cover
Contact Name
Wilmar Maarisit
Contact Email
wmaarisit@yahoo.com
Phone
+6285242613749
Journal Mail Official
ukitwenasfmipa@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon Jln. Manado-Tomohon Kelurahan Talete II (Kuranga). Kec. Tomohon Tengah, Kota Tomohon. Sulawesi Utara Indonesia
Location
Kota tomohon,
Sulawesi utara
INDONESIA
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical)
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) is an Nasional journal presenting original research in Pharmacology and Toxicology, Pharmaceutical Chemistry, Drug Discovery, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Biology, Herbal Medicines, Pharmaceutics, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Care, Pharmaceutical Technology. We receives manuscripts in Bahasa Indonesia and English Language. Publishing frequency 2 issues per year, on April and October.
Articles 143 Documents
Formulasi Sediaan Sabun Antiseptik Ekstrak Daun Pepaya Carica papaya Megi Sahambangung; Olvie Datu; Gideon Tiwow; Nerni Potolangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.838 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.38

Abstract

Pepaya merupakan salah satu tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Bagiantanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional adalah daunnya. Senyawa antiseptik yangterdapat dalam daun pepaya adalah polifenol dan flavonoid. Antiseptik adalah senyawa kimia yangdigunakan untuk menghambat atau mematikan mikroorganisme pada jaringan hidup, yangmempunyai efek membatasi dan mencegah infeksi agar tidak menjadi parah. Penelitian ini bertujuanuntuk membuat sediaan sabun antiseptik dari ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 20%, 30%,40%. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium. Pada tahap pertama daunpepaya diekstraksi dengan cara dingin menggunakan maserasi. Lalu, dibuat sediaan sabunantiseptik dengan konsentrasi 20%, 30%, 40%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwaekstrak daun pepaya dapat diformulasikan menjadi sabun antiseptik dengan konsentrasi 20%, 30%,dan 40% dan hasil pengujian mutu sabun cair ekstrak daun pepaya telah memenuhi persyaratanyang sesuai dengan standar yang ditetapkan SNI 06-4085-1996.
Pola Peresepan Antihipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Peserta BPJS di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano Rian Kapantow; Olvie Datu; Reky Palandi; Nerni Potalangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.273 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.39

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola peresepan antihipertensi pada pasien rawat jalanpeserta BPJS di RSUD Dr Sam Ratulangi Tondano. Metode penelitian ini adalah penelitiandeskriptif dimana data dikumpulkan secara retrospektif. Data yang digunakan adalah data rekammedik pasien rawat jalan peserta BPJS di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano pada bulan November2018. Hasil dari penelitian ini adalah seluruh pasien berjumlah 46 orang dengan pasien terbanyakberjenis kelamin perempuan yaitu 35 orang (76%) dan paling banyak pasien berusia >60 tahun(54.35%). Berdasarkan diagnosa pasien hipertensi dengan komplikasi DM berjumlah 25 pasien,pasien komplikasi penyakit jantung 2 orang, hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal sertakomplikasi DM dan gagal ginjal 6 orang, hipertensi dengan komplikasi DM dan penyakit jantungserta komplikasi gagal ginjal dan penyakit jantung 3 orang dan 1 pasien hipertensi dengankomplikasi DM, gagal ginjal dan penyakit jantung. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat tujuhpola peresepan dan berdasarkan pedoman yang digunakan pola peresepan antihipertensi di RSUDDr. Sam Ratulangi Tondano telah sesuai.
Uji Stabilitas Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Nangka Artocarpus heterophyllus Lamk Tiara Misericordia Lasut; Gideon Tiwow; Silvana Tumbel; Einstein Karundeng
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.959 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.40

Abstract

Daun nangka mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antibakteri sehingga dapatmenghambat pertumbuhan bakteri jerawat. Untuk mempermudah penggunaan daun nangkasehingga dibuat menjadi suatu sediaan topikal berupa salep. Penelitian ini bertujuan untuk membuatsediaan salep dan mengetahui basis salep yang memenuhi syarat uji stabilitas fisik. Salep ekstraketanol daun nangka dibuat dalam dua basis salep yaitu basis hidrokarbon dan basis larut air. Ujistabilitas salep menggunakan uji stabilitas Freeze Thaw Cycle dan diuji sifat fisik salep meliputi ujiorganoleptik, uji homogenitas, uji pH dan uji daya sebar. Sediaan salep ekstrak etanol daun nangkadiamati selama 12 hari (6 siklus). Hasil penelitian menunjukkan basis hidrokarbon memilikikestabilan yang baik dalam uji organoleptik, uji homogenitas dan uji pH. Sedangakan untuk basislarut air hanya memiliki kestabilan yang baik pada uji homogenitas.
Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Kapas Gossypium hirsutum Terhadap Larva Udang Artemia salina dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Veronica Davis; Wilmar Maarisit; Ferdy Karauwan; Sonny Untu
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.375 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.41

