cover
Contact Name
ARYUNI SALPIANA JABAR
Contact Email
aryunijabar@gmail.com
Phone
+628114058858
Journal Mail Official
aryunijabar@gmail.com
Editorial Address
Jl.h. Lamuse lorong daeng manabba perum manabba residence Samping lepo-lepo mas
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 27163679     DOI : 10.52423
Core Subject : Humanities, Social,
Welvaart: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Terbit 2 kali setahun. Diterbitkan oleh Jurusan Kesejahteraan Sosial Fisip Univertsitas Halu Oleo. Publikasi ilmiah ini diperuntukkan sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian mahasiswa dan dosen khususnya yang terkait dengan bidang kesejahteraan sosial.
Articles 58 Documents
IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN RAMAH ANAK DI PUSKESMAS (PRAP) DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI BIDANG KESEHATAN DI PUSKESMAS MOKOAU KELURAHAN PADALEU KECAMATAN KAMBU, KOTA KENDARI arfa arfa; Suharty Roslan; Bakri Yusuf
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 2, No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4808.289 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v2i1.20048

Abstract

Tujuan penelitian ini, Untuk mengetahui Implementasi dan Faktor yang mempengaruhi Program Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP) Mokoau. Metode penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi PRAP di Puskesmas Mokoau. Pertama, Puskesmas Mokoau telah memiliki tenaga kesehatan yang dilatih Konvensi Hak Anak, hanya 1 (satu) orang, sehingga belum maksimal. Kedua, Puskesmas Mokoau dalam menyediakan Pusat Informasi Hak Anak atas Kesehatan, informasi dalam bentuk audio belum tersedia. Ketiga, Puskesmas Mokoau dalam menyediakan ruang tunggu/bermain bagi anak yang berjarak aman dari ruang   tunggu pasie telah dilaksanakan. Namun, belum memiliki matras. Keempat, Puskesmas Mokou dalam melaksanakan pelayanan penjangkauan kesehatan anak di Sekolah, berupa pemeriksaan kesehatan dan upaya untuk mendeteksi sedini mungkin penyakit yang dapat dialami oleh anak. Kelima, Puskesmas Mokou Menyelenggarakan Tata Laksana Kasus Kekerasan Terhadap Anak/Konseling (KTA), tenaga kesehatan telah menunjukan keterbukaan dalam menghadapi anak, yang disesuaikan  dengan umur dan berusaha memahami anak serta tidak menyalahkan anak dalam proses pertolongan kepada anak. Keenam, Puskesmas Mokoau dalam menyediakan Ruang ASI telah dimanfaatkan. Namun, tempat belum sediakan karena keterbatasan ruangan yang tidak memungkinkan. Ketujuh, di Puskesmas Mokoau telah Terdapat tanda peringatan “Dilarang Merokok” sebagai Kawasan Tanpa Rokok yang dipajang di depan pintu masuk Puskesmas Mokoau. Kedelapan, Penyediaan Sanitasi lingkungan di Puskesmas Mokoau sudah sesuai standar. Sedangkan, Faktor-Faktro Yang Mempengaruhi PRAP di Puskesmas Mokoau adalah faktaor yang mendukung kerjama lintas sektor, pendanaan, dan regulasi. Sedangkan, yang menghambat terdiri atas Sarana Prasarana yang kurang memadai, SDM yang belum mencukupi, dan kurangnya kesadaran masyarakat. Puskesmas Mokoau, dalam mewujudkan Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP) belum sepenuhnya terlaksana dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Yang akhirnya, upaya untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) di Bidang Kesehatan baru berada pada tingkatan Madya khusus di Puskesmas Kota Kendari.
IMPLEMENTASI LAYANAN UNIT REHABILITASI MENTAL DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Abdillah Al-Hasni; Sulsalman Moita; Tanzil Tanzil
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 2, No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1121.202 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v2i1.20031

