cover
Contact Name
Ahmad Fatoni
Contact Email
jurnalstifibp@gmail.com
Phone
+6281368741387
Journal Mail Official
jurnalstifibp@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ariodillah III No.22A, RT.27/RW.9, 20 Ilir D. IV, Kec. Ilir Tim. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30128
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
ISSN : 25026712     EISSN : 26215519     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi memuat hasil penelitian dan review hasil penelitian yang berhubungan dengan ilmu dan teknologi farmasi. Topik-topik karya ilmiah adalah di bidang kimia farmasi, biologi farmasi, farmakologi dan farmasi klinis, farmasetika, serta pemanfaatan bahan alam untuk produk farmasi
Articles 107 Documents
Formulasi Tablet Sistem Floating Ranitidin HCl menggunakan Polimer Kombinasi HPMC dan Pektin Yenni Sri Wahyuni; Nilda Lely; Septia Oktariani
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.792 KB)

Abstract

Sediaan tablet mengapung merupakan salah satu bentuk dari sistem penghantaran obat tertahan dilambung yang bertujuan untuk memperpanjang waktu tinggal obat didalam lambung. Prinsip sediaan tertahan dilambung dapat digunakan untuk meningkatkan efikasi ranitidin HCl dalam mengobati penyakit lambung. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sediaan tablet mengapung dengan menggunakan HPMC dan pektin sebagai matriks atau polimer. HPMC dan pektin sebagai matriks atau polimer dalam sediaan tablet mengapung dengan ranitidin HCl sebagai model obat. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dalam 3 formula kombinasi HPMC dan pektin dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 30 mg/tablet dan 20 mg/tablet (F1), 25 mg/tablet dan 25 mg/tablet (F2), 20 mg/tablet dan 30 mg/tablet (F3) dengan zat tambahan PVP, Avicel PH 102 (MCC), natrium bikarbonat, Mg stearat. Tablet dihasilkan diuji sifat fisik tablet meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kadar zat aktif, uji floating dan disolusi mendapatkan konsentrasi optimum dari tablet formula 1 yaitu menghasilkan tablet dapat bertahan mengapung selama 17 jam sampai 24 jam. Uji pelepasan ranitidin HCl dilakukan secara in vitro menggunakan alat tipe 2 (dayung) dengan kecepatan pengadukan 50 rpm dalam medium HCl 0,1 N sebanyak 900 ml pada suhu 37 ℃ ± 0,5 selama 8 jam. Formula tablet ranitidin HCl dengan komposisi 200 mg. Effisiensi disolusi dari tablet formula 1 adalah 78,19 %.
Hubungan Rasionalitas Pengobatan dan Kepatuhan Pasien TB Paru Kategori 1 dengan Keberhasilan Terapi di Puskesmas X Sumatera Selatan Yopi Rikmasari
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.039 KB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) paru sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Keberhasilan terapi sangat tergantung dari factor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya rasionalitas pengobatan dan kepatuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rasionalitas pengobatan dengan ke1berhasilan terapi dan hubungan antara kepatuhan pasien dengan keberhasilan terapi. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional korelasional analitik dengan uji statistik chi square. Data diperoleh dari sumber data primer dan data sekunder. Populasi pada penelitian ini merupakan populasi sampel (sampling population), yaitu keseluruhan individu akan menjadi unit penelitian jika memenuhi kriteria inklusi. Rasionalitas pengobatan dinilai melalui analisa kesesuaian paduan terapi, dosis dan lama pengobatan dengan standar pengobatan TB di donesia. Kepatuhan pasien dinilai dengan kuesioner MMAS-8. Terapi dinyatakan berhasil jika pasien yang dinyatakan sembuh pada saat pemeriksaan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden, sebanyak 20 (66,7%) dinyatakan sembuh dan 10 (33,3%) gagal. Pengobatan yang rasional sebanyak 16 (53,3%) dan tidak rasional 14 (46,7%) serta tingkat kepatuhan tinggi 15 (50%) dan rendah-sedang (50%). Terdapat hubungan antara rasionalitas pengobatan dengan keberhasilan terapi (p = 0,013). Pasien yang mendapatkan pengobatan rasional berpeluang 9 kali sembuh dibandingkan dengan pengobatan yang tidak rasional (OR=9) dan terdapat hubungan antara kepatuhan pasien dengan keberhasilan terapi (p = 0,007). Pasien dengan tingkat kepatuhan tinggi berpeluang 21 kali sembuh dibandingkan dengan tingkat kepatuhan rendah-sedang (OR = 21).
Pemanfaatan Kulit Ubi Jalar Ungu sebagai Bioetanol Agnes Rendowaty; Oktalia Lestari; Ema Ratna Sari
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.345 KB)

