cover
Contact Name
Donna Sampaleng
Contact Email
lppm@sttikat.ac.id
Phone
+628129929141
Journal Mail Official
lppm@sttikat.ac.id
Editorial Address
Jl. Rempoa Permai No. 2 Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 12330
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen
ISSN : -     EISSN : 27211622     DOI : 10.52220
Core Subject : Religion, Education,
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen merupakan wadah publikasi hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan isu-isu Pendidikan Agama Kristen, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta. Focus dan Scope penelitian SIKIP adalah: 1. Pendidikan Agama Kristen 2. Pendidikan Keluarga Kristen 3. Pendidikan Kristen di Gereja 4. Manajemen Pendidikan Kristen 5. Teknologi Pendidikan Kristen SIKIP menerima artikel dari dosen dan para praktisi pendidikan dari segala institusi teologi atau Sekolah Tinggi Agama Kristen, baik dari dalam maupun luar negeri. Artikel yang telah memenuhi persyaratan akan dinilai kelayakannya oleh reviewer yang ahli di bidangnya melalui proses double blind-review.
Articles 27 Documents
Impelementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Abad 21 Tjandra, Daniel S.
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2020): Pebruari 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.805 KB) | DOI: 10.52220/sikip.v1i1.33

Abstract

The era of globalization is inevitable, willing or unwilling to be ready or not ready for everyone to face globalization. The era of globalization can be said as an era of openness, an era of technology that is close to people's lives and even inherent in everyday life. Globalization colors and influences all aspects of life without exception the realm of education experiences or is affected by the effects of the times, globalization and technological sophistication. Education makes it possible to use all the advances of the times to produce an educational goal that shapes the complete human to face his day. 21st century learning provides a prominent change in the world of education, where learning is no longer focused on the results achieved, but on the learning process itself. Forming the competencies of students who have high-level thinking skills, are creative, communicative, and collaborative. This discussion will provide an understanding of 21st century learning implemented in Christian Religious Education subjects. Christian religious learning is expected to follow the development of 21st century learning so that in conveying learning content can prepare students to welcome the 21st century. Thus the curriculum in Indonesia is developed, and the 2013 curriculum is used now as part of responding to the challenges of the 21st century. Abstrak Era globalisasi tidak dapat dihindari, mau atau tidak mau siap atau tidak siap setiap orang menghadapi globalisasi. Era globalisasi dapat dikatakan sebagai era keterbukaan, era teknologi yang dekat dengan kehidupan masyarakat bahkan melekat dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi mewarnai dan mempengaruhi segala aspek kehidupan tanpa terkecuali ranah pendidikan mengalami atau tekena efek dari kemajuan zaman, globalisasi dan kecanggihan teknologi. Pendidikan memungkinkan meng-gunakan segala kemajuan zaman untuk menghasilkan sebuah tujuan pendidikan yang membentuk manusia secara lengkap untuk menghadapi zamannya. Pembelajaran abad 21 memberikan sebuah perubahan yang menonjol dalam dunia pendidikan, dimana pembelajaran bukan lagi dipusatkan kepada hasil yang dicapai, namun kepada proses pembelajaran itu sendiri. Membentuk kompetensi peserta didik yang memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi, kreatif, komunikatif, dan kolaborasi. Pada pembahasan kali ini akan memberikan pemahaman tentang pembelajaran abad 21 yang diimplementasikan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Pembelajaran Agama Kristen diharapkan mengikuti perkembangan pembelajaran abad 21 sehingga dalam menyampaikan konten pembelajaran dapat mempersiapkan peserta didik menyongsong abad 21. Dengan demikian Kurikulum di Indonesia dikembangkan, dan Kurikulum 2013 yang digunakan sekarang sebagai bagian dalam menjawab tantangan zaman abad 21.
Pentingnya Integritas Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Membimbing Kepribadian Peserta Didik Mau, Marthen
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 2: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.758 KB) | DOI: 10.52220/sikip.v1i2.60

