cover
Contact Name
Siska Musiam
Contact Email
siska@stikes-isfi.ac.id
Phone
+62511-3301610
Journal Mail Official
jiis@stikes-isfi.ac.id
Editorial Address
Jl. Flamboyan III/7c Kayu Tangi 70123 Banjarmasin Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan
ISSN : 2502647X     EISSN : 25031902     DOI : https://doi.org/10.36387/jiis
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan is a broad-based primary journal covering all branches of pharmacy and its sub-disciplines that contains complete research articles, short communication and review articles. JIIS is a forum for the publication of quality and original works that open discussions in the field of pharmacy and health sciences.
Articles 330 Documents
PENGUKURAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENDAPAT ANTIDIABETIK ORAL DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA Wirawan Adikusuma; Dyah Aryani Perwitasari; Woro Supadmi
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.939 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.23

Abstract

           Diabetes mellitus merupakan sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas hidup pasien DM tipe 2 di RSU PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta.            Penelitian ini dilakukan dengan metode obsevasional crossectional dengan mengambil data secara prospektif selama periode oktober – desember 2013. Subyek penelitian adalah pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul yang telah menerima antidiabetik oral minimal 6 bulan terapi sebelum pengukuran kualitas hidup. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 56 pasien diabetes melitus tipe 2 dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok monoterapi sejumlah 24 pasien dan kelompok kombinasi terapi sejumlah 32 pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner Diabetes Quality of Life Clinical Trial Quesionnaire (DQLCTQ)  dan Time Trade Off (TTO) untuk mengukur kualitas hidup.            Hasil penelitian menunjukkan kualitas hidup (DQLCTQ) terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok ini pada domain kepuasan pribadi dan kepuasan pengobatan. Berdasarkan kuesioner TTO, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok monoterapi dan kombinasi terapi.Kata kunci : Diabetes, Kualitas Hidup, DQLCTQ, TTO
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN TENTANG PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Riza Alfian
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.598 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.24

Abstract

            Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif yang banyak ditemukan sekarang ini. Perkumpulan Endokrinologi memperkirakan jumlah penderita Diabetes Mellitus di Indonesia akan terus melonjak, dari semula 8,4 juta penderita di tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta di tahun 2030. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kepatuhan pasien serta untuk mengetahui bagaimana hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan tentang penggunaan insulin pada pasien Diabetes Mellitus di Poliklinik Penyakit Dalam di RSUD Dr. H. Moch. Ansari saleh.               Penelitian ini  menggunakan desain cross sectional bersifat prospektif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 52 pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan dua kuesioner yaitu kuesioner pengetahuan dan kuesioner kepatuhan (MMAS). Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien penggunaan insulin yaitu tingkat pengetahuan kurang 3 pasien (5,77%), tingkat pengetahuan cukup 16 pasien (30,77%), tingkat pengetahuan baik 33 pasien (63,46%). Kategori tingkat kepatuhan pasien penggunaan insulin yaitu tingkat kepatuhan rendah 21 pasien (40,38%), tingkat kepatuhan sedang 23 pasien (44,24%), tingkat kepatuhan tinggi 8 pasien (15,38). Terdapat korelasi yang tidak bermakna antara dua variabel yang diuji dengan arah korelasi positif dan kekuatan korelasi rendah dengan hasil signifikansi 0,082 (p > 0,05).            Berdasarkan penelitian ini disimpulkan pasien pengguna Insulin di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD. Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin didominasi pasien yang mempunyai tingkat pengetahuan baik dan tingkat kepatuhan sedang. Hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan pada penelitian ini tidak bermakna secara statistik. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Insulin, Pengetahuan, Kepatuhan
PENETAPAN KADAR SIKLAMAT DALAM SIRUP MERAH YANG DIJUAL DI BANJARMASIN UTARA Siska Musiam; Marina Hamidah; Eka Kumalasari
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1417.031 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.25