Abstract

Kapas Gossypium hirsutum L. merupakan salah satu anggota famili Malvaceae yang telahbanyak dimanfaatkan untuk kesehatan pada bagian biji dan daunnya. Kapas G. hirsutum memilikisenyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, tanin, saponin dan steroid yang dapat memberikanefek farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas toksisitas dari daun kapas G.hirsutum. agar dapat diolah dan dimanfaatkan. Ekstrak yang diperoleh digunakan untuk ujitoksisitas terhadap larva udang Artemia salina L. dengan metode Brine Shrimp Lethality Test(BSLT). Konsentrasi ekstrak etanol daun kapas G. hirsutum yang digunakan yaitu 300 µg/mL, 200µg/mL, 100 µg/mL, 50 µg/mL, dan 25 µg/mL beserta larutan kontrol yang hanya berisi akuades.Jumlah larva Artemia salina diuji dengan tiga kali replikasi yaitu 30 ekor. Total larva Artemia salinayang digunakan yaitu 180 ekor larva. Presentasi kematian larva dianalisis dengan analisis probitmenggunakan SPSS for windows. Hasil analisis probit menggunakan SPSS menunjukan nilai LC50dari ekstrak etanol daun kapas G. hirsutum sebesar 152,38 µg/mL.
Analisis Formalin Pada Tahu Yang Beredar di Pasar Tomohon, Pasar Tondano dan Pasar Karombasan Novaria Kiroh; Gideon Tiwow; Vlagia Paat; Amal Ginting
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.636 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan formalin pada tahu yang dijual diPasar Tomohon, Tondano dan Karombasan. Jenis penelitian ini yaitu uji laboraturium untukmengetahui adanya kandungan formalin lewat analisis kualitatif dengan menggunakan tiga pereaksiyaitu pereaksi KMnO4 0.1 N, pereaksi Schiff dan Test Kit Formalin. Hasil analisis kandunganformalin, terdapat beberapa sampel yang postif dengan menggunakan pereaksi KMnO4 0.1 N danpereaksi Schiff yaitu sampel A5, A6 dan A7. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkanbahwa Metode KMnO4 dan Schiff mampu mendeteksi kandungan formalin dibawah batas deteksiTest kit formalin yaitu 2 ppm. Adanya kandungan formalin pada tahu tidak dapat ditentukan hanyadengan melihat ciri-ciri tahu tersebut namun perlu dilakukan penelitian agar hasil yang di dapatkanlebih akurat.
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Tagalolo Ficus septica Burm F Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Johrawati Aritan; Jeane Mongi; Sonny Untu; Douglas Pareta
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.864 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.48

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji toksisitas ekstrak daun Tagalolo (Ficus septica Burm.F)terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT). Penelitianini bertujuan Untuk mengetahui toksisitas akut ekstrak etanol daun Tagalolo terhadap kematianlarva Artemia salina L menggunakan metode BSLT. Daun Tagalolo (Ficus septica Burm.F)mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin (katekol). Larva Artemia salina leach yangdigunakan dalam penelitian ini yaitu larva yang baru menetas sebanyak 150 ekor. KemudianPengamatan dilakukan selama 1 x 24 jam terhadap kematian larva udang. Untuk persen jumlahkematian pada kosentrasi 12,5 ppm sebesar 30%, kosentrasi 25 ppm sebesar 50%, kosentrasi 50ppm sebesar 75%, kosentrasi 100 ppm sebesar 100%. Hasil pengujian terhadap ekstrak etanol daunTagalolo menggunakan analisis probit LC50 sebesar 39,710.
Analisis Kandungan Merkuri pada Krim Pemutih yang Beredar di Pasar Tomohon dan Tondano Anatasya Mongdong; Jeane Mongi; Vlagia Paat; Douglas Pareta
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.787 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.49

Abstract

Merkuri Merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat bersifat racun, yang sering digunakan padakosmetik salah satunya krim pemutih. Pemakaian krim pemutih akan menjadikan kulit putih mulus.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis krim pemutih mengandung Merkuri yang beredar dipasar Tomohon dan Tondano. Sampel diambil Sebanyak 4 sampel. Metode yang digunakan dalampenelitian ini yaitu uji kualitatif dengan cara uji reinsch test menggunakan batang tembaga dan ujikuantitatif yaitu menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil analisis kualitatif(Reinsch Test) menggunakan batang tembaga dari ke 4 sampel (A,B,C,dan D) yang memberikanreaksi positif adanya merkuri yaitu sampel C, sampel tersebut peneliti ambil dipasar Tomohon.Kemudian ke tiga sampel lainnya (A,B,danD) dilanjutkan uji kuantitatif menggunakanSpektrofotometer Serapan Atom, dari ketiga sampel yang diuji analisis kuantitatif menggunakanSpektrofotometri Serapan Atom hanya 2 sampel (A dan D) dinyatakan positif meskipun kadarnyakecil, dimana sampel A peneliti ambil di pasar Tomohon dengan memliki kadar 0,0248 bpj dansampel D peneliti ambil di pasar Tondano dengan memiliki kadar 0,0112 bpj dan yang satunyanegatif yaitu sampel B yang tidak memiliki kadar
Uji Stabilitas Formulasi Sediaan Salep Antibakteri dari Ekstrak Etanol Biji Labu Kuning Cucurbita moschata dengan Variasi Basis Tesalonika Hermina Mamahit; Olvie Datu; Hariyadi Hariyadi; Yessie Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.663 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.50