Abstract

Pengolahan ubi jalar ungu banyak di bidang industri sehingga limbah kulit ubi jalar ungu dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol karena kulit ubi jalar ungu mengandung bahan berselulosa. Dai hasil penelitian pemanfaatan kulit kulit ubi jalar ungu sebagai bioetanol. Kulit ubi jalar ungu sebanyak 250 g dihidrolisis dengan penambahan HCl dan dilakukan proses fermentasi selama 5 hari, 10 hari dan 15 hari dengan menggunakan ragi tape. Hasil fermentasi disaring dan didestilasi untuk memperoleh bioetanol. Rendemen bioetanol yang diperoleh selama waktu fermentasi 5 hari 1,52 %, 10 hari 2,94 % dan 15 hari adalah 2,97 %. Karakteristik bioetanol yang diperoleh adalah berat jenis, kadar bioetanol berdasarkan Farmakope Indonesia ed III dan tingkat keasaman (pH). Berat jenis bioetanol selama fermentasi 5 hari dan 10 hari adalah 0,90 g/ml dan waktu fermentasi 15 hari 0,89 g/ml. Kadar bioetanol selama waktu fermentasi 5 hari dan 10 hari adalah 56,8 %b/b dan/atau 64,7 % v/v; sedangkan kadar bioetanol selama fermentasi 15 hari adalah 61,11 % b/b dan/atau 68,8 % v/v. Derajat keasaman hasil bioetanol selama waktu fermentasi memperlihatkan pH yang sama yaitu 4. Bioetanol yang dihasilkan dari kulit ubi jalar ungu dapat menghasilkan bioetanol berdasarkan lama waktu fermentasi dengan menggunakan ragi tape. Berdasarkan rendemen bioetanol dan kadar bioetanol yang diperoleh waktu fermentasi yang optimal dari penelitian ini adalah 15 hari.
Analisa Kualitatif dan Kuantitatif α-Tokoferol pada Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Hilma; Mauizatul Hasanah; Tiwi Sully Maolina
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.51 KB)

Abstract

Kecambah kacang hijau merupakan salah satu tanaman yang mengandung α- tokoferol cukup tinggi dan telah diketahui mempunyai banyak manfaat. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kandungan α- tokoferol dalam ekstrak kecambah. Ekstraksi α- tokoferol dalam kecambah kacang hijau dilakukan dengan ekstraksi sokhletasi. Hasil ekstraksi kecambah kacang hijau diperoleh rendemen ekstrak sebesar 1,4% Ekstrak dianalisis dengan sistem KCKT fase terbalik dengan sistem kolom C18 (250 x 4,6 mm), fase gerak metanol, kecepatan alir 1 mL/ menit, detektor UV dengan panjang gelombang 291 nm dengan volume injeksi 20µL. Hasil uji linearitas didapatkan persamaan garis regresi y = 335,72 x + 34131 dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,997.Hasil analisis kandungan α- tokoferol diperoleh kadar rata-rata 3,470 mg/g.
Drug Related Problems pada Pasien Anak Gastroenteritis Akut (GEA) di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. H.M. Rabain Muara Enim Noprizon; Yopi Rikmasari; Abdullah Halim
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.785 KB)

