cover
Contact Name
Adolf Situmorang
Contact Email
teknika@usm.ac.id
Phone
+628122003033
Journal Mail Official
teknika@usm.ac.id
Editorial Address
Jl.Soekarno-Hatta, Tlogosari. Semarang, Jawa-Tengah, Indonesia Telp: 024-6702757; fax: 024-6702272
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Teknika
Published by Universitas Semarang
ISSN : 14104202     EISSN : 25808478     DOI : 10.26623/teknika.v17i1.3127
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Teknika merupakan jurnal untuk menyebarluaskan hasil penelitian atau pemikiran dibidang Teknik Sipil. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ini difokuskan pada bidang Teknik Sipil dan Rekayasa. Dosen, mahasiswa, dan peneliti diharapkan dapat memanfaatkan jurnal ini untuk berbagi pengetahuan hasil penelitian atau pemikirannya.
Articles 98 Documents
TINJAUAN KINERJA INLET JALAN UNTUK MENGURANGI GENANGAN AKIBAT LIMPASAN HUJAN Dinda Fardila; Salasia Tajunnisa Setiya Utami; Alifia yadira Tasyah
Teknika Vol 17, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.307 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v17i1.3127

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi pada saat musim hujan terjadi genangan pada ruas jalan akibat hambatan samping bahu jalan. Tujuan penelitian untuk menentukan nilai intensitas tinggi curah hujan pada jalan, pengujian perbandingan nilai debit limpasan terhadap jumlah street inlet sesuai kondisi di lapangan, pengaruh street inlet terhadap volume ruas jalan pada hambatan batu kerikil, dan nilai koefisien limpasan sesuai daerah aliran.Dari uji penelitian didapatkan hasil, pengujian intensitas hujan dengan nilai rata-rata 1 lubang inlet adalah 1,87 mm/menit, 2 lubang inlet yaitu 1,90 mm/menit, dan 3 lubang inlet sebesar 2,06 mm/menit. Kemudian hasil analisis debit limpasan menunjukkan debit limpasan pada 1 lubang inlet lebih kecil dari debit limpasan 2 lubang inlet dan 3 lubang inlet. Untuk pengujian volume genangan dengan jumlah 1 lubang inlet terjadi genangan lebih tinggi dari jumlah 2 inlet, sedangkan 3 inlet lebih rendah genangannya. Selanjutnya hasil pengujian koefisien limpasan sesuai ketetapan pada tabel koefisien pengaliran.
TINJAUAN METODE PEMBAYARAN KARTU TOL ELEKTRONIK (LOKASI DI GERBANG TOL BANYUMANIK, JALAN TOL SEMARANG-SOLO) Seno Suharyo; Wardana Galih Pamungkas; Diah Rahmawati
Teknika Vol 13, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.314 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v13i2.1315