Abstract

Pemilihan formulasi yang baik sangat menentukan tercapainya tujuan pengobatan, dimanaperbedaan tipe basis salep akan mempengaruhi sifat fisik serta stabilitas dari sediaan tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan biji Labu Kuning dibuat sediaan salep serta mengujisifat fisik sediaan dengan dua variasi basis sehingga didapatkan sediaan yang stabil serta sesuaistandar formulasi salep. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif dan uji Independent SampleT-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan basis salep berpengaruh terhadap sifat fisiksalep yang meliputi organoleptis, homogenitas, dan daya sebar, tetapi tidak mempengaruhi nilai pHsediaan salep. Terdapat perbedaan yang signifikan antara salep basis hidrokarbon dan larut airkarena nilai probabilitas 0,001<0,05. Basis hidrokarbon memiliki sifat fisik yang paling memenuhisyarat dibandingkan basis larut air setelah dilakukan uji Freeze-Thaw.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kayu Kapur Melanolepis multiglandulosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Escherichia coli Deo Tampongangoy; Wilmar Maarisit; Amal Ginting; Silvana Tumbel; Selvana Tulandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.961 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.51

Abstract

Bakteri adalah salah satu penyebab terjadinya infeksi, Staphylococcus aureus menjadi penyebabinfeksi pada kulit dan luka sedangkan Escherichia coli menyebabkan peradangan pada salurankemih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri serta nilai MIC dan MBCekstrak daun Kayu Kapur (Melanolepis multiglandulosa) terhadap bakteri Staphylococcus aureusdan bakteri Escherichia coli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah difusi agarmenggunakan kertas cakram. Hasil penelitian semua konsentrasi ekstrak daun Kayu Kapur(Melanolepis multiglandulosa) mulai dari 400, 500, 600, 700, 800, 900 hingga 1000 µg/10 µLmenunjukan adanya aktivitas antibakteri yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat padabakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dari penelitian yang dilakukan dapatdisimpulkan bahwa ekstrak daun Kayu Kapur memilki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcusaureus dan Escherichia coli. Nilai MIC ekstrak daun Kayu Kapur terhadap bakteri Staphylococcusaureus adalah 43,1 µg/10 µL dan nilai MBC-nya adalah 172,4 µg/10 µL, sedangkan nilai MICekstrak daun Kayu Kapur terhadap bakteri Escherichia coli adalah 43,975 µg/10 µL dan nilai MBCnya adalah 175,9 µg/10 µL.
Efektivitas Ekstrak Daun Cempedak Artocarpus integer Sebagai Antibakteri Frengky Mawea; Wilmar Maarisit; Olvie Datu; Nerni Potalangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.639 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.52

Abstract

Masalah yang sering dihadapi dalam bidang pengobatan saat ini adalah resistensi bakteri terhadapantibiotik pada negara berkembang maupun negara maju. Oleh karena itu banyak dilakukan risetdalam pembuatan dan pengembangan antibiotik baru untuk menghadapi resistensi bakteri, baik daribahan sintesis maupun dari sumber alami. A. Integer adalah salah satu tanaman yang digunakansebagai obat dan banyak ditemukan di daerah tropis. Penelitian ini merupakan penelitianeksperimen laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis untuk pengamatan nilaiMIC dan MBC. Penentuan nilai MIC pada tujuh perlakuan dengan konsentrasi ekstrak etanol daunA. integer dibuat pengenceran berseri yakni 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350 mg/ml. Analisisspektrofotometer bahwa nilai MIC ekstrak etanol daun A. integer pada bakteri E. coli terdapat padakonsentrasi 150 mg/ml dengan rata-rata absorbansi sebelum inkubasi 0,628 dan sesudah inkubasi0,502. Nilai MIC pada bakteri S. aureus terdapat pada konsentrasi 250 mg/ml dengan rata-rataabsorbansi sebelum inkubasi 0,765 dan sesudah inkubasi 0,529. Nilai MBC yang dianalisis lanjutpada spektrofotometer, bahwa ekstrak etanol daun A. integer belum mampu membunuh bakterikarena setelah diinkubasi menunjukan peningkatan nilai absorbansi. Ekstrak etanol daun A. Integerbersifat bakteriostatik. Nilai MIC pada konsentrasi 150 mg/ml terhadap bakteri E. coli, dan padabakteri S. aureus terdapat pada konsentrasi 250 mg/ml

Page 2 of 15 | Total Record : 143