cover
Contact Name
Hetty Ondang
Contact Email
jurnalbluefinfisheries2019@gmail.com
Phone
+628114320718
Journal Mail Official
jurnalbluefinfisheries2019@gmail.com
Editorial Address
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung Jl. Tandurusa Kotak Pos 12BTG/Bitung Sulawesi Utara 95526
Location
Kota bitung,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Bluefin Fisheries
ISSN : -     EISSN : 26862255     DOI : http://dx.doi.org/10.15578/jbf
JURNAL BLUEFIN FISHERIES merupakan publikasi ilmiah di bidang ilmu terapan kelautan dan perikanan. Artikel ilmiah yang disajikan merupakan hasil penelitian orisinil di bidang ilmu terapan kelautan dan perikanan yang belum pernah dipublikasikan. Yang dimaksud dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Kelautan dan Perikanan di Indonesia antara lain: Teknik Penangkapan Ikan, Mekanisasi Perikanan, Teknik Pengolahan Produk Perikanan.
Articles 45 Documents
PENGARUH PERBEDAAN MODEL DAN BENTUK PANCING TERHADAP HASIL TANGKAPAN GURITA Muhammad zainul arifin; Jul Manohas; Rudi Saranga; Mohammad Zaini
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.483 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v2i2.74

Abstract

Terdapat beberapa model dan bentuk pancing yang digunakan nelayan Pasir Panjang, Kota Bitung dalam perikanan gurita. Hal ini menunjukkan bahwa secara ilmiah nelayan belum dapat menentukan model pancing yang efektif dalam kegiatan penangkapan gurita. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tangkap pancing dengan tali pancing No.1000 dan Tiga buah pancing gurita dengan bentuk yang berbeda (bentuk kepiting, kain rumbai dan udang). Pengoperasian pancing gurita dilakukan pada waktu pagi menjelang siang hari selama satu bulan di daerah penangkapan yang sama. Analisis data untuk mengetahui pengaruh perbedaan bentuk pancing terhadap jumlah dan berat serta rerata jumlah dan berat hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bentuk mata pancing berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan, dengan mata pancing bentuk rumbai memperoleh hasil tangkapan yang lebih banyak dibandingkan bentuk Kepiting dan Udang.  Kata kunci : bentuk pancing gurita, gurita
ANALISIS KUALITAS SHAMPO RUMPUT LAUT JENIS EUCHEUMA COTTONII : STUDI KASUS DI PT. RUMAH RUMPUT LAUT BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT Anasri i; Sukma B. Prasetyati; Desi Rahmatina Salsabil
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.821 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v2i1.59

Abstract

Produk Shampo rumput laut merupakan produk baru sehingga dapat dijadikan inovasi pada bahan baku rumput laut di bidang kosmetik. Produk ini diharapkan dapat menutrisi rambut dan kulit kepala sehingga aman untuk dipakai. Tujuan penelitian ini adalah membuat shampo dengan penambahan rumput laut (Eucheuma cottonii) serta melakukan pengujian mutu produk akhir yang meliputi pengujian kimia (pH, viskositas, logam berat Pb, Cd, Hg dan As, stabilitas busa) dan uji hedonik. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juni 2019 di PT. Rumah Rumput Laut, Desa Cihideung Hilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata pH adalah 6,14, sedangkan rata-rata viskositas adalah 3.790,5 cPs dimana viskositas tersebut belum memenuhi standar yang berlaku di pasaran. Kandungan logam berat Pb, Cd, Hg dan As selama pengujian tidak terdeteksi logam berat. Stabilitas busa menunjukkan kemampuan shampo untuk menghasilkan busa, dimana tidak terdapat syarat khusus persentase minimum dan atau maksimum busa yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis rata-rata stabilitas busa sebesar 60,86%. Uji hedonik meliputi kenampakan, tekstur, warna dan aroma menunjukkan bahwa hasil uji kenampakan sebesar 4 (suka), tekstur 3,5 (suka), warna 4 (suka) dan aroma adalah 4 (suka).Kata kunci: Shampo, rumput laut, Eucheuma cottonii,
Kekuatan tarik logam hasil pengelasan dengan las listrik dan las LPG Jefta Ratela; Jozua Huwae; Marinus Tappy; Raman Simanjuntak; Lexy Hosang; Novie Wijaya
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.218 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v1i1.2

