cover
Contact Name
Nofia Natasari
Contact Email
nofia.natasari@uinjkt.ac.id
Phone
+6285693602801
Journal Mail Official
jurnalkpi@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir H. Juanda No.95, Cemp. Putih, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten 15412
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam
ISSN : 28282396     EISSN : 2828237X     DOI : https://doi.org/10.15408/virtu
Focus Jurnal ini berfokus pada Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka (kritis/review literatur), yang dilakukan oleh individu dan/atau kelompok peneliti, praktisi dan akademisi (mahasiswa dan/atau dosen) Scope Communications | Social | Da’wah | Media Studies
Articles 20 Documents
REPRESENTASI MASKULINITAS DAN KESENJANGAN RAS DALAM IKLAN REXONA MEN X CHELSEA Khairul Syafuddin
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i1.28369

Abstract

Advertising is made to communicate a message from a product to consumers. This makes the advertising narratives formed according to social constructs that are close to the reality of consumers. One of the advertisements that represents the social condition of contemporary masculinity is Rexona Men x Chelsea: Keringat? Bau Badan?. Rexona tries to construct masculine men through grooming products for men. This in turn leads to the hybridization of masculinities. This hybrid masculinity is influenced by bodywork which is not only shown through the strength, hardness, and smell of sweat. But also the action in carrying out body care. The findings from the study show that the Rexona Men x Chelsea advertisement constructs this masculinity through a series of visuals shown by the selected brand ambassadors. There are three brand ambassadors, namely Callum, Marcos, and Pedro. The three of them are shown as masculine men through the training activities they are doing, the work they have which is represented through the uniforms they wear, to sweat and body odor. All these things are packaged in visual and written text. Furthermore, at the end of the commercial, hybrid masculinity is shown when Marcos does not sweat and smells due to wearing personal care products. This advertisement also shows a form of racism through a visual that is directed at Callum. This racism is shown in Callum's own eyes, Marcos's eyes to Callum, and gave Callum a mop. From the advertisements that offer body care products, it can be seen that there is a racial gap that is used as a spectacle to offer products for sale.
BRAND JOURNALISM ACT DALAM MEMBANGUN BRAND PERSONALITY SEBAGAI NGO PROFESSIONAL Diah Pitaloka Margareta; Suharjo Nugroho
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i1.25500

Abstract

This research departs from a critical analysis about the relevance of the Edelman Trust survey with NGOs in Indonesia and the importance of brand journalism for Public Relations in achieving the goals and tasks of NGO Public Relations. This study aims to determine the implementation of the Aksi Cepat Tanggap (ACT) brand journalism in building a brand personality as a professional NGO.  This research uses the concept of three key activities of brand journalism; Every Company is Media Company, the key of storytelling, and the concept of soft-selling Public Relations in the context of brand journalism. This study uses a constructivist paradigm and a qualitative approach with interviews also document data collection methods. The informants in this study were ACT employees who provided relevant information under the characteristics based on specific considerations, using the purposive sampling technique. We collect document data from the ACT media platform and mass media coverage by the informant's statement. Based on the research, the conclusion is that ACT's brand journalism used to build ACT's brand personality as an NGO Professional is to determine audience segmentation. They use the soft-selling process of Public Relations in creating storytelling, differentiating storytelling that contains values of volunteerism, generosity, and humanity, emphasizing emotional and human interest based on facts, and conveying storytelling through various publication platforms owned by ACT.
AKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA JAWA PADA TRADISI SEKATEN DI KERATON KESULTANAN NGAYOGYAKARTA HADININGRAT Nursolehah Nursolehah; Sihabuddin Noor; Kiky Rizky
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i1.25501

