cover
Contact Name
Ervina Indrayani
Contact Email
acroporapapua@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
acroporapapua@yahoo.com
Editorial Address
Sekretariat Acropora, Gd. Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Uncen Waena. Jl. Kamp Wolker WAENA, Jayapura, Papua
Location
Kota jayapura,
P a p u a
INDONESIA
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua
ISSN : 26225476     EISSN : 26851865     DOI : https://doi.org/10.31957/
Core Subject : Agriculture,
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua adalah terbitan berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Cenderawasih. Ruang lingkup jurnal fokus pada kajian ilmu kelautan dan perikanan.
Articles 83 Documents
Biodiversitas Ikan Karang Famili Pomacentridae Di Perairan Kota Jayapura, Provinsi Papua Baigo Hamuna; Lisiard Dimara; Yunus Pajanjan Paulangan
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.966 KB) | DOI: 10.31957/acr.v3i2.1518

Abstract

This study aims to determine the diversity, distribution, and ecological index of coral fish from the Pomacentridae family in the coral reef ecosystem of Jayapura City. Reef fish observations were carried out in April 2020 at seven study sites. The fish observation was carried out at a depth of 3 to 5 m using the Underwater Visual Census method. Ecological indices were determined using PAST software (PAleontological Statistics) version 4.01, while the similarity index between study sites was determined using PRIMER 7 software. The results showed that the number of coral fish species of Pomacentridae family was 35 species with a total of 346 individual fish. The species distribution was very diverse and no fish species were found at all study sites. The diversity index ranges from 0.572 to 2.215 (low to moderate category), the evenness index ranges from 0.431 to 0.886 (medium to high category), and the dominance index ranges from 0.145 to 0.616 (low to moderate category). The diversity index at Base-G, Pulau Kayupulo, and Lampu Merah sites shows the fish community is classified as medium diversity with high evenness. There are similarities between study sites, where the species N. filamentosus contributed to the formation of group A (Base-G and Argapura 1 sites), while P. moluccensis, C. margaritifer, and P. taeniometopon species contributed to the formation of group B (Argapura 2, Pulau Kosong 1, Pulau Kosong 2, Pulau Kayupulo, and Lampu Merah sites).Keywords: Coral reef; Reef fish; Ecological index; Community structure; Similarity index
ANALISIS KESESUAIAN LOKASI SERO APUNG DI PERAIRAN TELUK TANAH MERAH KABUPATEN JAYAPURA Lisiard Dimara; Kalvin Paiki; Eduard Raunsay; Ervina Indrayani; John Domingus Kalor D Kalor
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.199 KB) | DOI: 10.31957/.v1i1.504

Abstract

Sampai saat ini belum dilakukan analisis kesesuaian lokasi untuk penempatan Sero Apung berdasarkan parameter biologi, fisika dan kimia perairan di Teluk Tanah Merah khusunya dan Perairan Kabupaten Jayapura pada umumnya. Tujuan dalam penelitian adalah untuk menentukan lokasi penempatan Sero Apung berdasarkan parameter biologi, fisika dan kimia perairan di Teluk Tanah Merah Jayapura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi pada lokasi-lokasi yang ditentukan secara purposif. Penentuan titik samping dengan bantuan survei lapangan dan wawancara dengan nelayan. Analisis data menggunakan skoring kesesuaian, dilakukan dengan cara menurunkan hasil skoring yang diperoleh kedalam model geo-statistik untuk mendapat model, yang didasari pada transfer data Geodetic/position (Degree, Minute, Second/DMS) sehingga mendapatkan nilai tunggal, dengan formula: Numeric Value (Lat ; Long) = Degree + {Minute + (Second/ 60} / 60. Hasil penelitian yang diperoleh skoring kesesuaian perairan berdasarkan paramater biologi, fisika dan kimia perairan diperoleh nilai rata-rata 85,33% dengan kisaran 66,67 – 100 %. Berdasarkan hasil yang diperoleh memperlihatkan perairan Teluk Tanah Merah berada pada kelas yang sangat sesuai (S1) untuk lokasi penempatan Sero Apung. Sedangkan zona pengembangan lokasi penempatan Sero Apung berada pada koordinat 02'26, 081 LS dan 140'21, 448 BT (titik 6) 02'125, 889 LS dan 140'21, 298 BT (titik 5). Kata Kunci : Kesesuaian Perairan, Sero Apung, Teluk Tanah Merah
Uji Efektifitas Antijamur Ekstrak Bintang Laut Linckia laevigata (Linnaeus, 1758) Terhadap Pertumbuhan Jamur Trichophyton sp. Shanti Rosdianti; Lisiard Dimara; Popi Ida Laila Ayer
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.966 KB) | DOI: 10.31957/acr.v2i2.1066