Abstract

Steel welding, especially soft steel with carbon content ranging from 0.3%, which is installed in the construction of fishing vessels, often using various types of electrodes including kobe steel RB, 26 Niko steel RD 260 Esap steel OK 46,64, Philips steel PH 68 JIS D 4314, AWS E 6013 and others, while LPG Las only uses bait welding from welding wire with a size of 3-5 mm. The purpose of this study is to examine the tensile strength of metal welding results between welds of Electricity with LPG Welding. The variable observed in this study is the amount of tensile strength in two types of electric welding machines and LPG welding. From the data obtained from the test results, then the magnitude of the tensile strength is sought by distributing the results of observations with cross sections of test specimens used in the form of stretch loads, mouth strength, maximum load, maximum tensile strength, broken load and elastic modulus. From the results of the tensile testing performed, it turns out that there is a difference in the welding power of Electric with LPG Gas welding where the electric welding strength is greater than the welding strength of LPG Gas. The electric weld tensile strength is 69.13 Kgf / mm² and LPG Gas welding is 26.20 Kgf / mm²
DIVERSIFIKASI SAMBAL IKAN TANDIPANG ASAP DALAM JAR Adi Suseno; Dyah Ayu Rakhmayeni; Meilya Suzan Triyastuti; Fernando Wowiling
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.508 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v3i1.103

Abstract

Tandipang fish sauce is one of the diversified products of tandipang fish. The choice of chili sauce as a diversified product is based on the reason that chili sauce is a popular product among the public and is quite in demand, especially the people of North Sulawesi. The purpose of this study was to make tandipang fish sauce products in jars and obtain the best quality and shelf life of tandipang fish sauces in jars. The benefits produced are as souvenirs of processed products typical of North Sulawesi. The method used is the experimental design used, namely the Factorial Completely Randomized Design (CRD) using ANOVA. Observation factors were storage time 0, 1, 2, and 3 weeks at a temperature of 28°C (room) and chili flavor variants (onion sauce, green chili sauce, and grilled rica). vary. Based on the results of the water content test, roasted rica is the best product. Because it has a low water content compared to chili and green chili sauce. Based on the results of organoleptic and microbiological tests, the tandipang fish sauce is suitable for consumption until the 3rd week. It can be concluded that the three variants of the tandipang fish sauce can be stored for 3 weeks at room temperature.Keywords : diversification, jar, sauce, shelf life , tandipang fish
TEKNIK PENGOPERASIAN HAND LINE TUNA DENGAN METODE PEMBERAT BATU DAN MINYAK CUMI DI PERAIRAN LAUT MALUKU Karyanto Karyanto; Muhammad Zainul Arifin; Lidya Katili
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.663 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v2i2.71

Abstract

Pancing ulur tuna telah digunakan secara luas oleh nelayan di Laut Sulawesi dan sekitarnya, untuk menangkap ikan pelagis besar dengan kapal-kapal ukuran kecil. Keberhasilan penangkapan tuna hand line, disamping dipengaruhi oleh umpan, juga dipengaruhi oleh teknik pengoperasian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pengoperasian alat tangkap hand line tunadan hasil tangkapannya.Penelitian ini dilakukan pada bulan September-November 2014 di perairan Laut Maluku dengan KM.Coelacanth milik Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung.Data tangkapan dikumpulkan dengan menggunakan alat tangkap hand line tuna selama 6 trip di perairan Laut Maluku menggunakan analisa deskriptif. Hasil tangkapan madidihang (Thunnus albacares) sebesar 79,9% masih lebih banyak dibandingkan dengan tuna mata besar (Thunnus obesus) yang hanya 20,1%.Kata kunci : madidihang; pancing ulur tuna; teknik pengoperasian
RANCANG BANGUN HANDLINE TUNA BERPELAMPUNG PADA PENANGKAPAN TUNA Mohammad Zaini; Jul Manohas; Muhammad Zainul Arifin; Johnny Tumiwa; Rewah S Manuel
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.512 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v1i2.29