Abstract

Gastroenteritis akut merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada pasien anak dan menjadi penyebab pasien dirawat inap di Rumah Sakit. Kejadian DRP’s pada pasien anak gastroenteritis akut (GEA) berdampak pada tidak tercapainya outcome terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian DRP’s pasien GEA di RSUD dr. H.M. Rabain Muara enim. Studi observasional dengan desain cross sectional deskriptif dirancang untuk penelitian ini. Data diperoleh dari data sekunder yaitu rekam medik secara retrospektif secara sampling population. Data dianalisis kesesuaian terapi berdasarkan pedoman terapi IDAI dan pedoman yang diterbitkan Kementrian Kesehatan, selanjutnya diklasifikasikan sesuai tipe DRP’s. Sebanyak 72 orang pasien memenuhi kriteria inklusi dan diikutkan dalam penelitian. Golongan obat yang digunakan untuk terapi GEA yaitu cairan infus, antibiotik, zinc, probiotik, analgetik, antipiretik dan antiemetik. Kejadian Drug Related Problems pada pasien anak gastroenteritis akut (GEA) obat tanpa indikasi 84, 72 %, pemilihan obat tidak tepat 63,89 %, dosis terlalu rendah 26,38 %, indikasi tanpa obat 19,44 % dan dosis terlalu tinggi 16,67 %. Apoteker mempunyai peranan penting dalam melakukan identifikasi, pencegahan dan penyelesaian masalah DRP’s tersebut. Kepatuhan terhadap pedoman terapi sangat diperlukan untuk menurunkan kejadian DRP’s pada kasus GEA di rumah sakit.
Aktivitas Anbakteri Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) terhadap Bakteri Vibrio cholerae ATCC 14033 Rini Isromarina; Elvera Rosa; Doddy Rusli
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.845 KB)

Abstract

Tumbuhan secara tradisional dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal salah satunya adalah gambir. Metabolit sekunder daun gambir dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun gambir dan mengidentifikasi metabolit sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol daun gambir dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae ATCC 14033 pada konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 50%. Ekstrak etil asetat daun gambir pada konsentrasi 50% menghasilkan zona hambat paling besar yaitu 27,4 mm. metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak daun gambir adalah alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dan fenolik.
Toksisitas Akut Beberapa Formula Jus Herbal dengan Komposisi Sari Bunga Rosella, Nanas Bawang Putih, Jahe Merah, Jeruk Nipis, Cuka Apel dan Madu terhadap Mencit Putih Jantan Galur Swiss Webster Sari Meisyayati; Ramona; Agnes Leorina; Geby Patriani; Ahmad Fatoni; Yunita Listiani Imanda; Yenni Sri Wahyuni
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.805 KB)

Abstract

Hasil penelitian beberapa formula jus herbal kombinasi sari bunga rosella, bawang putih, nanas, jahe merah, cuka apel dan madu pada tikus percobaan diketahui beberapa formula tersebut efektif menurunkan kolesterol. Sejumlah penelitian menunjukkan adanya bukti ketidakamanan sejumlah suplemen kesehatan berbahan herbal. Berdasarkan hal diatas maka perlu dilakukan penelitian lanjutan yaitu berupa uji toksisitas akut untuk memperoleh nilai LD50 yang akan memberikan informasi tingkat keamanan dari formula bahan herbal tersebut. Pengujian toksisitas akut untuk setiap formula jus herbal dilakukan pada 44-60 ekor mencit betina yang terbagi menjadi 4-6 kelompok perlakuan. Terdapat 3 formula jus herbal yang diujikan yang masing-masing menggunakan 3-5 variasi dosis. Pada hari pengujian, tiap-tiap mencit diberikan sediaan formula jus herbal tertentu secara per oral Pemberian ini dilakukan secara bertahap dengan maksimal volume pemberian 0,5 ml dengan interval pemberian 30 menit. Pengamatan terhadap tanda-tanda toksisitas dilakukan pada 3-4 jam pertama setelah pemberian uji. Jumlah kematian dihitung maksimal 3× 24 jam. Pembedahan dilakukan pada hewan yang mati kurang dari 24 jam setelah pemberian sediaan uji. Dari hasil penelitian diperoleh nilai LD50 untuk masing-masing formula adalah 109,88 ml/kgbb, 146,63 ml/kgbb dan 124,4 ml/kg. Ketiganya masuk dalam kriteria praktis tidak toksis. Terdapat tanda-tanda toksisitas yang muncul pada mencit yang diujikan berupa penurunan aktifitas gerak, peningkatan laju pernafasan, urinasi dan salivasi. Urinasi merupakan tanda toksisitas yang paling dominan muncul. Hal tersebut karena beberapa komponen jus herbal memiliki efek diuretik yang potensial.
Uji Aktivitas Antioksidan dari Beberapa Fraksi Bawang Merah (Allium cepa L.) Septiani Martha
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.355 KB)

