cover
Contact Name
Adolf Situmorang
Contact Email
teknika@usm.ac.id
Phone
+628122003033
Journal Mail Official
teknika@usm.ac.id
Editorial Address
Jl.Soekarno-Hatta, Tlogosari. Semarang, Jawa-Tengah, Indonesia Telp: 024-6702757; fax: 024-6702272
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Teknika
Published by Universitas Semarang
ISSN : 14104202     EISSN : 25808478     DOI : 10.26623/teknika.v17i1.3127
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Teknika merupakan jurnal untuk menyebarluaskan hasil penelitian atau pemikiran dibidang Teknik Sipil. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ini difokuskan pada bidang Teknik Sipil dan Rekayasa. Dosen, mahasiswa, dan peneliti diharapkan dapat memanfaatkan jurnal ini untuk berbagi pengetahuan hasil penelitian atau pemikirannya.
Articles 98 Documents
Kajian Daerah Resiko Sanitasi Kabupaten Pekalongan (Penerapan Metode EHRA) Sudi Kasus: Kecamatan Kedungwuni agus sarwo edi sudrajat
Teknika Vol 12, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.883 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v12i1.1190

Abstract

AbstractSanitation is one of the basic urban infrastructure and requires special attention in its management. The causes of poor sanitation conditions in Indonesia are weak sanitation development planning: not integrated, misdirected, not according to needs, and unsustainable, as well as lack of public attention to clean and healthy living behavior (PHBS). The poor sanitation conditions have a negative impact on many aspects of life, ranging from the decline in quality of life, contamination of drinking water sources, increasing number of diarrhea incidents and the emergence of diseases in infants, decreased competitiveness and image, to the economic downturn. One of the efforts to improve sanitation conditions is by preparing a responsive and sustainable sanitation development plan that has principles based on actual data, at the district / city scale, prepared by the local government: from, by and for districts / cities, and incorporating a bottom-up approach up and top-down. The purpose of this study is to provide an overview of a sanitary condition including the behavior of people who are at risk for environmental health both in the household and its surroundings so that accurate initial information will be obtained according to reality and can be used as a basis for sanitation risk assessment as well as consideration for policy making sanitation sector. One method used is the EHRA is a participatory study to identify the condition of sanitation, hygiene and community behavior on a household scale. The resulting data can be used for the development of sanitation programs including advocacy in the district / city up to the village. Based on the results of the EHRA analysis, it can be concluded that Kedungwuni District has various sanitation risks. The IRS results indicate that the village with a level of risk: is less risk is 6 villages; moderate risk is 5 villages; high risk is 6 villages and very high risk 2 villages.AbstrakSanitasi merupakan salah satu prasarana dasar perkotaan dan memerlukan perhatian yang khusus dalam pengelolaannya. Penyebab buruknya kondisi sanitasi di Indonesia adalah lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak berkelanjutan, serta kurangnya perhatian masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Buruknya kondisi sanitasi ini berdampak negatif di banyak aspek kehidupan, mulai dari turunnya kualitas hidup, tercemarnya sumber air minum, meningkatnya jumlah kejadian diare dan munculnya penyakit pada balita, turunnya daya saing maupun citra, hingga menurunnya perekonomian. Salah satu upaya memperbaiki kondisi sanitasi adalah dengan menyiapkan sebuah perencanaan pembangunan sanitasi yang responsif dan berkelanjutan serta memiliki prinsipberdasarkan data aktual, berskala kabupaten/kota, disusun sendiri oleh pemerintah daerah: dari, oleh, dan untuk kabupaten/kota, serta menggabungkan pendekatan bottom-up dan top-down. Adapun tujuan dalam studi ini adalah memberikan hasil gambaran dari suatu kondisi sanitasi termasuk perilaku masyarakat yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan baik dalam rumah tangga maupun sekitarnya sehingga akan diperoleh informasi awal yang akurat sesuai realita dan dapat dipergunakan sebagai dasar dalam penilaian risiko sanitasi sekaligus pertimbangan bagi pengambilan kebijakan bidang sanitasi. Salah satu metode yang digunakan adalah EHRA yaitu sebuah studi partisipatif di untuk mengenai kondisi sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga.Data yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di kabupaten/kota sampai dengan desa/kelurahan. Berdasarkan hasil analisa EHRA dapat disimpulkan bahwa Kecamatan kedungwuni memiliki resiko sanitasi beragam. Hasil IRS menunjukkan bahwa desa/ kelurahan dengan tingkat resiko: kurang beresiko yaitu 6desa; resiko sedang yaitu 5 desa; resiko tinggi yaitu 6 desa dan resiko sangat tinggi 2 desa.
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT LAYANAN JALAN DARI VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN LALU LINTAS Sari Kusumaningrum; Prioutomo Puguh Putranto
Teknika Vol 15, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.382 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v15i2.2669