Abstract

AbstractThe successful of handline tuna fishing depend on the skill of fisher itself. The catched tuna are still can swim and be able to relase from the hook if the fisher can’t catchup with the speed and direction of tuna. The long struggling process can reduce both energy of fisher and tuna, those will effect the quality of tuna.   The formula of this research written in question as follows : how is the making process  of Handline with float? What is the size of diameter of float used and its position in line? Is it reduce the downward push? The aim of this research is to make Handline with float to stop the swim of tuna; to try the Handline with float and to know the effect of its float to downward push.This Handline with float made in Workshop Fishing Gear of Poltek KP Bitung. The try process held in Lembeh strait.  The data tested using T Test. The result of this research showed that the float can reduce the mass of testing.Keywords : Handline Tuna with float, design, Lembeh Strait Abstrak               Keberhasilan penangkapan handline tuna tergantung pada keterampilan nelayan itu sendiri. Tuna yang ditangkap masih bisa berenang dan bisa lepas dari kail jika nelayan tidak bisa mengejar dengan kecepatan dan arah tuna. Proses perjuangan panjang dapat mengurangi energi baik perikanan dan tuna, itu akan mempengaruhi kualitas tuna.               Rumusan penelitian ini dituliskan sebagai berikut: bagaimana proses pembuatan Handline dengan pelampung? Berapa ukuran diameter pelampung yang digunakan? Apakah pelampung  mengurangi dorongan ke bawah beban? Tujuan dari penelitian ini adalah merancang Handline dengan pelampung untuk menghentikan berenangnya tuna; untuk mencoba Handline dengan pelampung dan untuk mengetahui efek pelampung terhadap gaya tarik ke bawah.               Handline dengan pelampung ini dibuat di Workshop Fishing Gear Poltek KP Bitung. Proses uji coba dilakukan di selat Lembeh. Data diuji menggunakan Uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pelampung dapat mengurangi massa atau gaya Tarik kebawah beban pengujian.Kata Kunci : Handline Tuna Berpelampung, Rancang Bangun, Perairan Selat Lembeh
PENGARUH KOMPOSISI CU-ZN TERHADAP TINGKAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO ALUMINIUM DIE CASTING (ADC) 12 SEBAGAI BAHAN PROPELLER Ahmad Ilham Ramadhani; Barokah Barokah; Fahriadi Pakaya; Jozua Ch. Huwae; Marinus S. Tappy; Andie Murtono; Ahmad Tubagus Tsani Risqi Aji
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.352 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v3i2.114

Abstract

Propeller is one of the important components of a ship. Generally, propellers are made of aluminum which is easily damaged when hit by waves and corrosion. The development is done by adding brass (Cu-Zn) on ADC 12. The sample was successfully made with a ratio of 70% ADC 12 : 30% Cu-Zn using the casting method and then cooled at room temperature followed by die casting and sand casting processes. The sample was tested for hardness using the Rockwell method according to the ASTM E18 standard and the microstructure test on the sample. Based on the test results obtained an average hardness level of 72.6 HRC and the formation of Al-Si-Mg, α-Al, Cu, Zn in the sample which shows the distribution of non-ferrous material in ADC-12. Keywords : ADC 12; Cu-Zn; propeller; microstructure; hardness
KARAKTERISTIK ORGAN SEKSUAL SEKUNDER IKAN TUDE BATU (SELAR BOOPS) DARI PERAIRAN BITUNG Rudi Saranga; Muhammad Zainul Arifin; Fitroh Dwi Hariyoto; Elsari Tanjung Putri; Achmad Jais Ely
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.593 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v3i1.99

Abstract

Selar boops is a group of small pelagic fish in the Carangidae family, this fish is known by the Bitung people as Tude Batu. This fish has economic value which is caught by fishermen in the waters around Bitung City using hand line fishing. This study aims to identify the secondary sexual organs. Fish samples were collected from 2 locations, namely Kampung Pisang and Pasar Winenet. The secondary sexual organs are identified by observing the morphological using the morphometric truss method of 19 morphological characters. Anova K-Means Cluster (AKMC) analysis as well as discriminant analysis were used to differentiate male and female fish groups. The results of this research showed that the morphometric characteristics of secondary sexual organs in male and female S. boops. The results showed that there were 11 different morphometric truss for morphometric characters in secondary sexual organs of male and female S. boops using AMKC analysis. The results of the discriminant analysis showed that the characteristics of the secondary sex organs in S. boops fish were found in the ratio of pectoral fin length (PaSiPek) and head length (PaKe) with a discriminant value (D) <0 grouped as male fish and discriminant value (D)> 0 classified as female. Keywords : discriminant, morphometry, secondary sexual organs, tude batu
Valuasi Ekonomi Sumberdaya Hutan Mangrove di Kelurahan Pasir Panjang-Kecamatan Lembeh Selatan-Kota Bitung Silvester Simau; Samuel Hamel; Jenny I. Manengkey
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.472 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v2i1.60