Abstract

Sekaten merupakan bentuk akulturasi atau percampuran agama Islam dengan budaya Jawa yang digunakan oleh para Mubaligh (Wali) sebagai sarana Islamisasi. Namun seiring berjalannya waktu, sekatenkini tidak lagi dilakukan sebagai sarana Islamisasi, tetapi sebagai sarana hiburan dan ekonomi. Dalam hal ini terjadi pergeseran makna sekaten. Hal tersebut tentu memberikan dampak positif juga negatif bagi pemaknaan sekaten, baik untuk pemerintah ataupun masyarakat Yogyakarta.Beberapa metode digunakan dalam artikel ini yang pertama adalah field research yaitu dengan mengunjungi langsung tempat pelaksanaan sekaten, kedua, metode wawancara langsung para narasumber yang memahami sejarah sekaten dan tahapan-tahapan sekaten, dan yang terakhir dengan metode library reaserch yaitu mempelajari literatur tentang sekaten baik melalui buku, jurnal ataupun website terkait.Proses islamisasi oleh para wali dilakukan melalui banyak cara salah satunya dengan kesenian yaitu menggunakan sekati atau gamelan. Sekati ini kemudian dikenal dengan Sekaten. Sekaten juga diartikan Syahadatain atau dua kalimat syahadat yang merupakan salah satu syarat masuk Islam. Sekaten selanjutnya dilakukan sebagai serangkaian kegiatan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Rangkaian sekatendilaksanakan  selama satu bulan penuh. Sekaten merupakan bentuk kearifan lokal yang dipadukan dengan unsur-unsur Islam (akulturasi) yang kemudian dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi sarana dakwah dan proses Islamisasi. Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahawa pergesaran makna sekaten saat ini di karenakan oleh beberapa faktor yaitu, berkembangnya ilmu pengetahuan dan perubahan sosial. 
TV9 SEBAGAI MEDIA ISLAM ASWAJA PERSPEKTIF INTITUTION Eko Yudi Prasetyo
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i1.25506

Abstract

This article was written to try to answer the question, how is TV9 Aswaja as an Islamic media Institution perspective? What's TV9 like? To what extent has TV9 integrated Aswaja's values into its da'wah program? How is the community's response to the TV9 da'wah program? This research is a qualitative research using the theory of Media Institutions perspective of Gill Branston and Roy Stafford on TV9 Aswaja. TV9 is a Surabaya local television with a religious concept with a polite and demeaning program offering. TV9 in general has differences with other television stations, among which TV9 does not have advertisements in its program, because it emphasizes the concept of da'wah and Islamic studies based on Ahlussunnah Wal Jama'ah. Meanwhile, other secular and local television stations are more focused on contemporary life and commerciality. TV9 puts more emphasis on corporate edification, through providing honest, reliable information to the public and promoting goodness.
POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PEMROSESAN INFORMASI DALAM FENOMENA AKTIVITAS DAKWAH KOMUNITAS TERANG JAKARTA Dwi Arini Yuliarti; Tantan Hermansah; Fita Fathurokhmah
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i1.25505

Abstract

Dakwah sebagai gerakan moral bertujuan mengubah akhlak tercela menjadi akhlak yang mulia. Metode dakwah yang bersifat konservatif, saat ini kurang relevan lagi dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat yang selalu berkembang. Studi ini ingin menjawab “bagaimana pola komunikasi persuasif pemrosesan informasi dalam fenomena aktivitas dakwah komunitas Terang Jakarta”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Selain itu penelitian ini juga menggunakan pendekatan fenomenologi yang merupakan upaya untuk menjelaskan makna pengalaman hidup sejumlah individu, tentang suatu konsep atau gejala. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Komunikasi Persuasif dan Fenomenologi Alfred Schutz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan formula komunikasi persuasif aktivitas dakwah yang dijalankan oleh komunitas Terang Jakarta baik dari program-program, pendekatan, hingga materi dakwah disesuaikan dengan realitas sosial komunitas tersebut dan bersifat subtantif. Aktivitas dakwah tersebut mencerminkan formula komunikasi persuasif  melalui lima tahapan yang diformulasikan dalam AIDDA. Pertama, Attention (perhatian) yakni dengan mengatur gaya busana dan bahasa Da’I menyesuaikan dengan sasaran dakwahnya. Mengangkat topik-topik kajian mengikuti trend dan gaya hidup yang sedang berkembang di kalangan anak muda serta menggunakan bahasa inggris dan bahasa khas anak muda. Kedua, Inters (minat) yakni dengan mendesain kajian keagamaan yang terkesan santai dan tidak kaku serta menciptakan support system dalam komunitas. Ketiga, Desire(hasrat) yakni dengan memberikan wadah berbagi pengalaman untuk menumbuhkan hasrat berbagi dan meringankan masalah yang dihadapi oleh jamaah. Keempat, Decision (keputusan) yakni dengan mengarahkan jamaah untuk berubah ke arah yang lebih baik dengan merubah mindset jamaah. Kelima, Action (tindakan) yakni perubahan jamaah dari segi perilaku dan kebiasaan hingga harapan di masa datang. Dengan mengedepankan akhlak dan adab, komunitas Terang Jakarta fokus pada perbaikan akhlak para jamaahnya. 
ANALISIS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DI STASIUN KERETA API KOTABUMI Marini Marini; Ari Dwi Septiana; Rido Hidayat
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i2.29357

