cover
Contact Name
Riszqina
Contact Email
prodipeternakan@unira.ac.id
Phone
+6285940333753
Journal Mail Official
maduranch@unira.ac.id
Editorial Address
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura Jl. Raya Panglegur Km 3,5 Pamekasan Phone: (0324) 322231 website: https://fp.unira.ac.id/
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
MADURANCH: JURNAL ILMU PETERNAKAN
  • jurnal_peternakan_maduranch
  • Website
Published by Universitas Madura
ISSN : 25283057     EISSN : 28286367     DOI : -
Jurnal MADURANCH merupakan Jurnal Ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Peternakan Universitas Madura, memuat artikel tentang kajian-kajian ilmu Pertanian dan peternakan yang diangkat dari hasil penelitian. Jurnal Maduranch terbit setahun 2 kali ( Agustus dan Februari )
Articles 84 Documents
ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG MELALUI PENDEKATAN LAHAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASAN Zainal Arifin; Riszqina Riszqina
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 1, No 1 (2016): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.906 KB)

Abstract

Tujuan penelitian yaitu: 1) mengetahui potensi pengembangan ternak sapi potong 2) mengetahui potensi sumber daya alam, 3) mengetahui potensi Sumber Daya Manusia dan 4) mengetahui dukungan kelembagaan pendukung bagi pengembangan ternak sapi potong di Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan. Penelitian dilakukan mulai tanggal 30 Juni hingga tanggal 12 Juli 2015, menggunakan metode survey pada sampel penelitian. Sampel penelitian sebanyak 306 peternak, ditentukan dengan rumus Slovin terhadap peternak dan usaha ternak sapi potong di Kecamatan Galis. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari wawancara dengan peternak dan pihak-pihak terkait. Data sekunder didapat dari Dinas Peternakan, Dinas Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pamekasan. Analisis data menggunakan analisis Location Quation (LQ) dan analisis Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) serta analisis deskriptif terhadap karakteristik usaha ternak dan peternak sapi potong. Hasil LQ menunjukkan bahwa pada desa-desa di Kecamatan Galis yang memiliki nilai LQ > 1 merupakan wilayah basis, meliputi desa Pagendingan, Galis, Bulay, Polagan dan Konang. Desa-desa yang memiliki LQ < 1 merupakan wilayah non basis, terdiri dari desa Artodung, Tobungan, Ponteh, Lembung dan Pandan. Nilai Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) efektif di Kecamatan Galis diperoleh sebanyak 590,39 ST, terdiri dari 547,60 ST (Desa Konang), 30,05 ST (Desa Ponteh) dan 12,74 ST (Desa Pandan). Analisis deskriptif menjelaskan bahwa sumber daya manusia, kelembagaan pendukung dan infrastruktur yang ada, kurang mencukupi dan belum optimal untuk pengembangan ternak sapi potong.
MODEL PEMBIBITAN SAPI BALI DI KABUPATEN BARRU PROPINSI SULAWESI SELATAN Yudi Adinata; Lukman Affandhy; Ainur Rasyid
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 1, No 1 (2016): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.881 KB)

