cover
Contact Name
Adolf Situmorang
Contact Email
teknika@usm.ac.id
Phone
+628122003033
Journal Mail Official
teknika@usm.ac.id
Editorial Address
Jl.Soekarno-Hatta, Tlogosari. Semarang, Jawa-Tengah, Indonesia Telp: 024-6702757; fax: 024-6702272
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Teknika
Published by Universitas Semarang
ISSN : 14104202     EISSN : 25808478     DOI : 10.26623/teknika.v17i1.3127
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Teknika merupakan jurnal untuk menyebarluaskan hasil penelitian atau pemikiran dibidang Teknik Sipil. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ini difokuskan pada bidang Teknik Sipil dan Rekayasa. Dosen, mahasiswa, dan peneliti diharapkan dapat memanfaatkan jurnal ini untuk berbagi pengetahuan hasil penelitian atau pemikirannya.
Articles 98 Documents
IMPLEMENTATION OF BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) FOR ROAD INFRASTRUCTURE IN THE DESIGN PHASE Sulistyowati Sulistyowati; Iryan Dwi Handayani
Teknika Vol 18, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i1.5601

Abstract

The implementation of BIM has long been known to building but is still relatively new to road infrastructure. With various demands such as safety, comfort and maintenance budget, the traditional way of managing road infrastructure is considered inadequate. According to UNECE (United Nation Economic Commission for Europe), in large-scale of infrastructure project, more than 50 percent of contract modification - which is considered inefficient - are related to deficiencies, BIM provides an effective way to overcome this by integrating all the stakeholder since the design phase to post construction phase. This article reviews the implementation of Building Information Modelling (BIM) in road infrastructure, particularly in the design phase. The methodology used is by reviewing some journals discussing implementation of BIM in road infrastructure.
Kajian Perbandingan Analisis Harga Satuan Pekerjaan Terhadap Output Upah Dan Bahan Di Lapangan (Studi Kasus Pembangunan Pasar Di Jepara) nor hidayati; decky rochmanto; surya aninda; mochammad qomaruddin
Teknika Vol 18, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i1.6315

Abstract

Dalam merancang kebutuhan suatu plafon diperlukan kalkulasi terperinci untuk mendapatkan jumlah material yang dipakai maupun upah pekerja yang dibutuhkan. analisa harga satuan pekerjaan konstruksi diperlukan sebagai mengetahui efisiensi anggaran dan tepat sasaran. Analisis/perhitungan tersebut juga berpengaruh terhadap keluaran atau output yang akan didapatkan oleh pemilik proyek baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Pada saat ini ada beberapa standarisasi metode perhitungan analisis harga satuan pekerjaan, diantaranya analisa BOW, SNI, dan analis satuan pekerjaan yang berdasarkan permen PUPR. Makud dan tujuan dari Penelitian manganalisis harga sesuai studi lapangan dan membandingkan AHSP yang diperoleh dari literatur yang sudah ada dengan pengamatan lapangan. Lingkup dari penelitian ini adalah pada pekerjaan tanah, pekerjaan dinding bata kalipucang/clering, pekerjaan plesteran dan acian pekerjaan beton meliputi sloof, kolom, balok, pekerjaan baja, pekerjaan penutup lantai dan pekerjaan pengecatan. Hasil dari penelitian Untuk besaran selisih antara 74% untuk item pekerjaan dengan selisih paling besar dan selisih 7% untuk item pekerjaan yang paling kecil. Untuk item pekerjaan dengan selisih diatas 50% didominasi oleh pekerjaan bekisting atau pencetak beton, pekerjaan dinding dan pengecatan sedangkan item pekerjaan dengan selisih paling sedikit adalah pekerjaan beton dan pembesian yang meliputi  pemasangan besi polos, besi profil dan pemasangan folding door.
ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL KAWASAN PEREKONOMIAN PASAR BEKA SIMONGAN SEMARANG Wardana Galih Pamungkas; Galih Widyarini; Yesina Intan Pratiwi
Teknika Vol 18, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i1.6258

Abstract

Persimpangan adalah bagian dari ruas jalan dimana arus dari berbagai arah atau jurusan bertemu. Itulah sebabnya di persimpangan terjadi konflik antara arus dari jurusan yang berlawanan dan saling memotong, sehingga mengakibatkan terjadinya kemacetan di sepanjang lengan simpang. Salah satu contoh permasalahan lalu lintas yang terjadi pada simpang tak bersinyal kawasan perekonomian Pasar Beka Simongan, Semarang adalah sering terjadinya konflik lalu lintas yang memiliki resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas juga berdampak pada pergerakan kendaraan saat melalui simpang tersebut. Permasalahan ini muncul terutama pada saat jam sibuk pagi hari, dimana aktivitas perekonomian serta aktivitas harian masyarakat seperti bekerja dan sekolah sangat tinggi. Volume kendaraan yang tinggi mengakibatkan kemacetan yang mengganggu aksesibilitas kendaraan yang melalui simpang tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kinerja simpang tak bersinyal pada kawasan perekonomian Pasar Beka Simongan Semarang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI, 2014) sebagai pemutakhiran dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997).
Pengaruh Sudut Pemasangan Nail Terhadap Stabilisasi Lereng Metode Soil Nailing Di Ruas Jalan Giriwoyo-Glonggong Hari Agung Wibowo; Pratikso Pratikso; Sumirin Sumirin
Teknika Vol 18, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i1.5483