Abstract

Dari awal pandemi hadir di Indonesia hingga saat ini ketika pandemi sudah tidak semeningkat dua tahun silam, namun masih banyak aturan yang harus diperhatikan oleh pengguna kereta api. Namun yang sering terjadi adalah banyak penumpang yang masih belum mengetahui informasi penting terkait aturan naik kereta api yang terbaru. Hal tersebut juga tidak terlepas dari bagaimana peran public reations dalam membantu menyebarkan informasi agar penumpang mengetahui akan aturan-aturan terbaru yang diterapkan oleh KAI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang digunakan oleh public relations di stasiun kereta api Kotabumi. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Citra dalam Public Relations dan Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa, yang mana membahas terkait kondisi masyarakat karena efek media massa. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan jika strategi public relations yang diterapkan oleh stasiun kereta api Kotabumi adalah berupa penyampaian informasi penting melalui banner, pamflet, desain yang menarik, serta kerjasama dalam penyampaian informasi, dan sesuai dengan teori citra public relations serta teori Dependensi Efek Komunikasi Massa yang membuat masyarakat mengikuti aturan yang telah disampaikan oleh stasiun kereta api kotabumi.
KOMUNIKASI DAKWAH USTADZ FADZLAN GARAMATAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ISLAM NUU WAAR Muhamad Afdoli Ramadoni; Edi Amin; WG Pramita Ratnasari
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i2.26246

Abstract

Peran seorang pendakwah sangat penting dalam mengembangkan ajaran Islam. Dalam aktivitasnya da’i berjuang meluruskan akidah serta menegakkan Amar Ma’rūf Nahi Munkar. Ustadz Fadzlan adalah sosok da’i penuh semangat dan tak pernah kenal lelah dalam menyiarkan agama Islam. Ia terkenal dengan kiprah dakwahnya di pedalaman Papua dengan mengajarkan bagaimana tata cara kebersihan (thâharah) yang baik dan benar serta menyampaikan nilai-nilai dakwah Islam. Sehingga penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana Komunikasi Dakwah Ustadz Fadzlan Garamatan dalam pemberdayaan masyarakat Nuu Waar. Penelitian ini berangkat dari paradigma kontrutivisme, dengan motode penelitian dekstriptif kualitatif. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Komunikasi Islam oleh Andi Faisal Bakti (2010). Teori ini mengatakan bahwa dalam melaksakan dakwah terdapat empat tahapan yang mencapai kebershasilan, yaitu tablîgh, taghyîr, takwîn al-ummah/amar ma’rūf nahi munkar, dan khairiyah al-ummah/ akhlâq.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Fadzlan Garamatan sudah sesuai dengan teori Komunikasi Islam. Dakwah yang dilakukan dengan proses yang panjang dan penuh kesabaran, keikhlasan, dan memberikan hasil serta perkambangan buat masyarakat pedalaman Papua. Ustadz Fadzlan mengenalkan Islam kepada masyarakat pedalaman di Papua dengan mencontohkan konsep thâharah atau bersuci, setelah dakwah nya berhasil dan masyarakatnya telah masuk Islam, selajutnya yaitu perubahan dibimbing dan melakukan perbaikan yang ada di maksyarakat baik itu berupa akhlâq, mental, ekonomi, maupun pembangunan di masyarakat hingga terciptanya kebahagian fisik, intektual, mental, moral dan spritual. Sehingga pesan dakwah yang disampaikan dapat merubah madʻū untuk terus mengerjakan amar ma’rūf nahy munkar, dan puncak terciptanya akhlâq yang baik.
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA Nuur Alfi Laelah; Maisa Hurul Aeni
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i2.29359