Abstract

Jalan tol saat ini memiliki peran yang penting dalam mengefisienkan waktu tempuh perjalanan kendaraan roda 4 (empat) atau lebih dari satu tempat ke tempat yang lain. Sistem pembayaran tol juga ikut berkembang seiring bertambahnya jumlah kendaraan yang melewati jalan tol. Kartu tol elektronik menjadi satu-satunya metode pembayaran yang digunakan di semua gardu tol. Semua golongan kendaraan melakukan transaksi pembayaran tol menggunakan kartu tol elektronik. Mengenai efektifitas penggunaan kartu ini untuk semua jenis golongan kendaraan akan menjadi topik penelitian ini.Metode penelitian yang digunakan adalah dengan survei lapangan dan melakukan wawancara. Hasil survei akan dianalisa untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan gardu tol.Dari hasil rekapitulasi data sekunder pada data lalu lintas Gerbang Tol Banyumanik tanggal 5, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 Mei 2018, total jumlah transaksi pembayaran menggunakan uang tunai sebesar 2.370 transaksi, sedangkan total jumlah transaksi pembayaran menggunakan kartu tol elektronik (e-toll card) sebesar 112.300 transaksi. Secara prosentase diperoleh perbandingannya sebesar 2% transaksi tunai berbanding 98% transaksi menggunakan kartu tol elektronik (e-toll card).Untuk hasil survai diketahui tingkat kedatangan kendaraan arah keluar (exit) sebanyak 1985 kendaraan, tingkat pelayanan rata-rata kendaraan di gardu arah keluar (exit) sebesar 253 kendaraan/jam, dengan jumlah gardu pelayanan sebanyak 6 gardu. Rasio tingkat kedatangan dengan tingkat pelayanan (ρ) adalah 1,3. Dengan nilai rasio tingkat kedatangan dibanding tingkat pelayanan gardu tol lebih besar dari 1 (), maka dapat diartikan bahwa pada Gerbang Tol Banyumanik jalur keluar (exit) mengalami antrian yang cukup panjang. Salah satu alternatif cara untuk mengurangi panjang antrian adalah dengan mengalihkan sejumlah gardu tol arah masuk (entry) untuk dipakai menjadi gardu tol arah keluar (exit), dengan tetap menyediakan minimal 1 (satu) gardu tol arah masuk (entry). Hal lain adalah diperlukan kesadaran pengguna kendaraan dalam memastikan kartu tol elektronik selalu terisi saldo yang cukup. Kata kunci : kartu tol elektronik, gerbang tol, tingkat pelayanan
ANALISA LABORATORIUM SIFAT CAMPURAN POOR GRADED ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (ACWC) slamet budirahardjo; Setyoningsih Wibowo
Teknika Vol 16, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.612 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v16i1.3174

Abstract

Susunan lapisan perkerasan jalan mempunyai fungsi untuk menopang dan mendistribusikan beban lalu lintas dengan tujuan tidak menimbulkan kegagalan konstruksi atau kerusakan yang berarti terhadap konstruksi jalan yang sudah terbentuk. Berkaitan dengan kinerja lapis permukaan perkerasan jalan (surface course) yang berpegang pada prinsip long life performance, maka guna mewujudkan hal tersebut dibuatlah suatu rancangan campuran rencana (Design Mix Formula, DMF) sesuai dengan fungsi jalan. Tujuan penelitian adalah menganalisa nilai stabilitas dan fleksibilitas terhadap nilai porositas campuran aspal panas akibat poor graded campuran AC-WC spesifikasi teknik PU Bina Marga Tahun 2010 yang menyimpang dari rancangan campuran rencana optimum berdasarkan pengujian di laboratorium dengan menggunakan metode Marshall. Berdasarkan target awal gradasi campuran agregat beton aspal Laston AC-WC sesuai spesikasi teknis Bina Marga Tahun 2010 diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,1%. Penyimpangan target gradasi campuran agregat mengakibatkan perubahan sifat campuran panas beton aspal Laston AC-WC. Penyimpangan sifat campuran beton aspal Laston AC-WC kondisi KAO = 6,1% terbesar terjadi pada target gradasi senjang campuran agregat tipe 2 terhadap target gradasi awal campuran agregat Laston AC-WC.
Perhitungan Volume Kolam Retensi Muktiharjo Kidul Semarang Berdasarkan Data Curah Hujan Harian Maksimum Kawasan Kali Tenggang Yohanes Sandy Setiadi; Wisnu Suharto; Diah Setiati Budiningrum
Teknika Vol 9, No 2 (2014): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.95 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v9i2.758