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai angka  keamanan (safety factor) lereng yang dibentuk untuk menyediakan ruang bagi trase  Jalan Jalur Lintas Selatan yang berada di Ruas Jalan Giriwoyo – Glonggong KM. STA. 81+200.  Perhitungan angka keamanan lereng eksisting dilakukan secara manual maupun dengan bantuan Software Geoslope 2012. Perhitungan lereng eksisting tidak memenuhi nilai rekomendasi angka keamanan lereng permanen yang diberikan SNI 8460:2017, yakni sebesar 1,50. Perkuatan dilakukan dengan metode soil nailing dengan tipe drilled and grouted. Final facing menggunakan beton semprot (shotcrete). Hasil perhitungan menyatakan bahwa sudut aman pemasangan nail terhadap bidang horizontal adalah pada range 17° s/d 20°. Dari analisa yang dilakukan, sudut pemasangan nail memiliki pengaruh terhadap angka keamanan global lereng. SNI 8460:2017 memberikan rekomendasi sudut pemasangan nail 10° s/d 20° namun untuk kasus di lokasi penelitian ini, sudut 10° s/d 16° tidak memenuhi syarat stabilitas internal (putus nail & cabut nail). Dilakukan simulasi perhitungan angka keamanan dengan variasi sudut pemasangan nail 10° s/d 20° dengan kesimpulan yang didapat adalah semakin besar sudut pemasangan nail maka semakin kecil nilai angka keamanan global lereng. 
PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI BANGER KOTA SEMARANG DENGAN ANALISA HEC-RAS Ikhwanudin Ikhwanudin; M Debby Rizani; M Chamim Nufis; M Ridwan
Teknika Vol 18, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i1.6180

Abstract

Kota semarang beberapa tahun yang lalu di landa banjir yang di sebabkan Banjir oleh curah hujan yang tinggi, selain di sebabkan curah hujan tinggi di sebabkan ada nya ROB yang sesbabkan oleh pemanasan global[1],serta serta diakibatkan pula oleh ketidakseimbangan antara air yang masuk (input) dan air yang keluar (output) pada saluran drainase kota.[2] Selain itu faktor dari tingginya pasang surut dan penurunan muka tanah (Land subsidence) adalah ancaman utama di Kota Semmarang[3].sedangkan di catchment area banger banjir di sebabkan karena longstorage tidak mampu menampung air akibat curah hujan tinggi.[4] tujuan untuk mengetahui debit tahunan longstorage banger dan Mengetahui kapasitas Sungai Banger dalam menampung   debit rencana 50 tahun, Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif sesuai dengan keadaan di lapangan. data yang digunakan terdiri dari pajang sungai, lebar sungai serta elevasi sungai dari hurl uke hilir sedangkan data yang   bersumber lain dari instansi - instansi terkait dan pernah melakukan pengukuran.terdiri dari : Data Hujan, menggunakan referensi Stasiun Hujan Maritim Tanjung Mas dengan data series dari tahun 2008 s.d 2016, Data Topografi, Analisis Hidrologi Sebelum melakukan analisis hidrologi, terlebih dahulu menentukan stasiun hujan, data hujan dan luas catchment area. Dalam analisis hidrologi akan membahas langkah langkah untuk menentukan debit banjir rencana. Langkah langkah untuk menentukan debit banjir rencana adalah menghitung curah hujan rata rata daerah, curah hujan rencana, melakukan uji keselarasan untuk menentukan metode yang memenuhi uji sebaran, menghitung intensitas hujan dan debit banjir rencana.Perhitungan Curah Hujan Rata-Rata Daerah Menggunakan Metode Thiessen   Analisa Hidrolika menggunakan program Hec-Ras versi 5.0.7, hasil dari simulasi HEC-RAS menunjukkan debit banjir rencana   Sungai Banger kala ulang 50 tahun yaitu sebesar 199 m ³/detik, sehingga dengan kapasitas yang Sungai Banger sekarang 95.184 m3/dt tidak dapat menampung debit banjir rencana kala ulang 50 tahun sebesar   95.467   m ³/dt   .
EVALUASI TINGKAT KELAYAKAN STRUKTUR GEDUNG EKSISTING 8 LANTAI DI KOTA SEMARANG Lintang Enggartiasto; Faizal Mahmud; Kukuh Wisnuaji Widiatmoko
Teknika Vol 18, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i1.6469

