cover
Contact Name
Media Pustakawan
Contact Email
media.pustakawan@gmail.com
Phone
+6287876564261
Journal Mail Official
media.pustakawan@gmail.com
Editorial Address
Jalan Salemba Raya No.28 A, Pusat Pembinaan Pustakawan
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Media Pustakawan
Published by Perpustakaan Nasional
ISSN : 08529248     EISSN : 26853396     DOI : https://doi.org/10.37014/medpus
Core Subject : Science,
Jurnal Media Pustakawan merupakan terbitan Perpustakaan Nasional, Pusat Pembinaa Pustakawan(Pusat Pembinaan Pustakawan) yang berfokus pada bidang ilmu perpustakaan dan informasi khususnya yang berhubungan dengan pengembangan kepustakawanan . Artikel Jurnal yang diterbitkan merupakan hasil kajian atau penelitian yang dapat bersumber dari studi literatur, studi lapangan, eksperimen, dan implementasi dari konsep, teori & model di bidang kepustakawanan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 365 Documents
Analisis Memori Kolektif Sesepuh tentang Bung Karno di Blitar Aji Subekti; Hendriyanto Hendriyanto
Media Pustakawan Vol 28, No 3 (2021): Desember
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.365 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v28i3.1214

Abstract

This study preserves and analyzes the typology of the collective memory of the elders, regarding Bung Karno's events and thoughts. This study uses a qualitative approach of collective memory study from Maurice Halbwachs and memory typology from Abidin Kusno. The population of this study is elders who are in Blitar with the criteria of having met and seen Bung Karno directly. The selection of informants also used a snowball sampling technique, based on key informants who had been determined by the boundaries of the elders in Blitar. The results of this study found 4 (four) treatments for this typology of collective memory, such as (1) overcoming memory, (2) unexploring memory, (3) conquering memory and, (4) marketing memory. Based on the memory typology, the researcher obtained 4 (four) concepts that can be analyzed. The first is collective memory that forms the city identity. The second is Bung Karno's thoughts on unity, and Trisakti. The third is De-Sukarnoization which means the efforts to eliminate Bung Karno's influence and thoughts as well as to obscure Bung Karno's role and contribution in history. The last is the Bung Karno Library's efforts to become a center of excellence, which is creating a database on the collective memory of elders about Bung Karno. The conclusion is that the recording and study of the collective memory of the elders completes the information needs of the community regarding oral and written sources spread throughout the Blitar community about Bung Karno.
Analisis Bibliometrika terhadap Karya Tulis Ilmiah: Studi Kasus di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Sutardji Sutardji; Sri Ismi Maulidyah
Media Pustakawan Vol 24, No 2 (2017): Juni
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.456 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v24i2.15

Abstract

Salah satu indikator kinerja lembaga penelitian adalah publikasi ilmiah yang dihasilkan. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui (1) sebaran dan jumlah KTI yang dipublikasikan, (2) jenis kelamin penulis, (3) produktivitas penulis, dan (4)  tingkat kolaborasi penulis. Bahan kajian adalah KTI karya penulis Balitkabi yang dipublikasi di jurnal, prosiding dan monograf tahun 2011-2015. Pengumpulan data dilakukan dengan memeriksa dan mencatat variabel yang dikaji. Data yang terkumpul dituangkan dalam bentuk tabel dan gambar, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa selama lima tahun KTI Balitkabi yang dipublikasikan sebanyak 462 artikel karya dari 76 penulis. Sebanyak 56% merupakan artikel prosiding, 37% artikel jurnal (24 jurnal dalam negeri, 11 luar negeri), dan 7% artikel monograf. Dari 76 penulis, terdiri atas 51% laki-laki dan 49% perempuan. Sebanyak 67% penulis berkontribusi di jurnal, prosiding, dan monograf, 23% di prosiding, 9% di jurnal dan monograf, 1% di monograf. Penulis perempuan relatif lebih produktif dibanding penulis laki-laki. Secara keseluruhan produktivitas penulis berkisar antara 1-15 artikel selama lima tahun. Penulis individu (tunggal) pada artikel jurnal dan monograf lebih tinggi (39,1% dan 40,6%) dibanding prosiding (18,8%). Demikian juga tingkat kolaborasi penulis pada jurnal dan monograf (059 dan 0,61) lebih rendah dibanding prosiding (0,81). Artikel yang ditulis secara kolaborasi (72,3%) lebih banyak dibanding artikel yang ditulis individu (27,7%).
Fakta dan Pencitraan Pustakawan dalam Sertifikasi R. Deffi Kurniawati; Wuri Setya Intarti
Media Pustakawan Vol 21, No 3 & 4 (2014): DESEMBER
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3861.921 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v21i3 & 4.802