Abstract

Bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat ataupun bentuk makanan. Salah satu bahan tambahan pangan adalah pemanis. Pemanis sintetis yang umumnya digunakan industri makanan maupun minuman adalah siklamat. Penggunaan siklamat yang berlebihan akan menyebabkan tumor dan kanker. Codex Alimentarius Commission (CAC) menetapkan bahwa kadar maksimal siklamat yang dapat dikonsumsi oleh tubuh adalah 500 – 3000 mg/kg berat badan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji kadar siklamat dalam sirup merah yang dijual di Banjarmasin Utara. Identifikasi siklamat menggunakan metode pengendapan dengan pereaksi HCl 10%, BaCl2 10% dan NaNO2 10%, dan pengujian kadar siklamat dilakukan dengan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan 6 sampel dari 15 sampel sirup merah yang dijual di Banjarmasin Utara mengandung pemanis siklamat. Kadar siklamat yang didapatkan pada sampel positif diuji dengan metode gravimetri dan didapatkan hasil berturut-turut adalah 46,21 mg/kg; 71,26 mg/kg; 97,86 mg/kg; 74,82 mg/kg; 84,46 mg/kg; dan 105,24 mg/kg berat badan. Hasil tersebut tidak melebihi ambang batas jika dibandingkan dengan kadar maksimal yang ditetapkan oleh CAC, yaitu 500 – 3000 mg/kg berat badan.Kata kunci:  bahan tambahan pangan, pemanis, siklamat, sirup merah, metode gravimetri
ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH SUNGAI BESAR KOTA BANJARBARU Ratih Pratiwi Sari
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1143.454 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.26

Abstract

             Air merupakan kebutuhan paling vital bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Penyediaan air minum yang aman harus diupayakan karena kemungkinan adanya pencemaran mikroorganisme pada air minum, seperti pencemaran bakteri Escehrichia coli yang dapat menimbulkan diare.Menurut persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum bahwa kadar maksimum bakteri Escherichia coli pada air minum isi ulang yang diperbolehkan dalam per 100 ml sampel adalah 0/100 ml. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri Escherichia coli pada air minum isi ulang dan berapa kadar MPN/100 ml serta untuk mengetahui apakah air minum isi ulang yang dijual di wilayah Sungai Besar Kota Banjarbaru memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010.            Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif.Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015.Teknik pengambilan datanya menggunakan accidental sampling dan pada penelitian ini menggunakan metode Most Probable Number MPN/100 ml.            Hasil penelitian ini yaitu sebanyak 2 sampel (15,38%)  positif mengandung bakteri Escherichia coli dan 11 sampel (65,78%) negatif mengandung bakteriEscherichia coli. Jumlah MPN/100 ml bakteri Escherichia coliyang tertinggi adalah 15 MPN/100 ml dan jumlah MPN/100 ml bakteri Escherichia coli yang terendahadalah 4 MPN/100 ml. Pada perhitungan jumlah koloni dengan tabel MPN/100 ml dari 2 sampel yang positif seluruhnya melebihi batas persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 dengan kadar maksimum yang diperbolehkan 0/100 ml. Kata kunci: Escherichia coli, MPN, water drinking refill
ANALISIS KUALITATIF SIBUTRAMIN HIDROKLORIDA PADA JAMU PELANGSING YANG BEREDAR DI WILAYAH BANJARMASIN TENGAH Aditya Maulana Perdana Putra
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.489 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.27

Abstract

Sibutramin Hidroklorida adalah golongan obat keras untuk pengobatan obesitas yang hanya dapat diperoleh dan digunakan berdasarkan resep dokter. Berdasarkan hasil penemuan BPOM pada tahun 2008-2014 ditemukan ratusan item jamu tradisional mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) salah satunya Sibutramin Hidroklorida beredar dipasaran. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya kandungan Sibutramin Hidroklorida pada jamu pelangsing yang beredar di wilayah Banjarmasin Tengah.Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Akademi farmasi ISFI dari tanggal 20 April sampai 2 mei 2014. Teknik sampling yang digunakan yaitu tekni sampling jenuh. Sampel diambil dari toko obat dan apotek di wilayah Banjarmasin Tengah, didapatkan 20 sampel jamu pelangsing dengan merek yang berbeda.Analisis KLT menggunakan eluen dari campuran aseton, kloroform, dan n-Heksan dengan perbandingan 5:3:2 dan plat KLT silica gel GF254 dengan Rf Sibutramin Hidroklorida yaitu 0,94. Dari hasil penelitian didapatkan 6 dari 20 sampel atau 30% dari total sampel mengandung Sibutramin Hidroklorida dan sediaan serbuk merupakan bentuk sediaan jamu pelangsing yang paling banyak mengandung Sibutramin HidrokloridaKata Kunci: Sibutramin Hidroklorida, Jamu Pelangsing, KLT
FORMULASI PASTA GIGI INFUSA DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajavaLinn.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI Na. CMC SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Nur Saadah Daud; Sulasni Atma Desi; Mus Ifaya
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1406.215 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.28