Abstract

Rehabilitasi mental merupakan upaya perbaikan atau pemulihan mental seseorang yang pernah mengalami gangguan kejiwaan agar kembali kepada kondisi awal sebagai manusia seutuhnya dan dapat diterima kembali di tengah masyarakat. Kegiatan proses rehabilitasi mental dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu: tahap persiapan, tahap penempatan/penyaluran dan tahap pengawasan.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Implementasi Layanan Unit Rehabilitasi Mental di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juni Tahun 2019 di Unit Rehabilitasi Mental Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Informan dalam penelitian ini ada tiga orang yaitu kepala ruangan unit rehabilitasi mental Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara, Perawat serta Pasien rehabilitasi mental dipandang dapat memberikan informasi yang memadai. Pemilihan informan dalam penelitian ini penulis lakukan secara Purposive Sampling. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Di dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarakan hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa layanan unit rehabilitasi mental di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara masih kurang optimal disebabkan kurangnya tenaga rehabilitasi sehingga proses seleksi pasien rehabilitasi sering tertunda, sarana prasarana serta fasilitas belum memadai, ketersediaan anggaran yang masih terbatas, belum adanya kerjasam antara RS Jiwa Prov. Sultra dan dinas sosial terkait penempatan pasien ketika pasien kembali ke RS Jiwa karena penyakitnya kambuh kembali dan pelayanan pengawasan pasien sebahagian tidak dilaksanakan secara bertahap karena keterbatasan akses kunjungan pasien yang jauh tempat tinggalnya.
IMPLEMENTASI PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) (Studi di Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari) Tanzil, Muhammad Arif; Bauto, La Ode Monto; Sarmadan, Sarmadan
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 1, No 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1194.085 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v1i2.16548

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program KOTAKU di Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari dan manfaat program KOTAKU di Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari. Implementasi program kota tanpa kumuh di Kelurahan Bende dapat dikatakan berjalan secara efektif. Hal ini ditandai dengan dilaksanakannya beberapa persyaratan implementasi menurut Petunjuk Teknis Operasional Program Kota Tanpa Kumuh dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Kawasan Perkotaan, yakni dilaksanakannya kegiatan sosialisasi yakni dilaksanakan di RW sasaran dengan mengundang masyarakat, kegiatan perencanaan yakni menentukan dan menyepakati kawasan prioritas, kegiatan pelaksanaan yang didahului kegiatan persiapan yakni pemantapan tim panitia penanggung jawab setiap program kemudian pelaksanaan dengan mendorong keterlibatan masyarakat, keberlanjutan yakni pembentukan panitia yang mendampingi masyarakat memelihara program yang sudah dilaksanakan serta evaluasi program agar dapat diketahui pelaksanaan kegiatan yang perlu mendapat perbaikan. Adapun program KOTAKU yang telah dilaksanakan adalah Program fisik menyangkut rehabilitasi pemukiman kumuh dan Program non fisik berupa Pelatihan/penyuluhan penangan sampah, Pelatihan/penyuluhan perbaikan lingkungan, dan Pelatihan usaha mikro kecil dan menengah. Pelaksanaan program KOTAKU telah memberikan manfaat bagi masyarakat di Kelurahan Bende. Manfaat tersebut disamping memperbaiki lingkungan pemukiman masyarakat juga mendorong masyarakat untuk hidup mandiri
MODEL INTERVENSI PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL LANSIA (Di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari) Sulfiah, Tanzil, Aryuni Salpiana Jabar
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 1, No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.625 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v1i1.10727

Abstract

Penelitiandilakukan di PantiSosialTresnaWerdhaMinaula Kendari DesaRanoohaKecamatanRanomeetoKabupatenKonawe Selatan.Tujuanpenelitianuntukmengetahui model intervensipekerjasosialdanfaktor-faktor yang mempengaruhikeberhasilanintervensipekerjasosialdalammeningkatkankeberfungsiansosiallansia di panti. Penelitianinimenggunakanmetodedeskriptifdenganpendekatankualitatif, penentuaninformanmelaluiPurposive Sampling,informanterdiridari 5 orang pekerjasosial, 1 orang pembimbingpsikologis, 1 orang perawat dan 3 orang lansia.Pengumpulan data menggunakanobservasi, wawancara dan studidokumentasi dan analisis data dilakukandengandeskriptifkualitatif.Hasil penelitianditemukanbahwapekerjasosialdalamintervensinyaterhadaplansiamenggunakandua model/bentukyaitudirect practice (prakteklangsung) dan indirect practice (praktektidaklangsung). Adapunfaktor –faktor yang mempengaruhikeberhasilanintevensipekerjasosialyaitusikapklien yang kooperatif, kesadarandiriklienbahwaiamemilikimasalah dan kemauanuntukberubah, hubunganbaikantarapekerjasosialdenganklien, dan penyesuaianmateri, metode dan media denganklien. 
RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI DESA MATABURA KECAMATAN AMONGGEDO KABUPATEN KONAWE Kurniawan Sidik; Muh. Arsyad; Aryuni Salpiana Jabar
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 2, No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.412 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v2i2.23964