Abstract

Makalah ini berupa suatu gagasan pada kegiatan model pembibitan Sapi Bali di Instalasi Pembibitan Rakyat di Dusun Langkap, Desa Pau-Pau Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru dalam rangka rencana pembuatan rancang bangun pembibitan Sapi Bali di usaha pembibitan sapi potong rakyat sebagai penyedia bakalan sapi potong, khususnya di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan. Sapi Bali merupakan salah satu aset nasional dibidang peternakan yang mempunyai potensi yang besar sehingga keberadaannya perlu dilestarikan dan populasi serta produktivitasnya perlu ditingkatkan serta mempunyai peranan sosial ekonomi yang penting bagi masyarakat peternak maupun pemerintah Kabupaten Barru. Namun dalam usaha pembibitan Sapi Bali terutama di wilayah Sulawesi Selatan mengalami permasalahan, yaitu Sapi Bali telah mengalami penurunan bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh yang diduga disebabkan oleh seleksi negatif, dan inbreeding sehingga menimbulkan masalah seperti biaya produksi dapat meningkat, menimbulkan keadaan tidak efisien dari sistem produksi Sapi Bali secara keseluruhan. Diperlukan suatu pola pembibitan Sapi Bali yang sesuai dengan kondisi agroekosistem di Kabupaten Barru, dengan harapan dapat diperoleh setelah pelaksanaan model pembibitan Sapi Bali di Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan berupa a) pejantan unggul untuk memperbaiki mutu Sapi Bali di Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan, b) sapi dara bibit unggul untuk replacement (pengganti) Sapi Bali di Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan, dan c) peningkatan populasi dan produktivitas Sapi Bali secara umum di masa mendatang. Kegiatan model pembibitan Sapi Bali dapat dilakukan melalui a) mempelajari karakteristik Sapi Bali, b) meningkatkan mutu genetik populasi sapi melalui program seleksi dan sapi bibit harus memenuhi standar ukuran statistik vital tertentu, c) perlu mempelajari teori dasar peningkatan mutu genetik d) pola teknis pembibitan dengan menggunakan sistemOpen Nucleus Breeding Scheme dan e) rekording dan manajemen pemeliharaan sapi. Disimpulkan bahwa kualitas bibit ternak yang baik dapat dihasilkan melalui prosedur seleksi dan pengaturan perkawinan yang mengikuti prosedur Ilmu Pemuliaan Ternak.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TERNAK KERBAU YANG DIPELIHARA SECARA TRADISIONAL BERDASARKAN PELUANG DAN TANTANGAN Suhartina Suhartina; I. Susanti S.
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 2, No 1 (2017): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.891 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pengembangan ternak kerbau yang dipelihara secara tradisonal berdasarkan peluang dan tantangan yang dihadapi peternak. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan dengan metode sampling jenuh, jumlah populasi peternak kerbau Desa Tandung Kecamatan Tinambung adalah 35 orang. Data primer dan sekunder yang diperoleh digunakan untuk menjawab tujuanpenelitian. Peluang pengembangan usaha ternak kerbau yang dipelihara secara tradisional oleh peternak di Desa Tandung Kecamatan Tinambung adalah tersedianya lahan yang berpotensi sebagai pengembangan HMT, peternak yang sudah berpengalaman, banyaknya limbah pertanian sebagai pakan ternak, daging dan susu kerbau merupakan sumber protein bernilai gizi tinggi, transportasi yang baik, permintaan produk ternak kerbau meningkat, dan dukungan dari pemerintah. Tantangan yang dihadapi peternak dalam mengembangkan usaha ternak kerbaunya terdiri dari kelemahan dan ancaman. Kelemahan terdiri dari pola pemeliharaan ekstensif, sulit dalam pengaturan perkawinan, penerapan teknologi masih rendah, danketersediaan modal yang masih kurang. Sedangkan ancaman terdiri dari pencurian ternak, pemotongan ternak betina produktif, dan ketersediaan pasar untuk menampung ternak yang siap jual. Strategi dalam pengembangan ternak kerbau yaitu pola pemeliharaan semi intensif dengan menyediakan padang penggembalaan terbatas, dengan memanfaatkan lahan tidak produktif. Ternak dilepas pada siang hari di padang penggembalaan yang telah diberi pembatas dan dimasukkan ke kandang pada malam hari.
RESPON PERTUMBUHAN PEMBENIHAN PADI (ORYZA SATIVA L.) VARIETAS CIHERANG DENGAN MEDIA SLURRY BIOGAS PADAT moh zali
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 2, No 2 (2017): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.463 KB)