Abstract

Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu spesies yang termasuk kedalam genus Amaryllidaceae. Bawang merah banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai rempah[1]rempah dan secara tradisional telah digunakan sebagai obat tradisional. Berdasarkan penelitian bawang-bawangan (Alleaceae) mengandung gugus thiol/sulfur yang bersifat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak total dan beberapa fraksi umbi bawang merah (Allium cepa L.). Metode penelitian dilakukan dengan mengekstraksi umbi bawang merah (Allium cepa L.) menggunakan metode maserasi dan fraksinasi serta menentukan aktivitas antioksidan secara in-vitro menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan metode radical scavenging (Metode DPPH). Hasil menunjukkan nilai IC50 ekstrak total, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air diperoleh masing-masing sebesar 350,76 ppm, 637,76 ppm, 166,97 ppm, 272 ppm. Dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat berpotensi sebagai agen antioksidan dibandingkan ketiga fraksi.
Analysis of BPJS Patient Satisfaction Level of Health Services in Hospital X in Palembang City Susantri; Lilik Pranata
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.239 KB)

Abstract

Era Globalisasi yang sedang di hadapi dalam bidang kesehatan menimbulkan persaingan bisnis rumah sakit semakin kompetitif tentang kinerja tenaga kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien. Sehingga, diperlukan untuk mengukur kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Swasta di kota Palembang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain survei deskriptif dengan pendekatan non eksperimental. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden dengan teknik pengambilan convinience sampling. Alat pengumpulan data yang diperoleh melalui kuesioner dengan menggunakan metode analisis impotance-performance analysis (IPA) dan uji kendall’s tau. Hasil penelitian diketahui tingkat harapan dari jawaban yang tertinggi adalah sangat penting sebanyak 44 responden (73,3%) yang terendah menjawab cukup penting sebanyak 1 responden (1,7%). Tingkat kenyataan dari jawaban yang tertinggi adalah baik sebanyak 36 responden (30,0%) dan yang terendah menjawab cukup baik sebanyak 4 responden (6,7%). Berdasarkan hasil analisis importance performance analysis didapatkan persebaran dari pernyataan tingkat harapan dan tingkat kenyataan dengan hasil terendah yaitu dengan nilai kesesuaian 82,88%. Sedangkan kategori tertinggi dengan nilai kesesuaian 91,21%. Ada pengaruh antara tingkat harapan dengan tingkat kenyataan kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi rawat jalan dengan nilai p=0,027 yang berada <0,05.
Overview of Fall Risk in The Elderly in Elderly Social Care Institutions Ita Purnama Sari; Sannya Frisca; Lilik Pranata
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.187 KB)

Abstract

Perubahan fisik pada lansia akan mengalami beberapa masalah salah satunya akibat dari gangguan sistem muskuloskeletal yang akan mengalami perubahan pada kemunduran fisik dalam gangguan berjalan, kaki yang tidak dapat menapak dengan kuat. Penyebab jatuh pada lansia terjadi akibat dari terpeleset, tersandung, serta penyakit yang menyertai dan dari segi lingkungan. Dari penyebab jatuh apabila tidak segera ditangani maka dapat berdampak pada kerusakan fisik, psikologis, dan ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pencegahan jatuh pada lansia dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan pencegahan jatuh pada lansia dengan menggunakan media poster. Mengetahui gambaran resiko jatuh pada lansia di Panti Sosial lansia. Menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan survey deskriptif, didapatkan sampel penelitian 51 responden dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian didapatkan dari usia responden mayoritas berusia 70-90 tahun (52,9%) didapatkan 27 responden, jenis kelamin responden mayoritas perempuan (56,9%) didapatkan 29 responden, resiko jatuh tinggi mayoritas (66,7%). Ini menunjukkan bahwa usia dan jenis kelamin perempuan memiliki resiko jatuh. Meningkatkan peran perawat sebagai edukator untuk senantiasa dan mengaplikasikan pemberian edukasi pencegahan jatuh pada lansia agar lansia tidak terjadi kejadian jatuh berulang dan beresiko jatuh tinggi.

Page 5 of 11 | Total Record : 107