cover
Contact Name
Otoman
Contact Email
tanjak_uin@radenfatah.ac.id
Phone
+6281377882248
Journal Mail Official
tanjak_uin@radenfatah.ac.id
Editorial Address
l. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No.KM. 3, RW.5, Pahlawan, Kec. Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30126
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
ISSN : -     EISSN : 27745392     DOI : -
The purpose of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts and ideas or research results that have been achieved in the area of history and civilization
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 55 Documents
Dinamika Kelas Sosial Masyarakat Di Kesultanan Palembang Darussalam Pada Masa Transisi Lian Fitriana Sari; Mohammad Syawaludin; Sholeh Khudin
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 1 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.386 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i1.7385

Abstract

Stratification and social class are two different things but are very often used interchangeably. Class has a narrower meaning than social stratification. if class is more specific then stratification has a broader meaning because it refers more to the division of a group of people or society at their respective levels. And this belongs to the layers that exist in society. Something similar like this of course also happened to the people of the Sultanate of Palembang Darusslam. Moreover, Palembang has a strategic location which makes its port so that it can be said to be in the international arena which makes traders from outside also come. So it does not rule out if the European nation is interested in both agricultural products and areas from Palembang. This research tries to be able to better explain the social conditions that existed in society during the Palembang Darussalam sultanate during the transition period to be precise. So the researchers hope that this can be a way of knowing more about the history of the Palembang Darussalam sultanate in transition and also being one of the categories of preservation of Palembang history
Peranan Kiai Kemas H.M.Zen Mukti (1338-1400 H/ 1919-1980 M) Dalam Politik Dan Dakwah Di Palembang Okta Supriani
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 1 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.366 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i1.7389

Abstract

This paper discusses the role of Ki.Kms.H.M. Zen Mukti in politics and religion in Palembang. Ki.Kms.H.M. Zen Mukti is a former Masjumi member, his contribution to politics and da'wah in Palembang is quite capable. The accusation of Masyumi's involvement in the PRRI (Revolutionary Government of the Republic of Indonesia) provides a dark note for former Masjumi members during the New Order era. In this study tries to reveal the other side of the former Masjumi party members and analyze why the former Masjumi members transitioned to cultural Islam during the New Order era. This study uses three data collection techniques such as literature study, interviews and documentation. The type of research used is qualitative by referring to historical research procedures, the sociology approach is used as an auxiliary science in research by focusing on social stratification theory and role theory to analyze the position and status of Ki.Kms.H.M. Zen Mukti. This research describes the progress of Ki.Kms.H.M. Zen Mukti in political and religious activities in Palembang. This research also reveals that in the New Order era, the role of bureaucratic clerics became suspended in political matters. The triumph of the Masjumi party members during the Old Order became dim in the hands of the New Order regime. The New Order regime's intervention against political clerics also influenced their role in the life of the state. The purpose of this study was to determine the life background and role of Ki.Kms.H.M. Zen Mukti as a bureaucratic scholar who contributes to politics and religion in Palembang.
Khairuddin Barbarossa Pada Masa Turki Ustmani Abad Ke-16 M: Studi Komperatif Riska Wigati; Masyhur Masyhur
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 1 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.474 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i1.7392

Abstract

Penelitian ini membahas tentang gerakan Khairuddin Barbarossa di lautan yang telah menarik simpati dari beberapa kalangan, sehingga memunculkan perbedaan pandangan terhadap gerakannya. Aksi balas dendamnya di lautan menciptakan stigma negatif dan diklaim sebagai bajak laut. Aliansi Khairuddin Barbarossa dengan kepemerintahan Turki Utsmani sebagai bentuk kontradiksi yang akan menjawab stigma dari Barat. Adapun hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa gerakan Khairuddin Barbarossa berawal dari motif balas dendam, sehingga pandangan Barat mengeklaim gerakannya sebagai tindakan bajak laut yang terlepas dari wewenang secara resmi dari pemerintah atau kerajaan. Berbeda dengan pandang Islam mengatakan bahwa gerakan Khairuddin Barbarossa disebut sebagai jihad bahari yang berarti serangkaian serangan yang dilakukan orang Islam dalam melawan penindasan dan penjarahan yang dilakukan oleh Kristen Spanyol. Pandangan Islam didasari atas aliansi yang dilakukan Khairuddin Barbarossa dengan Turki Ustmani pada masa pemerintahan Sultan Salim I, sehingga gerakannya di lautan secara resmi telah memiliki wewenang.
Gerakan Agama Dan Politik Di Afrika Utara (Studi Terhadap Tokoh Muhammad Bin Tumart 515-526 H/1121-1130 M) Slamet Sukmawati; Otoman Otoman
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 1 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.838 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i1.7394