Abstract

The changing personality of students from time to time very important because students must be guided continuously. Educator whose role is to guide personality students in formal education institution is teacher Christian religious. The guide is to lead students out of the darkness of sin and into the light of Christ. So that the task of guiding is needed teacher christian religious of integrity. The purpose of this research is to understand and narrate the importance of integrity teacher christian religious in guiding personality students regardless of personality type. The research methodology used is descriptive qualitative research methodology by applying method observation and interviw type. Conclusion; the higher the quality of integrity teacher christian religious in guiding personality students then personality students will get better.AbstrakPerubahan kepribadian peserta didik dari waktu ke waktu sangatlah penting karena itu peserta didik harus dibimbing secara terus-menerus. Pendidik yang berperan untuk membimbing kepribadian peserta didik di lembaga pendidikan formal adalah guru pendidikan agama Kristen. Membimbing adalah menuntun peserta didik keluar dari kegelapan dosa dan masuk ke dalam terang Kristus. Agar tugas membimbing berjalan baik dibutuhkan guru pendidikan agama Kristen yang berintegritas. Tujuan penelitian ini ialah untuk memahami dan menarasikan pentingnya integritas guru pendidikan agama Kristen dalam membimbing kepribadian peserta didik tanpa membeda-bedakan tipe kepriba-diannya. Metodologi penelitian yang digunakan ialah metodologi penelitian kualitatif deskriptif, dengan menerapkan tipe metode observasi dan wawancara. Kesimpulannya, semakin tinggi kualitas integritas guru pendidikan agama Kristen dalam membimbing kepribadian peserta didik maka kepribadian peserta didik akan semakin baik.        
Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Setiyowati, Ester Putri; Arifianto, Yonatan Alex
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 2: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.188 KB) | DOI: 10.52220/sikip.v1i2.57

Abstract

Pedagogic competencies can bring change when teachers realize competencies in accordance with the existing education law, pedagogic competencies include pedagogic competencies which include: (a) understanding educational insights or foundations, (b) understanding of students, (c) development curriculum or syllabus, (d) instructional design, (e) educational and dialogical implementation of learning, (f) understanding of learning technology, (g) evaluation of learning outcomes, and (h) development of students to actualize their various potentials. The above are indicators that bring changes in student achievement. The method achieved in the analysis of this research is quantitative by selecting a survey using a Google form questionnaire and using SPSS version 23 software in analyzing data to meet the research principles. Learning achievement will be significant if pedagogical competences can be developed in the teaching and learning process. AbstrakKompetensi Pedagogik dapat membawa perubahan ketika guru mewujudkan sesuai dengan kompetensi yang ada dlam undang-undang pendidikan, kompetensi pedagogic itu antara lain kompetensi pedagogik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, (b) pemahaman terhadap peserta didik, (c) pengembangan kurikulum atau silabus, (d) perancangan pembelajaran, (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (f) pemahaman teknologi pembelajaran, (g) evaluasi hasil belajaran, dan (h) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.  Hal tersebut diatas adalah indikator yang membawa perubahan dalam prestasi belajar siswa. Metode yang dicapai dalam analisis penelitian ini adalah kuantitatif dengan memilih survey menggunakan Angket Google form dan menggunakan softwear SPSS versi 23 dalam menganalisis data untuk memenuhi kaidah-kaidah penelitian. Prestasi belajar akan menjadi signifikan jika kompetensi pedagogik dapat dikembangkan dalam proses belajar mengajar.
Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pendidikan Agama Kristen di Era Disrupsi Runesi, Anastasia
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1: Pebruari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52220/sikip.v3i1.104