Abstract

 Abstrak Perencanaan Volume Kolam Retensi Muktiharjo Kidul Semarang di perhitungkan denganmenggunakan Data Curah Hujan Harian Maksimum kawasan Kali Tenggang Semarang.Data CurahHujan Maksimum dapat diperoleh dari BMKG Kota Semarang atau Dinas PSDA KotaSemarang.Curah Hujan Harian Maksimum dihitung setelah itu di dapat volume Kolam Retensi,Sehingga dengan di dapatkan Volume Kolam Retensi tersebut Konstruksi Kolam Retensi MuktiharjoKidul Semarang dapat Menampung sementara debit air dari Sungai Tenggang.Kolam RetensiMuktiharjo Kidul Semarang direncanakan untuk menampung kelebihan debit air Sungai Tenggang  Abstract Planning Volume Retention Pool Muktiharjo Kidul Semarang calculated using MaximumDaily Rainfall Data Kali Tenggang Semarang.Data region Maximum Precipitation can be obtained fromBMKG Semarang or PSDA Semarang.Curah City Maximum Daily Rain calculated after it in canvolume Retention Pool, so with in getting the Volume Retention pool Construction SwimmingRetention Muktiharjo Kidul Semarang accommodating while the discharge of water from the RiverRetention Muktiharjo Kidul Semarang Kali Tenggang.Kolam planned to accommodate excess waterdischarge Grace River
MANAJEMEN LALU LINTAS DI KAWASAN PASAR BITINGAN KABUPATEN KUDUS yesina intan pratiwi; anik kustirini
Teknika Vol 15, No 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.584 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v15i1.2008

Abstract

Kemacetan lalu-lintas di kota-kota besar di Indonesia selain disebabkan oleh tidak seimbangnya jumlah kendaraan dan kapasitas jalan yang ada, juga disebabkan oleh manajemen lalu-lintas yang kurang baik, serta disebabkan oleh penataan tata ruang kota yang kurang baik. Oleh karena itu tidak terkecuali kemacetan yang ditimbulkan di kawasan pasar Bitingan Kabupaten Kudus. Terjadi kemacetan di karenakan jumlah kendaraan yang melebihi ruas kapasitas jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurai tingkat kemacetan pada kawasan pasar Bitingan Kabupaten Kudus. Dalam hal ini metode penelitian menggunakan analisis data seperti survey data eksisting untuk mengetahui tingkat kemacetan pada pasar Bitingan Kabupaten Kudus tersebut. Oleh karena itu maka di analisis tingkat pertumbuhan lalu lintas yang terjadi saat ini. Rata – rata kemacetan yang ditimbulkan oleh MC lebih besar dibandingkan dengan LV atau HV. Hal ini disebabkan ruas jalan major merupakan jalan menuju pusat perekonomian, pusat perkantoran dan perbelanjaan. Maka dalam hal ini perlu manajemen lalu lintas yang tepat dan efektif.
KAJIAN EMPIRIS SUMUR RESAPAN PADA TANAH SILT Edi Susilo; Bambang Sudarmanto; Bambang Purnijanto
Teknika Vol 12, No 2 (2017): October
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.123 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v12i2.641