Abstract

Dinasti Al-Muwahiddun merupakan sebuah dinasti Islam di Afrika Utara yang berdiri pada tahun 515 H/1121 M. Pendiri dinasti ini adalah Muhammad bin Tumart melalui gerakan agama dan politik. Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan gerakan agama dan politik yang dilakukan oleh Muhammad bin Tumart untuk menguasai Afrika Utara. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini berupa sumber-sumber buku yang berkaitan dengan Muhammad bin Tumart maupun Dinasti Al-Muwahiddun. Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dengan pendekatan historis dan teorinya menggunakan teori peranan (role). Penelitian ini mengungkapkan gerakan agama dan politik yang dilakukan oleh Muhammad bin Tumart untuk melancarkan ambisinya guna menjatuhkan Dinasti Al-Murabithun serta mendirikan dinasti yang baru. Untuk memenuhi ambisinya tersebut ia melakukan berbagai penyimpangan agama guna menarik simpati suku-suku di Afrika Utara agar memberontak dari penguasa (Dinasti Al-Murabithun) serta mendirikan dinasti yang baru (Dinasti Al-Muwahiddun).
Kedudukan Dan Peran Dukun Bayi Dalam Kebudayaan Masyarakat Jawa Di Desa Muara Intan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Ampar, Provinsi Riau Retno Fatmawati; Endang Rochmiatun; Amilda Amilda
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 1 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.291 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i1.7396

Abstract

Penelitian ini berusaha mendeskripsikan keberadaan dukun bayi dengan menggunakan teori fungsionalnya Malinowski. Secara historis, dukun bayi mempunyai peran penting dalam perawatan pra-pasca persalinan, tetapi sekarang keberadaan dukun bayi mulai ditinggalkan. Namun, terdapat beberapa kelompok masyarakat yang masih mempertahankan keberadaan dukun bayi, salah satunya adalah masyarakat Desa Muara Intan. Kajian ini difokuskan untuk menjawab permasalahan antara lain: (1) Kondisi umum masyarakat di Desa Muara Intan; (2) Peran dukun bayi yang ada di Desa Muara Intan; dan (3) Kedudukan dukun bayi yang ada di Desa Muara Intan. Metode yang digunakan adalah etnografi dengan menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara, dokumentasi, serta mengumpulkan materi audio-visual berupa gambar, foto, ataupun rekaman. Analisis data akan berlangsung bersamaan dengan bagian-bagian lain dari pengembangan penelitian ini, yaitu pengumpulan data dan penulisan temuan. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah dukun bayi dan masyarakat yang menggunakan jasa dukun bayi tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan dukun bayi masih tetap terjaga dikarenakan kebutuhan biologis masyarakat yang belum terpenuhi hanya dengan bantuan tenaga medis. Terutama dalam memenuhi kebutuhan reproduksi, yaitu pada masa kehamilan, melahirkan, setelah melahirkan, menyusui, dan perawatan bayi. Mempertahankan budaya bukanlah alasan utama, tetapi karena tetap terjaganya keberadaan dukun bayi inilah yang menjadikan suatu tradisi di masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukanlah regenerasi terhadap dukun bayi, agar keberadaan dukun bayi tetap terjaga ditengah masyarakat.
Pondok Pesantren Nurul Iman (Studi Tentang Sejarah Dan Kontribusinya Terhadap Masyarakat Desa Ujung Tanjung Pangkalan Balai Banyuasin III) Santi Lestari; Sri Suriana
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 1 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.537 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i1.7398

