cover
Contact Name
Ahmad Fatoni
Contact Email
jurnalstifibp@gmail.com
Phone
+6281368741387
Journal Mail Official
jurnalstifibp@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ariodillah III No.22A, RT.27/RW.9, 20 Ilir D. IV, Kec. Ilir Tim. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30128
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
ISSN : 25026712     EISSN : 26215519     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi memuat hasil penelitian dan review hasil penelitian yang berhubungan dengan ilmu dan teknologi farmasi. Topik-topik karya ilmiah adalah di bidang kimia farmasi, biologi farmasi, farmakologi dan farmasi klinis, farmasetika, serta pemanfaatan bahan alam untuk produk farmasi
Articles 107 Documents
Uji Aktivitas Antioksidan pada Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) dan Kangkung Air (Ipomoea aquatic Forsk) dengan Menggunakan Spektrofotometri UV - Visibel Dedi; Armini Hadriyati; Desi Sagita
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.505 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang berlimpah, salah satu tanaman yang berfungsi sebagai tanaman obat adalah kangkung. Kangkung dibedakan atas dua yaitu kangkung darat dan kangkung air, senyawa pada kangkung yang berfungsi sebagai antioksidan adalah senyawa beta karoten. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mencegah terjadinya proses oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas. Untuk melihat aktivitas antioksidan pada sampel dilakukan dengan uji menggunakan DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazil) sebagai radikal bebas ditentukan dengan menggunakan metoda spektrofotometri UV-VIS. Dari hasil penelitian ini diperoleh aktivitas antioksidan pada kangkung darat dan kangkung air masing-masing IC50 sebanyak 157,722 dan 257,772 µg/mL dengan menggunakan pembanding Vitamin C yang diperoleh IC50 sebanyak 95,053 µg/mL. Dengan demikian kangkung darat dan kangkung air mempunyai aktivitas antioksidan yang lemah bila dibandingkan dengan vitamin C yang digunakan sebagai pembanding.
Standarisasi Mutu Ekstrak Daun Singkong (Manihot esculenta Crantz) Ema Ratna Sari; Meitisa
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.366 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian standarisasi mutu ekstrak daun singkong (Manihot esculenta Crantz) dengan metode dekokta dan diperoleh ekstrak sebesar (0,8875% ± 0,02). Hasil identifikasi organoleptik bentuk amorf, berwarna hijau, berbau khas, dan berasa sepat. Dari hasil kromatografi kertas dua dimensi diperoleh golongan flavonol 3-O-glikosida. Penetapan bilangan parameter nonspesifik susut pengeringan (12,7862% ± 0,04), kadar abu total (5,4653% ± 0,125), kadar abu larut asam (4,6989% ± 0,082) dan kadar abu tidak larut (0,764% ± 0,045). Penetapan bilangan parameter spesifik kadar sari terlarut dalam air (51,7% ± 0,985) dan kadar sari terlarut dalam etanol (64,48% ± 5,43). Dari penelitian standarisasi mutu ekstrak daun singkong (Manihot esculenta Crantz) memenuhi persyaratan yang tertera pada Material Medika Indonesia.
Penentuan Perbedaan Stabilitas Fisik Suspensi Kering Ampisilin Generik dan Nama Dagang setelah Direkonstitusi dengan Air Suling Lidia; Deni Kurniawan
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.79 KB)