Abstract

Perpustakaan yang baik adalah saat perpustakaan banyak dikunjungi dan diminati pemustaka. Banyaknya pemustaka berkunjung ke perpustakaan tidak luput dari layanan yang menyenangkan dan memuaskan, di samping tentunya sarana dan prasarana yang mendukung. Hal ini juga tidak luput dari peran pustakawan. Pustakawan yang baik dan profesional merupakan kunci dari keberhasilan perpustakaan maju dan berkembang. Pustakawan dituntut untuk berkreasi dan berkarya dalam memajukan perpustakaan, guna memikat pemustaka. Citra pustakawan merupakan kunci bagaimana seseorang dapat dihargai dan dihormati profesinya. Keterampilan dan keahlian pustakawan dapat dilihat dari bagaimana pustakawan bekerja. Fakta di lapangan sangat menentukan pustakawan untuk bersaing di era globalisasi pada saat ini. Salah satu dampak hasil yang diperoleh dari pencitraan pustakawan dapat dilihat bagaimana perpustakaan terus berkembang dan bersaing dengan sarana informasi lain, seperti internet dan search engine lainnya, yang bisa memfasilitasi informasi serta memuaskan pemustaka.
Dukungan Strategis Kepustakawanan dalam Rangka Reformasi Birokrasi Kementerian/ Lembaga1 1 Supriyanto Supriyanto
Media Pustakawan Vol 20, No 2 (2013): Juni
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.691 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v20i2.933

Abstract

“SDM Perpustakaan atau tenaga perpustakaan (Pustakawan) sejak Keputusan MENPAN No. 18 Tahun 1988 sudah diakui sebagai jabatan fungsional, oleh karenanya mempunyai peluang guna mendukung kinerja kementerian/lembaga umumnya, yaitu  informasi tentang visi dan misinya, melalui dukungan kepustakawanan yang rasional dan proporsional. Bahkan dengan hadirnya UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pustakawan sudah masuk dalam kelompok profesi. Sudah sepantasnya pustakawan itu sendirilah yang seharusnya membangun profesonalismenya. Perlu dibangun adanya keserasian dan keselarasan antara pangkat, jabatan, usia, masa kerja, diklat dan kompetensinya. Artinya pustakawan akan populer tatkala mampu berperan secara rasional dan proporsional mendukung tugas pokok dan fungsinya dari lembaga yang menaunginya dimana saja pustakawan bekerja. Untuk itu diperlukan kesiapan kompetensi SDM perpustakaan, sehingga perpustakaannya kredibel sebagai lembaga yang memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan pengelolaan informasi. Bukan sekedar memenuhi syarat-syarat formal, tetapi dukungan implementasinya terhadap kinerja dalam rangka mendukung reformasi birokrasi kementerian/lembaga pada khususnya.
Persepsi Pustakawan Kementerian Pertanian terhadap Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya Rushendi Rushendi
Media Pustakawan Vol 25, No 1 (2018): Maret
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.788 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v25i1.192

Abstract

Abstrak Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya merupakan sarana mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pengajuan daftar usul penetapan angka kredit (DUPAK) bagi pustakawan, yang berisi penjelasan rinci tentang kegiatan pustakawan, pembinaan karier pustakawan, angka kredit pustakawan, dan tim penilai pustakawan. Permasalahan dihadapi Pustakawan Kementerian Pertanian dalam pengajukan DUPAK belum adanya kesamaan persepsi, kesulitan memahami prosedur, tidak adanya motivasi, dan belum memahami benar setiap unsur kegiatan. Tujuan dari pengkajian untuk menyamakan persepsi di tingkat Pustakawan Kementerian melalui sikap, motivasi, dan harapan pribadi serta mengidentifikasi butir-butir kegiatan yang perlu ditambah terhadap Perka Perpusnas No. 11 Tahun 2015 mengenai petunjuk teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya lingkup Kementerian Pertanian. Pengkajian dilaksanakan bulan Juli-Agustus 2017 dengan metode survei bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan kualitatif. Populasi adalah Pustakawan Kementerian Pertanian berjumlah 137 orang, penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan taraf kelonggaran 10% dengan jumlah sampel sebanyak 58 pustakawan. Hasil kajian menunjukkan sikap pustakawan pada unsur pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, pengembangan sistem kepustakawan, pengembangan profesi dan kegiatan penunjang kepustakawanan kategori baik dan sesuai dengan pekerjaan di Perpustakaan, namun unsur pengembangan sistem kepustakawanan, pengembangan profesi dan penunjang kepustakawanan cukup keberpihakan pada perpustakaan Kementerian Pertanian. Motivasi pustakawan dalam mengajukan DUPAK pada unsur kegiatan pengembangan profesi kategori sangat tinggi, tetapi unsur kegiatan penunjang kepustakawan motivasinya berkategori sedang. Harapan pustakawan terkait dengan angka kreditnya sesuai yang diharapkan namun perlu ditambah pada unsur-unsur kegiatannya dan jumlah angka kreditnya serta dapat disesuaikan dengan kegiatan yang ada di Perpustakaan Kementerian Pertanian.
Mediatisasi Perpustakaan dalam Konteks Perubahan Layanan Bercerita Melalui Budaya Visual Endang Fatmawati
Media Pustakawan Vol 23, No 1 (2016): Maret
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6139.71 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v23i1.841