Abstract

Abstraksi : Pertumbuhan penduduk sebagai pemicu perubahan tataguna lahan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan aliran permukaan dan menurunnya peresapan air ke dalam tanah, yang berakibat  terjadinya banjir dan kekurangan air tanah. Sumur resapan salah satu alat untuk menambah peresapan air dan sekaligus menurunkan debit banjir. Pendekatan persamaan debit sumur resapan pada umumnya dilakukan secara matematis, sedangkan secara empiris masih sangat kurang.Tekstur tanah diinvestigasi dengan grain size dan hidrometer. Klasifikasi tanah dengan menggunakan segitiga tekstur tanah menurut USDA. Dengan menggunakan sumur dinding rapat diameter 50 cm, dan tinggi 90 cm dilakukan pengujian debit resapan sumur sebanyak 6 kali dengan periode waktu awal 0 jam (tes-1), 3 jam (tes-2), 18 jam (tes-3), 24 jam (tes-4), 42 jam (tes-5), dan 24 jam (tes-6) dengan terus menerus sumur resapan diisi air tanpa terputus. Pengukuran debit resapan dilakukan dari kedalaman 85 cm, setiap penurunan 5 cm sampai kedalaman 10 cm. Diterimanya sebuah persamaan regressi dengan melihat koefisien korelasi (R2)mendekati 1.Hasil penelitian debit sumur resapan dengan diameter 0,50 meter untuk tekstur tanah silt, mengikuti persamaan parabola Qs = 0,000001 . H 4,487. Nilai R2 untuk persamaan ini adalah 0,984. Debit resapan sumur resapan akan menurun semakin lama peresapan berlangsung. Tanah silt belum mencapai kondisi jenuh dalam waktu peresapan selama 24 jam. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang sumber daya air yang berhubungan dengan permasalahan debit resap sumur resapan. Penelitian ini masih sangat awal dalam menyimpulkan hubungan debit resapan dengan kedalaman air dan masih perlu dikembangkan dengan variasi jenis tanah, diameter dan jenis sumur resapan.  Abstract: Population growth as a driver of land-use change has a direct impact on rising surface flows and decreasing infiltration into the soil, resulting in flooding and water shortages. The absorption well is one of the tools to increase water infiltration and simultaneously decrease the flood discharge. The approach of the discharge well equation is generally done mathematically, while the empirical is still very less. The soil texture is investigated by grain size and hydrometer. Soil classification using a soil texture triangle according to USDA. Using well wall wells of diameter 50 cm, and height 90 cm, a well discharge well 6 times (0 test-1), 3 hours (test-2), 18 hours (test-3), 24 hours hour (4th test), 42 hours (test-5), and 24 hours (test-6) with continuous absorption wells filled with water without interruption. The measurement of absorption discharge is done from a depth of 85 cm, each decrease 5 cm to a depth of 10 cm. Acceptance of a regression equation by looking at the correlation coefficient (R2) approaches 1.The results of discharge well discharge research with diameter 0.50 meters for silt soil texture, following parabolic equation Qs = 0,000001. H 4,487. The value of R2 for this equation is 0.984. The absorption well discharge will decrease the longer the infiltration takes place. The silt soil has not reached saturation condition within 24 hours of impregnation. It is expected that this research can be useful in the development of science, especially the field of water resources related to the problems of absorption wells disposal. This research is still very early in concluding the relationship of absorption discharge with water depth and still need to be developed with variation of soil type, diameter and type of absorption well
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI SEMARANG Sofiatul Muflihah; Hari Setijo Pudjihardjo
Teknika Vol 14, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.339 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v14i2.1805

Abstract

Aktivitas pembangunan proyek konstruksi bangunan gedung pada umumnya merupakan kegiatan yang sangat komplek dan sangat berbahaya. Kondisi seperti ini menunjukan karakter yang keras dan sulit dilaksanakan, sehingga dibutuhkan tenaga yang sangat kuat dari pekerja. Karena pekekerjaan didalam proyek yang sangat komplek, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses pelaksanaan kegiatan konstruksi menunjukan angka kecelakaan yang terjadi cukup tinggi. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ), tindakan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) dengan tujuan untuk mengetahui jenis – jenis risiko, faktor – faktor yang mempengaruhi dan pengelolaan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek pembangunan gedung di semarang. Analisis data yang dilakukan dengan membuat kuisioner dan penyebaran kuisioner kepada 45 responden. Responden itu sendiri terdiri dari direktur, konsultan dan kontraktor. Penelitian ini simpulkan bahwa penerapan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja sangatlah berpengaruh dalam pembangunan gedung.Kata kunci : keselamatan dan kesehatan kerja; manajemen risiko; proyek pembangunan gedung.
ANALISIS KINERJA JALAN RAYA MRANGGEN (STUDI KASUS DARI DEPAN SPBU BANDUNGREJO SAMPAI DENGAN PASAR BARU MRANGGEN) Faizal Mahmud; Kukuh Wisnuaji Widiatmoko
Teknika Vol 17, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.748 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v17i1.4641