Abstract

Telah diteliti perbedaan kestabilan fisik suspensi kering ampisilin generik dan nama dagang setelah direkonstitusi dengan air suling dan disimpan pada suhu kamar selama 7 hari. Dari 7 variabel yang diteliti diantaranya menunjukkan adanya perbedaan stabilitas fisik seperti volume sedimentasi, bobot jenis, kadar air, kemampuan redispersibilitas, viskositas dan 2 variabel lainnya tidak menunjukan perbedaan seperti perubahan bentuk partikel, pH selama 7 hari penyimpanan. Dari ketiga suspensi kering ampisilin bahwa ampisilin nama dagang 1 memiliki kestabilan fisik lebih baik dibandingkan ampisilin nama dagang 2 dan generik.
Pengembangan Formulasi Sediaan Emulgel dari Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L) dan Uji Antioksidan dengan Metode DPPH Lidia; Kiki Amalia; Nia Azzahra
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.652 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengembangan formulasi sediaan emulgel dari ekstrak daun pepaya (Carica papaya L) dan uji antioksidan dengan metode DPPH (1,1 – diphenyl – 2 – picrylhydrazil).dibuat 3 formula dengan konsentrasi HPMC (gelling agent) yaitu 2,5%, 3,5%, 4,5%. Setelah itu dilakukan evaluasi pada sediaan emulgel ekstrak daun pepaya diantaranya penentuan mutu fisik sediaan (organoleptis, pemeriksaan Ph, uji homogenitas, dan uji frezz thaw), uji iritasi kulit dan uji antioksidan. Didapatkan formula ke-1 dengan konsentrasi HPMC 2,5% yang mempunyai kestabilan fisik paling baik. Setelah itu dilakukan uji iritasi kulit terhadap 10 orang responden dan menunjukkan hasil negatif, terakhir dilakukan uji antioksidan di dapat bahwa sediaan emulgel dengan konsentrasi HPMC 2,5% mengandung nilai IC50 sebesar 79,08 ppm yang berarti memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
Analisis Antioksidan dari Berbagai Fraksi Daun Cokelat (Theobroma cacao L.) Mauizatul Hasanah; Suci Amaliani; Yopi Rikmasari
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.898 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian analisis antioksidan dari berbagai fraksi daun cokelat (Theobroma cacao L.) dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari berbagai fraksi daun cokelat. Sampel segar daun cokelat diekstraksi dengan pelarut etanol 70% kemudian difraksinasi. Fraksinasi dilakukan dengan berbagai pelarut berdasarkan kepolarannya menghasilkan fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi air. Metode uji antioksidan dengan pereaksi DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) terhadap fraksi etil asetat, fraksi n-heksan, dan fraksi air pada beberapa konsentrasi yaitu 100 ppm, 80 ppm, 60 ppm, 40 ppm, 20 ppm, pada Spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas antioksidan berupa nilai IC50 pada berbagai fraksi diperoleh fraksi etil asetat adalah 41,76 ppm, fraksi n-heksan adalah 70,05 ppm, fraksi air adalah 109,4 ppm. Aktivitas antioksidan tertinggi ditunjukkan pada fraksi etil asetat.
Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun dan Batang Nilam (Pogostemon cablin Benth) Muhammad Fauzi; Nilda Lely
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.123 KB)

Abstract

Telah dilakukan pemisahan minyak atsiri dari daun dan batang nilam (Pogostemon cablin Benth) dengan menggunakan metode destilasi uap air. Karakterisasi komponen senyawanya menggunakan metode KG-SM serta uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi agar. Hasil karakterisasi minyak atsiri dari daun dan batang nilam didapat 10 puncak yaitu patchouli alkohol (48,06%), δ guaiene (18,24%), α guaiene (13,14%), α patchoulene (6,49%), seychellene (5,85%), β caryophyllene (3,01%), azulene (2,66%), β patchoulene (1,24%), β elemene (0,96%), dan α humulene (0,34%). Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan 5 variasi konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Pengujian dilakukan terhadap tiga mikroba yang berbeda yaitu Streptococcus mutans ATCC 31987, Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 dan Candida albicans ATCC 01231. Minyak atsiri dari daun dan batang nilam mempunyai aktivitas antimikroba terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan diameter hambat terbesar diberikan pada konsentrasi 50 % sebesar 19,1 mm, sedangkan terhadap Streptococcus mutans dan Candida albicans tidak memperlihatkan adanya aktivitas antimikroba.
Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Wungu (Graptophyllum pictum L.Griff) dengan Metode Bioautografi Nilda Lely; Jefri Triwidodo; Ema Ratna Sari
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.234 KB)

Abstract

Telah dilakukan uji aktivitas antimikroba dari daun wungu (Graptophyllum pictum L.Griff) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922 dan jamur Candida albicans ATCC 01231. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dari 1,5 kg daun wungu diperoleh rendemen 4,22 %. Ekstrak kental lalu fraksinasi dengan n-heksan,etil asetat,air. Uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi agar pada konsentrasi 30 % terhadap ke tiga fraksi, fraksi etil asetat memiliki aktivitas terbesar terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan diameter hambat 11,2 mm. Uji aktivitas antimikroba dengan metode bioautografi dilakukan pada fraksi etil asetat terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 memiliki aktivitas antimikroba dengan diameter hambat 5.6 mm. Penentuan senyawa kimia aktif dari fraksi etil asetat di identifikasi pada plat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan reagen sitro borat diketahui bahwa golongan senyawa kimia yang mempunyai aktivitas antimikroba adalah flavonoid dengan memberikan warna kuning, dan identifikasi pada plat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan reagen FeCl3 diketahui bahwa golongan senyawa kimia yang mempunyai aktivitas antimikroba adalah fenolik dengan memberikan warna hitam.
Uji Aktifitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Ekstrak Metanol Daun Gaharu (Gyrinops versteegii (Gilg). Domke) dengan Metode DPPH Rini Isromarina; Reza Agung Sriwijaya
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.687 KB)