Abstract

Budaya visual merupakan budaya yang bertumpu pada unsur-unsur visual sebagai unsur pembentuknya. Mediatisasi di perpustakaan dimaksudkan untuk memahami pentingnya media dalam budaya terkait dengan hubungan media dan perubahan sosio-kultural di perpustakaan. Cerita digital menjadi metode baru bagi pustakawan saat memberikan layanan bercerita. Perubahan yang nampak adanya penggabungan seni bercerita dengan berbagai digital multimedia, seperti gambar, audio, dan video. Hadirnya cerita digital akan mempengaruhi interaksi sosial karena sudah termediasi oleh teknologi. Begitu juga ada perubahan bentuk media yang digunakan oleh pustakawan dalam tugasnya sebagai storyteller di bagian layanan bercerita.
Klieds (Kliping Digital) Sebuah Inovasi Pustaka Dengan Pemanfaatan Visual Basic 6.0 Guna Meningkatkan Performance Perpustakaan Di Era Teknologi Digital Yasin Yusuf
Media Pustakawan Vol 14, No 1 (2007): Maret
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.793 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v14i1.971

Abstract

KLIEDS merupakan hasil inovasi pustaka yaitu kliping yang selama ini berbentuk buku menjadi berbentuk digital. Inovasi bertujuan agar informasi-informasi yang berasal dari koran dapat dicari dengan cepat. Selain itu, KLIEDS juga bertujuan meningkatkan performance perpustakaan di tengah maraknya media-media informasi yang berbasis teknologi canggih. Proses pembuatan KLIEDS pada dasarnya sama dengan kliping selama ini namun yang membedakan adalah penyajiannya. Kliping yang ada selama ini yaitu berbentuk buku yang memiliki kelemahan yaitu sulit mencari data informasi yang ada di dalamnya. KLIEDS hadir dengan sistem database pada Visual Basic 6.0 menjawab kelemahan yang ada pada kliping selama ini.
Strategi Pustakawan Melalui Program Perpusmart dalam Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asea sean) Dedi Mulyadi
Media Pustakawan Vol 22, No 4 (2015): Desember
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.644 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v22i4.226

Abstract

AbstrakDi penghujung tahun 2015 masyarakat akan dihadapkan pada suatu kesepakatan pasar bebas yang bernama MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Jarak dan waktu seolah sudah tidak lagi menjadi masalah bagi seseorang untuk menjangkau ilmu pengetahuan dan informasi dimanapun, kapanpun dan dari manapun. Persaingan bukan hanya sekedar barang/jasa saja, akan tetapi akan berpengaruh pula terhadap persaingan SDM. Untuk itu, pustakawan sebagai agent of change (agen perubahan) harus mampu meningkatkan kompetensinya agar bisa bersaing dengan pustakawan di Asia Tenggara, dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dalam peningkatan kualitas hidup, baik dari sisi intelektualitas maupun perekonomiannya. Selain itu, tentu saja dalam menghadapi persaingan di era globalisasi ini, pustakawan perlu menyiapkan strategi pengembangan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi agar tercipta keberlanjutan.
Pengembangan Kepribadian Pustakawan Endang Fatmawati
Media Pustakawan Vol 17, No 3&4 (2010): SEPTEMBER & DESEMBER
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.424 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v17i3&4.877