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: pertama, Bagaimana Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman. Kedua, Apa Kontribusi Pondok Pesantren Nurul Iman Terhadap Masyarakat Desa Ujung Tanjung Pangkalan Balai Banyuasin III. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman dan untuk mengetahui apa kontribusi Pondok Pesantren Nurul Iman Terhadap Masyarakat Desa Ujung Tanjung Pangkalan Balai Banyuasin III. Penelitian ini menggunakan historis dan sosiologi. Penggunaan pendekatan historis agar peneliti berusaha merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan , mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesis bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Sumber data yang digunakan oleh penulis ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu perkembangan pondok pesantren Nurul Iman di Desa Ujung Tanjung yang pada masa awalnya masih berbentuk tradisional, kemudian berkembang menjadi suatu lembaga pendidikan Islam (Pesantren), hal itu ditandai dengan berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman pada tahun 1.960 Masehi. Kontribusi yang dilakukan pondok pesantren Nurul Iman terbagi menjadi 3 yaitu: pertama, bidang ekonomi : koperasi pondok pesantren yang mana kegiatan ini juga melibatkan masyarakat di Desa Ujung Tanjung; kedua, bidang pendidikan : terdiri dari pendidikan formal dan pendidikan nonformal; dan ketiga : bidang sosial keagamaan : majelis taklim dan seni baca Al-Qur’an.
H. Asnawi Mangku Alam: Pemikiran dan Pengabdiannya Di Sumatera Selatan Tahun 1921-2001 Vixkri Mubaroq
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 1 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.693 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i1.7400

Abstract

Tulisan ini berjudul tentang Pemikiran dan Pengabdian H. Asnawi Mangku Alam di Sumatera Selatan Tahun 1921-2001. Dalam penulisan ini memenjelaskan tentang biografi mengenai kehidupan sosial, lingkungan, dan pendidikan, serta pemikiran dan pengabdian tokoh H. Asnawi Mangku Alam. Penulisan ini menggunakan metode sejarah, dengan tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, historiografi. Adapun teori yang digunakan adalah teori pertukaran sosial di kemukakan oleh George Casper Homans dan teori habitus dikemukakan oleh Pierre Bourdieu. H. Asnawi Mangku Alam merupakan tokoh lokal dari Sumatera Selatan yang memiliki kontribusi besar untuk kemerdekaan. Pasca menempuh pendidikan, ia mengabdikan diri untuk terlibat aktif dibidang militer dan berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia didaerah Palembang dan Komering pada tahun 1947. Selain sebagai gubernur, Asnawi Mangku Alam juga pernah menjadi Duta Besar unutuk negara Birma dan Nepal. Penulis menguraikan ada tiga bidang kontribusi dari pemikiran H. Asnawi Mangku Alam ketika diangkat menjadi gubernur Sumatera Selatan pada tahun 1968-1978, yaitu bidang agama, ekonomi, dan politik. Adapun beberapa karya tulis H. Asnawi Mangku Alam dan selanjutnya penulis jadikan sumber dalam penulisan. Diantaranya ialah Kumpulan Dakwah, Kumpulan khotbah, Anak Petani Menjadi Gubernur, Perang kota 120 jam di Palembang, Padamu Terletak Laitaul Qadar, Cita dan Karya, serta Pesan dan Kesan.
TRADISI NGIDANG (KAJIAN PERUBAHAN DAN PERGESERAN TRADISI NGIDANG DI MASYARAKAT KELURAHAN 30 ILIR PALEMBANG) Sri Septiyani; Bety Bety; Nurfitri Hadi
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 2 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.102 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i2.9369

Abstract

Artikel ini bermaksud memberikan gambaran pada penyebab terjadinya pergeseran, serta dampak yang disebabkan akibat terjadinya perubahan tradisi dalam suatu masyarakat di kelurahan 30 Ilir Palembang.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penyebab terjadinya pergeseran Tradisi Ngidang di kelurahan 30 Ilir Palembang. jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data primer terdiri dari: pelaksana Ngidang, masyarakat 30 Ilir, kepala Adat, tokoh agama. dan sumber sekunder terdiri dari studi pustaka, dokumentasi, dan jurnal. Teknik pengumpulan data mengunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah perubahan serta pergeseran tradisi Ngidang yang disebabkan beberapa Faktor ,faktor ekonomi, perkembangan zaman, garis keturunan, serta modernisasi. Dampak yang disebabkan dari terjadinya pergeseran tradisi Ngidang adalah dibagi menjadi 2 yaitu Damapak Negatif: lemahnya intensitas interaksi masyarakat, hubungan antar masyarakat tidak kuat, menjadikan hilangnya budaya lokal atau tradisi yang dimiliki masyarakat sebagai ciri khas masyarakat. Dampak positif yaitu semakin berkembang nya pola pikir manusia yang menghasilkan inovasi terbaru yang menghasilkan peningkatan sektor kehidupan.
TRADISI PANTAUAN BUNTING DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT DESA SUKARAMI PAGARALAM Putri Indah Sari; Mohammad Syawaludin; Sholeh Khudin
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 2 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.073 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i2.9370