Abstract

Ekosistem hutan mangrove merupakan salah satu aset nasional yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah. Pemanfaatan sumberdaya ini, harus dilaksanakan dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup sebagai dasar untuk pembangunan berkelanjutan.     Valuasi ekonomi sumberdaya hutan mangrove merupakan suatu kebutuhan yang segera dipenuhi sehingga semakin sempurnanya perencanaan pembangunan di daerah. Nilai total ekonomi hutan mangrove secara secara garis besar dapat dikelompokan sebagai nilai manfaat (use value) dan nilai bukan manfaat (non use value). Selanjutnya  bahwa nilai manfaat dapat dibagi lagi menjadi nilai guna langsung (direct use value) dan nilai guna tidak langsung  (indirect use value). Nilai manfaat berhubungan dengan nilai di mana masyarakat memanfaatkan atau berharap akan memanfaatkan di masa yang akan datang.     Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya potensi sumberdaya hutan mangrove dalam bentuk fisik dan mengetahui nilai ekonomi atau kekayaan sumberdaya hutan mangrove dalam bentuk moneter di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Lembeh Selatan-Kota Bitung. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah memberikan informasi tentang kekayaan moneter sumberdaya hutan mangrove, sebagai  alat pertimbangan pengambilan kebijakan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.       Penyebaran hutan mangrove di Kelurahan Pasir Panjang berada pada daerah yang terlindung. Hasil penelitian diperoleh jenis hutan mangrove terdiri dari 5 famili yaitu Rhizophoraceae, Sonneratiacea, Avicenniaceae, Melliceacea, dan Myrsinaceae dengan 12 jenis yang mendominasi ditemui yaitu :  Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera cylindrica, Sonneratia alba, Avicennia marina,  Xylocarpus granatum, Xylocarpus moluccensis, Aegiceras corniculatum, dan Aegiceras floridium.     Hasil identifikasi terhadap nilai penggunaan hutan mangrove di Kelurahan Pasir Panjang, terdiri dari nilai manfaat langsung (direct use value) dan nilai manfaat  tidak langsung (indirect use value). Nilai manfaat langsung terdiri dari tiga guna yaitu : (1) nilai guna langsung pengambilan ikan, (2) nilai guna langsung pengambilan kepiting, dan (3) memiliki nilai potensi ekowisata. Nilai manfaat tidak langsung dari pemanfaatan hutan mangrove terdiri dari dua manfaat yaitu (1) sebagai nursery ground, dan (2) sebagai pelindung abrasi.      Hasil analisis nilai ekonomi sumberdaya hutan mangrove diperoleh nilai manfaat tidak langsung memiliki nilai tertinggi sebesar Rp 2.150.000.000,00/tahun, manfaat langsung sebesar Rp 523.292.000,00/tahun. Dari sumberdaya mangrove yang sudah dianalisis tersebut terdapat cadangan sumberdaya hutan mangrove sebesar Rp. 2.673.292.000,00/tahun.Kata kunci : valuasi ekonomi, nilai ekonomi mangrove
IDENTIFIKASI INTELINGENSI ANAK NELAYAN/PELAKU UTAMA/ JALUR KHUSUS DI POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG Adi Suseno; Asia Asia; Daniel H. Ndahawali; Dolfie Dj Kaligis; Heru Santoso; Palehel Mulalinda; Jerry D. Kalesaran; Itje Wewengkang; Peggy Pontoh
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.109 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v1i1.4

Abstract

Bitung Marine and Fisheries Polytechnic is located in the city of Bitung, North Sulawesi province. One of the universities under the Maritime and Fisheries Polytechnic under the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, Bitung, is a vocational university in Indonesia in the field of Marine and Fisheries in 2015, starting to recruit fishermen / main actors / special pathways. The time of the study was conducted in August 2018 until November 2018. Locations at the Bitung Marine and Fisheries Polytechnic. Sources of data obtained from students at the Polytechnic KP Bitung special lane (children of the main actors / fishermen). Furthermore, scoring and analysis using Cattel 1971 analysis. The conclusions in this study are the conditions of level I, II and III of the main actors. Midshipman and junior high school level 51.9 percent in the average category. Midshipmen and junior high school level II are 60 percent average. Midshipman-leveluni level III 55.3 percent in the average category.