan tarif yang digunakan dalam menghitung pajak bagi perusahaan, yang semula menggunakan tarif progresif (tarif maksimal 30%) menjadi 28% pada tahun 2009, dan akan menjadi 25% pada tahun 2010. Hal ini berarti, setelah berlakunya Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 ini, perusahaan akan membayar pajak yang lebih kecil untuk jumlah penghasilan sama dengan periode sebelumnya. Mengingat peranan pajak sebagai beban perusahaan, hal ini dapat memberikan insentif bagi perusahaan untuk memindahkan labanya ke periode di mana beban pajak menjadi lebih kecil. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana penerapan perubahan tarif pajak penghasilan untuk wajib pajak badan. Dalam hal ini kita bisa terlihat dari besarnya return on equity (ROE) . Sesuai maksud tersebut di atas, maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif-analitis dengan pendekatan kualitatif..  Hasil penelitian  jika pemerintah  menjalankan undang-undang pajak penghasilan tahun 2008 mulai efektif dilaksanakan pada tahun 2009, dimana tidak ada lagi pelapisan penghasilan dengan tarif yang berbeda. Di satu sisi ada yang merasa diuntungkan dan sisi lain akan merasa dirugikan. Sisi yang diuntungkan jika berdasarkan pelapisan penghasilan perusahaan yang bersangkutan akan terkena tarif yang besar, tapi dengan adanya undang-undang yang baru sebesar apapun pendapatan / penghasilan akan dikenakan tarif yang sama.
PENERAPAN DAN PERKEMBANGAN REKSADANA SYARIAH Leo Firmansyah
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 2, No 1 (2020): AKSY : Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v2i1.7862

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh beberapa penelitian mengenai perkembangan dan penerapan reksadana syariah di Indonesia, serta melihat kondisi yang terjadi di dunia pasar modal Indonesia yang saat ini sedang menjadi tren di kalangan ekonom muda. Tulisan ini memiliki tujuan untuk memberikan wawasan lebih dalam, mengenai penerapan dan perkembangan reksadana syariah yang telah terjadi di Indonesia di lihat dari berbagai sumber penelitian dan literatur yang ada. Penulis memakai metode penulisan studi literatur dengan menelaah beberapa jurnal dan litertur yang terkait dengan perkembangan dan penerapan reksadana syariah yang telah selama ini terjadi di Indonesia. Hasil telaah tesebut nantinya akan digunakan untuk menberikan dan memperjelas wawasan mengenai penerapan dan perkembangan reksadana syariah di Indonesia.  Kata Kunci: Reksadana Syariah, Penerapan, Perkembangan, Studi Literatur.
SUKUK AND BONDS IN INDONESIA: AN OVERVIEW Doli Witro; Iwan Setiawan
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 3, No 2 (2021): AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v3i2.14055

Abstract

From the early 1920s to the late 20th century, there were at least 25 financial crises globally. In 2018, the Global Islamic Finance Report reported that Indonesia has tremendous potential to develop Islamic finance. Some of the Islamic financial products that can be developed in Indonesia are bonds and sukuk. Bonds are a product of the capital market. In its development, bonds have undergone relatively rapid innovation, which provides room for issuing Islamic bonds known as sukuk. This paper discusses the difference between sukuk and bonds. This paper aims to look at the differences between sukuk and bonds and the opportunities for issuance, application, and development of sukuk in Indonesia. This research is qualitative research that is literature. As for obtaining comprehensive results, this study uses two approaches consisting of a socio-historical approach and content analysis. The analysis results show that sukuk are in principle the same as bonds, with the main differences, among others, in the use of the concept of return and profit-sharing as a substitute for interest. Keywords: Sukuk; Bond; Sharia Bonds; Capital market; Indonesia
EFISIENSI ALOKASI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DALAM EKONOMI ISLAM Risna Nurhaida Hafni
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 1, No 2 (2019): AKSY
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v1i2.5559

Abstract

ABSTRAKIkatan yang erat antara konsumsi, produksi, serta distribusi pada teori ekonomilayaknya pondasi pada bangunan. Apabila salah satu dari ketiga pondasi tersebutlangka maka akan menimbulkan problem dalam ekonomi. System ekonomi kapitalismeyakini bahwa seorang individu memiliki kebebasan untuk mengumpulkan danmendapatkan penghasilan sesuai kemampuan dan kebutuhan tanpa adanya batasan.Keyakinan tersebut, kemungkinan besar akan menimbulkan konflik kemiskinan yangtinggi dan permanen karena mendorong terjadinya ketidakadilan dan ketimpanganpendapatan masyarakat. Hal tersebut sangat bertentangan dengan ekonomi Islam,karena dalam ekonomi Islam salah satu cara menggapai kesejahteraan adalah denganterpenuhinya kulliyat al-khamsah (lima prinsip umum). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efisiensi alokasi dan distribusi pendapatan dalam perspektif Islam. Hasilpenelitian ini diharapkan akan menjadi tambahan referensi ilmu yang berhubungandalam ekonomi Islam. Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa efisiensi alokasi dandistribusi pendapatan berdasarkan perspketif Islam dapat dikatakan efisien apabilatelah memenuhi kulliyatul al-khamsah.
COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM SUDUT PANDANG FIQIH HARTA DAN AKUNTANSI Sri Suharti; Iwan Setiawan
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 3, No 1 (2021): AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v3i1.12142

Abstract

Corporate social responsibility in the company law is a company obligation, which aims to increase the role of the private sector in economic development and equitable social welfare. However, until now, this goal has not been achieved, due to the company's reluctance to do so. This is reinforced from the results of previous research, that CSR is not correlated with an increase in company profits, even if donation activities are not related to company operations and profits, then these expenses cannot be recorded as an expense that reduces corporate taxes. This is different from the concept of CSR in the view of wealth fiqh, which places property as the property of Allah and must be used as much as possible for the benefit of all humans. This study aims to compare CSR in the view of wealth and accounting fiqh. This research uses literature review method using data sourced from books, journals / articles, reports and websites. The results of this study found that CSR in the view of wealth fiqh is permissible because there is no fatwa prohibiting it as long as the assets used do not come from business activities that are prohibited in Islam. There is a difference in the concept of assets according to fiqh, namely that assets cannot be stacked for personal gain and must be distributed to others, whereas according to the accounting concept, assets are accumulated and distributed to owners of capital.Key words: capital,  cooperate social responsibility, and fiqh of assets.

Page 4 of 11 | Total Record : 109