Abstract

Permasalahan yang berkaitan erat dengan transportasi adalah pertumbuhan penduduk yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut mengakibatkan kegiatan dan mobilisasi penduduk menjadi semakin tinggi dan cepat. Penggunaan ruang jalan yang tidak sebagai mana mestinya dapat menurunkan tingkat pelayanan jalan sehingga terjadi kemacetan. Volume lalulintas pada jam sibuk dalam satu hari digunakan sebagai dasar untuk menganalisa kinerja ruas jalan dan persimpangan yang ada. Penyebab kepadatan lalu lintas pada Jalan Raya Mranggen yaitu pertama nilai (Q) arus lalu lintas menunjukan nilai tinggi yaitu sebesar 2388 smp/jam. Yang kedua nilai hambatan samping yaitu sebesar 849,8. Yang ketiga nilai (C) kapasitas jalan tinggi dan mendekati padat sehingga tidak mampu menampung volume lalulintas yaitu senilai 2697 smp/jam. Yang ke empat yaitu angka (DS) derajat kejenuhan sebesar 0,88 yang mendekati nilai jenuh yaitu 1, sehingga nilai tersebut tidak memenuhi kondisi yang seharusnya. Alternatif yang diusulkan adalah dengan upaya menambah kapasitas jalan dengan lebar 11m dan mengurangi kemacetan yang terjadi akibat mobil parkir di pinggir jalan. Alternatif tersebut memiliki nilai (C) kapasitas sebesar 3886 smp/jam, (Q) arus lalulintas sebesar 2388 smp/jam, sehingga (DS) derajat kejenuhan menjadi 0,61.
PENILAIAN KUALITAS AIR SUNGAI KLASAMAN Hendrik Pristianto; Yusnita La Goa; Angga Saputra
Teknika Vol 13, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.71 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v13i1.1048

Abstract

Sungai Klasaman terletak di Distrik Sorong Timur Kota Sorong, dan melewati 2 kelurahan yaitu Klawuyuk dan Klawalu. Jumlah penduduk kedua kelurahan tersebut pada tahun 2016 mencapai 18.008 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kegiatan ekonomi pada Sungai Klasaman menyebabkan buangan limbah yang membuat peningkatan pencemaran air. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui status mutu dan baku mutu kelas pada sungai dan pengaruh tata ruang bantaran sungai. Analisa yang digunakan adalah metode STORET dan pemetaan menggunakan software Arghis 10.3. Hasil penelitian adalah baku mutu kelas air Sungai Klasaman bagian hulu memenuhi baku mutu kelas II, III, dan IV, status mutu air cemar sedang (-12), pada daerah tengah sungai memenuhi baku mutu kelas III dan IV, status mutu air cemar sedang (-18) sedangkan kondisi hilir memenuhi baku mutu kelas IV, status mutu air cemar sedang (-21). Pencemaran air Sungai Klasaman adalah dari limbah rumah tangga, limbah industri perumahan, dan sampah organik maupun anorganik.
ANALISA KUAT LENTUR BETON ASPAL PADA PERKERASAN LENTUR JALAN Muhammad Latif; Wardana Galih Pamungkas; Bambang Purnijanto
Teknika Vol 16, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.601 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v16i2.3714

Abstract

Kurang dimanfaatkannya limbah aspal di Laboratorium Transportasi menyebabkan pencemaran lingkungan. Dalam penelitian ini limbah aspal tersebut digunakan sebagai bahan penambahan dalam campuran beton yang merupakan salah satu solusi mengatasi masalah limbah aspal. Meneliti lebih mendetail terkait manfaat limbah aspal untuk meningkatkan kuat lentur beton. Prosentase campuran limbah aspal sebesar 10%, 12%, dan 15% dilihat dari kuat lentur.Metode Eskperimen memakai benda uji berupa balok beton berukuran 60cm x 15cm x 15cm yang ditekan pada umur yang telah di tentukan.. Setiap jenis sampel terdiri  3 benda uji dengan berat campuran yang berbeda., sehingga keseluruhan benda uji berjumlah 12 buah.Hasil pengujian kuat lentur diperoleh Beton normal pada pada hasil pengujian kuat lentur nilainya 12 Mpa, Pada berat limbah aspal 10% nilai kuat lentur didapatkan 13,30 Mpa. Berat limbah aspal 12%  nilai kuat lentur senilai  7,60 Mpa. Dan Berat limbah aspal 15% nilai kuat lentur = 5,00 Mpa

Page 3 of 10 | Total Record : 98