Abstract

This research is entitled The Tradition of Monitoring Bunting in the Sukarami Village Community of Pagaralam, from the main point of this research: 1.How is the procession of the implementation of the Pantauan Bunting tradition in the marriage of the Sukarami village community. The purpose of this study was to find out the procession of the implementation of the pregnant monitoring tradition in marriage in the Sukarami village community. To find out the changes and developments in the marriage monitoring tradition of the Sukarami village community. From the results of the research carried out, the researchers found several new things that the Bunting Monitoring Tradition is a tradition that is still carried out by the Pasemah community, especially the Sukarami village community in a series of wedding ceremony activities in the form of invitations or invitations to eat from the local community for newly married couples. . This Bunting Monitoring tradition is carried out with the aim of profiting Muji Jurai or respecting descendants, as gratitude and respect for their descendants because someone is already married, or it can also be said as a gift from the community to the bride.
PERAN MAHMUD GHAZNI TERHADAP PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM, 388-421 H/ 998-1030 M Rahmawati Rahmawati; Nor Huda; Otoman Otoman
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 2 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.192 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i2.9373

Abstract

The topic of this research needs to be investigated because at that time there were many events related to the description of the struggle of many Islamic figures in advancing Islam, especially Mahmud Ghazni. During the reign of Mahmud Ghazni Islamic civilization experienced rapid progress and during the reign of Mahmud Ghazni much progress in the fields of education and the economy. Mahmud Ghazni was a man who controlled Islam and had a lot of influence and power during wars and often won over his enemies until the caliph Al-Qadir Billah gave him the title Yamin addaulah which means people who are trusted by the government and Amin Addaulah which means trusted by the government. Mahmud Ghazni is known as a pious person and has a strong promise in the field of science and development. The problems discussed in this study are as follows. First, what is the general picture of the Ghaznavid dynasty in Islamic history? Second, how was the development of the Ghaznawiyah dynasty during the reign of Mahmud Ghazni? Third, what is the strategy used by Mahmud Ghazni in advancing Islamic civilization? In this study, the type of research used is qualitative research that relies on library materials that are relevant to the research theme, while the method used is historical research, which seeks to find out and make a systematic and objective reconstruction of past history related to the role of Mahmud Ghazni on the development of Islamic civilization (388-421 H / 998-1030 AD), by collecting, evaluating strong evidence to establish facts and get strong conclusions. The results of the research in this study are first, Alpataqin was the pioneer of the founding of the Ghaznawiyah Dynasty, while Sabuktaqin was able to form an established dynasty power and a wide area so that it was later recognized by Baghdad. Second, the government of the Ghaznawiyah dynasty experienced glory during the reign of Mahmud Ghazni who ruled for approximately 34 years. Its power can be used to expand its territory to reach the territory of India, to successfully conquer Peshawar, Kashmir, and Bathinda in 391-394 H/1001-1004 AD. Punjab was controlled in 1006 AD, Kangra in 1009, Baluchistan in 402-403 H. /1011-1012 AD, then Delhi in 405-406 H/1014-1015 AD. The vast territory and abundant sources of wealth make this country's economy very strong, so that it can be used for the prosperity of the country. First, Alpataqin was the pioneer of the founding of the Ghaznawiyah dynasty, while Sabuktaqin was able to form an established dynasty and a large area that was later recognized by Baghdad. Third, Mahmud Ghazni in advancing Islamic civilization in India, carried out several strategies to be able to achieve the heyday and progress of Islam. Mahmud Ghazni's strategy is to advance Islamic civilization in India by carrying out policies in the fields of politics and government, in the military field, carrying out several policies in the economic field as well as policies in the socio-cultural and religious fields.