Abstract

Komunikasi interpersonal merupakan bentuk komunikasi dua arah yang melibatkan antara satu dengan lainnya. Dalam proses pembelajaran, komunikasi antara dosen dan mahasiswa menjadi penting untuk diperhatikan. Komunikasi yang terjalin dengan baik antara dosen dan mahasiswa diharapkan menjadi faktor pendorong bagi keberhasilan pada mahasiswa dalam memperoleh hasil belajar. Mahasiswa belajar tentang banyak hal di kampus, seperti bagaimana berteman, menghadapi masalah, bersosialisasi dengan orang lain, menyelesaikan tugas dengan baik, dan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat, semua itu dapat terbentuk melalui sebuah komunikasi yang baik seperti melalui diskusi atau bercerita dengan dosen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Sampel 99 orang mahasiswa diambil dengan teknik non probability sampling dengan menggunakan metode accidental sampling. Penelitian ini mengadaptasi alat ukur Interpersonal Communication Skill Inventory (ICSI) (Bienvenue, 1971). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari komunikasi interpersonal terhadap prestasi belajar mahasiswa. Besarnya proporsi varians dari komunikasi interpersonal terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah sebesar 7,8%, sedangkan sisanya sebesar 92,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Oleh sebab itu, disarankan pada penelitian selanjutnya untuk meneliti variabel-variabel lain selain yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
PRAKTIK VERIFIKASI BERITA DALAM FILM THE POST TERHADAP TIGA PRINSIP JURNALISME Arita Ambarani
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i2.25499

Abstract

Film bagian dari media komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang ataupun individu. Film, memiliki keterkaitan dengan pesan pendidikan, hiburan maupun informasi. Salah satu film yang mengemas informasi secara apik mengenai fakta perang Vietnam, adalam Film The Post. Film  The Post merupakan film biografi drama sejarah Amerika Serikat. Film The Post, ini merupakan karya dari Steven Spielberg dan Kristie Macosko Krieger. Melalui film ini penelitian mengangkat satu persoalan terkait dengan prinsip jurnalisme apa saja yang terdapat dalam Film The Post? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran jurnalis sesuai dengan prinsip jurnalisme dalam Film The Post. Model analisis yang digunakan oleh peneliti adalah model Tvzetan Todorov. Inti analisis narasi adalah menggabungkan dua dimensi narasi tokoh dan alur dalam satu kesatuan analisis. Sedangkan metodologi yang peneliti gunakan ialah kualitatif melalui analisis narasi. Narasi yang terdapat di dalam Film The Post memiliki kaitan dengan kebebasan pers. Dalam penelitian ini peneliti menemukan tiga prinsip jurnalisme, yakni: kewajiban peran jurnalisme adalah pada kebenaran, para wartawan harus memiliki kebebasan dari sumber yang mereka liput, dan jurnalisme harus berusaha membuat yang penting menjadi menarik dan relevan. 
PEMANFAATAN LAYANAN CHAT BOT “SABRINA” SEBAGAI WUJUD INOVASI DALAM PELAYANAN PUBLIK DI BANK RAKYAT INDONESIA Desi Lestari
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i2.29355

Abstract

Penggunaan media digital dewasa ini tidak hanya difungsikan untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kepentingan kelompok, organisasi, lembaga negara dan perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun swasta dalam hal pelayanan publik seperti yang dilakukan oleh beberapa perbankan yang berada dibawah naungan BUMN, salah satunya adalah Bank Rakyat Indonesia atau yang dikenal dengan sebutan BRI yang memanfaatkan media digital sebagai metode penelitian untuk mengembangkan produk dan pelayanan publik bagi setiap nasabahnya. Menarik untuk dikaji lebih dalam terkait bagaimana pengaruh revolusi Industri 4.0 terhadap pelayanan melalui media digital yang baru ini diterapkan dalam proses pelayanan sebagai pengganti Customer Service, Terlebih salah satu tantangan yang dihadapi perbankan BUMN yang dalam hal ini adalah BRI, dengan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap keberadaan Sabrina sebagai layanan Chat bot tersebut, sehingga pada dasarnya diperlukan sebuah inovasi untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan nasabah/masyarakat agar menjadi lebih mudah dan fleksible sekaligus menjadi agen perubahan revolusi industri 4.0 dalam menjalankan peran sebagai Badan Usaha milik negara. Dengan memberikan pelayanan yang totalitas dan prima. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana media digital dalam layanan chat bot sabrina  dimanfaatkan oleh BRI dalam melakukan pelayanan kepada para nasabah sebagai bentuk inovasi dalam pelayanan melalui media digital. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif di mana hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teori difusi inovasi. Inovasi dalam hal ini terkait pemanfaatan chat bot Sabrina dengan menggunakan media digital sebagai media sosialisasi dan penyampaian pengaduan dalam proses pelayanan publik oleh Bank Rakyat Indonesia. Penggunaan media digital dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat dan efisien. 

Page 2 of 2 | Total Record : 20