Abstract

Nilai tolok ukur lainnya untuk mengetahui kinerja lalu lintas yang sesungguhnya tidak hanya dari  berdasar volume lalu lintas. Ada dua cara dalam penelitian ini dengan menggunakan hubungan volume dengan kecepatan dan penggunaan kinerja jalan berdasarkan nilai kerapatan jalan. Adanya penilaian tingkat layanan dengan kecepatan dan kerapatan dapat menjadikan kontrol maupun koreksi terhadap kondisi tingkat pelayanan jalan yang sesungguhnya. Jalan Sultan Syahrir Kota Semarang, merupakan salah satu ruas jalan yang relatif padat di wilayah perbatasan Kota Semarang. Pada pagi dan sore hari jalan Sultan Syahrir tersebut memiliki tingkat kemacetan yang relative tinggi dari perbatasan Kota Semarang-Demak sampai dengan Jl. Kaligawe Semarang. Kondisi ini cukup ideal menjadi lokasi survai untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan sesungguhnya disamping berbasis dari tingkat layanan dari perbandingan nilai volume lalu lintas dengan kapasitas. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada kondisi tertentu kinerja berdasarkan nilai volume dibanding kapasitas dinilai kurang mendekati kondisi riil dan kondisi yang memungkinkan lebih pada dari tingkat layanan pendekatan pada kerapatan jalan. Untuk nilai volume dan kecepatan lebih tepat dapat dilakukan apabila pada kondisi arus pergerakkan lalu lintas dalam kondisi normal,
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kontraktor Dalam melakukan Penawaran Pada Lelang Sistem E- Procurement Hendra Masvika; Misbakhus Siddiq; Hari Setijo Pudjihardjo; Diah Rahmawati
Teknika Vol 10, No 1 (2015): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1059.721 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v10i1.754

Abstract

Sektor konstruksi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Pengadaan jasa konstruksi dengan dana dari APBN, APBD maupun sumber dana lainnya yang berasal loan dari pihak ketiga dengan nilai yang relatif besar, menjadi daya tarik tersendiri bagi penyedia jasa konstruksi untuk ikut ambil bagian sesuai dengan kualifikasi dan kemampuan yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan metode survey kuisioner dengan cara menjaring pendapat atau presepsi, pengalaman dan sikap responden mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kontraktor dalam melakukan penawaran pada lelang sistem e-procurement. Hasil penelitian yaitu  lelang sistem e-procurement, kontraktor harus mempelajari dokumen kontrak untuk menghindari ketidakpastian perhitungan volume pekerjaan didalam HPS. Kemampuan finansial owner merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh bagi kontraktor dalam melakukan penawaran pada lelang sistem e-procurement
ANALISA KEMAMPUAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI DENGAN DAN TANPA MEMILIKI SERTIFIKAT KEAHLIAN KERJA (SKA) DI KOTA SEMARANG Anandhita Rizky; Mochammad Ivall; Hari Setijo Pudjihardjo; Bambang Tutuko
Teknika Vol 13, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.918 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v13i1.1866