Abstract

Daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) telah terbukti berkhasiat sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus, bakteri penyebab karies gigi. Formulasi menjadi sediaan pasta gigi memudahkan penggunaan infusa daun jambu biji dalam mengatasi karies gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan pasta gigi infusa daun jambu biji dengan variasi konsentrasi Natrium Carboxymethylcellulosa (Na.CMC) sebagai bahan pengikat untuk memperoleh formula pasta gigi infusa daun jambu biji yang terbaik. Konsentrasi infusa daun jambu biji yang digunakan adalah 5% dankonsentrasi Na.CMC adalah 4%, 6% dan 8%. Bahan tambahan lain yang juga digunakan adalah kalsium karbonat, gliserin, natrium lauril sulfat, α-tokoferol, propil paraben, metil paraben, Oleum Menthae Piperatae (OMP) dan akuades.Hasil penelitian menunjukkan ketiga sediaan pasta gigi infusa daun jambu biji untuk uji organoleptik berwarna putih, beraroma mint dan bertekstur lembut, dengan nilai pH memenuhi syarat 6,9-8,3, dan tinggi busa 3,5-5,5 cm.Uji viskositas menunjukkan semakin tinggi konsentrasi Na. CMC semakin tinggi nilai viskositas pasta gigi. Sedangkan hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa formula pasta gigi C adalah yang paling disukai.Kata kunci : Pasta gigi, infusa daun jambu biji, Na. CMC
FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) dengan BASIS CARBOPOL Supomo Supomo; Sapri Sapri; Nur Komalasari
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1344.787 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.29

Abstract

            Pada masa kini perawatan kulit sangat diperlukan untuk melindungi kulit dari efek oksidatif radikal bebas yaitu dengan menggunakan antioksidan. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) mengandung xanton yang merupakan antioksidan yang sangat kuat. Antioksidan merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas sehingga dapat melindungi sistem biologi tubuh dari efek merugikan yang timbul dari proses ataupun reaksi yang menyebabkan oksidasi yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi tertentu dalam bentuk sediaan gel antioksidan dan mengetahui sifat fisik dan kimianya.            Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Obyek yang diteliti adalah ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang diekstrasi menggunakan cara maserasi. Formula dibuat dengan mevariasikan 3 konsentrasi ekstrak etanol kulit buah manggis 0,2%, 0,4%, dan 0,6% menggunakan gelling agent karbopol 940 0,5%. Pengujian sediaan gel dilakukan terhadap organoleptis (bau, warna, tekstur), homogenitas, pH, iritasi kulit, dan daya sebar gel antioksidan.            Hasil pengujian sifat fisik, gel ekstrak etanol kulit buah manggis menggunakan basis karbopol 940  pada formula I dengan konsentrasi ekstrak 0,2% berwarna kuning keputihan, formula II dengan konsentrasi 0,4% berwarna kuning coklat muda, formula III dengan konsentrasi 0,6% berwarna kuning coklat tua dan masing-masing formula berbau oleum citri dan bertekstur kental halus, memiliki nilai pH 6 dengan homogenitas yang baik dan tidak mengiritasi. Daya sebar yang dihasilkan pada masing-masing formula gel antioksidan memiliki nilai yang tidak memenuhi persyaratan daya sebar.             Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dapat diformulasikan sebagai gel antioksidan. Formula gel antioksidan yang terbaik yaitu pada formula I dengan konsentrasi ektrak 0,2% dengan hasil pengujian sifat fisik yang cukup stabil serta memiliki warna yang lebih transparan. Kata Kunci : Buah manggis (Garcinia mangostana L), Antioksidan, Gel
EVALUASI MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG OBAT INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJONO SELONG LOMBOK TIMUR Nurul Qiyaam; Nur Furqoni; Hariati Hariati
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.65 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.30