Abstract

Dalam pembangunan di Indonesia masalah kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang ditandai oleh besarnya jumlah penduduk miskin, pengangguran, keterbelakangan, dan keterpurukan. Tingginya angka penduduk miskin menyebabkan terjadinya penurunan sumber daya manusia dan menjadikan semakin lemahnya daa saing bangsa. Memperhatikan kondisi diatas, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan progam yang merupakan pengembangan dari sistem jaminan sosial yang dapat meringankan dan membantu rumah tangga sangan miskin dalam hal mendapatkan akses pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar dengan harapan program ini dapat mengurangi kemiskinan di Negara kita. Program tersebut adalah Program Keluarga Harapan. Penetian ini bertujuan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap pelaksanaan Proggram Keluarga Harapan di Desa Matabura Kecamatan Amonggedo yang dilihat dari 3 aspek yaitu persepsi., sikap dan partisipasi. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memberi gambaran atau melukiskan kenyataan yang ada tentan masyarakat atau sekelompok orang tertentu dilapangan secara analisis yang prosesnya meliputi penguraian hasil observasi dari satu gejala yang diteliti atau lebih, dengan populasi sebanyak orang. Dalam hal ini, seluruh populasi diambil dtanya. Teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan Skala Likert untuk mengukur persepsi, sikap, dan partisipasi masyarakat terhadap Program Keluarga Harapan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap Program Keluarga Harapan dengan nilai 0,87 yang dilihat dari pengetahuan masyarakat tentang Program Keluarga Harapan serta tujuan dan manfaatnya. Sikap masyarakat terhadap Program Keluarga Harapan adalah positip denngan 0,91 dilihat dari penilaian dan tanggapan masyarakat yang setuju dengan dilaksakannya Program Keluarga Harapan dan menilai program ini bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Partisipasi masyarakat terhadap Program Keluarga Harapan adalah positif dengan nilai 0,92 yang dilihat dari keterlibatan dan keaktifan masyarakat dalam setiap kegiatan pertemuan, dan pelaksanaan kewajiban masyarakat sebagai peserta dari Program Keluarga Harapan. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa respon masyarakat terhadap Program Keluarga Harapan di Desa Matabura Kecamatan Amonggedo adalah positif.
IMPLEMENTASI PROGRAM BEASISWA BIDIK MISI DALAM MEMBANTU AKSES PENDIDIKAN MAHASISWA TIDAK MAMPU (Studi pada Mahasiswa Penerima Bidik Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari) Sandri Sandri; Ambo Upe; Aryuni Salpiana Jabar
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 2, No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2465.709 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v2i1.20037