Abstract

Paper ini menyajikan hasil penilaian terhadap gedung bertingkat eksisting 8 tingkat, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keamanannya terhadap standar yang terbaru. Metode yang digunakan adalah pengujian tidak merusak pada beton dengan Rebound Hammer. Penilaian struktur eksisting terdiri dari evaluasi terhadap kondisi material, sistim struktur, dan analisis struktur menggunakan standar beban yang terbaru. Hasil pengujian material struktur eksisting menunjukkan bahwa kuat tekan beton masih memenuhi persyaratan berdasarkan SNI-2847-2019. Hasil evaluasi struktur terhadap beban gempa menunjukkan bahwa kinerja struktur mempunyai gaya geser dasar dinamik (V) mencapai 100% dari Vstatik sehingga sudah memenuhi persyaratan dalam SNI 1726-2019. Hasil evaluasi terhadap kinerja struktur menunjukkan bahwa lateral drift dan efek P-delta masih memenuhi persyaratan standar terbaru. Ketidakterarturan struktur horizontal pada sistem struktur gedung eksisting. level kinerja struktur menunjukkan struktur termasuk kategori   Immediate Occupancy.
Analisis Manajemen Risiko K3 Metode DMAIC Pada Pekerjaan Proyek XYZ Di Kabupaten Karawang Siti Khalimatul Inayah; Bagas Firdauzi; Sutrisno Sutrisno
Teknika Vol 18, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i1.6134

Abstract

Sistem manajemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) merupakan bagian dari keseluruhan manajemen, prosedur dan sumber daya yang diperlukan untuk struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, pengembangan kinerja, implementasi, evaluasi dan manajemen risiko, serta aktivitas kerja dalam proyek konstruksi. Tingkat kesehatan dan keselamatan kerja pada proyek konstruksi gedung masih sering terabaikan, sehingga membutuhkan regulasi atau standar operasional prosedur (SOP) untuk mengurangi kecelakaan kerja yang tidak diinginkan. Proyek XYZ yang dilaksanakan di Kabupaten Karawang merupakan salah satu proyek konstruksi yang perlu dilakukan analisis mengenai sistem manajemen K3. Dalam menganalisa menggunakan metode DMAIC untuk meningkatkan dan mengoptimasi terhadap analisa proyek kontruksi dengan memperhatikan yang terjadi di proyek. Hal ini bertujuan dengan menggunakan pendekatan sistem manajemen K3 metode DMAIC maka dapat dilakukan pencegahan atau perubahan regulasi mengenai potensi kecelakaan kerja, mengidentifikasi risiko dominan yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja serta penanggulangannya. Hasil penelitian dengan menggunakan metode kuisioner didapatkan nilai sebesar 62,67% permasalahan terhadap Perencanaan K3. Selain itu, pengolahan data lebih lanjut mengungkapkan adanya potensi kerusakan pada alat, bahan dan mesin yang digunakan, seperti yang dapat dilihat pada diagram Ishikawa (fishbone diagram). Pada pendekatan DMAIC menunjukkan perlunya membuat SOP dan kemudian mensosialisasikan pelatihan bagi pekerja untuk mengurangi cedera di tempat kerja.
Perencanaan Jembatan Komposit Bentang 50 M Desa Kecapi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Khotibul Umam; Yayan Adi Saputro; Maulana Anwar Safi’i; Tira Roesdiana; Mochammad Qomaruddin
Teknika Vol 18, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i2.7812