Abstract

Bahan alam sebagai obat herbal untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas banyak digunakan saat ini. Salah satu tanaman yang digunakan untuk pengembangan obat herbal adalah tanaman Gaharu. Kandungan senyawa Daun gaharu Gyrinops versteegii dan manfaatnya sebagai sebagai antioksidan belum banyak diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi ekstrak metanol daun Gaharu serta mengidentifikasi golongan senyawa bioaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun gaharu dan fraksi II (metanol : etil asetat = 5 : 1) memiliki aktivitas antioksidan tinggi dengan masing-masing IC50 11,659 µg/mL dan 12, 958 µg/mL. Golongan senyawa bioaktif sebagai antioksidan adalah fenol, flavonoid, dan tanin.
Efek Analgetik Kombinasi Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L) dan Ekstrak Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L) pada Mencit Putih Jantan Sari Meisyayati; Josafin Immanuel; David Darwis
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.961 KB)

Abstract

Pada penelitian terdahulu diketahui bahwa daun pepaya dan daun asam jawa (memiliki efek analgetik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek analgetik kombinasi ekstrak daun pepaya dan ekstrak daun asam jawa. Uji analgetik dilakukan dengan metode Sigmund menggunakan mencit putih jantan galur Swiss Webster. 35 ekor mencit dikelompokkan menjadi kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif yang diberi tween 80 2%, kontrol positif yang diberiasetosal 65 mg/kgBB, serta kelompok yang diberi ekstrak daun pepaya dosis tunggal 200 mg/kgBB, ekstrak daun asam jawa dosis tunggal 400 mg/kgBB, kombinasi dosis tunggal masing-masing ekstrak, kombinasi setengah dosis tunggal masing-masing ekstrak, kombinasi seperempat dosis tunggal masing-masing ekstrak. Tiap hewan diberikan sediaan uji secara per oral lalu dilanjutkan induksi asam asetat 1% secara intraperitoneal satu jam kemudian. Setelahnya jumlah geliat diamati dan dihitung mulai menit ke-10 dengan interval lima menit selama satu jam. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan jumlah geliat dari seluruh kelompok perlakuan terhadap kontrol negatif. Pemberian kombinasi seperempat dosis tunggal menunjukkan jumlah geliat yang sebanding dengan pemberian dosis tunggal ekstraknya. Hal ini menunjukkan adanya efek analgetik yang bersifat sinergis dari penggabungan keduanya karena penggunaan dosis yang jauh lebih kecil memiliki efektifitas yang besarnya sama dengan dosis besar sehingga penggunaannya dapat lebih efisien dan dapat lebih meminimalisasi kemungkinan adanya efek samping.
Perbandingan Tablet Acarbose Nama Generik dan Nama Dagang terhadap Penurunan Gula Darah pada Mencit Swiss Webster Jantan dengan Metode Tes Toleransi Glukosa Ade Arinia Rasyad; Noprizon; Rika Ratna Sari
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.69 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian perbandingan tablet acarbose nama generik dan nama dagang terhadap penurunan gula darah pada mencit swiss webster jantan dengan penginduksi sukrosa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah perbedaan efektivitas antara tablet acarbose nama generik dan nama dagang serta manakah yang paling efektif pengobatannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hewan uji mencit putih jantan yang di induksi sukrosa. Hewan yang akan digunakan dipuasakan selama ± 16 jam namun tetap diberi minum, lalu hewan diukur kadar gula darah awal, setelah itu diberi sediaan uji secara oral 5 menit setelah pemberian sediaan uji dilakukan pembebanan sukrosa dengan dosis 3,5 g/kg BB mencit kemudian dilakukan pengukuran kadar gula darah setiap 30 menit dengan interval selama 2 jam. Hasil yang diperoleh berdasarkan data statistik Anova Oneway AUC total penurunan kadar gula darah dari 1 sampel nama generik dan 2 sampel nama dagang didapat bahwa tidak terjadi perbedaan efektivitas antara nama generik dan nama dagang, dan dari ke-3 jenis obat antara tablet acarbose nama generik, nama dagang 1 dan nama dagang 2 mempunyai efektivitas yang sama terhadap penurunan kadar glukosa didalam darah dengan nilai (p=0,140).

Page 2 of 11 | Total Record : 107