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa. L ) merupakan salah satu tanaman pangan yang penting di Indonesia. Salah satu idikator menurunnya kualitas sumberdaya lahan, khususnya sawah adalah menurunnya kandungan C organic tanah. Bio-slurry berpotensi menjadi pupuk organik. Aplikasi yang benar telah terbukti untuk memproduksi hasil yang lebih tinggi dibanding pupuk biasa. Ini juga menjadi solusi yang tepat untuk nutrisi kandungan tanah pertanian yang berkekurangan. Dari penjelasan tersebut perlu mengetahui respon pertumbuhan pembenihan padi (oryza sativa l.)  varietas ciherang dengan media slurry  biogas padat. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Batasan penelitian ini meliputi, umur, tinggi, lebar daun dan jumlah daun tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan tinggi tanaman pada perlakuan P3 (1000Kg/Ha) menghasilkan peringkat tertinggi dengan jumlah 23.9. Kemudian diikuti berturut oleh perlakuan P2 (500Kg/Ha) dengan jumlah 19.9, P1 (250Kg/Ha) dengan jumlah 11.8 dan P0 dengan jumlah 3.9. Hasil analisis pertumbuhan tinggi tanaman bibit padi jenis Ciherang yakni di peroleh oleh P3 (1000Kg/Ha) dengan tinggi 23.9 cm dan ini tidak berpengaruh nyata (P<0.05). Rataan tertinggi jumlah daun yakni di peroleh P3 dengan jumlah daun 22.3. Rataan jumlah daun pada perlakuan P3 menghasilkan peringkat tertinggi dengan jumlah 67 dan ini tidak berpengaruh nyata (P<0.05). Rataan lebar daun pada perlakuan P2 menghasilkan peringkat tertinggi dengan lebar 3,26 cm Kemudian diikuti berturut oleh perlakuan P3 dengan lebar daun sebesar 3 cm. P1 dengan lebar daun 1.23 cm dan P0 dengan lebar daun 0.6 cm. Hasil analisis rataan tertinggi pertumbuhan lebar daun pada tanaman bibit padi jenis Ciherang yakni di peroleh P2 dengan lebar daun 3.26 cm dan ini berpengaruh nyata (P>0.05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian konsentrasi slurry biogas yang berbeda pada pada tanaman padi jenis ciherang tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun (P<0,05). Pemberian konsentrasi slurry biogas yang berbeda pada pada tanaman padi jenis ciherang hanya berpengaruh nyata terhadap lebar daun (P>0,05). Hasil Uji BNT menunjukkan bahwa P3 yang paling berpengaruh nyata terhadap lebar daun. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel penelitian dengan variabel jumlah anakan, produksi dan jumlah bulir.Disarankan untuk mengggunakan slurry biogas dalam produksi tanaman padi sebagai media pengembangan pembibitan tanaman padi dilahan.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG LEMURU (SARDINELLA LONGICEPH) DALAM PAKAN TERHADAP TEBAL KERABANG AYAM PETELUR STRAIN CP 909 Bambang Kurnadi
MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 8 (2011): HAYATI
Publisher : MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.493 KB)

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung ikan lemuru dalam pakan tehadap Tebal kerabang telur ayam petelur strai CP 909.Materi yang digunakan adalah 64 ekor ditempatkan pada 16 plot dan pada masing-masing plot 4 ekor. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok. Pemberian tepung ikan lemuru (Sardinella Longiceph) dalam beberapa presentase ke dalam ransum yaitu : P0 ; (0%), P1 ; (3%), P2 ; (6%), P3 ; (9%). Data di analisis dengan Analisis Variansi (Anava), jika berpengaruh nyata atau sangat nyata diantara perlakuan di lanjutkan dengan uji beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil yang di peroleh dari penelitian, rata-rata Tebal kerabang telur masing-masing perlakuan yaitu : P0(0%): 0,39mm, P1(3%): 0,45mm, P2(6%): 0.44mm, dan P3(9%): 0.46mm. Data setelah di analisis Anova menujukkan bahwa pemberian tepung ikan lemuru (Sardinella Longiceph) memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,01) terhadap Tebal Kerabang telur ayam petelur. Hasil penelitian ini menunjjukkan pemberian tepung ikan lemuru (Sardinella Longiceph) dalam ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,01) terhadap turunnya Tebal kerabang telur ayam petelur strain CP 909 priode. Tidak dianjurkan penambahan tepung ikan lemuru pada ransum, karena tidak menambah tebal kerabang telur. 
POTRET SELINTAS SAPI SONOK DI EKS. KAWEDANAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN SELVIA NURLAILA
MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan Vol 9, No 1 (2012): HAYATI
Publisher : MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.595 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan mendiskripsikan kelembagaan sapi sonok. Penelitian ini dilaksanakan di Eks. Kawedanan Waru Kabupaten Pamekasan Materi penelitian adalah sapi milik peternak di sentra sapi Sonok di Kabupaten Pamekasan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang terkumpul dianalisis deskriptif. Hasil penelitian diperoleh Sapi Sonok merupakan sapi Madura betina (induk) yang dipelihara secara khusus dan dibesarkan dengan tujuan kesenangan melalui kontes keindahan, keterampilan serta mempunyai nilai ekonomis tinggi. Dalam pemeliharaan Sapi Sonok ini dilakukan seleksi performan meliputi bentuk tubuh, warna bulu, tanduk, kuku, kesehatan sapi dan tingkat pertumbuhan menurut umurnya yang dipadu dengan seni tradisional, mementingkan segi keindahan dan keserasian dan keterampilan sapi betina. Di samping itu terdapat paguyuban sapi Sonok yang beranggotakan para atau sebagian peternak sapi Sonok. 
STRATEGI PUSAT PENGEMBANGAN AGENSI HAYATI (PPAH) SHINTA DALAM MENGEMBANGKAN PRODUK AGENSI HAYATI DI KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASAN Moh Zali
MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan Vol 10, No 10 (2013): HAYATI
Publisher : MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.007 KB)