Abstract

Era disrupsi merupakan keadaan yang erat dengan perubahan pada dunia industri dari sistem sebelumnya. Era ini membawa perubahan besar pada berbagai bidang kehidupan karena hadirnya teknologi yang mempermudah sekaligus menggeser peranan manusia. Akibatnya sangat terasa dalam segala bidang, termasuk pendidikan Agama Kristen. Mesin telah menggantikan tugas manusia dalam berbagai macam tindakan yang menyebabkan manusia tidak lagi menjadi sumber daya yang perlu dihargai dan dipekerjakan. Menanggapi masalah itu, Pendidikan Agama Kristen harus hadir sebagai sarana menumbuhkan iman dan karakter Kristus yang dapat menjadi pedoman dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah apapun di kehidupan sehari-hari termasuk permasalahan yang timbul di era disrupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji relevansi strategi pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen sebagai jawaban atas masalah yang terjadi di era disrupsi. Metode yang digunakan dalam mengungkap relevansi itu adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam Pendidikan Agama Kristen merupakan hal yang relevan, efektif, dan efisien menjawab tantangan serta kebutuhan di era disrupsi. Hal ini karena peserta didik akan diperlengkapi dengan soft skill sehingga mampu menyelesaikan masalah secara kreatif dan inovatif namun tetap berpegang dengan karakter Kristus.
Guru Kristen Sebagai in loco parentis dalam Membentuk Karakter Siswa Tangkin, Wiyun Philipus; Peea, Jelika
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2: Agustus 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.713 KB) | DOI: 10.52220/sikip.v2i2.97

Abstract

Teachers play an important role in the world of education. Teachers play many roles, one of which is being an in loco parent for students. However, the fact that occurs in the field, there are still teachers who cannot be in loco parentis because they solve problems with students. There are still teachers who commit acts of violence against students such as pinching, scolding harshly, and threatening students. Based on the phenomenon that occurred, this paper was written with the aim of explaining the role of the teacher as an in loco parent in the formation of student character. It is hoped that teachers can educate and teach students to understand and understand the good and true character in accordance with what God wants. The teacher is the right model for students, meaning that the teacher must be a role model for students in all aspects such as speaking, thinking, and behaving because students will imitate what the teacher does. When the teacher shows good behavior, students will also imitate good behavior. On the other hand, when the teacher does something bad, the student will also do something bad. AbstrakGuru mengambil peranan penting dalam dunia pendidikan. Banyak peran yang dikerjakan oleh guru, dan salah satunya ialah menjadi in loco parentis (orang tua) bagi siswa. Namun fakta yang terjadi di lapangan, masih ada guru tidak dapat menjadi in loco parentis karena dalam menyelesaikan masalah dengan siswa. Masih ada guru yang melakukan tindak kekerasan pada siswa seperti mencubit, memarahi dengan kasar, dan mengancam siswa. Berdasarkan fenomena yang terjadi maka, makalah ini ditulis dengan tujuan menjelaskan peran guru sebagai in loco parentis dalam pembetukan karakater siswa. Diharapkan guru dapat mendidik dan mengajarkan siswa supaya dapat mengerti dan memahami karakter yang baik dan benar yang sesuai dengan yang Tuhan inginkan. Guru adalah model yang tepat bagi siswa, artinya guru harus menjadi contoh bagi siswa dalam segala aspek seperti dalam bertutur kata, berpikir, dan bertingkah laku karena siswa akan meniru apa yang dilakukan oleh gurunya. Ketika guru menunjukkan perilaku yang baik maka siswa juga akan meniru perilaku yang baik tersebut. Sebaliknya ketika guru melakukan yang tidak baik maka siswa juga akan melakukan yang tidak baik.        
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Santosa, Donald Samuel Slamet; Sampaleng, Donna; Amtiran, Abdon
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2020): Pebruari 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.322 KB) | DOI: 10.52220/sikip.v1i1.34