Abstract

Manajemen penyimpanan obat di rumah sakit haruslah baik dan benar supaya ketersediaan perbekalan farmasi  selalu terjamin sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah proses penyimpanan obat di gudang obat Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soedjono Selong sudah baik dan benar serta mengetahui bagaimana manajemen penyimpanan obat-obatan di gudang obat Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soedjono Selong. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi.Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi disertai wawancara yang disesuaikan dengan standar parameter penyimpanan obat yang baik dan benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan obat-obatan di gudang obat Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah dr.R.Soedjono Selong sudah baik dan benar berdasarkan 5 indikator pengelolaan obat pada tahap distribusi yaitu : ketepatan data jumlah obat pada kartu stok, sistem penataan gudang, persentase nilai obat yang kadaluarsa, persentase stok mati dan tingkat ketersediaan obat, serta berdasarkan standar nilai penyimpanan obat yang memiliki 3 kategori yaitu: kategori manajemen stok tergolong “baik” dengan nilai 14, kategori Stock control tergolong “baik” dengan nilai sebesar 16 dan kategori kondisi penyimpanan tergolong “baik” dengan nilai 16.Kata kunci : Manajemen Obat, Penyimpanan Obat, Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
AKTIVITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN MELINJO (Gnetum gnemon L.) PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN Safwan Safwan; Wirawan Adikusuma; Dwi Rizki Ananda
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1084.429 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.31

Abstract

Daun melinjo (Gnetum gnemon L.) mengandung flavonoid yangberpotensi untuk mengurangi rasa nyeri dengan menghambat kerja enzim siklooksigenase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun melinjo terhadap efek analgetik pada mencit.Dua puluh lima ekor mencit yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (CMC Na 0,5%), kelompok kontrol positif (asam mefenamat1,3 mg/kgBB) dan kelompok ekstrak daun melinjo (dosis 6,48 mg/kgBB, 25,92 mg/kgBB dan 51,84 mg/BB) pada mencit putih jantan. Pengujian efek analgetik dilakukan dengan cara memberikan rangsangan nyeri pada hewan uji, berupa rangsangan panas dengan suhu 55°C Pengamatan dilakukan sebelum pemberian zat uji, kemudian berturut-turut pada menit ke-30, 60, 90 dan 120 setelah pemberian zat uji. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanoldaun melinjo dengan dosis 51,84 mg/kgBB memiliki efek analgetik yang tidak berbeda signifikan dengan asam mefenamat dosis 1,3 mg/kgBB (P>0,05). Kata kunci: Analgetik, Antiinflamasi, Daun melinjo
PERBANDINGAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa [Scheff] Boerl) SECARA REMASERASI DAN PERKOLASI Indri Astuti Handayani; Benbasyar Eliyanoor; Dea Dira Ulva
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.151 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.32

Abstract

Dalam penelitian sebelumnya dinyatakan bahwa buah mahkota dewa mengandung beberapa senyawa aktif, salah satunya yaitu flavonoid. Ada dua macam metode ekstraksi pengambilan senyawa berkhasiat yang terdapat pada simplisia dengan menggunakan pelarut yaitu cara panas dan cara dingin. Metode remaserasi dan perkolasi merupakan metode penarikan yang dapat menarik senyawa flavonoid yang terdapat pada simplisia buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.). Penelitian dilakukan dengan cara mengekstraksi simplisia buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) untuk kemudian dibandingkan kadar flavonoid yang terkandung dalam buah mahkota dewa dengan dua metode ekstraksi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rendemen ekstrak maserasi rata-rata sebesar 17,3264% dan perkolasi sebesar 15,3846%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna nilai rendemen ekstrak maserasi dan perkolasi dengan nilai p value = 0,676. Hasil penetapan kadar flavonoid ekstrak maserasi sebesar 2,184 mg dan perkolasi sebesar 2,060 mg. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna kadar flavonoid ekstrak  remaserasi dan perkolasi dengan nilai p value = 0,878.  Kata kunci : Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl, flavonoid, ekstrak metanol, remaserasi, perkolasi

Page 1 of 33 | Total Record : 330