Abstract

Plant protection is an integral part of the system and business sustainability. The Agency's biological Development Center (PPAH) as the first door for farmers or farmers groups in empowering farmers in integrated pest control. The purpose of the research is to identify factors internal and external environments that include strengths, weaknesses, opportunities and threats for the PPAH Shinta in developing Biological Agency in Pamekasan Galis and define alternative strategies PPAH Shinta. The results showed the internal, external factors and alternative strategies as follows: internal factors which contributed towards the development of PPAH Shinta in developing biological products to agencies in district of Galis, Pamekasan strength: tooling AH, enough Experience, the number of members is pretty good, service, increasing revenue PPAH Shinta. While the disadvantage is: low-member partipasi, lack of product diversification, the partnership has not been optimized and insufficient counselling as well as dependence on government programs. The external factors which influence on development of the PPAH Shinta in developing biological products to agencies in district of Galis, Pamekasan have opportunities: the potential of vast open land, many farmers, the potential amount of resources (commodities variety), development of supportive government policies, AH. While the threats are: many who develop, farmers less leverage the use of biodiversity, the Trust Agency farmers against product quality the effect is longer, better quality competitors, following standard Laboratory applications PHPOPTH. An alternative strategy is the best that can be done for the development of the power strategy is the PPAH shinta peluan (aggressive), where implementation may be done in developing the Agency's biological products in Pamekasan Galis is maximizing the use of facilities and human resources to improve and expand the number and type of products to increase production of Biological Agens PPAH Shinta. 
DETEKSI Escherichia coli SUMBER AYAM KAMPUNG DAN RESISTENSINYA TERHADAP BERBAGAI ANTIBIOTIK Anwar Rosyidi
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 3, No 1 (2018): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.092 KB)

Abstract

Escherichia coli serotipe O157:H7 dapat menyebabkan terjadinya haemorrhagic colitis (HC) pada manusia dengan gejala spesifik terjadinya diare berdarah. Pada beberapa pasien selain menyebabkan haemorrhagic colitis (HC), E. coli serotipe O157:H7 dapat juga menyebabkan terjadinya haemolytic uremic syndrome (HUS), thrombocytopenia purpura (TPP) yang menyerang syaraf pusat. Tujuan penelitian  ini adalah untuk mendeteksi keberadaan dan prevalensi E. coli O157:H7 dan E. coli pada ayam kampung, serta menguji resistensinyanya terhadap antibiotik. Untuk menentukan bakteri yang diperoleh merupakan  Escherichia coli O157:H7, 30 usus ayam kampung yang diambil dari tempat pemotongan di pasar tradisional Mataram, kemudian isi usus dikultur pada media Fluorocult agar untuk Escherichia coli O157:H7. Pada media Fluorocult, Escherichia coli O157:H7 yang disinari lampu UV tidak terlihat  fluoresen atau pendaran, sedangkan E. coli strain lainnya akan terlihat berpendar. Bakteri Escherichia coli yang diperoleh diuji sentivitasnya terhadap 4 antibiotik. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Escherichia coli terdeteksi 100% pada feses ayam kampung namun Escherichia coli O157:H7 tidak terdeteksi (0%). Escherichia coli sumber ayam kampung  mempunyai pola resistensi terhadap antibiotik yang tertinggi terhadap ampisilin, diikuti tetrasiklin, kloramfenikol dan terendah terhadap ciprofloksasin. Escherichia coli sumber ayam kampung ditemukan kasus multiple drugs resintance atau resistensi lebih dari satu jenis antibiotik yakni terhadap ampisilin dan  tetrasiklin.
PENGARUH PENAMBAHAN JUS BELIMBING WULUH (Averrhoa blimbi) DENGAN KONSENTRASI BERBEDA PADA DANGKE DITINJAU DARI WAKTU PENGGUMPALAN, KADAR ABU DAN MUTU ORGANOLEPTIK Rena Rifnida
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 3, No 2 (2018): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.406 KB) | DOI: 10.53712/maduranch.v3i2.444