Abstract

Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk   mengetahui  implementasi  program beasiswa bidik misi dalam membantu akses pendidikan mahasiswa kurang mampu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa penerima bidik misi angkatan 2016 dan 2017 fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas halu oleo kendari serta penggurus bidik misi universitas halu oleo kendari. Hasil penelitian Implementasi program beasiswa bidik misi dalam membantu akses pendidikan mahasiswa kurang mampu meliputi 1). Pendanaan, Dana Bidikmisi yang diserahkan  kepada  Mahasiswa adalah  Rp.  6.000.000,00/semester melalui rekening yang telah ditetapkan masing – masing Perguruan Tinggi dan diberikan lansung kepada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. 2). Pembinaan, pengeloa bidik misi seacara aktif melakukan pembinaan kepada mahasiswa penerima bidik misi   pembinaan yang dilakukan pengelola bidik misi dilalakukan seacara intensif untuk mahasiswa baru dari semester satu sampai dan memasuki semester 3 sampai 8 pembinaan diserahkan kepada masing-masing program studi dan juga mahasiswa semester 3 sampai 8 tetap dilakukan kontrol pembinaan oleh pengelola bidik misi. 3). Penghentian bantuan, mahasiswa yang melanggar tata tertib bidik misi dapat dikeluarkan dan digantinkan oleh mahasiswa lain. Berdasarkan hasil penelitian Implementasi program beasiswa bidik misi di universitas halu oleo kendari telah terlaksana dengan baik dan bisa membantu mahasiswa kurang mampu untuk melanjutkan studi diperguruan tinggi.
BADAN USAHA SENTRA PENYULUHAN KEHUTANAN PEDESAAN (SPKP) BENTENG WACU AWA DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT (Studi di Desa Jaya Makmur Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi) La Jer; Bahtiar Bahtiar; Dewi Anggraeni
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 1, No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.35 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v1i2.16737

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi badan usaha Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) Benteng Wacu Awa dalam memberdayakan masyarakat di Desa Jaya Makmur Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi, dan untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) Benteng Wacu Awa dalam memberdayakan di Desa Jaya Makmur Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yakni metode yang berlandaskan pada filsafat, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksprimen) di mana peneliti adalah instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dan generalisasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh, bahwa fungsi badan usaha Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) Benteng Wacu Awa dalam memberdayakan masyarakat di Desa Jaya Makmur Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi yakni fungsi komersial, fungsi sosial, dan fungsi pembangunan ekonomi. Sedangkan hambatan-hambatan yang dihadapi Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) Benteng Wacu Awa dalam memberdayakan masyarakat di Desa Jaya Makmur Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi yaitu hambatan internal melalui terbatasnya sumber daya manusia, tidak tersedianya bahan baku, keterbatasan kemampuan manajerial, serta tidak adanya kemampuan mengelola peluang pasar yang ada dan terbatasnya modal usaha yang dimiliki. Sedangkan hambatan eksternal yakni akses Kelompok Usaha Bersama (KUB) sebagai mitra pemerintah, sebagai jembatan pemerintah dengan pengusaha kurang optimal dan belum ada pihak swasta yang memberikan bantuan modal sebagai usaha pemberdayaan ekonomi.
PENANGANAN ANAK BERMASALAH DENGAN HUKUM (ABH) DALAM KASUS TINDAK ASUSILA (Studi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Kendari) Sahrial G, Syaifudin S. Kasim, Sarpin
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 1, No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.337 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v1i1.10830

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kasus tindakan asusila yang dilakukan anak,kemudian faktor penyebab terjadinya kasus tindakan asusila yang dilakukan anak, dan bagaimana proses penanganan anak kasus tindak asusila di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Kendari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini anak binaan yang mendapatkan pembinaan, dan pegawai LPKA yang memberikan pembinaan kepada anak binaan dan pihak pekerja sosial sebagai informan tambahan. Hasil penelitian bahwa bentuk tindakan asusila yang dilakukan anak yaitu : (1). Ciuman dan Godaan yang di lakukan Pelaku terhadab  Korban (2). Upaya Memaksa Salah Satu Pihak atau memaksa pihak yang satu agar menuruti kemauan pihak yang satu atas kemauan yang diinginkanya adapun Faktor - Faktor penyebab terjadinya tindakan asusila pada anak (1). Faktor Internal faktor yang terdapat dalam diri pelaku (2). Faktor Eksternal faktor yang berada diluar diri pelaku proses penanganan anak yang dilakukan di Lembaga Pembinaan  Khusus  Anak  Kelas  II  Kendari  (1).  Proses  Advokasi  Anak  proses bagaimana membantu anak dan keluarga mampu mendapatkan hak dan keadilan (2). Penerapan Pendidikan Agama (3). Penerapan Pendidikan Non Formal (Sekolah) Dalam LPKA atau usaha berfikir warga binaan semakin meningkat dan menunjang hal hal positif (4). Penerapan Pendekatan Informatif (informative approach) yaitu metode pemberian ilmu keterampilan untuk anak binaan LPKA (5). Pendekatan Partisipatif (partisivative approach) bagaimana anak dituntun memberikan pengetahuan terbaik mereka sesama anak binaan lainya (6). Pendekatan Experensial (experienscial approach) bagaimana menuntun anak terlibat langsung dalam proses penanganan atau di sebut belajar sejati.
BENTUK INTERVENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI SISWA BERMASALAH (STUDI DI SMA NEGERI 1 GU KABUPATEN BUTON TENGAH) Wa Aisa; La Ode Monto Bauto; Megawati A. Tawulo
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 2, No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.332 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v2i2.23432