Abstract

Penelitian uji efektivitas antijamur ekstrak bintang laut Linckia laevigata (Linnaeus, 1758) terhadap jamur Trichophyton sp. bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antijamur dari ekstrak bintang laut L. laevigata (Linnaeus, 1758) terhadap jamur Trichophyton sp. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2018 sampai Februari 2019 di Laboratorium POLTEKES (Politeknik Kesehatan) Jayapura dan Laboratorium Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan (Universitas Cenderawasih). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif, yakni penggambaran secara akurat pemeriksaan atau skrining senyawa-senyawa bioaktif dan pengujian aktivitas antijamur dari objek kajian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ektrak bintang laut L. laevigata memiliki kandungan senyawa fitokimia berupa flavonoid, steroid dan saponin. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ekstrak bintang laut L. laevigata memiliki potensi antijamur dengan zona hambat terbesar berkisar antara 4,89 mm yang dimiliki pada ekstrak metanol bintang laut L. laevigata dengan konsentrasi 9,0 mg/ml, sedangkan untuk zona hambat terkecil berkisar antara 1,11 mm yang dimiliki pada ekstrak etil asetat bintang laut dengan konsentrasi 3,0 mg/ml.Kata Kunci: Linckia laevigata; Trichophyton sp.; Flavonoid; Steroid; Saponin
Pengolahan tradisonal buah Bruguiera gymnorryzha L. sebagai bahan pangan di Kampung Ramardori, Kabupaten Supiori Popi Ida Laila Ayer; Iriani Ira Bukorpiper
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.337 KB) | DOI: 10.31957/acr.v1i2.933

Abstract

Kekayaan sumber daya pangan di Indonesia beraneka ragam sehingga dapat dijadikan sumber pangan karbohidrat, protein maupun lemak. Salah satu sumber daya alam yang potensial untuk dieksplorasi sebagai bahan pangan adalah hutan mangrove. Papua memiliki luas hutan mangrove terbesar di Indonesia yaitu 2, 49 juta ha. Masyarakat kampung Ramardori, Kabupaten Supiori telah memanfaatkan Buah mangrove jenis Bruguierra gymnorrhiza L. sebagai bahan pangan alternatif. Penelitian ini membahas proses pengolahan tradisional buah Bruguierra gymnorrhiza L. menjadi tepung yang dikonsumsi masyarakat setempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 di Kampung Ramardori Distrik Supiori Selatan Kabupaten Supiori. Metode yang digunakan pada saat penelitian adalah metode observasi dan wawancara. Proses pengolahan tradisional buah Bruguierra gymnorrhiza L. menjadi pangan alternatif terdiri dari beberapa tahap yaitu, tahap pemilihan buah, perebusan buah, pengirisan dan perendaman daging buah serta perebusan dan penggilingan daging buah menjadi tepung.Kata Kunci: Pengolahan tradisional; Pangan; Bruguierra gymnorrhiza L; Kampung Ramardori
Aspek Finansial Usaha Perikanan Pancing (Long Line) Di TPI Hamadi Kota Jayapura (Studi Kasus: Nelayan Kelurahan Hamadi) Kalvin Paiki; Kristhopolus K. Rumbiak; Maklon Warpur
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.915 KB) | DOI: 10.31957/acr.v4i1.1751