Abstract

Masih banyak dijumpai tenaga kerja konstruksi yang belum memiliki Sertifikat Keahlian, seperti yang disyaratkan dalam Undang – Undang Jasa Konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tenaga kerja konstruksi yang memiliki dan tanpa memiliki Sertifikat Keahlian Kerja di kota Semarang. Sampel yang diteliti adalah tenaga kerja konstruksi di kota Semarang. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ada 2 yaitu data primer dan data sekunder. Dari data primer digunakan penyebaran kuesioner yang terstruktur terdiri dari 35 pertanyaan yang diajukan, yang berkaitan dengan kemampuan tenaga kerja konstuksi yang memiliki dan tanpa memiliki Sertifikat Keahlian Kerja di kota Semarang. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala likert dari pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu dari angka 1 hingga 4 dimana angka 1 menunjukan pernyataan di dalam kuesioner tidak diterapkan bagi proyek yang dikerjakan oleh responden dan angka 4 atau semakin tinggi nilainya pernyataan di dalam kuesioner semakin tinggi tingkat penerapan penggunaan Sertifikat Keahlian Kerja bagi tenaga kerja konstruksi di kota Semarang. Dari hasil penelitian menunjukan tenaga kerja yang bersertikat lebih banyak menerapkan kemampuannya dalam bidang konstruksi dibandingkan dengan tenaga kerja yang tidak memiliki Sertifikat Keahlian Kerja.
PENENTUAN KADAR AIR BAGI LAPIS PONDASI DAUR ULANG JALAN BERASPAL DENGAN FOAM BINTUMEN TERHADAP KUAT TARIK TAK LANGSUNG DAN KUAT TEAKAN BEBAS Donny Ariawan; Slamet Budirahardjo; Ikhwanudin Ikhwanudin
Teknika Vol 12, No 2 (2017): October
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.325 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v12i2.637

Abstract

Jalan beraspal merupakan salah satu prasarana transportasi utama di Indonesia yang belum sepenuhnya mencapai kondisi yang aman dan nyaman dimana sering dijumpai kondisi permukaan jalan yang tidak rata, bergelombang dan berlubang yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi penggunanya. Kegiatan perbaikan dan pemeliharaan struktur perkerasan jalan, dalam hal ini jalan beraspal, menjadi sangat penting untuk kelangsungan kegiatan transportasi. Pesatnya perkembangan teknologi di bidang transportasi telah melahirkan satu terobosan baru tentang teknologi penanganan kerusakan jalan yaitu dengan cara daur ulang lapis perkerasan aspal yang sudah ada. Metode daur ulang ini memiliki keuntungan antara lain dapat menghemat biaya, merupakan green technology, memiliki kualitas yang sama dengan material baru, dan menjaga geometris perkerasan karena tebal perkerasan yang sama. Penentuan kadar air terbaik dalam campuran foam bitumen terhadap nilai kuat tarik tak langsung (ITS) serta kuat tekan bebas (UCS) untuk campuran lapis pondasi daur ulang. Dilakukan secara bertahap, dari pengujian untuk bahan penyusun campuran yaitu agregat baru, Reclaimed Asphalt Pavement (RAP), filler, aspal, dan foam bitumen. Kemudian uji terhadap campuran padat meliputi Uji Marshall, Uji Indirect Tensile Strength (ITS) dan Uji Unconfined Compressive Strength (UCS). Kadar air dan kadar foam bitumen sangat berpengaruh terhadap kuat tarik tak langsung (Indirect Tensile Strength/ITS) serta kuat tekan bebas (Unconfined Compressive Strength/UCS) dari campuran dingin daur ulang dengan foam bitumen. Nilai ITS, TSR dan UCS yang dicapai menggunakan kadar foam 2% dan kadar air optimum terbaik yang diketahui dalam penelitian sebesar 100% terhadap Kadar Air Optimum (KAO) yaitu masing- masing 301,04 kPa, 76,36%, dan 723,49 kPa
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KANAL BANJIR BARAT KOTA SEMARANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN Ana Fatchiyati; Diah Rahmawati; Lila Anggraini
Teknika Vol 14, No 1 (2019): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.987 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v14i1.1518