Abstract

The purpose of this study was to examine the effect of learning models on student learning achievement. This research is a quantitative, associative research. The location of this research is SD Pres. Jl. Ki Hajar Dewantara, Pasirgombong, Kec. North Cikarang, Bekasi, West Java. The population of this research is the elementary students of the President consisting of 4 classes with a total of 70 students with a sample size of 30 students. Research data were collected using a questionnaire technique that has been proven valid and reliable. In the first stage the data for each variable was analyzed using a simple frequency distribution and continued in the second stage by linear regression analysis. This calculation is done using the SPSS program for windows. The results of the study concluded that there is an influence of learning models on student achievement. For this reason, it is recommended that teachers improve their students' learning achievement through the use of the most appropriate learning models. While the supervision role of school principals and school supervisors is needed to ensure a good learning model organized by teachers. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, asosiatif. Lokasi penelitian ini adalah di SD Presiden Jl. Ki Hajar Dewantara, Pasirgombong, Kec. Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat. Populasi penelitian ini adalah para siswa SD Presiden yang terdiri dari 4 kelas denganjumlah 70 orang siswa dengan besaran sampel sebanyak 30 orang siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik angket yang sudah terbukti valid dan reliabel. Pada tahap pertama data setiap variabel dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi sederhana dan dilanjutkan pada tahap kedua dengan analisis regresi linier. Perhitungan ini dilakukan dengan berbantu prgram SPSS for windows. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Untuk itu disarankan kepada guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya melalui penggunaan model pembelajaran yang paling sesuai. Sedangkan peran supervisi kepala sekolah dan pengawas sekolah diperlukan untuk menjamin baiknya model pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru.
Persepsi Pendidik Agama Kristen mengenai Pemicu Juvenile Delinquency di Indonesia Sirait, Jannes Eduard
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 1: Pebruari 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.408 KB) | DOI: 10.52220/sikip.v2i1.77

Abstract

The purpose of this study was to obtain accurate information about the perceptions of Christian educators about the triggers for juvenile delinquency. Adolescence is a unique and self-seeking stage. In this connection, teenagers often fall into juvenile delinquency. This research is to find various factors that cause juvenile delinquency so that it can be used to prevent juvenile delinquency. This study uses a qualitative approach as a research procedure and produces descriptive data. The reason for using this method is to describe the object of research in detail. The main instrument is the researcher himself (human instrument), and the data is in the form of primary and secondary data. The object of the research was adolescents and the informants were Christian religion teachers, namely those who were considered very understanding of adolescent growth. Data collection techniques using observation, structured interviews, and document studies, and triangulation. The data analysis technique follows the concept of Miles and Huberman and Spradley. Conclusions are drawn based on data analysis. The conclusion of this research is that there are various aspects that trigger juvenile delinquency and have a negative impact on adolescents and the wider community. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai persepsi pendidik agama Kristen mengenai pemicu juvenile delinquency. Usia remaja adalah yang unik dan tahap pencarian jati diri. Berkaitan dengan itu seringkali anak remaja jatuh pada juvenile delinquency. Penelitian ini adalah untuk menemukan berbagai faktor penyebab kenakalan remaja sehingga dapat digunakan untuk mencegah juvenile delinquency. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian dan menghasilkan data diskriptif. Alasan penggunaan metode ini adalah untuk menguraikan obyek penelitian secara terperinci. Instrumen utama adalah periset sendiri (human instrument), dan datanya berupa data primer dan sekunder. Objek penelitian adalah anak remaja dan informannya merupakan guru agama Kristen, yaitu mereka yang dianggap sangat memahami per-tumbuhan anak remaja. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara terstruktur dan studi dokumen serta triangulasi. Teknik analisis data mengikuti konsep Miles and Huberman dan Spradley. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan analisis data. Simpulan penelitian ada berbagai aspek pemicu timbulnya juvenile delinquency serta berdampak buruk terhadap remaja dan masyarakat luas. 
Penguatan Resiliensi Remaja Bermasalah melalui Pengembangan Materi Modul Bimbingan dan Konseling Simorangkir, Jungjungan; Lubis, Bernad; Nababan, Marina Letara; Simamora, May Rauli; Agustina, Winarti
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 2: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.422 KB) | DOI: 10.52220/sikip.v1i2.56