Abstract

Hamadi Fish Landing Base (Pengkalan Pendaratan Ikan; TPI Hamadi) is the largest in Papua Province. Most fishermen in TPI Hamadi are long line fishermen. Long line is a fishing gear used to catch pelagic and demersal fish. The purpose of this study is to determine the feasibility of analyzing the business from the financial aspect of the fishing business (long line) at the Hamadi Fish Auction Place (Tempat Pelelangan Ikan; TPI Hamadi) Jayapura City. Data collection methods in this study are the observation method, interview method, documentation method, data analysis related to the financial aspects of the business which include; NPV (Net Present Value), PP (Payback Period) and B/C Ratio (Benefit Cost Ratio). The technical aspects of catching include basic longline fishing gear, operating methods and catches. The results obtained are; The basic longline fishing gear consists of a main rope of 10,000 m long, 30 cm branch rope, swivel, 2,000 cork buoys, stone weights weighing 5-8 kg, and fishing hooks of 10,000 seeds. The operating method of basic longline fishing gear consists of setting, and hauling. The financials of the basic longline catching business at TPI Hamadi show that the fishing business is feasible. The feasibility of basic longline catching business can be seen with the NPV value of 7,154,663 (NPV> 0), IRR 24% (IRR > 19%), Payback Period is 2.28 (PP < 3 years) including the fast return category, and the B/C Ratio is 1,19 (B/C > 1), so it can be concluded that the basic longline fishery business is declared financially feasible. Key Words: Net Present Value; Internal Rate of Return; Payback Period; Benefit Cost Ratio; TPI Hamadi
Pemanfaatan Citra Satelit Sentinel-2A Untuk Pemetaan Habitat Dasar Perairan Dangkal (Studi Kasus: Teluk Humbolt, Kota Jayapura) Alfred Dimara; Baigo Hamuna; Lisiard Dimara
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.017 KB) | DOI: 10.31957/acr.v3i1.1213

Abstract

The waters of Humbolt Bay in Jayapura City have a diversity of habitats in shallow water. The purpose of this study is to map the shallow water habitat in the waters of Humbolt Bay, Jayapura City using Sentinel-2A satellite imagery. This research was conducted from April to May 2019 in several parts of Humbolt Bay, including Kosong Island, Kayupulo Island, and along the coast from Hamadi to Weref. Mapping of shallow water habitat using the supervised classification method with Lyzenga algorithm transformation. The accuracy of the classification results is done by using the confusion matrix method to compare the sample points in the field with the results of the classification of satellite images. Sentinel-2A satellite image data processing results obtained shallow water habitat including live coral, seagrass, dead coral, and sand with an estimated area of about 269.8 Ha, 148.9 Ha, 156.1 Ha, and 87.6 Ha. The results of the accuracy-test analysis showed that the mapping accuracy was 73.77% of the 61 validation points used for the accuracy test.Keywords: Bottom habitat; Sentinel-2A; Supervised; Lyzenga algorithm; Humbolt Bay
Reproduksi Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch, 1792) Di Rawa Wasur Taman Nasional Wasur Kabupaten Merauke Norce Mote; Ita Mattaru; Chalvyn Silasa Pakidi
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.028 KB) | DOI: 10.31957/acr.v4i2.1926

Abstract

Climbing perch (Anabas testudineus Bloch, 1792), one of the types of fish that is able to survive in freshwater and brackish water, which belongs to the type of Blackwater fish. The study aims to determine the reproduction of Climbing perch (Anabas testudineus Bloch, 1792) at Wasur Swamp. The fish sampling was conducted in May to July 2019, with catching using a mesh of gills measuring the net-size 2.5 cm. Analysis used is the genital ratio, the maturity level of gonads (TKG), the Maturity index gonads (IKG) and fecundity. The whole fish was acquired during the study amounting to 380 tails consisting of 211 males and 169 females. The genital ratio gained during the study was 1.2:1. The spawning peak for three months of observation of the female fish of TKG IV occurred in May at the I Station. The fecundity of the Climbing perch ranges from 1.984 to 73.795, at a total length range of 105–159 mm and a total weight of 28 - 84 grams.Key Words: Climbing perch; Anabas testudineus; Reproduction; Wasur Swamp
Tutupan Terumbu Karang di Perairan Teluk Tanah Merah, Kabupaten Jayapura Robert Munua; Baigo Hamuna; John D. Kalor
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1229.266 KB) | DOI: 10.31957/acr.v2i1.984