Abstract

ABSTRAKDalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi, sering mengalami berbagai hambatan yang timbul oleh risiko yang terjadi dimana hal tersebut mengakibatkan tidak tercapainya kinerja kualitas pencapaian hasil pekerjaan kontraktor seperti yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan faktor risiko terhadap biaya dan waktu yang berpengaruh pada tahap pelaksanaan konstruksi serta mengetahui dampak, dan respon risiko yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pencapaian hasil pekerjaan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi risiko, analisis risiko dan respon risiko pada proyek konstruksi Pembangunan Bendung Gerak Kanal Banjir Kanal Barat Kota Semarang. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara survei dan menyebarkan kuesioner kepada kontraktor dan para pihak yang terlibat (stake holder). Penilaian frekuensi/probabilitas risiko dan penilaian dampak risiko menggunakan Severity Index, sedangkan untuk analisis risiko menggunakan Probability Impact Matrix. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan ditemukan 6 variabel faktor risiko yang dominan terhadap waktu dan biaya pada tahap pelaksanaan konstruksi yaitu kesulitan saat proses galian, kerusakan peralatan mesin dan perlengkapan proyek, perubahan desain menyesuaikan keadaan dilapangan, ketersediaan jumlah material, kondisi tanah yang tidak stabil, dan cuaca yang tidak menentu.
Pemilihan Moda Transportasi Saat Pandemi Covid-19 dengan Metode Promethee (Studi Kasus : Ruas Jalan Pemuda Kota Semarang) Galih Widyarini; Wardana Galih Pamungkas; Yesina Intan Pratiwi
Teknika Vol 17, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.765 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v17i1.4666

Abstract

Kejadian Pandemi Covid-19 di Indonesia memunculkan banyak perubahan baik di bidang ekonomi, sosial, politik dan sistem transportasi. Salah satunya adalah pembatasan kegiatan yang dilakukan pemerintah guna menghentikan sebaran virus Covid-19. Penyebaran Covid-19 yang relatif cepat menjadi alasan masyarakat khususnya di Kota Semarang lebih selektif dalam memilih moda transportasi. Tujuan dilakukan penelitian adalah guna mengetahui jenis moda transportasi darat yang dipilih oleh masyarakat saat pandemi Covid-19. Metode pengumpulan data dengan menyebar kuesioner ke pelaku perjalanan di ruas Jalan Pemuda Kota Semarang. Data tersebut terbatas pada jenis moda transportasi darat tertentu, yaitu transportasi umum (a1), transportasi online (a2) dan kendaraan pribadi (a3). Analisis data dilakukan dengan Metode Promethee. Batasan kriteria yang menjadi penentu pemilihan moda transportasi darat berupa kenyamanan, waktu perjalanan dan biaya perjalanan. Nilai net flow (NF) merupakan hasil akhir perhitungan data dari Metode Promethee dengan a1 sebesar -1,333; a2 sebesar -2,667 dan a3 sebesar 4. Hasil NF tersebut diurutkan untuk pilihan pertama dengan NF yang terbesar adalah kendaraan pribadi, transportasi umum, dan transportasi online.
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PELAT METODE CAST IN SITU DENGAN SEMI PRECAST PADA RUMAH TINGGAL DUA LANTAI Trias Widorini; Purwanto Purwanto
Teknika Vol 13, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.808 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v13i2.1316