Abstract

Konsep kepribadian (personality) pustakawan itu juga sangat penting untuk terus diperhatikan. Walaupun konsep kepribadian pustakawan ini sebenarnya merupakan konsep pemikiran dan agenda lama yang pernah ada dan pernah kita bicarakan. Namun saat ini seolah-olah hilang bagai ditiup angin. Padahal bukankah pustakawan menjadi garda terdepan yang memberikan layanan langsung kepada pemustakanya? Mengapa pustakawan perlu mengembangkan kepribadian? Bagaimana pustakawan mengenal konsep diri? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan menghambat kepribadian pustakawan? Hal-hal apa saja yang berkaitan dengan upaya pengembangan kepribadian pustakawan? Merupakan permasalahan yang akan dibahas pada artikel ini. Beberapa hal yang menurut saya sekiranya berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan kepribadian pustakawan adalah who I am?; Identitas Jati Diri; Character Building; Mind Set; Courtesy; Etiket.
Produktivitas Pustakawan Perpustakaan Nasional Sebagai Penulis Artikel: Studi Kasus Pada Jurnal Media Pustakawan dan Visi Pustaka Agus Wahyudi; Jusa Junaedi
Media Pustakawan Vol 28, No 1 (2021): April
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.72 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v28i1.1245

Abstract

This study aims to analyze Perpusnas librarian’s productivity in producing scientific paper published in Visi Pustaka and Media Pustakawan from 2010-2019. The results of this research are expected to provide information to Perpusnas to be used as one of the references in the development of Perpusnas librarian’s expertise, especially in scientific writing. This research is a descriptive study with a quantitative approach. The sampling technique used was saturated samples. The collected data were processed using Microsoft Office Excel. The productivity picture is obtained by comparing the number of articles written by Perpusnas librarians with the total number of articles. The search results of articles in the journal Visi Pustaka and Media Pustakawan published on 2010-2019 obtained data of 450 articles written by 316 different authors with details 48 writers from Perpusnas librarian, 7 writers from non-librarian Perpusnas employees, and 261 other writers from outside Perpusnas. There is 1 National Library librarian who is the most productive in producing articles with a total of 9 articles. Meanwhile, the most productive non-librarian Perpusnas employee produced 7 articles. If measured by comparing the number of articles published in the journal Media Pustakawan and Visi Pustaka during the 2010-2019 published period, the Perpusnas librarian’s productivity are around 16.44% of the total articles. The annual increase or decrease of Perpusnas librarians is not always followed by an increase or decrease of articles written by Perpusnas librarians.

Page 5 of 37 | Total Record : 365


Filter by Year

2007 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 30, No 1 (2023): April Vol 29, No 3 (2022): Desember Vol 29, No 2 (2022): Agustus Vol 29, No 1 (2022): April Vol 28, No 3 (2021): Desember Vol 28, No 2 (2021): Agustus Vol 28, No 1 (2021): April Vol 27, No 3 (2020): Desember Vol 27, No 2 (2020): Agustus Vol 27, No 1 (2020): April Vol 26, No 4 (2019): Desember Vol 26, No 3 (2019): September Vol 26, No 2 (2019): Juni Vol 26, No 1 (2019): Maret Vol 25, No 5 (2018): Desember -- edisi khusus Vol 25, No 4 (2018): Desember Vol 25, No 3 (2018): September Vol 25, No 2 (2018): Juni Vol 25, No 1 (2018): Maret Vol 24, No 4 (2017): Desember Vol 24, No 3 (2017): September Vol 24, No 2 (2017): Juni Vol 24, No 1 (2017): Maret Vol 23, No 2 (2016): Juni Vol 23, No 1 (2016): Maret Vol 22, No 4 (2015): Desember Vol 22, No 3 (2015): September Vol 22, No 2 (2015): Juni Vol 22, No 1 (2015): Maret Vol 21, No 3 & 4 (2014): DESEMBER Vol 21, No 2 (2014): JUNI Vol 21, No 1 (2014): Maret Vol 20, No 3 (2013): September Vol 20, No 2 (2013): Juni Vol 20, No 1 (2013): Maret Vol 19, No 4 (2012): Desember Vol 19, No 3 (2012): September Vol 19, No 2 (2012): Maret Vol 18, No 4 (2011): Desember Vol 18, No 3 (2011): September Vol 18, No 2 (2011): Juni Vol 18, No 1 (2011): Maret Vol 17, No 3&4 (2010): SEPTEMBER & DESEMBER Vol 17, No 1&2 (2010): Maret dan Juni Vol 16, No 3&4 (2009): September Vol 16, No 1&2 (2009): Maret Vol 15, No 1&2 (2008): Juni Vol 15, No 3 (2008): September Vol 14, No 3&4 (2007): Desember Vol 14, No 2 (2007): Juni Vol 14, No 1 (2007): Maret More Issue