Abstract

Terumbu karang memiliki fungsi, peranan dan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Secara ekologi terumbu karang bermanfaat sebagai sumber makanan, habitat, tempat berkembang biak dan tempat hidup bagi berbagai oarganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis lifeform tutupan karang, persentase terumbu karang dan parameter fisik-kimia perairan Teluk Tanah Merah Distrik Depapre. Pengambilan data selama 7 bulan dari bulan Oktober 2017 sampai April 2018.  Metode pengamatan terumbu karang yang digunakan adalah observasi dan Point Intercept Transect (PIT) pada kedalaman 3 m dan 10 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 tipe lifeform karang Acropora di perairan Teluk Tanah Merah yaitu Acropora encrusting (ACE), Acropora submassive (ACS), Acropora digitate (ACD), Acropora branching (ACB,) dan Acropora tabulate (ACT), serta 9 jenis non-Acropora yaitu Coral branching (CB), Coral massive (CM), Coral submassive (CS), Coral encrusting (CE), Coral foliose (CF), Coral mushroom (CMR), Heliopora (CHL), Tubipora (CTU), dan Millepora (CME). Rentang tutupan terumbu karang hidup berkisar antara 42,00% sampai 56,67% di kedalaman 3 m dan berkisar antara 39,33% sampai 62,67% di kedalaman 10 m.Kata Kunci: Acropora; Non-Acropora; Tutupan karang hidup; Point Intercept Transect; Teluk Tanah Merah
Kondisi Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Tablasupa Kabupaten Jayapura dan Nilai Manfaat Ekonominya Basa T. Rumahorbo; Baigo Hamuna; Lisiard Dimara
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.368 KB) | DOI: 10.31957/acr.v1i2.929

Abstract

Ekosistem terumbu karang memiliki nilai dan arti yang penting baik dari segi ekologi, sosial, ekonomi maupun budaya masyarakat. Keberadaan ekosistem terumbu karang dapat berdampak pada ekonomi dan pengembangan wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tutupan karang hidup dan nilai manfaat ekonomi dari ekosistem terumbu karang di perairan Tablasupa. Pengamatan kondisi tutupan karang hidup dilakukan dangan menggunakan metode Point Intersept Trasect (PIT) pada kedalaman 3 m di 2 stasiun penelitian. Sedangkan nilai manfaat ekonomi ekosistem terumbu karang diperoleh dengan menggunakan konsep valuasi ekonomi untuk menghitung nilai manfaat secara langsung maupun manfaat tidak langsung dari potensi ekosistem terumbu karang yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kondisi tutupan karang hidup di perairan Tablasupa berada dalam kategori sedang hingga baik dengan tutupan karang hidup berkisar antara 34,0% - 52,5%. Jenis karang hidup yang dominan adalah Coral branching dan Coral massive, Acropora branching, Acropora submassive dan Acropora tabulate. Nilai total manfaat ekonomi sumberdaya terumbu karang perairan Tablasupa mencapai Rp. 3.856.018.301,- per tahun, yang terdiri dari manfaat langsung perikanan terumbu (89,626%), manfaat tidak langsung sebagai nursery ground (0,014%), manfaat pilihan atau keanekaragaman (0,004%), manfaat keberadaan (1,194%) dan manfaat warisan (8,963%).Kata Kunci: Terumbu karang; Point Intersept Trasect; Manfaat ekonomi; Perairan Tablasupa
Analisis Kadar Air, Lemak, Protein dan Uji Organoleptik Pada Ikan Tuna (Katsuwonus pelamis, L) John Dominggus Kalor; Betinia Susanti Runggamusi; Basa T Rumahorbo
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.066 KB) | DOI: 10.31957/acr.v4i2.1905

Abstract

Research Research on the analysis of water content, fat, protein, and organoleptic tests of grilled tuna and smoked tuna (Katsuwonus pelamis L) was carried out using experimental methods, which consisted of determination of water content, determination of fat content, determination of protein content, and organoleptic test. Data were analyzed quantitatively. The results obtained that the water content of asar tuna or grilled tuna is 60.85% and smoked tuna is 59.29%. The fat content of grilled tuna is 3.92% and smoked tuna is 1.45%. The protein content of grilled tuna obtained was 38.02% and smoked tuna was 53.87%. Meanwhile, the organoleptic test (preference) on the texture, taste, aroma, and color of grilled tuna and smoked tuna showed that smoked tuna had a higher level of preference than grilled tuna.Key Words: Water content; Fat; Protein; Organoleptic test; Katsuwonus pelamis