Abstract

Abstrak: Sistim pracetak sudah banyak digunakan pada bangunan bertingkat banyak. Penggunaan metode pracetak dengan ukuran panel yang cukup besar menjadi tidak efisien jika diterapkan pada pekerjaan bangunan bertingkat dua sederhana. Dalam penelitian ini alternatif yang diperkenalkan dalam pembuatan pelat lantai adalah dengan menggunakan metoda semi precast berupa panel-panel yang lebih kecil agar memungkinkan untuk diangkat tanpa bantuan alat berat.Penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mengetahui berapa besar penghematan waktu dan biaya yang digunakan dengan menggunakan pelat semi precast dibanding dengan menggunakan sistem cast in situ. Dengan harapan akan didapat suatu metode pelaksanaan dan cara perancangan yang lebih efisien serta dapat mengoptimalkan penggunaan pelat semi precast sebagai komponen bekisting sekaligus sebagai komponen elemen struktural lantai bangunan gedung dan dapat diaplikasikan pelaksanaannya pada pekerjaan swakelola oleh masyarakat.Penelitian dilakukan pada rumah di Jalan Prambanan Timur II Semarang dengan luasan tanah sebesar 247.5 m2, luas bangunan 300   m2, luas pelat lantai sebesar 129,5 m2 dan pelat tandon air sebesar 13 m2.  Dari hasil analisis total biaya pembangunan rumah tinggal dengan metode cast in situ adalah Rp 1.348.511.161,00 dan dengan metode cast in situ adalah Rp   1.286.646.693,00. Dari hasil tersebut nampak bahwa menggunakan metode semi precast selisih atau lebih murah sebesar Rp   61.864.468,00 atau sebesar 4,59 %. Dari hasil analisis kurva S pembangunan rumah tinggal tersebut dengan menggunakan metode cast in situ membutuhkan waktu 48 minggu, sedangkandengan menggunakan sistem semi precast membutuhkan waktu 42 minggu. Dari hasil tersebut nampak bahwa menggunakan metode semi precast selisih atau lebih cepat 6 minggu atau sebesar 12,5%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari segi biaya dan waktu, metode pelaksanaan dan cara perancangan pelat semi precast lebih efisien daripada metode pelat cast in situ dan dapat diaplikasikan pelaksanaannya pada pekerjaan swakelola oleh masyarakat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari segi biaya dan waktu, metode pelaksanaan dan cara perancangan pelat semi precast lebih efisien daripada metode pelat cast in situ dan dapat diaplikasikan pelaksanaannya pada pekerjaan swakelola oleh masyarakat.  Kata Kunci: pelat lantai, semi precast, Rancancangan Biaya Anggaran, kurva S  Abstract: The precast system has been widely used in multi-storey buildings. The use of precast methods with large enough panel sizes becomes inefficient when applied to simple two-story building work. In this study an alternative introduced in the manufacture of floor plates is to use semi-precast method of smaller panels to enable to be removed without the help of heavy equipment.The research has a purpose to find out how much time and cost savings are used by using semi-precast plate compared with using cast in situ system. With the hope of getting a method of implementation and design more efficient way and can optimize the use of semi-precast plates as components of formwork as well as components of structural elements of the building floor and can be applied to the implementation of self-managed work by the community.The study was conducted at the house on Jalan Prambanan Timur II Semarang with a land area of 247.5 m2, a building area of 300 m2, a floor plot area of 129.5 m2 and a water supply plate of 13 m2. From the analysis of total cost of residential development with method of cast in situ is Rp 1.348.511.161,00 and with method of cast in situ is Rp 1.286.646.693,00. From the result it appears that using semi precast method difference or cheaper is Rp 61.864.468,00 or 4.59%. From the residence curve S residence analysis using cast in situ method takes 48 weeks, sedangkandengan using semi precast system takes 42 weeks. From the results it appears that using semi precast method difference or faster 6 weeks or 12.5%. The results of this study indicate that in terms of cost and time, the method of execution and the design of semi-precast plates more efficient than cast in situ plate method and can be applied to the implementation of self-managed work by the community. The results of this study indicate that in terms of cost and time, the method of execution and the design of semi-precast plates more efficient than cast in situ plate method and can be applied to the implementation of self-managed work by the community.  Keywords: floor plates, semi precast, Budget Cost Design, S curve
MODEL MANAJEMEN RESIKO PROYEK INSFRASTRUKTUR PERDESAAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Zainuddin Zainuddin; Sujiat Sujiat
Teknika Vol 16, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.479 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v16i1.2851