Abstract

The purpose of this study is to develop guidance and counseling module material to strengthen the resilience of problem adolescents. The study was conducted at High Schools (SMA) throughout Tarutung District. The research method used is the ADDIE Research and Development model. Preliminary observations show that adolescents in Tarutung sub-district still have low resilience levels. There are 19 teenagers who are confused about whether they like challenges and only 3 teenagers who don't like challenges. This is intended to measure a person's strength when experiencing life's challenges with all his difficulties. In fact, there are 2 teenagers who answered that they would not rise again after being confronted with illness, injury, or other misfortunes. Some teenagers also do not have a good relationship with their families. But all teenagers have the belief that God is able to help them in dealing with existing problems. This module material contains religious values and pays attention to the task of adolescent development. The results of the module validation conducted by 10 material experts concluded that the module is very feasible to be applied by adolescents. Abstrak Tujuan penelitian ini mengembangkan materi modul bimbingan dan konseling untuk memberi penguatan resiliensi pada remaja bermasalah. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kecamatan Tarutung. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development model ADDIE. Observasi awal menunjukkan bahwa remaja di Kecamatan Tarutung masih memiliki tingkat resiliensi rendah. Terdapat 19 remaja kebingungan apakah menyukai tantangan dan hanya 3 remaja yang tidak menyukai tantangan. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur kekuatan seseorang ketika mengalami tantangan-tantangan hidup dengan segala kesulitannya. Bahkan terdapat 2 remaja yang menjawab tidak akan bangkit kembali setelah diperhadapkan dengan sakit penyakit, cidera atau kemalangan-kemalangan lainnya. Beberapa remaja juga tidak memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya. Namun seluruh remaja memilliki keyakinan bahwa Tuhanlah yang dapat menolong mereka dalam menghadapi permasalahan yang ada. Materi modul ini mengandung nilai-nilai religius dan memperhatikan tugas perkembangan remaja. Hasil validasi modul yang dilakukan oleh 10 ahli materi menyimpulkan bahwa modul sangat layak untuk diterapkan oleh remaja.
Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Pembentukan Karakter Siswa Kristen Tambunan, Janwar
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1: Pebruari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52220/sikip.v3i1.102

Abstract

The purpose of this study was to examine the role of Christian religious education teachers in the formation of student character. The sample in this study were 50 people. This study uses a descriptive method, while the data analysis carried out in the hypothesis research is the Pearson product moment correlation with the data collection tool is a questionnaire for Variable X (Role of Christian Religious Education Teachers) and Variable Y (Character Formation of Christian Students). To determine the extent of the role of Christian religious education teachers in the formation of the character of Christian students, the Pearson Product Moment Correlation Statistical Test was used. From the test results obtained correlation test (r) 0.96 with a determination test of 92% and to determine whether or not the correlation coefficient is significant at the real level (α) = 0.05, the "t" test is held. From the test results, it can be stated that there is an influence between the role of Christian religious education teachers in forming the character of Christian students.
Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pendidikan Agama Kristen di Era Disrupsi Runesi, Anastasia; Yohanes, Christian; Juliana, Putri Maria
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2: Agustus 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52220/sikip.v2i2.100

Abstract

The disruption era is a condition that is closely related to changes in the industrial world from the previous system. This era brings major changes in various fields of life because of the presence of technology that makes it easier and at the same time shifts the role of humans. The result is felt in all fields, including Christian religious education. Machines have replaced human tasks in a variety of actions that have caused humans to no longer be a resource that needs to be valued and employed. Responding to this problem, Christian Religious Education must be present as a means of growing faith and the character of Christ which can be a guide in facing and solving any problems in everyday life, including problems that arise in the era of disruption. This study aims to examine the relevance of problem-based learning strategies applied in Christian Religious Education learning as an answer to problems that occur in the era of disruption. The method used in revealing the relevance is descriptive qualitative. The results of the study indicate that the application of problem-based learning strategies in Christian Religious Education is relevant, effective, and efficient in responding to the challenges and needs in the era of disruption. This is because students will be equipped with soft skills so that they are able to solve problems creatively and innovatively but still adhere to the character of Christ.

Page 2 of 3 | Total Record : 27