Abstract

Upaya dalam meningkatkan mobilisasi masyarakat perlu adanya pembangunan sarana dan prasarana perhubungan yang memadai sejalan dengan pertumbuhan teknologi dan industri. Masalah yang sering terjadi dalam pembangunan jalan raya terutama pembangunan jalan raya di Dukuh Ngesing RT 21 RW 04 dan Dukuh Telahap RT 09 RW 02 Desa Kecapi terhalangnya oleh rintangan berupa sungai sehingga perlu dibangun bangunan penghubung seperti jembatan. Tahapan perencanaan diawali dengan survey pendahuluan, Perencanaan struktur atas jembatan dan Perencanaan struktur bawah jembatan. Hasil yang diperoleh dari perencanaan struktur atas jembatan menggunakan pipa sandaran 3 inch. Sandaran pipa panjang 20 cm lebar 15 cm tinggi 100 cm dengan tulangan D10-100 mm dan D10-150. Lantai trotoar lebar 70 cm tebal 20 cm dengan tulangan D12-200 mm dan D12-200. Lantai kendaraan lebar 7,4 m tebal 20 cm dengan susunan tulangan atas bawah D22-250 mm  dan D16-450 mm. Gelagar Memanjang (Girder) dengan dimensi WF 850.300.39.19 dan Gelagar Melintang (Diafragma) dengan dimensi WF 250.125.9.6. Untuk struktur bawah jembatan menggunakan pier dengan dimensi panjang 7,5 m tinggi 7,5 m lebar 1,75 m susunan tulangan D32 – 120 mm, D25 – 170 mm, dan tulangan hoops D13-500 mm, pile cap dengan dimensi panjang 11 m tinggi 1,5 m lebar 7 m susunan tulangan atas bawah D32 – 300 mm, dan D28 – 150 mm. Pada mutu beton pier dan pile cap menggunakan kuat tekan pada f’c 30 MPa dan mutu besi tulangan pada fy 400 MPa. Tiang pancang dengan mutu beton f’c 30 MPa diameter 40 cm membutuhkan 8 tiang dengan kedalaman sesuai perhitungan dan hasil sondir.  
Campuran Expanded Polystyrene System (Styrofoam) Untuk Beton Ringan dhamang budi cahyono; pratikso pratikso; henny Pratiwi Adi; Imam  Wahyudi
Teknika Vol 18, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i2.7839

Abstract

Styrofoam digunakan sebagai bahan utama pengganti agreagat kasar guna mendapatkan beton ringan dengan berat volume menjadi kurang dari 1900 kg/m3 dan juga memiliki kuat tekan beton minimum 100 kg/cm2 dengan cara membuat benda uji berbentuk silinder Ø15-30 cm dengan perbandingan volume komposisi 1 yaitu 1Pc : 2Pasir : 3Styrofoam,  perbandingan  volume  komposisi 2 yaitu 1Pc : 1.5Pasir : 2, 5Styrofoam dan perbandingan komposisi 3 yaitu 1Pc : 1,25Pasir : 2,75Styrofoam.  Dari hasil penelitian menunjukkan karakteristik styrofoam tersebut yang digunakan sebagai pengganti agregat kasar tidak memenuhi syarat untuk beton mutu tinggi karena berat volume styrofoam hanya diangka 0,095 kg/ltr, Berat volume yang diperoleh untuk komposisi 1Pc : 2Pasir : 3Styrofoam adalah 1278,89 kg/m3, komposisi 1Pc: 1,5 Pasir: 2,5 Styrofoam adalah 1242,56 kg/m3, dan komposisi 1Pc : 1,25Pasir : 2,75Styrofoam adalah 1097,88 kg/m3, jika dibandingkan dengan beton konvensional dengan komposisi 1Pc : 2Pasir : 3Kerikil adalah 2387,73 kg/m3 yang mempunyai selisih berat kurang lebih 46,43%, karakteristik kuat tekan beton untuk komposisi 1Pc : 1,5Pasir : 2,5Styrofoam 84,73 kg/cm2 dan komposisi 1Pc : 1,25Pasir : 2,75Styrofoam 71,93 kg/cm2 termasuk dalam klasifikasi beton mutu B0 (<100 kg/cm2), sedangkan kuat tekan karakteristik untuk komposisi 1 Pc: 2 Pasir: 3 Styrofoam adalah 107,13 kg/cm2 (>100 kg/cm2)
Manajemen Risiko Pembangunan Jalan Tol pada Tahap Pra Konstruksi (Studi Kasus: Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi) I Wayan Muka; Putu Ika Wahyuni; Komang Neza Kurniawan
Teknika Vol 18, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i2.7980

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko lingkungan hidup pada tahap pra konstruksi proyek pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pada proyek pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi dengan sampel sebanyak 30 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif dengan sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis risiko dengan matriks probabilitas dan dampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11) Terdapat 15 risiko lingkungan hidup pada tahap pra konstruksi yang teridentifikasi pada proyek pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk - Mengwi, yang meliputi a) topografi b) klimatologi c) lokasi lokasi pembangunan d) budaya e) kejeniusan lokal f) kekerabatan g) kebutuhan lahan h) aksesibilitas i) utilitas j) sumber hidrologi terdekat k) bangunan sekitar l) jangkauan listrik m) kesulitan yang tidak terduga n) spesifikasi keluaran yang tidak jelas o) kesalahan desain. 2) Berdasarkan penilaian risiko, sebanyak 6 risiko termasuk dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 40%; 7 risiko yang termasuk dalam kategori sedang dengan persentase 46,67%; Sedangkan sebanyak dua risiko termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 13,33%. 3) Terkait dengan risiko lingkungan hidup pada tahap pra konstruksi yang termasuk dalam kategori dominan atau tinggi, maka pada proyek pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi, risiko topografi dan risiko lokasi lokasi bangunan termasuk dalam risiko dengan kategori dominan atau tinggi.

Page 9 of 10 | Total Record : 98