Abstract

Dalam kegiatan pembangunan proyek Insfrastruktur Perdesaan terdapat dua kelompok besar resiko yaitu Resiko internal, dimana resiko ini ada pada Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) / LPMD, Pendamping Lokal Desa dan Pendamping Desa. Dan yang kedua Resiko eksternal, yaitu ada pada kendali Kepala Desa dan Perangkat Desa dan Team dari Pemerintah Kabupaten yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan.Penelitian ini diawali dengan pembagian kuisener pertama yaitu mencari nilai probabilitas faktor resiko yang terjadi, sedangkan identifikasi resiko di ambil dari kuisioner utama kemudian didapat besar risiko, kemudian tahap pengukuran risiko dipetakan dengan diagram treshold of risk levels untuk mengetahui posisi risiko yang terjadi dan sebagai dasar dalam penyusunan pengelolaan risiko. Dan didapat nilai risiko terbesar 25, terkecil 1 dan rata-rata 6 dan dari observasi, dari hasil wawancara lapangan didapat bahwa risiko belum dikolola secara maksimal oleh tim pelaksana kegiatan ataupun pemerintah desa/pengelola, sedangkan dari Pemkab manajemen risiko pengelolaannya masih terbatas pada penyerapan anggaran untuk mengurangi silpa, jadi secara khusus selain dari penyerapan anggaran ADD, DD dan DHB masih belum tampak pengelolaannya.Model Manajemen Resiko pada penelitian ini diselesaikan dengan sistem dinamik menggunakan sofware Vensim didapat sistem pembangunan berkelanjutan sangat mempengaruhi hasil identifikasi resiko dengan semakin banyak faktor keberanjutan semakin menurun tingkat risiko dan perbaikan pada tingkat Manajemen, SDM, Material dan Peralatan, akan mempengaruhi tingkat Resiko, sebagaimana ditunjukkan dalam grafik sebelum berubahan skenario SFD dan setelah diadakan berubahan skenario SFD.
Analisis Performa Jalan Dengan Menggunakan Metode Pada Kawasan Pecinan – Pati Sebagai Pengaruh Restrukturisasi Pasar Rogowangsan iin irawati
Teknika Vol 12, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.623 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v12i1.1185

Abstract

AbstractTransportation is the lifeblood of providing distribution service activities in supporting community activities, both within the city and in the wider region. If there is no balance between structuring land use with the existing transportation system, it will cause an urban problem, one of which is traffic congestion. One factor in traffic congestion is the renovation or restructuring of traditional markets into modern markets. One study of the area affected by the restructuring of the traditional market (Rogowangsan market) became a modern market is the Chinatown in the city of Pati. The method used to analyze the performance of the road is the IHCM method, with a performance indicator in the form of Level of Service (LOS). From the resulting analysis obtained DS value = 0.67 and performance is at LOS C. AbstrakTransportasi merupakan urat nadi dalam memberikan kegiatan pelayanan jasa distribusi dalam menunjang usaha-usaha kegiatan masyarakat, baik di dalam kota maupun di wilayah yang lebih luas. Apabila tidak ada keseimbangan antara penataan tata guna lahan dengan sistem transportasi yang ada, maka akan menimbulkan suatu permasalahan perkotaan, salah satunya adalah kemacetan lalulintas. Salah satu faktor kemacetan lalulintas adalah adanya renovasi atau restrukturisasi pasar tradisional menjadi pasar modern. Salah satu kajian wilayah yang terkena dampak dari restrukturisasi pasar tradisional (pasar Rogowangsan) menjadi pasar modern adalah wilayah Pecinan di kota Pati. Metode yang digunakan untuk menganalisis performa ruas jalan adalah dengan metode MKJI 1997, dengan indikator performa berupa Level of Service (LOS). Dari analisis yang dihasilkan diperoleh nilai DS = 0.67 dan performa berada pada LOS C. 

Page 4 of 10 | Total Record : 98