Abstract

Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab siswa yang bermasalah di sma negeri 1 gu kabupaten buton tengah dan untuk mengetahui bentuk intervensi guru bimbingan dan konseling dalam menangani siswa bermasalah  di SMA Negeri 1 Gu Kabupaten Buton Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripstif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan informan sebanyak 12 orang Hasil penelitian ini  menunjukan bahwa faktor yang menyebabkan siswa bermasalah di Sekolah SMA Negeri 1 Gu Kabupaten Buton Tengah yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal yaitu (1) sikap terhadap belajar siswa (2) motivasi belajar siswa.(3) kosentrasi belajar,(4)kemampuan berprestasi. (5) rasa percaya diri siswa sangat minim terutama dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. faktor ekternal yaitu: (1) keluarga broken home, kebanyakan dari siswa yang bermasalah disebabkan oleh keluarga yang tidak harmonis lagi, yang dimana siswa masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. (2) rendahnya tingkat pendidikan  orang tua, (3) Lingkung Sosial. (4) Bentuk Intervensi Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Menangani Siswa Bermasala yaitu dengan melakukan konseling individu dan konseling kelompok yang dilakukan oleh guru bimbingan kornseling dalam penyelesaian masalah dimana guru BK melihat permasalahan siswa yang sama dan dikumpulkan dalam satu ruangan untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi dengan pemberian motivasi terhadap siswa.
PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Desa Mantobua, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna) Mimin Mimin; Muhammad Rusli; Tanzil Tanzil
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 2, No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.122 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v2i1.20032

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kepala desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi Covid-19 dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat peran kepala desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimasa pandemi Covid-19 di Desa Mantobua Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif Adapun informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Mantobua, Sekretaris desa, RT desa dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, peran kepala desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi Covid-19  terdiri dari peran kepala desa sebagai motivator yaitu kepala desa mampu mengarahkan masyarakat untuk berpartisipasi hal positif di masa pandemic, seperti mengarahkan agar masyarakat memanfaatkan bantuan langsung tunai dengan sebaik-baiknya, peran kepala desa sebagai mobilisator yaitu kepala desa mampu untuk memfasilitasi kegiatan pembangunan seperti memberikan bantuan untuk membuka usaha bengkel misalnya kompresor dan alat bengkel lainnya, dan peran kepala desa sebagai mobilisator adalah kepala desa mengarahkan untuk melakukan sesuatu berkaitan dengan pembangunan seperti melakukan gotong royong untuk pembersihan lingkungan pasar dan tempat ibadah. Kedua, faktor pendukung kepala desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi adalah sumber daya aparatur desa yaitu Selama Covid-19 aparatur Desa Mantobua selalu bekerja sama yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, partisipasi masyarakat yaitu masyarakat selalu berpartisipasi dalam mencegah penyebaran covid 19 dengan mengikuti protokol kesehatan selama pandemi seperti memakai masker, menjaga jarak bila berada ditempat keramaian, dan penghambat yaitu sumber dana yaitu sumber dana untuk desa Mantobua itu hanya memanfaatkan dana yang berasal dari pemerintah saja sedangkan dana dari desa mantobua sendiri itu belum ada, sumber daya manusia dan teknologi yaitu Masyarakat Desa Mantobua masih banyak yang belum paham kegunaan dari teknologi itu. Banyak dari masyarakat yang tanpa membaca langsung membagikan berita tersebut