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pemberian jus blimbing wuluh yang tepat untuk menghasilkan dangke berkualitas optimum.  Penelitian ini mengukur waktu pengumpalan, kadar abu  dan mutu organoleptik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dangke yang terbuat dari susu sapi segar, getah pepaya dan air jeruk nipis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan 5 perlakuan 4 ulangan, data dianalisis dengan Anova. Terdapat perbedaan yang signifikan (p < 0,01) pada waktu penggumpalan, kadar abu dan mutu organoleptik pada dangke. Pada penambahan 0,4% jus blimbing pada dangke memberikan hasil yang terbaik untuk waktu penggumpalan, kadar abu dan mutu organoleptik pada dangke. Rata-rata waktu penggumpalan adalah 30,325 ± 0,27 detik, kadar abu 4,79 ± 0,08% dan mutu organoleptik adalah 4,35 ± 0,50 (warna), 4,60 ± 0,81 (rasa), 4, 60±0, 81 (tingkat kesenangan). Berdasarkan penelitian disarankan untuk menggunakan jus blimbing konsentrasi sebanyak 0,4% dalam pembuatan dangke
ANALISIS EKONOMI LAMA PENGGEMUKAN SAPI JANTAN PERANAKAN ONGOLE (PO) BERDASARKAN BOBOT BADAN TERNAK Fitrayady H.P.
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 6, No 1 (2021): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v6i1.1066

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan lama pemeliharaan sapi Peranakan Ongole (PO) jantan berdasarkan bobot badan (BB). Penelitian dilakukan di Loka Penelitian Sapi Potong (Lolitsapi) Grati, Pasuruan selama bulan April s.d. September 2015. Materi menggunakan 32 ekor sapi jantan PO; dibagi ke dalam dua kelompok BB dan lama penggemukan berbeda. Penelitian ini menggunakan RAL Faktorial (2x3), yaitu fakor I berdaarkan BB awal penggemukan A=< 250 kg dan B= ≥250 kg. Faktor II berdasarkan lama penggemukan 1, 2, dan 3 bulan. Pemberian pakan semua perlakuan dan faktor adalah sama (BK >3 % berdasarkan BB dan PK > 8 %. Parameter meliputi BB, skor kondisi tubuh (SKT), FCR, Brutto dan Netto. Analisis data menggunakan uji variasi analisis varian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BB, PBBH dan SKT pada perlakuan fakor lama dan BB awal penggemukan menunjukkan perbeda nyata (P<0,05), namun PBBH antar lama penggemukan tidak menunjukkan perbedaan. Namun berdasarkan FCR terbaik dengan nilai FCR masing-masing sebesar 5,8 % dan 6,2%. Berdasarkan perhitungan keuntungan netto terbaik pada lama penggemukan 3 bulan sebesar Rp.1.744.000, tetapi faktor BB bakalan perlakuan A dan B tidak berbeda. Disimpulkan bahwa BB dan tingkat keuntungan yang baik adalah pada faktor lama penggemukan selama 3 bulan dibandingkan 1 dan 2 bulan, namun berdasarkan perhitungan FCR yang baik adalah lama pengemukan 2 dan 3 bulan daripada 1 bulan; sedangkan faktor bobot badan pada awal pengemukan kurang berpengaruh terhadap tingkat keuntungan.